12 Dwi Biyanloro. dkk ISSN0216-3128 PENYERAPAN STRONSIUM DAN ZIRKONIUM DENGAN ZEOLIT DAN SENYAWA HUMAT Dwi Biyantoro, MV Purwani, Muzakky P3TM-BATAN. J;. Babarsari Ka/ak Pas 1008. Yagyakarta 55010 ABSTRAK PENYERAPAN STRONSIUM DAN ZIRKONIUM DENGAN ZEOL/TDAN SENYAWA HUMAT. Te/ah di/akukan penelitian etektivitas zeolit dan senyawa humat sebagai adsorben dB/am menyerap Sr dan Zr.Proses penyerapan di/akukan dengan cara memasukkan adsorben keda/am 10 m/ /arutan Sr 1.000 ppm dan 10 m/ /arutan Zr 1.000 ppm disertai dengan pengadukan. Sete/ah mencapai keadaan seimbang kemudian dipisahkan antara padatan dan fi/tratnya. Kadar Sr dan Zr yang terserap dB/am adsorben, dikerjakan dengan cara me/akukan ana/isis fi/trat menggunakan .a/at pendar sinar-x. Parameter yang dipe/ajari yaitu pengaruh berat adsorb en yang ditambahkan dan waktu penyerapanlpengadukan terhadap penyerapan Sr dan Zr. Dari hasi/ percobaan ditunjukkan bahwa penambahan 50 mg zeo/it ke dB/am 10 m/ /arutan 1000 ppm Zr dan 1000 ppm Sr memberikan efisiensi penyerapan Zr = 94,20 % dan efisiensi penyerapan Sr = 27,50 % dengan waktu pengadukan 120 menit. Pada percobaan memakai senyawa humat dipero/fJh fJfisifJnsi penyerapan Zr = 64,20 % dan efisifJnsi penyerapan Sr = 55,60 %. Jadi untuk menyerap Zr rfJ/atit baik menggunakan adsorben zeo/it sedangkan untuk menyerap Sr re/atit baik menggunakan senyawa humat. ABSTRACT ADSORBTION OF STRONSIUM AND ZIRCONIUM USING ZEOLITE AND HUMIC SUBSTANCE. The effectivite of zeolite and humic substance as adsorbent on adsorbtion of Sr and Zr has been done. The absorbtion process was done by added adsorbent into 10 ml solution of Sr 1000 ppm and 10 ml solution of Zr 1000 ppm followed by agition. After reached the equillibrium condition and then was separated its solid from filtrate. The content of Sr and Zr on adsorbent ware determinned by analysis of filtrate by using X ray flourecent. The parameters studied ware the influence of weight adsorbent added and time of agition versus adsorbtion of Sr and Zr: The result of the experimental were addition of 50 mg zeolite into 10 ml solution of Zr of 1000 ppm and Sr of 1000 ppm has the efficiency of adsorbtion of Zr = 94.20% and efficiency of adsorbtion of Sr = 27.50% with time of agitation = 120 minutes. The experiment using humic substance has efficiency of adsorbtion of Zr = 64.20% and efficiency of adsorbtion of Sr = 55.60%. So the adsorbtion of Zr was better using zeolite as adsorbent. The adsorbtion of Sr was better using humic substance as adsorbent. PENDAHULUAN Z eolit adalah salah satu mineral alam yang banyak terdapat di beberapa daerah di Indonesia. Zeolit yang selama ini dikenal masyarakat sangat terbatas clan pemanfaatannya sebagai bahan bangunan clan penjemihan air. Sebenamya zeolit alam dapat dipergunakan dalarn berbagai bidang misalnya untuk : petemakan, pertanian, kedokteran, kesehatan, lingkungan, clan industri. Pemanfaatanterakhir dalarn bidang industri clan lingkungan dapat digunakan sebagai penyerap/ adsorben, penukar kation, clan mengkatalisasi suatu reaksi(I.2.3). Menurut J.V. Smitt (I) zeolit didetinisikan sebagai kristal mineral alumino-silikat. Pola susunan utama dalam zeolit terdiri alas : AI, Si, 0, dan H. Atom-atom tersebut tersusun secara teratur dan berulang dalam pola sel satuan. Oleh karena itu zeolit termasuk dalam kristal mineral(I). Mineral zeolit mempunyai struktur sangkar (framework) disertai rongga (cavity), dan saluran (chane/) yang biasanya ditempati oleh air dan logam alkali atau alkali tanah dan terbentuk di alam secara alamiah. Bentuk struktur yang unik ini memungkinkan zeolit bersifat utama sebagai adsorben, penukar ion, penyaring mo/ek~/, dan sebagai kata/is(2). Rumus umum kimia zeolit seperti berikut ini : Prosiding Per1emuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakar1a, 25 -26 Jut! 2000 dan Teknologi Nuklir M2InOA1203xSiO2yH20 dengan n adalah valensi kation (M), x adalah jumlah molekul SiO2, clan y adalah jumlah molekul air. Senyawa humat atau bahan humik yang berasal dari terjemahan istilah asing "humic substances". Oi alam bahan ini dijumpai sebagai polimer dari senyawa organik kompleks yang merupakan basil akhir proses peluruhan lanjut (advance decomposition) dari berbagai jenis tumbuhan clan hewan yang telah mati di dalam tubuh tanah (terestrial) atau di dalam lingkungan akuatik (aquatic environments)(3), Tanah gambut yang mudah ditemukan di bumi Indonesia merupakan sumber asam humat clan turunannya. Pemanfaatan tanah gambut selama ini masih terbatas, misalnya untuk pembuatan arang briket. Karena itu perlu rekayasa proses mengolah tanah gambut menjadi senyawa humat agar diperoleh nilai tambah yang lebih tinggi. Tersedianya metoda analisis untuk mengiso!asi atau mengekstrak senyawa humat dari bahan gambut membuka peluang untuk menggunakan senyawa humat baku dalam proses-proses itu sebagai bahan teknologi yang menghasilkan berbagai jenis barang jadi yang berguna bagi kehidupan manusia. Senyawa humat merupakan basil ekstrak tanah gambut dengan natrium hidroksida yang mempunyai kapasitas penukaran ion, sebagai adsorben (tlokulan) clan pembentuk komplek dengan logam beratJradioaktif. Pemanfaatan senyawa humat berpotensi dalam pengolahan limbah lingkungan clan logam-logam berat ataupun radioaktif dan dapat berfungsi sebagai adsorben(3.4.S.6), Oari penelitian yang yang telah di!akukan di negara-negara maju, bahan humik di dalam tanah gambut maupun tanah mineral telah diketahui mcmpunyai kemampuan khas membcntuk senyawa ikatan kompleks dengan berbagai macam unsur hara logam (kat ion) makro (K, Na, Ca, Mg, AI) clan mikro (Zn, Mn, Fe, B, Mo, Cu) asli di dalam tanah maupun yang diberikan dalam bentuk pupuk ke dalam tanah(7,a.9,IO, II). Melihat kemampuan kedua bahan ini yang mempunyai potensi seperti tersebut di atas clan tersedianya metoda analisis clan proses isolassi tanah gambut menjadi senyawa hum at, maka dilakukan penelitian penyerapan stronsium clan zirkonium dengan zeolit dan senyawa humat. Pada umumnya teknologi pengolahan limbah lingkungan dari logam-logam berat maupun radioaktif menggunakan adsorb en atau tlokulan. Stronsium (Sr) clan Zirkonium (Zr) adalah nuklida hasil be!ah (radioaktit) yang perlu dipisahkan, hal ini .untuk menghindari tersebamya limbah Sr clan Zr ke lingkungan baik karena pengangkutan, penyimpanan karena perembasan clan mengurangi jumlah limbah cair secara optimal. Pemisahan atau penyerapan ini dapat dilakukan secara adsorpsi menggunakan adsorben. Pada penelitian ini dicoba zeolit dan senyawa humat sebagai adsorben untuk meningkatkan kemampuan dan efektivitas yang tinggi dalam menyerap larutan Sr clan Zr, sehingga dapat memperkecil kandungan Sr clan Zr pada filtrat. Langkah percobaan yang dikerjakan yaitu pembuatan senyawa humat dari tanah gambut dengan cara mengektraksi tanah gambut ,dengan natrium hidroksida, dilanjutkan disentrffugasi, filtrasi, pengendapan dengan ditambah asam klorida, dan dikeringkan dengan menggunakan alat freeze drying. Selanjutnya senyawa humat yang telah diperoleh dipakai sebagai adsorben dalam penyerapan Sr dan Zr. Langkah berikutnya yaitu menggunakan zeolit yang sudah disiapkan seperti tersebut di atas, dipakai sebagai adsorbendalam penyerapan Sr dan Zr. TATA KERJA Bahan Bahan yang dipakai untuk penelitian ini adalah Zeolit, tanah gambut, NaOH, ZrOCl2 8H20, HCl, CsNO3, clanH2O. Alat Alat yang dipakai adalah almari asap, alat pengaduk, pH meter, timbangan analitik, corong pisah, alat-alat gelas, alat analisis spektrometer pendar sinar-X, pengaduk, Freeze Drying. Tata kerja Pembuatan Senyawa Humat clan penyiapan zeolit a. Menimbang tanah gambut = 100 gram b. Membuat larutan NaOH 0,2 N = 500 mI c. Mencampur tanah gambut dengan Iarutan NaOH d. Campuran kemudian dipisahkan antara filtrat clan padatan e. FiItrat yang diperoIeh kemudian diendapkan denganditambah asam klorida sampai pH = 2 f. Senyawa humat diperoleh dengan tara endapan kemudian di keringkan menggunakan alat freeze drying g. Menyiapkan/menimbang zeolit Pembuatan larutan induk Sr daD Zr a. Membuat larutan Zr = 1.000 ppm b. Membuat larutan Sr = 1.000 ppm Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juri 2000 dan Teknologi Nuklir Dwi Biyantoro. dkk ISSN0216-3128 14 Prosesadsorbsi a. Parameter berat adsorben 1. Larutan Zr dengan volume masing-masing = 10 ml, kemudian ditambah dengan adsorben senyawa humat dan zeolit dengan berat masing-masing SOfig, 100 fig, dan 200mg. 2. Larutan Sr dengan volume masing-masing = 10 ml, kemudian ditambah dengan adsorben senyawa humat dan zeolit dengan berat masing-masing SOfig, 100 fig, dan 200mg. 3. Filtrat kemudian di analisis memakai alat pendar sinar -X. b. Parameterwaktu pengadukan 1. Larutan Zr dengan volume masing-masing = 10 ml, kemudian ditambah dengan adsorben senyawa humat dan zeolit dengan berat yang optimum, kemudian divariasi waktu : IS, 30, 4S, 60, dan 120 men it. 2. Larutan Sr dengan volume masing-masing = 10 ml, kemudian ditambah dengan adsorben senyawa humat dan zeolit dengan berat yang optimum, kemudian divariasi waktu : IS, 30, 4S, 60, dan 120 menit. 3. Filtrat kemudian di analisis memakai alat pendar sinar -X. Untuk mengetahui efektivitas kemampuan penyerapan dihitung efisiensi penyerapan Zr danSr. Efi ' .Kadar Zr atau Sr ISlenSl = x 1 OO°/: ;10 Zr atauSr awal HASIL relatif baik menggunakan adsorben senyawa humat, dibandingkan menggunakan zeolit. Optimal penyerapan Sr dengan senyawa humat pada penambahan 200 mg diperoleh efisiensi penyerapan = 55,60%. Pengaruh berat adsorben berpengaruh terhadap efisiensi adsorbsi, semakin banyak adsorben yang ditambahkan ada kecenderungan peningkatan efisiensi penyerapan. Pemakaian senyawa humat relatif lebih banyak dibandingkan dengan zeolit, hal ini disebabkan dalam senyawa humat relatif masih banyak unsur hara logam. Sedangkan pada penyerapan Zr, berat adsorben zeolit yang ditambahkan relatif tidak begitu berpengaruh. Hal ini disebabkan mineral zeolit dalam menyerap unsur Zr sudah optimal. Mineral zeolit yang mempunyai struktur sangkar, disertai rongga clan saluran menycbabkan kemampuannya sebagi adsorbcn. Pengaruh Waktu meningkatan Pengadukan Pengaruh waktu pengadukan terhadap penyerapan Zr dan Sr dapat disajikan pada tabel 3 dan 4 di bawah ini. Tabel 3. pengaruh waktu pengadukan menggunakan adsorben senyawa humat, berat adsorben 200 mg DAN BAHASAN Pengaruh Berat Adsorben Pengaruh berat adsorben terhadap penyerapan Zr dan Sr dapat disajikan pada tabel 1 dan 2 di bawah ini. Tabell. Dari Tabel 1 dan 2 di atas tampak bahwa hasil relatif baik untuk menyerap Zr menggunakan zeolit 50 mgram, karena diperoleh efisiensi paling tinggi yaitu 93,90%. Sedang pada penyerapan Sr Pengaruh berat adsorben senyawa humat, waktu pengadukan = 30 menit Tabel2. Pengaruh berat adsorben zeolit, waktu pengadukan= 30 menit Efisiensi I KadarSr. ppm I Efisiensi 90B 270 Tabel4. pengaruh waktu pengadukanmenggunakan adsorbenzeolit, berat adsorben50 mg 30 45 60 120 61 70 69 66 939 930 931 ~34 149 270 259 262 "14,00 27,00 25,90 26,20 Oari tabel 3 dan 4 di atas tampak bahwa hasil relatif baik untuk penyerapan Zr menggunakan zeolit berat 50 mgram dengan waktu pengadukan 30 menit dan diperoleh efisiensi paling tinggi yaitu 94,20%. Sedang pactapenyerapan Sr, menggunakan adsorben senyawa humatlebih baik dibandingkan menggunakan zeolit. Tampak bahwa pengaruh pengadukan relatif baik dalam menyerap Zr dan Sr Prosiding Pertemuan dan presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 25 -26 Juli 2000 dan Teknologi Nul<lir 15 ISSN0216-3118 Dwi Biyantoro. dkk 7. GERSE,J.R. et ai, Application of humic acids and their derivativesin environmentalpollution control.,ElsevierSci. Amsterdam,(1994). 8. GOODRICH, M.S.,et ai, Acute and lqngterm toxicity of water-solublecationic polymer.\"to rainbow trout OncorhynchusMykiss and the KESIMPULAN modification of toxicity by humic acid. Toxicol. Efektivitas zeolit dan senyawa hum at andChern.10 :509-515,(1991). 9. HARTUNG, H.A and ALLREAD, The algicidal dalam menyerap Sr dan Zr dengan parameter yang dipelajari yaitu pengaruh berat adsorben yang action ofa peat humic substansand its copper chelate in ponds.,Health. Elsevier Sci., ditambahkan dan waktu penyerapan/pengadukan terhadap penyerapan Sr dan Zr diperoleh hasil Amsterdam,(1994). 10.HUNCHAK-KARIOUK, K. and SUFFET,T.H., sebagai berikut : 1. Pada penambahan 50 mg zeolit ke dalam 10 ml Fate of PCB in anoxic bottom sediments larutan 1000 ppm Zr dan 10 ml larutan Sr 1000 characterizing the role of in-situ hulnic ppm memberikan efisiensi penyerapan Zr = substances.FourthChern.Congressof of North 93,90 % dan efisiensi penyerapan Sr = 17,80%. America, New York, NY, Aug.25-30,(1991). 2. Pada penambahan200 mg senyawa humat I I. JOTA, M.T. and HASSETT, J.P., Effects of diperoleh efisiensi penyerapan Zr = 63,10% dan environmental variables on binding of PCB efisiensi penyerapan Sr = 55,60%. congener by dissolvedhumic substances.Envir. 3. Waktu pengadukan untuk penyerapan Zr Toxicol. andChern.10: 483-491,(1991). relatif selama 30 menit. Hal ini disebabkan karena sudah mencapai keadaan setimbang yaitu perpindahan massanya sudahtetap. maupun Sr relatifbaik selama 30 menit. 4. Oari hasil di atas tampak bahwa untuk menyerap Zr relatif baik menggunakan adsorben zeolit sedangkan untuk menyerap Sr relatif baik menggunakan senyawa humat. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada sdr. Tri Rusmanto yang telah membantu penelitian ini sampai penulisan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA I. THAMZIL, LAZ, Pemanfaatan Zeolit Untuk Pengolahan Limbah Radioaktif, Presentasi Ilmiah Hasil Studi Program Doktor (S-3), Risalah Presentasi Ilmiah Badan Tenaga Atom Nasional, Jakarta, 7-9 Desember (1993). 2. SUPANDl clan THAMZIL, LAZ, "Analisis Struktur Kristal Zeolit Modient Dengan Rietan '97", PPI PPNY-BATAN, Yogyakarta, 26-27 Mei (1998). 3. TAN, K.H., Principles of Soil Chemistry, second edition, Marcel Dekker Inc., New York, (1992). 4. SCHNITZER, M. Binding of Humic Substances by Soil Mineral Colloids. Soil Sci. Soc. Am. Special Publ. 17, Madison, WI, (1986). 5. LOBART1NI, J. C., et aI, The Science of Total Environment, 113, 1-15, (1992). 6. BENSON, W.H. and S.F. LONG, Evaluation of humic-pesticide interactions on the acute toxicity of selected organophosphate and carbamate insecticides. Ecotoxicol.Envir. Safety, 21, (1991). TANYA JAWAB Subari Sanoso ~ Mengapa menggunakan zeolit dan asam humat ? ~ Efektifyang mana diantara keduanya? Dwi Biyantoro -«- Karena kedua bahan di alas dapat berfungsi sebagai penyerap (adsorben), -«- Masing-masing mempunyai efektifitas dalam menyerap unsur Sr dan Zr, seperti ditunjukkan dalam kesimpulan bahwa zeolit paling efektif menyerap Zr, sedangkan senyawa humat efektifmenyerap Sr. Murdan! Sumarsono ~ Stronsium dan Zirkonium bi\sa diserap dengan zeolit dan senyawa humat, bagaimana kemungkinan penyerapan Nb daTi bahan bakar bekas daTireaktor (pemisahan U dengan Nb) ? Dwi Biyantoro -«- Kemungkinan penyerapan Nb dari bahan bakar bekas bisa, mengingat fiingsi utama senyawa humat dan zeolit seperti yang dijelaskan dalam pendahuluan "adalah sebagai adsorben, Suprlyono ~ Asam humat sebagai penyerapan, apakah prod uk alam atau produk hasil rekayasa proses? Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juli 2000 dan Teknologi Nukh, 16 ISSN0216-3128 » Bagaimana prospek industri asam humat di Indonesia? Owl Blyantoro -9- Yang dipakai disini untuk penyerapan stronsium dan zirkonium ada/ah senyawa. Dwi Biyantoro. dkk humat adalah hasil ekstrak tanah gambut dengannatrium hidroksida. ..c..Prospeknya bagus. karena tersedianya sumber mineral dan teknologi proses serta berbagaimacamkegunaan. humat, sedang asam humat ada/ah produk pemurnian dari senyawa humat. Senyawa Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juli 2000 dan Teknologi Nuklir KESIMPULAN TANYA JAWAB a. Zat peka cahaya kalium bikromat dan amonium bikromat bisa digunakan dalam pembuatan pasta photo sensitive emulsion untuk pelapisan pada pennukaan kasa pencapan b. Zat peka cahaya jenis kalium bikromat mempunyai banyak keunggulan bila dibanding dengan zat peka cahaya amonium bikromat c. Kasa yang dilapis dengan pasta photo sensitive emulsion dengan memakai zat peka cahaya kalium bikromat mempunyai kekakuan, kekuatan tarik clan kekuatan sobek yang lebih baik bila dibanding dengan yang memakai zat peka cahaya amonium bikromat. DAFTAR PUSTAKA I. TYRONE L. VIGO, Textile Processing And Properties, Preparation, Dyeing, Finishing and Perfonnance, Amsterdam-London-New York Tokyo, 1994. 2. SANTOSO, S.Teks., Pembuatan Larutan Peka Cahaya dengan Bahan Polimer Polivinil Asetat, Laporan Penelitian, Balai Besar Tekstil, Bandung, 1998. 3. SANTOSO SASTROSOEPARNO., "Polivinil asetat dan polivinil alkohol sebagai penguat bahan pekacahaya ammonium bikromat pad a kasa poliester", Prosiding pertemuan ilmiah IPTEK bahan' 99, Serpong, 19-20 Oktober 1999. 4. YUYUK RUKMANTARA, Penggunaan Larutan Peka Perbandingan Cahaya Dasar Polivinil Alkohol dan Dasar Gelatin untuk Kasa Cap Poliester, Institut Teknologi Tekstil, Bandung,1984. 5. WIBOWO MURDOKO,et.al., Evaluasi Tekstil Bagian Fisika, Institut Teknologi Tekstil, Bandung,1980. 6. ANONIM, Uji kekakuan kasa berdasarkan tara uji menurut SNI-08-0314-89/ ASTM- D.1388. 7. ANONIM, Uji kekuatan tarik kasa berdasarkan tara uji menurut SNI-08-0276- 89/ASTM D.2261 8. ANONIM, Uji kekuatan sobek kasa berdasarkan tara uji menurut SNI-0521-89/ASTM D.1682 Sunardjo )0-Apakah yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan ammonium bikromat dalam penelitianini ? )0- Proses apa yang terjadi selama radiasi sinar matahariberlangsung? Santoso S. ~ Pertimbangan pemakaian kalium dan ammoniumbikromat adalah sensitifitasyang tinggi terhadapcahaya (sinar) balk cahaya matahariataupunsinar lampuyang lain dart zat-zat tersebut diatas, serra mudah dalam pengerjaannyadan murahharganya. ~ Terjadi reaksoi photokimia, sehingga terbentuk zat yang berbeda dart pada sebelumnya. Budiarto )0-Alasan apa, Bapak memakai ammonium bikromatlkaliumbikromat? )0- Apa sudah diuji struktur mikronya ? seperti denganalat SEM, FTIR, Difraktometer Sinar-X ? Santoso S. ~ Pemakaian ammonium bikromat dan atau kalium bikromat, karena zat-zat ini mempunyai sensitifitas terhadap cahaya yang paling balk dan relatif murah harganya, sehingga dalam' proses pembuatannyatidak memakanwaktu lama dan aman,juga terhadaphasil produksoinya nilai jua/nya bisa lebih murah, karena ongkosproduksoinya rendah. ~ Sejauh ini be/urn diukur struktur mikronya terhadaphasi/ coating, karena keterbatasan pera/atanyang ada,namunmudah-mudahan dimasa yang akan datang akan komi usahakanmengukurstruktur mikro tet:,rebut. Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitiah Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 25 -26 Juli 2000 dan Teknologi Nuklir