ASAM AMINO DAN PROTEINA 20 Asam Amino yang penting yaitu : Diktat = 17 Asparagin Glutamin Prolin Ikatan Peptida C NH2 OH H C H O H N C O Asam Amino Alanin C Asam Amino Serin Alanil – Serin (Ala – Ser) Serin – Alanin (Ser – Ala) Metionin – Lisin Iso Leusin Met – Lis – Ile Enam (6) Tri Peptida Protein Majemuk • Gliko Protein : • Lipo Protein : • Metalo Protein : • Nukleo Protein : • Fosfo Protein : - Protein + KH - Dinding Sel - Protein + Lipid - Pengangkut Kolesterol - Protein + Ion Logam Enzim Sitokhrom Protein + RNA Dalam Ribosom Protein + Fosfat Kasein Susu Fibrous Protein Kolagen Elastin Fibrinogen Keratin Miosin :::::- Tendon Tanduk Jaringan Ikat Pembuluh Darah Ligamentum Gumpalan Darah Kulit – Bulu Sutera – Kuku Otot Globular Protein Hemoglobin Immuno Glubulin Insulin Ribo Nuklease : : : : Hb Immune Respons Hormon RNA - Sintesis Fungsi Biologis Protein • • • • • Enzim Hormon Protective protein Storage Protein Structural Protein • Transport Protein : : : : : Khemotripsin Katalis Insulin Anti – Bodi Kasein - Keratin - Elastin - Kolagen : Hb ASAM AMINO • Adalah asam karboksilat yang satu atau Iebih atom H-nya diganti dengan amino (NH2) • Persenyawaan ini terdiri dari asam dan amino • Asamnya : asam karboksilat (terutama), asam sulfonat, asam arsenat • Aminonya bisa pada posisi , atau dst • Asam amino di alam ini konfigurasinya selalu sesuai dengan : L – Gliseraldehida • Asam amino, terutama amino dari asam karboksilat terbentuk dari hidrolisa proteina ASAM AMINO ESSENSIAL Sangat penting bagi kehidupan Tidak dapat disintesa tubuh, harus didapat dalam makanan Kekurangan asam amino essensial gangguan tubuh “malnutrition” Terdiri dari : 1. Valina 2. Leusina 3. Iso Leusina 4. Treonina 5. Metionina 6. Fenil-alanina 7. Triptofan 8. Lisina 9. Arginina Semi Essensial 10. Histidina Asam amino essensial, tidak didapati bersama - sama dalam setiap protein makanan diet yang monoton menyebabkan kekurangan salah satu asam amino mi —> gangguan kesehatan KLASIFIKASI Berdasarkan komposisi kimianya : 1. Yang terdiri dari 1 grup amino dan I grup karboksil netral (MonoAmino Mono- Karboksil) 2. Yang kelebihan grup aminonya basa (Diamino Mono Karboksilat) 3. Yang kelebihan grup kanboksilnya asam (Mono Amino Dikarboksilat) 4. Yang mengandung Sulfur – Jodium 5. Yang mempunyai gugusan aromatis 6. Yang mempunyai gugusan heterosiklis Asam jengkolat: 1. Dalam biji jengkol 2. Ditemukan Van VEEN 1935 3. keracunan ginjal 4. Rumus seperti sistina 1. Yang terdiri dari 1 grup amino dan I grup karboksil netral (Mono- Amino Mono- Karboksil) a. Glisina CH2 - NH2 Asam amino asetat = glikokol Rasanya manis COOH b. L (+) Alanina COOH CH – NH2 CH3 Amino Asam Propionat Hampir terdapat dalam semua 1. Yang terdiri dari 1 grup amino dan I grup karboksil netral (Mono- Amino Mono- Karboksil) c. L (-) Serina COOH CH – NH2 Amino Hidroksi – Asam Propionat Ada Dalam Sutera Serikos (Yunani = Sutera) CH2OH d. L (-) Treonina COOH CH – NH2 CH – OH CH3 • • Amino Hidroksi - Asam Butirat Asam Amino essensial 1. Yang terdiri dari 1 grup amino dan I grup karboksil netral (Mono- Amino Mono- Karboksil) e. L (+) Valina COOH CH – NH2 CH - CH3 CH3 • • • Amino Asam Iso Valerat Asam Amino essensial Ditemukan EMIL FISCHER (1901) dari hidro proteina 1. Yang terdiri dari 1 grup amino dan I grup karboksil netral (Mono- Amino Mono- Karboksil) f. L (-) Leusina COOH CH – NH2 CH2 CH – CH3 CH3 • • Amino Asam Iso Kaproat Asam Amino essensial 1. Yang terdiri dari 1 grup amino dan I grup karboksil netral (Mono- Amino Mono- Karboksil) g. L (+) Isoleusina COOH CH-NH2 CH-CH3 CH2 CH3 • • Amino Metil - Asam Valerat Asam Amino essensial 2. Yang kelebihan grup aminonya basa (Diamino Mono Karboksilat) a. L (+) Lisina COOH H2N-CH - NH2 • • • , Diamino Asam Kaproat Asam amino essensial Pembusukan lisina (dekomposisi) kadaverina (Penta Metilen Diamina = NH2(CH2)5 NH2 • • amino, Guanidino Asam Valerat Pada hidrolisa ornitina (asam amino) + urea (dalam tubuh dilakukan oleh enzim arginase dalam hati) Asam amino essensial (CH 2)3 CH2NH2 b. L (+) Arginina COOH H2N-CH (CH2)2 NH H2C-NH-C-NH2 • 3. Yang kelebihan grup kanboksilnya asam (Mono Amino Dikarboksilat) a. L (+) Asam Aspartat COOH • • Asam amino suksinat Dalam proteina hewani (kaseina, telur, albumina, gelatina, Hb) dan proteina nabati (gandum dan jagung) • • Amino - Asam Glutarat Garam chlonidanya digunakan sebagai pengobatan kekurangan asam lambung, misalnya pada kanker lambung, dyspepsia kronis, dll H2N-CH CH2 COOH b. L (+) Asam Glutamat HOOC-CH2-CH2-CH-COOH NH2 4.Yang mengandung Sulfur - Jodium a. Sisteina COOH • • Amino Tiol — Asam Propionat Jarang dalam pnoteina, karena mudah dioksidasi sistina H2N – CH CH2 – SH b. L (-) Sistina CH2 – S – S H2N – CH COOH CH2 HC – NH2 • COOH • Amino Tiol — Asam Propionat • Diisoler dari batu kandung kemih (Kystis = Yunani = Kandung kemih) Dalam proteina tanduk, kuku, rambut dll • Rambut 15% terdiri dari sistina 4.Yang mengandung Sulfur - Jodium c. Metionina CH3-S-CH2-CH2-CH-COOH NH2 • Amino Metil - Tio - Asam butirat • Asam amino essensial • Didapat dalam kaseina 5.Yang mempunyai gugusan aromatis a.FenilAlanina NH2 -CH2-CH -COOl-I • Amino Fenil Asam Propionat • Asam amino essensial • Banyak dalam proteina 5.Yang mempunyai gugusan aromatis b. L (-) Tirosina NH2 - CH2 – CH – COOH HO • • • Amino (p - Hidroksi Fenil) - Asam Propionat Dipisah dari keju (LIEBIG 1846) Bila dioksidasi ―melanin‖ yaitu pigmen yang menyebabkan warna hitam dari rambut, mata, kulit c. Tiroksina NH2 I I HO- -0I • • • -CH2-CH-COOH I Hormon dari kelenjar tiroid Hormon penting dalam peristiwa BMR (Basa Metabolic Rate) Untuk pengobatan kegemukan, myxoedem dan kretinisme (sebagai ekstrak kelenjar tiroid) 6.Yang mempunyai gugusan heterosiklis a. Histidina N CH NH2 C – CH2 – CH - COOH C N • Amino imidazol — Asam Propionat • Asam amino essensial • Dalam hemoglobin = Hb (10%) 6.Yang mempunyai gugusan heterosiklis b. Tniptofan NH2 -CH2-CH-COOH N • • • Amino imidazol - Asam Propionat ada dalam semua proteina, kecuali dalam gelatina dekarboksilasi dan deaminasi dan triptofan indol dan skatol (bau pada feses) CATATAN : Asam jengkolat: • Dalam biji jengkol • Ditemukan Van VEEN 1935 • keracunan ginjal • Rumus seperti sistina CH2 – S – CH2 – S – CH2 H2N – CH COOH HC – NH2 COOH SIFAT-SIFAT ASAM AMINO Ada dua gugus aktif: 1. Gugus karboksil asam 2. Gugus amino basa Sifat khusus asam amino: 1. Zwitter Ion • Gugus karboksil melepas proton • Gugus amino menerima proton Molekul asam amino ―dipolar‖ H2N – CH2 – COOH H3N+ - CH2 – COOH Internal salt Akan terbentuk dengan pergeseran proton dari gugus karboksil ke gugus amino. Ion-ion positif dan negatifnya tidak bebas, karena ikatan yang kuat dari ion-ion ini melalui atom C ―internal Salt‖ disebut ―Zwitter Ion‖ Ion dipolar = Ion dwi kutub Sifat khusus asam amino: 2. Titik Iso Elektris • Zwitter ion amfoten • Dalam air zwitter ion cenderung melepas protonnya bermuatan negatif NH3+ - CH2 – COO- + H2O • [ NH2CH2COO ] - +H3O+ Penambahan HCI atau asam mineral lain zwitter ion berubah kation NH3+ - CH2 – COO- + H3O+ [ NH3CH2COOH ]+ +H2O • Dengan demikian asam amino dapat merupakan kation atau anion tergantung dari konsentrasi H+ dalam larutan • Untuk setiap asam asmino ada suatu pH tertentu dimana asam amino tersebut mempunyai tendensi yang sama membentuk ion-ion tadi muatannya menjadi 0 = tidak bermuatan listrik • pH tertentu ini disebut ―titik iso elektnis‖ • Untuk mono amino - mono karboksilat pHnya sekitar 6: glisina (6,0), alanina (6,0), leusina (6,0) • Untuk mono amino - dikarboksilat pH nya <6 : asam aspartat (2,8), asam glutamat (3,2) • Untuk diamino monokarboksilat pH nya> 6 : lisina (9,7), arginina (10,9) REAKSI GUGUSAN AMINO 1. Pembentukan garam oleh suatu asam H2N - CH2 COOH + HCI [H2N - CH2 – COOH]+ CI- (glisina hidrokhlorida) 2. Pembebasan N2 oleh HNO2 H2N-CH2-COOH+ON0H HO-CH2-COOH+N2 + H2O Glisina Asam glikolat • Dengan mengukur jumlah N2 yang terjadi VAN SLYKE dapat menetapkan jumlah asam aminonya 3. Dengan anhidrida (CH3CO)2O + H2N - CH2 - COOH CH3COOH + CH3 - CO - NH - CH2COOH Anhidrida Asetil glisina REAKSI GUGUSAN AMINO 4. Dengan asam organic amida • Misal dalam tubuh terjadi reaksi antara glisina dan asam benzoat H2N-CH2-C0OH+HOOC-C6H5 HOOC-CH2-NH-C0-C6H5+ H2O Benzoil Glisina = asam hipurat • Dengan reaksi ini asam benzoat (yang selalu dipakai sehagai pengawet) menjadi tidak berbahaya bagi manusia • Asam hipurat dikeluarkan melalui urine 5. Dengan formaldehida gugus amino rusak R – CH – COOH + H – C = O R – CH – COOH + H2O NH2 H N = CH2 • Asam yang terbentuk Bisa dititrer dengan basa (=titrasi formol dari SORENSEN) REAKSI GUGUSAN KARBOKSILAT 1. Pembentukan garam dengan basa • H2N - CH2 - COOH + NaOH H2N - CH2 - COONa • Garam tembaga dari asam amino warna biru lembayung dari ikatan tembaga ammonia kompleks CO – O NH2 – CH – R Cu R – CH – NH2 O - CO Garam Ternbaga Kompleks Dari Asam Amino REAKSI GUGUSAN KARBOKSILAT 2. Dekarboksilasi • Asam amino bila dipanaskan dengan Ba(OH)2 Amina + CO2 H2N - CH2 - COOH + Ba(0H)2 CH3 - NH2 + BaCO3 + H2O Amina Pembentukan Amida • 3. • Ester dari asam amino bila direaksikan dengan NH3 amida H2N - CH2 - C -O- C2H5 + NH3 H2N - CH2 CONH2 + C2H5OH Glisinarnida REAKSI GUGUSAN KARBOKSILAT 4. Pembentukan Peptida • Gugus karboksilat dari sebuah molekul asam amino, bergabung dengan gugus dari molekul yang lain ―Dipeptida‖ H2N – CH2 – CO OH + H2 N – CH2 – COOH amino - H2O H2N – CH2 – CO - NH – CH2 – COOH Glisil - Glisina H2N – CH2 – CO OH + H2 N – CH – COOH - H2O CH3 Alanina H2N – CH2 – CO - NH – CH – COOH CH3 • • • • Glisil - Alanina Reaksi dapat dilanjutkan pada ujung molekul dipeptida tripeptida, tetra peptida, dst Peptida ini mudah sekali dihidrolisa terbentuk kembali asam amino Hampir semua proteina terdiri dan asam amino dengan ikatan peptida Satu molekul proteina terdiri dari 300 - 1000 molekul asam amino, bahkan sampai 100.000 molekul PROTEINA Proteina berasal dan bahasa Yunani ―protos‖ = yang paling utama Karbohidrat dan lemak unsure utamanya : C, H dan 0, sedang proteina disamping C, H dan 0 juga mengandung unsur lain Umumnya proteina terdiri dari : C = 51% O = 24% N = 16% H = 7% S = 1% P = 0,4% BM proteina sangat besar 15000 - 20.000.000 Hidrolisa proteina dengan HCl(p), KOH(panas), enzim pencernaan: Proteina proteosa > pepton polipeptida dipeptida asam amino (disamping karbohidrat, purina, pirimidina) Proses hidrolisa ini pada hewan dan manusia ―reversible‖ STRUKTUR PROTEINA • Proteina didapat dalam semua sel yang hidup • Dalam protoplasma terdapat air, garam, lipida, karbohidrat, vitamin, enzim dan proteina dalam bentuk bebas atau ikatan kimia • EMIL FISCHER mengatakan, proteina terdiri dari rantai panjang asam amino dengan ikatan ―peptida‖ R1 C H O H N C H C O R2 C R3 H N ― Peptida ― C H H N C CH O R4 Sebenarnya susunan proteina lebih kompleks Iagi karena: 1. Asam aminonya bisa Diamino Monokarboksil atau Monoamino – Dikarboksil rantai bercabang 2. Asam aminonya bisa asam hidroksi ada ikatan ester dan eter 3. Ada proteina mengandung karbohidrat, pirina, dsb SIFAT PROTEINA Sifat fisis : • Sukar dipelajari • Dispers koloid • Denaturasi = pengrusakan proteina dapat dilakukan dengan: + Alkohot + Aseton + Alkali Sinar X SinarUV • Proteina dalam air putar kin • Bersifat amfoter • Mempunyai titik iso elektris • Pada suatu campuran proteina, pada pH tertentu, sebagian bermuatan (+), sehagian bermuatan (-) untuk memisahkannya dilakukan dertgan elektrolisa ―elektroforesis‖ JENIS PROTEINA Ada dua jenis: 1. Proteina tunggal = Simple proteina = Pnoteina (saja) 2. Proteina majemuk = Proteida 1. Proteina tunggal = Simple proteina = Pnoteina (saja) a. Albumina: • Misalnya: albumina telur, serum albumin, laktalbumin (= susu), Iekosina (= gandum) • Larut dalam air • Kalau dipanaskan bergumpal • BM 17.500-70.000 • Tidak mengandung glisina b. Globulina : • Misal: serum globulina, ovoglobulina (= dari kuning telur), miosina (= dari otot), dll • Tidak larut dalam air • Larut dalam garam encer • Dalam larutan garam pekat (= NaC1, MgSO4 (NH)4SO4) mengendap • Kalau dipanaskan bergumpal • BM 150.000 c. Glutelina • Misalnya glutenina (gandum), orizenina (padi) • Tidak larut dalam garam netral, tapi larut dalam asam dan basa encer d. Histonina • Misalnya : glohin (dari Hb), histon (dalam inti sel dan asam nukleat) • Larut dalam air, tidak larut dalam NaOH(I) • Bila dipanaskan bergumpal • Kalau ditambah asam encer Iarut Iagi e. Protamina • • • • Misalnya salmin (ikari salmon), skrombina (ikan mackarel) Suatu polipeptida BM rendah (2000 - 3000) Larut dalam air, tidak menggumpal kalau dipanaskan, sifat basa Mengandung banyak arginina f. Skleroproteina = Albuminoid • Misalnya : elastin (= ligamentum), kolagen (tulang, tulang rawan), keratin (tanduk, kulit ari, kuku) • Larut dalam pelarut netral 2. Proteina majemuk = Proteida Terdiri dari ikatan asam amino dan senyawa lain : a. Nukleoproteida (= nukleoproteina) • Merupakan proteina yang terikat pada asam nukleat • Terdapat dalam inti sel b. Glikoproteida (= glikoproteina) • lkatan proteina dengan karbohidrat ( heksosa, heksoamina, dll) • Misalnya : mucin (air ludah), ossen mukoid (tulang), tendo mukoid (tendon) c. Fosfoproteida (= fosfoproteina) • Ikatan proteina dengan asam fosfat • Misalnya : kaseina (susu), vitellina (kuning d. Lipoprnteina Ikatan proteina dan lemak • Terdapat dalam inti sel, darah, kuning telur, serum, dll • Juga dalam berbagai virus, antigen, nakteri trombosit telur) susu, dan Reaksi Sullivan • + Na 1,2 - Naftakinon 4- Sulfonat + Na Hidrosulfit merah, jika proteina berisi sisteina Reaksi Ninhidrin • + larutan ninhidrin biru ungu, jika proteina berisi gugus - ammo O C OH C C O OH PENGENAL PROTEINA LAIN 1. Reaksi Pengendapan : • Proteina akan mengendap dengan + garam logam berat, misalnya CuSO4, Pb —Asetat, Mg(N03), dll • Proteina juga mengendap dengan + pereaksi koloidal, seperti : asam pikrat, asam tannat, dsb 2. ReaksiSulfida • Proteina + NaOH + Pb - Asetat PbS hitam • Bila proteina berisi asam amino yang mempunyai unsur sulfur misalnya Sistina 3. Khromoproteina • Ikatan proteina dan pigmen • Misalnya: Hb (pigmen darah), ferritin (hati dan limpa), khlorofil proteina (pigmen hijau tumbuh-tumbuhan, mengandung Mg), katalase, peroksidaase dan cytokhrom (penting pada proses oksidasi biologis) REAKSI WARNA PENGENAL PROTEINA 1. Reaksi Biuret = Uji Piotrowski • Dengan. CuSO4(I) + NaOH • Reaksi (+), bila terjadi wama ungu • Reaksi (+), kalau proteina mempunyai ikatan peptida • Hampir sama dengan test jodium pada karbohidrat Proteina → …………. → ………….→ Asam amino Violet → …………. → …………→ Pink muda 2. Reaksi Hopkins-Cole (Asam Glioksilat) • Proteina + asam glioksilat + H2SO4(p) ―Cincin ungu‖ • Reaksi khusus untuk protein yang mengandung ―triptofan‖ 3. Reaksi Ksantoproteina • Protein + H2S04(p) warna kuning + alkali jingga • Reaksi (+) bila proteina berisi asam amino dengan gugus fenil misalnya tirosina, triptofan dan fenilalanina • Contoh bila kulit kena HN03(p) warna kuning 4. Reaksi Millon • Millon terdiri dari : Hg (NO3) + Hg (NO3)2 + HNO2 • Proteina + Millon endapan warna merah • Reaksi khusus untuk proteina yang mempunyai gugus fenol misal tirosina 5. Reaksi Pauly • Proteina + asam diazobenzen - sulfonat merah basa • Reaksi (+) bila proteina mempunyai asam amino tirosina dan histidina 6. Reaksi Ehrlich • + p - Dimetil amino benzaldehida + HCl(p) biru, bila proteina berisi triptofan 7. Reaksi Folin - Ciocalteu • Asam Fosfomolibdotungstat merah jika proteina berisi tirosin 8. Reaksi Sakaguchi • + - Naftol + Natrium Hipokhlorit merah, jika proteina berisi arginina