Polis Asuransi - Binus Repository

advertisement
Matakuliah
: F0422 / Pengantar Hukum Perdata dan Dagang
Tahun
Versi
: 2005
: Revisi 1
Pertemuan 6
PERASURANSIAN
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa
akan mampu :
•Menjelaskan tentang usaha-usaha
perasuransian di Indonesia (C2)
2
Outline Materi
• JENIS USAHA PERASURANSIAN
• RUANG LINGKUP USAHA PERUSAHAAN
PERASURANSIAN
• SUMBER HUKUM
• PENGERTIAN ASURANSI
• KEPENTINGAN (INSURANCE INTEREST)
• PRINSIP ITIKAD BAIK
• PRINSIP INDEMINTY (GANTI RUGI)
• PRINSIP SUBROGASI
• MACAM-MACAM ASURANSI
• RESIKO
• KEKEBALAN PENANGGUNG
• POLIS
• PREMI
3
Dasar Hukum :
1. Pasal 246 sampai dengan Pasal 308 KUH
Dagang.
2. Pasal 1774 KUH Perdata.
3. Peraturan perundang-undangan di luar
KUH Dagang dan KUH Perdata seperti :
• Undang-Undang Nomor. 2 Tahun 1992,
tentang Usaha Perasuransian.
• Undang-Undang Nomor .33 Tahun 1964,
tentang Dana Pertanggung Wajib
Kecelakaan Penumpang.
• Undang-Undang Nomor.34 Tahun
1964,tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan.
4
Polis Asuransi :
Pengertian Umum Polis Asuransi
• Untuk setiap perjanjian perlu dibuatkan
bukti tertulis atau surat perjanjian antar
pihak-pihak yang mengadakan perjanjian.
• Bukti tertulis untuk perjanjian asuransi
disebut Polis.
• Di dalam surat perjanjian ini secara jelas
disebutkan dengan tegas dan jelas
mengenai hal-hal yang diperjanjikan
kedua belah pihak, hak-hak masingmasing pihak, sangsi atas pelanggaran
perjanjian, dsb.
5
Pengertian Otentik :
• Pertanggungan harus diadakan
secara tertulis dengan akta yang
dinamakan polis (pasal 255 KUHD).
• Menurut pasal 257 KUHD, hanya
penanggung yang menandatangani
polis, tetapi mengikat kedua belah
pihk yang berkepentingan atas polis
itu (penanggung dan tertanggung).
6
Fungsi Umum Polis :
•
•
•
Perjanjian Pertanggungan
Sebagai bukti jaminan penanggung
kepada tertanggung.
Bukti pembayaran premi Asuransi
oleh tertanggung
7
Macam-macam Polis :
1.
2.
3.
4.
Polis Perjalanan
Polis Pelabuhan atau port policy
Polis Waktu
Polis Kontrak dan Polis Bursa
8
Polis Kontrak
1.
2.
3.
4.
5.
:
Polis terbuka
Polis penutupan terbuka
Polis deklarasi
Polis paunchal
Polis kontrak panen
9
Pengertian :
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor.2 tahun
1992 menyebutkan:
• “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih, dengan nama pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung, karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntunagan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hokum kepada
pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung, yang
ti,mbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggalnya atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.”
10
Pengertian :
•
•
•
•
Adapun manfaat yang diberikan oleh
Asuransi bagi tertanggung atau
insured antara lain :
Memberikan rasa aman dan
perlindungan.
Berfungsi sebagai tabungan dan sumber
pendapatan lain.
Merupakan alat penyebaran resiko,
apabila peristiwa tidak tertentu terjadi.
Sebagai pendistribusian biaya dan
manfaat yang lebih adil.
11
Asuransi Sosial :
• Asuransi Sosial merupakan asuransi yang menyediakan
jaminan social bagi anggota masyarakat, intelokal
regional maupun nasional.
• Tujuan Asuransi Sosial adalah menyediakan jaminan
social berupa santunan kepada anggota masyarakat yang
menderita kerugian disebabkan oleh suatu musibah untuk
itu diperlukan dana. Dan dana itu dihimpun dari
masyarakat yang ikut ambil bagian dalam system jaminan
social itu berupa iuran wajib (premi).
• Yang berhak melakukan pemungutan iuran itu adalah
badan/lembaga yang berwenang. Tujuan lainnya
digunakan untuk membiayai pembangunan, membiayai
sarana pendidikan, sarana social di Indonesia
menggunakan asas kekeluargaan.
12
Asuransi Sosial :
• Lembaga=lembaga Ssuransi Sosial di Indonesia
yaitu PT. Taspen, Perum Asabri, Perum Astek,
Perum Husada Bhakti (Asuransi Kesehatan) dan
PT. Jasa Raharja (Asuransi Kecelakaan
penumpang dan lalu lintas jalanan).
• Tujuan dan program Asuransi hari tua (Asuransi
dwi guna) adalah memberikan jaminan keuangan
bagi peserta bila ia mencapai usia pensiun atau
jaminan keuangan sebagai ahli warisnya bila ia
meninggal sebelum mencapai usia pensiun atau
meninggal ketika menjalani masa pensiun atau
salah satu keluarganya meninggal (istri / suami /
anak). Jaminan keuangan diberikan sekaligus
13
(Lump Sum).
Premi Asuransi :
Pengertian Premi Asuransi
• Imbalan jasa atas jaminan yang diberikan
oleh penanggung kepada tertanggung
untuk mengganti kerugian yang mungkin
diderita oleh tertanggung (asuransi
kerugian).
• Imbalan jasa atas jaminan perlindungan
yang diberikan penanggung kepada
tertanggung dengan menyediakan
sejumlah uang terhadap resiko hari tua
maupun resiko kematian (asuransi jiwa).
14
Premi Versus Klaim :
• Premi merupakan masalah pokok dalam
asuransi. Premi yang dikumpulkan oleh
penanggung menjadi dana yang besar,
sehingga penanggung mampu
mengembalikan posisi tertanggung seperti
sebelum mengalami musibah.
• Bagi tertanggung premi merupakan hal
yang penting karena merupakan biaya
baginya. Kesanggupan penanggung untuk
membayar ganti rugi dengan lancar
merupakan salah satu faktor penting.
15
Sanksi :
Sanksi yang diberikan oleh Undang-Undang
Nomor. 8 Tahun 1999, berdasarkan Pasal 60
sampai dengan Pasal 63 dapat berupa
sanksi administrasi dan sanksi pidana pokok
dan tambahan berupa; perampasan barang
tertentu, pengumuman keputusan hakim,
pembayaran ganti rugi, perintah
penghentian kegiatan tertentu yang
menyebabkan timbulnya kerugian
konsumen, kewajiban penarikan barang dari
peredaran, atau pencabutan izin usaha.
16
Sanksi :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor.2 Tahun 1992
tentang Usaha Perasuransian, dapat digolongkan
menjadi:
1. Usaha Asuransi terbagi atas:
• Asuransi Kerugian (Non Life Insurance)
• Asuransi Jiwa (Life Insurance).
• Reasuransi (Reinsurance).
2. Usaha Penunjang, terbagi atas:
• Pialang Asuransi
• Pialang Reasuransi.
• Penilai kerugian asuransi.
• Konsultan Aktuvaria.
• Agen Asuransi.
17
Prinsip - Prinsip Asuransi :
1. Insurable Interest. (Kepentingan Yang
Dipertanggungkan)
• Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek
yang diasuransikan apabila Anda menderita
kerugian keuangan seandainya terjadi musibah
yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas
obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini
memungkinkan Anda mengasuransikan harta
benda atau kepentingan Anda.
• Jika terjadi musibah atas obyek dan terbukti bahwa
Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas
obyek tersebut, maka Anda tidak berhak menerima
ganti rugi.
18
Prinsip - Prinsip Asuransi :
2. Indemnity (Indemnitas)
• Jika obyek yang diasuransikan terkena
musibah sehingga menimbulkan kerugian
maka kami akan memberi ganti rugi untuk
mengembalikan posisi keuangan Anda
setelah terjadi kerugian menjadi sama
dengan sesaat sebelum kerugian. Maka
Anda tak berhak memperoleh ganti rugi
lebih besar daripada kerugian yang
diderita.
19
Prinsip - Prinsip Asuransi :
Contoh :
• Harga pasar kendaraan sebesar 100 juta rupiah,
diasuransikan sebesar 100 juta rupiah. Bila terjadi musibah
sehingga kendaraan tersebut :
1. Hilang, dan harga pasar kendaraan saat itu :
• 100 juta rupiah, maka anda menerima ganti rugi
sebesar 100 juta rupiah
• 125 juta rupiah, maka anda menerima ganti rugi
sebesar nilai yang diasuransikan, yaitu 100 juta
rupiah
• 75 juta rupiah, maka Anda menerima ganti rugi
sebesar harga pasar, yaitu 75 juta rupiah.
2. Rusak akibat kecelakaan, maka biaya perbaikan,
penggantian suku cadang, ongkos kerja bengkela
seluruhnya akan menjadi tanggung jawab kami sehingga
maksimum sebesar 100 juta rupiah.
20
Prinsip - Prinsip Asuransi :
• Beberapa cara pembayaran ganti rugi
yang berlaku :
 Pembayaran dengan uang tunai,
atau
 Perbaikan, atau
 Penggantian, atau
 Pemulihan kembali
21
Prinsip - Prinsip Asuransi :
3.Utmost Good Faith (Asas Kejujuran
Sempuna/Iktikat baik).
• Yang dimaksudkan adalah bahwa Anda
berkewajiban memberitahukan sejelasjelasnya dan teliti mengenai segala faktafakta penting yang berkaitan dengan obyek
yang diasuransikan. Prinsip inipun
menjelaskan risiko-risiko yang dijamin
maupun yang dikecualikan, segala
persyaratan dan kondisi pertanggungan
secara jelas serta teliti.
22
Prinsip - Prinsip Asuransi :
• Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta
penting tersebut berlaku :
• Sejak perjanjian mengenai perjanjian
asuransi dibicarakan sampai kontrak
asuransi selesai dibuat, yaitu pada saat
kami menyetujui kontrak tersebut.
• Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.
• Pada saat terjadi perubahan pada kontrak
asuransi dan mengenai hal-hal yang ada
kaitannya dengan perubahan-perubahan
itu.
23
Prinsip - Prinsip Asuransi :
4. Subrogation (Subrogasi bagi penanggung).
• Prinsip subrogsi diatur dalam pasal 284 kitab UU
Hukum Dagang yang berbunyi : “Jika seorang
penanggung telah membayar ganti rugi
sepenuhnya kepada tertanggung, maka
penanggung akan menggantikan kedudukan
tertanggung dalam segala hal untuk menuntut
pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian
pada tertanggung”.
• Dengan kata lain, jika Anda mengalami kerugian
akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka
kami, setelah memberikan ganti rugi kepada Anda,
akan menggantikan kedudukan Anda dalam
mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut24
.
Prinsip - Prinsip Asuransi :
5. Contribution (Kontribusi).
•Anda dapat mengasuransikan harta benda yang
sama pada beberapa perusahaan asuransi. Bila
terjadi kerugian atas obyek yang diasuransikan maka
secara otomatis berlaku prinsip kontribusi. Prinsip
kontribusi berarti bahwa jika kami telah membayar
penuh ganti rugi yang menjadi hak Anda, maka kami
berhak menuntut perusahaan lain yang terlibat suatu
pertanggungan (secara bersama-sama menutup
asuransi harta benda milik Anda) untuk membayar
bagian kerugian masing-masing yang besarnya
sebanding dengan jumlah pertanggungan yang
ditutupnya.
25
Prinsip - Prinsip Asuransi :
Contoh:
• Anda mengasuransikan satu unit bangunan
rumah tinggal seharga 100 juta rupiah kepada
tiga perusahaan asuransi :
• PT Asuransi = Rp. 100.000.000,00
A
• PT Asuransi = Rp. 50.000.000,00
B
• PT Asuransi = Rp. 50.000.000,00
C
• Total
= Rp. 200.000.
26
Prinsip - Prinsip Asuransi :
• Bila bangunan tersebut terbakar habis (mengalami kerugian total)
maka maksimum ganti rugi yang Anda peroleh dari :
• PT. Asuransi = (100.000.000/200.000.000) x 100.000.000 =
A
Rp.50.000.000,00
• PT. Asuransi = (50.000.000/200.000.000) x 100.000.000 =
B
Rp.25.000.000,00
• PT. Asuransi = (50.000.000/200.000.000) x 100.000.000 =
C
Rp.25.000.000,00
• Total = Rp. 100.000.000,00
Berarti jumlah ganti rugi yang diterima dari ke-3 perusahaan
asuransi bukanlah Rp.200.000.000,00 melainkan Rp.
100.000.000,00 sesuai dengan harga rumah sebenarnya.
27
Prinsip - Prinsip Asuransi :
6. Proximate Cause (Kausa Proksimal).
•Jika kepentingan yang diasuransikan
mengalami musibah atau kecelakaan,
maka pertama-tama kami akan mencari
sebab yang aktif dan efisien yang
menggerakkan suatu rangkaian peristiwa
tanpa terputus sehingga terjadi musibah
atau kecelakaan tersebut.
28
Prinsip - Prinsip Asuransi :
• Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari
penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah :
“Unbroken Chain of Events” yaitu suatu
rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak
terputus. Sebagai contoh, kasus klaim kecelakaan
diri berikut ini :
• Seseorang mengendarai kendaraan di jalan
tol dengan kecepatan tinggi sehingga mobil
tidak terkendali dan terbalik.
• Korban luka parah dan dibawa ke rumah
sakit.
• Tidak lama kemudian korban meninggal
dunia.
29
Prinsip - Prinsip Asuransi :
Dari peristiwa tersebut diketahui
bahwa kausa proksimalnya adalah
korban mengendarai kendaraan
dengan kecepatan tinggi sehingga
mobil tidak terkendali dan terbalik.
Melalui kausa proksimal akan dapat
diketahui apakah penyebab terjadinya
musibah atau kecelakaan tersebut
dijamin dalam kondisi polis asuransi
ataukah tidak ?
30
Download