Menjaga Kinerja Enclosure Pada Uji Stabilitas Stabilitas Produk Informasi mengenai umur simpan suatu produk (product shelf life) sangat penting bagi produsen obat, makanan dan minuman, maupun bagi konsumen. Bagi produsen, mengetahui umur simpan produk dapat memberikan informasi untuk menentukan strategi pendistribusian dan pemasaran produk, sedangkan bagi konsumen, penting sebagai informasi masih layak atau tidaknya suatu produk dikonsumsi sesuai tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Penentuan umur simpan suatu produk dapat dilakukan melalui uji stabilitas, dimana produk dimasukan ke dalam suatu ruangan atau enclosure (oven, climatic chamber, walk in chamber, refrigerator, chiller room) kemudian di kondisikan pada temperatur dan kelembaban tertentu selama jangka waktu yang telah ditetapkan oleh suatu prosedur. Suatu produk dinyatakan stabil jika: tidak menunjukan degradasi bermakna, parameter fisika, kimia, mikrobiologi masih memenuhi persyaratan yang ditentukan, serta konsisten dalam batas spesifikasi simpan, setelah dikondisikan pada pengujian temperatur dan/atau kelembaban tertentu. Enclosure memiliki peranan penting dalam uji stabilitas produk untuk menjamin produk yang sedang diuji terpapar pada temperatur dan kelembaban yang disyaratkan dalam suatu prosedur atau regulasi Pertanyaan yang sering muncul 1. 2. Berapa konfigurasi temperatur dan kelembaban, serta berapa lama observasi yang dilakukan dalam studi uji stabilitas produk? Sebagian besar industri pangan dan farmasi melakukan studi Extended Storage Testing: penentuan umur produk (expired me date) pada kondisi lingkungan, Temperatur (25±2)°C, dan Kelembaban (60±5)%rH. Untuk produk yang harus dikondisikan dalam lemari pendingin (refrigerator), kondisi pengujian pada Temperatur (5±3)°C, sedangkan untuk produk yang harus dikondisikan dalam frezzer, kondisi pengujian pada Temperatur (-20±5)°C. Frekuensi pengujian setiap 3 bulan ditahun pertama, 6 bulan ditahun kedua, 12 bulan untuk tahun selanjutnya Accelerated Shelf Life Testing: penentuan umur produk (expired date) pada kondisi temperatur dan kelembaban yang lebih tinggi (ekstrim), yang berpotensi menyebabkan produk lebih cepat tergedradasi (rusak), pada Temperatur (40±2)°C, dan Kelembaban (75%±5)%rH. Untuk produk yang harus dikondisikan dalam lemari pendingin (refrigerator), kondisi pengujian pada Temperatur (25±2)°C dan Kelembaban (60±5)%rH. Frekuensi pengujian minimal 3 kali dalam 6 bulan (bulan ke 0, 3, 6). Intermediate Storage Testing: Pengujian antara dilakukan jika dari hasil pengujian akselerasi terjadi perubahan yang signifikan pada produk. DIlakukan pada konfigurasi Temperatur (30±2)°C, dan Kelembaban (65±5)%rH, dengan frekuensi pengujian minimal 4 kali dalam 12 bulan (bulan ke 0, 6, 9, 12). PT. Supratechnic Instrumentasi Indonesia Instrumentation & Calibration Laboratory Division/DM Kalibrasi atau Kualifikasi Kinerja (PQ) yang lebih efektif sebagai jaminan mutu pada enclosure (oven, climatic chamber, dll)? Kalibrasi akan memberikan informasi mengenai profil dari distribusi temperatur dan kelembaban suatu enclosure, umumnya dilakukan dalam kondisi enclosure tanpa beban produk (meskipun pengguna dapat mengajukan permintaan agar kalibrasi dilakukan dalam kondisi diisi produk). Kualifikasi kinerja (PQ) akan memberikan informasi detail mengenai profil distribusi temperatur dan kelembaban dari enclosure, karena pengujian umumya dilakukan untuk kondisi enclosure dalam keadaan kosong dan enclosure diisi produk; masing-masing pengujian dilakukan sebanyak 3 replikasi, untuk mendapatkan konsistensi dan kebenaran studi yang dilakukan. Biaya Pengerjaan: Biaya untuk kalibrasi lebih ”baik” dari kualifikasi kinerja, karena kalibrasi dilakukan tanpa replikasi. Waktu Pengerjaan: Waktu yang dibutuhkan untuk kalibrasi dapat 6 kali lebih singkat dari kualifikasi kinerja, karena kualifikasi kinerja membutuhkan 2 jenis pengujian (tanpa beban dan dengan beban produk), dengan masing –masing pengujian 3 replikasi. Kualitas informasi yang diberikan: Performa kualifikasi akan memberikan jaminan kualitas hasil pengujian yang lebih detail dan faktual karena dilakukan dengan 2 jenis pengujian dan 3 replikasi. 1 dari 3 3. 4. 5. Haruskah proses kualifikasi dilakukan dengan 2 kali pengujian dan 3 replikasi? Pengujian kondisi konsong (empty) akan membantu dalam menentukan nilai minimum dan maksimum dari distribusi temperatur dan kelembaban di dalam area kerja (working space) suatu enclosure. Pengujian dengan beban produk akan sangat membantu menentukan jumlah beban (loading) produk yang ideal untuk diuji di dalam area kerja enclosure, untuk memastikan seluruh produk terpapar pada kondisi temperatur dan kelembaban yang disyaratkan. Profil dari suatu enclosure dapat berbeda signifikan antara kondisi kosong dan diisi produk. Replikasi bertujuan untuk memberikan kita kepastian terhadap nilai yang sebenarnya, melalui data yang identik dan konsisten. Misal: Dari 3 replikasi pengukuran enclosure pada set indikator 75%rH, didapatkan data kelembaban pada suatu titik area kerja berturut turut, 81%rH, 78%rH, 76%rH. Data pengujian pertama menunjukan nilai yang tidak indentik dengan pengujian kedua dan ketiga, sementara data pengujian kedua dan ketiga menunjukan konsistensi. Sehingga dapat kita estimasi pada set indikator 75%rH, nilai sebenarnya berada pada (77±1)%rH. Berapa banyak sensor yang digunakan untuk kalibrasi atau Kualifikasi Kinerja Suatu enclosure? Penggunaan jumlah sensor untuk kalibrasi maupun kualifikasi suatu enclosure sangat bergantung pada volume enclosure yang akan diuji, akan tetapi sekurang-kurangnya: − 9 buah sensor dengan lokasi penempatan di setiap sudut area kerja enclosure, dan satu di tengah atau didekat sensor enclosure. − 15 buah jika volume enclosure besar. untuk volume ≤ 20 m³ − Atau 4 sampai dengan 5 buah per rak (shelf), untuk volume ≥ 20 m³. Persiapan apa yang diperlukan untuk kalibrasi atau performa kualifikasi enclosure? − Sangat direkomendasikan penyesuaian (adjustment) untuk setiap sensor dilakukan, untuk menjamin hasil pengukuran pada saat kalibrasi atau kualifikasi enclosure, benar –benar menunjukan profil temperatur dan kelembaban yang sebenarnya. − Sensor yang digunakan untuk kalibrasi atau kualifikasi harus dalam rentang/periode masa kalibrasi. − Sebar sekurang-kurangnya 9 sensor ke dalam area kerja enclosure. 6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kalibrasi atau kualifikasi enclosure? Pengambilan data untuk kalibrasi dan kualifikasi harus dilakukan setelah enclosure stabil. Berapa lama yang dibutuhkan suatu enclosure untuk stabil sangat tergantung pada volume area kerja, jenis sensor yang digunakan, sistim sirkulasi udara, dan sistim pengeringan yang didesain pada suatu enclosure. Untuk kalibrasi, rata –rata 30 menit sampai dengan 1 jam setelah enclosure stabil untuk satu konfigurasi pengujian (misal: 30°C, 60%rH), sedangkan untuk kualifikasi, dapat mencapai 8-24 jam untuk satu konfigurasi pengujian pada satu replikasi. 7. Informasi apa yang diperlukan dalam laporan hasil kalibrasi dan proses kualifikasi kinerja enclosure? Tujuan dari kalibrasi atau kualifikasi adalah untuk memastikan bahwa enclosure yang digunakan, dapat menghasilkan temperatur dan kelembaban sesuai dengan maksud dan maksud penggunaan (untuk Extended, Accelerated dan Intermediate Testing), oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui stability atau uniformity dari setiap sudut area kerja (working space) di dalam enclosure. Setelah semua data dari 9 sensor tersebut di peroleh, evaluasi apakah nilai rata-rata (average) untuk masing-masing sensor selama pengujian tersebut, memenuhi kriteria keberterimaan yang telah ditetapkan (± 2°C untuk temperatur, dan ±5%rH untuk kelembaban). Pelaporan hasil kalibrasi ataupun kualifikasi harus mencantumkan nilai pembacaan dari masing-masing sensor, konsistensi (stability), dan keseragaman (uniformity) dari enclosure. 8. Apakah Penyesuaian (Adjustment) diperlukan apabila terdapat deviasi antara hasil kalibrasi atau kualifikasi dengan indikator Enclosure? Ya, jika nilai minimum dan maksimum dari pembacaan 9 sensor pada area kerja enclosure ada yang berada > atau < dari ± 2°C / ± 5%rH, dari kriteria keberterimaan yang ditetapkan. Tidak, jika nilai minimum dan maksimum dari pembacaan 9 sensor pada area kerja enclosure berada pada ± 2°C / ± 5%rH, dari kriteria keberterimaan yang ditetapkan. Misal: Kriteria yang ditentukan untuk Accelerated Test adalah: (40±2)°C / (75±5)%rH. Kasus 1: Dari hasil kalibrasi atau kualifikasi diperoleh nilai minimum temperatur adalah 37°C dan nilai maksimum 40°C untuk nilai indikator enclosure 40°C. Untuk kasus tersebut, Ya, adjustment perlu dilakukan karena nilai minimum temperatur berada diluar rentang 40°C±2°C (38°C s/d 42°). Kasus 2: Dari hasil kalibrasi atau kualifikasi diperoleh nilai minimum kelembaban adalah 72%rH dan nilai masimum 78%rH, indikator di set pada kelembaban 75%rH. Untuk kasus tersebut, perlukah adjustment dilakukan? PT. Supratechnic Instrumentasi Indonesia Instrumentation & Calibration Laboratory Division/DM 2 dari 3 9. Bagaimana memastikan bahwa produk di dalam enclosure pppp tetap berada dalam rentang kriteria keberterimaan karena enclosure beroperasi terus menurus (24 jam / 7 hari) setelah di kalibrasi atau kualifikasi? User dapat memonitor kinerja dari enclosure dengan cara menempatkan minimal 2 thermohgrometer pada posisi area kerja (working space) enclosure yang menunjukan nilai kritis (maksimum dan minimum) berdasarkan hasil yang diperoleh dari laporan kalibrasi atau kualifikasi. Pencatatan data manual atau perekaman otomatis? Tergantung dari ketersediaan sumber daya dan instrumen masingmasing user, jika user memiliki personil untuk pencatatan dan monitoring secara manual, hal tersebut dapat membantu. Jika user memiliki keterbatasan personil, perekaman otomatis dari fitur yang tersedia dari thermohygro, dapat menjadi lebih efisien, untuk perekaman data, dan monitoring berkelanjutan (24 jam / 7 hari). Referensi: 1. 2. 3. 4. ASEAN Guideline On Stability Study of Drug Product 2013 IEC 60068 -2- 1: Environmental Testing. Quality Management Systems for Food Industry - A Guide to ISO/IEC 9001/2: 9.3 Control of Inspection, Measuring, and Test Equipment – Calibration. USP 36 Chapter 1118: Monitoring Devices; Time – Temperature – Humidity. Rangkuman: 1. 2. 3. 4. Uji stabilitas sangat penting untuk menentukan parameter kinetik, sehingga umur simpan suatu produk dapat ditentukan. Kondisi ekstrim yang dapat merubah sifat dan karakteristik dari suatu produk antara lain adalah temperatur dan kelembaban. Kalibrasi dan Kualifikasi merupakan upaya jaminan mutu terhadap kinerja suatu enclosure, karena memiliki peran penting untuk mendistribusikan temperatur dan kelembaban yang diharapkan, sehingga produk dapat terpapar pada rentang keberterimaan parameter temperatur dan kelembaban sesuai dengan pengujian yang dilakukan (Accelerated, Intermediate atau Extended/Ongoing). Kalibrasi atau kualifikasi? Tergantung pada seberapa penting uji stabilitas ini dari perspektif produsen. Jika kita analogikan dalam suatu pengujian, sama halnya analisis sampel simplo dan duplo. Saat membutuhkan hasil yang lebih meyakinkan, analisis duplo merupakan pilihan yang tepat, yang berarti diperlukan replikasi terhadap analisis sampel, metode tersebut yang diterapkan dalam kualifikasi kinerja. Tergantung dari produsen (applicant) untuk memutuskan, apakah studi Extended/ongoing/Long-term dilakukan pada konfigurasi temperatur dan kelembaban (25±2)°C/(60±5)%rH atau (30±2)°C/(65±5)%rH. Jika konfigurasi (30±2)°C/(65±5)%rH, yang digunakan sebagai studi Extended/On-going/Long-term, maka studi intermediate tidak diperlukan. Menjaga performa alat ukur dan sistem, sangat menunjang bagi evaluasi studi stabiltas dan proses pada tahapan selanjutnya. Dengan mengetahui titik kritis (minimum dan maksimum) pada suatu enclosure, dapat membantu menentukan “treatment” yang diperlukan untuk menjaga semua produk dalam area kerja (working space) suatu enclosure, terpapar pada kondisi (temperatur dan kelembaban) sesuai studi yang dilakukan. PT. Supratechnic Instrumentasi Indonesia Instrumentation & Calibration Laboratory Division/DM Untuk informasi produk dan jasa PT. Suprtechnic Instrumentasi Indonesia, silahkan mengunjungi website kami: www.supratechnic.indonetwork.co.id, atau dapat menghubungi nomor telepon: 021 – 2961 5730. “Scientific Knowledge is an Elevator to The Higher Level” Penulis: Donny Muchtar Nomor Artikel: PTSII/Vol .1/II/2016 3 dari 3