BAB 2 DATA DAN ANALISA

advertisement
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Data dan segala informasi yang digunakan dalam mendukung pembuatan tugas
akhir ini ditinjau dari berbagai sumber, antara lain :
Data Primer :
• Wawancara langsung dengan narasumber yang bergerak di bidang Antropologi,
lulusan S1 Oregon State University, Amerika Serikat, Nicko Widjaja, B.Sc.
Data Sekunder :
• Berikut ini merupakan buku-buku literatur yang mendukung tema dari tugas akhir
perancangan ulang buku "Asal-usul manusia", antara lain :
-
Buku "Asal-Usul Manusia", oleh Richard Leakey. Jakarta: 2002.
-
Buku " Design Research Now", oleh Ralf Michell. Berlin: 2007.
-
Buku " Design_The Key Concepts.", oleh Catherine McDermott. London: 2007.
-
Buku " Thinking Art", Braembussche. Belgium: 2009.
-
Buku “Making and Breaking the Grid”, 3rd edition ,oleh Timothy Samara. 2007.
-
Buku “Experimental_Typography__Working_With_Computer_Type_no 4”, oleh
Roto Vision book. New York. 1997.
-
Buku “Grid Systems Raster Systeme”, oleh Måller-Brockmann Josef.
Switzerland: 1985.
• Internet :
-
Arkeologi Indonesia http://arkeologi.web.id/
2.2 Data Primer
2.2.1 Hasil wawancara dengan Antropolog
Dari sesi wawancara dengan lulusan S1 Oregon State University, Amerika Serikat
jurusan Antropologi, Nicko Widjaja, B.Sc, dapat diinformasikan bahwa Dalam buku ini,
Richard Leakey berkisah tentang kemunculan manusia purba dan perjalanannya di Bumi.
Meskipun begitu, buku ini sama sekali tidak memberi ruang gagasan manusia sebagai
makhluk yang diciptakan Tuhan , dalam hal ini penulisnya benar-benar eksplisit
menjelaskan evolusi dan seleksi alam. Buku ini pun membahas manusia paling awal
diturunkan dari sebentuk primata purba (Great Apes). Awalnya mereka tidak berbeda
dengan keluarga primata yang hidup bergelantungan di pohon. Meskipun demikian
primata purba ini kemudian memutuskan untuk berpindah habitat , tidak lagi tinggal di
pohon, melainkan turun ke darat. Pembahasan kemudian berlanjut pada aspek manusia di
luar biologi. Alih-alih mencukupkan bahwa “manusia muncul lewat proses evolusi”,
Leakey tidak berhenti sampai di situ. Dalam buku ini ia melanjutkan pembahasan tentang
“manusia purba yang berbudaya”. Seperti apakah kebudayaan manusia purba? Menurut
Leakey, dalam bukunya, budaya manusia purba bersifat amat penting dan signifikan.
Sebagai contoh coret-coretan di dinding Gua Lascaux dan Altamira. Di satu sisi, betul
bahwa itu coret-coretan purba. Akan tetapi mereka memiliki kualitas artistik yang
lumayan. Di sini orang diingatkan bahwa kesenian gambar-menggambar itu sudah begitu
tua. Perjalanan budaya manusia sudah dimulai puluhan ribu tahun sebelum kita lahir.
2.3 Data Sekunder
2.3.1 Sekilas Tentang Antropologi
2.3.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi
Menurut Web Antropologi Indonesia http://arkeologi.web.id/.Anthropologi
berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau
"orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal").
Anthropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Secara khusus ilmu antropologi terbagi kedalam 5 sub ilmu yangmempelajari :
1.Masalah asal dan perkembangan manusia secara biologis
2.Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia
3.Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragamkebudayaan manusia
4.Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan
di seluruh dunia
ii
5.Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka
ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini.
1.Antropologi fisik
Mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis.
2.Antropologi budaya
Memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun carahidupnya
dalam masyarakat. Antropolgi budaya lebih menekankan kepada4 aspek yang tersusun :
a.Pertimbangan politik
b.Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan
c.Menyangkut bahasa dalam antropologi budayad.Preferensi dan pemikiran
individual dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi.
Seperti yang telah dikemukakan diatas, cabang antropologi budaya ini dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu :
a.Arkeologi
b.Antropologi linguistik
c.Etnologi
Kemudian jika dilihat dari beberapa ilmu yang merupakan bagian dalamilmu
antropologi, menurut Koentjaratningrat mencakup 5 disiplin ilmu, yaitu :
1.Paleoantropologi
2.Antropologi fisik
3.Etnolinguistik atau antropologi linguistik
4.Prehistori
5.etnologi
2.3.1.2 Tujuan dan Kegunaan Antropologi
Setiap antropologi yang memulai penelitian lapangan perdana nya, pada
umumnya mencari suatu bangsa atau kelompok yang belum pernah di teliti. Tujuannya
sudah jelas adalah untuk memperluas arena perbandingan di samping untuk merekam
berbagai budaya sebelum budaya-budaya itu lenyap. Antropologi memang merupakan
studi tentang manusia. Ia tidak hanyasebagai suatu disiplin ilmu yang bersifat akademis
tetapi juga merupakan suatu cara hidup yang berusaha menyampaikan kepada para
mahasiswa apa yang telah diketahui orang.
Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organisme
biologis yang tekanannya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan
mempelajari variasi-variasi biologis dalam spesies manusia.Sedangkan Antropologi
budaya berusaha mempelajari manusia berdasarkan kebudayaan nya.
iii
Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif,
paling tidak mendekati objektif dan sistematis. Sedangkan data yang digunakan ahli
antropologi dapat berupa data dari suatu masyarakat atau studi komparatif diantara
sejumlah besar masyarakat
2.3.1.3 Sejarah Antropologi
Dalam sejarah lahirnya antropologi, perkembangan ilmu tersebut melalui suatu
tahapan yang panjang. Koentjaraningrat memaparkan bahwa lembaga-lembaga
antropologi etnologi merupakan awal lahirnya antropologi.Jika disimak tentang
perkembangan ilmu-ilmu bagian antropologi, boleh jadi etnografi merupakan bagian
yang paling sukses dalam antropologi sosialdan budaya.
Akan tetapi apa sebenarnya manfaat yang dapat di petik dari studi-studi etnografi
yang umumnya menangani komunitas-komunitas kecil?
Menurut Kuper ada 4 jawaban dan 4 fase, yaitu:
1.Menurut pemikiran evolusionistis, orang-orang yang di anggap primitif itu
secara kesejarahan dapat memberikan pemahaman tentang cara hidup nenek moyang
manusia.
2.Melihat gambaran ilmu-ilmu sosial, banyak ahli antropologi berpendirian bahwa
penelitian dan perbandingan etnografi akan memudahkan perkambangan ilmu sosial
yang benar-benar universal, menyentuh umat manusia, dan tidak membatasi diri pada
studi-studi tentang masyarakat modern barat.
3.Sejumlh ahli antropologi yang dipengaruhi oleh etnologi dan kemudian sosio
biologi, meyakini bahwasannya etnografi komparatif akan mengangkat unsur- unsur
kemanusiaan yang universal.
4.Para humanis yang acap kali skeptis terhadap generalisasi-generalisasi
mengenai prilaku manusia, berpendapat bahwa pemahaman terhadap kehidupan yang
asing itu sendiri akan banyak gunanya.
a) Fase Pertama
Fase ini terjadi sebelum tahun 1890, yang diawali dengan kedatangan
bangsa Eropa Barat untuk melihat suku-suku bangsa penduduk pribumi
Afrika, Asia dan Amerika selama 4 abad. Akibatnya, beberapa daerah di Bumi
ini terkena pengaruh negara-negara Eropa Barat.
Ekspansi bangsa Eropa Barat ke berbagai daerah di bumi ini ternyata
menghasilkan suatu laporan tentang dunia luar Eropa barat. Laporan tersebut
diperoleh dari para musafir, pelaut, pendeta agama Nasrani dan lain-lain.
Didalam laporan tersebut terdapat suatu ilmu pengetahuan tentang diskripsi
adat-istiadat, bahasa dan ciri fisik dari suku-bangsa Afrika, Asia, Oseania
serta suku Indian yang terdapat di Amerika. Laporan tadi disebut Etnografi,
atau diskripsi tentang bangsa-bangsa.
iv
Selain itu, laporan yang diperoleh para musafir tersebut sangat menarik
orang-orang Eropa Barat karena didalamnya mengandung beberapa
kebudayaan yang sangat berbeda dengan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Eropa. Akan tetapi beberapa laporan yang diperoleh sering kali bersifat kabur.
Dengan adanya kekurangan pada laporan yang dibuat oleh para pelaut itu,
justru menarik perhatian kaum terpelajar di Eropa Barat untuk mempelajari
lebih dalam. Hal ini menimbulkan 3 macam pandangan orang Eropa Barat
terhadap bangsa-bangsa di Afrika, Asia, Oseania dan orang-orang Indian di
Amerika, antara lain:
· Beberapa Orang eropa menganggap bahwa bangsa-bangsa asing itu bukan
manusia sebenarnya melainkan keturunan iblis. Kemudian munculah
istilah primitives untuk menyebut bangsa asing tersebut.
· Beberapa orang eropa memandang bahwa bangsa-bangsa asing tadi adalah
contoh dari masyarakat yang masih murni(belum kemasukan kejahatan dan
keburukan).
· Beberapa orang eropa justru tertarik akan kebudayaan bangsa-bangsa asing
tadi.
b). Fase Kedua
Fase yang kedua ini muncul kira-kira pertengahan abad ke-19. Didalam
fase ini, orang-orang eropa mulai menyusun karangan-karangan etnografi
berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat. Menurut cara berpikir mereka,
masyarakat beserta kebudayaannya telah berevolusi dalam jangka panjang, dari
tingkat kebudayaan yang rendah ke tingkat kebudayaan yang lebih tinggi. Yang
dimaksud dengan kebudayaan tinggi misalnya kebudayaan bangsa Eropa,
sedangkan bangsa-bangsa diluar Eropa dianggap kebudayaannya masih rendah
atau sering disebut primitif.
Oleh karena itu, dengan munculnya karangan yang mengklasifikasikan data
tentang keanekaragaman kebudayaan di seluruh dunia, maka timbulah suatu ilmu
pengetahuaan yang disebut antropologi. Ilmu ini bertujuan untuk mempelajari
masyarakat beserta kebudayaannya untuk mengetahui sejarah perkembangan dan
penyebaran kebudayaan manusia.
c). Fase Ketiga
Fase ini muncul pada permulaan abad ke-20, bersamaan dengan
berkembangnya penjajahan di daerah-daerah luar Eropa. Pada fase ini,
Ilmu Antropologi banyak dibutuhkan oleh bangsa penjajah, untuk kepentingan
pemerintah jajahannya. Hal ini dikarenakan, pemerintah kolonial tadi mengalami
permasalahan dengan penduduk pribumi. Dengan demikian ilmu antropologi pada
v
fase ini memiliki tujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku
bangsa di luar Eropa untuk kepentingan pemerintah kolonial.
d). Fase Keempat
Fase ini berlangsung sesudah tahun 1930. Pada waktu itu
ilmu antropologi mulai mengalami perkembangan yang pesat pada jumlah bahan
pengetahuan yang jauh lebih valid, maupun pada ketajaman dari metode
ilmiahnya. Hal ini kemudian mengalami hambatan ketika timbulnya antipati
terhadap kolonialisme pasca Perang dunia ke II. Akan tetapi para antropolog tidak
putus asa dalam menghadapi kendala tersebut. Mereka mulai mengembangkan
lapangan-lapangan penelitian dengan pokok dan tujuan yang baru, yaitu sasaran
dari penelitian tidak lagi hanya suku-suku bangsa primitif yang berada di luar
benua eropa, melainkan sudah beralih ke daerah pedesaan di eropa. Didalam fase
ini, tujuan ilmu antropologi yang baru dibagi menjadi 2, yaitu tujuan akademikal
dan tujuan praktisnya. Tujuan akademikal adalah mengetahui pengertian tentang
manusia pada umumnya dengan mempelajari berbagai macam bentuk fisik,
masyarakat dan kebudayaannya. Sedangakan tujuanpraktisnya yaitu mempelajari
berbagai macam bentuk masyarakat, guna membangun masyarakat tersebut.
2.3.2 Sekilas Tentang Arkeologi
2.3.2.1 Arti Arkeologi
Menurut Web Antropologi Indonesia http://arkeologi.web.id/. Arkeologi Adalah
ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas
data bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi penemuan, dokumentasi,
analisis, dan interpretasi data berupa artefak (budaya bendawi, seperti kapak batu dan
bangunan candi) dan ekofak (benda lingkungan, seperti batuan, rupa muka bumi, dan
fosil) maupun fitur (artefaktual yang tidak dapat dilepaskan dari tempatnya (situs
arkeologi). Teknik penelitian yang khas adalah penggalian (ekskavasi) arkeologis,
meskipun survei juga mendapatkan porsi yang cukup besar.
Tujuan arkeologi beragam dan menjadi perdebatan yang panjang. Di antaranya
adalah yang disebut dengan paradigma arkeologi, yaitu menyusun sejarah kebudayaan,
memahami perilaku manusia, serta mengerti proses perubahan budaya. Karena bertujuan
untuk memahami budaya manusia, maka ilmu ini termasuk ke dalam kelompok
ilmu humaniora.
Meskipun demikian, terdapat berbagai ilmu bantu yang digunakan, antara
lain sejarah, antropologi, geologi arsitektur, paleoantropologi dan bioantropologi, fisika
(antara lain dengan karbon c-14 untuk mendapatkan pertanggalan mutlak),
ilmu metalurgi (untuk mendapatkan unsur-unsur suatu benda logam),
serta filologi (mempelajari naskah lama).
vi
Arkeologi pada masa sekarang merangkumi berbagai bidang yang berkait.
Sebagai contoh, penemuan mayat yang dikubur akan menarik minat pakar dari berbagai
bidang untuk mengkaji tentang pakaian dan jenis bahan digunakan, bentuk keramik dan
cara penyebaran, kepercayaan melalui apa yang dikebumikan bersama mayat tersebut,
pakar kimia yang mampu menentukan usia galian melalui cara seperti metoda
pengukuran karbon 14. Sedangkan pakar genetik yang ingin mengetahui pergerakan
perpindahan manusia purba, meneliti DNAnya.
Arkeologi berasal dari perkataan Yunani yaitu arkhaiologia yang berhenti
perbincangan tentang benda purba atau silam. Istilah ini digubah semula pada abad ke 17
oleh seorang sarjana German bernama George Daux. Terdapat berbagai definisi tentang
arkeologi dan sebagai satu disiplin yang dinamik, ianya telah berubah-ubah bersesuaian
dengan ruang kajiannya yang semakin luas dengan aplikasi teknologi semasa.
Antara ini adalah definisi-definisi yang sering digunakan oleh para ahli arkeologi dalam
merujuk kepada pengertian bidang ini ialah seperti:
1. Paul Bahn menyatakan pengertian asas arkeologi ialah satu kajian sistematik tentang
masalampau yang berasaskan budaya kebendaan dengan bermatlamat untuk
membongkar,menerangkan dan mengklasifikasikan tinggalan-tinggalan budaya,
menguraikan bentuk dan perilaku masyarakat masa silam serta memahami bagaimana ia
terbentuk dan akhir sekalimerekonstraksinya semula.
2. Grahame Clark mendefinisikan arkeologi sebagai satu bentuk kajian yang sistematik
ke atas bahan-bahan purba bagi membentuk semula sejarah. Cottrell Leonard pula
mendefinisikanarkeologi sebagai satu cerita mengenai manusia dengan merujuk kepada
tinggalan seperti peralatan yang digunakan, monumen, rangka manusia dan segala yang
terhasil dari inovasiyang diciptanya.
2.3.2.2 Tujuan umum Arkeologi
· Rekonstruksi sejarah budaya menitik beratkan waktu.
· Penggambaran cara hidup sehari-hari dari budaya kuno.
· Penjelasan prose budaya yang lebih luas dengan menekankan pada aspek budaya yang
dinamis.
2.3.2 Sekilas Tentang Paleoantropologi
2.3.3.1 Arti Paleoantropologi
yaitu suatu ilmu bagian dari antropologi yang meneliti tentang evolusi
manusia. Hal ini dilakukan dengan cara meneliti fosil-fosil manusia dari zaman dahulu
yang tersimpan dalam lapisan bumi
vii
2.3.3.2 Hubungan Antara Ilmu paleantropologi dan antropologi
Ilmu paleontologi yang meneliti fosil makhluk purbakala sangat berkaitan
erat dengan sub-ilmu paleoantropologi dan prehistori untuk membuat rekontruksi tentang
proses evolusi makhluk purbakala.
2.3.4 Richard Leakey
Gambar 2.1 Richard Leakey
Richard Erskine Frere Leakey, anak kedua dari Louis dan Mary, lahir pada tanggal 19
Desember 1944. Dia berpartisipasi dalam ekspedisi lapangan orangtuanya sejak usia dini
dan karena itu baik ditempatkan untuk mewarisi warisan mereka. Upaya dengan
paleoantropologi terlibat tidak hanya penelitian lapangan dan penemuan tetapi juga
bertahun-tahun menjabat sebagai direktur Museum Nasional Kenya (NMK). Kerja di
Koobi Fora dimulai setelah pendaratan kesempatan di daerah tersebut dipimpin Richard
untuk percaya bahwa daerah tersebut diadakan kekayaan fosil.
Bersama dengan tim dari NMK, Richard memimpin ekspedisi pertama yang Koobi Fora
pada tahun 1968. Antara 1968 dan 1989 ia mengkoordinasikan ekspedisi lapangan NMK
ke pantai timur dan barat Danau Turkana. Dengan tim pemburu fosil berbakat dan
berpengalaman dipimpin oleh Mr Kamoya Kimeu, temuan penting yang dibuat, termasuk
alat-alat zaman batu awal terjadi sekitar 1,9 juta tahun, bukti anggota awal dari genus
Homo, termasuk tengkorak Homo habilis dan Homo erectus, dan sisa-sisa kuat
australopithecus A. boisei dan A.aethiopicus. Penemuan yang luar biasa dari kerangka
1,6 juta tahun yang hampir lengkap lama dari "Boy Nariokotome" (atau "Turkana Boy"),
viii
seorang pemuda Homo erectus, tidak diragukan lagi yang paling penting.Setelah Dr
Leakey diangkat kepala Kenya Wildlife Layanan KWS pada tahun 1989, ia tidak lagi
dapat melanjutkan dengan penelitian lapangan, meskipun ia tetap tertarik
paleoantropologi. Sebagai kepala dari KWS, Richard berhasil memerangi perburuan
gajah dan badak dan mengawasi reorganisasi sistem taman bermasalah Kenya nasional.
Pada tahun 1993, ia kehilangan kedua kaki di bawah lutut ketika pesawat terbang ia jatuh.
Tahun berikutnya, oposisi politik menyebabkan dia meninggalkan KWS dan ia menjadi
lebih terlibat dalam politik Kenya, menjabat sebagai Sekretaris Jenderal partai oposisi
Kenya Safina. Pada bulan Desember 1997, ia terpilih untuk kursi oposisi di parlemen
Kenya.Karir politik Dr Leakey memuncak pada tahun 1999 Ketika kemudian Presiden
Moi menunjuknya Kepala Dinas Sipil Kenya dan sebuah "Dream Team" yang disebut
teknokrat dirakit dari berbagai bidang dan latar belakang untuk menangani manajemen,
korupsi, dan masalah reorganisasi dalam Kenya pemerintah.
Dia mengundurkan diri dari posisi ini pada tahun 2001, mengumumkan pada saat itu
bahwa ia pensiun dari politik.Meskipun mengalami jalan buntu politik, intimidasi dan
kekerasan fisik, dia terus berjuang untuk keadilan politik di Kenya. Dr Richard Leakey
terus kuliah pada tema lingkungan dan saat ini terlibat dalam proyek-proyek konservasi
akar rumput satwa liar. Dalam waktu luangnya ia menikmati anggur tumbuh dan
memproduksi anggur di ladangnya di dekat Nairobi.
2.3.5 Buku “The Origin Of Human Kind”
Gambar 2.2 Buku “The origin of humankind”
Dalam buku ini Richard Leakey, salah seorang ilmuwan garda depan
paleoantrolopologi, memaparkan pencapaian ilmu pengetahuan mengenai asal-usul
ix
manusia. Menurut ia, ada empat tahap kunci evolusi manusia yang menjawab pertanyaan:
Apa yang menjadikan manusia manusiawi.
Diskusi evolusi penggerak bipedal sangat menarik. Juga, catatan, Leakey
menjelaskan penjelasan hipotesis untuk pertumbuhan lambat dan perkembangan anakanak manusia dibandingkan dengan rekan-rekan primata mereka. Saya kira lebih dari
penjelasan untuk mekanisme evolusi pertumbuhan manusia dan pola pembangunan, ia
melakukan pekerjaan yang baik dalam menggambarkan bagaimana pertumbuhan yang
lambat tersebut dan perkembangan anak-anak manusia memberikan kelangsungan hidup
dan keunggulan inovasi lebih spesies lain. Buku yang sangat menarik, namun banyak dari
apa Leakey menguraikan tentang tidak didasarkan pada bukti kuat .Banyak penjelasan
yang diberikan didasarkan pada dugaan logis. Ini sama sekali tidak akan mengurangi sifat
pemikiran memprovokasi buku.
Pertama, kemunculan manusia pertama, sosok kera bipedal, antara tujuh dan lima
juta tahun yang lalu. Kedua, manusia-manusia itu menyebar bersama dengan kemampuan
adaptasi diri mereka (adaptive radiation). Ketiga, antara tiga dan dua juta tahun silam,
salah satu spesies manusia mempunyai kapasitas otak lebih besar daripada manusia lain.
Inilah awal kemunculan genus Homo, cabang pohon silsilah manusia. Keempat, muasal
manusia modern, Homo sapiens, manusia seperti kita, yang mempunyai keprigelan
teknologi, imajinasi artistik, bahasa, dan akal-budi.
Topik lain yang penting adalah bagaimana dia membahas bukti fosil telah
memaksa modifikasi dalam konsepsi pohon evolusi kita. Karena saya lalu membaca di
subjek, pohon itu telah menjadi jauh kurang linier dan jauh lebih "lebat." Gagasan lain
yang suci dan tradisional yang harus ditinggalkan adalah teori Darwin sendiri dari
manusia primitif menjadi "istimewa" dan sangat berkembang bahkan dari awal. Sebagai
catatan fosil telah menunjukkan, evolusi kita jauh lebih bertahap, dengan homonids
menengah banyak dikenal untuk kedua H. sapiens dan Neanderthal, seperti Sima de los
Huesos dan Petrolonas menemukan, yang menunjukkan bahwa ada primitif, kuno
Neanderthal di Eropa yang akhirnya berkembang menjadi jenis yang lebih modern seperti
yang ditemukan di Steinheim dan Arago. Untuk pra-Homonids kita sekarang memiliki
Australopithecus afarensis, A. africanus, A. aethiopicus, A. robustus, dan
Australopithecus boiseii, serta mungkin dua atau berbeda jenis H. habilis, dan
sebagainya. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, ini telah memberikan dukungan kuat
bagi sebuah pohon "bushier" keluarga asal usul manusia.
x
2.3.4 Buku “Asal-Usul Manusia”
Gambar 2.3 Buku “asal-usul manusia”
xi
Buku ini adalah buku terjemahan dari buku “The Origin Of Human Kind” dalam
versi Bahasa Indonesia yang di terbitkan oleh KPG.
2.4 Tujuan dan Sasaran
Demografis
Seks : Laki-laki dan Perempuan (Unisex)
Usia : 19 – 25 Tahun ke atas
Pendidikan : Kuliah - Kerja
Kelas Sosial : A
Geografis
Sasaran umum : DKI Jakarta
Sasaran khusus : Kota kota besar di Indonesia
Psikografis
• Personality :
1. Memiliki kesenangan dalam bidang Antopologi,Paleoantropologi,Arkeologi
2. Memiliki ketertarikan pada desain grafis.
3. Memiliki ketertarikan di dunia jurnalistik, pendidikan.
• Behaviour :
1. Suka membaca buku design
2. Suka mengkoleksi buku design
• Lifestyle :
1.
2.
3.
4.
Berpendidikan dan bersekolah ditempat berakreditasi A
Gemar mengisi waktu dengan membaca buku dan browse tentang dunia design.
Mempunyai blog
Mempunyai hobi jalan-jalan
xii
2.5 Analisa S.W.O.T.
Strength (Kekuatan)
•
Buku ilmu pengetahuan yang akan di sukai orang yang menyukai design grafis
karena berisi grafis dan visual yang menarik.
•
Gaya Visualisasi dan penggambaran data yang memberikan pengalaman baru
bagi pembaca
•
Buku pengetahuan yang dapat di bawa kemana saja sebagai pengisi waktu luang.
Weakness (Kelemahan)
•
Peminatnya hanya pada golongan tertentu
•
Beberapa masyarakat Indonesia ada yang tidak begitu perduli atau tidak mengerti
terhadap Antroplogi,Paleoantropologi dan arkeologi.
Opportunity (Peluang)
•
Belum ada yang membuat buku tentang Antropologi yang sangat menarik dan
memberikan pengalaman baru dalam membaca
•
Kebanyakan buku yang beredar adalah buku yang bersifat verbal (textbook).
•
Kebanyakan buku yang telah ada tebal dan sulit untuk di bawa bawa.
Threat (Ancaman)
• Pandangan masyarakat akan tidak pentingnya mengetahui ilmu Antropologi,
Paleoantropologi dan Arkeologi karena tidak bersentuhan langsung.
• Pandangan masyarakat akan tidak percaya akan teori asal usul manusia dari segi
pandang sains.
•
Pandangan banyak masyarakat akan tidak pentingnya mempunyai buku semacam
ini karena teknologi internet
xiii
Download