penyerapan stronsium dan zirkonium dengan zeolit dan senyawa

advertisement
12
Dwi Biyanloro. dkk
ISSN0216-3128
PENYERAPAN STRONSIUM DAN ZIRKONIUM DENGAN
ZEOLIT DAN SENYAWA HUMAT
Dwi Biyantoro, MV Purwani, Muzakky
P3TM-BATAN. J;. Babarsari Ka/ak Pas 1008. Yagyakarta 55010
ABSTRAK
PENYERAPAN STRONSIUM DAN ZIRKONIUM DENGAN ZEOL/TDAN
SENYAWA HUMAT.
Te/ah di/akukan penelitian etektivitas zeolit dan senyawa humat sebagai adsorben dB/am
menyerap Sr dan Zr.Proses penyerapan di/akukan dengan cara memasukkan
adsorben
keda/am 10 m/ /arutan Sr 1.000 ppm dan 10 m/ /arutan Zr 1.000 ppm disertai dengan
pengadukan. Sete/ah mencapai keadaan seimbang kemudian dipisahkan antara padatan dan
fi/tratnya. Kadar Sr dan Zr yang terserap dB/am adsorben, dikerjakan dengan cara me/akukan
ana/isis fi/trat menggunakan .a/at pendar sinar-x. Parameter yang dipe/ajari yaitu pengaruh
berat adsorb en yang ditambahkan dan waktu penyerapanlpengadukan
terhadap penyerapan Sr
dan Zr. Dari hasi/ percobaan ditunjukkan bahwa penambahan 50 mg zeo/it ke dB/am 10 m/
/arutan 1000 ppm Zr dan 1000 ppm Sr memberikan efisiensi penyerapan Zr = 94,20 % dan
efisiensi penyerapan Sr = 27,50 % dengan waktu pengadukan 120 menit. Pada percobaan
memakai senyawa humat dipero/fJh fJfisifJnsi penyerapan
Zr = 64,20 % dan efisifJnsi
penyerapan Sr = 55,60 %. Jadi untuk menyerap Zr rfJ/atit baik menggunakan adsorben zeo/it
sedangkan untuk menyerap Sr re/atit baik menggunakan senyawa humat.
ABSTRACT
ADSORBTION
OF STRONSIUM
AND ZIRCONIUM
USING ZEOLITE
AND HUMIC
SUBSTANCE. The effectivite of zeolite and humic substance as adsorbent on adsorbtion of Sr
and Zr has been done. The absorbtion process was done by added adsorbent into 10 ml
solution of Sr 1000 ppm and 10 ml solution of Zr 1000 ppm followed by agition. After reached
the equillibrium condition and then was separated its solid from filtrate. The content of Sr and Zr
on adsorbent ware determinned by analysis of filtrate by using X ray flourecent. The parameters
studied ware the influence of weight adsorbent added and time of agition versus adsorbtion of
Sr and Zr: The result of the experimental were addition of 50 mg zeolite into 10 ml solution of Zr
of 1000 ppm and Sr of 1000 ppm has the efficiency of adsorbtion of Zr = 94.20% and efficiency
of adsorbtion of Sr = 27.50% with time of agitation = 120 minutes. The experiment using humic
substance has efficiency of adsorbtion of Zr = 64.20% and efficiency of adsorbtion of Sr =
55.60%.
So the adsorbtion of Zr was better using zeolite as adsorbent.
The adsorbtion
of Sr
was better using humic substance as adsorbent.
PENDAHULUAN
Z
eolit adalah salah satu mineral alam yang
banyak terdapat di beberapa daerah di
Indonesia. Zeolit yang selama ini dikenal
masyarakat sangat terbatas clan pemanfaatannya
sebagai bahan bangunan clan penjemihan air.
Sebenamya zeolit alam dapat dipergunakan dalarn
berbagai bidang misalnya untuk : petemakan,
pertanian, kedokteran, kesehatan, lingkungan, clan
industri. Pemanfaatanterakhir dalarn bidang industri
clan lingkungan dapat digunakan sebagai penyerap/
adsorben, penukar kation, clan mengkatalisasi suatu
reaksi(I.2.3).
Menurut J.V. Smitt (I) zeolit didetinisikan
sebagai kristal mineral alumino-silikat. Pola susunan
utama dalam zeolit terdiri alas : AI, Si, 0, dan H.
Atom-atom tersebut tersusun secara teratur dan
berulang dalam pola sel satuan. Oleh karena itu
zeolit termasuk dalam kristal mineral(I).
Mineral zeolit mempunyai struktur sangkar
(framework) disertai rongga (cavity), dan saluran
(chane/) yang biasanya ditempati oleh air dan logam
alkali atau alkali tanah dan terbentuk di alam secara
alamiah.
Bentuk
struktur
yang
unik
ini
memungkinkan zeolit bersifat utama sebagai
adsorben, penukar ion, penyaring mo/ek~/, dan
sebagai kata/is(2).
Rumus umum kimia zeolit seperti berikut ini :
Prosiding Per1emuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan
P3TM-BATAN Yogyakar1a, 25 -26 Jut! 2000
dan Teknologi Nuklir
M2InOA1203xSiO2yH20
dengan n adalah valensi kation (M), x adalah jumlah
molekul SiO2, clan y adalah jumlah molekul air.
Senyawa humat atau bahan humik yang
berasal
dari terjemahan
istilah
asing "humic
substances". Oi alam bahan ini dijumpai sebagai
polimer
dari senyawa organik
kompleks
yang
merupakan
basil akhir proses peluruhan
lanjut
(advance
decomposition)
dari
berbagai
jenis
tumbuhan clan hewan yang telah mati di dalam
tubuh tanah (terestrial) atau di dalam lingkungan
akuatik (aquatic environments)(3),
Tanah gambut yang mudah ditemukan di
bumi Indonesia merupakan sumber asam humat clan
turunannya. Pemanfaatan tanah gambut selama ini
masih terbatas, misalnya untuk pembuatan arang
briket. Karena itu perlu rekayasa proses mengolah
tanah
gambut
menjadi
senyawa
humat
agar
diperoleh nilai tambah yang lebih tinggi.
Tersedianya
metoda
analisis
untuk
mengiso!asi atau mengekstrak senyawa humat dari
bahan
gambut
membuka
peluang
untuk
menggunakan
senyawa humat
baku
dalam
proses-proses
itu sebagai bahan
teknologi
yang
menghasilkan
berbagai jenis barang jadi yang
berguna bagi kehidupan manusia.
Senyawa humat merupakan basil ekstrak
tanah gambut dengan natrium
hidroksida
yang
mempunyai
kapasitas
penukaran
ion,
sebagai
adsorben
(tlokulan)
clan pembentuk
komplek
dengan
logam
beratJradioaktif.
Pemanfaatan
senyawa
humat
berpotensi
dalam
pengolahan
limbah lingkungan clan logam-logam berat ataupun
radioaktif
dan
dapat
berfungsi
sebagai
adsorben(3.4.S.6),
Oari penelitian yang yang telah di!akukan
di negara-negara maju, bahan humik di dalam tanah
gambut maupun tanah mineral
telah diketahui
mcmpunyai kemampuan khas membcntuk senyawa
ikatan kompleks dengan berbagai macam unsur hara
logam (kat ion) makro (K, Na, Ca, Mg, AI) clan
mikro (Zn, Mn, Fe, B, Mo, Cu) asli di dalam tanah
maupun yang diberikan dalam bentuk pupuk ke
dalam tanah(7,a.9,IO,
II).
Melihat kemampuan kedua bahan ini yang
mempunyai
potensi seperti tersebut di atas clan
tersedianya metoda analisis clan proses isolassi tanah
gambut menjadi senyawa hum at, maka dilakukan
penelitian
penyerapan stronsium
clan zirkonium
dengan zeolit dan senyawa humat. Pada umumnya
teknologi
pengolahan
limbah
lingkungan
dari
logam-logam berat maupun radioaktif menggunakan
adsorb en atau tlokulan.
Stronsium (Sr) clan Zirkonium
(Zr) adalah
nuklida
hasil
be!ah
(radioaktit)
yang
perlu
dipisahkan, hal ini .untuk menghindari tersebamya
limbah Sr clan Zr ke lingkungan baik karena
pengangkutan, penyimpanan karena perembasan
clan mengurangi jumlah limbah cair secara optimal.
Pemisahan atau penyerapan ini dapat dilakukan
secara adsorpsi menggunakan adsorben.
Pada penelitian ini dicoba zeolit dan
senyawa
humat
sebagai
adsorben
untuk
meningkatkan kemampuan dan efektivitas yang
tinggi dalam menyerap larutan Sr clan Zr, sehingga
dapat memperkecil kandungan Sr clan Zr pada
filtrat.
Langkah percobaan yang dikerjakan yaitu
pembuatan senyawa humat dari tanah gambut
dengan cara mengektraksi tanah gambut ,dengan
natrium hidroksida, dilanjutkan
disentrffugasi,
filtrasi, pengendapan dengan ditambah asam
klorida, dan dikeringkan dengan menggunakan alat
freeze drying. Selanjutnya senyawa humat yang
telah diperoleh dipakai sebagai adsorben dalam
penyerapan Sr dan Zr.
Langkah berikutnya yaitu menggunakan zeolit yang
sudah disiapkan seperti tersebut di atas, dipakai
sebagai adsorbendalam penyerapan Sr dan Zr.
TATA
KERJA
Bahan
Bahan yang dipakai untuk penelitian ini
adalah Zeolit, tanah gambut, NaOH, ZrOCl2 8H20,
HCl, CsNO3, clanH2O.
Alat
Alat yang dipakai adalah almari asap, alat
pengaduk, pH meter, timbangan analitik, corong
pisah, alat-alat gelas, alat analisis spektrometer
pendar sinar-X, pengaduk, Freeze Drying.
Tata
kerja
Pembuatan Senyawa Humat clan penyiapan
zeolit
a. Menimbang tanah gambut = 100 gram
b. Membuat larutan NaOH 0,2 N = 500 mI
c. Mencampur tanah gambut dengan Iarutan NaOH
d. Campuran kemudian dipisahkan antara filtrat
clan padatan
e. FiItrat yang diperoIeh kemudian diendapkan
denganditambah asam klorida sampai pH = 2
f. Senyawa humat diperoleh dengan tara endapan
kemudian di keringkan menggunakan alat freeze
drying
g. Menyiapkan/menimbang zeolit
Pembuatan larutan induk Sr daD Zr
a. Membuat larutan Zr = 1.000 ppm
b. Membuat larutan Sr = 1.000 ppm
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan
P3TM-BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juri 2000
dan Teknologi Nuklir
Dwi Biyantoro. dkk
ISSN0216-3128
14
Prosesadsorbsi
a. Parameter berat adsorben
1. Larutan Zr dengan volume masing-masing =
10 ml, kemudian ditambah dengan adsorben
senyawa humat dan zeolit dengan berat
masing-masing SOfig, 100 fig, dan 200mg.
2. Larutan Sr dengan volume masing-masing =
10 ml, kemudian ditambah dengan adsorben
senyawa humat dan zeolit dengan berat
masing-masing SOfig, 100 fig, dan 200mg.
3. Filtrat kemudian di analisis memakai alat
pendar sinar -X.
b. Parameterwaktu pengadukan
1. Larutan Zr dengan volume masing-masing =
10 ml, kemudian ditambah dengan adsorben
senyawa humat dan zeolit dengan berat yang
optimum, kemudian divariasi waktu : IS, 30,
4S, 60, dan 120 men it.
2. Larutan Sr dengan volume masing-masing =
10 ml, kemudian ditambah dengan adsorben
senyawa humat dan zeolit dengan berat yang
optimum, kemudian divariasi waktu : IS, 30,
4S, 60, dan 120 menit.
3. Filtrat kemudian di analisis memakai alat
pendar sinar -X.
Untuk mengetahui efektivitas kemampuan
penyerapan dihitung efisiensi penyerapan Zr
danSr.
Efi
'
.Kadar
Zr atau Sr
ISlenSl =
x 1 OO°/:
;10
Zr atauSr awal
HASIL
relatif baik menggunakan adsorben senyawa humat,
dibandingkan
menggunakan
zeolit.
Optimal
penyerapan
Sr dengan senyawa
humat
pada
penambahan 200 mg diperoleh efisiensi penyerapan
= 55,60%. Pengaruh berat adsorben berpengaruh
terhadap
efisiensi
adsorbsi,
semakin
banyak
adsorben yang ditambahkan
ada kecenderungan
peningkatan
efisiensi
penyerapan.
Pemakaian
senyawa humat relatif lebih banyak dibandingkan
dengan zeolit, hal ini disebabkan dalam senyawa
humat relatif masih banyak unsur hara logam.
Sedangkan pada penyerapan Zr, berat adsorben
zeolit yang ditambahkan
relatif tidak
begitu
berpengaruh.
Hal ini disebabkan mineral zeolit
dalam menyerap unsur Zr sudah optimal. Mineral
zeolit yang mempunyai struktur sangkar, disertai
rongga clan saluran menycbabkan
kemampuannya sebagi adsorbcn.
Pengaruh
Waktu
meningkatan
Pengadukan
Pengaruh waktu pengadukan terhadap
penyerapan Zr dan Sr dapat disajikan pada tabel 3
dan 4 di bawah ini.
Tabel 3. pengaruh waktu pengadukan menggunakan adsorben senyawa humat, berat
adsorben 200 mg
DAN BAHASAN
Pengaruh
Berat
Adsorben
Pengaruh
berat
adsorben
terhadap
penyerapan Zr dan Sr dapat disajikan pada tabel 1
dan 2 di bawah ini.
Tabell.
Dari Tabel 1 dan 2 di atas tampak bahwa
hasil relatif baik untuk menyerap Zr menggunakan
zeolit 50 mgram, karena diperoleh efisiensi paling
tinggi yaitu 93,90%. Sedang pada penyerapan Sr
Pengaruh berat adsorben senyawa humat,
waktu pengadukan = 30 menit
Tabel2. Pengaruh berat adsorben zeolit, waktu
pengadukan= 30 menit
Efisiensi
I KadarSr. ppm I Efisiensi
90B
270
Tabel4. pengaruh waktu pengadukanmenggunakan adsorbenzeolit, berat adsorben50 mg
30
45
60
120
61
70
69
66
939
930
931
~34
149
270
259
262
"14,00
27,00
25,90
26,20
Oari tabel 3 dan 4 di atas tampak bahwa
hasil relatif baik untuk penyerapan Zr menggunakan
zeolit berat 50 mgram dengan waktu pengadukan 30
menit dan diperoleh efisiensi paling tinggi yaitu
94,20%. Sedang pactapenyerapan Sr, menggunakan
adsorben senyawa humatlebih baik dibandingkan
menggunakan zeolit. Tampak bahwa pengaruh
pengadukan relatif baik dalam menyerap Zr dan Sr
Prosiding Pertemuan dan presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan
P3TM-BATAN Yogyakarta, 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nul<lir
15
ISSN0216-3118
Dwi Biyantoro. dkk
7. GERSE,J.R. et ai, Application of humic acids
and their derivativesin environmentalpollution
control.,ElsevierSci. Amsterdam,(1994).
8. GOODRICH, M.S.,et ai, Acute and lqngterm
toxicity of water-solublecationic polymer.\"to
rainbow trout OncorhynchusMykiss and the
KESIMPULAN
modification of toxicity by humic acid. Toxicol.
Efektivitas zeolit dan senyawa hum at
andChern.10 :509-515,(1991).
9. HARTUNG, H.A and ALLREAD, The algicidal
dalam menyerap Sr dan Zr dengan parameter yang
dipelajari yaitu pengaruh berat adsorben yang
action ofa peat humic substansand its copper
chelate in ponds.,Health. Elsevier Sci.,
ditambahkan dan waktu penyerapan/pengadukan
terhadap penyerapan Sr dan Zr diperoleh hasil
Amsterdam,(1994).
10.HUNCHAK-KARIOUK, K. and SUFFET,T.H.,
sebagai berikut :
1. Pada penambahan 50 mg zeolit ke dalam 10 ml
Fate of PCB in anoxic bottom sediments
larutan 1000 ppm Zr dan 10 ml larutan Sr 1000
characterizing the role of in-situ hulnic
ppm memberikan efisiensi penyerapan Zr =
substances.FourthChern.Congressof of North
93,90 % dan efisiensi penyerapan Sr = 17,80%.
America, New York, NY, Aug.25-30,(1991).
2. Pada penambahan200 mg senyawa humat I I. JOTA, M.T. and HASSETT, J.P., Effects of
diperoleh efisiensi penyerapan Zr = 63,10% dan
environmental variables on binding of PCB
efisiensi penyerapan Sr = 55,60%.
congener by dissolvedhumic substances.Envir.
3. Waktu pengadukan untuk penyerapan Zr
Toxicol. andChern.10: 483-491,(1991).
relatif selama 30 menit. Hal ini disebabkan karena
sudah mencapai keadaan setimbang yaitu
perpindahan massanya sudahtetap.
maupun Sr relatifbaik selama 30 menit.
4. Oari hasil di atas tampak bahwa untuk menyerap
Zr relatif baik menggunakan adsorben zeolit
sedangkan untuk menyerap Sr relatif baik
menggunakan senyawa humat.
UCAPAN
TERIMA
KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
sdr. Tri Rusmanto yang telah membantu penelitian
ini sampai penulisan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
I. THAMZIL,
LAZ, Pemanfaatan Zeolit Untuk
Pengolahan Limbah
Radioaktif, Presentasi
Ilmiah Hasil Studi Program Doktor (S-3),
Risalah Presentasi Ilmiah Badan Tenaga Atom
Nasional, Jakarta, 7-9 Desember (1993).
2. SUPANDl clan THAMZIL,
LAZ, "Analisis
Struktur Kristal Zeolit Modient Dengan Rietan
'97", PPI PPNY-BATAN, Yogyakarta, 26-27
Mei (1998).
3. TAN, K.H., Principles of Soil Chemistry, second
edition, Marcel Dekker Inc., New York, (1992).
4. SCHNITZER, M. Binding of Humic Substances
by Soil Mineral Colloids. Soil Sci. Soc. Am.
Special Publ. 17, Madison, WI, (1986).
5. LOBART1NI, J. C., et aI, The Science of Total
Environment, 113, 1-15, (1992).
6. BENSON, W.H. and S.F. LONG, Evaluation of
humic-pesticide interactions on the acute toxicity
of selected organophosphate and carbamate
insecticides. Ecotoxicol.Envir.
Safety, 21,
(1991).
TANYA JAWAB
Subari Sanoso
~ Mengapa menggunakan zeolit dan asam humat ?
~ Efektifyang mana diantara keduanya?
Dwi Biyantoro
-«- Karena kedua bahan di alas dapat berfungsi
sebagai penyerap (adsorben),
-«- Masing-masing mempunyai efektifitas dalam
menyerap unsur Sr dan Zr, seperti
ditunjukkan dalam kesimpulan bahwa zeolit
paling efektif menyerap Zr, sedangkan
senyawa humat efektifmenyerap Sr.
Murdan! Sumarsono
~ Stronsium dan Zirkonium bi\sa diserap dengan
zeolit dan senyawa humat,
bagaimana
kemungkinan penyerapan Nb daTi bahan bakar
bekas daTireaktor (pemisahan U dengan Nb) ?
Dwi Biyantoro
-«- Kemungkinan penyerapan Nb dari bahan
bakar bekas bisa, mengingat fiingsi utama
senyawa humat dan zeolit seperti yang
dijelaskan dalam pendahuluan "adalah
sebagai adsorben,
Suprlyono
~ Asam humat sebagai penyerapan, apakah prod uk
alam atau produk hasil rekayasa proses?
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan
P3TM-BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nukh,
16
ISSN0216-3128
» Bagaimana prospek industri asam humat di
Indonesia?
Owl Blyantoro
-9- Yang dipakai disini untuk penyerapan
stronsium dan zirkonium ada/ah senyawa.
Dwi Biyantoro. dkk
humat adalah hasil ekstrak tanah gambut
dengannatrium hidroksida.
..c..Prospeknya bagus. karena tersedianya
sumber mineral dan teknologi proses serta
berbagaimacamkegunaan.
humat, sedang asam humat ada/ah produk
pemurnian dari senyawa humat. Senyawa
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan
P3TM-BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nuklir
KESIMPULAN
TANYA JAWAB
a. Zat peka cahaya kalium bikromat dan amonium
bikromat bisa digunakan dalam pembuatan pasta
photo sensitive emulsion untuk pelapisan pada
pennukaan kasa pencapan
b. Zat peka cahaya jenis kalium
bikromat
mempunyai banyak keunggulan bila dibanding
dengan zat peka cahaya amonium bikromat
c. Kasa yang dilapis dengan pasta photo sensitive
emulsion
dengan
memakai
zat
peka
cahaya
kalium bikromat mempunyai kekakuan, kekuatan
tarik clan kekuatan sobek yang lebih baik bila
dibanding dengan yang memakai zat peka cahaya
amonium bikromat.
DAFTAR
PUSTAKA
I. TYRONE L. VIGO, Textile Processing And
Properties, Preparation, Dyeing, Finishing and
Perfonnance, Amsterdam-London-New York Tokyo, 1994.
2. SANTOSO, S.Teks., Pembuatan Larutan Peka
Cahaya dengan Bahan Polimer Polivinil Asetat,
Laporan Penelitian, Balai
Besar Tekstil,
Bandung, 1998.
3. SANTOSO SASTROSOEPARNO., "Polivinil
asetat dan polivinil alkohol sebagai penguat
bahan
pekacahaya
ammonium
bikromat
pad a
kasa poliester", Prosiding pertemuan ilmiah
IPTEK bahan' 99, Serpong, 19-20 Oktober
1999.
4. YUYUK
RUKMANTARA,
Penggunaan
Larutan
Peka
Perbandingan
Cahaya
Dasar
Polivinil Alkohol dan Dasar Gelatin untuk Kasa
Cap Poliester, Institut Teknologi Tekstil,
Bandung,1984.
5. WIBOWO MURDOKO,et.al., Evaluasi Tekstil
Bagian Fisika, Institut Teknologi Tekstil,
Bandung,1980.
6. ANONIM, Uji kekakuan kasa berdasarkan tara
uji menurut SNI-08-0314-89/ ASTM- D.1388.
7. ANONIM, Uji kekuatan tarik kasa berdasarkan
tara uji menurut SNI-08-0276- 89/ASTM
D.2261
8. ANONIM, Uji kekuatan sobek kasa berdasarkan
tara uji menurut SNI-0521-89/ASTM D.1682
Sunardjo
)0-Apakah yang menjadi pertimbangan dalam
penggunaan ammonium bikromat dalam
penelitianini ?
)0- Proses apa yang terjadi selama radiasi sinar
matahariberlangsung?
Santoso S.
~ Pertimbangan pemakaian kalium dan
ammoniumbikromat adalah sensitifitasyang
tinggi terhadapcahaya (sinar) balk cahaya
matahariataupunsinar lampuyang lain dart
zat-zat tersebut diatas, serra mudah dalam
pengerjaannyadan murahharganya.
~ Terjadi reaksoi photokimia, sehingga
terbentuk zat yang berbeda dart pada
sebelumnya.
Budiarto
)0-Alasan apa, Bapak memakai ammonium
bikromatlkaliumbikromat?
)0- Apa sudah diuji struktur mikronya ? seperti
denganalat SEM, FTIR, Difraktometer Sinar-X
?
Santoso
S.
~ Pemakaian ammonium bikromat dan atau
kalium bikromat, karena zat-zat ini
mempunyai sensitifitas terhadap cahaya
yang paling balk dan relatif murah
harganya, sehingga dalam' proses
pembuatannyatidak memakanwaktu lama
dan aman,juga terhadaphasil produksoinya
nilai jua/nya bisa lebih murah, karena
ongkosproduksoinya
rendah.
~ Sejauh ini be/urn diukur struktur mikronya
terhadaphasi/ coating, karena keterbatasan
pera/atanyang ada,namunmudah-mudahan
dimasa yang akan datang akan komi
usahakanmengukurstruktur mikro tet:,rebut.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitiah Dasar IImu Pengetahuan
P3TM-BATAN Yogyakarta, 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nuklir
Download