1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi ditandai dengan adanya perubahan – perubahan yang menyebabkan perusahaan akan menghadapi berbagai kendala di dalam perkembangan bisnisnya. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup tinggi, dimana dapat dilihat dari tumbuhnya perusahaan – perusahaan dengan produk yang sejenis sebagai pesaing, sehingga akan terjadi persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar dan konsumen. Untuk meningkatkan daya saing antar perusahaan, maka perusahaan dituntut untuk bekerja keras dan melaksanakan kegiatan perusahaan secara efisien demi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan maka perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis, salah satu strategi yang harus dipikirkan adalah strategi pemasaran atau bauran pemasaran yang tepat (Angipora 2002 dalam Rahma 2012). Rempeyek merupakan salah satu produk yang banyak digemari oleh masyarakat. Rempeyek udang merupakan olahan yang menggabungkan unsur produk perikanan didalam komposisinya, karena udang memiliki kandungan protein tinggi yang baik untuk dikonsumsi. Rempeyek udang sebagai makanan olahan yang telah disukai oleh masyarakat sebagai pelengkap masakan utama, bahkan pada makanan – makanan tertentu dijadikan sebagai bahan utama. Dari kegemaran masyarakat akan rempeyek udang tersebut kita dapat melihat bahwa rempeyek udang masih memiliki prospek yang besar untuk dijadikan sebuah usaha. Selain itu konsumsi masyarakat akan rempeyek udang dalam berbagai cara dan selera telah membuktikan bahwa rempeyek udang telah memasyarakat. Konsumen rempeyek udang tidak hanya kalangan ekonomi menengah kebawah, tetapi juga kalangan ekonomi menengah keatas. Jadi dapat dikatakan rempeyek udang dikonsumsi oleh berbagai kalangan dan berbagai lapisan masyarakat. Untuk lebih menarik minat konsumen maka produk rempeyek udang terdiri dari berbagai macam rasa sehingga konsumen dapat memilih rasa sesuai dengan selera mereka. Produk ini diharapkan sesuai dengan target pemasaran dan kebutuhan pasar dengan kualitas yang tinggi dengan bentuk produk dan kemasan yang menarik dan harga jual yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan. 1 1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui gambaran produk rempeyek udang sebagai makanan pelengkap dari kelompok gorengan, mengetahui analisa SWOT dari bisnis penjualan rempeyek udang serta upaya manajemen produk rempeyek udang dengan pemberian variasi rasa sehingga produk ini semakin digemari oleh masyarakat luas. 2 2. PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Produk Usaha Rempeyek Udang merupakan usaha kuliner sejenis makanan pelengkap dari kelompok gorengan. Secara umum, rempeyek udang adalah gorengan yang berbahan dasar dari tepung beras yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam dan bawang putih), dan diberi bahan pengisi yaitu udang. Rempeyek udang ini memiliki tekstur yang renyah serta tersedia berbagai varian rasa yang berbeda dari rempeyek udang pada umumnya. Produk ini dapat dijadikan sebagai makanan pendamping nasi seperti kerupuk. Selain itu juga dapat dimakan biasa sebagai camilan yang enak dan gurih. 2.2 Analisis Swot Analisis swot yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi (Mahendra, 2008). 2.2.1 Kelebihan (Strengths) Strengths merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor 3 yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap pengusaha perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya (Istijanto, 2005). Kelebihan dari produk kami ini adalah memiliki berbagai varian rasa yang disukai oleh banyak kalangan, memiliki kandungan gizi yang tinggi, pengemasan produk yang cukup praktis, serta harga jual yang terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. 2.2.2 Kelemahan (Weakness) Weakness (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu produk atau pengusaha pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu usaha. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri (Sugiyono, 2005). Kelemahan dari produk rempeyek udang ini adalah tingkat kegagalan dalam pembuatan adonan yang cukup tinggi, kerusakan produk dalam pengemasan yang kurang sempurna, dan kurang menariknya produk apabila remuk. 2.2.3 Peluang (Opportunity) Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar usaha dan memberikan peluang berkembang bagi perusahaan dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan bisa berkembang di masa yang akan datang. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar (Mahendra, 2008). Rempeyek udang adalah sejenis makanan pelengkap dari kelompok gorengan yang berbahan dasar dari tepung beras dan beberapa bumbu kemudian diisi dengan udang kecil. Rempeyek biasanya memiliki fungsi yang sama dengan kerupuk dan biasanya di temukan di warung makan, toko atau pasar di pedesaan. Namun, rempeyek udang ini masih jarang ditemukan di daerah Kota Surabaya. Dengan cita rasa yang khas dari rempeyek udang membuat makanan ini banyak disukai orang dari berbagai kalangan sehingga 4 bisa dijadikan sebagai peluang usaha. Hal ini dikarenakan udang adalah salah satu alternatif sumber protein hewani selain daging dan ikan yang kaya akan nutrisi dengan harga yang terjangkau 2.2.4 Ancaman (Threats) Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu usaha yang menyebabkan kemunduran (Mahendra, 2008). Ancaman dari produk rempeyek udang ini adalah adanya produk sejenis sebagai makanan pelengkap seperti camilan makaroni, kerupuk atau jenis camilan lainnya. Dimana harga dari produk – produk tersebut ada yang lebih murah dengan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan rempeyek udang ini. 5 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Rempeyek udang adalah gorengan yang berbahan dasar dari tepung beras yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam dan bawang putih), dan diberi bahan pengisi yaitu udang. Rempeyek udang ini memiliki tekstur renyah serta terdiri dari berbagai varian rasa untuk menarik konsumen. Dari inovasi pembuatan Rempeyek udang dengan berbagai variasi rasa, hal ini ternyata dapat memberikan memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan dalam skala yang lebih besar. Makanan ini biasanya dijadikan sebagai pelengkap masakan utama, bahkan pada makanan – makanan tertentu dijadikan sebagai bahan utama. Usaha ini terbukti mampu meningkatkan nilai ekonomis rempeyek udang sebagai makanan ringan karena dengan penambahan variasi rasa pada makanan ringan ini, minat konsumen dapat meningkat. Gagasan bisnis dari rempeyek udang ini dapat melatih kemampuan mahasiswa dalam bidang entrepreneurship untuk menjadi seorang wirausaha yang handal dan sukses dengan melihat peluang yang ada serta berbagai hal yang penting seperti analisa SWOT produk, aspek manajemen dan pemasaran produk rempeyek udang. 3.2 Saran Saran yang diberikan oleh penulis tekait dengan peluang bisnis penjualan produk Rempeyek Udang yaitu agar bisa dilakukan perbaikan dari penjualan produk dengan melihat beberapa kekurangan dan kendala pada usaha ini sehingga bisa lebih baik lagi. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi mahasiswa sebelum terjun langsung di dunia bisnis. Sehingga, dapat menjadi peluang bisnis yang potensial di lingkungan Kota Surabaya sebagai bisnis pangan. 6 DAFTAR PUSTAKA Istijanto, (2005). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Gramedia, Jakarta. Mahendra, M. S. (2008). Analisis SWOT dan SMART Keragaan Fasilitas dan Utilitas Pasar di Indonesia. Universitas Udayana, Denpasar. Rahma, Miya. 2012. Strategi Pengembangan Pemasaran Kerupuk Udang (Studi Kasus Di Perusahaan Kerupuk Udang “Moro Seneng” Candi – Sidoarjo ). Skripsi. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya Jawa Timur. Sugiyono, (2005). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. 7