15 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Sumber data dan informasi untuk mendukung tugas akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain: 2.1.1 Media Cetak Data yang diambil berasal dari buku [ Judul : Ensiklopedia Biologi Serangga, Pengarang : Yuke Octavianty, Penerbit : Logikagalileo, isbn : 978-979-788-197-0. ] dan E-book magazine [Judul : Biodiversitas Indonesia Edisi-1-2-2011, Penerbit : Fobi, issn : 2088-4885.], a world for butterflies Their lives, behavior and future, pengarang : Phil Schappert, penerbit : a firefly book printed and bound in Canada, isbn 1-55209-550-9]. 2.1.2 Website Data didapatkan dari website seperti id.wikipedia.org, ww.google.com 16 2.2 DATA UMUM ANIMASI Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi. Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik. 2.2.1 Sejarah Animasi Kata “animasi” sebenarnya merupakan penyesuaian dari kata“animation” yang berasal dari kata dasar “to animate”, dalam kamus umum ingris-indonesia berarti “menghidupkan”. Secara umum animasi didefinisikan sebagai kegiatan menghidupkan, menggerakan benda mati untuk menjadi hidup dan bergerak atau berkesan hidup. Animasi sudah ada sejak zaman dahulu kala namun masih berbentuk sangat sederhana tidak seperti sekarang ini. Pada tahun 1868 muncul flip book yang ditemukan oleh john barnes linnet, flip book merupakan salah satu penemuan dunia animasi yang membawa kita ke animasi modern. Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesatnya di akhir abad ke-19.Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar gambar blabar hitam (black line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figure menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam.Sedangkan di Amerika Serikat, Winsor McCay membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Figure digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an. Max Fleischer mengembangkan “KO KO The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”. Rangkaian gambar-gambar dibuat sesederhana mungkin, dimana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCaymembuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan. Flescher dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi cell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (Cellucoid) yang disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger di tahun 1919 17 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dan Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio,Putri Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama membuat film animasi bersuara. Yakni, film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932, dan film layar lebar animasi pertama “Snow White and Seven Dwarfs” pada tahun 1938. Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah mengambangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simple, Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik. 2.2.2 Animasi di Indonesia Dalam hal animasi Indonesia juga sangat berkembang, dari jaman pewayangan hingga jaman 3D sekarang ini. Sejarah Animasi Indonesia mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau hal-hal yang berbau mistis. Wayang yang merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia. 2.2.2.1 Awalnya Untuk Kepentingan Politik Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memut iklan Walt Disney. kemudian Pada Tahun 1955 Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney, setelah tiga bulan ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama Si Doel Memilih nanimasi ini awalnya di buat untuk tujuan kampanye politik. Lalu pada tahun 1963 Ook hijrahke TVRI dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif. 18 2.2.2.2 Era 70-an Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika.Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang, Amerika dan lain-lain.Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. Di festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama). 2.2.2.3 Era 80-an Tahun Yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia Ada film animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasiulangan si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. Beberapa animator local ada juga film animasi PetEra tahun 1980-1990-an ditandai dengan lahirnya beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation bekerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal. 2.2.2.4 Era 90-an Di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35mm, kemudian ada serial Hela, Heli, Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya, Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil di Era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster. 2.2.2.5 Era 2000-an Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi. Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah 19 layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland. Adapun cara-cara dibuat untuk lebih memperkenalkan animasi, mulailah banyak diadakan festival animasi seperti Hello Fest, Festival Film Animasi Indonesia, INSICTA, dan urbanimation. Adapun juga perkumpulann atau form animasi indonesia (Ainaki) dan website indonesia untuk memamerkan karya CG Comumunity (IndoCG). 20 2.3 DATA UMUM TENTANG SERANGGA Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang), karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam"). Kajian mengenai kehidupan serangga disebut etimologi. Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun. Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya. Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah. Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago. Beberapa ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera. Metamorfosis tidak sempurna merupakan siklus hidup dengan tahapan : telur, nimfa, dan imago. Peristiwa larva meniggalkan telur disebut dengan eclosion. Setelah eclosion, serangga yang baru ini dapat serupa atau beberapa sama sekali dengan induknya. Tahapan belum dewasa ini biasanya mempunyai ciri perilaku makan yang banyak. Pertumbuhan tubuh dikendalikan dengan menggunakan acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga dimana pada setiap tangga digambarkan oleh lepasnya kulit lama (exuvium), dimana proses ini disebut molting. Karena itu pada setiap tahapan, serangga tumbuh sampai dimana pembungkus luar menjadi terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan seterusnya sampai sempurna. 21 2.3.1 Ragam Serangga Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupukupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera). Ordo Lepidoptera ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap.Adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan. Ordo Collembola memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen.Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap cairan. Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya. Ordo Coleoptera memliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore.Habitatnya adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga membuat lubang pada kulit pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan. Ordo Othoptera termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies sebagai predator. Tipe mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang. Ordo Dermaptera mempunyai sepasang antenna, tubuhnya bersegmen terdiri atas toraks dan abdomen. Abdomennya terdapat bagian seperti garpu. Ordo Diplura memiliki mata majemuk, tidak terdapat ocelli, dan tarsinya terdiri atas satu segmen.Habitatnya di daerah terrestrial, dapat ditemukan di bawah batu, di atas tanah, tumpukan kayu, di perakaran pohon, dan di gua. Ordo ini merupakan pemakan humus. Ordo Hemiptera memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap.Ada beberapa yang menghisap darah dan sebagian sebagai penghisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia.Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga dan daun dari tumbuhan, kulit pohon, serta pada jamur yang busuk. Ordo Odonata memiliki tipe mulut pengunyah.Umumnya Ordo ini termasuk karnivora yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal atau suka memakan sejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau, dan pada daerah bebatuan. 22 Sub kelas Diplopoda memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing dengan beberapa kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih, dan segmen tubuhnya menopang dua bagian dari tubuhnya. Hewan jenis ini memiliki kepala cembung dengan daerah epistoma yang besar dan datar pada bagian bawahnya. Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di bawah bebatuan, menempel pada lumut, di perakaran pohon, dan di dalam tanah.Tipe mulutnya adalah pengunyah.Beberapa dari jenis ini merupakan scavenger dan memakan tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa yang merupakan hama bagi tanaman. 2.4 DATA UMUM KUPU-KUPU Secara klasifikasi ilmiah Kupu-kupu termasuk dalam kerajaan animalia, divisi rhopalocera, filum arthropoda, kelas insecta, dan merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik (lepis, sisik dan pteron, sayap). kupu-kupu terdiri dari banyak family yaitu papilipnidae, pieridae, bymphalidae, lycaenidae, dan riodinidae. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang. Kupu-kupu amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia. Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah. Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulatulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya. Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bungabunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman 23 2.4.1 Anatomi Kupu-kupu Kebanyakan kupu-kupu mempunyai struktur tubuh atau anatomi yang sama. Tubuh kupu-kupu dewasa terdiri dari 3 bagian , kepala (head), dada (thorax) dan perut (abdomen). Kepala (Head) – kepala adalah bagian dari serangga yang berisi otak, 2 matakompon, probosis dan faring (tenggorokan, dimana merupakan awal dari sistem pencernaaan), dan 2antena yang terpasang di kepala. Antena (Antennea) – antena adalah alat sensor yang terdapat di kepala serangga dewasa. Antena ini digunakan untuk mencium dan keseimbangan.Kupu-kupu mempunyai 2 antena dengan ujung yang sedikit membulat yang disebut sebagai antennal club. Mata kompon (Compound Eye) – mata kompon kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal seperti halnya pada mata kompon serangga lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna merah, hijau dan kuning saja. Probosis (Proboscis) – kupu-kupu dewasa menghisap nektar bunga dan cairan lainnya dengan menggunakan probosis atau mulut penghisap yang seperti sedotan spiral. Ketika tidak digunakan, probosis ini akan digulung melingkar seperti selang air. Palp labial (Labial palps) – palp labial membantu kupu-kupu untuk menentukan apakah sesuatu itu merupakan makanan atau bukan. Dada (Thorax)– dada adalah bagian diantara kepala (head) dan perut (abdomen) dimana kaki dan sayap terpasang. Sayap depan (Forewing) - fore wing adalah sepasang sayap yang berada paling atas. Sayap belakang (Hindwing) - hind wing adalah sepasang sayap yang berada paling bawah. Kaki (Legs) – kupu-kupu mempunyai sepasang kaki pendek yang berada di depan, dan 2 pasang kaki yang lebih panjang di belakangnya. Kaki, terutama sepasang yang ditengah, dilengkapi dengan sensor penciuman yang membuat kupukupu dapat "merasakan" kandungan kimia pada tempatnya hinggap. Perut (Abdomen) – perut merupakan bagian ekor serangga yang mempunyai segmentasi yang memiliki organ vital seperti jantung, tubulus atau pembuluh Malphigi untuk alat ekresi (pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya), organ reproduksi dan sebagian besar sistem pencernaan. 2.4.2 Habitat Kupu-kupu Kupu-kupu hidup hampir di seluruh permukaan bumi, baik yang beriklim panas maupun yang beriklim dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi.Jenis kupu-kupu banyak di temukan di daerah hutan hujan tropis.Ada sekitar 28.000 jenis kupu-kupu di dunia. Kupu-kupu dapat terbang jika temperatur badannya di atas 80 derajatFahrentheit jikakurang kupu-kupu akan melakukan pemanasan sebelum terbang.Kupu-kupu dapat terbang paling cepat sekitar 30 24 Mph (mil per jam) dan yang paling lambat sekitar 5 Mph. Kupu-kupu Swallowtail betina dengan ukuran sekitar 5 sampai 28 cm mampu bertelur lebih dari 500 butir. 2.4.3 Siklus Hidup Kupu-kupu Kupu-kupu hidup bermetamarfosis secara sempurna yaitu dengan melewati empat tahap kehidupan yang berbeda. Gambar 2.1 Metamorfosis Kupu – kupu. Telur, kehidupan kupu-kupu di mulai dari telur yang biasanya di letakan di dedaunan. Larva, berasal dari telur yang menetas makananya berupa dedaunan. Larva ini bergantikulit beberapa kali sebelum berubah jadi pupa. Pupa merupakan masa istirahat dari larva. Di dalam pupa ini larva membelah dan membentuk tubuh dewasa.Kupu Kupu dewasa lahir dari pupa dan siklus kehidupan ini pun terus berlanjut. 2.4.4 Kupu-kupu Papilio blumei Gambar 2.2 Kupu – kupu Papilio blumei Kupu-kupu Papilio blumei atau disebut jugaThe Peacock atau Green Swallotail adalah salah kupu-kupu dari family papilionidae, yang hanya dapat ditemui di indonesia yaitu di 25 sulawesi. Papilio blumeimemiliki rentang sayap 120-140 mm. Dan dibagi kedalam 2 subspecies yaitu 1. Papilio blumei blumei dan 2. Papilio blumei fruhstorferi. 2.4.5 Larva Cethosia Myrina dan Kupu-kupu Cethosia Myrina Gambar 2.3 Larva Cethosia Myrina Gambar 1.4 Kupu – kupu Cethosia Myrina Kupu-kupu Cethosia Myrina atau disebut juga The brown Accented Butterfly biasa disebut juga kupu-kupu bidadari atau kupu-kupu sayap renda. kupu-kupu cethosia myrina ini berasal dari family Nymphalidae, kupu-kupu ini memiliki rentang sayap antara 75mm. Kupukupu ini ditemukan di sulawesi saja. Kupu-kupu ini dibagi menjadi 4 subspecies yaitu : 1. Cethosia myrina myrina (northern Sulawesi), 2. Cethosia myrina sarnada Fruhstorfer (southern Sulawesi), 3. Cethosia myrina melancholia Fruhstorfer, 1909 (eastern Sulawesi), 4. Cethosia myrina vanbemmeleni Jurriansz, 1918 (Butung Island). 26 2.5 DATA UMUM KUMBANG KOKSI (LadybirdatauLadybug) Gambar 2.5 Kumbang Ladybird Kumbang koksi adalah salah satu hewan kecil anggota ordo Coleoptera. Mereka mudah dikenali karena penampilannya yang bundar kecil dan punggungnya yang berwarna-warni serta pada beberapa jenis berbintik-bintik. Di negara-negara Barat, hewan ini dikenal dengan nama ladybird atau ladybug. Awam menyebut kumbang koksi sebagai kepik, karena ukurannya dan perisainya yang juga keras, namun kumbang ini sama sekali bukan dari bangsa kepik (Hemiptera). Serangga ini dikenal sebagai sahabat petani karena beberapa anggotanya memangsa serangga-serangga hama seperti kutu daun. Walaupun demikian, ada beberapa spesies koksi yang juga memakan daun sehingga menjadi hamatanaman. Kumbang ini ditemukan di seluruh dunia, terutama di wilayah-wilayah tempat hidup tanaman yang menyediakan makanannya. Di dunia ini kurang lebih ada sekitar 5.000 spesies dan yang terbesar panjang tubuhnya mencapai hampir 1 cm. Kumbang koksi memiliki penampilan yang cukup khas sehingga mudah dibedakan dari serangga lainnya. Tubuhnya berbentuk nyaris bundar dengan sepasang sayap keras di punggungnya. Sayap keras di punggungnya berwarna-warni, namun umumnya berwarna mencolok ditambah dengan pola seperti totol-totol. Sayap keras yang berwarna-warni itu sebenarnya adalah sayap elitra atau sayap depannya. Sayap belakangnya berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa 27 mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Sayap depannya yang keras juga bisa berfungsi seperti perisai pelindung. Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Posisi kepala seperti ini membantunya saat makan hewan-hewan kecil seperti kutu daun. Di kakinya terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kepik bisa berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti di kaca atau di langit-langit. Mayoritas dari kepik adalah karnivora yang memakan hewan-hewan kecil penghisap tanaman semisal kutu daun (afid). Larva dan kepik dewasa dari spesies yang sama biasanya memakan makanan yang sama. Kepik makan dengan cara menghisap cairan tubuh mangsanya. Di kepalanya terdapat sepasang rahang bawah (mandibula) untuk membantunya memegang mangsa saat makan. Ia lalu menusuk tubuh mangsanya dengan tabung khusus di mulutnya untuk menyuntikkan enzim pencerna ke tubuh mangsanya, lalu menghisap jaringan tubuh mangsanya yang sudah berbentuk cair. Seekor kepik diketahui bisa menghabiskan 1.000 ekor kutu daun sepanjang hidupnya. Beberapa jenis kepik semisal kepik Jepangdan kepik dari spesies Epilachna admirabilis diketahui sebagai herbivora karena memakan daun. Kepik tersebut biasanya meninggalkan jejak yang khas pada daun bekas makanannya karena mereka tidak memakan urat daunnya. Seperti kebanyakan serangga dan hewan, kepik koksi di wilayah empat musim juga melakukan hibernasi (tidur panjang di musim dingin). Kepik koksi biasanya berkumpul dalam jumlah besar di tempat-tempat seperti di bawah balok kayu, kulit batang, atau timbunan daun saat berhibernasi. Selama periode tidur panjang itu, mereka bertahan dengan memanfaatkan persediaan makanan di tubuhnya. Hewan-hewan yang memangsa kepik umumnya adalah hewan-hewan pemangsa serangga seperti burung dan laba-laba. Kepik memiliki cara unik dalam mempertahankan diri. Bila merasa terancam bahaya, ia akan berpura-pura mati dengan cara membalikkan tubuhnya dan menarik kakinya ke dalam. Sebagai mekanisme perlindungan lebih lanjut, ia akan mengeluarkan cairan berwarna kuning dari persendian kakinya. Cairan ini memiliki bau dan rasa yang tidak enak sehingga jika berhasil, pemangsanya tidak jadi memakannya karena tidak tahan dengan cairan tersebut.Kepik melakukan perkawinan agar bisa berkembang biak. Kadang-kadang ada 2 kepik yang memiliki corak warna berbeda, namun tetap bisa melakukan perkawinan dan berkembang biak secara normal karena masih berasal dari spesiesyang sama. Kepik betina dari jenis kepik karnivora selanjutnya memilih tempat yang 28 banyak dihuni oleh serangga makananannya agar begitu menetas, larva itu mendapat persediaan makanan melimpah. Pada kepik pemakan daun, betina yang baru bertelur di suatu tanaman akan meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman yang sama. Di wilayah empat musim, jika kepik betina tidak berhasil menemukan tanaman yang cocok hingga menjelang musim dingin, maka kepik betina akan menunda pelepasan telurnya hingga musim dingin usai. Kepik sebagai anggota dari ordo Coleoptera (kumbang) mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Telur kepik berbentuk lonjong dan berwarna kuning. Telur-telur ini biasanya menetas sekitar seminggu setelah pertama kali dikeluarkan. Larva kepik umumnya memiliki penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin besar, mereka melakukan pergantian kulit. Larva yang sudah sampai hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase kepompong pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya menempel pada benda-benda seperti daun atau ranting dan berwarna kuning dan hitam. Kepik dewasa selanjutnya akan keluar dari kepompong setelah sekitar satu minggu. Sayap depan kepik yang baru keluar masih rapuh dan berwarna kuning pucat sehingga ia akan berdiam diri sejenak untuk mengeraskan sayapnya sebelum mulai berakivitas 29 2.6 DATA UMUM CAPUNG Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya. Gambar 2.6 Capung Namanya dalam bahasa daerah adalah papatong (Sd.), kinjeng (Jw.), coblang (Jw.), kasasiur (bjn), tjapungCapung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari capung jarum (subordo Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya. Capung dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Beberapa jenisnya, umumnya jenis capung, merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain memiliki habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang sempit. Capung jarum biasanya terbang dengan lemah, dan jarang menjelajah jauh. Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tetumbuhan yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung 30 hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa. Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Tempayak dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan.Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan. 31 2.7 DATA UMUM LEBAH Gambar 2.7 Lebah Madu Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordoHymenoptera : serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika. Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari. Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok. Perilaku dari lebah sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunnya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah dewasa. Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing. Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu: 32 1. lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam satu koloni dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu. 2. lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja jumlah lebah pekerja bisa mencapai puluhan ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai 60.000 ekor lebah. 3. lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah. Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan. Komposisi kromosomnyadiploid sehingga dapat menghasilkan keturunan. Badannya lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larvaia diberi makan royal jelly yang kaya akan vitamindan gizi. Tugas utama ratu lebah adalah bertelur selama hidupya, berjenis kelamin betina, perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup, perkawinan dilakukan dengan cara terbang tinggi diangkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini sang ratu lebah, pejantan yang berbahagia itu tidak lama akan mati karena testinya lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira 2.000 butir telur sehari. Makanan ratu merupakan sari madu (royal jelly), harapan hidup lebah ratu ialah tiga tahun. Tugas lebah pekerja berjenis kelamin betina tugasnya mengumpulkan serbuk sari dan nektar. Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan kembali dari dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan cadangan, makanan madu ini juga untuk larva dan pupa. Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-anak lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan atau lebih sedikit makanan utama lebah pekerja ini adalah madu. Lebah pekerja terbentuk dari telur yang terbuahi dari sperma yang tersimpan dalam ovarium yang jumlahnya mencapai jutaan sperma, jenis kelaminnya sama dengan ratu lebah bedanya lebah pekerja ini dari mulai telur menetes menjadi larva dan setererusnya makanannya madu biasa sedangkan ratu lebah mulai dari telur menetas menjadi larva sampai akhir hayat makanannya sari madu (royal jelly). Apabila kesuburan reproduksi telur sudah berkurang atau usia ratu sudah tua maka secara naluri lebah pekerja mengadakan regenerasi pembentukan koloni baru dan mencari telurtelur yang terbaik, jika sudah menetas menjadi larva diberi makan sari madu (royal jelly) atau ada yang menyebutnya susu ratu kerena warnanya putih seperti warna susu jumlahnya biasanya lebih dari satu calon ratu, sarangnya paling besar dan paling menonjol lebih panjang dari sarang lebah pekerja, terletak paling bawah sarang.Lebah pekerja bisa bertelur dan telurnya dapat menetas jika koloni lebah kehilangan ratunya maka secara alami sesuai naluri lebah betina akan 33 bertelur dan yang lahir dari telur lebah pekerja ini semuanya berjenis kelamin jantan karena dari telur yang tak terbuahi, lebah pekerja tidak pernah dikawini oleh lebah jantan. Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu muda yang masih perawan jika akan membentuk koloni baru dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah dari telur tak terbuahi yang diberi makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly"). Jumlah lebah jantan ini jumlahnya hanya ratusan. Seringkali dalam film-film animasi, jika lebah-lebah diambil madu yang mereka produksi mereka diambil, mereka akan marah. Kemarahan lebah bisa disebabkan karena terganggu dan terkejutnya koloni itu, bisa juga karena sifat agresif kelompok lebah itu. Untuk budidaya peternakan lebah madu dipilih dari koloni yang jinak dan tidak agresif. Madu dari hasil peternakan lebah ini biasanya untuk komersil bisa juga untuk kebutuhan sendiri. Terdapat pula lebah yang hidup menyendiri, tidak dalam kelompok. Jenis lebah yang demikian disebut lebah soliter. Lebah menjalani metamorfosislengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan: 1. telur 2. larva (bentuk ulat) 3. pupa (kepompong); 4. imago (lebah dewasa). Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja disimpan sebagai madu.Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah. 34 2.8 DATA UMUM SULAWESI SELATAN Gambar 2.8 Peta Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujungpandang. Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan. Suku Bangsa Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Duri, Pattinjo, Bone, Maroangin, Endekan, Pattae dan Kajang/Konjo Bahasa Bahasa yang umum digunakan adalah Makassar, Bugis, Luwu, Toraja, Mandar, Duri, Konjo dan Pattae. Agama Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya beragama Kristen. Jumlah Penduduk Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan. 35 Pemerintahan 5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004. Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mandar yang tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004. 36 2.9 DATA UMUM TENTANG JUDUL Judul dari film pendek animasi ini adalah The Dreamer’s Journey. Judul The Dreamer’s Journey sendiri diambil dari cerita yang dibuat penulis, yang berkisahkan perjalanan seekor ulat bulu yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Dengan tema cerita saling menghargai, yang karakternya diperankan oleh serangga sehingga suasana view atau pemandangan menggunakan view serangga. 37 2.10 TARGET AUDIENCE 2.10.1 Target Primer Demografi : Laki-laki dan Perempuan, 5-10 tahun, status ekonomi sosial dari kalangan menengah keatas. Psikografi : Punya rasa ingin tahu yang besar, menyukai animasi. Geografi : Berada di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, medan dll. 2.10.2 Target Sekunder Demografi : Laki-laki dan Perempuan, 10 tahun keatas, atau anak dibawah 5 tahun, status ekonomi social menengah ke bawah. Psikografi : Terbuka dengan hal baru. Geografis : Selain di kota besar. 38 2.11 CERITA 2.11.1 Sinopsis film animasi pendek The Dreamer’s Journey. Suatu siang disemak-semak yang banyak di tinggali oleh serangga-serangga. Ada si capung, si kumbang, si Lebah, si kupu-kupu (cameo) dan si ulat. Kisah ini menceritakan tentang metamorphosis si ulat. Napsu makan si ulat sangat besar sehingga dia bisa melahap daun-daun dengan cepat, hal tersebut menjadikan si ulat terlihat gendut dan rakus, para serangga lain selalu mengejeknya karna perawkannya. Karena sangat sedih selalu di ejek, si ulat pun suka menyendiri. Saat itu terbanglah kupu-kupu yang sangat cantik didekatnya.Dia membayangkan akankah dirinya yang gendut dan rakus itu menjadi seperti kupu-kupu yang cantik itu. Hari itu tiba saatnya si ulat untuk bermetamorfosa, Si ulatpun berubah menjadi pupa (kepompong). Hari berganti hari si ulat tiba-tiba bergerak dan robeklah pupa tersebut, sedikit demi sedikit sayap si ulat mekar dan jadilah si ulat gendut dan rakus itu kupu-kupu yang cantik yang menyerupai bidadari, serangga lain yang melihatnya terbang sangat terkagum akan keindahan sayap si kupu-kupu itu. 39 2.12 ANALISA SWOT 2.12.1 Strength Kekuatan dari film animasi pendek ini terdapat pada cerita yang di sampaikan tentang bagaimana menghargai sesama, ditampilkan dengan menggunakan karakter-karakter serangga yang dijadikan sebagai perumpamaan. 2.12.2 Weakness Keterbatasan waktu atau management waktu yang terbatas sehingga tidak menjadikan short movie ini tampil secara maksimal. 2.12.3 Opportunities Film animasi pendek ini memiliki peluang cukup besar, karna dari segi cerita yang memberikan pesan moral tentang menghargai sesama.Dengan penceritaan yang menarik, sederhanadan ditampilkan dengan karakter-karakter serangga sehingga lebih mudah diterima masyarakat terutama anak-anak hingga remaja. 2.12.4 Threats keterbatasan waktu atau management waktu yang terbatas sehingga tidak menjadikan short movie ini tampil secara maksimal 40 2.13 DATA PEMBANDING 2.13.1 Animasi “LARVA” Gambar 2.9 Serial Animasi Larva. Faktor pendukung serial animasi Larva : 1. Ceritanya yang sangat lucu dan menghibur, sangat ringan sehingga benar-benar cocok untuk hiburan. 2. Style animasinya menarik untuk ukuran cerita yang sangat ringan, menjadikan nilai plus sehingga membuat orang senang menontonnya. 3. Cerita dari kehidupan sehari-hari yang terkadang sering kita jumpai. 4. Pemilihan karakter yang unik, menggunakan karakter larva yg simple tapi terlihat fleksibel walaupun tidak memiliki tangan atau kaki. 5. Ekspresi dan animasi yang unik juga atraktif. 6. Animasi larva ini dapat dijadikaan acuan untuk treatment dari tema yang saya ambil dimana dalam aniamsi larva ini tidak menggunakan dialog namun cerita dapat dimengerti dari penggunaan sound effect dan ekspresi yang ditampilkan parah tokohnya. 41 2.13.2 Animasi “Bug’s Life” Gambar 2.10 Film Animasi Bug’s life. Faktor pendukung film animasi bug’s life : 1. Cerita dari animasi bug’s life ini sangat menarik dan sering terjadi dikehidupan nyata, dimana para semut menggambarkan tentang kehidupan sosial manusia. 2. Dalam animasi bug’s life ini treatment pengambilan gambar atau cinematography dari film ini sangat menarik karna menggunakan view atau angle dari kehidupan serangga. 3. Mood dan tone warna yang di tampilkan pun menarik, terlihat sangat menggambarkan kehidupan serangga. 4. Pengkarakteran yang menarik dari setiap karakternya yang memiliki ciri khas tersendiri. 5. Animasi bug’s life ini saya dapat saya jadikan acuan untuk treatment dalam cinematograpy juga mood atau tone warna juga pengkarakteran untuk film animasi pendek yang akan penulis sampaikan. 42 2.1.3.3 Animasi “Bee Movie” Gambar 2.11 Film Animasi Bee Movie. Faktor pendukungfilm animasi “Bee movie” : 1. Treatment yang dapat diambil dari film animasi bee movie ini adalah treatment pengambilan angle kamera tentang kehidupan para lebah yang bersosialisasi dengan manusia. 2. Tata kehidupan serangga yang berkoloni dan pekerja keras. 3. Cerita yang ditampilkan unik dan atraktif. 4. Mood atau warna-warna yang ditampilkan pun sangat enak dilihat, colorfull dan fresh. 5. Dapat dijadikan refrensi untuk stilasi style karakter. 43 2.1.3.4 Animasi “Antz” Gambar 2.12 Film Animasi Antz. Faktor pendukung film animasi “Antz” : 1. Treatment yang dapat diambil dalam animasi Antz untuk dijadikan studi dalam pembuatan film animasi pendek yang di buat penulis adalah studi cinematography dari angle kamera. 2. Selain studi Cinematograohy, dalam film animasi Antz ini penulis juga dapat mempelajari tentang stilasi karakter dari para serangga. 3. Namun untuk mood dari film animasi antz ini, penulis tidak akan menggunakannya karena terlihat terlalu suram sehingga tidak cocok untuk tema cerita yang penulis angkat. 44 2.1.3.5 Animasi “Luna” Gambar 2.14 Film Animasi Pendek Luna. Faktor pendukung film animasi pendek “Luna” : 1. Treatment yang dapat penulis ambil dari film animasi pendek luna ini adalah stilasi bentuk tokoh, dimana tokoh atau karakter dalam film animasi pendek ini menunjukan bentuk beauty atau keindahan, ditampilkan dengan sederhana namun cantik. 2. Treatment penceritaan atau penyampaian cerita juga tanpa menggunakan dialog namun isi atau cerita dapat tersampaikan dengan baik ke penonton, dengan menggunakan sound effect dan back sound sangat membantu penonton membangun mood yang ingin disampaikan si pembuat.