RINGKASAN ANOTASI Putusan Perkara Pidana Atas Nama TERDAKWA HERRY ROBERT ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 1. Sesuai dengan sifat dakwaan alternatif adalah “Alternative Accustation” maka cara memeriksa dan membuktikan adalah mempertimbangkan terlebih dahulu dakwaan urutan pertama (alternatif kesatu), kemudian kalau tidak terbukti baru dakwaan urutan berikutnya (alternatif kedua) dan sterusnya. 2. Pidana pengganti dari pidana denda dalam tindak pidana Pencucian Uang bukan pidana kurungan, akan tetapi pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun. (vide pasal 11 ayat (1) Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2002 jo Undang‐Undang Nomor 25 tahun 2003). A. NOMOR PERKARA ‐ Pengadilan Negeri Kebumen : 123/Pid.B/2005/PN. Kbm ‐ Pengadilan Tinggi Jawa Tengah : 266/Pid/2005/PT. Smg ‐ Mahkamah Agung (Kasasi) : 949k/Pid/2006 B. KASUS POSISI ‐ Pada awal September 2003 Terdakwa HERRY ROBERT mengemukakan kepada Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa akan pinjam uang di Lippo Bank untuk mengembangkan usahanya sebesar Rp.500.000.000,‐ (lima ratus juta rupiah). Atas permintaan tersebut, Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto menyatakan bahwa hal itu susah dan tidak dapat diproses. ‐ Bahwa 3 (tiga) minggu kemudian Terdakwa HERRY ROBERT mengemukakan niatnya kembali kepada Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa yang dijawab oleh Anastasia Kusmiati Pranoto akan membantu mengusahakannya, yaitu ada beberapa nasabah Bank Lippo yang ingin menabungkan atau mendopositokan uangnya dengan bunga tinggi. Terdakwa HERRY ROBERT menyanggupi dengan menjanjikan bunga sekitar 10%–12% tergantung lamanya jangka waktu peminjaman. ‐ Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa kemudian mencari nasabah untuk investasi tersebut dengan menerbitkan Bilyet Kavling Serasi yang mencantumkan nilai nominal pokok, bunga, nama nasabah, jangka waktu investasi. Bilyet Kavling Serasi ini adalah palsu karena diterbitkan oleh Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa dengan cara meniru Kavling Serasi yang diterbitkan oleh P.T. Lippo Karawaci Tbk. Padahal Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto tidak berhak menerbitkan Bilyet Kavling Serasi karena tidak ada ijin dari Bank Indonesia. 1 ‐ Bahwa dana yag berhasil dihimpun dari 24 (dua puluh empat) orang nasabah mencapai Rp. 74.000.000.000,‐ (tujuh puluh empat milyar rupiah) dengan cara Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa mengatakan kepada para nasabah bahwa ada produk semacam deposito dimana bunganya lebih tinggi dari deposito biasa di Bank Lippo yang saat itu berlaku efektif 7 % yaitu dengan bungai 11 % per tahun, dan Sertifikat Kavling Serasi tersebut adalah produk dari Group Lippo yaitu PT. Lippo Karawaci Tbk dan pada saat jatuh tempo akan cair tepat pada waktunya serta aman. ‐ Bahwa dana berasal dari nasabah tersebut dikirm kepada Terdakwa dengan cara: a. Dana dari nasabah dikirim langsung ke Terdakwa HERRY ROBERT. b. Dana dari nasabah dikirim ke rekening Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa di BCA Yogyakarta rekening nomor : 037.2167694. c. Dana yang sudah ada pada rekening Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa di transfer ke rekening Terdakwa HERRY ROBERT. d. Dana yang diterima oleh Dra. Anastasia Kusmiati Pranoto alias Mei Hwa diserahkan ke Terdakwa TERDAKWA HERRY ROBERT secara tunai. C. DAKWAAN Terdakwa HERRY ROBERT dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan berbentuk alternatif, yakni sebagai berikut: Kesatu Pasal 3 ayat (1) huruf b Undang‐undang Nomor 15 Tahun 2002 jo Undang‐undang Nomor 25 Tahun 2003; ATAU Kedua Pasal 378 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke‐1 KUHP jo pasal 65 ayata (1) KUHP; ATAU Ketiga Pasal 372 KUHP jo pasal 65 ayata (1) KUHP. D. PUTUSAN PENGADILAN ‐ Pengadilan Negeri Kebumen 1. Menyatakan Terdakwa HERRY ROBERT telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama‐sama melakukan tindak pidana penipuan; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjaraa selama 4 (empat) tahun; 3. Menetapkan......dan seterusnya. ‐ Pengadilan Tinggi Jawa Tengah 1. Menerima permintaan Banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum tersebut; 2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kebumen tanggal 31 Oktober 2005 Nomor : 123/Pid.B/2005/P.N.Kbm. yang dimohonkan banding tersebut, dan 3. Mengadili sendiri..... dan seterusnya. 2 ‐ Mahkamah Agung (Kasasi) MENGADILI Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi/Terdakwa : TERDAKWA HERRY ROBERT tersebut ; Mengabulkan permohonan kasasi dari pemohon kasasi : JAKSA/PENUNTUT UMUM pada Kejaksaan Negeri Kebumen ; Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah di Semarang Nomor : 266/Pid/2005/ PT. Smg., tanggal 17 Januari 2006 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kebumen Nomor : 123/Pid. B/PN.Kbm. 31 Oktober 2005 ; MENGADILI SENDIRI 1. Menyatakan Terdakwa HERRY ROBERT tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak “PENCUCIAN UANG” 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa tersebut dengan pidana penjara 7 (tujuh) tahun ; 3. Menetapkan…..dan seterusnya. E. KOMENTAR ‐ Terhadap Surat Dakwaan Terdapat suatu kekeliruan dari Jaksa Penuntut Umum dalam menyusun surat dakwaan dengan bentuk alternatif. Suatu perbuatan yang didakwakan sebagai tindak pidana yang disusun dalam bentuk dakwaan alternatif mengandung pengertian bahwa perbuatan yang didakwakan sebagai alternatif Kesatu atau alternatif Kedua atau alternatif Ketiga sesungguhnya adalah satu perbuatan, “ hanya saja jaksa penuntut umum masih ragu mengenai jenis deliknya, apakah tindak pidana pencucian uang atau tindak pidana penipuan atau tindak pidana penggelapan. Oleh karena itu satu perbuatan, maka jumlah pelaku tindak pidana, tempus delictie (waktu terjadinya tindak pidana), locus delictie (tempat terjadinya tindak pidana) yang disebutkan dalam dakwaan alternatif Kesatu, alternatif Kedua, atau alternatif Ketiga tidak boleh berbeda atau berubah. Jika ada perbedaan maka berarti perbuatannya lebih dari satu. Kekeliruan dalam penyusunan surat dakwaan atas nama Terdakwa HERRY ROBERT dapat terikat dari uraian‐uraian surat dakwaan yang berbunyi sebagai berikut…dan seterusnya. ‐ Terhadap Pembuktian Dakwaan Pengadilan Tinggi melakukan kekeliruan akibat kurang teliti dan cermat dalam membaca putusan Pengadilan Negeri dan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum mengenai dakwaan tindak pidana pencucian uang. Terdakwa HERRY ROBERT didakwa dalam dakwaan alternatif Kesatu melainkan tindak pidana pencucian uang yaitu menerima atau menguasai pentranferan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana (Pasal 6 (1) huruf b Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2002 Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang‐Undang Nomor 25 tahun 2003) Akan tetapi, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam pertimbangan pada halaman 41 s/d 46 membuktikan pasal tindak pidana yang tidak didakwakan, yaitu membuktikan ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf b Undang‐Undang Nomor 15 3 Tahun 2002 jo Udang‐Undang Nomor 25 Tahun 2003 (mentransfer harta kekayaan yang diketahuinya atau patut di duganya merupakan hasil tindak pidana dari suatu Penyedia Jasa Keuangan ke Penyedia Jasa Keuangan yang lain, baik atas nama sendiri maupun atas nama pihak lain, dengan maksud menyembunyikan atau menyamarkan asal‐usul Harta Kekayaan yang di ketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana)....dan seterusnya. o o o o . . . . o o o 4