bendahara

advertisement
MK: HKN
MINGGU IX
1. KETENTUAN mengenai PIDANA, SANKSI ADMINISTRATIF dan GANTI RUGI (1)
1.1. Aspek PIDANA pada pengelolaan Keuangan Negara
1.2. Pengenaan Pidana berdasarkan Paket Undang-Undang Keuangan Negara
1.3. Pengenaan Pidana berdasarkan KUHP
1.4. Pengenaan Pidana berdasarkan Undang-Undang TIPIKOR ( Tindak Pidana Korupsi )
1.1. Aspek PIDANA pada pengelolaan Keuangan Negara
Undang-Undang tentang APBN/APBD merupakan pedoman pengelolaan keuangan dan
ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap pejabat pengelola keuangan dan
setiap penyimpangan akan dikaitkan dengan adanya sanksi hukum.
Sanksi hukum yang dikenakan berupa pemidanaan maupun sanksi administratif.
Setiap pejabat pengelola keuangan yang terbukti melakukan penyimpangan kegiatan
anggaran yang telah ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN/Peraturan Daerah
tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan
undang-undang.
Catatan :
PENYIMPANGAN ------------------------------------------------- SANKSI HUKUM
PEMIDANAAN
SANKSI ADMINISTRATIF
“pejabat pengelola keuangan”
KEGIATAN laks APBN
Penyimp> kgtn ANGGARAN
pidana penjara
denda
1.2. Pengenaan Pidana berdasarkan Paket Undang-Undang Keuangan Negara
 Menteri/Pimpinan lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota yang terbukti melakukan
penyimpangan kebijakan yang telah ditetapkan dalam undang-undang tentang
APBN/Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda
sesuai dengan ketentuan undang-undang.(Pasal 34 ayat 1 UU 17/2003)
 Pimpinan Unit Organisasi Kementerian Negara/Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang terbukti melakukan penyimpangan kegiatan anggaran yang telah
ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN/Peraturan Daerah tentang APBD
diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undang-undang.
(Pasal 34 ayat 2 UU 17/2003)
MK: HKN
MINGGU IX
 Apabila dalam pemeriksaan kerugian negara/daerah sebagaimana dimaksud pada
uraian: “Pengenaan ganti kerugian negara/daerah terhadap bendahara ditetapkan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan”, ditemukan unsur pidana, Badan Pemeriksa
Keuangan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang
berlaku.
Putusan pidana tidak membebaskan dari tuntutan ganti rugi.
 Bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, dan pejabat lain yang telah
ditetapkan untuk mengganti kerugian negara/daerah dapat dikenai sanksi administratif
dan/atau sanksi pidana.
1.3. Pengenaan Pidana berdasarkan KUHP
Pasal-pasal pemidanaan dalam KUHP adalah : 209, 210, 387, 388, 415, 416,417,
418, 419, 420, 423, dan 435 K.U.H.P.; dan tentang gratifikasi yakni pada pasal 418,
419 dan 420 K.U.H.P.
Catatan :
Pasal 209 : (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:
1. barang siapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seorang
pejabat dengan maksud menggerakkannya untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan
kewajibannya;
2. barang siapa memberi sesuatu kepada seorang pejabat karena
atau berhubung dengan sesuatu yang bertentangan dengan
kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya.
Pasal 210 : (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun:
1. barang siapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seorang
hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan tentang
perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili;
2. barang siapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seorang
yang menurut ketentuan undang-undang ditentukan menjadi
penasihat atau adviseur untuk menghadiri sidang atau pengadilan,
dengan maksud untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang
akan diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada
pengadilan untuk diadili.
(2) Jika pemberian atau janji dilakukan dengan maksud supaya dalam
perkara pidana dijatuhkan pemidanaan, maka yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Pasal 415 : Seorang pejabat atau orang lain yang ditugaskan menjalankan suatu
jabatan umum terus-menerus atau untuk sementara waktu,Yang
dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang
disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat
berharga itu diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau menolong
sebagai pembantu dalam melakukan perbuatan tersebut, diancam
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
MK: HKN
MINGGU IX
*)Selanjutnya Pasal-pasal dalam KUHP tersebut :
Pasal 387
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun seorang pemborong atau ahli bangunan
atau penjual bahan-bahan bangunan, yang pada waktu membuat bangunan atau pada waktu
menyerahkan bahan-bahan bangunan, melakukan sesuatu perhuatan curang yang dapat
membahayakan amanan orang atau barang, atau keselamatan negara dalam keadaan perang.
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa yang bertugas mengawasi pemhangunan atau
penyerahan barang-barang itu, sengaja membiarkan perbuatan yang curang itu.
Pasal 388
(1) Barang siapa pada waktu menyerahkan barang keperluan Angkatan Laut atau Angkatan Darat
melakukan perbuat.an curang yang dapat membahayakan kesempatan negara dalam keadaan
perang diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa yang bertugas mengawasi penyerahan barangbarang itu, dengan sengaja membiarkan perbuatan yang curang itu.
Pasal 416
Seorang pejabat atau orang lain yang diheri tugas menjalankan suatu jabatan umum terus-menerus
atau untuk sementara waktu, yang sengaja membuat secara palsu atau memalsu buku buku-buku
daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
Pasal 417
Seorang pejabat atau orang lain yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum terus-menerus
atau untuk sementara waktu yang sengaja menggelapkan, menghancurkan. merusakkan atau membikin
tak dapat dipakai barang-barang yang diperuntukkan guna meyakinkan atau membuktikan dimuka
penguasa yang berwenang, akta-akta, surat-surat atau daftar-daftar yang dikuasai nya karena
jabatannya, atau memhiarkan orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan atau memhikin
tak dapat di pakai barang-barang itu, atau menolong sebagai pembantu dalam melakukan perbuatan itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
Pasal 418
Seorang pejabat yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau sepatutnya harus diduganya.,
hahwa hadiah atau janji itu diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan
jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberi hadiah atau janji itu ada hubungan dengan
jabatannya diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun atau pidana denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah.
Pasal 419
Diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun seorang pejabat:
l. yang menerima hadiah atau janji padahal diketahuinya bahwa hadiah atau janji itu diberikan untuk
menggerakkannya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya;
2. yang menerinia hadiah mengetahui bahwa hadiah itu diberikan sebagai akibat. Atau oleh karena si
penerima telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan
dengan kewajibannya.
Pasal 420
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun:
1. seorang hakim yang menerima hadiah atau janji. padahal diketahui bahwa hadiah atau janji itu
diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang menjadi tugasnya;
2. barang siapa menurut ket.entuan undang-undang ditunjuk menjadi penasihat untuk menghadiri
sidang pengadilan, menerima hadiah atau janji, padahal diketahui bahwa hadiah atau janji itu
diberikan untuk mempengaruhi nasihat tentang perkara yang harus diputus oleh pengadilan itu.
(2) Jika hadiah atau janji itu diterima dengan sadar bahwa hadiah atau janji itu diberikan supaya
dipidana dalam suatu perkara pidana, maka yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
Pasal 421
MK: HKN
MINGGU IX
Seorang pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan memaksa seseorang untuk melakukan, tidak
melakukan atau membiarkan sesuatu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan
bulan.
Pasal 422
Seorang pejabat yang dalam suatu perkara pidana menggunakan barana paksaan, baik untuk memeras
pengakuan, maupun untuk mendapatkan keterangan, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
Pasal 423
Seorang pejabat dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum,
dengan menyalahgunakan kekuasaannya, memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu, untuk
membayar atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
sendiri, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun.
Pasal 435
Seorang pejabat yang dengan langsung maupun tidak langsung sengaja turut serta dalam
pemborongan, penyerahan atau persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau
sebagian, dia ditugaskan mengurus atau mengawasinya, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak delapan belas ribu rupiah.
1.4. Pengenaan Pidana berdasarkan Undang-Undang TIPIKOR ( UU Tindak Pidana
Korupsi / UU No.31 Th 1999 diubah dengan UU No.20 Th 2001
)
a. barangsiapa dengan melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain, atau suatu korporasi, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan keuangan negara dan atau perekonomian negara, atau diketahui atau
patut disangka olehnya bahwa perbuatan tersebut merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara; dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda
paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) (Pasal 2 ayat 1 UU No.31/1999)
b. barang siapa dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan, yang secara langsung atau tidak langsung
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara; dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). (Pasal 3
UU No.31/1999)
c. Pengembalian kerugian keuangan negara atau
menghapuskan dipidananya pelaku tindak pidana
perekonomian
negara
tidak
KESIMPULAN :
Dari paparan diatas akan nampak bahwa Pengenaan Pidana berdasarkan Paket UndangUndang Keuangan Negara tidak terurai secara rinci dan jelas, berbeda bila dibandingkan
dengan Pengenaan Pidana bedasarkan KUHP maupun UU TIPIKOR untuk kasus yang
berhubungan dengan Keuangan Negara.
Pengenaan Pidana berdasarkan Paket Undang-Undang Keuangan Negara hanya
mengedepankan aspek hukumnya saja.
MK: HKN
MINGGU IX
PERTANYAAN-PERTANYAAN :
1. Apa pengertian PENYIMPANGAN KEBIJAKAN, yang telah ditetapkan dalam undangundang tentang APBN/Peraturan Daerah tentang APBD.
Jelaskan bentuk dan jenis dari Penyimpangan Kebijakan tsb.disertai contoh.
2. Apa pengertian PENYIMPANGAN KEGIATAN ANGGARAN
Jelaskan bentuk dan jenis dari Penyimpangan Kegiatan Anggaran tsb., disertai contoh.
3. Apa syarat seseorang dapat dipidana ?
4. Bagaimana “menarik” seseorang untuk dapat dikenai sanksi pidana dengan dakwaan
melakukan “kegiatan penyimpangan anggaran?”
KATA KUNCI PEMBAHASAN DIATAS :
• PENYIMPANGAN
• PELAKSANAAN KEGIATAN
• SANKSI HUKUM
Download