Farmaka - Jurnal Universitas Padjadjaran

advertisement
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
1
AKTIVITAS ANALGETIK SENYAWA ALKALOID YANG DIISOLASI DARI
BEBERAPA TUMBUHAN: REVIEW
Jimmy Chan Wei Kit, Ferry Ferdiansyah Sofian
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
[email protected]
Abstrak
Nyeri merupakan suatu sensori yang tidak menyenangkan dan biasanya disebabkan
oleh kerusakan jaringan sehingga menyakitkan bagian tubuh yang mengalaminya. Pada
prosesnya, kerusakan jaringan akan menghasilkan prostaglandin yang akan menstimulasi
reseptor-reseptor nosiseptif sehingga mengeluarkan mediator-mediator nyeri. Banyak
tumbuhan yang mempunyai aktivitas analgesik terutamanya tumbuhan yang mengandung
metabolit sekunder. Senyawa tersebut mempunyai aktivitas analgesik dengan menghambat
terbentuknya mediator-mediator nyeri. Namun masih banyak hal yang harus diperhatikan
yaitu efektivitas senyawa tersebut dibandingkan dengan obat analgesik yang telah ada di
pasaran serta efek samping dan toksisitas dari senyawa tersebut. Terdapat beberapa senyawa
metabolit sekunder dari golongan alkaloid berasal dari beberapa tanaman yang mempunyai
aktivitas analgesik dengan persen penghambatannya, yaitu pikrinin (55,1%), skolarisin
(60,2%), dan vallesamin (60,7%) dari tumbuhan Alstonia scholaris, teakrin (34,1%) dari
Camellia kucha, govaniadin (74,7%) dari Corydalis govaniana W., diskretamin (82,81%)
dari Dugustia moricandiana, solasodin (61,0%) dari Solanum trilobatum L., serta nitidin
(99,6%), dihidrokeleritrin (94,0%), oksavisin (92,2%), 8-metoksidihidrokeleritrin (88,8%)
dan 8-hidroksidihidrokeleritrin (96,1%) dari Zanthoxylum nitidum. Senyawa alkaloid yang
diperoleh dari tumbuhan tersebut diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai obat
analgesik dengan efektivitas yang lebih baik dan efek samping serta toksisitas yang lebih
aman.
Kata Kunci : Alkaloid, Analgesik, Tumbuhan
Abstract
Pain is an unpleasant sensories feeling that is caused by damaged tissue until the
parts of the body experiencing pain. In the process, damaged tissue will produce
prostaglandins which will stimulate the nociceptive receptors and release of the pain
mediator. Many plants that contained secondary metabolites may have analgesic activity. The
analgesic activity may be due to inhibition of the pain mediator formation. But there are still
many factors to be aware of these compounds such as effectiveness compared to the analgesic
drug's that has available in the market as well as the side effects and toxicity of alkaloid
compounds. There were a number of secondary metabolites from alkaloids compounds from
several plants that have analgesic activity with the inhibition percentage, such as picrinine
(55.1%), scholaricine (60.2%), vellasamine (60.7%) from the Alstonia scholaris plant,
theacrine (34.1%) from the Camellia kucha plant, govaniadine (74.7%) from Corydalis
govaniana W. plant, discretamine (82.81%) from Dugustia moricandiana plant, solasodine
(61.0%) from Solanum trilobatum L. plant and nitidine (99.6%), dihydrochelerythrine
(94.0%),
oxyavicine
(92.2%),
8-methoxydihydro-chelerythrine
(88.8%),
8hydroxydihydrochelerythrine (96.1%) from Zanthoxylum nitidum. Thus, the expected alkaloid
compound were obtained from this plant could be further developed as analgesic drugs with
better effectiveness and safer side effects and toxicity.
Key Word : Alkaloid, Analgesics, Plant
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
2
pengukuran dengan metode ini juga tidak
PENDAHULUAN
Nyeri merupakan suatu keadaan
yang tidak menyenangkan secara sensori
dapat memberikan gambaran pasti tentang
nyeri tersebut 2.
dan emosional yang disebabkan oleh
Penanganan
untuk
rasa
sakit
kerusakan jaringan baik secara aktual
menyebabkan penggunaan beberapa obat
maupun potensial, sehingga menyakitkan
analgesik
tubuh dan dapat dirasakan oleh individu
memperhatikan efek samping yang akan
yang
suatu
terjadi. Dengan demikian, pencarian untuk
jaringan mengalami cedera atau kerusakan,
obat-obatan baru yang mempunyai efikasi
hal
terapi yang sama dan dengan efek samping
mengalaminya.
tersebut
pelepasan
Apabila
dapat
mengakibatkan
bahan-bahan
merangsang
reseptor
yang
dapat
nyeri
seperti
dengan
sering,
tanpa
yang minimal, menjadi sesuatu hal yang
penting dalam bidang pengobatan 3.
serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin,
Obat analgesik seperti obat anti-
prostaglandin, dan substansi P yang akan
inflamasi steroidal (SAIDs) dan obat anti-
mengakibatkan respon nyeri 1.
inflamasi
Adapun,
terjadi
intensitas
merupakan
gambaran
seberapa
parah
individu.
Pengukuran
sangat
nyeri
subjektif
nyeri
yang
tentang
dirasakan
serta
non-steroidal
digunakan
dalam
(NSAIDs)
mengobati
sebagian
besar rasa nyeri akut dan kronis serta
oleh
gangguan inflamasi termasuk rheumatoid
intensitas
nyeri
arthritis. Bagaimanapun, penggunaan obat
nyeri
dalam
ini
untuk
jangka
panjang
dapat
intensitas yang sama akan terasa sangat
menghasilkan efek samping yang serius 4.
berbeda pada dua orang yang berbeda.
Obat OAINS dapat menimbulkan beberapa
Pengukuran
pendekatan
efek samping seperti terjadi perubahan
objektif yang paling memungkinkan adalah
dalam fungsi ginjal, efek pada tekanan
menggunakan
darah, kerusakan hati dan terjadi inhibisi
terhadap
nyeri
dengan
respon
nyeri
fisiologik
tersebut.
tubuh
Namun,
platelet
yang
dapat
mengakibatkan
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
3
pendarahan. Namun, efek samping yang
teakrin dari golongan alkaloid purin yang
paling
saluran
mempunyai struktur yang berbeda dengan
pencernaan dan kardiovaskular 5. Dengan
kafein yang biasanya terkandung dalam
demikian, pengembangan obat analgesik
tanaman teh yang telah dibudidayakan
yang berasal dari tanaman dengan efek
8,9,10
samping
bioaktivitas
serius
yang
adalah
lebih
pada
sedikit
dapat
memberikan manfaat 4.
Pada
zaman
.
Teakrin
telah
yang
menunjukkan
menarik.
Studi
farmakologi pada hewan laboratorium
Alstonia
sebelumnya telah menunjukkan bahwa
scholaris (Apocynaceae) telah digunakan
senyawa tersebut berefek pada sistem saraf
sebagai
pusat
pengobatan
dahulu,
tradisional
untuk
sehingga
sedasi,
mempromosikan
fungsi
mengobati penyakit pernapasan kronis.
hipnosis
Ekstrak
dikembangkan
memori. Senyawa teakrin yang banyak
sebagai obat Cina tradisional yang tersedia
terkandung dalam Camellia kucha telah
secara komersial dan digunakan untuk
diisolasi dan dilakukan pengujian aktivitas
menyembuhkan trakeitis dan gejala dingin.
anti-inflamasi dan analgesik 11.
daun
tersebut
dan
menyebabkan
Selain itu, senyawa alkaloid Pikrinin,
Banyak spesies tanaman genus
Skolarisin dan Vallesamin yang diisolasi
Corydalis memproduksi berbagai macam
dari daun tersebut telah menunjukkan
tipe alkaloid yaitu benzilisokinolinat dan
aktivitas analgesik 6.
tetrahidroberberin. Senyawa ini adalah
Camellia kucha adalah tumbuhan
merupakan metabolit sekunder yang dapat
teh yang terdapat di hutan liar Yunnan.
ditemukan di banyak familia tanaman
Tumbuhan
seperti Papaveraceae, Ranunculaceae dan
tersebut
tumbuh
di
atas
12
ketinggian 1.000 m dpl. C. kucha telah
Berberidaceae
. Senyawa seperti morfin,
dikonsumsi dalam bentuk teh dalam waktu
kodein, berberin dan sanguinarin adalah
yang lama6 dan kemudian telah diketahui
merupakan
bahwa tanaman ini mengandung senyawa
dikarenakan
senyawa
yang
mempunyai
penting
aktivitas
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
farmakologi
4
termasuk
analgesik
dan
antimikroba. Salah satu senyawa aktif yang
diisolasi
dari
govaniadin,
C.
govaniana
yaitu
sejenis
adalah
alkaloid yang diisolasi dari Duguetia
moricandiana 17.
Solanum
trilobatum
Linn.
alkaloid
(Solanacea) adalah semak berduri yang
. Govaniadin
luas tumbuh di Bengal, Uttar Pradesh,
telah diuji dan dibuktikan mempunyai
India Selatan, dan Srilanka terutamanya di
aktivitas antiurease 16.
tempat-tempat
tetrahidroprotoberberin
13,14,15
Genus Duguetia terdiri dari sekitar
lembab.
Tanaman
ini
terkenal dalam sistem Ayurveda dan
18
80 spesies yang terdapat di Amerika tropis.
Siddha sebagai 'Alarka' dan 'Tuduvelai'
Selain itu, genus ini juga dapat ditemukan
Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa
di Amerika Selatan, Sao Paulo Selatan,
beberapa
Brasil dan Paraguay. Peninjauan kimia
solasodin dan β-solamarin telah terisolasi
telah dilakukan pada berbagai spesies
dari seluruh tanaman 19. Solasodin diisolasi
Duguetia dari Kolombia, Bolivia dan
dari akar Solanum trilobatum Linn untuk
Brasil yang telah mengungkapkan senyawa
pertama kalinya, yang merupakan famili
alkaloid,
Solanaceae, dan diuji untuk aktivitas
yang
diantaranya
beziltetrahidroisoquinolin,
termasuk
aporfin
dan
konstituen
kimia,
.
seperti
antinosiseptif 20.
oxoaporfin, dari Duguetia spixiana Mart.,
Zanthoxylum nitidum, merupakan
Duguetia stelichantha Diels, Duguetia
salah satu obat tradisional Cina, yang
eximia Diels, Duguetia obovata R.E. Fr.
dibuat dari akar kering Zanthoxylum
dan
Benoist.
nitidum (Roxb.) DC (Rutaceae). Tanaman
Discretamine adalah merupakan senyawa
ini secara luas terdistribusi di seluruh
yang
bagian Tenggara Cina, dan juga dapat
Duguetia
terdapat
Annonaceae
dan
calycina
di
banyak
telah
spesies
diisolasi
dan
ditemui di India, Utara Queensland, dan
dilakukan pengujian aktivitas antinosiseptif
Australia 21. Profil kimia sembilan alkaloid
dari senyawa diskretamin, yaitu senyawa
yang diindentifikasi pada Zanthoxylum
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
5
nitidum termasuk berberubin, koptisin,
manual pada daftar pustaka yang relevan.
sanguinarin, nitidin, keleritrin, liriodenin,
Pustaka di inklusi dan eksklusi berdasarkan
6,7,8-trimethoksi-2,3-
kriteria jurnal nasional dan jurnal nasional
metilendioksibenzophe-nantridin, ksiavisin
terakreditasi
dan dihidrokeleritrin dengan menggunakan
mengacu
kromatografi cair kinerja tinggi 22.
Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2011
Alkaloid
golongan
adalah
senyawa
salah
yang
alami
menurut
pada
DIKTI
Peraturan
yang
Menteri
satu
tentang Terbitan Berkala dan Peraturan
dari
Direktur
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
tumbuhan, yaitu senyawa organik yang
Kementrian Pendidikan Nasional Nomor
mengandung
9/DIKTI/Kep/2011
basa
nitrogen.
Secara
tentang
Pedoman
tradisional, selain terisolasi dari tanaman,
Akreditasi Terbitan Berkala. Selain itu
alkaloid juga telah ditemukan pada hewan,
pustaka yang diinklusi adalah pustaka yang
serangga, invertebrata laut, dan juga
melakukan penelitian di dalam 10 tahun
mikroba 23,24,25.
terakhir.
Sedangkan,
pustaka
yang
dieksklusikan adalah pustaka yang lebih
dari
METODE
Dalam
review
ini
peneliti
menggunakan sumber data primer yang
langsung
dikumpulkan
oleh
online
dengan
tahun.
Hasil
pencarian
menghasilkan 6 jurnal yang sesuai dari 20
jurnal yang sudah diperoleh.
peneliti.
Pencarian sumber data primer adalah
secara
10
menggunakan
HASIL
Pengujian
biasanya
Pubmed, Google, Yahoo dan Portalgaruda.
dilakukan
Pencarian
kunci
metode yaitu metode induksi nyeri cara
“Plant”,
kimiawi dan metode induksi nyeri cara
“alkaloid”, “analgesik” dan “tanaman”.
termik. Metode induksi nyeri cara kimiawi
Penelusuran lebih lanjut dilakukan secara
menggunakan
“alkaloid”,
menggunakan
“analgetic”,
kata
dengan
analgesik
menggunakan
bahan
kimiawi
dua
untuk
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
6
menginduksi rasa nyeri yaitu asam asetat
dapat dilihat dengan adanya penekanan
yang dilarutkan dalam larutan NaCl 0,9%
jumlah geliat yang timbul selama 30 menit
dan diberikan dengan cara suntikan secara
dibandingkan dengan kontrol positif
intraperitonial yang diberikan 30 menit
setelah pemberian bahan uji secara oral
26
27
.
Metode induksi nyeri cara termik
.
dilakukan dengan menempatkan mencit di
Nyeri ditandai dengan jumlah geliat yang
atas pelat yang dipanaskan sehingga suhu
ditunjukkan pada bagian abdomen yang
tetap yaitu 55°C. Suhu tersebut digunakan
menyentuh dasar tempat berpijak, serta
sebagai stimulus nyeri terhadap mencit
kedua
sehingga mencit akan memberikan respon
pasang kaki
yang
ditarik
ke
belakang pada mencit 27.
rasa
dalam bentuk menjilat kaki belakang atau
Asam asetat dapat menyebabkan
meloncat. Selang waktu antara pemberian
sakit
stimulus nyeri dan terjadinya respon
pelepasan
yaitu
dengan
yang
disebut sebagai waktu reaksi. Waktu reaksi
Ini
ini dapat diperpanjang dengan adanya
termasuk sitokin, seperti interleukin-1β
pemberian obat-obat maupun senyawa
dan interleukin-8 yang dilepaskan oleh sel
yang
makrofag dan sel mast yang berada di
Perpanjangan waktu reaksi ini selanjutnya
bagian peritonial. Selain itu, produk lain
dapat dijadikan sebagai pengukuran dalam
yang merangsang neuron nosiseptif adalah
mengevaluasi aktivitas analgetik obat-obat
prostaglandin dan lipooksigenase yang
atau sesuatu senyawa yang diuji 26,31.
merangsang
mediator
terjadinya
neuron
dilepaskan ke peritoneum
endogen
nosiseptif.
28,29,30
mempunyai
efek
analgetik.
.
Pengamatan dilakukan pada mencit
dengan melihat jumlah geliat yang timbul
langsung setelah pemberian asam asetat
selama 30 menit dengan selang waktu 5
menit. Efek analgetik bahan yang diuji
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
7
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
8
Tabel 1. Beberapa Senyawa Alkaloid dari Beberapa Tumbuhan yang Telah Diuji Aktivitas Analgesik pada Mencit
Tanaman
Alstonia scholaris
Camellia kucha
Dosis
Persen
Penghambatan
Ref
Pikrinin
10 mg/Kg
(IP)
55,1%
6
Daun
Skolarisin
8 mg/Kg
(IP)
60,2%
6
Daun
Vallesamin
5 mg/Kg
(IP)
60,7%
6
Daun
Teakrin
32 mg/Kg
(PO)
34,1%
32
Bagian Tanaman
Senyawa Alkaloid
Daun
Struktur
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
9
Dosis
Persen
Penghambatan
Ref
Govaniadin
5 mg/Kg
(IP)
74,7%
33
Seluruh Tumbuhan
Diskretamin
20 mg/Kg
(IP)
82,81%
34
Akar
Solasodin
8 mg/Kg
(PO)
61,0%
20
Tanaman
Bagian Tanaman
Senyawa Alkaloid
Corydalis govaniana
W.
Daun
Duguetia
moricandiana
Solanum trilobatum
L.
Struktur
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
Tanaman
10
Bagian Tanaman
Senyawa Alkaloid
Akar
Nitidin
Struktur
Dosis
Persen
Penghambatan
Ref
40 mg/Kg
(IP)
99,6%
35
40 mg/Kg
(IP)
94,0%
35
(R = H)
Akar
Dihidrokeleritrin
Zanthoxylum
nitidum
(R = H)
Akar
Oksiavisin
40 mg/Kg
(IP)
92,2%
35
Akar
8-metoksidihidrokeleritrin
40 mg/Kg
(IP)
88,8%
35
(R = MeO)
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
Tanaman
11
Bagian Tanaman
Senyawa Alkaloid
Akar
8-hidroksdihidrokeleritrin
Struktur
Dosis
Persen
Penghambatan
Ref
40 mg/Kg
(IP)
96,1%
35
(R = OH)
Keterangan : IP (Intra Peritonial), PO (Per Oral)
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
Berdasarkan
12
data-data
di
atas,
obat analgesik yang telah beredar daya
senyawa alkaloid tersebut memiliki potensi
hambat yang diberikan oleh isolat alkaloid
yang sangat kuat sebagai obat analgesik
adalah lebih kecil. Hal ini dapat terlihat
alami, namun jika dibandingkan dengan
dari Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Perbandingan aktivitas obat analgesik dan senyawa alkaloid
mempunyai kemampuan bioaktifitas dan
PEMBAHASAN
Telah ditemukan banyak aktivitas
digunakan untuk pelindung tumbuhan dari
analgesik dari golongan alkaloid yang
gangguan hama penyakit untuk tumbuhan
terkandung dalam berbagai tumbuhan. Zat
tersebut
yang
biasanya
sekunder biasanya dibentuk dari metabolit
merupakan metabolit sekunder. Metabolit
primer. Senyawa metabolit sekunder dapat
sekunder merupakan senyawa kimia yang
berupa
berkhasiat
analgesik
atau
alkaloid,
lingkungan.
flavonoid,
Metabolit
terpenoid,
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
13
steroid, dan tanin. Pembentukan metabolit
terlebih dahulu dan menjadi leukotrien
sekunder dipengaruhi beberapa hal yang
oleh enzim lipoksigenase. Kemudian asam
salah satunya adalah lingkungan hidup
arakidonat
tumbuhan tersebut, sehingga metabolit
siklooksigenase (COX1 bersifat konstitutif
sekunder berperan dalam mempertahankan
dan
kelangsungan
inflamasi)
kehidupan
tumbuhan
tersebut.
akan
COX2
dipecah
bersifat
enzim
diinduksi
menjadi
(PGG2/PGH)
oleh
oleh
endoperoksida
yang
kemudian
Dari hasil penelitian di atas, salah
menghasilkan
3
produk,
yaitu
satu sumber analgesik dari metabolit
prostaglandin
(PGD2,
PGE2,
PGF2),
sekunder adalah alkaloid yang terdapat
tromboksan A2, dan prostasiklin 36.
dalam tumbuhan. Umumnya metabolit
Prostaglandin akan menyebabkan
sekunder alkaloid ini mempunyai aktifitas
sensitasi reseptor nyeri terhadap stimulasi
analgesik dan anti-inflamasi. Metabolit ini
mekanik dan kimiawi. Oleh karena itu,
diduga
prostaglandin berperan pada nyeri dengan
menghambat
pembentukan
prostaglandin dengan menghambat enzim
kerusakan
siklooksigenase dalam jalur metabolisme
Prostaglandin
asam arakidonat 6.
hiperalgesia; kemudian mediator kimiawi
Nyeri terjadi apabila terjadinya
seperti
jaringan
atau
menimbulkan
bradikinin
dan
inflamasi.
keadaan
histamin
trauma pada sel sehingga menyebabkan
merangsang dan menimbulkan nyeri yang
kerusakan dan gangguan pada membran sel
nyata 36.
yang
merupakan
bilayer.
Semua alkaloid yang dilaporkan
Apabila jaringan mengalami kerusakan,
dalam tinjauan ini mempunyai aktivitas
enzim
memecahkan
sebagai senyawa analgetik atau calon obat
membran sel fosfolipid menjadi asam
analgetik dengan aktivitas yang sangat baik
arakidonat. Kemudian, asam arakidonat
dibandingkan dengan kontrol positif. Akan
akan
tetapi, ada beberapa alkaloid mempunyai
fosfolipase
diubah
fosfolipid
akan
menjadi
hidroperoksida
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
14
aktivitas yang kurang baik dibandingkan
yang agak kecil yaitu sekitar 34,1% hingga
dengan kontrol positif tetapi pengujian
74,7%.
lanjutan dengan dosis yang lebih tinggi
Grafik 1 menunjukkan perbedaan
harus dilakukan. Hasil penelitian ini
aktivitas analgesik dari senyawa yang diuji
disajikan dalam tabel 1 dengan rincian,
dibandingkan dengan kontrol positif yang
yaitu nama tumbuhan asal, nama senyawa
menggunakan obat
kimia, struktur kimia, dosis dan juga
Dapat dilihat bahwa ada beberapa senyawa
persen penghambatan.
alkaloid yang memiliki efektivitas yang
Dari tabel 1, hasinya dapat dilihat
analgesik
tertentu.
lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol
bahwa senyawa alkaloid yang diisolasi dari
positif
Zanthoxylum
Nitidin, Dihidrokeleritrin, Oksiavisin, dan
nitidum
mengandung
yaitu
Skolarisin,
Vallesamin,
aktivitas analgesik yang paling tinggi,
8-hidroksidihidrokeleritrin.
yaitu Nitidin yang mempunyai persen
tersebut diisolasi dari dua jenis tumbuhan
penghambatan yang tertinggi dibandingkan
yaitu Alstonia scholaris dan Zanthoxylum
senyawa-senyawa
nitidum.
lain,
yaitu
sebesar
Senyawa
99,6%. Kemudian, persen penghambatan
terbesar
diikuti
hidroksdihidrokeleritrin
dihidrokeleritrin
oksiavisine
sebesar
oleh
8-
SIMPULAN
Senyawa alkaloid yang terdapat
sebesar
96,1%,
dalam tanaman memiliki potensi yang
94,0%,
sangat besar untuk dikembangkan sebagai
sebesar
8-
obat analgesik alami yang mempunyai efek
metoksidihidrokeleritrin sebesar 88,8%.
samping yang lebih rendah. Indonesia yang
Kemudian,
kaya
hasilnya
92,2%,
dan
dilanjutkan
oleh
dengan
tanaman
alam
dapat
diskretamin yang diisolasi dari Duguetia
digunakan
moricandiana yang mempunyai persen
alkaloid yang berkhasiat analgesik dan
hambat yaitu sebesar 82,81%, sedangkan
dikembangkan menjadi obat analgesik
sebagai
sumber
senyawa
tumbuhan lain menpunyai persen hambat
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
15
alami. Namun, pengujian senyawa alkaloid
DAFTAR PUSTAKA
ini harus dilanjutkan dengan pengujian
1
Berman, Snyder, Kozier, Erb. Buku
toksisitas untuk mengetahui LD50 senyawa
Ajar Keperawatan Klinis Kozier &
tersebut untuk menghindari terjadinya efek
Erb. Edisi 5. Jakarta: EGC; 2009.
samping yang tidak diinginkan.
2
Tamsuri
A.
Konsep
Dan
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC;
2007.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menyadari banyak pihak
3
Alfieri A, Maione F, Bisio A, Romussi
yang telah membantu baik secara moral
G, Mascolo N, Cicala C. Effect of a
maupun materil dalam menyelesaikan
diterpenoid from Salvia cinnabarina on
review ini. Oleh karena itu, penulis ingin
arterial
menyampaikan
Phytother Res. 2007;7:690–692.
ucapan
terima
kasih
kepada, Ferry Ferdiansyah Sofian, M.Si.,
4
blood
pressure
in
rats.
Ranajit KS, Akm MR, Mesbahuddin A,
Apt. selaku dosen pembimbing, Rizky
Sitesh CB, Achinto S, Samar KG.
Abdulah,
Bioactive
PhD.,
Apt
selaku
dosen
Alkaloid
from
Sida
metodologi penelitian, dan teman-teman
cordifolia Linn. with Analgesic and
2013 yang telah membantu.
Anti-Inflammatory Activities. Iranian
Journal
Seluruh penulis menyatakan tidak
konflik
&
5
Lo V, Meadows SE, Saseen J. When
kepentingan
should COX-2 selective NSAIDs be
kepenulisan
used for osteoarthritis and rheumatoid
(authorship), dan atau publikasi artikel ini.
arthritis? J Fam Pract 2006;55:260-262
dengan
potensi
Pharmacology
Therapeutics. 2006;5(2):175-178
KONFLIK KEPENTINGAN
terdapat
of
penelitian,
6
Shang JH, Cai XH, Feng T, Zhao YL,
Wang
JK,
Zhang
LY,
et
al.
Pharmacological evaluation of Alstonia
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
16
scholaris:
anti-inflammatory
and
analgesic effects. J Ethnopharmacol.
2010;129(2):174-181.
7
8
9
mice. J Asia Nat Pro Res. 2007;9:665–
672.
12 Khodorova
NV,
AL,
An Editorial Committee of Flora of
Lequart-Pillon
China, Flora of China. Beijing: Science
Voitsekhovskaja OV, Boitel-Conti M.
Press; 1998.
Biosynthesis
Johnson TB. Purines in the plant
alkaloids
kingdom: the discovery of a new
compartmentation
and
purine in tea. J Am Chem Soc.
dynamics.
Phytochemistry.
1937;59:1261–1263.
2013;92:60–70.
Ye CX, Lin YC, Su JY, Song XH,
Chang
HD.
Purine
alkaloids
13 Wang
M,
Shavarda
of
in
JB,
Laberche
JC,
benzylisoquinoline
Corydalis
Mantsch
bracteata:
seasonal
JR.
I-
in
Tetrahydropalamatine, a potential new
Camellia assamica var. kucha Chang et
medication for the treatment of cocaine
Wang. Acta Sci Nat Univ Sunyatseni.
addiction.
1999;38:82–86.
2012;42:177–186.
10 Zheng XQ, Ye CX, Kato M, Crozier A,
Ashihara
H.
tetramethyluric
leaves
of
(Camellia
a
heacrine
acid)
Chinese
assamica
(1,3,7,9-
synthesis
tea,
var.
in
Future
Med
Chem.
14 Wangchuk P, Keller PA, Pyne SG,
Willis AC, Kamchonwongpaisan S.
Antimalarial
alkaloids
from
a
kucha
Bhutanese traditional medicinal plant
kucha).
Corydalis dubia. J Ethnopharmacol.
Phytochemistry. 2002;60:129–134.
11 Xu JK, Kurihara H, Zhao L, Yao XS.
2012;143:310–313.
15 Xu Q, Jin RL, Wu YY. Opioid,
Theacrine, a special purine alkaloid
calcium,
and
adrenergic
receptor
with sedative and hypnotic properties
involvement in protopine analgesia.
from Cammelia assamica var. kucha in
Acta Pharmacol Sin. 1993;6:495–500.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
17
16 Shrestha RLS, Adhikari A, Marasini
nitidium Using Agilent Poroshell 120
BP, Jha RN, Choudhary MI. Novel
EC-18 Columns. Biochem. Syst. Ecol.
inhibitors of urease from Corydalis
1996;24:87–89.
govaniana
Wall.
Phytochem
Lett.
2013;6:228–231.
17 Muhammad,
I.,
22 Liang M, Zhang W, Hu J, Liu R,
Zhang C. Simultaneous Analysis Of
Dunbar,
D.C.,
Alkaloids From Zanthoxylum Nitidum
Takamatsu, S., Walker, L.A., & Clark,
By
A.M.
Chromatography–Diode
Antimalarial,
cytotoxic
and
High
Performance
Liquid
Array
antifungal alkaloids from Duguetia
Detector -Electrospray Tandem Mass
hadrantha. Journal of Natural Products.
Spectrometry. J Pharm Biomed Anal.
2001;6:559–562.
2006;42(2):178-183.
18 Nadkarni KM. Indian Materia Medica.
23 Gleason
FK,
Cholett
R.
Plant
Vol. 1, 3rd ed. Bombay, Popular
Biochemistry. Sudbury, Mass: Jones &
Prakasan Pvt. Ltd; 1976:1153-1154
Bartlett Learning LLC;2012:1–22.
19 Purushothaman KK, Balakrishana K,
24 Grycová L, Dostál J, Marek R.
Sarada A and Bhema Rao R. Extraction
Quaternary protoberberine alkaloids.
of
Phytochemistry. 2007;68(2):150–175.
β-solamarine
trilobatum
Linn.
from
Indian
solanum
Drugs.
1987;24:214-215
25 Robert
MF,
Wink
M,
Introduction. In: Robert MF, Wink M,
20 Pandurangan A, Khosa RL, Hemalatha
editors. Alkaloids: Biochemistry, and
S. Antinociceptive activity of steroid
Medical
alkaloids
Science: Springer; 1998:1–6.
isolated
editors.
from
Solanum
trilobatum Linn. J Asian Nat Prod Res.
2010;12(8):691-695.
21 Kong DY, Alexander IG, To GH, Peter
Application
Language
of
26 Turner RA. Screening Methods in
Pharmacology. New York & London:
Academic Press;1965.
GW. Fast Analysis of Zanthoxylum
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
18
27 Astuti N dan Pudjiastuti. Penelitian
macrophages and mast cells in the
khasiat biji ketumbar (Coriandrum
writhing nociceptive response induced
sativum L.) sebagai analgesik pada
by zymosan and acetic acid in mice.
mencit.
Eur J Pharmacol. 2000;387(1):111–
Prosiding
Simposium
Penelitian Bahan Obat Alami VIII.
Bogor: Badan Penelitian Tanaman
Rempah
dan
Obat
(BALITTRO)
118.
31 Sirait MD, Hargono D, Wattimena JR,
Husin M, Sumadilaga RS, dan Santoso
dengan Perhimpunan Peneliti Bahan
SO.
Obat Alami (PERHIPBA);1996.
Pengembangan Fitofarmaka, Penapisan
28 PrabhuV,
Nalini
ChidambaranathanN,
Sudarshan
Pedoman
Pengujian
Dan
G,
Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan
S.
Pengujian Klinik Pengembangan dan
Evaluation of anti inflammatory and
Pemanfaatan
analgesic activity of Tridaxprocumbens
Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat
Linn against formalin, acetic acid and
Bahan Alam Phytomedica; 1993
CFA
induced
pain
Obat
Bahan
Alam.
models.
32 Wang Y, Yang X, Zheng X, Li J, Ye C,
International Journal of Pharmacy and
Song X. Theacrine, a purine alkaloid
Pharmaceutical
with anti-inflammatory and analgesic
Sciences.
2011;3(2):126–130.
activities. Fitoterapia. 2010;81(6):627-
29 Collier HO, Dinneen LC, Johnson CA,
Schneider
C.
constriction
The
abdominal
response
and
631.
33 Muhammad N, Shrestha RL, Adhikari
its
A, Wadood A, Khan H, Khan AZ, et al.
suppression by analgesic drugs in the
First evidence of the analgesic activity
mouse. Br J PharmacolChemother.
of govaniadine, an alkaloid isolated
1968;32(2):295–310.
from Corydalis govaniana Wall. Nat
30 Ribeiro RA, Vale ML, Thomazzi SM,
et
al.
Involvement
of
Prod Res. 2015;29(5):430-437.
resident
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3
19
34 Almeida JR, de Lima JT, de Oliveira
HR, de Oliveira MR, Meira PR, Lucio
AS, et al. Antinociceptive activity of
discretamine isolated from Duguetia
moricandiana.
Nat
Prod
Res.
2011;25(20):1908-1915.
35 Hu J, Zhang WD, Liu RH, Zhang C,
Shen
YH,
Li
HL,
et
al.
Benzophenanthridine Alkaloids from
Zanthoxylum nitidum (Roxb.) DC, and
Their
Analgesic
Inflammatory
and
Anti-
Activities.
Chem
Biodivers. 2006;3(9):990-995
36 Wilmana
PF.
Analgetik-Antipiretik
Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan
Obat Pirai: Farmakologi dan Terapi.
Edisi
IV.
Jakarta
:
Universitas
Indonesia.; 2004.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Download