Bab 2: Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin

advertisement
Bab 2:
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten
Merangin
2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
Secara geografis, wilayah Kabupaten Merangin terletak pada titik koordinat antara
101º32’11’-102º50’00’ Bujur Timur dan antara 1º28’23’-1º52’00’ Lintang Selatan, dengan
luas sebesar 7.679 Km atau 767.900 Ha² dalam mendukung jalannya roda pemerintahan,
pusat pemerintahan Kabupaten Merangin beradadi Kota Bangko dengan Jarak dari Kota
Jambi (Ibukota Propinsi Jambi) ±256 Km .
Berdasarakan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang pembentukan dan
pemekaran wilayah dilingkup Propinsi Jambi. Secara administrasi wilayah Kabupaten
Merangin berbatasan dengan :
·
·
·
·
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
: Kabupaten Sarolangun
: Kabupaten Kerinci
: Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo
: Kabupaten Rejang Lebong (Propinsi Bengkulu)
Kondisi topografi Kabupaten Merangin secara umum terbagi dalam 3 bagian, yaitu dataran
tinggi, dataran sedang dan dataran rendah. Ketinggian berkisar anatara 10-2.935 meter
diatas permukaaan laut (dpl), dengan bentang alamnya yang rata-rata bergelombang.
Dataran rendah terletak pada ketinggian 10-100 meter dpl dengan luas 41,20% luas
Kabupaten Merangin. Wilayah dataran sedang yang terletak antara 100 – 500 m dpl seluas
35,79 % luas Kabupaten Merangin, sedangkan dataran tinggi yang terletak lebih dari 500 m
dpl seluas 23 % dari luas Kabupaten Merangin.
Wilayah daratan Kabupaten Merangin secara umum terdiri dari 6 (enam) jenis tanah yaitu
podsolik, latosol, andosol, organosol, glei humus dan komplek latusol dan litosol.
Tekstur tanah secara umum dapat diklasifikasikan antara halus, sedang dan kasar,
sedangkan daerah gambut tidak mempunyai tekstur. Berdasarkan data RTRW Kabupaten
Merangin Tahun 2006, teksturtanah di Kabupaten Merangin terdiri dari tekstur tanah halus,
tersebar di Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Sungai Manau, Muara Siau, Lembah
Masurai, Jangkat dan Pamenang. Untuk tekstur sedang terdapat hampir diseluruh wilayah
Kabupaten Merangin. Sedangkan tanah gambut hanya terdapat di Kecamatan Tabir,
Pamenang, dan Tabir Ulu.
Wilayah daratan Kabupaten Merangin secara umum terdiri dari 6 (enam) jenis tanah yaitu
podsolik, latosol, andosol, organosol, glei humus dan komplek latusol dan litosol dan untuk
jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Podsolik, untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian antara 50 –
70 m dari permukaan laut, bersolum dalam dan tekstur halus, daerah ini masih berupa
hutan, tanaman perkebunan, pertanian tanah kering, semak, kebun campuran dan
sebagian sudah diusahakan menjadi sawah. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah
podsolik adalah 88.449 Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir
Selatan, Muara Siau dan Pamenang.
b. Latosol, untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian antara 200 –
900 m dari permukaan laut, bahan induk dan batuan beku, tanah bersolum dalam,
tekstur remah dan konsistensi gembur, daerah ini sebagian besar ditutupi hutan lebat
9
c.
d.
e.
f.
dan sebagian pertanian tanah kering. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah latosol
adalah 458.805 Ha yang tersebar pada seluruh wilayah Kabupaten Merangin.
Andosol, bentuk wilayah sebagian besar berbukit dan bergelombang dengan ketinggian
600–2000 m dari permukaan laut, bahan induk dari batuan beku, tanah bersolum dalam
(lebih dari 90 cm), tekstur sedang, struktur remah dan konsisten gembur, jenis tanah
inilah yang subur, daerah ini selain masih berupa hutan sudah banyak dijadikan tegalan
dan perkebunan kulit manis dan kopi. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah andosol
adalah 177.070 Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau
dan Jangkat.
Organosol, bentuk wilayah datar (landai) berawa, tebal gambut berkisar 1–3 m bahkan
ada yang sampai 6 m, tanah ini tanpa tekstur, tanpa solum dengan warna coklat
kehitaman pada daerah yang sudah dibuka lebih 10 tahun tebal gambutnya berkisar 25
– 50 cm. Pada daerah ini solum masih berupa hutan sebagian sudah dijadikan
perkebunan kelapa sawit dan persawahan. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah
organosol adalah 14.334 Ha yang hanya ada pada Kecamatan Tabir Ulu dan
Kecamatan Pamenang.
Gli humus, bentuk wilayah datar berawa, tebal bahan organiknya adalah 30–40 cm
dengan warna hitam kecoklatan, tekstur sedang dan drainase jelek. Daerah ini sebagian
sudah dijadikan persawahan dan perkebunan kelapa sawit. Di Kabupaten Merangin luas
jenis tanah Gli Humus adalah 1.425 Ha yang terdapat hanya pada Kecamatan Tabir.
Komplek Latosol dan Litosol, bentuk wilayah bergelombang badan induk dari batuan
beku, daerah ini sebagian besar masih berupa hutan. Di Kabupaten Merangin luas jenis
tanah Komplek Latosol dan Litosol adalah 27.087 Ha yang terdapat hanya pada
Kecamatan Tabir Ulu.
Musim hujan di Kabupaten Merangin berkisar antara bulan September sampai Juni tahun
berikutnya. Musim Kemarau berkisar antara bulan Juni sampai dengan Agustus. Di bagian
Timur dan Utara Kabupaten Merangin merupakan daratan rendah dengan temperatur
30oC, sedangkan bagian Barat adalah termasuk dalam deretan pegunungan Bukit Barisan
yang temperaturnya maksimum 28oC. Iklim Kabupaten Merangin bertipe A (Smitch
Ferguson) dengan curah hujan pada daratan rendah berkisar antara 2.200 mm sampai
3.200 mm, sedangkan pada daerah perbukitan curah hujan antara 1.600 mm sampai 3.600
mm per tahun.
Wilayah Kabupaten Merangin, banyak dialiri sejumlah sungai kecil, sedang dan besar di
berbagai penjuru. Namun demikian, secara umum arah alirannya rata-rata menuju ke
sebelah Timur. Sedangkan daerah hulu sungai biasanya berada di bagian (pegunungan) ke
arah Barat (daerah rendah) yang merupakan daerah hilir, akhirnya bermuara ke Sungai
Batanghari. Karena itu, sungai Batanghari merupakan muara dari sungai-sungai di wilayah
bagian barat yang merupakan hulu sungai sekaligus sebagai daerah pegunungan atau
dataran tinggi. Sungai besar antara lain sungai Tabir, Batang Merangin, Batang Mesumai,
Batang Telentam dan sejumlah besar terbagi dalam anak-anak sungai kecil dan sedang.
Disamping sungai terdapat pula Danau dan Rawa yang memiliki kekayaan hayati, seperti
Danau Pauh dan Danau Depati Empat yang terdapat di Kecamatan Jangkat, sedangkan
rawa-rawa banyak tersebar di dataran rendah seperti Kecamatan Tabir, Pamenang dan
sebagainya. Selain itu, juga banyak danau yang banyak dikenal di Kabupaten Merangin,
antara lain terdapatDanau Merangin, yang secara etimologis terjadi akibat adanya
meadering (pengelokan) sungai yang mengalami perpindahan pada waktu tertentu. Danau
Merangin ini banyak dijumpai di sepanjang sungai dataran rendah, seperti sungai Tabir dan
sebagainya.
10
Sedangkan berdasarkan sistem sungai yang mengalir di Kabupaten Merangin dapat
diklasifikasikan atas dua kelompok, yaitu :
1. Sistem sungai yang merupakan bagian hulu dari sungai utama, seperti DAS Air Liki dan
DAS Batang Tabir.
2. Sistem sungai yang merupakan Sistem DAS utama seperti DAS Merangin.
Sebagian daerah yang dilalui oleh beberapa sungai besar, maka Kabupaten Merangin
memiliki potensi air permukaan yang cukup melimpah. Kondisi ini dicerminkan oleh
sebagian besar sungai-sungai yang ada disepanjang tahun dapat dikatakan tidak
mengalami kekeringan, sehingga potensi air permukaan sangat besar. Disamping potensi
sungai yang sangat besar, dibeberapa wilayah kondisi air sungai dan air permukaan banyak
terjadi over land flow. Maka banyak dibeberapa wilayah sering dijumpai terjadinya banjir
dan genangan.
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Merangin
Nama DAS
DAS Bangko
DAS Tabir
DAS Pamenang
Sumber: Draft RTRW Kab. Merangin Tahun 2012
Luas (Ha)
Debit (M3/dtk)
-
Secara administrasi pemerintahan, pembagian wilayah Kabupaten Merangin terus
mengalami pemekaran. Upaya pemekaran wilayah Kabupaten Merangin tidak lain sebagai
bentuk mendekatkan dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Sejak tahun
1999, jumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Merangin berjumlah 9 Kecamatan, namun
demikian sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 02 Tahun 2007
terjadi pemekaran sejumlah kecamatan sehingga jumlah kecamatan menjadi 18 Kecamatan
dan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2008 terjadi lagi pemekaran wilayah
kecamatan sehingga jumlah kecamatan menjadi 24 Kecamatan. Selanjutnya, dengan
adanya perubahan terhadap wilayah administratif Pemerintah Kabupaten Merangin, maka
luas wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Merangin tergambar lebih jelas pada
Tabel 2.2
.
11
Tabel 2.2 Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Merangin
JUMLAH
LUAS
KECAMATAN
IBUKOTA
DESA/KEL
AREA
(Km2)
1. Jangkat
Muara Madras
11
698
2. Sungai Tenang
Rantau Suli
12
820
3. Muara Siau
Pasar Muara Siau
17
693
4. Lembah Masurai
Pasar Masurai
15
705
5. Tiang Pumpung
Sekancing
6
194
6. Pamenang
Pamenang
14
348
7. Pamenang Barat
Simpang Limbur Merangin
8
177
8. Renah Pamenang
Meranti
4
99
9. Pamenang Selatan
Tambang Emas
4
191
10. Bangko
Bangko
8
195
11. Bangko Barat
Pulau Rengas
6
131
12. Batang Mesumai
Lubuk Gaung
10
203
13. Nalo Tantan
Sungai Ulak
7
182
14. Sungai Manau
Pasar Sungai Manau
10
453
15. Renah Pembarap
Simpang Parit
12
507
16. Pangkalan Jambu
Sungai Jering
8
303
17. Tabir
Rantau Panjang
11
242
18. Tabir Ulu
Muara Jernih
6
288
19. Tabir Selatan
Rawajaya
7
124
20. Tabir Ilir
Rantau Limau Manis
7
288
21. Tabir Timur
Sungai Bulian
4
54
22. Tabir Lintas
Mensango
5
125
23. Margo Tabir
Tanjung Rejo
6
156
24. Tabir Barat
Muaro Kibul
14
504
MERANGI N
Sumber: BPS Kabupaten Merangin, Tahun 2011
212
7.679
LUAS
AREA
(%)
9.08
10.68
9.02
9.19
2.52
4.53
2.30
1.29
2.48
2.54
1.71
2.64
2.37
5.90
6.60
3.95
3.15
3.75
1.62
3.75
0.70
1.63
2.03
6.56
100.00
12
Peta 2.1 : Administrasi Kabupaten Merangin
Sumber: Hasil Olahan Pokja Sanitasi Kab. Merangin, 2012
13
2.2.
KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI)
Jumlah penduduk Kabupaten Merangin Tahun 2010 mencapai 333.206 jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk adalah 43 jiwa/Km2, Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di
Kecamatan Bangko, yaitu sebesar 234 jiwa/Km2, dan kepadatan penduduk terendah
terdapat di Kecamatan Sungai Tenang sebesar 11 jiwa/Km2. Sedangkan untuk proyeksi
penduduk menggunakan tingkat pertumbuhan sebesar 1,61% mengacu pada draft Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin.
Tabel 2.3
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Merangin Saat Ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun
Jumlah Penduduk
Nama Kecamatan
Tahun
2010
2011
Kec. Jangkat
8,932
9.075
Kec. Sungai Tenang
9,005
Kec. Muara Siau
Tingkat
Pertumbuhan
Jumlah KK
Tahun
2015*
Tahun
2010
2011
2015*
2010
2011
2015*
9.670
2.424
2.463
2.624
1,61
1,61
1,61
9.149
9.749
2.444
2.483
2.646
1,61
1,61
1,61
9,327
9.476
10.097
2.825
2.870
3.058
1,61
1,61
1,61
Kec. Lembah Masurai
19,522
19.865
21.167
3.242
3.294
3.510
1,61
1,61
1,61
Kec. Tiang Pumpung
4,586
4.659
4.965
1.943
1.517
1.616
1,61
1,61
1,61
Kec. Pamenang
30,362
30.848
32.870
8.099
8.229
8.768
1,61
1,61
1,61
Kec. Pamenang Barat
15,737
15.989
17.037
4.687
4.762
5.074
1,61
1,61
1,61
Kec. Renah Pamenang
13,439
13.654
14.549
3.840
3.901
4.157
1,61
1,61
1,61
Kec. Pamenang Selatan
9,612
9.766
10.406
2.643
2.685
2.861
1,61
1,61
1,61
Kec. Bangko
45,557
46.286
49.320
11.122
11.300
12.041
1,61
1,61
1,61
Kec. Bangko Barat
10,607
10.777
11.483
3.089
3.138
3.344
1,61
1,61
1,61
Kec. Batang Mesumai
11,674
11.861
12.638
2.435
2.474
2.636
1,61
1,61
1,61
Kec. Nalo Tantan
9,563
9.716
10.353
3.332
3.385
3.607
1,61
1,61
1,61
Kec. Sungai Manau
9,577
9.730
10.368
2.695
2.738
2.918
1,61
1,61
1,61
Kec. Renah Pembarap
11,623
11.809
12.583
3.152
3.202
3.412
1,61
1,61
1,61
Kec. Pangkalan Jambu
6,142
6.240
6.649
1.872
1.902
2.027
1,61
1,61
1,61
Kec. Tabir
27,602
28.044
29.882
6.649
6.755
7.198
1,61
1,61
1,61
Kec. Tabir Ulu
8,411
8.546
9.106
2.405
2.443
2.604
1,61
1,61
1,61
Kec. Tabir Selatan
26,397
26.819
28.577
6.450
6.553
6.983
1,61
1,61
1,61
Kec. Tabir Ilir
9,623
9.777
10.418
2.867
2.913
3.104
1,61
1,61
1,61
Kec. Tabir Timur
7,381
7.499
7.991
2.180
2.215
2.360
1,61
1,61
1,61
Kec. Tabir Lintas
7,375
7.493
7.984
1.900
1.930
2.057
1,61
1,61
1,61
Kec. Margo Tabir
12,941
13.148
14.010
3.764
3.824
4.075
1,61
1,61
1,61
Kec. Tabir Barat
8,211
8.342
8.889
2.766
2.810
2.994
1,61
1,61
1,61
Sumber: BPS Kab. Merangin Tahun 2011
14
Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Merangin pada tahun 2010
yaitu laki-laki 173.373 jiwa dan perempuan sebesar 165.198 jiwa. Berdasarkan hal tersebut
dapat dilihat bahwa jumlah penduduk usia produktif yaitu antara 15 – 54 tahun mencapai
177.274 jiwa atau 61% dari total penduduk tahun 2010.
2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah
Kondisi keuangan dan perekonomian Kabupaten Merangin pada 5 tahun terakhir dapat
dilihat dalam ringkasan realisasi APBD sebagaimana terlihat pada tabel 2.4 di bawah.
Tabel 2.4: Ringkasan Realisasi APBD Kabupaten Merangin 5 Tahun Terakhir
No
Anggaran
2008
2009
2010
2011
2012
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
A
Pendapatan
1
Pendapatan
Asli Daerah
(PAD)
19,418,107,000
32,526,442,194
27,512,053,170
38,325,106,169
33,793,940,775
2
Dana
Perimbangan
(Transfer)
432,161,140,000
447,537,436,973
459,271,761,973
550,824,620,569
643,309,436,000
3
Lain-lain
Pendapatan
yang Sah
9,000,000,000
29,383,845,000
12,000,000,000
94,587,560,317
78,331,349,133
Jumlah
Pendapatan
460,579,247,000
509,447,724,167
498,783,815,143
683,737,287,055
755,434,725,908
B
Belanja
1
Belanja Tidak
Langsung
253,607,950,380
288,210,008,300
308,692,895,633
352,680,204,110
387,719,017,441
2
Belanja
Langsung
250,112,584,620
312,568,579,762
265,090,919,510
367,573,476,858
387,025,308,467
Jumlah
Belanja
503,720,535,000
600,778,588,062
573,783,815,143
720,253,680,968
774,744,325,908
43,141,288,000
91,330,863,894
75,000,000,000
36,516,393,912
19,309,600,000
Surplus/Defisit
Anggaran
Sumber::Penjabaran APBD 2008-2012 Kab. Merangin
15
Tabel 2.5: Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi Per Penduduk
Kabupaten Merangin 5 Tahun Terakhir
No
Subsektor/SKPD
(a)
A
(b)
Air Limbah
1
DPUP
2
2008
2009
2010
2011
2012
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
515,000,000
1,150,002,000
1,150,300,000
1,829,040,000
1,585,489,000
KP3
60,000,000
-
-
50,000,000
563,000,000
3
KLH
-
575,157,500
81,140,000
769,350,000
-
B
Persampahan
2,361,740,400
2,385,219,800
2,464,249,000
2,713,738,000
2,870,599,000
690,226,000
1,576,120,000
1,428,000,000
2,063,500,000
4,100,000,000
-
-
-
90,000,000
-
696,562,000
181,612,000
111,380,000
248,904,000
260,104,000
55,886,900
76,780,000
52,475,000
106,705,000
179,265,000
1
KP3
C
Drainase
1
DPUP
2
KP3
D
1
Aspek PHBS
(pelatihan,
sosialisasi,
komunikasi,
pendampingan)
Dinkes
2
KP3
3
BAPPEDA
E
Total Belanja
Modal Sanitasi
(A s/d D)
Total Belanja
Modal Sanitasi
dari APBD
murni (bukan
pendamping)
F
G
H
I
J
Total Belanja
APBD
Proporsi Belanja
Modal Sanitasi
terhadap
Belanja Total
(9:10x100%)
Jumlah
penduduk
Belanja Modal
Sanitasi per
penduduk (E:I)
-
-
-
-
357,441,450
4,379,415,300
5,944,891,300
5,287,544,000
7,871,237,000
9,415,898,450
4,379,415,300
5,479,891,300
4,602,244,000
7,471,717,000
7,830,409,450
503,720,535,000
600,778,588,062
573,783,815,143
720,253,680,968
774,744,325,908
0.87%
0.91%
0.80%
1.04%
1.01%
286,578
292,013
333,206
341,563
-
15,282
20,358
15,869
23,045
-
Sumber:Hasil Olahan Pokja Sanitasi Kab. Merangin 2012
Dari tabel 2.5 di atas terlihat bahwa ketersediaan alokasi anggaran untuk program/kegiatan
sanitasi di Kabupaten Merangin masih sangat minim. Proporsi belanja modal kegiatan
sanitasi jika dibandingkan dengan total belanja APBD di tahun 2008 hanya sebesar 0,87%
dan mengalamai peningkatan untuk tahun 2012 menjadi sebesar 1,01%. Masih dibawah
angka persentase minimal yang diharapkan secara nasional yakni sebesar 2%.
16
Jika dilihat dari jumlah penduduk, maka belanja modal sanitasi per penduduk untuk tahun
2008 hanya sebesar Rp. 15,282,- per penduduk dan untuk tahun 2011 sebesar Rp. 23,045,per penduduk.
Tabel 2.6: Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Merangin 5 Tahun Terakhir
Indeks Kemampuan Fiskal /
Tahun
Ruang Fiskal Daerah (IRFD)
2008
0,7493 (sedang)
2009
2010
0,584 (sedang)
2011
0,6258 (sedang)
2012
0,52 (sedang)
Sumber: www.djpk.depkeu.go.id
Untuk data ruang fiskal Kabupaten Merangin berdasarakan sumber dari situs Departemen
Keuangan Republik Indoneisa (www.djpk.depkeu.go.id), Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang
Fiskal Daerah (IRFD) Kabupaten Merangin termasuk ke dalam kategori sedang.
No
(a)
1
2
3
4
5
Tabel 2.7: Data Perekonomian Umum Kabupaten Merangin 5 Tahun Terakhir
Desk ripsi
2008
2009
2010
2011
(b)
PDRB harga konstan
(struktur
perekonomian)
(Rp.Juta)
Pendapatan Perkapita
Kabupaten/Kota (Rp.)
Upah Minimum
Regional
Kabupaten/Kota (Rp.)*
Inflasi (%)
2012
(c)
(d)
(e)
(f)
1,012,318.88
1,097,537.41
1,183,697.85
1,266,789.65
-
3,244,897.00
3,785,522.00
3,552,450.59
3,391,021.82
-
724,000
-
900,000
1,028,000
1,142,500
-
-
-
-
-
5.99
8.42
7.85
7.02
-
Pertumbuhan Ekonomi
(%)
(g)
*)Untuk upah minimum regional digunakan angka upah minimum Provinsi Jambi.
Sumber: BPS Kabupaten Merangin
Pembangunan di segala bidang yang telah menjangkau wilayah KabupatenMerangin
memerlukan adanya data statistic untuk perencanaan pembangunan khususnya di bidang
ekonomi sekaligus evaluasi hasilnya. PDRB merupakan salah satu data yang digunakan
untuk keperluan tersebut baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Untuk gambaran perekonomian Kabupaten Merangin pada tabel 2.7 menggunakan PDRB
atas dasar konstan. Pada tahun 2008 mencapai Rp.1.012.318,88 juta, selanjutnya hingga
tahun 2011, nilai PDRB di Kabupaten Merangin mencapai Rp.1.266.789,65 juta.
17
2.4. Tata Ruang Wilayah
Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah
kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang sesuai tahun perencanaan (20
tahun). Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus
ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi sebagai :
1. Sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten;
3. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten;
4. Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
1. tujuan penataan ruang wilayah kabupaten;
2. karakteristik wilayah kabupaten;
3. kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam mewujudkan
penataanruangnya; dan
4. ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
tujuan
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
1. mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakanpenataan
ruang wilayah provinsi yang berlaku pada wilayah kabupatenbersangkutan;
2. jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaanpada
wilayah kabupaten bersangkutan;
3. mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yangdiperkirakan
akan timbul di masa yang akan datang; dan
4. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan rumusan tujuan penataan ruang, kebijakan penataan ruang nasional dan
provinsi, serta kapasitas sumber daya wilayah maka rumusan kebijakan penataan ruang
kabupaten Merangin adalah sebagai berikut :
1. penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi Taman Nasional, hutan
lindung, sempadan sungai dan mata air, kawasan dengan kelerengan diatas 40%
(empat puluh persen);
2. peningkatan produktivitas potensi ekonomi wilayah dalam bentuk pemanfaatan sumber
daya alam yang berwawasan lingkungan;
3. peningkatan pertumbuhan sektor ekonomi wilayah sesuai keunggulan kawasan yang
bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara terpadu dan ramah lingkungan;
4. pembangunan dan peningkatan infrastruktur wilayah dalam rangka pewujudan
pelayanan wilayah sesuai dengan tujuan penataan ruang Kabupaten Merangin; dan
5. peningkatan fungsi kawasan untuk pertanahan dan keamanan Negara.
Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Merangin dibedakan menurut jenis
bencananya adalah Kawasan rawan bencana longsor, Kawasan rawan bencana banjir, dan
Kawasan rawan gempa bumi.
18
A. Kawasan rawan bencana longsor yang mencakup wilayah-wilayah:
1. Kecamatan Jangkat;
2. Kecamatan Sungai Tenang;
3. Kecamatan Lembah Masurai.
4. Kecamatan Ma Siau;
5. Kecamatan Tabir Barat; dan
6. Kecamatan Pangkalan Jambu.
B. Kawasan rawan bencana banjir yang mencakup wilayah-wilayah:
1. Kecamatan Tabir Barat;
2. Kecamatan Tabir Ulu;
3. Kecamatan Tabir;
4. Kecamatan Tabir Ilir;
5. Kecamatan Nalo Tantan; dan
6. Kecamatan Pamenang.
C. Kawasan rawan gempa bumi yang mencakup wilayah-wilayah:
1. Kecamatan Lembah Masurai;
2. Kecamatan Jangkat;
3. Kecamatan Sungai Tenang.
4. Kecamatan Ma Siau;
5. Kecamatan Tabir Barat; dan
6. Kecamatan Pangkalan Jambu.
Gambaran mengenai rencana struktur ruang dan rencana pola ruang sebagaimana
dituangkan dalam draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin Tahun 2011 –
2031 dapat dilihat pada peta 2.2 dan peta 2.3 di bawah ini.
19
Peta 2.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Merangin
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Merangin 2011
20
Peta 2.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Merangin
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Merangin 2011
21
2.5. Sosial dan Budaya
Penyebaran prasarana dan sarana Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan (SMA/K), pendistribusiannya juga tidak merata. Bahkan terdapat penumpukan sekolah di
daerah perkotaan seperti Kecamatan Bangko, sedangkan daerah lainnya seperti Kecamatan Tiang
Pumpung, Pamenang Selatan, Bangko Barat danTabir Ilir belum memiliki SLTA Sederajat, sementara
jumlah jumlah anak usia sekolah sangat besar apabila dibandingkan dengan daya tampung sekolah
tersebut. Sebagai akibatnya, dimungkinkan banyak terjadi putus sekolah. Gambaran terhadap kondisi
prasarana pendidikan secara umum pada Tabel 2.8 berikut ini :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Tabel 2.8 Sarana Pendidikan Di Kabupaten Merangin
SD
SLTP
Kecamatan
TK
Sederajat
Sederajat
Jangkat
10
17
7
Sungai Tenang
14
5
Muara Siau
5
17
8
Lembah Masurai
7
17
5
Tiang Pumpung
4
7
1
Pamenang
14
24
9
Pamenang Barat
10
12
4
Renah Pamenang
7
10
2
Pamenang Selatan
5
7
4
Bangko
18
26
7
Bangko Barat
5
11
2
Batang Mesumai
6
14
2
Nalo Tantan
3
11
4
Sungai Manau
11
13
4
Renah Pembarap
9
22
7
Pangkalan Jambu
8
8
2
Tabir
4
21
10
Tabir Ulu
3
12
4
Tabir Selatan
18
14
7
Tabir Ilir
5
7
2
Tabir Timur
3
5
3
Tabir Lintas
3
8
3
Margo Tabir
2
7
1
Tabir Barat
6
20
4
JUMLAH
166
324
107
SLTA
Sederajat
2
1
3
2
5
1
2
8
2
3
2
4
1
3
3
5
1
1
2
3
54
PT
3
3
Sumber: Merangin Dalam Angka 2011
Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk, khususnya usia sekolah maka penyediaan prasarana
dan sarana pendidikan dasar, dirasakan sudah mencukupi. Akan tetapi apabila dilihat dari rasio antara
jumlah sekolah dasar dengan SLTP dan SLTA, masih dirasakan belum memadai. Oleh karena itu, dalam
upaya pemerataan pendidikan wajib belajar 9 (sembilan) tahun, maka upaya penyediaan prasarana dan
sarana pendidikan ini terus akan dilaksanakan. Karena dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan
masyarakat, secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir dan gaya hidupnya.
Muara yang diharapkan dari menigkatnya pola pikir masyarakat, maka upaya pendayagunaan potensi
sumberdaya alam akan dapat dilakukan secara optimal dan proporsional. Selanjutnya, dari aktualisasinya
secara berkelanjutan, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang
diharapkan Pemerintah Daerah.
22
Jumlah Penduduk Miskin
Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Gambaran mengenai
jumlah penduduk miskin di Kabupaten Merangin dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut ini.
Tabel 2.9: Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan di Kabupaten Merangin
Nama Kecamatan
Kec. Jangkat
Kec. Sungai Tenang
Kec. Muara Siau
Kec. Lembah Masurai
Kec. Tiang Pumpung
Kec. Pamenang
Kec. Pamenang Barat
Kec. Renah Pamenang
Kec. Pamenang Selatan
Kec. Bangko
Kec. Bangko Barat
Kec. Batang Mesumai
Kec. Nalo Tantan
Kec. Sungai Manau
Kec. Renah Pembarap
Kec. Pangkalan Jambu
Kec. Tabir
Kec. Tabir Ulu
Kec. Tabir Selatan
Kec. Tabir Ilir
Kec. Tabir Timur
Kec. Tabir Lintas
Kec. Margo Tabir
Kec. Tabir Barat
Jumlah
Jumlah keluarga miskin (KK)
468
506
776
1.143
207
1.016
845
274
308
1.064
435
493
441
698
659
260
847
631
602
439
201
163
411
1.263
14.150
Sumber: Keputusan Bupati Merangin No. 202/Pereko & SDA/2012
Dari tabel di atas tampak bahwa terdapat 4 (empat) kecamatan yang memiliki angka keluarga miskin di atas
1000 KK, yaitu dengan urutan terbesar: Kecamatan Tabir Barat sebesar 1.263, Kecamatan Lembah Masurai
sebesar 1.143 KK, Kecamatan Bangko sebesar 1.064 KK dan Kecamatan Pamenang sebesar 1.016 KK.
Sedangkan untuk Kecamatan Tabir Lintas sebesar 163 KK merupakan kecamatan dengan angka keluarga
miskin terkecil.
23
Tabel 2.10: Jumlah Rumah Per Kecamatan di Kabupaten Merangin
Nama Kecamatan
Jumlah Rumah
Kec. Jangkat
2.147
Kec. Sungai Tenang
2.221
Kec. Muara Siau
2.477
Kec. Lembah Masurai
3.242
Kec. Tiang Pumpung
1.415
Kec. Pamenang
7.293
Kec. Pamenang Barat
4.131
Kec. Renah Pamenang
4.030
Kec. Pamenang Selatan
2.484
Kec. Bangko
11.085
Kec. Bangko Barat
2.905
Kec. Batang Mesumai
2.435
Kec. Nalo Tantan
3.314
Kec. Sungai Manau
2.254
Kec. Renah Pembarap
3.063
Kec. Pangkalan Jambu
1.405
Kec. Tabir
5.337
Kec. Tabir Ulu
2.013
Kec. Tabir Selatan
5.580
Kec. Tabir Ilir
2.763
Kec. Tabir Timur
2.034
Kec. Tabir Lintas
1.579
Kec. Margo Tabir
3.764
Kec. Tabir Barat
2.164
Jumlah
81.135
Sumber: BPS Kab.Merangin Tahun 2012
24
2.6.
Kelembagaan Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin
BUPATI
DPRD
WAKIL BUPATI
STAF AHLI
SEKRETARISDAERAH
ASISTEN
1
ASISTEN
3
ASISTEN
2
BAGIAN-BAGIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bagian Pemerintahan
Bagian Organisasi
Bagian Keuangan
Bagian Hukum
BagianUmum
BagianHubungan Masyarakat
BagianPengolahan Data Elektronik
BagianEkonomi dan Sumber Daya
Alam
9. BagianPembangunan
DINAS-DINAS DAERAH
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Dinas Pendidikan Nasional
Dinas Kesehatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Dinas Sosial,Tenaga Kerja
danTransmigrasi
5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
6. Dinas Perhubungan
7. Dinas Koperasi Perindustrian dan
Perdagangan
8. Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan
Hortikultura
9. Dinas Perkebunan dan Kehutanan
10. Dinas Peternakan dan Perikanan
11. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda
& Olahraga
12. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah
13. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
1. Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa
3. Badan Pemberdayaan Perempuan,
Keluarga Berencana dan Perlindungan
Anak
4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik &
Perlindungan Masyarakat
5. Badan Penyuluhan Pertanian, Peternakan
& Perikanan, Kehutanan
6. Badan Kepegawaian Daerah
7. Badan Penanggulangan Bencana dan
Pemadaman Kebakaran Daerah
8. Inspektorat
9. Rumah Sakit Umum Daerah
10. Kantor PolisiPamongPraja
11. Kantor Pelayanan Izin Terpadu
12. Kantor LingkunganHidup
13. Kantor Kebersihan, Penataan Pasar dan
Pertamanan
14. Kantor Perpustakaan & Arsip Daerah
1.
2.
3.
4.
KECAMATAN
KELURAHAN / DESA
SEKRETARIS
DPDRD
25
Download