Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Kanselir Jerman

advertisement
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Kanselir Jerman, Jerman, 18 April 2016
Senin, 18 April 2016
PERNYATAAN PERS BERSAMA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DAN KANSELIR JERMAN
KANTOR KANSELIR JERMAN,
BERLIN, JERMAN
18 APRIL 2016
Â
Â
Â
Angela Merkel, Kanselir Jerman:
(Sebagaimana
diterjemahkan oleh interpreter)
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ibu
dan Bapak yang terhormat,
Â
Saya
sangat gembira bisa menyambut pada hari ini Yang Mulia Bapak Presiden Joko
Widodo. Bukan pertama kalinya beliau berkunjung ke Jerman, tapi pertama kalinya
sebagai Presiden.
Â
Dan
terakhir kali bertemu di dalam rangka G20, dan saya yakin juga tahun depan
beliau akan berkunjung ke kami lagi berkaitan dengan pertemuan G20 yang berikut.
Â
Kami
mulai bicarakan hubungan bilateral berkaitan dengan Deklarasi Jakarta yang
dibuat pada tahun 2012 ketika saya berkunjung ke Indonesia. Dan kami menetapkan
bahwa kami akan menugaskan steering committee
untuk memberi laporan sejauh mana telah terlaksana Deklarasi Jakarta itu,
supaya dari sana kita bisa meneruskan hubungan bilateral dengan baik.
Â
Dan
di samping kerja sama ekonomi, beliau menilai sangat penting, dan juga beliau
menginginkan kerja sama yang lebih baik di bidang pendidikan. Oleh karena itu, tadi
beliau berkunjung ke tempat pelatihan pendidikan vokasi di Siemens.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Dan
bulan depan, segmen dari parlemen akan pergi ke Indonesia untuk bisa melihat
bagaimana kemungkinan sistem pendidikan kejuruan dan supaya bisa lebih berakar
di Jerman. Dan juga itu bisa dikaitkan dengan isu-isu ekonomi dan pengembangan
yang lain.
Â
Kemudian
kami juga bicara tentang bahwa Indonesia sangat berminat untuk diadakan
perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Sebagaimana sudah dibuat dengan
sidang, bahwa Eropa ingin memperkuat sistem perdagangan bebas dengan Indonesia.
Â
Jadi
semua juga mendukung hal itu supaya negosiasi bisa dimulai tentang hal itu di waktu
dekat.
Â
Dan
saya bicara tentang agenda reformasi Presiden Widodo, bicara tentang katanya
pada awal kepresidenannya subsidi BBM diturunkan, dan juga ada paket-paket
sarana dan prasarana dan paket ekonomi lain.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Juga
kita bicara tentang bidang perhutanan, juga masalah bahaya berkaitan penanganan
kebakaran hutan yang terjadi, dan kami juga bicara tentang perhutanan yang bersifat
kesinambungan, dan tentang perlindungan alam. Dan hutan itu tidak hanya berarti
bagi Indonesia sendiri melainkan untuk seluruh dunia.
Â
Jelas
kami juga bicara tentang ASEAN, tentang masalah situasi di Indonesia, bagaimana
perkembangan politik di sana, misalnya di Papua dan juga di Aceh, dan bicara
tentang usaha-usaha untuk menjadikan landasan hukum lebih kuat, dan tentang kehidupan
perdamaian antara kaum-kaum agama.
Â
Indonesia
merupakan negara muslim yang terbesar. Memang di dalam sistem, sangat berakar
sistem untuk menjaga terjadi konflik dalam hal ini, dan juga tantangan
berkaitan terorisme di Eropa yang kami hadapi, bagaimana bisa menghadapi
konflik-konflik seperti itu dan dengan dukungan dari bidang sosial dan budaya.
Â
Dan kalau
kita melihat dari kemampuan negara dari Indonesia, dari Eropa dan Jerman, cukup
banyak orang yang pergi ke Syria dan
di sana mendapat pendidikan teroris. Jadi kita harus bekerja sama untuk melawan
perkembangan bahaya itu.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Indonesia
ada penduduk sebanyak 250 juta, dengan 17 ribu pulau. Itu merupakan tugas berat
untuk mengembangkan negara, dan saya sangat kagum. Kalau saya melihat apa yang
telah tercapai di Indonesia, tentu ada banyak hal yang kita bisa membahas
bersama tentang keamanan, hukum, dan perkembangan selanjutnya.
Â
Terima
kasih banyak atas kunjungan Anda.
Â
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia:
Terima
kasih, Yang Mulia Ibu Kanselir Angela Merkel. Merupakan suatu kehormatan bagi saya
dapat berkunjung dalam rangka memenuhi undangan Kanselir Merkel.
Â
Bagi
Indonesia, Jerman merupakan salah satu mitra penting di bidang perdagangan dan
investasi. Jerman merupakan mitra dagang yang kesatu di Eropa, dan merupakan
mitra investasi terbesar di Eropa.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Fokus tadi yang kita bicarakan, Indonesia ingin agar pendidikan
vokasi, training vokasi bisa diberikan
bantuan dari Jerman, terutama untuk bidang-bidang yang berkaitan dengan industri,
baik industri untuk kelistrikan (powerplant),
industri tekstil, industri maritim, dan yang
lain-lainnya. Fokus kami berada pada vocational
training dan vocational school.
Â
Yang kedua, sebagai negara muslim terbesar di dunia dan negara
demokrasi, tadi kami juga sharing, bertukar
pengalaman menangani penanganan terorisme. Kami menyampaikan bahwa ada dua
pendekatan penting yang kita lakukan, yaitu hardpower
dengan penegakan hukum; dan yang kedua, softpower
dengan pendekatan agama dan pendekatan budaya. Kalau kombinasi dua hal itu
dilakukan, saya percaya bahwa penanganan terorisme akan lebih baik dan lebih
komprehensif.
Â
Dua
hal itu yang bisa saya sampaikan. Dan saya juga ingin mengundang Kanselir
Merkel untuk berkunjung lagi ke Indonesia. Terima kasih.
Â
Hamzirwan, Wartawan Kompas:
Terima
kasih.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Your Excellency Madam Kanselir,
Bapak Presiden yang kami hormati,
Â
Saya
Hamzirwan dari harian Kompas Jakarta.
Yang kami ingin tanyakan kepada Your
Excellency Madam Kanselir: sampai saat ini investasi perusahaan Jerman di
Indonesia masih sekitar 1% dari total investasi Jerman di seluruh dunia.
Â
Kira-kira,
dengan berbagai perkembangan deregulasi yang sudah dilakukan pemerintah saat
ini dan pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan, terutama jalan dan
kemaritiman, apakah pemerintah Jerman akan mendorong investasi lagi ke
Indonesia dan bentuk kerja sama ekonomi lainnya, terutama dalam kerangka CEPA,
kerja sama pasar bebas Eropa dan Indonesia?
Â
Terima
kasih.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Angela Merkel, Kanselir Jerman:
(Sebagaimana
diterjemahkan oleh interpreter)
Â
Terima
kasih banyak.
Â
Yang
kita bicarakan tentang itu juga untuk memperbaiki situasi awal syarat-syarat untuk
pihak ekonomi Jerman bisa diperbaiki. Kami juga ada kerja sama untuk ekonomi
antara kedua negara.
Â
Dari
pihak saya, saya juga bicara tentang komponen maritim. Ada program pembangunan
maritim yang sangat besar di Indonesia. Demikian juga di bidang kesehatan. Dan
Jerman merupakan mitra penting di bidang energi dan juga di bidang pengangkutan.
Jadi masih ada banyak peluang untuk industri.
Â
Dan di
bidang-bidang tersebut itu, kami ingin memperkuat dan meningkatkan inisiatif kami dari pihak ekonomi. Dan juga
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
kunjungan ke sana juga itu mendukung usaha dari pihak Jerman itu dan dari
bidang ekonomi Jerman.
Â
Wartawan Reuters:
(Sebagaimana
diterjemahkan oleh interpreter)
Â
Indonesia
merupakan negara Islam terbesar, dengan Islam yang sangat moderat. Mungkin Yang
Mulia bisa menjelaskan mengapa di Indonesia pun ada radikalisasi. Apa sebabnya?
Apakah itu diimpor dari luar negeri ke Indonesia?
Â
Dan
pertanyaan kepada Ibu Merkel: AFD barusan atau sedang memutuskan bahwa agama
Islam tidak sesuai dangan Undang-Undang Dasar Jerman. Bagaimana penilaian Anda
tentang hal itu?
Â
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Indonesia
sebagai negara muslim terbesar di dunia, dengan penduduk 252 juta. 85%
penduduknya adalah beragama Islam. Memang hampir lebih dari 99% penduduk kami
adalah Islam moderat, Islam yang toleran, Islam yang modern.
Â
Tetapi,
kalau ada angka yang, jumlah yang sangat kecil yang radikal, kemudian yang menjadi
teroris, saya kira di negara mana pun itu ada. Yang paling penting adalah bagaimana
melakukan pendekatan, menangani sehingga masalahnya tidak merugikan negara,
tidak merugikan rakyat. Itu yang paling penting.
Â
Tadi kami sampaikan bahwa pendekatan terorisme di Indonesia adalah
pendekatan dengan dua hal. Yang pertama, hardpower
dengan penegakan hukum dan keamanan. Yang kedua, softpower dengan pendekatan agama dan pendekatan budaya.
Itu yang
kita lakukan.
Â
Angela Merkel, Kanselir Jerman:
(Sebagaimana
diterjemahkan oleh interpreter)
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Di
Jerman, kami punya hal yang terjamin oleh Undang-Undang Dasar: bahwa tiap orang
bisa menjalankan agamanya. Dan di dalam praktik, kita melihat bahwa mayoritas
orang Islam di sini dalam kerangka Undang-Undang Dasar bisa menjalankan
agamanya. Dan di mana hal itu tidak diizinkan, itu diawasi oleh badan-badan keamanan.
Â
Tapi
pada umumnya, pelaksanaan agama dan kebebasan agama dijalankan sesuai dengan Undang-Undang
Dasar.
Â
Res Indra, Wartawan Deutsche Welle:
Selamat
sore. Saya Res Indra dari Deutsch Welle.
Â
Satu
pertanyaan untuk Pak Presiden Jokowi. Pak Presiden, pemerintahan Anda
menargetkan pertumbuhan ekonomi cukup besar, di atas 5% tahun ini. Setelah
rapor ekonomi tahun lalu yang melenceng dari target, banyak pihak yang
meragukan bahwa, dengan program deregulasi dan perencanaan pembangunan
infrastruktur pun, target tahun ini akan sulit tercapai. Bagaimana pendapat Anda
soal ini?
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia:
Bukti
berbicara bahwa, kuartal keempat 2015, pertumbuhan Indonesia adalah 5,04.
Â
Dari kalkulasi-kalkulasi yang ada, kami tahun ini menargetkan 5,3
dengan catatan bahwa itu akan ditopang oleh belanja pemerintah, terutama
belanja modal yang dibelanjakan pada awal tahun; kemudian yang kedua, menarik investasi
langsung sebesar-besarnya dan investasi portofolio ke Indonesia. Kalau itu bisa
dilakukan, saya optimis angka 5,3 bisa tercapai.
Â
Dalam
bekerja, memang harus optimis. Jangan pesimis.
Â
Wartawan BPA:
(Sebagaimana
diterjemahkan oleh interpreter)
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Kami
dari BPA, ingin mengetahui apakah dalam pembicaraan dengan Presiden Indonesia,
juga membahas hukuman mati? Dan apakah Ibu Kanselir ada pengertian dalam hal
itu?
Â
Dan kepada
Yang Mulia Presiden, mengapa masih terdapat hukuman mati?
Â
Angela Merkel, Kanselir Jerman:
(Sebagaimana
diterjemahkan oleh interpreter)
Â
Kami
bicara secara umum tentang hak asasi manusia, lebih intensif tentang Papua dan
Aceh. Kami tidak secara langsung bicara tentang hukuman mati. Tapi sudah secara
umum diketahui, bahwa Jerman menolak hukuman mati. Dan kami juga berharap
supaya diusahakan di Indonesia tidak dilaksanakan.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia:
Hukum
positif Indonesia memang masih ada hukuman mati.
Â
Dan Indonesia
saat ini menghadapi situasi yang darurat, terutama dalam penyalahgunaan
obat-obatan terlarang, narkoba. Perlu diketahui bahwa 30 sampai 50 orang mati
setiap hari di Indonesia.
Â
Dan implementasi dari hukuman mati itu dilaksanakan sangat
hati-hati. Dan hak hukum terpidana juga dipenuhi.
Â
Â
Angela Merkel, Kanselir Jerman:
(Sebagaimana
diterjemahkan oleh interpreter)
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Terima
kasih banyak.
Â
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia:
Terima
kasih.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 July, 2017, 22:50
Download