BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini

advertisement
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Di dunia ini terutama negara maju, pendidikan merupakan kebutuhan seluruh
manusia di bumi tanpa terkecuali. Namun bukan menjadi rahasia umum bahwa
pendidikan yang berkualitas itu mahal, disebabkan karena membutuhkan biaya
yang banyak. Tampak jelas di era globalisasi ini, keterkaitan pendidikan dengan
ekonomi berimplikasi terhadap kebijakan dalam pembiayaan pendidikan. Dalam
konteks ini, pendidikan dipandang sebagai alat vital dalam memajukan dan
membuat suatu bangsa menjadi modern, memiliki ketangguhan dalam
menghadapi permasalahannya.
Keuangan merupakan potensi yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi
dan manajemen pendidikan. Perlu dipahami bersama, pendidikan dalam
operasionalnya tidak dapat dilepaskan dari masalah biaya. Kita tidak dapat
memungkiri bahwa biaya pendidikan memiliki peran yang sangat menentukan.
Tanpa didukung biaya yang memadai proses pendidikan di tiap sekolah tidak akan
berjalan sesuai yang diharapkan. Pentingnya pembiayaan pendidikan karena hidup
matinya lembaga pendidikan bergantung pada dana yang ada. Komponen
keuangan perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal. Menurut (Sudjud, 2002) mengartikan bahwa pembiayaan pendidikan
adalah upaya untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan guna terselenggaranya
proses pendidikan yang diinginkan. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat.
xvii
Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber
saja, tetapi juga penggunaan dana secara efisien. Diartikan dari mana sumber uang
diperoleh, dan kepada siapa uang harus dibelanjakan. Efisiensi akan lebih banyak
tujuan program yang dicapai dengan anggaran yang tersedia. Berbagai keperluan
penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru, pengadaan sarana ruang
belajar, perbaikan ruang, pengadaan peralatan, pengadaan alat-alat dan buku
pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan
pendidikan, dan supervisi pendidikan.
Agar dapat mewujudkan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan, maka
pembenahan manajemen keuangan pendidikan nasional diperlukan untuk
memberdayakan seluruh potensi pendidikan dari pusat hingga pada satuan-satuan
pendidikan. Salah satu kebijakan yang paling mendasar dari pemerintah secara
nasional untuk mengatasi kesulitan manajemen keuangan tersebut ialah dengan
otonomi daerah (pelimpahan pengelolaan keuangan). Manajemen Berbasis
Sekolah merupakan kebijakan dari pemerintah yang mana memberikan
kewenangan kepada kepala sekolah untuk mencari dan memanfaatkan sumber
dana sesuai dengan keperluan masing-masing sekolah. Mengingat bahwa dunia
pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana. Sehubungan
dengan itu, setiap perolehan dana, pengeluarannya harus didasarkan pada
kebutuhan-kebutuhan yang telah disesuaikan dengan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
Dalam kaitannya dengan pengelolaan keuangan, tidak terlepas juga
penyusunan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen
xviii
dalam memberikan informasi serta untuk menilai kinerja manajemen atas semua
kegiatan yang dilakukan selama satu periode dalam suatu organisasi. Sekolah,
termasuk dalam organisasi nirlaba dimana bentuk laporan keuangan sesuai dengan
penetapan PSAK 45.
Dari pemikiran diatas, pengelolaan keuangan dalam pendidikan lebih
difokuskan dalam merencanakan alokasi secara teliti, penuh perhitungan serta
mengawasi
pelaksanaan
dana
lalu
disertai
dengan
bukti-bukti
secara
administrative antara dana yang masuk dengan dana yang dikeluarkan. Sejalan
dengan permasalahan diatas, penulis ingin melakukan penelitian tentang Analisis
Keuangan untuk menilai kinerja Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar
Swasta Hang Tuah 9 Candi Sidoarjo.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan keuangan untuk menilai kinerja Manajemen
Berbasis Sekolah di SDS Hang Tuah 9 Sidoarjo?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka penelitian ini
dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengelolaan keuangan untuk menilai kinerja Manajemen
Berbasis Sekolah di SDS Hang Tuah 9 Sidoarjo
xix
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Kontribusi Praktis
Sebagai bahan informasi dan tolak ukur bagi Bendaharawan maupun Kepala
Sekolah dalam mengelola dana
sesuai dengan alokasi yang dicapai serta
mengetahui sejauh mana penerapan MBS yang telah dilaksanakan sampai saat ini.
Selain itu, diharapkan juga dapat lebih memahami dan melakukan praktik
akuntansi dengan benar berdasarkan PSAK 45, agar lebih baik pada penerapan
periode selanjutnya.
1.4.2 Kontribusi Teoretis
Sebagai
bahan
informasi
untuk
memahami
dalam
mendeskripsikan
permasalahan yang terjadi di masyarakat mengenai MBS yang keterkaitannya
dengan pengelolaan keuangan dengan mengalokasikan dana-dana yang ada secara
transparan serta dapat menambah daftar kepustakaan untuk dasar penelitian yang
selanjutnya.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Agar arah dalam penulisan penelitian ini tidak menyimpang dan meluas dari
pembahasan, maka dalam penelitian ini penulis perlu membatasi permasalahan
agar dapat terlaksana tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini penulis
membahas tentang Analisis Keuangan untuk menilai kinerja Manajemen Berbasis
Sekolah di Sekolah Dasar Swasta Hang Tuah 9 Sidoarjo. Dalam hal ini
menitikberatkan pada RAPBS 2011-2012 lalu membandingkan realisasi yang
xx
nantinya dapat diketahui tercapai atau tidaknya perencanaan anggaran yang
disusun. Selain RAPBS, melakukan analisis laporan keuangan sebelum
menerapkan PSAK 45 dengan laporan keuangan yang telah disusun berdasarkan
PSAK 45 pada akun-akun yang ada, kemudian diklasifikasikan dengan benar.
Sehubungan dengan itu, dana-dana yang tercantum apakah telah sesuai digunakan
pada satuan pendidikan di SDS Hang Tuah 9.
Download