ppart_setrika listrik - Sigit Pramuko R

advertisement
PERALATAN RUMAH TANGGA LISTRIK
DENGAN PEMANAS
http://sigitpramuko.wordpress.com
[email protected]
PENDAHULUAN
Materi Pendahuluan
Dalam peralatan listrik rumah tangga terutama listrik
pemanas, faktor panas sangat penting. Besarnya
pembangkitan panas sangat ditentukan oleh
besarnya daya listrik yang dipakai erat hubungannya
dengan besar tahanan listrik sehingga, berlaku
rumus sebagai berikut :
Teknologi dan Rekayasa
pendahuluan
Dimana :
W Daya listrik (watt)
I
Arus Listrik (Amper)
R
Tahanan (Ohm)
Q
Kalor/panas (Kkal)
t Waktu (detik)
0,24 Konstanta
Teknologi dan Rekayasa
Penyampaian Panas
Teknologi dan Rekayasa
pendahuluan
Penyampaian Panas ada 3 (tiga) maca :
1. Konduksi (menghantar)
yaitu panas yang dibangkitkan langsung dihantar
ke bagian pemakai melalui penghantar panas
contoh setrika listrik
Teknologi dan Rekayasa
.
2. Konveksi (mengalirkan) yaitu mengalirkan panas
kepada pemakai melalui media udara atau zat lain
contoh tungku listrik
Teknologi dan Rekayasa
radiari
3. Radiasi (memancarkan) yaitu penyampaian panas
dengan cara dipancarkan dari sumber panas
kepemakai panas contoh tungku listrik jenis radiasi
Teknologi dan Rekayasa
SETERIKA LISTRIK
http://sigitpramuko.wordpress.com
[email protected]
Tujuan Pembelajaran Khusus (TKP)
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
1. Menjelaskan jenis-jenis setrika listrik
2. Menjelaskan bagian-bagian setrika listrik
3. Menjelaskan prinsip kerja setrika listrik
4. Melakukan perawatan dan perbaikan serta
pengujian seterika listrik
Teknologi dan Rekayasa
A. Jenis-jenis setrika listrik
Seterika listrik adalah peralatan listrik rumah tangga
yang digolongkan dalam peralatan pemanas berdaya
rendah. Jenis seterika listrik dibedakan menjadi 3
(tiga) yaitu :
1. Seterika listrik tanpa pengatur panas
2. Seterika listrik dengan pengatur panas
3. Seterika listrik dengan penyemprot uap air
Teknologi dan Rekayasa
B. Bagian-bagian seterika listrik
Teknologi dan Rekayasa
GAMBAR BAGIAN-BAGIAN SETERIKA LISTRIK
Teknologi dan Rekayasa
1. Elemen Pemanas
Elemen pemanas yang biasa dipakai ada dua macam:
1. Elemen pemanas dari kawat nikrom yang dililitkan
pada lembaran mika/pipa yang dibentuk serupa
dengan sole plate agar panas yang duhasilkan bisa
merata
Teknologi dan Rekayasa
1. Elemen Pemanas
2. Elemen pemanas dari kawat nikrom dililit spriral dan
dimasukan dalam selongsong atau pipa sebagai
pelindungnya. Untuk menyekat kawat nikrom dari
logam pelindung, kawat spriral dilapisi oksida
magnesium sebagai isolasinya.
Teknologi dan Rekayasa
2. Besi Pengumpul Panas ( sole plate)
Besi pengumpul panas sekaligus dunakan sebagai
dasar atau alas seterika. Biasanya berbentuk pelat
dilapisi bahan anti karat dan anti lengket, karena
langsung berhubungan dengan obyek seterika, maka
lapisan ini harus selalu dalam keadaan bersih
Teknologi dan Rekayasa
3. Besi Pemberat
Pada seterika model terbaru, tidak lagi dilengkapi
dengan besi pemberat, karena obyek yang diseterika
sudahbanyak yang menggunakan bahan sintetis dan
lembut. Seterika lama digunakan besi pemberat dan
daya rata-rata seterika listrik tersebut 350 watt, dan
obyeknya biasanya katun yang pelicinannya
memerlukan tekanan sukup kuat
Teknologi dan Rekayasa
4. Tutup dan pemegang seterika
Tutup seterika bergunan untuk melindung bagian
dalam seterika yang dialiri listrik terhadap sentuhan
pemakai, selain itu berfungsi agar panas tetap
berada didalam dan tidak menyebar langsung ke
udara bebas. Sedang pemegang seterika terbuat dari
bahan tidak menghantarkan panas dan listrik.
Teknologi dan Rekayasa
5. Terminal dan kabel tenaga
Terminal adalah tempat persambungan antar ujung
kawat elemen dengan kabel dari sumber arus.
Terminal berfungsi untuk menghubungkan
rangkaian dalam seterika dengan sumber tegangan
dari kotak-kontak diding melalui kabel penghubung.
Beberapa model seterika listrik menggunakan
terminal yang merupakan tempat persambungan
antara elemen yang tersambung pada tusuk kontak
(steker) dengan kabel penghubung yang disambung
pada kontra steker. Pada saat peralatan tidak
dihunakan kabel dilepas dan disimpan.
Teknologi dan Rekayasa
6. Termostat dan pengatur panas
Thermostat adalah suatu alat yang dapat
menghubungkan dan memutus rangkaian arus listri
secara otomatis berdasarkan perubahan suhunya.
Pada seterika pakaian umumnya menggunakan
thermostat dua logam atau bimetal
Teknologi dan Rekayasa
bimetal
Teknologi dan Rekayasa
thermostat
pengatur
Titik
Kontak
terminal
bimetal
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip Kerja thermostat
Dalam kadaan normal, jalur bimetal menutup kotak.
Setelah elemen pemanas menjadi panas pada suhu
tertentu, jalur bimetal membengkok sehingga kontak
membuka. Namun setelah elemen pemanas seterika
menjadi dingin sampai suhu tertentu, kontak
menutup kembali karena bimetal kembali dalam
keadaan semula.
Teknologi dan Rekayasa
7. Pompa air dan tabung air
Dalam seterika yang menggunakan penyemprot uap
air, akan mempunyai tabung yang dilengkapi dengan
pompa air.
Pompa air ini berfungsi untuk menyemprotkan air
atau uap pada obyek yang diseterika. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan hasil seterika
yang lebih baik dan rapi.
Teknologi dan Rekayasa
C. Prinsip Kerja Seterika Listrik
1. Seterika tanpa pengatur panas.
Seterika tanpa pengatur panas, merupakan jenis
seterika yang paling sederhana. Panas yang
dihasilkan oleh elemen pemanas tergantung dari
daya listrik terpakai dan lama pemakaian. Semakin
lama dipakai maka semakin panas selama kabel
daya masih tersambung dengan sumber
tegangannya. Untuk menghindari panas lebih
rangkaian arus perlu segera diputuskan, dengan
cara mencabut tusuk kontak dari sumbernya,
Setelah elemen pemanas tidak aktip maka suhu
akan turun
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja
2. Seterika listrik dengan pengatur panas (otomatis)
Seterika ini bekerjanya akan lebih baik karena panas
yang diperoleh menjadi stabil karena pemutusan dan
penyambungan arus listrik dilakukan secara
otomatis, menurut pengaturan suhu yang
dikehendaki, selama tusuk kontak belum dicabut
dari kotak kontaknyanya. Pengaturan suhu dilakukan
dengan saklar pilih. Yang dihubungkan dengan alat
pengatur suhu dengan sebuah termostat.
Teknologi dan Rekayasa
Diagram kelistrikan
pengatur panas
sumber
tegangan
Elemen
Pemanas
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja
Prinsip kerja seterika otomatis adalah sebagai
berikut :
Mula-mula seterika dihubungkan dengan sumber
tegangan. Kemudian tombol pengatur suhu
ditempatkan pada kedudukan tertentu. Setelah
seterika bekerja dan suhu telah melampaui batas
suhu yang telah ditetapkan, termostat membuka
kontaknya dan arus listrik tidak mengalir lagi.
Apabila suhu telah turun dibawah batas
penetapanya, termostat akan menutup kontaknya
dan seterika listrik akan bekerja lagi
Teknologi dan Rekayasa
Prinsip kerja
3. Seterika listrik dengan uap
Pada prinsipnya seterika listrik dengan penyemprot
uap tidak jauh berbeda dengan seterika lainnya,
kecuali ada tambahan ruang uap dan tempat
persediaan air.
Panas yang dihasilkan elemen pemanas disamping
untuk meningkatkan panas pada sole plate juga
mendidihkan air sehingga uap dapat dilepas dari
lubang-lubang dalam sole plate tersebut
Uap yang dihasilkan dapat mengurangi lipatan atau
lekukan obyek.
Teknologi dan Rekayasa
Seterika uap
Teknologi dan Rekayasa
Perawatan dan Perbaikan
1. Perawatan Seterika listrik
1).
2).
3).
4).
5).
Untuk menjaga agar seterika listrik tidak cepat
rusak maka perlu diperhatika hal sebagai berikut :
Bacalah petunjuk khusus dari setiap alat yang
dikeluarkan oleh pabrikan
Letakan sumber tegangan/stop kontak yang sesuai
dengan posisi pemakaian
Hindari pemakaian secara berlebihan
Atur pemakaian pengaturan panas secara
bertahap dari rendah ke tinggi
Usahakan sole plate selalu bersih
Teknologi dan Rekayasa
perawatan
6). Untuk jenis seterika dengan penyemprot uap perlu
diperhatika hal-hal berikut :
a). Usahakan tabung air dan lubang uap selalu
dibersihkan secara teratur.
b). Gunakan air suling atau setidak-tidaknya air
yang telah didihkan, kemudian disaring sebelum
dimasukan kedalam tabung air.
c). Selesai pemakaian, jangan sampai ada air yang
tersisa dalam tabung air.
Teknologi dan Rekayasa
perbaikan
2. Perbaikan seterika listrik
Ada beberapa bagian dari seterika listrik yang
mudah rusak karena pemakaian antara lain :
a). Elemen Pemanas
Kerusakan pada elemen pemanas terjadi karena :
- Pemakaian yang berlebihan : sering terjadi pada
seterika tanpa penagtur.
- Salah pemakaian tegangan
- Isolasi elemen rusak, sehingga hubung singkat
Teknologi dan Rekayasa
perbaikan
Perbaikan pada lemen pemanas sebaiknya diganti
dengan elemen yang baru
b). Termostat
Kerusakan termostat mengakibatkan fungsi
kontrolnya tidak bekerja dikarenakan :
- Pemakaian tidak mengikuti petunjuk pemakaian.
- Seterika sering jatuh atau benturan keras
Perbaikannya dengan mengatur kembali atau
diganti dengan termostat yang baru
Teknologi dan Rekayasa
perbaikan
c). Kabel tenaga
Kerusakan pada kabel tenaga bisa terjadi karena :
- Kabelmemang telah tua/lama digunakan
- Kabelsering terpuntir waktu pemakaian
- Kabel yang terlalu kecil menyebabkan cepat panas
dan isolasinya rusak sehingga bisa berakibat
hubung singkat
- Salah satu atau keduanya kawat putus
Perbaikannya sebaiknya dilakukan penggantian
dengan kabel tenaga yang baru.
Teknologi dan Rekayasa
perbaikan
d). Terminal
Kerusakan pada terminal bisa terjadi karena
- Panas yang berlebihan, sehingg terminal menjadi
hangus
- pegas/pencepit kontak hangus atau renggang
sehingga tidak terjadi kontak yang baik.
Perbaikan yang dilakukan diganti dengan terminal
yang baru
e).Tusuk kontak
kerusakan bisa terjadi karena sambungan putus atau
tusuk kontak rusak (diganti)
Teknologi dan Rekayasa
pengujian
3. Pengujian Seterika Listrik
Setelah dilakukan perbaikan maka selanjutnya
dilakukan pengujian/pemeriksaan kembali peralatan
yang meliputi :
a. Pemeriksaan pada elemen pemanas
1). Gunakan Ohm meter (multimeter)
2). Pastikan seterika tidak terhubung sumber
3). Hubungkan test-lead ohm-meter pada
kedua ujung-ujung pemanas dan lihat
penunjukan jarum
Teknologi dan Rekayasa
pengujian
4). Apabila jarum ohm-meter menunjuk,
berarti elemen pemanas baik
5). Apabila ohm meter tidak menunjuk berarti
elemen putus atau tidak tersambung
dengan baik
b. Pemeriksaan pada termostat
1). Gunakan AVO meter posisikan
saklar/switch pemilih pada VOLT-AC 250
volt.
2). Hubungkan seterika ke sumber tegangan
Teknologi dan Rekayasa
pengujian
3). Atur pengatur panas pada suhu yang ditentukan
4). Hubungkan test-lead voltmeter pararel
dengan lampu indikator dan pastikan
jarum tester tetap menunjuk
5). Biarkan seterika panas sampai sesuai
pengaturan.
6). Bila telah mencapai suhu yang telah
ditentukan, jarum tester akan kembali
keposisi nol
7). Apabila jarum tidak menunjuk nol berarti
termostat tidak bekerja
Teknologi dan Rekayasa
pengujian
c. Pemeriksaan Isolasi
Pemeriksaan isolasi dapat digunakan test-pen.
Singgungkan ujung test-pen kebadan seterika, bila
lampu test-pen menyala berarti terjadi kebocoran
arus akibat isolasi yang kurang sempuna maka perlu
diteliti kembali rangkaian kelintrikannya.
Teknologi dan Rekayasa
Tugas siswa
Tugan pengetahuan
1. Sebutkan jenis-jenis seterika listrik dan berikan contohnya!
2. Jelaskan cara kerja seterika listrik dengan uap air !
3. Apa yang anda ketahui tentang elemen pemanas dari
seterik listrik? Sebutkan macamnya !
4. Jelaskan bagaimana cara pengaturan panas pada
seterika listrik pada umumnya!
Sebutkan komponen- komponen pengaturannya
5. Sebutkan bagian-bagian seterika listrik yang sering rusak
dan jelaskan bagaimana cara merawat / memperbaikinya!
Teknologi dan Rekayasa
Tugas siswa
.
Tugas Keterampilan
Pilihlah satu jenis seterika listrik, lakukan praktik bongkar pasang
denganprosedur sebagai berikut :
1.Lakukan uji operasi dengan sumber tegangan tentang
kondisi seterika
2. Bongkar seterika, sesuai kondisinya lakukan
identifikasi bagian-bagiannya
3. Lakukan perawatan/perbaikan bagian yang memerlukannya.
4. Pasang kembali bagian-bagiannya dan uji coba
hasil kerja Anda
5. Buat Laporan hasil kerja Anda.
Teknologi dan Rekayasa
SELAMAT BELAJAR
Teknologi dan Rekayasa
Download