SISTEM PENGENDALIAN CAHAYA RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 H.Lukman Abdul Fatah M.Si., M.T 1, Abdul Aziz Effiyatna 2 1 Manajemen Informatika PKN LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. 022-7564282, . 022-7564283, Fax. 022-7564282 Email : [email protected] & [email protected] Abstrak Alat penghemat energi listrik untuk penerangan ruangan dengan sensor cahaya merupakan suatu bentuk alat penghemat energi listrik yang mempunyai kelebihan dalam hal penerangan. Selain itu, alat penghemat energi listrik untuk penerangan ruangan dengan sensor cahaya ini juga membuat manusia lebih mudah mengontrol biaya listrik karena otomatis sesuai keadaan biasanya. Sistem terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas mikrokontroler ATMega 8535, Solid State Relay (SSR), Light Depending Resistor (LDR) atau sensor cahaya, Liquid Crystal Display (LCD) dan Lampu AC. Perangkat lunak mikrokontroler dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasa Basic menggunakan BASCOM. Sistem ini bekerja ketika sensor cahaya menangkap intensitas cahaya pada suatu ruangan, kemudian mikrokontroler akan menerima data dari sensor cahaya yang akan mempengaruhi keadaan keluaran oleh PWM yang sudah ada dalam komponen mikrokontroler ATMega 8535, hasil besaran proses mikrokontroler akan di tampilkan pada LCD dan nyalanya suatu lampu akan dijembatani oleh Solid State Relay (SSR) yang berfungsi sebagai saklar elektronik dan menghindari percikan api. Sehingga Sistem ini telah terealisasi dan dapat mempengaruhi arus dan tegangan listrik pada lampu AC. Kata kunci : Mikrokontroler,SSR LDR, Lampu AC, LCD 1. Pendahuluan Energi bersifat abstrak dan sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain, misalnya pada kompor di dapur, energi yang tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api. Berdasarkan pengertian diatas, energi adalah kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan kerja pada sistem yang lain. Penghematan energi memang sudah menjadi hal yang patut diperhatikan. Apalagi pemerintah sudah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) no 13 tahun 2011 tentang penghematan energi dan air. Melalui Inpres itu, anda harus mulai menghemat energi dalam bentuk apapun, termasuk penggunaan di dalam ruangan. Tingginya biaya hidup akhir-akhir ini cukup memberatkan sebagian kalangan, khususnya masyarakat menengah ke bawah.Hal ini menyebabkan semakin lama beban hidup masyarakat menengah ke bawah semakin hari semakin berat saja. Untuk itu kita perlu melakukan berbagai macam penghematan. Salah satunya adalah hemat listrik dalam ruangan. Disamping itu Penghematan pemakaian listrik juga termasuk ke dalam gaya hidup ramah lingkungan. Penerangan cahaya sangat dibutuhkan oleh banyak orang untuk menerangi di dalam suatu kondisi ruangan atau tempat yang gelap, tetapi masalahnya penerangan cahaya harus membutuhkan sumber daya listrik untuk mengaktifkannya. PLN, merupakan salah satu perusahaan yang bernaung atas badan pemerintahan yang bertanggung jawab atas pengelolaan segala sumber daya listrik di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penghematan energi listrik (seperti menyalakan lampu di siang hari) sementara biaya listrik semakin mahal. 2. Adanya peraturan pemerintah tentang penghematan listrik. Untuk memfokuskan penelitian, maka dibatasi permasalahan hanya mencakup sebagai berikut: 1. Pada pembuatan program alat penghemat energi listrik untuk penerangan ruangan menggunakan sensor cahaya. 2. Menggunakan mikrokontroler ATMega8535. 3. Program dibuat dengan menggunakan BASCOM. bahasa basic sel. Dan yang sering digunakan dalam literature adalah foto-resistor atau foto-sel.[7] Dari identifikasi masalah di atas maka penulis memiliki maksud dan tujuan, adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan suatu alat yang dapat mengontrol pemakaian listrik terhadap penerangan ruangan. 2. Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah diharapkan alat ini dapat mengontrol pemakaian listrik. 2.4 PWM (Modulasi Lebar Pulsa) PWM (Pulse Width Modulation) adalah sebuah metode pengendalian motor dengan cara mengatur lebar pulsa yang dikirimkan pada frekuensi yang tetap ke motor. Sinyal pengendali hanya berupa sinyal on dan off. Dengan mengatur perbandingan lamanya sinyal on dan off yang diberikan, maka dapat diperoleh perubahan kecepatan pada motor, atau yang dikenal dengan duty cycle. Duty cycle adalah waktu sinyal pada kondisi on dibandingkan dengan periode sinyal.[8] 2. Dasar Teori 2.1 Teori Arsitektur Komputer Mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.[4] Gambar 2.4 Duty Cycle .[8] Gambar II.2. Alur Kerja Mikrokontroler.[4] 2.2 Solid State Relay (SSR) Sebuah solid state relay (SSR) adalah saklar elektronik, yang tidak seperti sebuah relay elektromekanis tidak berisi bagian yang bergerak. Jenis SSR adalah foto-coupled SSR, transformercoupled SSR, dan hibrida SSR Sebuah fotodigabungkan SSR dan dikontrol oleh sinyal tegangan rendah yang terisolasi secara optik dari beban. Sinyal kontrol dalam foto yang biasanya digabungkan dengan SSR energi adalah sebuah LED yang mengaktifkan sebuah foto-dioda sensitif. Dioda berputar pada back-to-back thyristor, silikon penyearah terkendali, atau MOSFET transistor untuk mengaktifkan beban. 2.3 Sensor Cahaya LDR atau Light Dependent Resistor, yaitu resistor yang besar resistensinya bergantung terhadap intensitas cahaya yang menyelimuti permukannya LDR, dikenal dengan banyak nama foto-resistor, foto-konduktor, sel foto-konduktif, atau hanya foto- Gambar 2.4 menunjukkan contoh sinyal PWM untuk beberapa tingkat duty cycle. Duty cycle 100% menandakan motor bekerja pada kecepatan maksimal, sedangkan nilai duty cycle yang semakin kecil menyebabkan penurunan kecepatan putaran motor yang dihasilkan. 2.5 LCD Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah alat peraga untuk menampilkan suatu karakter yang dibangun dari dot pattern pada permukaan yang terdiri dari liquid crystal fluid diantara dua lapisan gelas (two of glass whose inner surface). Pada saat diberi tegangan, cahaya diserap oleh crystal fluid dan kemudian membentuk dot pattern. Pembentukan pola disesuaikan dengan pemberian tegangan masingmasing dot pattern. Sedangkan Liquid Crystal Display Module (LCM) adalah sebuah LCD yang telah dilengkapi pengontrol dan memori sebagai penyimpan pola karakter. LCM memberikan kemudahan dalam pemakaiannya. Untuk menampilkan sebuah karakter, pemakai hanya mengisikan data dan kontrol pada memori buffer melalui pin dari LCM. LCD yang berkarakter dengan jumlah 2 x 16 memiliki 2 baris yang masing-masing terdiri dari 16 karakter. LCD ini memiliki 8-bit untuk port data (D0 - D7), 3-bit control (RS, R/W, dan E), 3 Pin catu daya (VDD, V0, VSS) dan 2 pin untuk backlight. Berikut ini contoh gambar bentuk dan diagram blok internal LCD. 2.6 Lampu pijar Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungandengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. 2.7 Bahasa BASIC Menggunakan BASCOM BASCOM-8535 adalah program BASIC compiler berbasis Windows untuk mikrokontroler keluarga 8535 seperti AT89C51, AT89C2051, dan yang lainnya.BASCOM-8535 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi BASIC yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Elektronik.Kita akan membahas penggunaan karakter, tipe data, variable, konstanta, operasi-operasi aritmatika dan logika, array, dan control program.(Afrie Setiawan :2011). 2.8 Definisi UML Menurut (Dennis, Wixom, Tegarden, 2009) yang di kutip pada buku Systems Analysis Design UML Version 2.0 An Object-Oriented Approach menerangkan :“UML menyediakan kosa kata umum istilah object-oriented dan teknik diagram yang cukup kaya untuk model proyek pengembangan sistem dari analisis melalui implementasi“. 3. Analisis Dan Perancangan Perangkat Lunak 3.1 Aliran Proses 3.1.1 Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan oleh system.Use case dibawah akan memperlihatkan hubungan fungsionalitas sistem dengan fungsional lainnya ataupun dengan aktor. Tabel 3.1.1.1 Deskripsi Use Case Menerima Intensitas Cahaya. Nama Use Case : Menerima Intensitas Cahaya Deskripsi : Digunakan cahaya untuk menerima intensitas cahaya ruangan kemudian di proses dan mengeluarkan output. Aktor yang terlibat : Cahaya Kondisi awal : Mendeteksi Cahaya Skenario Aktor Reaksi Sistem 1. Menerima Intensitas 2. Memproses Intensitas Cahaya Cahaya 3. Mengeluarkan output Kondisi Akhir : Mengeluarkan output dan mengirim data intensitas cahaya Tabel 3.1.1.2 Deskripsi Use Case Kondisi Lampu. Nama Use Case Deskripsi intensitas cahaya. Aktor yang terlibat Kondisi awal : Kondisi Lampu : Kondisi lampu akan menyesuaikan : Cahaya : Mendeteksi Cahaya Skenario Aktor Reaksi Sistem 1. Menerima Intensitas 2. Kondisi lampu akan Cahaya. menyesuaikan intensitas cahaya. Kondisi Akhir : Kondisi lampu akan menyesuaikan intensitas cahaya. Tabel 3.1.1.3 Deskripsi Use Case Menampilkan Informasi Intensitas Cahaya . Nama Use Case : Menampilkan Informasi Intensitas Cahaya Deskripsi : Digunakan pengguna untuk melihat informasi intensitas cahaya Aktor yang terlibat : Pengguna Kondisi awal : Menerima data intensitas cahaya Skenario Aktor Reaksi Sistem 3 Melihat informasi 1. Menerima data intensitas cahaya 2. Menampilkan data Kondisi Akhir : Menampilkan data 3.2 Struktur Organisasi Obyek dan Pesan Menggambarkan aspek keterurutan waktu dari pesan yang disampaikan, atau menggambarkan aspek struktur organisasi objek yang mengirim dan menerima pesan dimodelkan dengan Sequence Diagram. Gambar 3.1.1 Use Case Diagram Sistem Pengendalian Cahaya Ruangan. 4. Ananlisis Dan Perancangan Perangkat Keras 4.1 Blok Diagram Bab ini menjelaskan mengenai komponen yang membangun alat penghemat energi listrik dengan sensor cahaya berbasis mikrokontroler berdasarkan landasan teori. Gambar 4.1 merupakan diagram blok keseluruhan dari sistem. Sensor Cahaya LCD(Liquid Crystal Display) Gambar 3.2.1 Sequence Diagram Mendeteksi Cahaya Ruangan. Mikrokontroler ATMEGA 8535 PWM (Pulse Width SSR (Solid State Relay) Lampu Pijar Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem Pengendalian Cahaya Ruangan. Gambar3.2.2 Sequence Diagram Menampilkan Data. 3.3 Pemodelan Perilaku Sistem Pemodelan perilaku sistem menggambarkan perilaku dari sistem secara spesifik berdasarkan respon suatu kondisi yang diterima oleh suatu objek dalam sistem. 3.3.1 State Diagram Gambar 3.3.1 State Diagram Sistem Pengendalian Cahaya Ruangan. 4.2 Subsistem Perangkat Input 4.2.2 Sistem Kendali Alat Sistem minimum mikrokontroler adalah sistem elektronika yang terdiri dari komponen-komponen dasar yang dibutuhkan oleh suatu mikrokontroler untuk dapat berfungsi dengan baik. Pada umumnya, suatu mikrokontroler membutuhkan dua elemen (selain power supply) untuk berfungsi: Kristal Oscillator (XTAL), dan rangkaian RESET. Analogi fungsi Kristal Oscillator adalah jantung pada tubuh manusia. Perbedaannya, jantung memompa darah dan seluruh kandungannya. Sedangkan XTAL memompa data. Dan fungsi rangkaian RESET adalah untuk membuat mikrokontroler memulai kembali pembacaan program, hal tersebut dibutuhkan pada saat mikrokontroler mengalami gangguan dalam meng-eksekusi program. Pada sistem minimum AVR khususnya ATmega 8535 terdapat elemen tambahan (optional), yaitu rangkaian pengendalian ADC: AGND(=GND ADC), AVCC(VCC ADC), dan AREF(=Tegangan Referensi ADC). Jangan lupa tambahkan konektor ISP untuk mengunduh (download) program ke komputer. Gambar 4.2.2 Layout Rangkaian Sensor. 4.4 Mekanisme Keseluruhan Gambar 4.2.1 Layout Posisi Komponen ATmega 8535 4.3 Subsitem Perangkat Output 4.2.1 LCD Proyektor LCD bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warnawarna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B) sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Keterangan : 1. Sensor Cahaya atau LDR (Light Dependent Resistor) 2. ATMega 8535 3. LCD 2 X 16 (Liquid Crystal Display) 4. Lampu Pijar 5. SSR (Solid State Relay) 5.2 Pengujian Perangkat Input 5.2.1 Pengujian Sensor Gambar 4.2.1 Hubungan LCD16x2 dengan Mikrokontroler. 4.2.2 Sensor Cahaya Sensor cahaya berbasis LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa juga disebut dengan photoresistor, yaitu komponen elektronika yang bersifat resistif yang resistansi berubah jika kecerahan cahaya yang mengenai permukaannya berubah. Gambar IV.2.1 Pengujian sensor ke LCD. 5.3 Pengujian Perangkat Output 5.3.1 Pengujian LCD Gambar 5.3.1 Pengujian rangkaian LCD 6. Kesimpulan Dan Saran Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Tanggapan sensor terus berubah-ubah dikarenakan cuaca pada lingkungan sekitar berubah tiba-tiba dari terang menjadi mendung 2. Pengujian Sensor dimana hasil dari analisa dapat bekerja dengan baik pada saat mendeteksi cahaya dan memberikan hasil posisi output yang tertuju pada LCD. Adapun saran tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan satu lampu saja. 2. Selanjutnya alat ini akan dikembangkan dengan menambahkan perangkat smartphone untuk mengetahui dan memantau informasi kinerja alat pengendalian cahaya dari jarak jauh via sms. DAFTAR PUSTAKA Buku : Afrie, Setiawan. (2011). 20 Aplikasi Mikrokontroler ATMEGA8535, ATMEGA16 menggunakan BASCOM-AVR. Yogyakarta: ANDI Offset Internet : [1] Instruksi Presiden (Inpres) no 13 tahun 2011 tentang penghematan energi. http://prokum.esdm.go.id/inpres/2011/Inpres%20 013%202011.pdf diakses pada tanggal 10 Agustus 2014 pukul 12.57 [2]Anonim, http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertia n-sistem- menurut-para-ahli.html diakses pada tanggal 10 Agustus 2014 pukul 10.57 [3] Anonim, http://id.shvoong.com/businessmanagement/management/2290028-pengertiandan-definisi-controlling-pengendalian/ diakses pada tanggal 20 Agustus 2014 pukul 10.57 [4]Hermawan Sutanto, http://mikrokontroler.tripod.com/6805/bab1.htm diakses pada tanggal 15 Agustus 2014 pukul 14.57 [5]Anonim, http://www.alldatasheet.com/view.jsp?Searchwor d=ATMEGA8535 diakses pada tanggal 15 Agustus 2014 pukul 16.53 [6]Anonim, https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esr c=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved= 0CEAQFjAD&url=http%3A%2F%2Funhas.ac.id %2Ftahir%2FBAHANKULIAH%2FELIN%2Ftugas2011%2FMuflih%2FSOLID%2520STATE%252 0RELAY.docx&ei=oHzwU46xLseeugSCs4CYD A&usg=AFQjCNGTBlLKwUfxeeYzXVEmIZO wE-S4Yw diakses pada tanggal 15 Agustus 2014 pukul 16.53 [7]Anonim, http://depokinstruments.com/2011/07/29/teoridasar-ldr-dan-rangkaian-ldr-dalampengembangan/#more-1482 diakses pada tanggal 15 Agustus 2014 pukul 17.03 [8]Anonim, http://depokinstruments.com/?s=pwm diakses pada tanggal 16 Agustus 2014 pukul 17.05 [9]Anonim, http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_pijar diakses pada tanggal 16 Agustus 2014 pukul 17.05 [10]Dennis, Wixom, Tegarden, 2009 http://tmohammed.files.wordpress.com/2011/10/s ystem-analysis-and-design-with-uml-version-20.pdf diakses pada tanggal 18 Agustus 2014 pukul 01.29