Farmaka Volume 4 Nomor 3 1 AKTIVITAS ANALGETIK SENYAWA ALKALOID YANG DIISOLASI DARI BEBERAPA TUMBUHAN: REVIEW Jimmy Chan Wei Kit, Ferry Ferdiansyah Sofian Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran [email protected] Abstrak Nyeri merupakan suatu sensori yang tidak menyenangkan dan biasanya disebabkan oleh kerusakan jaringan sehingga menyakitkan bagian tubuh yang mengalaminya. Pada prosesnya, kerusakan jaringan akan menghasilkan prostaglandin yang akan menstimulasi reseptor-reseptor nosiseptif sehingga mengeluarkan mediator-mediator nyeri. Banyak tumbuhan yang mempunyai aktivitas analgesik terutamanya tumbuhan yang mengandung metabolit sekunder. Senyawa tersebut mempunyai aktivitas analgesik dengan menghambat terbentuknya mediator-mediator nyeri. Namun masih banyak hal yang harus diperhatikan yaitu efektivitas senyawa tersebut dibandingkan dengan obat analgesik yang telah ada di pasaran serta efek samping dan toksisitas dari senyawa tersebut. Terdapat beberapa senyawa metabolit sekunder dari golongan alkaloid berasal dari beberapa tanaman yang mempunyai aktivitas analgesik dengan persen penghambatannya, yaitu pikrinin (55,1%), skolarisin (60,2%), dan vallesamin (60,7%) dari tumbuhan Alstonia scholaris, teakrin (34,1%) dari Camellia kucha, govaniadin (74,7%) dari Corydalis govaniana W., diskretamin (82,81%) dari Dugustia moricandiana, solasodin (61,0%) dari Solanum trilobatum L., serta nitidin (99,6%), dihidrokeleritrin (94,0%), oksavisin (92,2%), 8-metoksidihidrokeleritrin (88,8%) dan 8-hidroksidihidrokeleritrin (96,1%) dari Zanthoxylum nitidum. Senyawa alkaloid yang diperoleh dari tumbuhan tersebut diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai obat analgesik dengan efektivitas yang lebih baik dan efek samping serta toksisitas yang lebih aman. Kata Kunci : Alkaloid, Analgesik, Tumbuhan Abstract Pain is an unpleasant sensories feeling that is caused by damaged tissue until the parts of the body experiencing pain. In the process, damaged tissue will produce prostaglandins which will stimulate the nociceptive receptors and release of the pain mediator. Many plants that contained secondary metabolites may have analgesic activity. The analgesic activity may be due to inhibition of the pain mediator formation. But there are still many factors to be aware of these compounds such as effectiveness compared to the analgesic drug's that has available in the market as well as the side effects and toxicity of alkaloid compounds. There were a number of secondary metabolites from alkaloids compounds from several plants that have analgesic activity with the inhibition percentage, such as picrinine (55.1%), scholaricine (60.2%), vellasamine (60.7%) from the Alstonia scholaris plant, theacrine (34.1%) from the Camellia kucha plant, govaniadine (74.7%) from Corydalis govaniana W. plant, discretamine (82.81%) from Dugustia moricandiana plant, solasodine (61.0%) from Solanum trilobatum L. plant and nitidine (99.6%), dihydrochelerythrine (94.0%), oxyavicine (92.2%), 8-methoxydihydro-chelerythrine (88.8%), 8hydroxydihydrochelerythrine (96.1%) from Zanthoxylum nitidum. Thus, the expected alkaloid compound were obtained from this plant could be further developed as analgesic drugs with better effectiveness and safer side effects and toxicity. Key Word : Alkaloid, Analgesics, Plant Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 2 pengukuran dengan metode ini juga tidak PENDAHULUAN Nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan secara sensori dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri tersebut 2. dan emosional yang disebabkan oleh Penanganan untuk rasa sakit kerusakan jaringan baik secara aktual menyebabkan penggunaan beberapa obat maupun potensial, sehingga menyakitkan analgesik tubuh dan dapat dirasakan oleh individu memperhatikan efek samping yang akan yang suatu terjadi. Dengan demikian, pencarian untuk jaringan mengalami cedera atau kerusakan, obat-obatan baru yang mempunyai efikasi hal terapi yang sama dan dengan efek samping mengalaminya. tersebut pelepasan Apabila dapat mengakibatkan bahan-bahan merangsang reseptor yang dapat nyeri seperti dengan sering, tanpa yang minimal, menjadi sesuatu hal yang penting dalam bidang pengobatan 3. serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, Obat analgesik seperti obat anti- prostaglandin, dan substansi P yang akan inflamasi steroidal (SAIDs) dan obat anti- mengakibatkan respon nyeri 1. inflamasi Adapun, terjadi intensitas merupakan gambaran seberapa parah individu. Pengukuran sangat nyeri subjektif nyeri yang tentang dirasakan serta non-steroidal digunakan dalam (NSAIDs) mengobati sebagian besar rasa nyeri akut dan kronis serta oleh gangguan inflamasi termasuk rheumatoid intensitas nyeri arthritis. Bagaimanapun, penggunaan obat nyeri dalam ini untuk jangka panjang dapat intensitas yang sama akan terasa sangat menghasilkan efek samping yang serius 4. berbeda pada dua orang yang berbeda. Obat OAINS dapat menimbulkan beberapa Pengukuran pendekatan efek samping seperti terjadi perubahan objektif yang paling memungkinkan adalah dalam fungsi ginjal, efek pada tekanan menggunakan darah, kerusakan hati dan terjadi inhibisi terhadap nyeri dengan respon nyeri fisiologik tersebut. tubuh Namun, platelet yang dapat mengakibatkan Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 3 pendarahan. Namun, efek samping yang teakrin dari golongan alkaloid purin yang paling saluran mempunyai struktur yang berbeda dengan pencernaan dan kardiovaskular 5. Dengan kafein yang biasanya terkandung dalam demikian, pengembangan obat analgesik tanaman teh yang telah dibudidayakan yang berasal dari tanaman dengan efek 8,9,10 samping bioaktivitas serius yang adalah lebih pada sedikit dapat memberikan manfaat 4. Pada zaman . Teakrin telah yang menunjukkan menarik. Studi farmakologi pada hewan laboratorium Alstonia sebelumnya telah menunjukkan bahwa scholaris (Apocynaceae) telah digunakan senyawa tersebut berefek pada sistem saraf sebagai pusat pengobatan dahulu, tradisional untuk sehingga sedasi, mempromosikan fungsi mengobati penyakit pernapasan kronis. hipnosis Ekstrak dikembangkan memori. Senyawa teakrin yang banyak sebagai obat Cina tradisional yang tersedia terkandung dalam Camellia kucha telah secara komersial dan digunakan untuk diisolasi dan dilakukan pengujian aktivitas menyembuhkan trakeitis dan gejala dingin. anti-inflamasi dan analgesik 11. daun tersebut dan menyebabkan Selain itu, senyawa alkaloid Pikrinin, Banyak spesies tanaman genus Skolarisin dan Vallesamin yang diisolasi Corydalis memproduksi berbagai macam dari daun tersebut telah menunjukkan tipe alkaloid yaitu benzilisokinolinat dan aktivitas analgesik 6. tetrahidroberberin. Senyawa ini adalah Camellia kucha adalah tumbuhan merupakan metabolit sekunder yang dapat teh yang terdapat di hutan liar Yunnan. ditemukan di banyak familia tanaman Tumbuhan seperti Papaveraceae, Ranunculaceae dan tersebut tumbuh di atas 12 ketinggian 1.000 m dpl. C. kucha telah Berberidaceae . Senyawa seperti morfin, dikonsumsi dalam bentuk teh dalam waktu kodein, berberin dan sanguinarin adalah yang lama6 dan kemudian telah diketahui merupakan bahwa tanaman ini mengandung senyawa dikarenakan senyawa yang mempunyai penting aktivitas Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 farmakologi 4 termasuk analgesik dan antimikroba. Salah satu senyawa aktif yang diisolasi dari govaniadin, C. govaniana yaitu sejenis adalah alkaloid yang diisolasi dari Duguetia moricandiana 17. Solanum trilobatum Linn. alkaloid (Solanacea) adalah semak berduri yang . Govaniadin luas tumbuh di Bengal, Uttar Pradesh, telah diuji dan dibuktikan mempunyai India Selatan, dan Srilanka terutamanya di aktivitas antiurease 16. tempat-tempat tetrahidroprotoberberin 13,14,15 Genus Duguetia terdiri dari sekitar lembab. Tanaman ini terkenal dalam sistem Ayurveda dan 18 80 spesies yang terdapat di Amerika tropis. Siddha sebagai 'Alarka' dan 'Tuduvelai' Selain itu, genus ini juga dapat ditemukan Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa di Amerika Selatan, Sao Paulo Selatan, beberapa Brasil dan Paraguay. Peninjauan kimia solasodin dan β-solamarin telah terisolasi telah dilakukan pada berbagai spesies dari seluruh tanaman 19. Solasodin diisolasi Duguetia dari Kolombia, Bolivia dan dari akar Solanum trilobatum Linn untuk Brasil yang telah mengungkapkan senyawa pertama kalinya, yang merupakan famili alkaloid, Solanaceae, dan diuji untuk aktivitas yang diantaranya beziltetrahidroisoquinolin, termasuk aporfin dan konstituen kimia, . seperti antinosiseptif 20. oxoaporfin, dari Duguetia spixiana Mart., Zanthoxylum nitidum, merupakan Duguetia stelichantha Diels, Duguetia salah satu obat tradisional Cina, yang eximia Diels, Duguetia obovata R.E. Fr. dibuat dari akar kering Zanthoxylum dan Benoist. nitidum (Roxb.) DC (Rutaceae). Tanaman Discretamine adalah merupakan senyawa ini secara luas terdistribusi di seluruh yang bagian Tenggara Cina, dan juga dapat Duguetia terdapat Annonaceae dan calycina di banyak telah spesies diisolasi dan ditemui di India, Utara Queensland, dan dilakukan pengujian aktivitas antinosiseptif Australia 21. Profil kimia sembilan alkaloid dari senyawa diskretamin, yaitu senyawa yang diindentifikasi pada Zanthoxylum Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 5 nitidum termasuk berberubin, koptisin, manual pada daftar pustaka yang relevan. sanguinarin, nitidin, keleritrin, liriodenin, Pustaka di inklusi dan eksklusi berdasarkan 6,7,8-trimethoksi-2,3- kriteria jurnal nasional dan jurnal nasional metilendioksibenzophe-nantridin, ksiavisin terakreditasi dan dihidrokeleritrin dengan menggunakan mengacu kromatografi cair kinerja tinggi 22. Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2011 Alkaloid golongan adalah senyawa salah yang alami menurut pada DIKTI Peraturan yang Menteri satu tentang Terbitan Berkala dan Peraturan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tumbuhan, yaitu senyawa organik yang Kementrian Pendidikan Nasional Nomor mengandung 9/DIKTI/Kep/2011 basa nitrogen. Secara tentang Pedoman tradisional, selain terisolasi dari tanaman, Akreditasi Terbitan Berkala. Selain itu alkaloid juga telah ditemukan pada hewan, pustaka yang diinklusi adalah pustaka yang serangga, invertebrata laut, dan juga melakukan penelitian di dalam 10 tahun mikroba 23,24,25. terakhir. Sedangkan, pustaka yang dieksklusikan adalah pustaka yang lebih dari METODE Dalam review ini peneliti menggunakan sumber data primer yang langsung dikumpulkan oleh online dengan tahun. Hasil pencarian menghasilkan 6 jurnal yang sesuai dari 20 jurnal yang sudah diperoleh. peneliti. Pencarian sumber data primer adalah secara 10 menggunakan HASIL Pengujian biasanya Pubmed, Google, Yahoo dan Portalgaruda. dilakukan Pencarian kunci metode yaitu metode induksi nyeri cara “Plant”, kimiawi dan metode induksi nyeri cara “alkaloid”, “analgesik” dan “tanaman”. termik. Metode induksi nyeri cara kimiawi Penelusuran lebih lanjut dilakukan secara menggunakan “alkaloid”, menggunakan “analgetic”, kata dengan analgesik menggunakan bahan kimiawi dua untuk Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 6 menginduksi rasa nyeri yaitu asam asetat dapat dilihat dengan adanya penekanan yang dilarutkan dalam larutan NaCl 0,9% jumlah geliat yang timbul selama 30 menit dan diberikan dengan cara suntikan secara dibandingkan dengan kontrol positif intraperitonial yang diberikan 30 menit setelah pemberian bahan uji secara oral 26 27 . Metode induksi nyeri cara termik . dilakukan dengan menempatkan mencit di Nyeri ditandai dengan jumlah geliat yang atas pelat yang dipanaskan sehingga suhu ditunjukkan pada bagian abdomen yang tetap yaitu 55°C. Suhu tersebut digunakan menyentuh dasar tempat berpijak, serta sebagai stimulus nyeri terhadap mencit kedua sehingga mencit akan memberikan respon pasang kaki yang ditarik ke belakang pada mencit 27. rasa dalam bentuk menjilat kaki belakang atau Asam asetat dapat menyebabkan meloncat. Selang waktu antara pemberian sakit stimulus nyeri dan terjadinya respon pelepasan yaitu dengan yang disebut sebagai waktu reaksi. Waktu reaksi Ini ini dapat diperpanjang dengan adanya termasuk sitokin, seperti interleukin-1β pemberian obat-obat maupun senyawa dan interleukin-8 yang dilepaskan oleh sel yang makrofag dan sel mast yang berada di Perpanjangan waktu reaksi ini selanjutnya bagian peritonial. Selain itu, produk lain dapat dijadikan sebagai pengukuran dalam yang merangsang neuron nosiseptif adalah mengevaluasi aktivitas analgetik obat-obat prostaglandin dan lipooksigenase yang atau sesuatu senyawa yang diuji 26,31. merangsang mediator terjadinya neuron dilepaskan ke peritoneum endogen nosiseptif. 28,29,30 mempunyai efek analgetik. . Pengamatan dilakukan pada mencit dengan melihat jumlah geliat yang timbul langsung setelah pemberian asam asetat selama 30 menit dengan selang waktu 5 menit. Efek analgetik bahan yang diuji Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 7 Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 8 Tabel 1. Beberapa Senyawa Alkaloid dari Beberapa Tumbuhan yang Telah Diuji Aktivitas Analgesik pada Mencit Tanaman Alstonia scholaris Camellia kucha Dosis Persen Penghambatan Ref Pikrinin 10 mg/Kg (IP) 55,1% 6 Daun Skolarisin 8 mg/Kg (IP) 60,2% 6 Daun Vallesamin 5 mg/Kg (IP) 60,7% 6 Daun Teakrin 32 mg/Kg (PO) 34,1% 32 Bagian Tanaman Senyawa Alkaloid Daun Struktur Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 9 Dosis Persen Penghambatan Ref Govaniadin 5 mg/Kg (IP) 74,7% 33 Seluruh Tumbuhan Diskretamin 20 mg/Kg (IP) 82,81% 34 Akar Solasodin 8 mg/Kg (PO) 61,0% 20 Tanaman Bagian Tanaman Senyawa Alkaloid Corydalis govaniana W. Daun Duguetia moricandiana Solanum trilobatum L. Struktur Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Tanaman 10 Bagian Tanaman Senyawa Alkaloid Akar Nitidin Struktur Dosis Persen Penghambatan Ref 40 mg/Kg (IP) 99,6% 35 40 mg/Kg (IP) 94,0% 35 (R = H) Akar Dihidrokeleritrin Zanthoxylum nitidum (R = H) Akar Oksiavisin 40 mg/Kg (IP) 92,2% 35 Akar 8-metoksidihidrokeleritrin 40 mg/Kg (IP) 88,8% 35 (R = MeO) Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Tanaman 11 Bagian Tanaman Senyawa Alkaloid Akar 8-hidroksdihidrokeleritrin Struktur Dosis Persen Penghambatan Ref 40 mg/Kg (IP) 96,1% 35 (R = OH) Keterangan : IP (Intra Peritonial), PO (Per Oral) Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 Berdasarkan 12 data-data di atas, obat analgesik yang telah beredar daya senyawa alkaloid tersebut memiliki potensi hambat yang diberikan oleh isolat alkaloid yang sangat kuat sebagai obat analgesik adalah lebih kecil. Hal ini dapat terlihat alami, namun jika dibandingkan dengan dari Gambar 1 dibawah ini. Gambar 1. Perbandingan aktivitas obat analgesik dan senyawa alkaloid mempunyai kemampuan bioaktifitas dan PEMBAHASAN Telah ditemukan banyak aktivitas digunakan untuk pelindung tumbuhan dari analgesik dari golongan alkaloid yang gangguan hama penyakit untuk tumbuhan terkandung dalam berbagai tumbuhan. Zat tersebut yang biasanya sekunder biasanya dibentuk dari metabolit merupakan metabolit sekunder. Metabolit primer. Senyawa metabolit sekunder dapat sekunder merupakan senyawa kimia yang berupa berkhasiat analgesik atau alkaloid, lingkungan. flavonoid, Metabolit terpenoid, Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 13 steroid, dan tanin. Pembentukan metabolit terlebih dahulu dan menjadi leukotrien sekunder dipengaruhi beberapa hal yang oleh enzim lipoksigenase. Kemudian asam salah satunya adalah lingkungan hidup arakidonat tumbuhan tersebut, sehingga metabolit siklooksigenase (COX1 bersifat konstitutif sekunder berperan dalam mempertahankan dan kelangsungan inflamasi) kehidupan tumbuhan tersebut. akan COX2 dipecah bersifat enzim diinduksi menjadi (PGG2/PGH) oleh oleh endoperoksida yang kemudian Dari hasil penelitian di atas, salah menghasilkan 3 produk, yaitu satu sumber analgesik dari metabolit prostaglandin (PGD2, PGE2, PGF2), sekunder adalah alkaloid yang terdapat tromboksan A2, dan prostasiklin 36. dalam tumbuhan. Umumnya metabolit Prostaglandin akan menyebabkan sekunder alkaloid ini mempunyai aktifitas sensitasi reseptor nyeri terhadap stimulasi analgesik dan anti-inflamasi. Metabolit ini mekanik dan kimiawi. Oleh karena itu, diduga prostaglandin berperan pada nyeri dengan menghambat pembentukan prostaglandin dengan menghambat enzim kerusakan siklooksigenase dalam jalur metabolisme Prostaglandin asam arakidonat 6. hiperalgesia; kemudian mediator kimiawi Nyeri terjadi apabila terjadinya seperti jaringan atau menimbulkan bradikinin dan inflamasi. keadaan histamin trauma pada sel sehingga menyebabkan merangsang dan menimbulkan nyeri yang kerusakan dan gangguan pada membran sel nyata 36. yang merupakan bilayer. Semua alkaloid yang dilaporkan Apabila jaringan mengalami kerusakan, dalam tinjauan ini mempunyai aktivitas enzim memecahkan sebagai senyawa analgetik atau calon obat membran sel fosfolipid menjadi asam analgetik dengan aktivitas yang sangat baik arakidonat. Kemudian, asam arakidonat dibandingkan dengan kontrol positif. Akan akan tetapi, ada beberapa alkaloid mempunyai fosfolipase diubah fosfolipid akan menjadi hidroperoksida Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 14 aktivitas yang kurang baik dibandingkan yang agak kecil yaitu sekitar 34,1% hingga dengan kontrol positif tetapi pengujian 74,7%. lanjutan dengan dosis yang lebih tinggi Grafik 1 menunjukkan perbedaan harus dilakukan. Hasil penelitian ini aktivitas analgesik dari senyawa yang diuji disajikan dalam tabel 1 dengan rincian, dibandingkan dengan kontrol positif yang yaitu nama tumbuhan asal, nama senyawa menggunakan obat kimia, struktur kimia, dosis dan juga Dapat dilihat bahwa ada beberapa senyawa persen penghambatan. alkaloid yang memiliki efektivitas yang Dari tabel 1, hasinya dapat dilihat analgesik tertentu. lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol bahwa senyawa alkaloid yang diisolasi dari positif Zanthoxylum Nitidin, Dihidrokeleritrin, Oksiavisin, dan nitidum mengandung yaitu Skolarisin, Vallesamin, aktivitas analgesik yang paling tinggi, 8-hidroksidihidrokeleritrin. yaitu Nitidin yang mempunyai persen tersebut diisolasi dari dua jenis tumbuhan penghambatan yang tertinggi dibandingkan yaitu Alstonia scholaris dan Zanthoxylum senyawa-senyawa nitidum. lain, yaitu sebesar Senyawa 99,6%. Kemudian, persen penghambatan terbesar diikuti hidroksdihidrokeleritrin dihidrokeleritrin oksiavisine sebesar oleh 8- SIMPULAN Senyawa alkaloid yang terdapat sebesar 96,1%, dalam tanaman memiliki potensi yang 94,0%, sangat besar untuk dikembangkan sebagai sebesar 8- obat analgesik alami yang mempunyai efek metoksidihidrokeleritrin sebesar 88,8%. samping yang lebih rendah. Indonesia yang Kemudian, kaya hasilnya 92,2%, dan dilanjutkan oleh dengan tanaman alam dapat diskretamin yang diisolasi dari Duguetia digunakan moricandiana yang mempunyai persen alkaloid yang berkhasiat analgesik dan hambat yaitu sebesar 82,81%, sedangkan dikembangkan menjadi obat analgesik sebagai sumber senyawa tumbuhan lain menpunyai persen hambat Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 15 alami. Namun, pengujian senyawa alkaloid DAFTAR PUSTAKA ini harus dilanjutkan dengan pengujian 1 Berman, Snyder, Kozier, Erb. Buku toksisitas untuk mengetahui LD50 senyawa Ajar Keperawatan Klinis Kozier & tersebut untuk menghindari terjadinya efek Erb. Edisi 5. Jakarta: EGC; 2009. samping yang tidak diinginkan. 2 Tamsuri A. Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC; 2007. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menyadari banyak pihak 3 Alfieri A, Maione F, Bisio A, Romussi yang telah membantu baik secara moral G, Mascolo N, Cicala C. Effect of a maupun materil dalam menyelesaikan diterpenoid from Salvia cinnabarina on review ini. Oleh karena itu, penulis ingin arterial menyampaikan Phytother Res. 2007;7:690–692. ucapan terima kasih kepada, Ferry Ferdiansyah Sofian, M.Si., 4 blood pressure in rats. Ranajit KS, Akm MR, Mesbahuddin A, Apt. selaku dosen pembimbing, Rizky Sitesh CB, Achinto S, Samar KG. Abdulah, Bioactive PhD., Apt selaku dosen Alkaloid from Sida metodologi penelitian, dan teman-teman cordifolia Linn. with Analgesic and 2013 yang telah membantu. Anti-Inflammatory Activities. Iranian Journal Seluruh penulis menyatakan tidak konflik & 5 Lo V, Meadows SE, Saseen J. When kepentingan should COX-2 selective NSAIDs be kepenulisan used for osteoarthritis and rheumatoid (authorship), dan atau publikasi artikel ini. arthritis? J Fam Pract 2006;55:260-262 dengan potensi Pharmacology Therapeutics. 2006;5(2):175-178 KONFLIK KEPENTINGAN terdapat of penelitian, 6 Shang JH, Cai XH, Feng T, Zhao YL, Wang JK, Zhang LY, et al. Pharmacological evaluation of Alstonia Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 16 scholaris: anti-inflammatory and analgesic effects. J Ethnopharmacol. 2010;129(2):174-181. 7 8 9 mice. J Asia Nat Pro Res. 2007;9:665– 672. 12 Khodorova NV, AL, An Editorial Committee of Flora of Lequart-Pillon China, Flora of China. Beijing: Science Voitsekhovskaja OV, Boitel-Conti M. Press; 1998. Biosynthesis Johnson TB. Purines in the plant alkaloids kingdom: the discovery of a new compartmentation and purine in tea. J Am Chem Soc. dynamics. Phytochemistry. 1937;59:1261–1263. 2013;92:60–70. Ye CX, Lin YC, Su JY, Song XH, Chang HD. Purine alkaloids 13 Wang M, Shavarda of in JB, Laberche JC, benzylisoquinoline Corydalis Mantsch bracteata: seasonal JR. I- in Tetrahydropalamatine, a potential new Camellia assamica var. kucha Chang et medication for the treatment of cocaine Wang. Acta Sci Nat Univ Sunyatseni. addiction. 1999;38:82–86. 2012;42:177–186. 10 Zheng XQ, Ye CX, Kato M, Crozier A, Ashihara H. tetramethyluric leaves of (Camellia a heacrine acid) Chinese assamica (1,3,7,9- synthesis tea, var. in Future Med Chem. 14 Wangchuk P, Keller PA, Pyne SG, Willis AC, Kamchonwongpaisan S. Antimalarial alkaloids from a kucha Bhutanese traditional medicinal plant kucha). Corydalis dubia. J Ethnopharmacol. Phytochemistry. 2002;60:129–134. 11 Xu JK, Kurihara H, Zhao L, Yao XS. 2012;143:310–313. 15 Xu Q, Jin RL, Wu YY. Opioid, Theacrine, a special purine alkaloid calcium, and adrenergic receptor with sedative and hypnotic properties involvement in protopine analgesia. from Cammelia assamica var. kucha in Acta Pharmacol Sin. 1993;6:495–500. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 17 16 Shrestha RLS, Adhikari A, Marasini nitidium Using Agilent Poroshell 120 BP, Jha RN, Choudhary MI. Novel EC-18 Columns. Biochem. Syst. Ecol. inhibitors of urease from Corydalis 1996;24:87–89. govaniana Wall. Phytochem Lett. 2013;6:228–231. 17 Muhammad, I., 22 Liang M, Zhang W, Hu J, Liu R, Zhang C. Simultaneous Analysis Of Dunbar, D.C., Alkaloids From Zanthoxylum Nitidum Takamatsu, S., Walker, L.A., & Clark, By A.M. Chromatography–Diode Antimalarial, cytotoxic and High Performance Liquid Array antifungal alkaloids from Duguetia Detector -Electrospray Tandem Mass hadrantha. Journal of Natural Products. Spectrometry. J Pharm Biomed Anal. 2001;6:559–562. 2006;42(2):178-183. 18 Nadkarni KM. Indian Materia Medica. 23 Gleason FK, Cholett R. Plant Vol. 1, 3rd ed. Bombay, Popular Biochemistry. Sudbury, Mass: Jones & Prakasan Pvt. Ltd; 1976:1153-1154 Bartlett Learning LLC;2012:1–22. 19 Purushothaman KK, Balakrishana K, 24 Grycová L, Dostál J, Marek R. Sarada A and Bhema Rao R. Extraction Quaternary protoberberine alkaloids. of Phytochemistry. 2007;68(2):150–175. β-solamarine trilobatum Linn. from Indian solanum Drugs. 1987;24:214-215 25 Robert MF, Wink M, Introduction. In: Robert MF, Wink M, 20 Pandurangan A, Khosa RL, Hemalatha editors. Alkaloids: Biochemistry, and S. Antinociceptive activity of steroid Medical alkaloids Science: Springer; 1998:1–6. isolated editors. from Solanum trilobatum Linn. J Asian Nat Prod Res. 2010;12(8):691-695. 21 Kong DY, Alexander IG, To GH, Peter Application Language of 26 Turner RA. Screening Methods in Pharmacology. New York & London: Academic Press;1965. GW. Fast Analysis of Zanthoxylum Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 18 27 Astuti N dan Pudjiastuti. Penelitian macrophages and mast cells in the khasiat biji ketumbar (Coriandrum writhing nociceptive response induced sativum L.) sebagai analgesik pada by zymosan and acetic acid in mice. mencit. Eur J Pharmacol. 2000;387(1):111– Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. Bogor: Badan Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO) 118. 31 Sirait MD, Hargono D, Wattimena JR, Husin M, Sumadilaga RS, dan Santoso dengan Perhimpunan Peneliti Bahan SO. Obat Alami (PERHIPBA);1996. Pengembangan Fitofarmaka, Penapisan 28 PrabhuV, Nalini ChidambaranathanN, Sudarshan Pedoman Pengujian Dan G, Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan S. Pengujian Klinik Pengembangan dan Evaluation of anti inflammatory and Pemanfaatan analgesic activity of Tridaxprocumbens Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Linn against formalin, acetic acid and Bahan Alam Phytomedica; 1993 CFA induced pain Obat Bahan Alam. models. 32 Wang Y, Yang X, Zheng X, Li J, Ye C, International Journal of Pharmacy and Song X. Theacrine, a purine alkaloid Pharmaceutical with anti-inflammatory and analgesic Sciences. 2011;3(2):126–130. activities. Fitoterapia. 2010;81(6):627- 29 Collier HO, Dinneen LC, Johnson CA, Schneider C. constriction The abdominal response and 631. 33 Muhammad N, Shrestha RL, Adhikari its A, Wadood A, Khan H, Khan AZ, et al. suppression by analgesic drugs in the First evidence of the analgesic activity mouse. Br J PharmacolChemother. of govaniadine, an alkaloid isolated 1968;32(2):295–310. from Corydalis govaniana Wall. Nat 30 Ribeiro RA, Vale ML, Thomazzi SM, et al. Involvement of Prod Res. 2015;29(5):430-437. resident Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 3 19 34 Almeida JR, de Lima JT, de Oliveira HR, de Oliveira MR, Meira PR, Lucio AS, et al. Antinociceptive activity of discretamine isolated from Duguetia moricandiana. Nat Prod Res. 2011;25(20):1908-1915. 35 Hu J, Zhang WD, Liu RH, Zhang C, Shen YH, Li HL, et al. Benzophenanthridine Alkaloids from Zanthoxylum nitidum (Roxb.) DC, and Their Analgesic Inflammatory and Anti- Activities. Chem Biodivers. 2006;3(9):990-995 36 Wilmana PF. Analgetik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai: Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta : Universitas Indonesia.; 2004. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157