KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT

advertisement
KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT JANTUNG
KORONER
RAWAT INAP DI RSU Dr.PIRNGADI MEDAN
TAHUN 2003-2006
SKRIPSI
OLEH:
SRI DAMAI YANTI
041000060
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER
RAWAT INAP DI RSU Dr.PIRNGADI MEDAN
TAHUN 2003-2006
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
OLEH
SRI DAMAI YANTI
041000060
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Abstract
Coroner Heart Disease (CHD) is the main cause of death in some countries,
include Indonesia. Department of Health Republic of Indonesia on 2005, PMR
2,67%. In Central Java province on 2005, CHD’s proportion is about 19,54%.
For knowing the suffer’s characteristic of Coroner Heart Disease who are
treated in Dr.Pirngadi Medan General Hospital on 2003-2006, has been done
descriptive research with case series design. Population in this research is 1.041
suffer’s datas with 287 datas as samples, and was taken with simple random
sampling.
The characteristic of CHD suffer based on the highest proportion of
sociodemographi ; age > 55 years old 64,1%, men 65,5%; Islam 50,9%, Batak’s
Tribe 73,2%; mariage status 97,9%; Senior High School Education Level 36,6%;
Civil Servent 29,6%; Location in Medan 77,7%; the highest number of suffer’s
complain that is chest pain 85,7%, have no the past of diseases’ story 63,1%; based
on normal blood pressure 54,7% ; doses of blood sugar when fasting and 2 hours
after eating normally is about 90,6%, normal of total colesterol doses 80,8%, doses
of normal LDL colesterol 81,9%, doses of normal HDL colesterol 79,8%, doses of
normal Trigliserida colesterol 85,4%. The average treatment time 7,13 days and
home treatment 57,5%.
There is no differences of age proportion based on sex (p=0,901), and the
average treatment time based on the past diseases’ story (p=0,599).
For the Dr.Pirngadi General Hospital is suggested so that make the medical
records are being completed particularly of suffer’s medical condition. To all of
peoples who are in age > 45 years old must be carefull to Coroner Heart Disease
risk factors. To suffers who are having hypertency disease are doing blood pressure
controlling.
Key words : CHD Suffer, Characteristic.
i
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian di
beberapa negara termasuk Indonesia. Depkes tahun 2005 PMR 2,67%. Di Propinsi
Jawa Tengah tahun 2005 proporsi PJK 19,54%.
Untuk mengetahui karakteristik penderita penyakit jantung koroner yang
dirawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2003-2006, dilakukan penelitian
deskriptif dengan desain Case Series. Populasi penelitian ini adalah 1.014 data
penderita dengan besar sampel 287 data, diambil secara simple random sampling.
Karakteristik penderita PJK berdasarkan proporsi sosiodemografi tertinggi;
umur>55tahun 64,1% ; jenis kelamin pria 65,5% ; agama Islam 50,9% ; suku Batak
73,2% ; status kawin 97,9% ; pendidikan SLTA 36,6%; pekerjaan PNS 29,6% ;
tempat tinggal Medan 77,7%; Keluhan yang paling banyak dirasakan penderita yaitu
nyeri dada 85,7%; tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu 63,1%; Berdasarkan
tekanan darah normal 54,7% ; kadar gula darah puasa dan 2 jam sesudah makan
normal 90,6%, kadar kolesterol total normal 80,8%, kadar kolesterol LDL normal
81,9%, kadar kolesterol HDL normal 79,8%, kadar kolesterol Trigliserida normal
85,4%. Lama rawatan rata-rata 7,13 hari dan pulang berobat jalan 57,5%.
Tidak ada perbedaan proporsi umur berdasarkan jenis kelamin (p=0,901),
dan lama rawatan rata-rata berdasarkan riwayat penyakit terdahulu (p=0,599).
Bagi pihak RS Dr.Pirngadi supaya melengkapi pencatatan rekam medis
terutama keadaan medis penderita. Pada semua individu terutama pada usia > 45
tahun perlu mewaspadai semua faktor risiko penyakit jantung koroner.Pada
penderita yang memiliki penyakit hipertensi agar dapat mengontrol tekanan darah.
Kata kunci : Penderita PJK , Karakteristik.
ii
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
:
Sri Damai Yanti
Tempat/Tanggal Lahir
:
Kisaran, 19 Januari 1986
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Islam
Status Perkawinan
:
Belum Kawin
Jumlah Anggota keluarga
:
6 (enam) orang
Alamat Rumah
:
Jl. Bayan No 44. Kel.Gambir Baru.Kisaran.
Riwayat Pendidikan
:
1. 1992-1998 : SD Negeri 010096 Kisaran
2. 1998-2001 : SMP Negeri 1 Kisaran
3. 2001-2004 : SMA Negeri 3 Kisaran
4. 2004-2009 : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Medan
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “
Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan.
Pada kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada Orang tua saya yang telah membesarkan, membimbing dan
mendidik penulis dengan kasih sayang serta memberikan dukungan dan do’a kepada
penulis dalam menyelesaikan pendidikan.
Terima kasih kepada Dosen Pembimbing I Ibu drh. Hiswani,M.Kes serta
Dosen Pembimbing II Bapak dr. Achsan Harahap, MPH yang telah meluangkan
waktu dan pikirannya dalam memberi petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
USU.
2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH selaku Kepala bagian Epidemiologi.
3. Bapak
Drs.
Jemadi,
M.Kes
selaku
Dosen
Pembanding
Ibu drh. Rasmaliah,M.Kes selaku Dosen Pembanding II.
4. Ibu Asfriyati, SKM.,M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
iii
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
I
dan
5. Direktur RSU Dr.Pirngadi Medan yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
6. Kepala Bagian Rekam Medik beserta staf yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan penelitian.
7. Seluruh Dosen dan Staf pegawai yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan pendidikan di FKM USU.
8. Kepada Seluruh Keluargaku tersayang : Ayahanda & Bunda, Kakanda Sri
Jahniar, kakanda Tri Wulan Sari ,SH, Abangda Nurkamaruddin Tambunan dan
Syarifuddin,terimakasih atas bantuan baik materi dan semangat yang diberikan.
9. Sahabat –sahabatku di FKM: Kak Ana, Futri, Nobi, Tina, Iqe, Maya, Afnel, Vivi,
Mimi, Lilis, Khairul, Siska dll terima kasih selama ini atas kebersamaan kita.
10. Teman-teman seperjuangan dalam menempuh gelar Sarjana: Nerida, Lastiar, Kak
Tince, kak Melda, Imel, Rahmi,bang Vian, dll yang tidak dapat disebutkan satu
persatu terima kasih atas semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis.
11. Seluruh Penghuni Kos di Gang Sarmin No23.P.Bulan Medan, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas kekeluargaan yang telah dibina.
Semoga ALLAH SWT senantiasa melimpahkan rahmat_Nya dan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aminn...
Medan, Maret 2009
SRI DAMAI YANTI
iv
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRACT ...................................................................................................
ABSTRAK ......................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .....................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................
1.2 Perumusan Masalah .............................................................
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum ...........................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ..........................................................
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Penyakit Jantung Koroner .....................................
2.2 Anatomi Jantung ..................................................................
2.3 Fisiologi Jantung .................................................................
2.3.1 Proses Memompa Darah ............................................
2.3.2 Sistem Peredaran Darah Tubuh Manusia ...................
2.4 Patofisiologi Penyakit Jantung Korone ................................
2.4.1 Angina Pectoris ...........................................................
2.4.2 Infark Miokard ............................................................
2.4.3.Payah Jantung .............................................................
2.4.4.Mati Mendadak ...........................................................
2.5 Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner ...........................
2.5.1 Distribusi dan Frekuensi Penyakit Jantung Koroner...
2.5.2 Determinan Penyakit Jantung Koroner ......................
2.6 Pencegahan Penyakit Jantung Koroner ................................
2.6.1 Pencegahan Primordial................................................
2.6.2 Pencegahan Primer ......................................................
2.6.3 Pencegahan Sekunder..................................................
2.6.4 Pencegahan Tersier .....................................................
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep .................................................................
3.2 Defenisi Operasional ............................................................
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian .....................................................................
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................
v
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
1
3
4
4
5
6
6
9
9
10
11
12
13
14
14
14
14
15
23
23
24
25
25
26
26
31
31
4.2.2 Waktu Penelitian ........................................................
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi .......................................................................
4.3.2 Sampel........... ..............................................................
4.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................
4.5 Analisa Data .........................................................................
BAB 5
BAB 6
HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………………
5.2. Sosiodemografi Penderita Penyakit Jantung Koroner ..……...
5.3. Keadaan dan Riwayat Penderita .............................................
5.3.1 Keluhan Utama ..............................................................
5.3.2 Riwayat Penyakit Terdahulu ...........................................
5.3.3 Keadaan Medis ……………………………. ...............
5.3.4 Lama Rawatan Rata-rata .................................................
5.3.5 Keadaan Sewaktu Pulang ................................................
5.4. Analisa Statistik .......................................................................
5.4.1 Umur Berdasarkan jenis Kelamin ..................................
5.4.2 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan
Riwayat Penyakit Terdahulu ..........................................
5.4.3 Riwayat Penyakit Terdahulu
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang ...........................
31
31
31
32
33
34
36
38
38
40
41
43
43
45
45
46
47
PEMBAHASAN
6.1. Sosiodemografi Penderita Penyakit Jantung Koroner .............. 49
6.1.1. Umur ............................................................................ 49
6.1.2. Jenis Kelamin .............................................................. 51
6.1.3. Agama ......................................................................... 52
6.1.4. Suku ............................................................................ 53
6.1.5. Status Perkawinan ....................................................... 54
6.1.6. Pendidikan ................................................................... 55
6.1.7. Pekerjaan ...................................................................... 56
6.1.8. Tempat Tinggal ........................................................... 57
6.2. Keadaan dan Riwayat Penderita ............................................... 58
6.2.1. Keluhan Utama ............................................................. 58
6.2.2. Riwayat Penyakit Terdahulu ......................................... 59
6.2.3. Keadaan Medis .............................................................. 60
6.2.4. Lama Rawatan Rata-rata ............................................... 67
6.2.5. Keadaan sewaktu Pulang............................................... 68
6.3. Analisa Statistik ......................................................................... 69
6.3.1. Umur Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 69
6.3.2. Lama rawatan Rata-Rata Berdasarkan
Riwayat Penyakit Terdahulu .......................................... 70
6.3.3. Riwayat Penyakit Terdahulu
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang .......................... 71
vi
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan ................................................................................ 72
7.2. Saran ........................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita PJK Rawat Inap Berdasarkan
Sosiodemografi di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ..............
34
Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita PJK Rawat Inap Berdasarkan Keluhan
Utama di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006.............................
37
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita PJK Rawat Inap Berdasarkan Keluhan
Utama Kombinasi di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ..........
39
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita PJK Rawat Inap Berdasarkan Riwayat
Penyakit terdahulu di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ........
40
Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita PJK Rawat Inap Berdasarkan Keadaan
Medis di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .............................
41
Tabel 5.6. Distribusi Penderita PJK Rawat Inap Berdasarkan Lama Rawatan
Rata-rata di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006.........................
43
Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita PJK Rawat Inap Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .............
43
Tabel 5.8. Distribusi Penderita PJK Rawat Inap yang meninggal di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .....................................................
44
Tabel 5.9. Distribusi Umur Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita PJK Rawat Inap
di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ........................................
45
Tabel 5.10. Distribusi Lama Rawatan rata-rata Berdasarkan Riwayat Penyakit
Terdahulu Penderita PJK Rawat Inap di RSU Dr.Pirngadi Medan
Tahun 2003-2006 ....................................................................................
46
Tabel 5.11. Distribusi Riwayat Penyakit Terdahulu
Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang Penderita PJK Rawat Inap di RSU Dr.Pirngadi Medan
Tahun 2003-2006 .....................................................................................
47
ix
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1.
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Umur di
RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ........................................
49
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Jenis
Kelamin di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .....................
51
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Agama
di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ....................................
52
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Suku di
RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ........................................
53
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Status
Perkawinan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ................
54
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Pendidikan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .................
55
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Pekerjaan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ...................
56
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Tempat
Tinggal di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .......................
57
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Keluhan
Utama di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006.........................
58
Gambar 6.10. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Riwayat
Penyakit terdahulu di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .....
59
Gambar 6.11. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Tekanan
Darah di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .........................
60
Gambar 6.12. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Gula Darah Puasa di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ......
61
Gambar 6.13. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Kolesterol Total di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .........
62
Gambar 6.14. Proporsi Penderita Penyakit jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Kolesterol LDL di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ..........
63
Gambar 6.2.
Gambar 6.3.
Gambar 6.4.
Gambar 6.5.
Gambar 6.6.
Gambar 6.7.
Gambar 6.8.
Gambar 6.9.
x
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 6.15. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Kolesterol HDL di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .........
64
Gambar 6.16. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Kolesterol Trigliserida diRSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
65
Gambar 6.17. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .........
67
Gambar 6.18. Proporsi Umur Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Jenis Kelamin di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ............
68
Gambar 6.19. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu
Rawat Inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .................
69
Gambar 6.20. Proporsi Riwayat Penyakit Terdahulu Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang Rawat Inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun
2003-2006 ............................................................................................
70
xi
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1.
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Umur di
RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ........................................
49
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Jenis
Kelamin di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .....................
51
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Agama
di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ....................................
52
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Suku di
RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ........................................
53
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Status
Perkawinan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ................
54
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Pendidikan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .................
55
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Pekerjaan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ...................
56
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Tempat
Tinggal di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .......................
57
Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Keluhan
Utama di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006.........................
58
Gambar 6.10. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Riwayat
Penyakit terdahulu di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .....
59
Gambar 6.11. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Tekanan
Darah di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .........................
60
Gambar 6.12. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Gula Darah Puasa di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ......
61
Gambar 6.13. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Kolesterol Total di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .........
62
Gambar 6.14. Proporsi Penderita Penyakit jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Kolesterol LDL di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ..........
63
Gambar 6.2.
Gambar 6.3.
Gambar 6.4.
Gambar 6.5.
Gambar 6.6.
Gambar 6.7.
Gambar 6.8.
Gambar 6.9.
ix
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 6.15. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Kolesterol HDL di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .........
64
Gambar 6.16. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar
Kolesterol Trigliserida diRSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
65
Gambar 6.17. Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .........
67
Gambar 6.18. Proporsi Umur Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Jenis Kelamin di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 ............
68
Gambar 6.19. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu
Rawat Inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 .................
69
Gambar 6.20. Proporsi Riwayat Penyakit Terdahulu Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang Rawat Inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun
2003-2006 ............................................................................................
70
x
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah perkembangan epidemiologi diawali dengan perhatian yang lebih
besar terhadap penyakit menular. Namun perubahan pola struktur masyarakat agraris
ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan pola fertilitas, gaya
hidup, sosial ekonomi yang pada gilirannya dapat memacu semakin meningkatnya
Penyakit Tidak Menular ( PTM).1
Perubahan – perubahan tersebut tanpa disadari lebih banyak memberi
pengaruh terjadinya transisi epidemiologi yaitu terjadinya pergeseran utama dalam
penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia. Penyakit menular yang selalu menjadi
penyebab kesakitan dan kematian mulai bergeser dan digantikan oleh penyakit tidak
menular seperti penyakit Jantung Koroner ( PJK ), Tumor, Diabetes, Hipertensi,
Gagal Ginjal, dan Sebagainya.2
Menurut World Health Organization (WHO 2002) pada tahun 2001
melaporkan jumlah kematian di dunia akibat penyakit kardiovaskuler dengan PMR
(Proportional Mortality Rate sebesar 29,3%) dengan rincian penyakit Jantung
Koroner proporsi 43,08%, Penyakit Jantung Rematik dengan proporsi 1,95%,
penyakit
Jantung Hipertensi dengan proporsi 5,44%, penyakit
Stroke dengan
proporsi 32,92% , penyakit Radang Jantung dengan proporsi 2,41% , dan penyakit
jantung lainnya dengan proporsi 14,18%. 3
World Health Organization (WHO 2007) melaporkan, pada tahun 2002
jumlah kematian di dunia akibat PJK dengan PMR 22,08%. Pada Tahun 2005 jumlah
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2
kematian di dunia akibat PJK PMR 23,12%.
4
World Health Organization ( WHO
2008 ) melaporkan, pada tahun 2004 jumlah kematian didunia akibat PJK dengan
PMR 22,83% .5
Pada Tahun 2001 di Afrika, penyakit kardiovaskuler meyebabkan kematian
dengan CSDR ( Cause Spesific Death Rate) 154,11 dan di Amerika penyakit
kardiovaskuler menyebabkan kematian dengan CSDR 247,58.3 Federasi Jantung
sedunia (World Heart Federation/WHF) memperkirakan penyakit kardiovaskuler
akan menjadi penyebab utama kematian di Asia pada tahun 2010.6
Pada tahun 2005, di Provinsi Jawa Tengah kasus tertinggi PJK adalah di kota
Semarang yaitu sebesar
19,54%, kemudian di Kabupaten Sragen yaitu sebesar
6,53% dan, di Kabupaten Pemalang yaitu 0,11% .7
Di Indonesia, berdasarkan data Depkes 2005 Penyakit Jantung Koroner
menempati Urutan ke-5 sebagai penyebab kematian terbanyak dari seluruh Rumah
Sakit di Indonesia dengan jumlah kematian 2.557 orang ( Proportional Mortality
Rate = 2,67% ).2
Hasil
SKRT
(Survey
Kesehatan
Rumah
Tangga)
menunjukkan
Penyakit sistem sirkulasi merupakan penyebab kematian umum nomor satu di
Indonesia pada SKRT 1992 yaitu 16% dari seluruh penyebab kematian, dan pada
SKRT 1995 meningkat menjadi 18,9% , dan dalam Surkesnas 2001, memperlihatkan
PMR PJK sebagai penyebab kematian adalah 26,4%.2 Berdasarkan SKRT tahun 2004
diperoleh data Incidence Rate penyakit jantung pada kelompok umur 15 tahun atau
lebih sebesar 2,2 %. Hasil Susenas 2004 diperoleh Incidence Rate
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
penduduk
3
Indonesia berumur 15 tahun atau lebih pernah didiagnosa sakit jantung angina
pectoris sebesar 1,3%.8
Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara tahun 2000 Penyakit jantung
Koroner menempati urutan ketiga dari penyakit tidak menular yaitu, hipertensi,
diabetes mellitus, dan penyakit jantung koroner dari pola penyakit penderita rawat
inap di Rumah Sakit dengan jumlah penderita sebanyak 354 orang yang berumur ≥ 60
tahun dengan proporsi 2,66% . Jumlah kematian penderita penyakit jantung koroner
sebanyak 37 orang dengan CFR ( Case Fatality Rate )12,17 % .9
Dari penelitian Damanik di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2000- 2004
bahwa jumlah penderita penyakit jantung koroner sebanyak 230 kasus dengan
jumlah kematian sebanyak 13 orang CFR sebesar 5,65% .10
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti jumlah penderita PJK di
RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 2003 sebanyak 198 kasus, tahun 2004 sebanyak
274,tahun 2005 sebanyak 259 kasus, tahun 2006 sebanyak 283 kasus.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
karakteristik penderita PJK yang dirawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun
2003-2006.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahuinya karakteristik penderita PJK yang dirawat inap di RSU
Dr. Pirngadi Medan Tahun 2003-2006.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
4
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita penyakit jantung koroner yang di
rawat inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk
mengetahui
distribusi
proporsi
penderita
PJK
berdasarkan
sosiodemografi (umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan
, pendidikan, pekerjaan, dan tempat tinggal ).
b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan keluhan
utama.
c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan riwayat
penyakit terdahulu.
d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan keadaan
medis ( tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol).
e. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita PJK
f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan keadaan
sewaktu pulang.
g. Untuk mengetahui perbedaan proporsi umur penderita PJK berdasarkan jenis
kelamin.
h. Untuk mengetahui perbedaan proporsi lama rawatan rata-rata penderita PJK
berdasarkan riwayat penyakit terdahulu
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
5
i. Untuk mengetahui perbedaan proporsi riwayat penyakit terdahulu penderita
PJK berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi RSU dr.Pirngadi dalam upaya peningkatan
pelayanan kesehatan.
1.4.2. Sebagai bahan kepustakaan atau referensi di perpustakaan Fakultas Kesehatan
Masyarakat ( FKM) Universitas Sumatera Utara ( USU ).
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Defenisi Penyakit Jantung Koroner
Menurut WHO (1997), Penyakit Jantung Koroner (Coronary Heart Diseases)
merupakan ketidaksanggupan jantung akut maupun kronik yang timbul karena
kekurangan suplai darah pada miokardium sehubungan dengan proses penyakit pada
sistem nadi koroner.11
Menurut American Heart Assosiation (AHA 1980), Penyakit Jantung Koroner
merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana
terdapat penebalan dari dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plak yang
mengganggu aliran darah ke otot jantung yang akibatnya dapat mengganggu fungsi
jantung.12
2.2 Anatomi Jantung 13
Pada dasarnya jantung adalah alat tubuh yang berfungsi sebagai pemompa
darah. Jantung terletak dalam rongga dada bagian kiri agak ke tengah, tepatnya di atas
sekat diafragma yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Di bawah
jantung terdapat lambung. Di sebelah kiri dan kanan jantung terdapat kedua paruparu.
Jantung terbentuk dari serabut-serabut otot bersifat khusus, dan dilengkapi
jaringan saraf yang secara teratur dan otomatis memberikan rangsangan berdenyut
bagi otot jantung. Dengan denyutan ini jantung memompa darah yang kaya akan
oksigen dan zat makanan keseluruh tubuh, termasuk arteri koroner, serta darah yang
kurang oksigen ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
7
Agar dapat mendorong sirkulasi darah ke seluruh organ tubuh, jantung normal
berdenyut rata-rata 70 kali per menit, dan tiap kali berdenyut memompakan 60 cc
darah ke pembuluh nadi dengan tekanan sampai 130 mmHg. Berarti setiap hari
jantung berdenyut 108.000 kali, dan darah yang berhasil dipompakan secara terus
menerus sebanyak 6.840 liter. Dalam keadaan bekerja fisik atau berolahraga, prestasi
kerja jantung dapat meningkat menjadi 2 sampai 5 kali dibandingkan dengan keadaan
istirahat, karena pada waktu bekerja berbagai alat tubuh membutuhkan zat-zat
makanan dan oksigen yang lebih banyak melalui peredaran darah yang juga
meningkatkan intensitasnya.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ukuran jantung kira-kira sebesar
kepalan tangan pemiliknya, dan terdiri dari :
a. Dua ruang atas disebut serambi jantung atau ”atrium” sebelah kanan dan kiri. Dua
ruang bawah disebut bilik jantung atau ”ventrikel” sebelah kanan dan kiri.
b.Empat buah klep jantung, dua diantaranya menghubungkan serambi dan bilik kanan
serta serambi dan bilik kiri (tricuspid dan mitral). Sedangkan dua buah yang lain
mengatur aliran darah ke luar jantung dari bilik kiri dan kanan (aorta dan
pulmonary). Klep-klep jantung membuka dan menutup aliran darah dalam rongga
jantung, agar mengalir ke satu arah dan mencegah terjadinya arus balik, menurut
irama yang teratur.
c.Suatu sistem listrik yang terdiri dari simpul-simpul Sinoatrial node (SA) dan
Atrioventricular node (AV) serta serabut saraf, yaitu suatu kelompok jaringan khusus
yang secara periodik dan teratur mencetuskan dan menyebarkan aliran listrik yang
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
8
berfungsi mengatur irama jantung, dan penghantar rangsangan listrik yang
menyebabkan jantung dapat berdenyut secara otomatis dan teratur.
Gambar 1. Anatomi Jantung
Bagan aliran darah dari dan ke jantung
Sumber : Atlas Anatomi Tubuh Manusia, Sobotta, 2000
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
9
2.3. Fisiologi Jantung 13
2.3.1. Proses Memompa Darah
Proses pemompaan darah sehingga darah dapat bersirkulasi ke tubuh dan
paru-paru mengikuti urutan sebagai berikut :
a. Pada saat jantung sedang relaks (diastol), darah kurang oksigen dari vena tubuh
mengalir ke serambi kanan. Pada saat yang sama, serambi kiri terisi dengan darah
yang kaya oksigen dari paru-paru.
b. Pusat listrik ( SA node) yang ada diserambi kanan menembakkan impuls listrik
yang menyebabkan kedua serambi mengkerut secara serempak. Pada saat yang
sama, katup-katup diantara serambi dan bilik terbuka, memungkinkan darah
mengalir kedalam bilik.
c. Tahap berikutnya adalah pemompaan dari bilik. Pada tahap ini sinyal listrik dari
node yang lain menyebabkan kedua bilik berkerut secara serempak. Ini
mendorong darah yang kurang oksigen dari bilik kanan kedalam paru-paru. Darah
yang kaya oksigen dari bilik kiri didesak kedalam arteri utama yang disebut
”aorta” dan dari sini darah disebarkan keseluruh bagian tubuh. Klep-klep tertutup
untuk menjamin agar tidak ada aliran balik kedalam serambi.
d. Setelah pengerutan bilik, jantung mengendur, dan memungkinkan serambi terisi
darah, sehingga proses sirkulasi dimulai kembali.
Urutan kejadian ini berlangsung kira-kira 60-70 kali per menit bila tubuh
sedang istirahat.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
10
2.3.2. Sistem Peredaran Darah Tubuh Manusia 13
Sistem pembuluh dan peredaran darah tubuh manusia merupakan suatu
jaringan pembuluh nadi (arteri) serta pembuluh balik (vena), yang secara garis besar
terdiri dari tiga sistem aliran darah, yaitu :
a. Sistem Peredaran Darah Kecil
Dari bilik jantung (ventrikel) darah mengalir ke paru-paru melalui klep
pulmonik untuk mengambil oksigen (O2) dan melepaskan CO2 kemudian masuk ke
serambi kiri. Sistem peredaran darah kecil ini berfungsi membersihkan darah yang
setelah beredar keseluruh tubuh memasuki serambi jantung kanan dengan kadar
oksigen yang rendah antara 60-70%, dan kadar CO2 yang tinggi antara 40-45%.
Setelah beredar melalui kedua paru-paru, kadar zat oksigen meningkat menjadi kirakira 96% serta CO2 menurun.
Proses pembersihan gas dalam jaringan paru-paru berlangsung khususnya
dalam gelembung-gelembung paru-paru yang halus dan berdinding sangat tipis
dimana gas oksigen dari udara disadap oleh komponen sel darah merah. Adapun gas
CO2 dikeluarkan sebagian melalui udara pernafasan.
Dengan demikian darah yang memasuki serambi kanan dikatakan ”darah
kotor”, karena kurang oksigen, sedangkan darah yang memasuki serambi kiri disebut
sebagai ”darah bersih” yang kaya oksigen.
b. Sistem Peredaran Darah Besar
Darah kaya oksigen dari serambi kiri memasuki bilik kiri melalui klep mitral,
untuk kemudian dipompakan keseluruh tubuh dan membawa zat oksigen serta bahan
makanan yang diperlukan oleh segenap sel-sel dari alat-alat tubuh kita. Darah ini
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
11
dipompakan keluar dari bilik kiri melewati klep aorta serta memasuki pembuluh nadi
utama, dan selanjutnya melaui cabang-cabang pembuluh ini disalurkan kesegenap
bagian tubuh.
c. Sistem Peredaran Darah Koroner
Pembuluh koroner utama dibagi menjadi right coronary artery (RCA), left
coronary artery (LCA), left arterior descending artery dan circum flex artery. Sistem
sirkulasi darah koroner terpisah dari sistem aliran darah kecil maupun sistem aliran
darah besar. Artinya khusus untuk menyuplai darah ke otot jantung, yaitu melalui
pembuluh koroner dan kembali melalui pembuluh balik yang kemudian menyatu
serta bermuara langsung kedalam bilik kanan. Melalui sistem peredaran darah
koroner ini, jantung mendapatkan oksigen, zat makanan, serta zat-zat lain agar dapat
menggerakkan jantung sesuai dengan fungsinya.
2.4. Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner 1
Jantung dialiri oleh arteri coronaria yang mensuplai darah kebutuhan jantung
sendiri. Gangguan pada arteri inilah yang menyebabkan terjadinya Penyakit Jantung
Koroner ( PJK ) . Penyakit ini berkaitan dengan gangguan suplai darah pada otot
jantung sehingga jantung akan mengalami kekurangan darah dengan segala
menifestasinya.
Timbulnya
PJK
walaupun
tampak
mendadak,
sebenarnya
melalui
perangsangan lama ( kronik). Terjadinya PJK berkaitan dengan suatu gangguan yang
mengenai pembuluh darah yang disebut arteriosklerosis. Hal ini berarti terjadi
kekakuan dan penyempitan lubang pembuluh darah yang akan menyebabkan
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
12
gangguan atau kekurangan suplai darah untuk otot jantung. Keadaan ini akan
menimbulkan apa yang disebut iskemia miokard.
Terjadinya dan percepatan kejadian arteriosklerosis ini berkaitan dengan
berbagai faktor yang lebih lanjut akan menjadi risiko terjadinya PJK. Faktor-faktor
itu adalah seperti kebiasaan merokok, kegemukan, dan tegangan psikososial.
Gambaran klinik adanya PJK dapat berupa angina pektoris, miokard infark,
payah jantung ataupun mati mendadak. Ataupun mungkin tanpa gangguan atau
gejala. Pada umumnya gangguan suplai darah arteri koronaria dianggap berbahaya
bila terjadi penyempitan sebesar 70%, atau lebih pada pangkal atau cabang utama
coronaria. Penyempitan yang kurang dari 50% kemungkinan belum menampakkan
gangguan yang berarti. Keadaan ini tergantung kepada beratnya arteriosklerosis dan
luasnya gangguan jantung dan apakah serangan itu lama atau masih baru.
2.4.1. Angina Pectoris 14
Angina Pectoris adalah ”jeritan ” otot jantung yang merupakan sakit dada oleh
karena kekurangan oksigen. Ini adalah akibat dari tidak adanya keseimbangan antara
kebutuhan oksigen miokard dan kemampuan pembuluh darah koroner menyediakan
oksigen secukupnya untuk kontraksi miokard.
Adanya Angina Pectoris dapat dikenal secara :
1. Kualitas nyeri dada yang khas yaitu perasaan dada yang tertekan, merasa terbakar
atau susah bernafas.
2. Lokasi nyeri yaitu sentral dada yang menjalar ke leher, rahang dan turun lengan
kiri.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
13
3. Faktor pencetus seperti sedang emosi, bekerja, sesudah makan, atau dalam udara
dingin.
4. Perasaan nyeri hilang segera setelah istirahat ataupun dengan memakai
nitrogliserin sublingual.
2.4.2. Infark Miokard.15
Infark Miokard adalah suatu keadaan yang berat disebabkan oleh oklusi
( penutupan mendadak pembuluh koroner ) atau cabangnya yang mengalami sklerosis
( pengerasan ). Biasanya cara penutupan disebabkan adanya trombus dan pendarahan
dalam intima. Terjadinya trombus disebabkan oleh ruptur plak yang kemudian diikuti
oleh pembentukan trombus oleh trombosit. Lokasi dan luasnya miokard infark
tergantung pada arteri yang oklusi.
Faktor pencetus disebabkan oleh 2 keadaan :
1. Berkurangnya aliran darah koroner.
2. Kerja Jantung yang meningkat oleh karena kerja fisik yang berlebihan dan
tegangan jiwa (stress).
Gejala klinik infark miokard antara lain :
1. Nyeri yang hebat terutama ditengah-tengah dada, yang menjalar kepunggung,
bahu,leher dan lengan kiri.
2. Gelisah, takut mati.
3. Pusing dan keringat dingin.
4. Gangguan Gastrointestinal ( mual,muntah,diare )
5. Lemah dan Lemas
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
14
2.4.3. Payah Jantung16
Perasaan sakit akan bertahan hingga berjam-jam dan dengan nitrogliserin
tidak akan berkurang, penderita gelisah,takut mati, pusing( pening), dan keringat
dingin, gangguan gastrointestinal ( mual, muntah, diare,), syok dimana tekanan darah
rendah, nadi cepat dan kecil pada auskultasi suara jantung yang lemah dan kadang
terdengar suara gallop, sebagai tanda telah terjadi gagal jantung kiri.
2.4.4. Mati Mendadak ( Sudden Cardiac Death )1
Sudden Cardiac Death ( SCD )adalah kematian mendadak pada penderita PJK
dimana 50% diantaranya tidak disertai keluhan. Sedangkan yang mengalami keluhan
akan mati 6jam setelah keluhan. Proses ini dimulai dengan trombosis pembuluh darah
yang disusul dengan nekrosis yang disertai aritmia ventrikel.
2.5 Epidemilogi Penyakit Jantung Koroner.
2.5.1. Distribusi dan Frekuensi Penyakit Jantung Koroner
Epidemi PJK di mulai di Amerika Utara, Eropa, dan Australia di awal abad
17. Di beberapa negara industri, jumlah kematian akibat penyakit ini mencapai
puncaknya di tahun 60 hingga awal 70-an dan sejak saat ini perkembangannya
meningkat sangat drastis hingga mencapai 50% di beberapa negara.17
Ada variasi yang besar dalam prevalensi penyakit jantung koroner di seluruh
dunia. Sebagian besar perbedaan yang ada dapat dijelaskan dengan adanya insidens
faktor risiko. Negara-negara yang belum berkembang hanya mempunyai sedikit kasus
penyakit jantung koroner.18
Di negara maju, penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan pembunuh
nomor satu, terutama di Eropa. Di Wales, satu dari empat orang Wales mengalami
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
15
serangan penyakit jantung koroner (Prevalens Rate) sebelum ulang tahunnya yang
ke-75. Kondisi ini dikaitkan dengan pola hidup sehari-hari yang tidak sehat.19
Di Inggris, satu dari empat laki-laki dan satu dari lima perempuan meninggal
pertahunnya akibat penyakit jantung koroner (Sex Spesific Death Rate), yang
mempresentasikan sekitar setengah kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Di
Inggris, terdapat perbedaan regional sosio ekonomi dan etnik yang bermakna dalam
prevalensi penyakit jantung koroner. Prevalensi tertinggi terdapat di utara Inggris dan
Skotlandia. The Health Survey For England (2005) mengatakan bahwa 3% penduduk
dewasa menderita angina dan 0,5% penduduk dewasa telah mengalami infark
miocard (Prevalens Rate).20
Di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah yang banyak adalah
penyakit jantung koroner, penyakit jantung reumatik, dan penyakit darah tinggi
(hipertensi). Penyakit jantung koroner umumnya banyak terdapat pada kelompok usia
diatas 40 tahun dengan Prevalens Rate sebesar 13%.14
Di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2000-2004 dari seluruh penderita PJK
yang dirawat inap, penderita terbanyak pada kelompok umur 60-69 tahun sebesar
28,7%, dan terbanyak pada jenis kelamin laki-laki sebesar 62,6%.10
2.5.2. Determinan Penyakit Jantung Koroner 1
.
Secara garis besar faktor resiko PJK dapat dibagi dua. Yang pertama adalah
faktor resiko yang dapat diubah ( modifiable ) yaitu : hipertensi, kolesterol, rokok,
obesitas, diabetes mellitus, ketidakaktifan fisik, stress. Dan yang kedua adalah factor
resiko yang tidak dapat diubah ( non- modifiable) yaitu : umur, jenis kelamin, dan
genetik.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
16
a. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah, yang
merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat. ialah kenaikan tekanan darah
sistolik melebihi 140mmHg dan diastolik melebihi 90 mmHg.2
Meningkatnya tekanan darah dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Menurut Joint National Committe on Detection Evaluation and Treatment of High
Blood Pressure JNC VII tahun 2003, hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan
tekanan darah penderita,batasan hipertensi sebagai berikut:
Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Derajat Tekanan Darah
No
TDS/TDD
Derajat Tekanan Darah
1
< 120/80
Normal
2
120-129/ 80-84
Prehipertensi
3
130-139/85-89
4
≥140-159/90-99
Hipertensi derajat 1
5
160-179/100-109
Hipertensi derajat 2
6
≥180/110
Sumber : National Committe on Detection Evaluation and Treatment of High Blood
Pressure (JNC) VII tahun 2003.
b. Hiperkolesterolemia13
Terdapat hubungan langsung antara risiko PJK dan kadar kolesterol darah.
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang dimakan meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah. Kolesterol dalam darah dapat digolongkan menjadi beberapa
jenis yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) , VLDL (Very Low Density Lipoprotein),
dan HDL (High Density Lippoprotein).
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
17
Beberapa parameter yang dipakai untuk menegtahui adanya resiko PJK dan
hubungannya dengan kadar kolesterol darah :21
a. Kadar Kolesterol total
Kadar kolesterol total dalam darah dikategorikan atas :
1. Normal
: < 200 mg/dl
2. Sedang
: 200-239 mg/dl
3. Tinggi
: ≥ 240 mg/dl
Makin tinggi kadar kolesterol total dalam darah maka resiko terjadinya PJK
semakin meningkat.
b. Low Density Lipoprotein ( LDL) Kolesterol
LDL kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat buruk atau
merugikan ( bad cholesterol ) karena kadar LDL yang meninggi akan menyebabkan
penebalan dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol lebih tepat sebagai
penunjuk untuk mengetahui resiko PJK dari pada kolesterol total. Kadar kolesterol
LDL dalam darah dikategorikan atas:
1. Normal
: < 130 mg/dl
2. Sedang
:130-159 mg/dl
3. Tinggi
:≥ 160 mg/dl
Makin tinggi kadar kolestreol LDL dalam darah maka resiko untuk terjadinya
PJK akan semakin meningkat.
c. High Density Lippoprotein (HDL) kolesterol
HDL kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat baik atau
menguntungkan ( good cholesterol) karena mengangkut kolesterol dari pembuluh
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
18
darah kembali kehati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh
darah atau mencegah terjadinya proses arterosklerosis. Kadar kolesterol HDL dalam
darah dikategorikan atas :
1. Normal
: > 45 mg/dl
2. Sedang
: 35-45 mg/dl
3. Rendah
: < 35mg/dl
Makin rendah kadar kolesterol HDL dalam darah maka resiko terjadinya PJK
akan semakin meningkat. Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan mengurangi
berat badan, menambah exercise dan berhenti merokok.
d. Rasio Kolesterol
Rasio kolesterol adalah rasio antara kadar kolesterol total dengan kadar
kolestreol HDL. Rasio kolesterol dalam darah sebaiknya < 4,5 pada laki-laki dan <4,0
pada perempuan. Makin tinggi rasio kolesterol total dalam darah maka resiko
terjadinya PJK akan semakin meningkat.
e. Kadar Trigliserida
Trigliserida di dalam tubuh terdiri dari 3 jenis lemak yaitu lemak jenuh, lemak
tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Kadar trigliserida dalam darah
dikategorikan atas:
1. Normal
: <150 mg/dl
2. Sedang
: 150-249 mg/dl
3. Tinggi
: 250-500 mg/dl
4. Sangat tinggi
: > 500 mg/dl
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
19
Makin tinggi kadar trigliserida dalam darah maka resiko terjadinya PJK akan
semakin meningkat.
c. Merokok22
Di AS, merokok berhubungan erat bagi sekitar 325.000 kematian
prematur/dini setiap tahunnya. Dari jumlah kematian tersebut terdapat kematian
akibat PJK dan lebih dari satu dalam kematian PJK itu karena merokok. Merokok
sigaret tinggi nikotin menyebabkan peningkatan frekuensi denyut jantung istirahat
serta meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik sehingga meningkatkan
kebutuhan oksigen myokardium.
Penelitian Framingham mendapatkan kematian mendadak akibat PJK pada
laki-laki perokok perokok 10kali lebih besar daripada bukan perokok pada
perempuan perokok 4,5 kali lebih besar daripada bukan perokok
Apabila berhenti merokok penurunan resiko PJK akan berkurang 50% pada
akhir tahun pertama setelah berhenti merokok dan kembali seperti yang tidak
merokok setelah berhenti merokok 10 tahun.21
d. Obesitas23
Orang dengan berat badan berlebihan mempunyai kemungkinan terkena
penyakit jantung dan stroke lebih tinggi. Gemuk tidak sehat karena kelebihan berat
badan meningkatkan beban jantung. Ini berhubungan dengan penyakit jantung
koroner terutama karena pengaruhnya pada tekanan darah, kadar kolesterol darah
juga diabetes melitus. Seseorang yang mengalami kegemukan kemungkinan menjadi
Penderita PJK 2 kali lipat dari pada seseorang yang memiliki berat badan normal.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
20
e.Diabetes Mellitus24
Menurut American Diabetes Association ( ADA )2003, Diabetes Mellitus
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan
kadar gula darah ( hiperglikemi ) secara terus menerus akibat kekurangan insulin baik
kuantitatif maupun kualitatif yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau oleh karena kedua-duanya yang berdampak pada kerusakan, disfungsi,
dan kegagalan kerja beberapa organ tubuh, terutama mata,ginjal, syaraf, jantung, dan
pembuluh darah.
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan
kadar gula darah melebihi normal. Menurut ADA (1997) kadar glukosa normal darah
vena pada waktu puasa tidak melebihi 126 mg/dl pada 2 jam sesudah minum glukosa
oral 75 gram tidak melebihi 200 m/dl.25
Intoleransi terhadap glukosa sejak dulu telah diketahui sebagai predisposisi
penyakit pembuluh darah .Penelitian menunjukkan laki-laki yang menderita DM
resiko PJK 50% lebih tinggi pada orang normal, sedangkan pada perempuan
resikonya menjadi dua kali lipat, walaupun mekanismenya belum jelas.21,22
f. Ketidakaktifan Fisik
Sejumlah penelitian epidemiologi mendukung hipotesis bahwa aktifitas fisik
yang giat menurunkan resiko PJK. Aktifitas fisik (exercise) dapat meningkatkan
kadar HDL kolesterol, memperbaiki kolteral koroner sehingga resiko PJK dapat
dikurangi, memperbaiki fungsi paru dan pemberian oksigen ke miocard, menurunkan
berat badan, menurunkan kolesterol, trigliserida, dan KGD pada penderita
DM,menurunkan tekanan darah.22
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
21
Hasil penelitian di harvard selama 10 tahun ( 1962-1972) terhadap 16.936
alumni Universitas harvard, USA, menyimpulkan orang dengan exercise fisik yang
adekuat kemungkinan menderita serangan PJK lebih kecil dibandingkan dengan yang
kurang melakukan aktifitas. 21
g. Stress
Stress, baik fisik maupun mental merupakan faktor risiko untuk terjadinya
PJK. Pada masa sekarang, lingkungan kerja telah menjadi penyebab utama stres, dan
terdapat hubungan yang saling berkaitan antara stres dan abnormalitas metabolisme
lipid.13
Perilaku yang rentan terhadap terjadinya penyakit koroner( kepribadian tipe
A) antara lain sifat agresif, kompetitif, kasar, sinis, keinginan untuk dipandang,
keinginan untuk mencapai sesuatu. Kepribadian tipe B antara lain orang yang lebih
mudah merasa beruntung, tidak terlalu ambisius, dan mudah puas memiliki risiko
yang lebih kecil untuk menderita PJK dibandingkan mereka yang berkepribadian
tipe A. 20
Stres dapat memicu pengeluaran hormon adrenalin dan katekolamin yang
tinggi yang dapat berakibat mempercepat kekejangan (spasm) arteri koroner,
sehingga suplai darah ke otot jantung terganggu. 13
h. Umur 21
Telah dibuktikan adanya hubungan antar umur dengan kematian akibat PJK.
Penderita PJK sering ditemui pada usia 60 tahun keatas, tetapi juga pada usia
dibawah 40 tahun sudah ditemukan. Pada laki-laki, kasus kematian PJK mulai
dijumpai pada usia 35 tahun, dan terus meningkat dengan bertambahnya usia.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
22
Di AS kadar kolesterol pada laki-laki maupun perempuan mulai meningkat
pada usia 20 tahun . Pada laki-laki kadar kolesterol akan meningkat sampai usia 50
tahun dan akhirnya akan turun sedikit setelah 50 tahun. Kadar kolesterol perempuan
biasanya akan meningkat menjadi lebih tinggi dari pada laki-laki.
Dari penelitian Cooper pada 2000 laki-laki yang sehat didapatkan peningkatan
kadar kolesterol total dengan bertambahnya usia. Akan tetapi kadar HDL kolesterol
akan tetap konstan, sedangkan kadar kolesterol LDL cenderung meningkat.
i. Jenis Kelamin21
Di AS gejala PJK sebelum berumur 60 tahun didapatkan pada 1 dari 5 lakilaki dan 1 dari 17 perempuan, ini berarti bahwa laki-laki mempunyai resiko PJK 2-3
kali lebih besar daripada perempuan. Pada beberapa perempuan pemakaian oral
kontrasepsi ( estrogen) dan selama kehamilan akan meningkatkan kadar kolesterol.
Pada wanita hamil , besar kadar kolesterol akan kembali normal 20 minggu setelah
melahirkan.
Estrogen dapat meningkatkan mekanisme PJK antara lain: peningkatan
kolesterol serum total, peningkatan LDL, peningkatan trigliserida serum, intoleransi
glukosa yang dapat menyebabkan DM yang merupakan faktor resiko PJK,
kecendrungan trombositosis, peningkatan TD, peningkatan tonus otot polos arteri
koronaria.
Angka kematian usia muda pada laki-laki didapatkan lebih tinggi daripada
perempuan, akan tetapi setelah menopause hampir tidak didapatkan perbedaan
dengan laki-laki.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
23
j. Genetik
Gillium (1978) menyatakan bahwa PJK cenderung lebih banyak pada subjek
yang orang tuanya telah menderita PJK dini. Bila kedua orang tua penderita PJK
menderita PJK pada usia muda, maka anaknya akan mempunyai resiko yang lebih
tinggi bagi perkembangannya PJK daripada hanya seseorang atau tidak ada orang
tuanya yang menderita PJK.22
WHO ( 2001) menyatakan bahwa sejarah klinik PJK merupakan prediktor
penting terhadap resiko utama kejadian penyakit jantung lainnya. Penderita yang
pernah mengalami PJK cenderung mengalami insidens kambuh atau kematian
mendadak PJK yaitu sebesar 40% atau lebih.26
2.6. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
Upaya pencegahan terhadap penyakit jantung koroner dapat meliputi 4 tingkat
upaya:
2.6.1. Pencegahan Primordial
Yaitu upaya untuk mencegah munculnya faktor predisposisi terhadap PJK
dalam suatu wilayah dimana belum tampak adanya faktor yang menjadi risiko PJK. 1
Tujuannya adalah untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan
kultural yang mendorong peningkatan risiko penyakit. 27
Upaya primordial penyakit jantung koroner dapat berupa kebijaksanaan
nasional nutrisi dalam sektor agrokultur, industri makanan, impor dan ekspor
makanan, penanganan komprehensif rokok, pencegahan hipertensi dan promosi
aktivitas fisik/olahraga. 27
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
24
2.6.2. Pencegahan Primer
Yaitu upaya awal untuk mencegah PJK sebelum seseorang menderita PJK.
Dilakukan dengan pendekatan komuniti berupa penyuluhan faktor-faktor risiko PJK
terutama pada kelompok risiko tinggi. Pencegahan ditujukan kepada pencegahan
terhadap berkembang proses aterosklerosis. 1
Upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada pencegahan primer ini antara
lain : 13
a. Mengontrol kolesterol darah. Yaitu dengan cara mengidentifikasi jenis
makanan yang kaya akan kolesterol kemudian mengurangi konsumsinya serta
mengkonsumsi serat yang larut (soluble fiber).
b. Mengontrol tekanan darah. Banyak kasus tekanan darah tinggi tidak dapat
disembuhkan. Keadaan ini berasal dari suatu kecendrungan genetik yang
bercampur dengan faktor resiko seperti stres, kegemukan, terlalu banyak
konsumsi garam dan kurang gerak badan. Upaya pengendalian yang dapat
dilakukan adalah mengatur diit, menjaga berat badan, menurunkan stres dan
melakukan olahraga.
c. Berhenti Merokok. Program-program pendidikan umum dan kampanye anti
merokok perlu dilaksanakan secara intensif, seperti di pesawat terbang, di
rumah sakit, dan di tempat umum lainnya.
d. Aktivitas Fisik. Manfaat dari melakukan aktivitas fisik dan olahraga bagi
penyakit jantung koroner antara lain adalah perbaikan fungsi dan efisiensi
kardiovaskuler, pengurangan faktor risiko lain yang menganggu pembuluh
darah koroner, perbaikan terhadap toleransi stres.1
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
25
2.6.3. Pencegahan Sekunder
Yaitu upaya untuk mencegah keadaan PJK yang sudah pernah terjadi untuk
berulang atau menjadi lebih berat. Disini diperlukan perubahan pola hidup dan
kepatuhan berobat bagi mereka yang sudah pernah menderita PJK. Pencegahan
sekunder ini ditujukan untuk mempertahankan nilai prognostik yang lebih baik dan
menurunkan mortalitas.1
Pedoman untuk mencegah serangan jantung dan kematian pada penderita PJK
hampir sama dengan pencegahan primer. Selain itu juga dilakukan intervensi dengan
obat-obatan seperti aspirin, golongan beta blocker, antagonis kalsium lain jika
diperlukan.20
2.6.4. Pencegahan Tersier
Yaitu upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat atau
kematian serta usaha rehabilitasi. Pencegahan ini berupaya agar tidak terjadi kambuh
pada penderita dan agar penderita dapat melaksanakan aktivitasnya kembali. 1
Penyembuhan penyakit jantung seperti serangan jantung atau operasi pintas
koroner adalah sebuah proses panjang dan dilaksanakan tahap demi tahap. Program
rehabilitasi bertujuan menolong para pasien jantung untuk kembali pada kondisi
kesehatan seperti sebelum menderita penyakit, sebaik dan secepat mungkin. Secara
garis besar program rehabilitasi terdiri atas dua komponen utama yaitu pendidikan
dan penyuluhan pada pasien dan keluarga serta olahraga teratur dengan pola dan
intensitas tertentu. 22
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
26
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Untuk membantu penulis dalam penelitian, maka dibuat kerangka konsep
penelitian yang mencakup semua variabel penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner :
1. Sosiodemografi:
Umur
Jenis kelamin
Agama
Suku
Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Tempat tinggal
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit terdahulu
4. Keadaan medis
Tekanan darah
Kadar gula darah
Dan kadar kolesterol)
5 Lama rawatan
6 Keadaan sewaktu pulang
3.2. Defenisi Operasional
3.2.1.Penderita penyakit jantung koroner (PJK) adalah penderita yang dinyatakan
menderita PJK berdasarkan diagnosa dokter RSU Dr.Pirngadi Medan Yang
dicatat di kartu status.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
27
3.2.2. Faktor Sosiodemografi PJK yang dibedakan atas :
a. Umur adalah lamanya hidup penderita PJK yang dihitung berdasarkan tahun
sejak dilahirkan hingga saat penderita menjadi pasien di rumah sakit seperti
yang tertera dalam status. Dikategorikan menjadi:
1. < 45 tahun
2. 45-55 tahun
3. >55 tahun
b. Jenis Kelamin adalah ciri organ reproduksi yang dimiliki penderita seperti
yang tertera pada kartu status. Dikategorikan menjadi :
1. Pria
2. Wanita
c. Agama adalah kepercayaan yang dianut penderita seperti yang tertera pada
kartu status. Dikategorikan menjadi :
1. Islam
2. Kristen Protestan
3. Kristen Katolik
d. Suku adalah ras atau etnik penderita seperti yang tertera pada kartu status.
dikatergorikan menjadi:
1. Batak
2. Jawa
3. Melayu
4. Aceh
5. Minang
e. Status Perkawinan adalah keterangan yang menunjukkan riwayat pernikahan
penderita seperti yang tertera dikartu status. Dikategorikan menjadi:
1. Kawin
2. Belum Kawin
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
28
f. Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir penderita PJK rawat inap di
RSU dr.Pirngadi Medan sesuai dengan yang tertera pada kartu status.
Dikategorikan menjadi :
1. Tidak Tamat SD
2. SD
3. SLTP
4. SLTA
5. Akademik / Perguruan Tinggi
g. Pekerjaan adalah kegiatan rutin penderita untuk mencari nafkah seperti yang
tertera pada kartu status. Dikategorikan menjadi:
1. PNS
2. Wiraswasta
3. Petani
4. Pensiunan
5. Ibu Rumah Tangga
h. Tempat tinggal adalah keberadaan penderita seperti yang tertera pada kartu
status. Dikategorikan menjadi :
1. Medan
2. Luar Medan
3.2.3. Keluhan Utama adalah jenis keluhan atau gangguan fisik yang sering dirasakan
oleh penderita PJK berdasarkan anamnese dokter yang tertera pada kartu
status. Dikategorikan menjadi :
1. Sesak nafas
2. Nyeri dada
3. Jantung berdebar-debar
4. Sakit kepala
5. Keringat dingin
6. Lemas
7. Gelisah
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
29
Keluahan utama kombinasi adalah keluhan atau gangguan yang sering
dirasakan oleh penderita > 1 keluhan. Dikategorikan menjadi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nyeri dada dan lemas
Sesak nafas dan nyeri dada
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Gelisah dan keringat dingin
Nyeri dada dan gelisah
Jantung berdebar-debar dan lemas
3.2.4. Riwayat Penyakit Terdahulu adalah penyakit yang pernah diderita oleh
penderita sebelumnya yang memiliki risiko untuk menimbulkan PJK yang
tercatat pada kartu status. Dikategorikan menjadi :
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
3. Hiperkolesterolemia
4. > 1 Riwayat penyakit
5. Tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
3.2.5. Keadaan medis penderita yang dibedakan atas :
a. Tekanan darah adalah Tekanan Darah Sistolik (TDS)/ Tekanan Darah Diastolik
(TDD) penderita yang tertera pada kartu status yang dikategorikan menjadi :
1. Normal ( TDS < 140mmHg/ TDD 90mmHg )
2. Hipertensi Ringan (TDS 140-159 mmHg / TDD 90-99mmHg)
3. Hipertensi Berat (TDS ≥ 160mmHg / TDD 100mmHg)
b. Kadar Gula Darah adalah kadar gula penderita seperti yang tertera di kartu
status yang dikategorikan menjadi :
i .Kadar gula darah puasa yang dikategorikan atas :
1. Normal (< 110 mg/dl )
2. Tinggi (≥ 126 mg/dl )
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
30
c. Kadar kolesterol adalah kadar kolesterol penderita PJK yang tertera pada kartu
status yang dikategorikan menjadi :
i. Kadar kolesterol total yang dikategorikan atas :
1. Normal ( <200mg/dl )
2. Sedang ( 200-239mg/dl )
3. Tinggi (≥ 240 mg/dl )
ii. Kadar kolesterol LDL yang dikategorikan atas :
1. Normal ( <130mg/dl )
2. Sedang ( 130-159 mg/dl )
3. Tinggi (≥160 mg/dl )
iii. Kadar Kolesterol HDL yang dikategorikan atas :
1. Normal ( >45 mg/dl )
2. Sedang ( 35-45 mg/dl )
3. Rendah ( <35 mg/dl )
iv. Kadar Trigliserida yang dikategorikan atas:
1. Normal ( <150mg/dl )
2. Sedang ( 150-249mg/dl )
3. Tinggi ( 250-500 mg/dl )
3.2.6. Lama rawatan adalah lama hari rawatan penderita penyakit jantung koroner,
dihitung dari tanggal mulai masuk sampai dengan keluar (baik dengan izin
dokter maupun meninggal dunia) sesuai dengan yang tertulis di rekam medis,
dan selanjutnya ditentukan lama rawatan rata-rata.
3.2.7. Keadaan Sewaktu Pulang adalah keadaan dan kondisi penderita waktu keluar
dari rumah sakit, dikategorikan atas:
1. Pulang Berobat Jalan ( PBJ )
2. Pulang Atas Permintaan Sendiri ( PAPS )
3. Meninggal
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
31
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 . Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan desain Case Series.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di RSU Dr. Pirngadi Medan. Pemilihan lokasi penelitian
ini dengan pertimbangan bahwa RSU Dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit
pendidikan dan penelitian, tersedianya data yang dibutuhkan, yaitu data penyakit
jantung koroner yang dirawat inap tahun 2003-2006 di rumah sakit tersebut.
4.2.3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2008- Maret 2009, dimulai dari
survey pendahuluan, seminar priposal, pengumpulan dan pengolahan data serta ujian
skripsi.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua data penderita PJK yang berobat rawat
inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2003-2006 sebanyak 1.014 orang.
4.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah data penderita PJK yang dirawat inap di
RSU Dr.Pirngadi selama Tahun 2003-2006. Besar sampel diperoleh dengan
menggunakan rumus: 28
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
32
n=
N
1 + N (d 2 )
Keterangan :
N : Besar Populasi = 1.014
n : Jumlah sampel
d : Tingkat Kepercayaan yang diinginkan = 0,05
Sehingga :
n=
1.014
1 + 1.014(0,05 x0,05)
n=
1.014
3,53
n = 287
Berdasarkan perhitungan di atas besar sampel yang dibutuhkan adalah 287
data penderita PJK rawat inap tahun 2003-2006.
Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random
sampling berupa angka acak dengan menggunakan komputer program Csurvey.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diperoleh dari kartu status
penderita PJK rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan tahun 20032006.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
33
4.5. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputer melalui
program SPSS, lalu dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan uji chi square
dan uji anova. Kemudian hasil disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi
frekuensi, diagram pie dan diagram bar.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
34
BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintah Kolonial
Belanda dengan nama Gemente Zieken Huis. Peletakan batu pertamanya dilakukan
oleh Maria Costantia Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada
tahun 1930.
Setelah masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, Rumah Sakit ini
diambil alih oleh bangsa Jepang dan berganti nama menjadi Syuritso Bysonoince dan
pimpinannya dipercayakan kepada seorang putera Indonesia yaitu Dr.Raden Pirngadi
Gonggo Putro. Pada tahun 1947 nama rumah sakit ini diganti menjadi Rumah Sakit
Kota Medan yang dipimpin oleh Dr.Ahmad Sofyan. Semasa kepemimpinannya
Rumah Sakit ini berubah menjadi Rumah Sakit Umum Medan tahun 1952.
Pada tahun 1979 sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara
No.150 tahun 1979 tanggal 25 Juni 1979 RSU Pusat Propinsi Medan diberi nama
RSU Dr.Pirngadi Medan.
Sejak berdirinya FK USU tanggal 20 Agustus 1952, maka RSU Dr.Pirngadi
Medan secara otomatis dipakai sebagai tempat kepaniteraan klinik para mahasiswa
FK USU, walaupun penandatanganan perjanjian kerja sama antara FK USU dengan
RSU Dr.Pirngadi Medan sebagai Teaching Hospital (RS Pendidikan) FK USU baru
dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 1968.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka berdasarkan Perda Kota
Medan No.30 tahun 2002 tanggal 6 September 2002 tentang Pembentukan Organisasi
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
35
dan Tata Kerja Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan sebutan
dalam organisasi adalah Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan.
Sesuai dengan tugasnya RSU Dr.Pirngadi Medan melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan pencegahan akibat penyakit, pemulihan dan rujukan, maka RSU
Dr.Pirngadi Medan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan medis
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Menyelenggarakan asuhan keperawatan
4. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
6. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
7. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
RSU dr.Pirngadi Medan menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan
non medis yaitu:
1. Instalasi Patologi Klinik
2. Patologi Anatomi
3. Radiologi
4. Pelayanan Kedokteran Kehakiman
5. Instalasi Rehabilitasi Medik
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
36
5.2.Sosiodemografi Penderita Penyakit Jantung Koroner ( PJK )
Hasil penelitian tentang karakteristik penderita PJK rawat inap di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006, diperoleh
distribusi kasus berdasarkan
sosiodemografi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita PJK Yang Dirawat Inap Berdasarkan
Sosiodemografi Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sosidemografi
Umur( Tahun )
<45 tahun
45 -55 tahun
>55 tahun
Jumlah
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Jumlah
Agama
Islam
Kristen Protestan
Kristen Katolik
Jumlah
Suku
Batak
Jawa
Melayu
Aceh
Minang
Jumlah
Status perkawinan
Kawin
Belum kawin
Jumlah
Pendidikan
Tidak tamat SD
SD
SLTP
SLTA
Perguruan Tinggi/Akademik
Jumlah
f
%
35
68
184
287
f
188
99
287
f
146
135
6
287
f
210
37
15
4
21
287
f
281
6
287
f
4
59
54
105
65
287
12,2
23,7
64,1
100
%
65,5
34,5
100
%
50,9
47
2,1
100
%
73,2
12,9
5,2
1,4
7,3
100
%
97,9
2,1
100
%
1,4
20,6
18,8
36,6
22,6
100
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
37
7.
8.
Pekerjaan
PNS
Wiraswasta
Petani
Pensiunan
Ibu Rumah Tangga
Jumlah
Tempat tinggal
Medan
Luar medan
Jumlah
f
85
58
14
51
79
287
f
223
64
287
%
29,6
20,2
4,9
17,8
27,5
100
%
77,7
22,3
100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui karakteristik penderita PJK rawat inap
di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 berdasarkan Sosiodemografi,
berdasarkan umur proporsi tertinggi penderita PJK adalah kelompok umur > 55
tahun yaitu 64,1% (184 orang ) , disusul kelompok umur 45-55 tahun 23,7%
(68 orang) dan proporsi terendah adalah kelompok umur < 45 yaitu 12,2% (35
orang). Berdasarkan jenis kelamin proporsi tertinggi adalah pria 65,5% (188 orang)
dan proporsi terendah jenis kelamin wanita 34,5% (99orang ).
Berdasarkan agama proporsi tertinggi adalah agama Islam 50,9%(146 orang ),
agama Kristen Protestan 47% (135 orang), dan proporsi terendah beragama Kristen
Katolik 2,1% (6 orang). Berdasarkan suku proporsi tertinggi adalah suku Batak
73,2% (210 orang), disusul suku Jawa 12,9% (37 orang), Minang 7,3% (21 orang),
Melayu 5,2% (15 orang), dan proporsi terendah yaitu suku Aceh 1,4% (4 orang).
Berdasarkan status perkawinan, proporsi tertinggi adalah status kawin 97,9%
(281 orang), dan belum kawin dengan proporsi 2,1% (6 orang). Berdasarkan tingkat
pendidikan, proporsi tertinggi adalah pendidikan SLTA 36,6% (105 orang),
Akademik/Perguruan Tinggi 22,6% (65 orang), pendidikan SD 20,6% (59 orang),
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
38
pendidikan SLTP 18,8% (54 orang) dan proporsi terendah tidak tamat SD 1,4% (4
orang).
Berdasarkan pekerjaan penderita, proporsi tertinggi bekerja sebagai
PNS
yaitu 29,6% (85 orang), diikuti sebagai ibu rumah tangga 27,5% (79 orang), bekerja
sebagai wiraswasta 20,2% (58 orang), sebagai pensiunan 17,8% (51 orang) dan
proporsi terendah sebagai petani 4,9% (14 orang). Berdasarkan tempat tinggal
penderita, proporsi tertinggi berasal dari Medan 77,7% (223 orang), sedangkan dari
luar Medan 22,3% (64 orang).
5.3
Keadaan dan Riwayat Penderita Penyakit Jantung Koroner
Hasil penelitian tentang karakteristik penderita penyakit jantung koroner
rawat inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006, diperoleh distribusi kasus
berdasarkan keadaan dan riwayat penyakit penderita sebagai berikut:
5.3.1
Keluhan Utama
Proporsi penderita PJK berdasarkan keluhan utama di RSU Dr.Pirngadi
Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita PJK Yang Dirawat Inap Berdasarkan
Keluhan Utama di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keluhan Utama
Nyeri Dada
Lemas
Sesak nafas
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Gelisah
Keringat dingin
f
244
152
90
20
14
12
9
%
85,01
53
31,4
7
4,9
4,2
3,13
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
39
Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat diketahui dari 287 penderita PJK proporsi
tertinggi berdasarkan keluhan utama adalah nyeri dada 85,01% (244 orang), lemas
53% (152 orang), Sesak nafas 31,4% (90 orang), sakit kepala 7% (20 orang),
jantung berdebar-debar 4,9% (14 orang), gelisah 4,2% (12 orang), dan proporsi
terendah adalah dengan keluhan keringat dingin 3,13% (9 orang).
Pada tabel dibawah ini ada penderita yang memiliki keluhan utama >1
keluhan yaitu:
Tabel 5.3. . Distribusi Proporsi Penderita PJK Yang Dirawat Inap Berdasarkan
Kombinasi Keluhan Utama di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun
2003-2006
No
Keluhan Utama
f
%
1. Nyeri dada dan lemas
151
52,6
2. Sesak nafas dan nyeri dada
90
31,4
3. Sakit kepala
20
7
4. Jantung berdebar-debar
13
4,5
5. Gelisah dan keringan dingin
9
3,1
6. Nyeri dada dan gelisah
3
1
7. Jantung berdebar-debar dan lemas
1
0,3
Total
287
100
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui dari 287 penderita PJK proporsi
tertinggi berdasarkan kombinasi keluhan utama adalah nyeri dada dan lemas 52,6%
(151 orang), sesak nafas dan nyeri dada 31,4% (90 orang), sakit kepala 7%
(20 orang), jantung berdebar-debar 4,5% (13 orang), gelisah dan keringat dingin 3,1%
(9 orang), nyeri dada dan gelisah 1% 93 orang), dan proporsi terendah keluhan
jantung berdebar-debar dan lemas 0,3% (1 orang).
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
40
5.3.2
Riwayat Penyakit Terdahulu
Proporsi penderita PJK berdasarkan riwayat penyakit terdahulu di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.4 Distribusi Proporsi Penderita PJK Yang Dirawat Inap Berdasarkan
Riwayat Penyakit Terdahulu Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun
2003-2006
No
Riwayat Penyakit Terdahulu
f
%
1. Tidak memiliki riwayat penyakit
181
63,1
2. Hipertensi
48
16,7
3. Diabetes Mellitus
25
8,7
4. Hiperkolesterolemia
2
0,7
5. >1 Riwayat penyakit
31
10,8
Total
287
100
No
>1 Riwayat Penyakit Terdahulu
f
%
a. Dispepsia dan Hipertensi
18
6,3
b. Dispepsia dan DM
8
2,8
c. Tumor dan Hipertensi
2
0,7
d. TB dan DM
2
0,7
e. Pneumonia dan Anemia
1
0,3
Total
31
100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita PJK
berdasarkan riwayat penyakit terdahulu adalah penderita dengan tidak memiliki
riwayat penyakit terdahulu yaitu 63,1% (181 orang), riwayat penyakit Hipertensi
yaitu 16,7% (48 orang), DM 8,7% (25 orang), Hieperkolesterolemia 0,7% (2 orang),
dan >1 riwayat penyakit :dispepsia dan hipertensi 6,3% (18 orang), dispepsia dan DM
2,8% (8 orang), tumor dan hipertensi 0,7% (2 orang), TB dan DM 0,7% (2 orang),
pneumonia dan anemia 0,3% (1 orang).
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
41
5.3.3
Keadaan Medis Penderita
Proporsi penderita PJK berdasarkan keadaan medis penderita di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Penderita PJK Yang Dirawat Inap Berdasarkan
Keadaan Medis Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
No
1.
2.
3.
4.
No
1.
2.
3.
No
1.
2.
3.
4.
No
1.
2.
3.
4.
No
1.
2.
3.
4,
No
1.
2.
3.
4.
Derajat Tekanan Darah
Hipotensi
Normal
Hipertensi Ringan
Hipertensi Berat
Jumlah
KGD Puasa
Normal
Tinggi
Tidak tercatat
Jumlah
Kadar Kolesterol Total
Normal
Sedang
Tinggi
Tidak tercatat
Jumlah
Kadar Kolesterol LDL
Normal
Sedang
Tinggi
Tidak tercatat
Jumlah
Kadar Kolesterol HDL
Normal
Sedang
Rendah
Tidak tercatat
Jumlah
Kadar Kolesterol Trigliserida
Normal
Sedang
Tinggi
Tidak tercatat
Jumlah
f
18
157
68
44
287
f
260
8
19
287
f
232
16
19
20
287
f
235
14
19
19
287
f
229
27
12
19
287
f
245
17
7
18
287
%
6,3
54,7
23,7
15,3
100
%
90,6
2,8
6,6
100
%
80,8
5,6
6,6
7,0
100
%
81,9
4,9
6,6
6,6
100
%
79,8
9,4
4,2
6,6
100
%
85,4
5,9
2,4
6,3
100
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
42
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita PJK
berdasarkan tekanan darah adalah penderita dengan tekanan darah normal yaitu
54,7%(157 orang), Hipertensi ringan 23,7%(68 orang), Hipertensi berat yaitu
15,3%(44 orang), dan proporsi terendah adalah penderita dengan tekanan darah
hipotensi 6,3% (18 orang). Berdasarkan kadar gula darah puasa, proporsi tertinggi
adalah kadar gula darah puasa normal 90,6% (260 orang), dan proporsi terendah
kadar gula darah puasa tinggi 2,8% ( 8 orang).
Berdasarkan kadar kolesterol total, proporsi tertinggi kadar kolesterol total
normal 80,8% (232 orang), kadar kolesterol tinggi 6,6% (19 orang), dengan proporsi
terendah kadar kolesterol sedang 5,6% (16 orang). Berdasarkan kadar kolesterol
LDL, proporsi tertinggi adalah kadar kolesterol LDL normal 81,9% (235 orang),
kolesterol LDL tinggi 6,6% (19 orang), dan proporsi
terendah adalah kadar
kolesterol LDL sedang 4,9% (14 orang). Berdasarkan kadar kolesterol HDL proporsi
tertinggi adalah kadar kolesterol HDL normal 79,8% (229 orang), kadar kolesterol
HDL sedang 9,4% (27 orang), dan proporsi terendah adalah kadar kolesterol HDL
rendah 4,2% (12 orang). Berdasarkan kadar kolesterol Trigliserida proporsi tertinggi
adalah kadar kolesterol Trigliserida normal 85,4% (245 orang), kadar kolesterol
Trigliserida sedang 5,9% (17 orang), dan proporsi terendah adalah kadar kolesterol
Trigliserida tinggi 2,4 % (7 orang).
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
43
5.3.4
Lama Rawatan Rata-rata
Penderita PJK berdasarkan lama rawatan rata-rata di RSU Dr.Pirngadi Medan
Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.6 Distribusi Penderita PJK Yang Dirawat Inap Berdasarkan Lama
Rawatan Rata-rata Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Lama Rawatan
Mean
: 7,13 hari
Standar Deviasi
: 5,452 hari
95% Confidence Inteval
: 6,50- 7,77
Minimum
:1
Maximum
: 35
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita
PJK yang dirawat inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 adalah 7,13 hari
dengan standar deviasi (SD) 5,452 hari dimana lama rawatan paling singkat adalah 1
hari dan yang paling lama adalah 35 hari. Berdasarkan 95% Confidence Interval
didapatkan bahwa lama rawatan rata-rata selama 6,50 – 7,77 hari.
5.3.5
Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penderita PJK berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2003-2006
No Keadaan Sewaktu Pulang
f
%
1. Pulang Berobat Jalan
165
57,5
2. Pulang Atas Permintaan Sendiri
89
31
3. Meninggal
33
11,5
Jumlah
287
100
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
44
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita PJK
berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah pulang berobat jalan 57,5%(165 orang),
kemudian pulang atas permintaan sendiri 31% (89 orang) dan penderita pulang
meninggal 33 orang dengan Proporsi 11,5%.
Tabel 5.8 Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap
yang meninggal di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
No Tahun
Jumlah Kematian
(%)
1.
2003
2
0,7
2.
2004
15
5,2
3.
2005
8
2,8
4.
2006
8
2,8
Jumlah
33
11,5
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui pada tahun 2003 proporsi penderita
yang meninggal sebesar 0,7% (2 orang), tahun 2004 5,2% (15 orang), tahun 2005 dan
2006 2,8% (8 orang).
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
45
5.4
Analisa Statistik
5.4.1 Umur Berdasarkan Jenis Kelamin
Proporsi umur penderita PJK berdasarkan jenis kelamin di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.9 Proporsi Umur Penderita PJK Berdasarkan Jenis Kelamin PJK
Yang Dirawat Inap Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
No
Jenis
Kelamin
1.
Pria
2.
Wanita
2
χ = 0,208
< 45
f
23
12
Umur (tahun)
45-55
%
f
%
12,2
43
22,9
12,1
25
25,3
df = 2
Total
> 55
f
122
62
%
64,9
62,6
f
%
188 100
99
100
p= 0,901
Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui dari 188 penderita PJK dengan jenis
kelamin pria, terdapat 12,2% (23 orang) pada umur < 45 tahun, kemudian 22,9% (43
orang) umur 45-55 tahun dan 64,9% (122 orang) umur > 55 tahun. Dari 99 penderita
PJK dengan jenis kelamin wanita, terdapat 12,1% (12 orang) umur < 45 tahun,
kemudian 25,3% (25 orang) umur 45-55 tahun dan 62,6% (62 orang) umur > 55
tahun.
Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai
(p> 0,05). Hal ini berarti secara statistik tidak ada perbedaan antara proporsi umur
penderita PJK berdasarkan jenis kelamin.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
46
5.4.2
Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu
Lama rawatan rata-rata berdasarkan riwayat penyakit terdahulu penderita PJK
di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.10 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Riwayat Penyakit
Terdahulu Penderita PJK Rawat Inap di RSU Dr.Pirngadi Medan
Tahun 2003-2006
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Diabetes Mellitus
>1 Riwayat penyakit
Tidak memiliki riwayat penyakit
Hipertensi
Hiperkolestreolemia
F= 0,690
Lama Rawatan Rata-rata
f
Mean
SD
25
8,08
5,204
31
7,71
4,941
181
7,18
5,827
48
6,15
4,312
2
6,00
7,071
df=4
p=0,599
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui lama rawatan rata-rata penderita PJK
dengan riwayat penyakit terdahulu Diabetes Mellitus yaitu 8,08 hari dengan Standar
Deviasi 5,204 hari, >1 riwayat penyakit yaitu 7,71 hari dengan Standar Deviasi 4,941
hari, tidak memiliki riwayat penyakit 7,18 hari dengan Standar Deviasi 5,827 hari,
Hipertensi 6,15 hari dengan Standar Deviasi 4,312 hari, Hiperkolesterolemia 6 hari
dengan Standar Deviasi 7,071 hari.
Hasil tes Of Homogenity Of Variances diperoleh varians sama, dilanjutkan
dengan uji Anova dengan nilai ( p>0,05 ). Hal ini berarti secara statistik tidak ada
perbedaan antara lama rawatan rata-rata penderita PJK berdasarkan riwayat penyakit
terdahulu.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
47
5.4.3 Riwayat Penyakit Terdahulu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi riwayat penyakit terdahulu penderita PJK berdasarkan keadaan
sewaktu pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 5.11
Proporsi Riwayat Penyakit Terdahulu Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang Penderita PJK Rawat Inap di RSU Dr.Pirngadi
Medan dari Tahun 2003-2006
1 PBJ
f
34
Riwayat Penyakit Terdahulu
Hiperk
>1
DM
olestero
Riwayat
lemia
penyakit
%
f
%
f
%
f
%
20,6
17
10,3
2 1,2 15
9,1
2 PAPS
10
11,2
7
7,9
0
0
10
11,2
62
69,7
89
100
3 Meninggal
4
12,1
1
3,0
0
0
6
18,2
22
66,7
33
100
287
100
N
o
Keadaan
Sewaktu
Pulang
Hiper
tensi
Tidak
memiliki
Total
f
97
%
58,8
f
165
%
100
Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui dari 165 penderita PJK yang pulang
berobat jalan, terdapat 20,6% (34 orang) memiliki riwayat penyakit terdahulu
Hipertensi, kemudian 10,3% (17 orang) memiliki riwayat penyakit terdahulu Diabetes
Mellitus,
terdapat
1,2%
(2orang)
memiliki
riwayat
penyakit
terdahulu
Hiperkolesterolemia, dan 9,1% (15 orang) memiliki riwayat penyakit terdahulu > 1
riwayat penyakit, dan 58,8% (97 orang) tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu.
Dari 89 penderita PJK yang pulang atas permintaan sendiri, terdapat 11,2%
(10 orang) memiliki riwayat penyakit terdahulu Hipertensi, kemudian 7,9% (7 orang)
memiliki riwayat penyakit terdahulu Diabetes Mellitus, 11,2% (10 orang) memiliki
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
48
riwayat penyakit terdahulu > 1 riwayat penyakit, dan 69,7% (62 orang) tidak
memiliki riwayat penyakit terdahulu.
Dari 33 orang penderita PJK yang meninggal, terdapat 12,1% (4 orang)
memiliki riwayat penyakit terdahulu Hipertensi, kemudian 3,0% (1 orang) memiliki
riwayat penyakit terdahulu Diabetes Mellitus, 18,2% (6 orang) memiliki riwayat
penyakit terdahulu > 1 riwayat penyakit, dan 66,7% ( 22 orang ) tidak memiliki
riwayat penyakit terdahulu.
Hasil analisa statistik menggunakan Chi Square tidak dapat dilakukan karena
terdapat 5 sel (33,3%) nilai expected countnya < 5.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
49
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1. Sosiodemografi Penderita Penyakit Jantung Koroner
Hasil penelitian tentang karakteristik penderita penyakit jantung koroner
rawat inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006, diperoleh distribusi kasus
berdasarkan sosiodemografi adalah sebagai berikut :
6.1.1 Umur
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan umur di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
12.2%
23.7%
64.1%
>55 tahun
45 -55 tahun
<45 tahun
Gambar 6.1 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Umur
di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.1 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan umur adalah pada kelompok umur >55 tahun
yaitu 64,1%, sedangkan proporsi terendah pada kelompok <45 tahun 12,2%.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
50
Menurut Siregar ,A tahun 2005, Umur merupakan faktor risiko PJK dimana
penambahan usia akan meningkatkan risiko 2 kali lebih besar untuk terjadi PJK. Hal
ini berkaitan dengan prevalensi aterosklerosis yang meningkat dengan bertambahnya
usia dan penyakit yang merupakan faktor risiko PJK yang lebih banyak terdapat pada
usia lanjut.29
Hasil penelitian Fazidah dkk di Rumah Sakit Pirngadi Medan menunjukkan
bahwa sebagian besar penderita PJK (78,6%) berusia > 55 tahun, sedangkan usia < 55
tahun hanya 21,4%. Hal ini sesuai pendapat Askandar Tjokroprawiro (1996) bahwa
usia antara 40-60 tahun merupakan periode yang paling sering mengalami PJK.29
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
51
6.1.2
Jenis Kelamin
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan jenis kelamin di
RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
34.5%
65.5%
Pria
Wanita
Gambar 6.2 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Jenis
Kelamin di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.2 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan jenis kelamin adalah jenis kelamin pria yaitu
65,5% dan proporsi terendah adalah penderita jenis kelamin wanita 34,5%.
Hal ini menunjukkan bahwa penderita PJK laki- laki lebih banyak daripada
wanita. Sesuai dengan penelitian Novita (2001) di RSU dr. Pirngadi Medan yang
mendapat bahwa penderita PJK laki-laki 55,9% dan perempuan 44,1%.30
Menurut Soeharto, I (2004) pada perempuan sebelum fase menopause
memiliki risiko serangan jantung lebih rendah daripada laki-laki. Hal ini disebabkan
adanya hormon estrogen yang bersifat melindungi terhadap kejadian PJK, oleh karena
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
52
itu risiko PJK pada wanita lebih rendah daripada laki-laki, tetapi wanita yang telah
menopouse memiliki risiko yang sama besarnya dengan laki-laki.13
6.1.3
Agama
Proporsi
penderita penyakit jantung koroner berdasarkan agama di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
2.1%
50.9%
47.0%
Islam
Kristen protestan
Kristen katolik
Gambar 6.3 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Agama di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.3 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan agama adalah agama Islam 50,9% dan proporsi
terendah adalah agama Kristen Katolik 2,1% . Hal ini bukan menyimpulkan bahwa
yang beragama Islam lebih beresiko. Hal ini dikarenakan penderita yang beragama
Islam lebih banyak berkunjung ke RS Dr.Pirngadi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ridha A. (2004)
di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam I Bukit Barisan Medan proporsi penderita terbesar
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
53
adalah yang beragama Islam (77,2%).33 Penelitian Butar-butar R. (2003) di RSU dr.
Pirngadi Medan mendapatkan proporsi penderita PJK yang terbanyak adalah agama
Islam (73%).26
6.1.4
Suku
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan suku di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
1.4%
5.2%
7.3%
12.9%
73.2%
Batak
Jawa
Minang
Melayu
Aceh
Gambar 6.4 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Suku
di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.4 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan suku adalah suku Batak 73,2% dan proporsi
terendah adalah suku Aceh 1,4% .
Menurut penelitian Butar-butar R. (2000) di Rumah Sakit Santa Elizabeth
Medan mendapatkan proporsi terbesar PJK adalah suku Batak (80%).26 Penelitian
Novita (2001) di RSU dr. Pirngadi Medan mendapatkan proporsi penderita terbanyak
juga pada suku Batak (59,5%).30
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
54
Hal ini tidak berarti bahwa suku mempengaruhi kejadian PJK, tetapi
kemungkinan yang berobat ke RSU Dr.Pirngadi lebih banyak yang bersuku Batak.
6.1.5
Status Perkawinan
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan status perkawinan di
RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
2.1%
97.9%
Kawin
Belum kawin
Gambar 6.5 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Status
Perakawinan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.5 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan status perkawinan adalah status kawin 97,9 %
dan proporsi terendah adalah dengan status tidak kawin 2,1%. Hal ini bisa dikaitkan
dengan kelompok umur, pada penggolongan kelompok umur (> 29 tahun) pada
umumnya berstatus kawin.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
55
6.1.6
Pendidikan
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan pendidikan di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
1.4%
18.8%
36.6%
20.6%
22.6%
SLTA
Perguruan Tinggi/Akademik
SD
SLTP
Tidak tamat SD
Gambar 6.6 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Pendidikan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.6 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan pendidikan adalah penderita dengan
pendidikan SLTA 36,6% dan proporsi terendah adalah penderita tidak tamat SD
1,4%. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Irfan,A di RS Martha Friska Medan
Tahun 2004 dengan desain Case Series penderita PJK terbanyak berpendidikan
SLTA 42,6%.11
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
56
6.1.7
Pekerjaan
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan pekerjaan di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
4.9%
17.8%
29.6%
20.2%
27.5%
PNS
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Pensiunan
Petani
Gambar 6.7 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Pekerjaan di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.7 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan pekerjaan adalah sebagai PNS 29,6% dan
proporsi terendah adalah petani 4,9%.
Hal ini dikarenakan di RSU Dr.Pirngadi Medan menerima Askes sebagai
sumber biaya sehingga penderita yang bekerja sebagai PNS banyak yang datang
berobat kesana.
Menurut penelitian Pohan (2007) di Rumah Sakit Haji Medan dengan desain
Case Series penderita PJK terbesar pada jenis pekerjaan PNS sebesar 30,6%.32
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
57
Sejalan dengan penelitian Damanik P. (2005) di RSUP H. Adam Malik
Medan dengan desain Case Series penderita PJK terbesar pada jenis pekerjaan
sebagai PNS sebesar 30,9%.10
6.1.8
Tempat Tinggal
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan tempat tinggal di
RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
22.3%
77.7%
Medan
Luar medan
Gambar 6.8 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner BerdasarkanTempat
Tinggal di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.8 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan tempat tinggal adalah tinggal dikota Medan
77,7% dan proporsi terendah adalah penderita yang tinggal di luar kota Medan
22,3%. Hal ini kemungkinan terjadi karena RSU Dr.Pirngadi Medan merupakan RS
yang melayani pasien Askes dan pasien rujukan dari Kota Medan.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
58
6.2
Keadaan dan Riwayat Penyakit Penderita Penyakit Jantung koroner
Hasil penelitian tentang karakteristik penderita penyakit jantung koroner
rawat inap di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006, diperoleh distribusi kasus
berdasarkan keadaan dan riwayat penyakit penderita sebagai berikut:
6.2.1
Keluhan Utama
Hasil penelitian tentang karakteristik penderita Peanyakit jantung koroner
rawat inap di RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 2003-2006, diperoleh distribusi kasus
berdasarkan keluhan utama penderita sebagai berikut:
Gambar 6.9 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Keluhan Utama di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.9 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan keluhan utama adalah penderita dengan
keluhan utama nyeri dada 85,01%, dan proporsi terendah adalah penderita dengan
keluhan keringat dingin 3,13%.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
59
Menurut penelitian Damanik P. (2005) di RSUP H. Adam Malik Medan
dengan desain Case Series bahwa keluhan utama penderita PJK yang terbanyak
terdapat pada keluhan nyeri dada yaitu sebesar 37,4%.10
6.2.2
Riwayat Penyakit Terdahulu
Proporsi penderita PJK berdasarkan riwayat penyakit terdahulu di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
70
63.1
60
Proporsi (%)
50
40
30
16.7
20
10.8
8.7
10
0.7
H
ip
er
ko
le
st
er
ol
em
ia
m
el
l it
us
D
iw
R
>1
ia
be
te
s
ak
it
ay
at
pe
ny
ip
er
te
ns
i
H
Ti
da
k
m
em
ili k
ir
iw
ay
at
pe
ny
ak
it
0
Gambar 6.10 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Riwayat Penyakit Terdahulu di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun
2003-2006
Berdasarkan gambar 6.10 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan riwayat penyakit terdahulu adalah penderita
yang tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu 63,1%. Dan penderita yang memiliki
riwayat penyakit terdahulu proporsi tertinggi adalah penderita dengan riwayat
penyakit Hipertensi 16,7%, dan proporsi terendah dengan riwayat penyakit
Hiperkolesterolemia 0,7%.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
60
Menurut penelitian Irfan,A (2004)di RS Martha Friska Medan dengan desain
Case Series ,menunjukkan bahwa proporsi tertinggi riwayat penyakit terdahulu
penderita penyakit jantung koroner adalah dengan riwayat penyakit terdahulu
Hipertensi sebesar 43,6%.11
6.2.3 Keadaan Medis Penderita
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan keadaan medis
penderita di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
6.2.3.1 Tekanan Darah Penderita
60
54.7
Proporsi (%)
50
40
30
23.7
20
10
15.3
6.3
0
Hipotensi
Normal
Hipertensi Ringan
Hipertensi Berat
Gambar 6.11 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Tekanan Darah di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.11 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
PJK berdasarkan tekanan darah adalah penderita dengan tekanan darah normal yaitu
54,7%, kemudian proporsi terendah adalah penderita dengan Hipotensi yaitu 6,3%.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
61
6.2.3.2
Kadar Gula Darah Puasa Penderita Penyakit Jantung Koroner
Proporsi penderita PJK berdasarkan kadar gula darah puasa di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
100
90.6
90
80
70
60
50
40
30
20
10
2.8
0
Normal
Tinggi
Gambar 6.12 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Kadar Gula Darah Puasa di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun
2003-2006
Berdasarkan gambar 6.12 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan kadar gula darah puasa yang tercatat adalah
kadar gula darah puasa normal yaitu 90,6%, dan proporsi terendah adalah penderita
dengan kadar gula darah puasa tinggi 2,8% .
Kadar gula darah puasa normal tinggi hal ini dikarenakan mungkin penderita
sebelum dirawat telah mendapat kontrol (dengan meminum obat) sehingga kadar gula
darah puasanya tidak tinggi ketika diperiksa.
Hal ini sesuai dengan penelitian Irfan,A(2004) di RS Martha Friska Medan
dengan desain Case Series menunjukkan bahwa proporsi tertinggi penderita penderita
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
62
penyakit jantung koroner dengan kadar gula darah puasa normal 92,3% dan proporsi
terendah adalah penderita dengan kadar gula darah puasa tinggi 7,7%.11
6.2.3.3 Kadar Kolesterol Total Penderita Penyakit Jantung Koroner
Proporsi penderita PJK berdasarkan kadar kolesterol total di RSU Dr.Pirngadi
Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
90
80.8
80
Proporsi(%)
70
60
50
40
30
20
10
6.6
5.6
Tinggi
Sedang
0
Normal
Gambar 6.13 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Kadar Kolesterol Total di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 20032006
Berdasarkan gambar 6.13 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan kadar kolesterol total yang tercatat adalah
kadar kolesterol total normal yaitu 80,8%, dan proporsi terendah adalah penderita
dengan kadar kolesterol total sedang yaitu 5,6% .
Hal ini sesuai dengan penelitian Irfan ,A (2004) di RS Martha Friska Medan
dengan desain Case Series menunjukkan bahwa proporsi tertinggi penderita penderita
penyakit jantung koroner dengan kadar kolesterol total normal 52,5%.11
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
63
Penelitian Reinhard di RS St.Elisabeth Medan (1999-2000) mendapatkan
kadar kolesterol total tertinggi yaitu penderita dengan kadar kolesterol total normal
34,8%.30
Kolesterol dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menyempit yang
disebut arteriosklerosis. Penyempitan ini menyebabkan aliran darah menjadi lambat
bahkan tersumbat sehingga aliran pembuluh darah koroner yang berfungsi memberi
oksigen ke jantung berkurang.13
6.2.3.4 Kadar Kolesterol LDL Penderita Penyakit Jantung Koroner
Proporsi penderita PJK berdasarkan kadar kolesterol LDL di RSU Dr.Pirngadi
Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
90
80.8
80
Proporsi(%)
70
60
50
40
30
20
10
6.6
5.6
Tinggi
Sedang
0
Normal
Gambar 6.14 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Kadar Kolesterol LDL di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 20032006
Berdasarkan gambar 6.14 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan kadar kolesterol LDL yang tercatat adalah
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
64
kadar kolesterol LDL normal yaitu 80,8%, dan proporsi terendah adalah penderita
dengan kadar kolesterol LDL sedang 5,6% .
Hal ini sesuai dengan penelitian Irfan ,A (2004) di RS Martha Friska Medan
menunjukkan bahwa proporsi tertinggi penderita penderita penyakit jantung koroner
dengan kadar kolesterol LDL normal 60%.11
Penelitian Reinhard di RS St.Elisabeth Medan (1999-2000) mendapatkan
kadar kolesterol LDL tertinggi yaitu penderita dengan kadar kolesterol LDL normal
31,6%.30
Kadar kolesterol LDL merupakan kolesterol yang didalam darah dapat
mengendap di dinding arteri sehingga dapat menyebabkan arteriosklerosis.13
6.2.3.5 Kadar Kolesterol HDL Penderita Penyakit Jantung Koroner
Proporsi penderita PJK berdasarkan kadar kolesterol HDL di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
90
79.8
Proporsi(%)
80
70
60
50
40
30
20
9.4
10
4.2
0
Normal
Sedang
Rendah
Gambar 6.15 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Kadar Kolesterol HDL di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 20032006
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
65
Berdasarkan gambar 6.15 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan kadar kolesterol HDL yang tercatat adalah
kadar kolesterol HDL normal yaitu 79,8%, dan proporsi terendah adalah penderita
dengan kadar kolesterol HDL rendah 4,2% .
Hal ini sesuai dengan penelitian Irfan ,A (2004) di RS Martha Friska Medan
menunjukkan bahwa proporsi tertinggi penderita penderita penyakit jantung koroner
dengan kadar kolesterol HDL normal 90,6%.11
Penelitian Reinhard di RS St.Elisabeth Medan (1999-2000) mendapatkan
kadar kolesterol HDL tertinggi yaitu penderita dengan kadar kolesterol HDL normal
18,7%.30
Kadar kolesterol HDL merupakan jenis kolesterol yang bersifat baik atau
menguntungkan karena mengangkut kolesterol dari pembuluh darah kembali ke hati
untuk dibuang sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah
terjadinya ateriosklerosis.21
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
66
6.2.3.6 Kadar Kolesterol Trigliserida Penderita Penyakit Jantung Koroner
Proporsi penderita PJK berdasarkan kadar kolesterol Trigliseridadi RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003- 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
90
85.4
80
70
60
50
40
30
20
5.9
10
2.4
0
Normal
Sedang
Tinggi
Gambar 6.16 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Kadar Kolesterol Trigliserida di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun
2003-2006
Berdasarkan gambar 6.16 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan kadar kolesterol Trigliserida yang tercatat
adalah kadar kolesterol Trigliserida normal yaitu 85,4%, dan proporsi terendah adalah
penderita dengan kadar kolesterol Trigliserida tinggi 2,4% .
Hal ini sesuai dengan penelitian Irfan ,A (2004) di RS Martha Friska Medan
menunjukkan bahwa proporsi tertinggi penderita penderita penyakit jantung koroner
dengan kadar kolesterol Trigliserida normal 55%.11
Penelitian Reinhard di RS St.Elisabeth Medan tahun 1999-2000 mendapatkan
kadar kolesterol Trigliserida tertinggi yaitu penderita dengan kadar kolesterol
Trigliserida normal 38,1%.30
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
67
6.2.4
Lama Rawatan Rata-rata
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita
PJK Yang Dirawat Inap Berdasarkan Lama rawatan rata-rata Di RSU Dr.Pirngadi
Medan Tahun 2003-2006 adalah 7,13 hari dengan standar deviasi (SD) 5,452 hari
dimana lama rawatan paling singkat adalah selama 1 hari dan yang paling lama
adalah 35 hari.
Adapun karakteristik penderita yang paling lama dirawat yaitu wanita pada
umur 63 tahun, dengan keluhan utama sesak nafas, nyeri dada dan pulang dengan
berobat jalan.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
68
6.2.5
Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penderita penyakit jantung koroner berdasarkan keadaan sewaktu
pulang di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
11.5%
31.0%
57.5%
Pulang Berobat Jalan
Pulang Atas Permintaan Sendiri
Meninggal
Gambar 6.17 Proporsi Penderita Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun
2003-2006
Berdasarkan gambar 6.18 diatas dapat diketahui proporsi tertinggi penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah penderita yang
pulang dengan berobat jalan 57,5% dan proporsi terendah adalah penderita yang
meninggal sebesar 11,5%.
Hal ini sesuai dengan penelitian Irfan ,A (2004) di RS Martha Friska Medan
dengan desain Case Series menunjukkan bahwa proporsi tertinggi penderita penyakit
jantung koroner berdasarkan keadaan sewaktu pulang, yaitu pulang dengan berobat
jalan 73,7% dan proporsi terendah adalah pulang meninggal 13,5%.11
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
69
Hal ini menunjukkan bahwa rehabilitasi untuk pasien penyakit jantung
koroner tetap perlu dilakukan kontrol dari waktu ke waktu setelah pulang dari rumah
sakit agar kondisi pasien tetap dapat dikontrol secara jelas.31
6.3
Analisa Statistik
6.3.1
Umur Berdasarkan Jenis Kelamin
Proporsi umur penderita penyakit jantung koroner berdasarkan jenis kelamin
di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini
64.9
70
62.6
Proporsi (%)
60
50
<45 tahun
40
30
20
25.3
22.9
12.2
45 -55 tahun
>55 tahun
12.1
10
0
pria
w anita
Jenis Kelam in
Gambar 6.19 Proporsi Umur Penderita Berdasarkan Jenis Kelamin di RSU
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.19 diatas dapat diketahui dari 188 penderita penyakit
jantung koroner berjenis kelamin pria, tertinggi pada kelompok umur >55 tahun
sebesar 64,9%. Demikian juga dari 99 penderita penyakit jantung koroner berjenis
kelamin wanita tertinggi pada kelompok umur >55 tahun sebesar 62,6%.
Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai
p=0,901. Hal ini secara statistik tidak ada perbedaan antara proporsi umur penderita
penyakit jantung koroner berdasarkan jenis kelamin.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
70
6.3.2
Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu
Lama rawatan rata-rata berdasarkan riwayat penyakit terdahulu di RSU
Riwayat Penyakit Terdahulu
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini
8.08
5
7.71
4
3
7.18
6.15
2
1
6
0
2
4
6
8
10
Lama Rawatan Rata-rata
Gambar 6.20 Lama Rawatan Rata-rata
Berdasarkan Riwayat Penyakit
Terdahulu di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.20 diatas dapat diketahui bahwa riwayat penyakit
Diabetes Mellitus sebanyak 25 orang memiliki lama rawatan rata-rata terlama yaitu
8,08 hari dengan SD= 5,204.
Hasil tes Of Homogenity Of Variances diperoleh nilai p= 0,669, artinya
varians sama, dilanjutkan dengan uji Anova dengan nilai p= 0,599 (>0,05). Hal ini
berarti secara statistik tidak ada perbedaan antara lama rawatan rata-rata penderita
PJK berdasarkan riwayat penyakit terdahulu.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
71
6.3.3
Riwayat Penyakit Terdahulu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi Riwayat penyakit terdahulu berdasarkan keadaan sewaktu pulang di
RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
80
69.7
66.7
70
58.8
Proporsi (%)
60
Hipertensi
50
DM
40
Hiperkolesterolemia
30
>1 Riw ayat penyakit
20.6
18.2
20
10.3 9.1
10
1.2
11.2 11.2
7.9
0
12.1
3
Tidak memiliki riw ayat
penyakit
0
0
PBJ
PAPS
Meninggal
Keadaan Sewaktu Pulang
Gambar 6.21 Proporsi Riwayat penyakit terdahulu berdasarkan keadaan
sewaktu pulang di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2003-2006
Berdasarkan gambar 6.21 diatas dapat diketahui dari 165 penderita PJK yang
pulang berobat jalan, terbanyak penderita dengan tidak memiliki riwayat penyakit
terdahulu yaitu 97 orang (58,8%). Dari 89 penderita PJK yang pulang atas permintaan
sendiri,terbanyak pada penderita dengan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
yaitu 62 orang (69,7%). Dari 33 penderita PJK yang meninggal, terbanyak penderita
dengan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu yaitu 22 orang(66,7%).
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui 33 penderita PJK yang meninggal
memiliki karakteristik terbanyak pada umur >55 tahun (25 orang), pria (23 orang),
agama Islam (17 orang), suku Batak (27 orang), status kawin (32 orang), tingkat
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
72
pendidikan SLTA (11 orang), pekerjaan PNS dan wiraswsta (7 orang), dengan
keluhan nyeri dada dan sesak nafas (22 orang), tidak memiliki riwayat penyakit (18
orang).
Hasil analisa statistik menggunakan Chi Square tidak dapat dilakukan karena
terdapat 5 sel (33,3%) nilai expected countnya < 5.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1.
Kesimpulan
7.1.1 . Karakteristik penderita penyakit jantung koroner berdasarkan sosiodemografi yaitu
proporsi tertinggi pada umur >55 tahun yaitu 64,1%, jenis kelamin pria 65,5%,
beragama Islam sebesar 50,9% , suku Batak sebesar 73,2% , status perkawinan
adalah kawin 97,9 % ,dengan tingkat pendidikan SLTA 36,6%, pekerjaan adalah
sebagai PNS 29,6%, tinggal dikota Medan 77,7%.
7.1.2
Berdasarkan keadaan dan riwayat penderita masing-masing distribusi proporsi
tertinggi yaitu dengan keluhan utama penderita dengan keluhan nyeri dada 85,1%.
7.1.3
Riwayat penderita dengan penyakit terdahulu proporsi tertinggi tidak memiliki
riwayat penyakit 63,1%.
7.1.4
Berdasarkan keadaan medis diperoleh proporsi tertinggi pada tekanan darah
normal 54,7%, kadar gula darah puasa normal 90,6% ,kadar kolesterol total
normal 80,8%, kadar kolesterol LDL normal 81,9%, kadar kolesterol HDL normal
79,8%, dan kadar kolesterol Trigliserida normal 85,4%.
7.1.5
Lama rawatan rata-rata penderita penyakit jantung koroner yang dirawat inap
adalah 7,13 hari.
7.1.6
Berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang terbanyak adalah pulang dengan
berobat jalan 57,5%.
7.1.7
Tidak ada perbedaan proporsi umur berdasarkan jenis kelamin (p=0,901).
7.1.8
Tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan riwayat penyakit
terdahulu (p=0,599).
72
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
7.2
Saran
7.2.2
Perlu adanya penelitian lebih lanjut karena terjadi peningkatan kasus PJK pada
penelitian sebelumnya.
7.2.3
Perlu pemeriksaan Medical Chek-up pada semua individu yang beresiko untuk
terkena PJK.
7.2.3
Bagi pihak RS Dr.Pirngadi supaya melengkapi pencatatan rekam medis terutama
keadaan medis penderita.
73
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
1. Bustan, MN,2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.Rineka Cipta ,
Jakarta.
2. Depkes R.I,2007. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta.
3. WHO, 2002. The World Health Report 2001. Reducing Risks, Promoting
Healthy Life. http://www.who.int/whr/2002.
4. WHO,2007. The Top Ten Causes of Death 2002. http://www.who/ whr.int.
5. WHO,2008. The Top Ten Causes Of Death 2004. http://www.who/ whr.int.
6. Yayasan Jantung Indonesia, 2005. Penyakit Jantung Pembunuh Nomor
Satu, http://www.google.com
7. Dinkes Jateng,2005. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005.
http://www.Dinkesjateng.org/profil2005/bab4.htm
8. Depkes R.I, 2005. Survey Kesehatan Rumah Tangga Volume 3 Tahun
2004.Jakarta.
9. Depkes R.I, 2001. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2000.
Propinsi Sumater Utara, Medan.
10. Damanik ,P,2000. Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner
Rawat Inap Di RSUP H.Adam Malik medan tahun 2000-2004. FKM
USU, Medan.
11. Irfan, A, 2001. Skripsi Mahasiswa : Karakteristik Penderita PJK Rawat
Inap di Rumah Sakit Martha Friska Medan Tahun 2004. FKM
USU, Medan.
12. Richard, H, MD, 1980. The American Heart Book. Penerbit The American
Heart Associstion, USA.
13. Soeharto, I, 2004. Serangan Jantung dan Stroke. Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
14. Rilantono, LI., 1996. Buku Ajar Kardiologi. Penerbit FKUI. Jakarta.
15. Renardi, T, 1992. Pengantar Kardiologi, Widia Medika, Medan.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
16. underwood, JCE., 1999. Patologi Umum dan Sistemik. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
17. Anonim .2001.Epidemi PJK. www.kardio-stroke-2.co.id/fakta.asp
18. Tara, Elizabeth, MD., 2003. Buku Pintar Terapi Alami Jantung. Penerbit
Intimedia dan Ladang Pustaka, Jakarta.
19. Yatim, Faisal, Dr., 2000. Waspadai Jantung Koroner Stroke Meninggal
Mendadak Atasi Dengan Pola Hidup Sehat. Penerbit Pustaka Populer
Obor, Jakarta.
20. Gray, H. Huon, dkk, 2005. Lecture Notes Kardiologi. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
21. Anwar , TB., 1997. Faktor-faktor Resiko PJK. Bagian Ilmu Gizi FK USU,
Medan
22. Kaplan, 1994. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Penatalaksanaan
Praktis Faktor-Faktor Risiko. Penerbit EGC, Jakarta.
23. Diah, K., dan Rina, Y., 1999. Perencanaan Menu Bagi Penderita Penyakit
Jantung Koroner. Penerbit PT. Trubus Agriwidya, Jakarta.
24. Soegondo,S.dkk., 2004. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai
Penerbit FK UI, Jakarta.
25. Suyono, S., 2004. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Penerbit FK UI. Jakarta
26. Butar- butar, R, 2002. Karakteristik Penderita PJK Rawat Inap di
RS.Santa Elisabeth Medan Tahun 1999-2000. FKM USU, Medan.
27. Noor, NN., 1997. Pengantar Epidemiologi. PT Rineka Cipta, Jakarta.
28. Notoadmodjo, S, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
29. Siregar, A., Fazidah, dkk, 2005. Analisis Faktor Risiko Penyakit Jantung
Koroner Penderita Rawat Jalan Rumah Sakit Dokter Pirngadi Medan.
Majalah Info Kesehatan Masyarakat Vol. IX No. 1
30. Andari, T., Novita, 2001. Skripsi Mahasiswa : Karakteristik Penderita
Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan di RSU Pirngadi Medan
Tahun 2001. FKM USU Medan.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
31. Anonim, 1996. Buku Ajar Kardiologi. Penerbit FK UI . Jakarta
32. Pohan, A., Rini,2003. Skripsi Mahasiswa : Karakteristik Penderita
Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap di Rumah Sakit Haji
MedanTahun 2002-2006. FKM USU Medan.
33. Ridha A, 2004. Skripsi Mahasiswa : Karakteristik Penderita PJK Rawat
Inap di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam I Bukit Barisan Medan Tahun
2001-2003. FKM USU Medan.
Sri Damai Yanti : Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Download