SISTEM ENDOKRIN MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS

advertisement
SISTEM ENDOKRIN
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Fisiologi Olahraga 2
yang dibina oleh Bapak Dr. Sugiharto, M.S
Oleh
Arif Teguh Santoso
120621434445
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
September 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan beberapa
gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem
tersebut.
Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata
maupun invertebrata. Sistem endokrin dari sistem saraf secara bersama lebih dikenal
sebagai super sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif untuk
menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada umumnya,
sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi fisiologi tubuh, antara lain
aktivitas metabolisme,osmoregulasi, pencernaan, pertumbuhan dan reproduksi.
Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama dibawah nama
organ endokrin, sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjar melalui satu
saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar di dalam kelenjar. Kata
“endokrin” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “sekresi ke dalam”; zat aktif utama dari
sekresi internal ini disebut hormon, dari kata Yunani yang berarti “merangsang”. Beberapa
dari organ endokrin menghasilkan satu hormon tunggal, sedangkan yang lain lagi dua atau
beberapa jenis hormon: misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon
yang mengendalikan kegiatan banyak organ lain, karena itulah maka kelenjar hipofisis
dilukiskan sebagai ”kelenjar pemimpin tubuh”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem endokrin?
2. Apa macam-macam kalenjar endokrin?
3. Apa macam-macam hormon dalam kelenjar hipofisis dan bagaimana
fungsinya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelenjar Endokrin
1. Pengertian Sistem Endokrin
Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak
mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Selain itu, organ tersebut
melakukan sekresi yang tidak meninggalkan kelenjarnya melalui saluran tetapi
langsung melalui darah di dalam jaringan kelenjar. Kata endokrin berasal dari bahasa
Yunani yang berarti sekresi ke dalam, zat utamanya disebut hormon. Dalam bahasa
Yunani “hormon” berarti “merangsang”.
Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting
untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas
pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi
tubuh.
Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara
kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua
perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih nanyak bekerja melalui
transmisi kimia.
b. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem saraf.
Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam waktu 1-5
milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna dalam waktu
yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam.
Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat, namun hormon
pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah kendali sistem
endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses pertumbuhan memerlukan
waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sempurna.
Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai
senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari sel
satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran darah, tetapi
masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya hanya
untuk sel tertentu.
2. Macam - Macam Kelenjar Endokrin
Macam-macam organ atau kelenjar endoktrin yang terdapat pada tubuh
manusia adalah sebagai berikut:
a. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis
tulang sfenoid. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus, yaitu anterior, posterior dan pars
intermedia (bagian di antara kedua lobus). Untuk memudahkan mempelajarinya
fungsinya maka hanya dilihat menjadi dua bagian, yaitu lobus anterior dan
posterior.
1) Lobus anterior
Kelenjar hipofisis menghasikan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat
pengendali produksi sekresi dari semua organ endoktrin lain. Hormon pertumbuhan
(Hormon Somatropik) mengendalikan pertumbuhan tubuh. Hormon Tirotropik
mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin. Hormon
Adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam
menghasikan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
Hormon Gonadotropik berfungsi untuk merangsang folikel, Follicle
Stimulating Hormone (FSH), perkembangan folikel Graffdi dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa di dalam testis. Luteinising Hormon (LH)
atauInterstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH) mengendalikan sekresi estrogen
dan progesteron di dalam ovarium serta testosteron di dalam testis. Hormon
prolaktin (luteutrofin) berfungsi mengendalikan sekresi air susu dan
mempertahankan adanya corpus luteum selama hamil.
2) Lobus posterior
Lobus posterior menghasilkan sekret dua jenis hormon, yaitu Hormon AntiDiuretik (ADH) yang mengatur jumlah air dalam ginjal dan urin, sedangkan
hormon oksitosin merangsang kontraksi uterus saat melahirkan dan mengeluarkan
air susu selama menyusui.
b. Kelenjar Tiroid
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat
pada dinding Taring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise
lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun
fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan
mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang
dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya
mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu : Koloidae tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik
langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari :
1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2) Mengatur penggunaan oksidasi.
3) Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4) Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5) Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit
miksedema. Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid
diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon
tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan metabolik
dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang
proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran
karbondioksida
Hiposekresi hipotiroidisme. Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan
sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai
kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik, pada orang dewasa
kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses metabolik mundur dan
terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir dan
berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu-badan di
bawah normal dan denyut nadi perlahan.
Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid dimana
semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan
metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah
marah, denyut nadi naik. Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan jantung
pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok eksoptalmus,
mata menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau aktifnya hormon tiroid, ada
kalanya tidak hilang dengan pengobatan.
c. Kelenjar Paratiroid
Gambar 3. Kelenjar Paratiroid
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon
atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah. Masing-masing
melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau
hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas
kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala
ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.
Hiperparatiroidisme. Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran
(tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan
kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi
penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. disebut
osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya
diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.
Fungsi paratiroid :
1) Mengatur metabolisme fospor.
2) Mengatur kadar kalsium darah.
Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Hiperfungsi, mengakibatkan
kelainan-kelainan seperti; Kelemahan pada otot-otot, sakit pada tulang, kadar
kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekolsifikasi dan
deformitas, dapat juga terjadi patch tulang spontan. Kelainan-kelainan tersebut
dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.
d. Kelenjar Suprarenal
Gambar 4. Kelenjar Suprarenal
Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal
kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar
suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
1) Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang
disebut korteks.
2) Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor
epinefrin).
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis.
Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut Berta dalam
keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan
tekanan darah guna melawan shock.
Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut
otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu
metabolisme kar-bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah;
Hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron. Semuanya bertalian eras dengan
metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot.
Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus dan
nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon ini, sedangkan
ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampau banyak, penyakit ini
diobati dengan kortison.
Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari ;
1) Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garamgaram.
2) Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
3) Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi. Kelainankelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian
korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan
seks sekunder.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :
1) Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.
2) Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk
mengurangi perdarahan pada operasi kecil.
e. Kelenjar Timus
Gambar 5. Kelenjar Timus
Terletak di dalarn mediastinum di belakang os. sternum, kelenjar timus
hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam
toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri
atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil danberatnya kira-kira 10 gram atau
lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian
berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut :
1) Mengaktifkan pertumbuhan badan.
2) Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
B. Macam - Macam Hormon Dalam Kelenjar Hipofisis Dan Fungsinya
Gambar 6. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar
pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan
diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah
(pars intermedia), dan bagian posterior.
1. Hipofisis lobus anterior
Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Lobus Anterior Beserta Organ
Targetnya.
Tabel 1. Macam-Macam Fungsi Hormon yang Dihasilkan Kelenjar
Hipofisis Lobus Anterior dan Gangguannya
Hormon yang dihasilkan
Hormon Somatotropin (STH),
Hormon pertumbuhan
(Growth Hormone / GH)
Fungsi dan gangguannya
Merangsang sintesis protein dan
metabolisme lemak, serta merangsang
pertumbuhan tulang (terutama tulang
pipa) dan otot. kekurangan hormon ini
pada anak-anak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada
saat dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada tulang
jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin atau
Mengontrol pertumbuhan dan
Thyroid Stimulating Hormone perkembangan kelenjar gondok atau tiroid
(TSH)
serta merangsang sekresi tiroksin.
Adrenocorticotropic hormone Mengontrol pertumbuhan dan
(ACTH)
perkembangan aktivitas kulit ginjal dan
Prolaktin (PRL) atau
Lactogenic hormone (LTH)
Hormon gonadotropin pada
wanita :
1. Follicle Stimulating
Hormone (FSH)
2. Luteinizing Hormone
(LH)
Hormone gonadotropin pada
pria:
1. FSH
2. Interstitial Cell Stimulating
Hormone (ICSH)
merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon
yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat).
Membantu kelahiran dan memelihara
sekresi susu oleh kelenjar susu.
Merangsang pematangan folikel dalam
ovarium dan menghasilkan estrogen.
Mempengaruhi pematangan folikel dalam
ovarium dan menghasilkan progestron.
Merangsang terjadinya spermatogenesis
(proses pematangan sperma).
Merangsang sel-sel interstitial testis untuk
memproduksi testosteron dan androgen.
2. Hipofisis pars media
Tabel 2. Jenis Hormon Serta Fungsi Hipofisis Pars Media
Hormon
Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating Mempengaruhi warna kulit individu,
Hormon)
dengan cara menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak dihasilkan
maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
3. Hipofisis lobus posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya
dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini.
Tabel 3. Jenis Hormon Serta Fungsi Dari Hipofisis Posterior
Hormon
Fungsi
Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim
wanita selama proses melahirkan.
Hormon
Menurunkan volume urine dan meningkatkan
ADH
tekanan darah dengan cara menyempitkan
pembuluh darah.
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan
mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga
darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian
kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena
cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat. Jika seseorang
buang air kecil terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami
gangguan sebab ADH tidak berfungsi dengan baik. Nama penyakit ini disebut
diabetes insipidus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai
saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sistem endokrin dan sistem saraf
bekerja sama secara kooperatif untuk mengatur aktivitas dalam tubuh manusia, dengan
cara menghasilkan hormon yang akan mempengaruhi sel sasaran atau sel target.
Hormon dapat dihasilkan oleh organ endokrin.
2. Macam-macam kelenjar endoktrin yang terdapat pada tubuh manusia adalah kelenjar
tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, kelenjar suprarenal, kelenjar timus.
3. Kelenjar hipofisis menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Hipofisis lobus anterior menghasilkan hormon somatotropin, TSH,
ACTH, hormon prolaktin dan hormon gonadotropin. Hipofisis pars media
menghasilkan MSH. Sedangkan hipofisis lobus posterior menghasilkan hormon
oksitosin dan ADH.
B. Saran
Setiap hasil karya tidak ada yang sempurna dan pasti mempunyai beberapa
kekurangan. Adapun saran-saran untuk kemajuan makalah yang telah dibuat oleh penulis
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat, sebaiknya penulis menambah
daftar pustaka dari buku-buku tentang anatomi fisiologi manusia.
2. Untuk menghindari banyak kesalahan dalam menulis, sebaiknya penulis mengurangi
informasi dari internet yang belum tentu sepenuhnya benar.
Download