MANAJEMAN PEMASARAN “MANAJEMEN PENJUALAN” Dosen pengampu: Ika Atsari Dewi, STP, MP. Nama Anggota: Rida Nesbi Abrina Violita 115100300111026 Nurul Dwi Hidayani 115100301111018 Deny Purwanto 115100301111024 Nur Akhmad 115100701111008 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebenarnya definisi penjualan ini cukup luas, beberapa ahli menyebutnya sebagai ilmu dan beberapa yang lain menyebutnya sebagai seni ada pula yang memasukkan masalah etik dalam penjualan. Pada pokoknya, istilah, menjual memiliki arti seperti yang di kemukakan oleh Basu Swastha DH (1998; 8) dalam bukunya manajemen Penjualan adalah Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya. Manajemen Penjualan - Jadi, adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dengan pembeli. Didalam perekonomian kita (ekonomi uang). Seseorang yang menjual akan mendapatkan imbalan berupa uang. Dengan alat, penukar berupa uang, orang akan lebih mudah memahami segala keinginannya dan penjualan lebih mudah dilakukan. Jarak yang jauh tidak menjadi masalah bagi penjual. Manajemen penjualan adalah sebuah pekerjaan yang sulit karena biasanya merupakan manajemen jarak jauh dimana manajer dan stafnya jarang bertemu. Hal ini sering kali menimbulkan masalah motivasi dan moril dalam tim penjualan. Pada saat yang sama, persaingan pasar semakin meningkat akibat penawaran yang melampaui permintaan serta produk barang dan jasa yang dapat ditiru dengan mudah. Penawaran juga dalam skala internasional semakin meningkat sehingga para Manajer Penjualan tidak boleh mengkhawatirkan persaingan domestik saja. Banyak industri diseluruh dunia mengalami deregulasi atau privatisasi, dan banyak pemerintahan serta badan amal dipaksa untuk lebih berorientasi pada penjualan. Tuntutan akan standart pelayanan yang semakin baik kepada pelanggan, yang dipicu oleh semakin beragamnya pilihan konsumen, telah membuat pemerintah mengeluarkan ‘Citizens’ Charters’. 1.2 Tujuan Dapat memahami pengertian dan pentingnya penjualan dan mengetahui aspekaspek yang akan dibahas di dalam penjualan. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Orientasi Perusahaan Enam konsep yang bersaing yang dijadikan sebagai pedoman oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran: a. Konsep produksi Konsep produksi adalah salah satu konsep bisnis tertua. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah dan distribusi secara massal. b. Konsep produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan fitur yang paling bermutu, berkinerja, atau inovatif. Para manajer organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan memperbaiki mutunya dari waktu ke waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan baik serta dapat menilai mutu dan kinerja. c. Konsep penjualan Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep itu mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan keengganan atau penolakan untuk membeli sehingga harus dibujuk supaya membeli. Konsep itu juga mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif yang dapat merangsang lebih banyak pembelian. d. Konsep pemasaran Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran berdiri diatas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu atau terintegrasi dan kemampuan menghasilkan laba. Theodore levitt dari harvard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran: • Penjualan berfokus pd kebutuhan penjual • Penjualan memberi perhatian pd kebutuhan penjual utk mengubah produknya menjadi uang tunai • Pemasaran berfokus pd kebutuhan pembeli • Pemasaran memikirkan cara memuaskan kebutuhan pelanggan melalui saranasarana produk dan segala sesuatu yang berkaitan dgn permasalahan menciptakan, menyerahkan, dan akhirnya mengkonsumsinya e. Konsep pelanggan Perusahaan itu mengumpulkan informasi tentang transaksi yang telah lalu, demografik, psikografik masing-masing pelanggan, dan media serta distribusi yang lebih disuka. Perusahaan itu berharap mampu mencapai pertumbuhan yang menghasilkan bagian laba yang lebih besar atas pengeluaran masing-masing pelanggan dengan membangun kesetiaan pelanggan yang tinggi dan berfokus pada nilai masa hidup pelanggan. f. Konsep pemasaran masyarakat Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing dengan cara yang tetap mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Konsep pemasaran masyarakat menuntut para pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etis ke praktik pemasaran mereka. 2.2 Pengertian Penjualan Pengertian penjualan dan pemasaran seringkali dipahami sebagai sesuatu yang sama. Sebenarnya kedua hal tersebut adalah sesuatu yang berbeda walaupun satu sama lain memiliki keterkaitan. Pemasaran dari sudut pandang sebagai filosofis adalah suatu cara pandang yang menempatkan konsumen sebagai titik sentral perhatian dalam kegiatan bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan dari sudut pandang aktifitas sebagai suatu sistem keseluruhan dari suatu kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi. Dari definisi dapat dipahami bahwa pemasaran memiliki pengertian yang lebih luas, dan kegiatan pemasaran tersebut dapat dimulai sebelum produk dibuat dan masih tetap berlangsung setelah produk terjual atau sampai ke tangan konsumen. Sedangkan penjualan merupakan kegiatan yang dimulai ketika suatu produk telah ada dan selesai setelah terjadi transaksi penjualan. Jadi penjualan adalah ilmu atau seni mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Tujuan penjualan adalah terjadinya transaksi yang mendatangkan keuntungan. Transaksi itu menciptakan suatu aliran barang jasa dan aliran uang antara penjualan dan pembeli seperti yang terlihat pada gambar berikut: Dari pengertian di atas dapat dikatakan behwa penjual merupakan bagian dari pemasaran. Walaupun merupakan bagian dari pemasaran peran penjual di dalam keberhasilan bisnis sangat besar karena peran inilah yang sebenarnya secara langsung menghasilkan pendapatran atau penerimaan perusahaan.oleh karena itu maka di dalam ilmu manajemen dikembangkanlah bagaimana untuk mengolah aktifitas penjualan ini yang disebut dengan manajemen penjualan. Manajemen penjualan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, implementasi dan pengadilan terhadap aktifitas kegiatan menjual yang dilakukan penarikan, pemilihan, perlengkapan, penugasan, penentuan rute, supervisi, pembayaran dan pemotivasian serta pengembangan kemampuan yang diberikan kepada tenga penjual. 2.3 Peran Penjualan Dalam Perusahaan Seperti yang disinggung di atas bahwa penjualan merupakan kegiatan terdapat perusahaan di dalam menghasilkan sesuatu dari suatu proses pertukaran yang terjadi di pasar. Proses pertukaran inilah yang dikatakan dengan penjualan.penjualan pada dasarnya adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap orang dan setiap kelompok orang. Karena tidak ada satu orangpun dan kelompok orangpun yang mampu untuk menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam hidupnya. Mereka membutuhkan orang lain untuk mendapatkan sesuatu yang tidak dia butuhkan tersebut melalui suatu proses pertukaran. Pertukaran adalah salah satu inti kajian pemasaran yang diwujudkan dalam bentuk penjualan. Penjualan berarti memberikan sesuatu yang dimiliki kepada pihak lain dengan mendapatkan suatu imbalan tertentu dalam bentuk uang. Di dalam pemasarn pertukaran akan menciptakan suatu nilai bagi kedua belah pihak. Jadi dengan demikian dengan melakukan penjualan maka nilai dari dimiliki sekarang akan menagalami kenaikan setelah terjadi transaksi tersebut. Bagi perusahaan berarti akan meningkatkan penerimaan dan bahkan nilai perusahaan itu sendiri. 2.4 Memahami Profesi Penjual Di dalam masyarakat umum pekerjaan sebagai penjual sangat dikenal meskipun banyak yang memahami dengan cara yang salah. profesi ini bagi sebagian orang dianggap sebagai pekerjaan yang kurang bergengsi dibanding profesi lainnya. Padahal dapat dipastikan bahwa setiap melakukan kegiatan penjualan in. Seorang eksekutifpun melakukan kegiatan penjualan, setidaknya ketika mereka akan menawarkan dirinya kepada perusahaan untuk dipekerjakan. Karena transaksi penjualan bukan saja terjadi secara eksternal tetapi juga secara internal di dalam perusahaan. Siapa sajakah yang melakukan penjualan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut perlu hendaknya dipahami beberapa jenis penjualan sebagai berikut: a. Trade Selling. Terjadi apabila produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk-produk mereka. b. Missionary Selling. Menjual untuk mendorong pembeli untuk membeli dari penyalur dalm arti kata penjual tidak secara langsung menawarkan produk. c. Technical Selling. Berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan pemberian saran, nasehat dan bantuan teknis kepada pembeli akhir. d. New Business Selling. Berusaha untuk membuka transaksi dari calon pembeli menjadi pembeli. e. Responsive Selling. Memberikan reaksi dan pelayanan terhadap pembeli yang melakukan pembelian. Selain itu McCarthy juga membagi penjual tersebut dengan 3 kelompok yaitu: a. Order Taker b. Order Getter c. Order Supporter Order getter berusaha untuk mendapat pembeli dan mempengaruhinya agar mau membeli sedangkan order taker adalah melayani pembeli yang sudah memiliki niat untuk membeli. Hal ini terjadi ketika pramuniaga melayani pelanggan yang akan berbelanja di toko. Sedangkan order supporter adalah tenaga yang bertugas untuk mendukung kegiatan penjualan seperti teknisi pada peralatan elektronik membantu pemasangan instalasinya. Berdasarkan tugas penjualan yang dilakukan oleh tenaga penjualan maka profesi tenaga penjualan dapat dikelompokkan atas: a. Merchandising Salesman. Mereka yang tidak hnya menjual saja tetapi membantu dalam penyaluran dan mempromosikan produknya. b. Detailman. Orang yang tidak melakukan penjualan langsung tetapi bertugas untuk memberikan informasi kepada sasaran penjualannya. c. Sales Engineer, yaitu mereka yang bertugas memberikan pelayanan secara teknis yang diperlukan untuk menggunakan produk. Kelompok ini tidak melakukan penjualan secara langsung. d. Pioner Product Salesman. Mereka yang bertugas untuk membuka daerah baru atau segmen pasar baru bagi produk baru perusahaan. Bagaimanakah kesempatan karier di dalam penjualan? Jawaban jelas lebih banyak dan lebih luas. Kesempatan karir ini dapat dilakukan dengan bekerja pada perusahaan atau menjadi tenaga penjual secar independen. Bagi yang bekerja sebagai tenaga penjualan perusahaan memiliki jenjang-jenjang yang cukup bagus bahkan tidak jarang tenaga penjual dapat mencapai tingkat tertinggi di dalam organisasi perusahaan. Terdapat beberapa alasan mengapa kesempatan karir di penjualan lebih terbuka: a. Penjualan merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang menonjol dan menjadi perhatian basar bagi perusahaan. b. Membutuhkan banyak tenaga, namun sangat sedikit yang benar-benar mampu menjalankannya secara profesional. c. Terbiasa bekerja dengan orang lain atau tim sehingga pengalaman akan melatih diri di dalam mengelola orang lain. d. Pengalaman di bidang penjualan sangat dapat diandalkan perusahaan untuk mendongkrak kinerja perusahaan. e. Tingkatan profesi penjual di dalam perusahaan terbuka mulai dari tingkat operasional sampai tingkat direktur. (lihat gambar di bawah ini) 2.5 Beberapa Pendapat yang Salah Mengenai Penjualan Akibat dari praktek-praktek penjualan yang salah di dalam masyarakat menciptakan berbagai pemahaman yang salah terhadap kegiatan penjualan. Begitu pentingnya kegiatan menciptakan transaksi melalui penjualan membuat segala cara dilakukan oleh tenaga penjual sehingga seringkali menciptakan cara-cara yang kurang elegan dan kurang beretka. Beberapa pendapat yang salah tersebut adalah: a. Penjualan adalah profesi yang berstatus rendah. Sebenarnya pekerjaan menjual banyak dirasakan sebagai sesuatu yang berat sehingga banyak yang menghindarinya dan dianggap orang-orang yang tidak memiliki pilihan yang lebih banyak memasuki dunia ini. Justru dunia penjualan adalah suatu profesi yang membutuhkan skill yang lebih tinggi. b. Penjualan adalah kegiatan memperday orang lain sehingga mau melkukan pembelian. Hal ini mungkin terjadi pada tenaga penjual yang sebenarnya belum memiliki kemampuan untuk menjual. c. Penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pribadi yang “perayu”. Hal ini mungkin juga benar tetapi kegiatan membujuk/merayu yang dilakukan oleh tenaga penjual semestinya bukanlah yang bersifat negatif tetapi ke arah yang positif. d. Penjual itu adalah untuk orang-orang yang memiliki kepribadian tertentu saja seperti para ekstrovert e. Penjualan adalah pekerjaan yang selalu sangat tergantung pada orang lain. 2.6 Manajemen Pemasaran dan Manajemen Penjualan Pada awal tulisan ini dikatakan bahwa terdapat perbedaan antara pengertian pemasaran dan penjualan, walaupun seringkali banyak orang memahami sebagai dua istilah yang sama. Pemasaran memilki makna yang lebih luas dengan sudut pandang yang berbeda. Pemasaran dapat dilihat dari berbagai sisi, yaitu: a. b. c. d. e. Sebagai filosofis bisnis Sebagai fungsi dan aktifitas perusahaan-perusahaan Sebagai sebuah seni (art) dalam bisnis Sebagai suatu disiplin atau bidang keilmuan Sebagai sebuah profesi Sebagai sebuah filosofis, pemasaran diartikan sebagai suatu cara pandang atau paradigma yang digunakan dalam bisnis dimana bisnis diartikan sebagai upaya untuk menemukan kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk kemudian diupayakan memenuhinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien dibanding pesaing. Atas dasar itulah terbentuknya suatu hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan pelanggan dalam jangka yang lebih panjang. Hal ini jelas berbeda dengan filosofis lain seperti konsep produksi, konsep produk atau konsep penjualan itu sendiri. Cara pandang pemasaran jelas menuntut pebisnis untuk melakukan aktifitas pemasaran sejak awal ketika bisnis akan dimulai dan tetap berlangsung setelah terjadinya transaksi. Sedangkan konsep penjualan lebih berorientasi kepada produk yang diproduksi dan menciptakan atau mendorong terjadinya transaksi penjualan produk. Kalau dilihat dari sisi fungsi dan aktifitas, pemasaran dimaknai sebagai sekumpulan aktifitas yang berkaitan untuk menemukan kebutuhan dan keinginan konsumen, menciptakan produknya, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikannya sehingga dapat memberikan pemuasan terhadap kebutuhan dan keinginan tersebut setelah terjadi suatu kegiatan transaksi atau pertukaran. Aktifitas pertukaran ini dilihat dari sisi perusahaan dikatakan sebagai penjualan. Jadi dengan memahami perbedaan pemasaran dan penjualan maka dapat juga dibedakan antara manajemen pemasaran dengan manajemen penjualan. Walaupun manajer penjualan tidak memiliki tanggung jawab pemasaran secara keseluruhan namun aktifitas penjualan yang dikelolanya haruslah menjadi bagian yang terintegrasi dari kebijakan pemasaran perusahaan. Kegiatan penjualan ini juga dapat dibagi dua yaitu kegiatan sebagai tenaga penjualan (salesperson) dan sebagai tenaga penjual yang telah memasuki tingkatan manajerial. Manajemen penjualan merupakan bagian dari kegiatan manajerial tersebut. Terdapat perbedaan juga antara mempelajari pengelolaan penjualan dengan melakukan penjualan. Untuk jenis yang pertama dibutuhkan kemampuan dalam manajemen penjualan sedangkan yang kedua membutuhkan ketrampilan menjual yang sering disebut dengan Salesmanship. Manajer penjualan bertanggung jawab terhadap aktifitas dan hasil kegiatan penjualan yang dilakukan oleh sekelompok orang sedangkan sales person (yang memiliki salesmanship) bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan individunya saja. Oleh karena itu dibutuhkan adanya perubahan pada diri salesperson untuk menjadi sales manajer, yaitu: a. b. c. d. e. f. Perspectives Change Goals Change Responsibility Change Satisfaction Change Job Skill Requirement Change Relationship Change Perubahan-perubahan itu bukan sesuatu yang terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Terdapat beberapa fase perubahan yang terjadi pada diri sales person, yaitu: a. b. c. d. e. f. g. Immobilization Minimization or denial of change Depression Acceptance of reality Testing Search for meaning Internalization Untuk dapat mencapai transaksi yang sukses dari sales person menjadi sales manajer terdapat satu kunci utama yaitu memiliki “learning attitude”. 2.7 Pentingnya Memepelajari Manajemen Penjualan Terdapat beberapa alas an yang mendorong diperlukannya untuk memepelajari manajemen penjualan, diantaranya : a. Semua organisasi membutuhkan penjualan dengan berbagai aktivitas, tenaga penjual, peralatan, biaya dan sumber daya lainnya untuk menciptakannya. b. Kelemahan ndalm bidang penjualan mempunyai dampak langsung dan dirasakan oleh organisasi c. Terdapat banyak peluang karir yanfg bias diperoleh oleh tenaga kerja perusahaan dalam bidang penjualan. d. Setiap orang dan organisasi pada prinsipnya adalah penjual. BAB III PENUTUP Peranan manajemen penjualan adalah mengadministrasikan fungsi penjualan tatap muka dalam marketing mix. Peranan administrasi ini mencakup perencanaan, manajemen dan pengendalian program-program penjualan, disamping itu juga penarikan, platina, pengkopensasian, pemotivasian dan pengevaluasian personalia penjualan lapangan. Jadi manajemen penjualan memiliki pengertian yang dikemukakan oleh Basu Swastha DH sebagai berikut : “Manajemen penjualan adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program kontak tatap muka yang dirancang untuk mencapai tujuan penjualan perusahaan.” (Basu Swastha DH 1998; 26). Definisi tersebut menyarankan bahwa manajemen penjualan itu berkaitan dengan pengambilan keputusan strategi disamping pelaksanaan rencana-rencana pemasaran. Disamping definisi penjualan yang telah dikemukakan diatas, berikut ini juga akan dipaparkan mengenai pengertian manajemen penjualan yang dikutip oleh Basu Swastha DH adalah : ”Manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan dan pengawasan tatap muka, termasuk penarikan, pemilihan, perlengkapan, penugasan, penentuan rute, supervisi, pembayaran dan pemotivasian sebagai tugas yang diberikan pada para tenaga penjual”. (Basu Swastha DH 1998; 27) DAFTAR PUSTAKA Harun, Daniel Tumpal H. 2011. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: UMB Press Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Erlangga Swastha, Basu. 2009. Manajemen Penjualan Edisi 3. Yoyakarta: BPFE