Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi _______________________________________________________________________________ KARAKTERISTIK BEBAN LISTRIK DI LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UGM BERBASIS DATA REKAMAN POWERLOGIC PM710 DAN PM810 SCHNEIDER Cahyo Prihananto1, M. Isnaeni B.S.2, Yusuf Susilo Wijoyo3 Abstract—Faculty of Engineering is one of the most electrical energy consumer in University of Gadjah Mada. Effective and efficient assets utilization is very necessary in order to process towards energy conservation. Therefore, the load characteristics studies are required in the faculty of Engineering. Observations on the load characteristics of the department of Electrical Engineering and Information Technology building (JTETI), Engineering Physics (JTF), Geological Engineering (JTG), and the Main Office of Faculty of Engineering (KPFT) will have an effect on efficiency enhanchement in electrical energy consumption. This research use the PM710 and PM810 Power Meter and EGX300 Ethernet Gateway Server manufactured by Schneider Electric to implement a process of observation and recording of data. The program that is used as the interface is PowerLogic PowerView. Data recorded with an interval time of every 30 minutes within 24 hours from the last week of lectures, week-off and final exams week. Data included on the records are the current and voltage of each phase, and Total Harmonic Distortion (THD) on voltage system. Based on the observations, there are three characteristics of the electric load in the observed building. Intisari— Fakultas Teknik UGM merupakan salah satu fakultas pengguna energi listrik yang cukup besar. Pemanfaatan aset secara efektif dan efisien sangat diperlukan dalam rangka proses menuju konservasi energi. Oleh karena itu, diperlukan studi karakteristik beban di lingkungan fakultas Teknik UGM. Pengamatan karakteristik beban di gedung jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JTETI), Teknik Fisika (JTF), Teknik Geologi (JTG), dan Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM (KPFT) akan berpengaruh pada peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik. Penelitian ini menggunakan perangkat Power Meter PM710 dan PM810 serta EGX300 Ethernet Gateway Server yang diproduksi oleh Schneider Electric untuk 1Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Gg. Nusa Penida 12B, Sleman, Yogyakarta 55284 INDONESIA (tlp: +62-81567682025; e-mail: [email protected]) 2, 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281 INDONESIA (telp: +62-274-552305; fax: +62-274-552305; e-mail: [email protected] proses pengamatan dan rekam data. Program yang digunakan sebagai antarmuka adalah PowerLogic PowerView. Pengambilan data dilakukan dengan selang waktu setiap 30 menit dalam 24 jam ketika masa minggu kuliah terakhir, minggu tenang dan minggu ujian akhir semester. Data yang direkam antara lain arus tiap fase, tegangan tiap fase, dan Total Harmonic Distortion (THD) pada tegangan sistem. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat tiga karakteristik beban listrik di gedung obyek penelitian Kata Kunci— Karakteristik beban, Power Meter, Efisiensi energi I. PENDAHULUAN Penelitian terakhir mengenai karakteristik beban di lingkungan teknik UGM dilakukan pada tahun 2005 dan 2006. Penelitian tersebut hanya meneliti karakteristik beban jurusan Teknik Elektro dan Teknik Geologi FT-UGM.Data pertumbuhan beban tiap tahun dapat menjadi data yang penting dalam mengevaluasi perkembangan dan peramalan pertumbuhan beban di fakultas teknik UGM. Penelitian karakteristik beban membutuhkan data rekaman dari alat ukur yang dapat memantau setiap perubahan beban yang terjadi. Penggunaan kombinasi alat ukur berupa power meter dan komputer dalam hal perekaman akan memperoleh hasil yang lebih akurat dan efisien dibandingkan dengan pencatatan manual maupun sistem penyimpanan sementara menggunakan register atau memori. A. Daya Daya merupakan ukuran laju transformasi energi dalam bentuk tegangan dan arus[ HYPERLINK \l "Wil83" 1 ].Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower (HP), Horsepower merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara 746 Watt atau lbft/second.Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt. B. Beban (Demand) Demand (D) dan beban dapat diartikan sebagai besar pembebanan sesaat pada gardu di waktu tertentu 62 Volume 1 Nomor 2, Juli 2014 _______________________________________________________________________________ Artikel Reguler _____________________________________________________________________________ atau besar beban rata-rata untuk suatu interval waktu tertentu2].Interval waktu dimana besarnya beban ingin ditentukan disebut Demand Interval (T).Demand dapat dinyatakan dalam kW, kVA atau kVAR. C. Beban Maksimum (Maximum demand) Maximum demand (Dmax) adalah beban rata-rata terbesar yang terjadi pada interval demand tertentu[3]. Maximum demand ditentukan untuk waktu tertentu dari suatu interval waktu tertentu, misal: maximum demand 1 jam , T = 24 jam, artinya; Dmax, 1 jam pada T = 24 jam,berarti besarnya beban rata-rata terbesar untuk selang waktu 1 jam pada interval waktu T = 24 jam. 𝑃 = 𝑉 × 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜃 Dimana P V I Cos Ө selama satu minggu sehingga mampu mendapatkan hasil yang bisa merepresentasikan karakteristik beban tersebut secara mingguan.Pola karakteristik beban yang ingin dicari adalah pola hari efektif kegiatan perkuliahan, masa minggu tenang sebelum ujian, dan masa ujian akhir semester.Diagram alir penelitian ditunjukkan oleh Gbr. 1. (1) = Daya (Watt), = Tegangan (Volt) = Arus (Ampere) = Faktor daya D. Daya per Mahasiswa (W/mhs) Daya per mahasiswa (W/mhs) adalah perbandingan antara beban yang terjadi pada saat itu terhadap mahasiswa pengguna gedung[4]. 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = Dimana D(t) = P = 𝐷(𝑡) 𝑃 (2) beban yang terjadi pada saat t jumlah mahasiswa pengguna gedung E. Total Harmonic Distortion pada Tegangan Merupakan gelombang distorsi yang merusak bentuk gelombang fundamental (sinusoidal) tegangan, sehingga bentuk gelombang tegangan menjadi buruk (tidak sinusoidal murni)[5].Mengacu pada standar IEEE Std 519-1992 Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control in Power System yang mengatur tentang batas THD pada tegangan yang diperbolehkan pada sistem untuk tegangan bus di bawah 69 kV harus di bawah 5% dan untuk distorsi secara individu harus di bawah 3%. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini mengambil obyek penelitian di 4 gedung yang berada di lingkungan fakultas Teknik UGM yaitu gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Teknik Fisika, Teknik Geologi dan Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM. Pembahasan hanya akan ada pada karakteristik beban dan kesimpulannya dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi bagi gedung terkait untuk perbaikan dan pengembangan sistem kelistrikan di masa yang akan datang. Pengambilan data dimulai dari tanggal 8 Desember 2013 hingga 11 Januari 2014.Rentang waktu pengambilan data diusahakan seminimal mungkin Gbr. 1 diagram alir penelitian III. PEMBAHASAN Pemilihan tanggal pengambilan data direncanakan pada hari efektif kegiatan perkuliahan, masa minggu tenang sebelum ujian, dan masa ujian akhir semester.Hal ini dilakukan agar mendapatkan gambaran beban yang terjadi dalam rutinitas di gedung perkuliahan secara umum yang terjadi secara periodik. Pengambilan data ketika masa perkuliahan aktif diambil pada dua minggu terakhir kuliah mulai tanggal 9 - 22 Desember 2013, untuk pengambilan data ketika masa minggu tenang dimulai tanggal 23 Desember 2013 sampai 5 Januari 2014, dan untuk pengambilan data pada masa ujian dimulai tanggal 6 – 12 Januari 2014. A. Kurva Beban Harian ketika Perkuliahan Aktif Gbr. 2 merupakan review kurva beban berdasarkan data beban rata-rata harian yang berhasil dikumpulkan sejak tanggal 9 hingga 22 Desember 2013, dapat disimpulkan bahwa karakteristik beban di gedunggedung obyek penelitian secara umum mempunyai tiga macam karakter. Karakteristik tersebut antara lain ketika hari kerja (senin-kamis), hari jumat, dan hari libur (sabtu-minggu). 63 Volume 1 Nomor 2, Juli 2014 _______________________________________________________________________________ Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi _______________________________________________________________________________ 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 ELEKTRO FISIKA KPFT GEOLOGI 12:00 AM 10:30 AM 9:00 PM 7:30 AM 6:00 PM 4:30 AM 3:00 PM 1:30 AM 12:00 PM 10:30 PM 9:00 AM 7:30 PM 6:00 AM 4:30 PM 3:00 AM 1:30 PM kilowatt Pada saat hari kerja (senin-kamis) beban mulai meningkat pada pukul 07.00 WIB bersamaan dengan dimulainya kegiatan kuliah dan kegiatan lain di dalam gedung. Waktu beban puncak dimulai setelah berakhirnya istirahat siang pukul 13.00 WIB hingga 15.30 WIB dengan beban tertinggi terjadi antara pukul 14.00-14.30 WIB. Periode tersebut berakhir dan beban mulai menurun bersamaan dengan berakhirnya jam kantor yaitu pukul 16.00 WIB. Karakteristik beban di hari jumat mirip dengan karakteristik beban di hari kerja, yang membedakan adalah mulai pukul 11.00 WIB terjadi penurunan beban yang cukup banyak karena banyaknya pemeluk agama Islam yang menjalankan ibadah sholat jumat.Beban mulai kembali naik pukul 13.00 WIB ketika istirahat siang selesai sehingga kurva karakteristik beban membentuk cekungan yang mirip seperti pelana kuda. Periode tersebut berakhir dan beban mulai menurun bersamaan dengan selesainya jam kantor pukul 16.00 WIB. penelitian yang biasanya digunakan untuk kegiatan perkuliahan mengurangi kegiatan perkuliahan selain kegiatan administrasi dan perkantoran. Berdasarkan Gbr. 3pada saat hari kerja (seninkamis) beban mulai meningkat pada pukul 07.00 WIB bersamaan dengan dimulainya kegiatan kuliah dan kegiatan lain di dalam gedung. Ciri lain yang membedakan karakteristik kurva beban pada masa minggu tenang dengan masa kuliah adalah rentang persebaran waktu beban puncak yang cukup lebar. Waktu beban puncak dimulai antara pukul 10.30 WIB hingga 16.00 WIB dengan beban tertinggi biasanya terjadi antara pukul 12.00-15.30 WIB. Periode tersebut berakhir dan beban mulai menurun bersamaan dengan selesainya jam kantor yaitu pukul 16.00 WIB. Hari Rabu pada masa minggu tenang periode ini merupakan satu kasus khusus dimana pada hari tersebut bertepatan dengan hari libur nasional natal dan tahun baru.Di hari tersebut beban berada dalam kondisi yang minimal dan cenderung konstan sepanjang hari, sehingga pada kasus khusus ini hari rabu merepresentasikan karakteristik beban ketika hari libur nasional. C. Kurva Beban Harian ketika Masa Ujian Akhir Semester Berdasarkan data beban rata-rata harian yang berhasil dikumpulkan sejak tanggal 6 - 12 Januari 2014, dapat disimpulkan bahwa karakteristik beban di gedung-gedung obyek penelitian di masa minggu ujian secara umum mempunyai dua macam karakteristik. Saat hari libur, beban berada dalam kondisi lebih rendah dari hari lainnya karena bukan hari kuliah efektif. Beban akan berada dalam kondisi minimal jika tidak ada acara khusus yang berlangsung di dalam gedung pada hari tersebut. Biasanya pada hari sabtu masih terdapat acara di dalam gedung obyek penelitian seperti kuliah pengganti, seminar, maupun responsi praktikum sehingga beban mulai naik sekitar pukul 10.00 WIB dan mulai turun pada pukul 12.30 WIB bersamaan dengan selesainya acara tersebut. Ketika tidak ada acara yang berlangsung di dalam gedung maka karakteristiknya akan sama seperti pada hari minggu dimana beban berada di tingkat rendah sepanjang waktu. B. Kurva Beban Harian ketika Perkuliahan non-aktif (minggu tenang) Berdasarkan data beban rata-rata harian yang berhasil dikumpulkan sejak tanggal 23 Desember 2013 sampai 5 Januari 2014, dapat disimpulkan bahwa karakteristik beban di gedung-gedung obyek penelitian di masa minggu tenang secara umum mempunyai tiga macam karakter mirip seperti di minggu kuliah. Beban puncak pada masa minggu tenang cenderung lebih rendah karena pada periode tersebut gedung obyek 140 120 100 80 60 ELEKTRO FISIKA KPFT GEOLOGI 40 20 0 12:00 AM 10:00 AM 8:00 PM 6:00 AM 4:00 PM 2:00 AM 12:00 PM 10:00 PM 8:00 AM 6:00 PM 4:00 AM 2:00 PM 12:00 AM 10:00 AM 8:00 PM 6:00 AM 4:00 PM Gbr. 2 Review beban rata-rata dalam satu minggu selama kuliah aktif kilowatt SENIN SELASA RABU KAMIS JUMATSABTUMINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTUMINGGU Gbr. 3 Review beban rata-rata dalam satu minggu selama minggu tenang Di masa minggu ujian, karakteristik beban listrik hari senin-kamis dan hari jumat hampir mirip karena jadwal ujian yang cenderung tetap, sehingga karakteristiknya bisa dianggap sama menjadi karakteristik beban listrik hari senin-jumat. Beban puncak pada masa minggu ujian cenderung lebih rendah daripada minggu kuliah namun tetap lebih tinggi daripada minggu tenang. Ciri khas karakteristik kurva beban pada masa minggu ujian terlihat pada kenaikan dan penurunan beban yang cenderung bersamaan yang disebabkan oleh jadwal ujian ketiga gedung jurusan obyek 64 Volume 1 Nomor 2, Juli 2014 _______________________________________________________________________________ GEOLO GI minggu kuliah minggu tenang sabtu-minggu senin-jumat sabtu-minggu jumat senin-kamis sabtu-minggu KPFT minggu ujian Gbr. 6 Perbandingan beban puncak dan average demand gedung JTF sabtu-minggu minggu ujian Gbr. 5Perbandingan beban puncak dan average demand gedung JTETI E. Karakteristik gedung Jurusan Teknik Fisika Karakteristik beban listrik beban listrik gedung JTF secara ringkas ditunjukkan oleh Gbr. 6. Selama periode pengambilan data, beban tertinggi yang pernah dicapai di gedung JTF sebesar 123,5 kW yang terjadi ketika minggu kuliah dan beban terendah yang pernah terjadi di gedung tersebut sebesar 6,2 kW yang terjadi ketika minggu ujian. minggu tenang sabtu-minggu sabtu-minggu jumat senin-kamis minggu tenang senin-jumat sabtu-minggu jumat senin-kamis sabtu-minggu jumat senin-kamis minggu kuliah minggu kuliah senin-jumat beban puncak 35,0 30,0 25,0 20,0 15,0 10,0 5,0 0,0 senin-kamis beban puncak 200,0 180,0 160,0 140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 G. Karakteristik gedung Gedung Kantor Pusat Fakultas Teknik Karakteristik beban listrik beban listrik gedung KPFT secara ringkas ditunjukkan oleh Gbr. 8.Nilai beban puncak dan maximum demand di masa kuliah merupakan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan minggu tenang dan minggu ujian, dengan minggu tenang berada di nilai yang paling rendah. sabtu-minggu D. Karakteristik gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Karakteristik beban listrik beban listrik gedung JTETI secara ringkas ditunjukkan oleh Gbr. 5. Selama periode pengambilan data, beban tertinggi yang pernah dicapai di gedung JTETI sebesar 178 kw yang terjadi ketika minggu kuliah dan beban terendah yang pernah terjadi di gedung tersebut sebesar 12 kw yang terjadi ketika minggu tenang.Terdapat kemiripan antara waktu beban puncak pada minggu kuliah dengan masa minggu ujian, keduanya sama-sama terjadi antara pukul 13.00 hingga pukul 14.30 WIB. jumat Gbr. 4 Review beban rata-rata dalam satu minggu selama minggu ujian F. Karakteristik gedung Jurusan Teknik Geologi Karakteristik beban listrik beban listrik gedung JTG secara ringkas ditunjukkan oleh Gbr. 7.Selama periode pengambilan data, beban tertinggi yang pernah dicapai di gedung JTG sebesar 31,4 kW yang terjadi ketika minggu ujian dan beban terendah yang pernah terjadi di gedung tersebut sebesar 1,9 kW yang terjadi ketika minggu ujian. kW SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTUMINGGU kW senin-kamis ELEKTR O FISIKA beban puncak 140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 jumat 160 140 120 100 80 60 40 20 0 12:00 AM 10:30 AM 9:00 PM 7:30 AM 6:00 PM 4:30 AM 3:00 PM 1:30 AM 12:00 PM 10:30 PM 9:00 AM 7:30 PM 6:00 AM 4:30 PM 3:00 AM 1:30 PM kilowatt penelitian yang bersamaan.Berdasarkan Gbr. 4, di ketiga gedung jurusan obyek penelitian, waktu beban puncak ketika hari kerja dimulai antara pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB dengan beban tertinggi biasanya terjadi antara pukul 13.00-14.30 WIB. kW Artikel Reguler _____________________________________________________________________________ minggu ujian Gbr. 7 Perbandingan beban puncak dan average demand gedung JTG Hal ini disebabkan karena pada minggu kuliah banyak mahasiswa yang menggunakan gedungKPFT sebagai tempat untuk berkumpul dan berdiskusi dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah. Selama periode pengambilan data, beban tertinggi yang pernah dicapai di gedung KPFT sebesar 74,4 kW yang terjadi ketika minggu kuliah dan beban terendah yang pernah terjadi di gedung tersebut sebesar 6,7 kW yang terjadi ketika minggu ujian. 65 Volume 1 Nomor 2, Juli 2014 _______________________________________________________________________________ minggu tenang sabtu-minggu senin-jumat sabtu-minggu senin-kamis sabtu-minggu jumat minggu kuliah jumat beban puncak average… 80,0 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 senin-kamis kW Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi _______________________________________________________________________________ minggu ujian Gbr. 8 Perbandingan beban puncak dan average demand gedung KPFT watt/mahasiswa H. Perbandingan Daya per Mahasiswa Konsep daya per mahasiswa mirip dengan konsep energi per kapita dalam skala yang lebih kecil, dalam hal ini dalam lingkup ketiga gedung jurusan. Besarnya daya yang diperoleh selama proses pengambilan data dibagi dengan mahasiswa yang menggunakan fasilitas gedung tersebut. Jumlah mahasiswa diperoleh dari data jadwal kuliah dan jadwal ujian mahasiswa S1 semester gasal 2013/2014 yang diperoleh dari bagian akademik Gbr. 11merupakan perbandingan THD yang terukur selama minggu terakhir kuliah, minggu tenang dan minggu ujian. 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 JTETI JTF JTG seninselasa rabu kamisjumat minggu kuliah seninselasa rabu kamisjumat minggu ujian Gbr. 9 Perbandingan daya per mahasiswa ketiga gedung jurusan J. Faktor Utilitas (Utility factor) Faktor utilitas (fu) adalah perbandingan antara demand maksimal trafo terhadap kapasitas sistem yang tertera. Kapasitas maksimum dari trafo dalam penelitian ini diambil dari nameplate trafo di ruang genset. Pada nilai utilization factor trafo dari periode yang telah di hitung seperti Gbr. 10terlihat bahwa rata-rata nilai utilization factor-nya berada di bawah 0,5; artinya trafo belum digunakan secara maksimal bahkan belum separuh dari kemampuan maksimalnya sehingga trafo masih mampu melayani adanya pertambahan beban tiap gedung jurusan.Dari persamaan(2) dapat dicari daya per mahasiswa dari masing-masing jurusan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil seperti pada Gbr. 9. Daya per mahasiswa di gedung JTETI dan JTG pada minggu ujian lebih tinggi daripada minggu kuliah, hal ini disebabkan oleh pembagian jadwal ujian yang disusun menjadi 2 minggu sehingga intensitas mahasiswa pengguna gedung berkurang meskipun daya yang digunakan tidak jauh berbeda. Di gedung JTF daya per mahasiswa ketika minggu ujian justru lebih rendah dari minggu kuliah, hal ini disebabkan oleh penurunan beban yang terjadi selama masa ujian sedangkan mahasiswa pengguna gedung selama ujian cenderung sama seperti saat masa kuliah. I. Total Harmonic Distortion pada Tegangan Selama periode pengambilan data, THD pada tegangan sistem tidak pernah melewati batas yang ditetapkan oleh standar IEEE Std 519-1992 Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control in Power System, yaitu 5%. atau ada pilihan untuk mengganti trafo dengan rating yang lebih kecil. K. Faktor Keragaman (Diversity factor) Diversity factor (fdiv) atau faktor keragaman merupakan perbandingan jumlah permintaan maksimum individu dari sub-divisi yang beragam dari sebuah sistem terhadap kebutuhan maksimum dari sistem keseluruhan. Bila beban puncak untuk seluruh unit bersamaan waktunya maka fdiv akan bernilai 1, tetapi bila tidak fdiv akan lebih besar dari 1. Dari hasil perhitungan diversity factor di Gbr. 12, terlihat bahwa nilainya sangat mendekati 1, artinya beban puncak di gedung obyek penelitian terjadi dalam waktu ,yang relatif bersamaan. 0,50 0,40 Utilization factor 0,30 0,20 0,10 0,00 masa kuliah minggu tenang masa ujian Gbr. 10Utilization factor trafo 10,00 0,00 THD Tegangan A-N THD Tegangan B-N Gbr. 11 THD yang terekam selama penelitian 66 Volume 1 Nomor 2, Juli 2014 _______________________________________________________________________________ Artikel Reguler _____________________________________________________________________________ L. Faktor Beban (Load factor) Load factor adalah perbandingan antara beban ratarata dalam periode tertentu dengan beban puncak yang terjadi pada periode tersebut.Nilai load factoryang ditunjukkan oleh Gbr. 13merupakan nilai yang menunjukkan bagaimana beban di dalam sistem dapat bekerja stabil dari waktu ke waktu. Nilai load factor dari gedung-gedung tersebut nilainya cenderung kecil di bawah nilai 1 sehingga bisa dikatakan bahwa pembebanan pada gedung-gedung tersebut belum efisien karena belum mencapai puncaknya 1,100 1,080 1,060 1,040 1,020 1,000 0,980 0,960 Diversity factor mendekati 1, artinya beban puncak di gedung obyek penelitian terjadi dalam waktu ,yang relatif bersamaan. Daya per mahasiswa adalah salah satu cara untuk mengukur beban yang dihasilkan setiap mahasiswa pada saat tertentu. Berdasarkan perbandingan daya per mahasiswa tiap gedung jurusan, gedung JTETI mempunyai nilai daya per mahasiswa tertinggi dengan nilai rata-rata 2038 watt/mahasiswa, kemudian gedung JTF dengan nilai rata-rata 648 watt/mahasiswa, dan terakhir gedung JTG dengan nilai rata-rata 144 watt/mahasiswa. Selama periode pengambilan data, Total Harmonic Distortion pada tegangan sistem tidak pernah melewati batas yang ditetapkan oleh standar IEEE Std 519-1992 Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control in Power System, yaitu 5%. V. REFERENSI [1] Jr. William D. Stevenson, Analisis Sistem Tenaga Listrik. Jakarta: Erlangga, 1983. [2] Turan Gonen, Electric Power Distribution System Engineering. New York: McGraw-Hill Book Company, 1986. masa kuliah minggu tenang masa ujian [4] Ady Hafriady, Profil Karakteristik Beban di Mall Malioboro. Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro UGM, 2008. Gbr. 12Diversity factor selama penelitian 0,4 [3] Gusti Satya Hadi, Studi Karakteristik Beban di PT. Mirasa Food Industry Magelang Jawa Tengah. Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, 2010. Load factor 0,3 [5] Sony Suharwan, Karakteristik Beban di Jurusan Teknik Elektro FT-UGM Berbasis Data Rekaman Program Antarmuka dengan Bahasa Pemograman Delphi 5.0 antara Universal Power Analyzer PM3000A - Komputer. Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi informasi UGM, 2005. 0,2 0,1 0 JTETI KPFT JTF JTG Gbr. 13Load factor gedung obyek penelitian IV. KESIMPULAN Secara umum setiap gedung obyek penelitian memiliki tiga karakteristik utama, yaitu karakteristik hari kerja (senin-kamis), hari jumat, dan hari libur kuliah (sabtu-minggu).Karakteristik beban pada hari kerja berkaitan erat dengan jadwal kuliah dan perkantoran masing-masing gedung.Karakteristik beban pada hari jumat pada dasarnya mirip seperti pada hari kerja, perbedaannya terletak pada penurunan beban yang cukup signifikan antara pukul 12.30-13.00 WIB yang disebabkan oleh banyaknya pemeluk agama Islam yang melaksanakan ibadah Shalat Jumat.Karakteristik beban pada hari libur kuliah cenderung tidak beraturan.Kenaikan dan penurunan bebannya tergantung pada penggunaan gedung pada hari tersebut. Utilization factor trafo dari periode yang telah di hitung terlihat bahwa rata-rata nilai utilization factornya berada di bawah 0,5; artinya trafo masih mampu memenuhi adanya pertambahan beban.Diversity factor di lingkungan fakultas teknik nilainya sangat 67 Volume 1 Nomor 2, Juli 2014 _______________________________________________________________________________