Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II 1 RINGKASAN MATERI AKUNTANSI MANAJEMEN Akuntansi manajemen merupakan suatu proses yang menyediakan informasi ekonomi yang berguna bagi pimpinan organisasi (manajemen) dalam rangka perencanaan pelaksanaan dan pengendalian aktivitas usaha dengan cara mengumpulkan, mengklarifikasi, mengikhtisarka, menganalisa dalam proses pengambilan keputusan dan pengendalian kegiatan perusahaan. A. Tujuan, Metode Akuntansi, dan Konsep Biaya 1. Tujuan dan Pendekatan Akuntansi Informasi akuntansi perusahaan yang akurat dibutuhkan untuk perencanaan (planning) dan pengendalian (controling) guna operasi harian perusahaan serta digunakan untuk perencanaan jangka panjang yang akan diambil dan akan dilaksanakan. Akuntansi manajemen didalam suatu perusahaan bekerja meliputi tiga fungsi pokok yaitu seleksi data dan pencatatan, analisis data, dan persiapan pelaporan kepada manajemen. SELEKSI DATA & PENCATATAN Untuk melengkapi informasi mengenai operasi perusahaan di masa lalu & lingkungannya LAPORAN KEPADA MANAJEMEN Mengenai perencanaan dan pengendalian harian ANALISIS DATA LAPORAN KEPADA MANAJEMEN Mengenai aktivitas jangka panjang Ilustrasi 1 : Pekerjaan Akuntansi Manajemen dalam Perusahaan 2. Aktivitas Dalam Proses Pengambilan Keputusan Manajemen Terdapat beberapa aktivitas dalam suatu proses pengambilan keputusan atau pengambilan kebijakan manajemen. Aktivitas tersebut disajikan pada ilustrasi 2. a. Perencanaan (planning) Ilustrasi 2 menunjukkan bahwa seluruh hierarki manajemen akan berpartisipasi di dalam operasi perencanaan. Aktivitas perencanaan dapat diidentifikasikan sebagai berikut : Perencanaan adalah pemutusan tentang apa yang akan dilakukan oleh organisasi dan juga perencanaan itu merupakan pemutusan tentang bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Personel dalam manajemen hierarki puncak misalnya direktur maupun personel lain yang berhubungan dan berkepentingan untuk melakukan partisipasi di dalam pembuatan perencanaan perusahaan. de_102013 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II PERENCANAAN (Pemutusan apa yang harus dilakukan) Formulasi tujuan dan kebijakan umum dalam mencapai tujuan 2 Pengembangan, pemeliharaan metode dan prosedur untuk mencapai tujuan umum serta mengembangkan satu standar yang dapat mengukur kinerja aktual IMPLEMENTASI (Pelaksanaan Perencanaan / Kebijakan) PENGENDALIAN (Penentuan sejauh mana perencanaan harus dicapai) Evaluasi seluruh performance di dalam perusahaan Evaluasi hasil dari operasi dalam taraf standar Ilustrasi 2 : Seluruh Hierarki Manajemen Berpartisipasi dalam Operasi Fungsi Perencanaan Manajemen hierarki lain hendaknya lebih memmusatkan pada operasi harian meskipun kerjanya harus mengacu pada kebijakan dan tuntutan atau tujuan umum, sebagaimana yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Merka harus mengidentifikasikan dan mengembangkan beberapa alternatif yang memungkinkan untuk dicapai. Sebagai departemen yang memproses perencanaan, seorang manajer harus dapat mengembangkan satu standar aktivitas bawahan yang mudah diukur. Standar itu juga harus dapat digambarkan sebagai perencanaan, sebagai hasil dari suatu tindakan, sebagai tujuan atau sasaran. b. Pengendalian (controling) Pengendalian didefinisikan sebagai penentu tentang sejauh mana perencanaan dan tujuan perusahaan dapat dicapai. Kunci untuk dapat memahami hubungan antara perencanaan dengan pengendalian adalah adanya standar yang ditetapkan. Jika standar berbeda dengan kinerja (performance) yang aktual, dapat diukur, dan dirumuskan sebagai bagian dari perencanaan. Pada kinerja yang aktual, standar dapat dibandingkan untuk dioperasikan di dalam perusahaan, dan evaluasinya disebut sebagai pengendali. c. Informasi akuntansi manajemen (Management Accounting Information) Informasi akuntansi manajemen sangat rat hubungannya dengan sistem akuntansi financial, bahkan keduanya merupakan subsistem dari sistem manajemen. de_102013 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II 3 Informasi akuntansi manajemen merupakan pernyataan ringkasan atau konklusi meskipun bukan bahasan dan pernyataan yang rinci (detail). Informasi yang merupakan ringkasan dapat dilakukan dalam periode bulanan, kuartalan, atau tahunan yang didalamnya berisikan tentang ringkasan mengenai anggaran, catatan operasi aktual, dan laporan kinerja aktivitas yang telah berjalan (ilustrasi 3). Konklusi tentang berbagai hal dari hasil perbandingan yang telah dilakukan INFORMASI PENGENDALIAN Laporan kinerja : 1. Laporan kinerja secara ringkas 2. Laporan kinerja secara rinci INFORMASI PERENCANAAN Laporan anggaran : 1. Ringkasan anggaran 2. Anggaran yang dirinci (perencanaan yang sangat rinci dari masing-masing bagian pada seluruh perusahaan) INFORMASI MENGENAI OPERASI YANG AKTUAL Laporan pengoperasiannya : 1. Ringkasan finansial 2. Laporan yang rincimengenai outcome Ilustrasi 3 : Alur Informasi Akuntansi 3. Laporan Kinerja (Performance Report) Laporan kinerja merupakan suatu pernyataan akuntansi menejemen yang akan membandingkan secara aktual antara suatu aktivitas dengan suatu standar. 4. Konsep Organisasi (Organizational Consept) Pengorganisasian dapat diartikan sebagai pengubahan rencana dan tujuan kedalam tindakan dan hasil yang hendak dicapai. Dalam proses pengorganisasian, manajemen akan memerlukan sumber daya untuk memungkinkan dapat dicapainya ujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Sumber daya tersebut meliputi aktiva (asset) yang disajikan dalam daftar neraca (balance sheet). Sumber daya manusia merupakan elemen yang vital dalam rencana manajemen.masing-masing sumber daya, baik sumber daya manusia (human resources) maupun sumber daya lain mempunyai daur hubungan yang spesifik dengan sumber daya lainnya dalam suatu perusahaan. rangkaian aktivitas tersebut disebut pengorganisasian. Dengan demikian, pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses manajemen yang dibutuhkan sumber daya manusia dan sumber daya lain yang berhubungan erat, guna merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. 5. Otoritas Garis dan Staf (Line Authority and Staff) Otoritas garis dalam proses organisasi selalu mengacu pada otoritas vertikal, yang bergerak menurun dari manajer ke bawahan. Sedangkan otoritas staf selalu mengacu pada para ahli dalam hubungannya dengan saran-saran. de_102013 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II Otoritas garis pada prakteknya akan menjalankan tugasnya dengan bervariasi, bergantung pada situasi yang membutuhkan otoritas staf itu sendiri, atau akan bergantung pada iklim tertentu perusahaan yang memerlukan otoritas staf tersebut. B. Alat Akuntansi Manajemen dan Konsep Biaya Semua informasi akuntansi manajemen membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan dan sebagai mata rantai komunikasi. Informasi akuntansi manajemen dapat dan harus disusun dalam perbandingan kejadian yang aktual atau kinerja dalam bentuk standar, anggaran atau sasaran. Alat terpenting dalam akuntansi manajemen adalah kemampuan merancang dan menyusun informasi untuk dipergunakan sebagai bahan masukan (input) dalam proses pengambilan keputusan. Alat lain yang penting adalah kemampuan untuk mengklasifikasikan biaya. Biaya diklasifikasikan dengan maksud untuk membantu hubungan diantara biaya sebagai bahan masukan dalam perencanaan dan pengendalian. Biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs). C. Konsep Biaya dan Pendapatan Bagian ini menguraikan dan mengklasifikasikan beberapa macam perbedaan biaya. 1. Konsep biaya dihubungkan dengan tingkat produksi. a. Biaya Tetap (Fixed Costs) Setiap biaya yang jumlahnya tidak berubah-ubah pada setiap tingkat produksi dalam pabrik. Contoh : biaya asuransi untuk pabrik dan biaya gaji dari produksi. b. Biaya Variabel (Variable Cost) Setiap biaya cenderung bertambah dalam total sebagaimana penambahan tingkat produksi, dan cenderung berkurang sebagaimana pengurangan tingkat produksi. Contoh : biaya bahan mentah dan biaya tenaga kerja langsung dalam pabrik. 2. Biaya dihubungkan dengan Laporan Kinerja Terdapat dua elemen dari suatu laporan kinerja yaitu (a) hasil nyata/aktual dari operasi, (2) hasil standar atau anggaran dari operasi. Dalam perusahaan manufaktur mempunyai akuntansi dan sistem pelaporan yang diakumulasikan dalam biaya historis (biaya aktual) dan biaya stadar. a. Biaya Historis Biaya historis menunjukkan biaya aktual yang telah dikeluarkan. Sistem akuntansi biaya diakumulasikan dalam sistem laporan biaya historis. b. Biaya Standar Biaya ini akan dikeluarka dalam suatu pemberian atas hal tertentu. Biaya ini dibandingkan dengan biaya historis dalam evaluasi kinerja. Ada empat elemen dasar dalam model biaya pendapatan yaitu : 1. Penghasilan (revenues) 2. Biaya tetap (fixed costs) 3. Biaya variabel (variable costs) 4. Pendapatan neto (neto earnings) de_102013 4 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II D. Biaya Standar dan Proses Penganggaran Penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan. 1. Anggaran untuk Perencanaan dan Pengendalian Sistem penganggaran adalah suatu bagian esensial dari perencanaan dan pengendalian. Anggaran merupakan rencana-rencana rinci yang dibuat oleh manajemen. Untuk membuat rencana yang rinci tersebut manajemen harus membuat standar kinerja yang tepat dalam setiap jangkauan operasi perusahaan. 2. Pertimbangan Perilaku dalam Penganggaran Aspek yang kedua dari penganggaran adalah pertimbangan perilaku. Anggaran adalah alat utama yang digunakan oleh manajer untuk menilai para bawahannya. anggaran digunakan sebagai suatu standar untuk mengukur kinerja seseorang. Proses penganggaran melahirkan serangkaian laporan yang disebut anggaran. Laporan tersebut mencerminkan standar-standar yang dikembangkan oleh manajemen. Sistem akuntansi yang secara formal menggunakan biaya standar dan biaya aktual dalam jurnal dan buku besar untuk melaporkan perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar disebut sistem akuntansi biaya standar. Proses penganggaran dan akuntansi biaya standar digunakan secara bersama untuk melengkapi perencanaan dan pengendalian. E. Harga Transfer Penetapan harga transfer mengacu pada harga perunit atau jasa yang di transfer oleh suatu segmen lainnya terhadap perusahaan yang sama. Akuntan menggunakan harga transfer untuk berbagi tujuan namun tidak untuk penentuan nilai persediaan. Dasar penetapan harga transfer tertentu dapat menjadi alat manajemen yang baik untuk memotivasi para manajer divisi, serta untuk mengukur kinerja internal. Terdapat dua metode dasar untuk menetapkan harga transfer, yaitu : 1. Melibatkan sejumlah bentuk biaya yang diambil dari catatan akuntansi perusahaan atau analisis keuangan. Contohnya : biaya differensial atau variabel, biaya opotunitas, biaya marjinal, biaya penuh, dan biaya penuh ditambah mark-up laba yang wajar. 2. Metode kedua meliputi harga pasar, harga negosiasi atau variasi dari keduanya. Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan harga transfer yang paling independen. Barang-barang yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya. Namun yang menjadi kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata tidak tersedia di pasar. de_102013 5 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II 6 Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-divisi dalam perusahaan yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk menegosiasikan harga transfer yang diinginkan. Harga transfer negoisasi memiliki beberapa kelebihan. Pertama, pendekatan ini melindungi otonomi divisi dan konsisten dengan semangat desentralisasi. Kedua, manajer divisi cenderung memiliki informasi yang lebih baik tentang biaya dan laba potensial atas transfer dibanding pihak-pihak lain dalam perusahaan. Rumus berikut memberikan titik awal untuk menghitung harga transfer minimum : Harga transfer = Biaya differensial per unit + Marjin kontribusi yang hilang dari penjualan kepada pihak luar Biaya differensial adalah kenaikan total biaya perusahaan jika perusahaan menambah alternatif pemenuhan kebutuhan internal kepada volume kegiatan yang sekarang. Biaya oportunitas dari transfer internal adalah marjin kontribusi maksimum yang seharusnya diperoleh dari penjual kepada pihak luar, tetapi tidak terlaksana karena dialihkan ke pihak internal. Divisi dari suatu organisasi besar menjual produk dan memberikan jasa kepada para pelanggan dan kepada divisi lain dalam perusahaan yang sama. Transfer jasa antar departemen merupakan sumber pendapatan bagi departemen yang satu dan biaya bagi departemen lainnya. Umumnya perusahaan membebankan jasa administrasi, seperti akuntansi, pemrosesan komputer, personalia, dan penggajian, kepada divisi yang mendapat manfaat atas hal tersebut. Langkah pertama dalam penetapan harga transfer jasa adalah mengidentifikasi beberapa departemen yang memberikan berbagai jasa dan mengestimasi keahlian serta pengalaman pegawai yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut. langkah kedua adalah mengestimasi kontribusi dari setiap departemen terhadap nilai jasa yang dihasilkan. F. Cost-Volume-Profit Analysis Cost-Volume-Profit Analysis (CVP) merupakan teknik analisis yang mempelajari hubungan antara biaya, volume dan laba. Analisis ini sering disebut juga dengan analisis titik impas (Break Even Analysis / BEP) yaitu suatu tingkat penjualan yang tidak memberikan laba tapi juga tidak menimbulkan kerugian. G. Biaya Relevan Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing alternative. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan; karena itu, hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Jadi pada dasarnya biayabiaya relevan memiliki dua karakteristik, yaitu : 1. Biaya-biaya yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang 2. Bisa membedakan alternatif-alternatif keputusan de_102013 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II Biaya tidak relevan adalah semua biaya selain biaya reevan yang tidak berlaku dalam proses pengambilan keputusan. Berikut adalah jenis-jenis biaya yang relevan dan tidak relevan : 1. Biaya tunai. Biaya tunai adalah pengeluaran tunai yang terjadi saat ini atau dalam waktu dekat. Misalnya, bahan langsung yang diperukan untuk memenuhi tambaha pesanan merupakan biaya tunai yang relevan sedangkan penyusutan atas fasilitas pabrik yang ada saat ini tidak relevan. 2. Biaya pengganti. Biaya penggantian adalah jumlah yang akan dibayarkan jika aktiva dibeli pada tingkat harga saat ini. 3. Biaya tertanam. Biaya tertanam yaitu pengeluaran historis (masa lampau) untuk memperoleh peralatan atau sumber daya produkstif lainnya yang tidak relevan proses pengambilan keputusan saat ini. 4. Keputusan disinvestasi. Disinvestasi adalah pengurangan investasi atau penanaman modal. Biaya yang akan dieliminasi karena perusahaan akan menghentikan suatu kegiatan disebut biaya yang tidak dapat dihindarkan. Biaya yang tidak dapat dihindarkan adalah biaya yang tidak dapat dieliminasi perusahaan dengan menghentikan suatu kegiatan. Biaya yang tidak dihindarkan tersebut akan dibebankan ke segmen lain. Analisis biaya diferensial juga membantu pengambilan keputusan, yaitu apakah menolak atau menerima pesanan,membuat sendiri atau membeli, dan menaikkan atau menurunkan volume operasi. a. Perilaku Biaya Sehubungan dengan Perubahan Volume dan Transaksi Pemahaman terhadap perilaku biaya akan mempermudah pengembilan keputusan jangka pendek seperti menerima atau menolak pesanan khusus atau mengajukan tender untuk proyek kecil guna menutup biaya diferensial. Meskipun biaya diferensial lebih cenderung bersifat variabel atau semi variabel, namun diferensial juga meliputi biaya tetap apabila manajemen mengantisipasi perubahan kapasitas atau jadwal produksi. b. Keputusan Menerima atau Menolak Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial ( yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut ) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial ( yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut maka pesanan khusus sebaiknya diterima ). Di lain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak. c. Keputusan Membuat atau Membeli Keputusan untuk membuat atau membeli tidak hanya melibatkan biaya saat ini tetapi juga proyeksi biaya masa mendatang yang ditimbulkan oleh faktor-faktor seperti inovasi teknologi, kualitas produk, penjualan musiman, dan fluktuasi produksi. de_102013 7 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II H. Activity Based Costing (ABC) Activity Based Costing adalah suatu pendekatan pembebanan biaya yang memfokuskan pada aktivitas-aktivitas sebagai dasar dari obyek biaya. Unsur-unsur dalam Activity Based Costing sebagai berikut : 1. Biaya produksi Biaya produksi dapat diartikan sebagai seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Biaya produksi dibagi menjadi dua jenis yaitu biaya produksi langsung dan tidak langsung. Biaya produksi langsung adalah seluruh biaya yang memungkinkan diidentifikasi sebagai bagian dari obyek biaya secara ekonomis. Biaya produksi langsung dapat dibagi menjadi dua jenis biaya, yaitu biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan baku langsung adalah biaya keompensasi semua tenaga kerja yang dapat diidentifikasikan sebagai bagian dari produk tersebut yang dapat ditelusuri ke produk secara ekonomis. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya kompensasi semua tenaga kerja yang dapat diidentifikasikan langsung kepada produk dengan cara yang sangat ekonomis. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah semua biaya yang tidak dapat diidentifikasi atau ditelusuri ke obyek biaya dengan cara yang ekonomis. 2. Kegiatan/ Transaksi sebagai penggerak Setiap kali perusahaan melakukan kegiatan akan menimbulkan transaksi. Transaksi ini akan menyebabkan biaya overhead dalam kegiatan seperti inspeksi, set-up atau penjadwalan. 3. Penggerak Biaya yang berkaitan dengan volume dan non volume Penggerak biaya adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegiatan; mereka menyerap kebutuhan yang ditempatkan pada suatu kegiatan pada tempat atau jasa. Penggerak berdasarkan volume atau unit adalah alokasi yang didasarkan atas atribut produk, seperti jam kerja, jam mesin dan biaya bahan. 4. Tingkat Penggerak Biaya ABC mengklasifikasikan biaya sebagaimana biaya itu bervariasi menurut kegiatan unit, batch, produk, teknologi, pelanggan dan fasilitas. 5. Kegiatan Bernilai Tambah dan Tidak Bernilai Tambah ABC membantu manajemen untuk memfokuskan pada kegiatan berbiaya tinggi dengan mengidentifikasi sumber daya yang di konsumsi oleh setiap kegiatan. Proses ini mendorong manajer mengidentifikasikan kegiatan bernilai tambah dan mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah. de_102013 8 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II 6. Benchmarking Benchmarking adalah suatu proses membandingkan kegiatan dengan praktek terbaik tingkat dunia. Tujuannya adalah untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan produk, proses, atau jasa dengan yang terbaik di tingkat dunia. Benchmarking dapat digunakan pula sebagai alat untuk peningkatan berkesinambungan karena setelah mengidentifikasi kegiatan dengan praktik terbaik, hal ini akan dijadikan suatu target yang akan dicapai. 7. Pembebanan Biaya Ketepatan pengenaan biaya secara akurat terhadap obyek biayanya sangat krusial karena banyaknya keputusan penting yang didasarkan pada informasi biaya tersebut. Semakin mudah suatu biaya ditafsir semakin akurat pengenaan biayanya. Jadi penafsiran suatu biaya ke obyek biayanya merupakan elemen kunci dalam membangun sistim pengenaan biaya yang akurat. Metode penafsiran baiya terdiri dari tiga macam metode yaitu : a. Penafsiran biaya langsung ke obyek biaya (direct tracing) Direct tracing adalah proses mengidentifikasikan dan pembebanan biaya yang secara fisik berkaitan dengan obyek biaya. b. Penafsiran biaya berdasarkan pemicu biaya (driver tracing) Penafsiran biaya berdasarkan pemicu biaya adalah pembebanan biaya berdasarkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan-perubahan sumber daya yang digunakan aktivitas dan pendapatan. Direct tracingadalah pengguna pemicu biaya untuk membebankan biaya kedalam obyek biaya. c. Alokasi biaya Alokasi biaya adalah membebankan biaya tidak langsung ke obyek biaya. Dari ketiga metode diatas, metode penafsiran biaya secara langsung adalah merupakan metode yang paling akurat, diikuti oleh metode penafsiran biaya berdasarkan pemicu biaya dan yang paling lemah keakuratannya adalah metode alokasi. Metode alokasi biaya digunakan untuk membebankan biaya tidak langsung ke obyek biaya. Hal ini disebabkan karena biaya tidak langsung tidak bisa ditafsir secara langsung kepaada obyek biaya karena tidak adanya hubungan sebab akibat antara biaya tidak langsung dengan obyek biaya. Kelebihan dan Kelemahan Activity Based Costing (ABC) Kelebihan ABC Memperbaiki distorsi yang melekat pada biaya tradisional yang hanya mendasarkan alokasi pada volume sebagai penggerak biaya. Mengakui hubungan sebab-akibat antara penggerak biaya dengan kegiatan sehingga dapat mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah. Meningkatkan kinerja aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah dalam produk. de_102013 9 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II Sangat berguna untuk perusahaan dengan biaya overhead yang tinggi, produk yang beragam dan berbagai ukuran batch pelaksanaan produksi. Menghasilkan banyak informasi kegiatan dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut sehingga dapat membantu dalam memperbaiki proses kerja (meningkatkan kualitas). Mengeliminasi varian proses dengan mengoreksi sumber-sumber penyebab varian. Membantu manajer mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk (menyederhanakan aktivitas). Mendistribusikan/mengalokasikan sumber daya lebih efisien dan efektif. Kelemahan Activity Based Costing (ABC) ABC tidak mendorong para menejer untuk lebih berinovasi agar lebih kompetitif. Penerapan ABC kadang kala bertentangan dengan keinginan pelanggan. Dalam jangka pendek manajer memerlukan penggunaan waktu dan anggaran yang lebih banyak untuk tujuan pengembangan dan peningkatan mutu produk barunya. ABC dapat mengakibatkan kesalahan konsepsi mengenai penurunan biaya penanganan pesanan penjualan dengan mengeliminasi pesanan kecil yang menghasilkan marjin lebih rendah. ABC secara khusus tida menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. ABC tidak mendorong identifikasi dan penghapusan kendala-kendala yang menyebabkan keterlambatan dan kelebihan. Penerapan Activity Based Costing (ABC) Agar implementasi ABC dalam perusahaan efektif, manajer perlu melakukan langkahlangkah berikut : 1) Perencanaan : mengidentifikasi masalah kritis perusahaan, keputusan manajemen yang sulit, budaya perusahaan, dan pendekatan manajemen keuangan sekarang. 2) Pemecahan masalah : menyakinkan manajer akan budaya yang konservatif ini bahwa ABC adalah suatu kemenangan/situasi kemenangan. 3) Pelatihan : menunjukkan kepada para pekerja bagaimana metodologi ABC berbeda dari sistem alokasi biaya tradisional. 4) Dokumentasi prosedur : mengidentifikasi kegiatan di berbagai jenis departemen. 5) Analisis beban : mendistribusikan beban ke pusat biaya. 6) Pengumpulan penggerak tahap pertama : memindahkan beban tidak langsung dari pusat kegiatan ke pool kegiatan dengan menggunakan penggerak tahap pertama. 7) Pengumpulan penggerak tahap kedua : menggunakan ukuran tertentu seperti volume klaim atau permintaan untuk membebankan biaya kegiatan ke produk. 8) Otomatisasi proses 9) Pelatihan manajemen : mendidik manajemenseperti banyaknya kegunaan data ABC dan bagaimana memainkan peranan interaktif dalam proses tersebut. de_102013 10 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II I. Akuntansi Pertanggungjawaban Suatu teknik yang secara sistematis mengalokasikan biaya-biaya ke masing-masing pusat biaya yang bertanggungjawab atas pengeluaran biaya pada segmen tersebut disebut dengan akuntansi pertanggungjawaban. Dengan demikian, seorang manajer secara khusus akan ditunjuk untuk bertanggungjawab untuk segmen operasi tertentu. Akutansi pertanggungjawaban juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengukur hasil-hasil masing-masing pusat-pusat pertanggungjawaban dan membandingkan hasilhasil tersebut dengan hasil-hasil yang diharapkan atau dianggarkan. Untuk mengimplementasikan akuntansi petanggungjawaban diperlukan adanya struktur organisasi yang jelas dan sistematis serta secara tegas mengatur rentang tanggung jawab, tugas dan wewenang masing-masing tingkat manajemen dalam suatu organisasi. Pada dasarnya terdapat hal-hal yang membentuk sistem akuntansi pertanggungjawaban, yaitu : 1. Adanya penyerahan tanggung jawab dengan dibentuknya pusat pertanggungjawaban 2. Menetapkan ukuran-ukuran kinerja sebagai benchmarks dalam bentuk anggaran (budget) 3. Realisasi dan pelaporan kinerja 4. Evaluasi kinerja Pusat Pertanggungjawaban Ada beberapa jenis pusat pertanggungjawaban yaitu : 1. Pusat Biaya (Cost Center) Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasinya diukur berdasarkan input yang digunakan, yaitu dalam bentuk biaya. Jadi manajer pusat pertanggungjawaban hanya bertanggung jawab terhadap biaya-biaya yang berada dalam kendalinya. 2. Pusat Pendapatan (Revenue Center) Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur dari output (dalam bentuk pendapatan) yang dihasilkannya. 3. Pusat Laba (Profit Center) Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur dari laba yang diperoleh dalam suatu periode. 4. Pusat investasi (Investment Center) Pusat investasi merupakan pusat pertangungjawaban yang manajernya diukur dari laba yang diperoleh dalam suatu periode yang dikaitkan dengan aktiva yang digunakan untuk mencapai laba tersebut. Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja untuk masa yang akan datang yang dinyatakan dalam ukuran kuantitatif. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, anggaran harus dibuat oleh setiap tingkatan manajer pusat pertanggungjawaban dan akan digunakan sebagai alat untuk menilai hasil yang dicapai. Anggaran dapat dibuat dalam periode bulanan atau tahunan. de_102013 11 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II Proses penyusunan anggaran meliputi beberapa tahap berikut : 1. Pembentukan departemen anggaran 2. Pembentukan komite anggaran yang terdiri dari beberapa orang yang di pilih dari manajer senior. Tugas komite adalah mereview dan mengesahkan atau menyesuaikan anggaran dan membuat rekomendasi yang diperlukan. 3. Penentuan garis pedoman untuk penyusunan anggaran 4. Penyusunan proposal anggaran permulaan. Proposal anggaran didasarkan pada kondisi lingkungan yang ada yang akan digunakan sebagai asumsi-asumsi dasar pembuatan anggaran. 5. Negosiasi antara pihak yang membuat budget dengan supervisor yang terkait langsung. 6. Review dan persetujuan oleh komite anggaran 7. Revisi anggaran, jika tidak realistis atau sesuai dengan asumsi-asumsi Laporan Laporan kinerja yang baik akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : - Sesuai dengan bagan organisasi - Konsisten - Tepat waktu - Diterbitkan secara teratur - Mudah di mengerti - Memberi rincian yang memadai - Memuat angka-angka yang dapat dibandingkan dan menunjukkan varian - Dinyatakan baik dalam bentuk unit fisik maupun uang Penilaian Kinerja Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian atau karyawan berdasarkan sasaran standar serta kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar-standar yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Manfaat yang dapat diambil dari suatu pengukuran kinerja antara lain : 1. Dapat mengelola operasi perusahaan lebih efisien dan efektif 2. Membantu membuat keputusan yang berkaitan dengan promosi dan pemberhentian karyawan. 3. Membantu mengidentifikasi kebutuhan training dan pengembangan karyawan. 4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai mereka. 5. Menyediakan dasar bagi distribusi penghargaan (reward). Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan suatu yang akan dihitung dan diukur. Beberapa indikator kinerja meliputi aspek-aspek : 1. Realisasi pendapatan 2. Realisasi biaya de_102013 12 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II 3. Profitabilitas yang dapat diukur dengan contribution margin : - Perbedaan antara pendapatan dan biaya variabel - Direct profit : pendapatan dikurangi semua biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan - Controlable profit : pendapatan dikurangi semua biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer - Income before tax (laba sebelum pajak penghasilan) - Net income (laba bersih) 4. Produktifitas : membandingkan antara keluaran dengan masukannya. 5. Kepuasan konsumen (user) Cara Mengukur Kinerja Keberhasilan atau kegagalan manajemen dapat diukur dengan cara : 1. Perbandingan antara kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan 2. Perbandingan antara kinerja aktual tahun ini dengan tahun sebelumnya 3. Perbandingan kinerja antara satu bagian dengan bagian lainnya 4. Analisis trend 5. Analisis regresi Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja dikaitkan dengan sumber daya (input) yang berada dalam kewenangannya dengan tujuan agar dapat diketahui dengan pasti apakah pencapaian kinerja yang tidak sesuai (kegagalan) disebabkan oleh faktor input atau kegagalan pihak manajemen. Pelaporan hasil evaluasi pengukuran kinerja mempunyai dua fungsi yaitu : 1. Sebagai pertanggungjawaban atas hasil yang dicapai, proses yang dilakukan, dan sumber daya yang dipercayakan untuk di kelola. 2. Sebagai umpan balik dalam rangka peningkatan kinerja di masa yang akan datang. de_102013 13 Materi Pelatihan Audit Internal Tingkat Lanjutan II DAFTAR PUSTAKA Yayasan Pendidikan Internal Audit.(2008).Modul Pembelajaran Audit Operasional & Kinerja. Jakarta http://sijenius.wordpress.com/2008/08/09/harga-transfer-definisi-penentuan-aspekinternasional/. Diakses tanggal 9 Oktober 2013 Penganggaran: Definisi, Fungsi, Manfaat dan Tipe, Anggaran.(2010). http://jurnalsdm.blogspot.com/2010/01/penganggaran-definisi-fungsi-manfaat.html. Diakses tanggal 9 Oktober 2013 de_102013 14