bab iv detail pelaksanaan pekerjaan struktur dan arsitektur

advertisement
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
BAB IV DETAIL PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
DAN ARSITEKTUR
IV.1. Peralatan dan Material
Penyediaan peralatan dan material konstruksi bangunan pada suatu proyek
memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran proyek. Pengadaan
peralatan dan material konstruksi bangunan disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang
sedang berlangsung. Penempatan material yang tepat dan seefisien mungkin perlu
diperhatikan untuk dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Penempatan material
yang baik dan tertata rapih akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan kerja. Selain
itu penempatan material harus disesuaikan dengan sifat bahan, sehingga resiko kerusakan
bahan bangunan sebelum digunakan dapat dikurangi, terutama pada bahan bangunan yang
peka terhadap kondisi lingkungan seperti semen dan baja tulangan yang sangat peka
terhadap pengaruh air dan udara.
Peralatan konstruksi berperan penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek
konstruksi. Peralatan Konstruksi membantu melaksanakan pekerjaan yang sukar dikerjakan
dengan tenaga manusia. Penggunaan peralatan konstruksi dapat mempercepat waktu
pelaksanaan, mempermudah pelaksanaan, dan meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan.
Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan peralatan konstruksi harus diperhatikan agar
kerusakan peralatan konstruksi dapat dihindari.
IV.2. Peralatan Konstruksi
Dalam suatu proyek, tidak semua pekerjaan konstruksi dapat dikerjakan oleh tenaga
manusia, pada kondisi tertentu kebutuhan akan peralatan dapat membantu dan mengatasi
permasalahan di lapangan agar proyek dapat berjalan sesuai schedule yang telah
dirancang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jenis peralatan yang diperlukan dalam
suatu proyek adalah sebagai berikut :
1. Besar kecilnya proyek.
2. Metode pelaksanaan yang digunakan di lapangan.
3. Jenis dan besarnya volume pekerjaan.
4. Jumlah waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan.
5. Kondisi dan keadaan di lapangan.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 44
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
6. Kapasitas kerja alat, biaya operasional, dan jumlah unit yang tersedia.
7. Kualitas hasil pekerjaan yang dihasilkan sehingga sesuai dengan keinginan
pemilik proyek.
Berikut adalah peralatan konstruksi yang digunakan dalam pelaksanaan Proyek
Pembangunan West Vista Residence, antara lain :
IV.2.1. Tower Crane
Tower Crane digunakan untuk memindahkan peralatan dan material bangunan dari
lantai bawah menuju lantai atas atau dari sisi satu ke sisi lainnya, terutama alat-alat/ benda benda yang sulit diangkut apabila hanya menggunakan tenaga manusia. Tower Crane
mempunyai lengan sepanjang 60 m yang bisa menjangkau hampir seluruh area proyek
dengan kapasitas angkat beban maksimal 2 ton.
Tower Crane dioperasikan oleh 1 (satu) orang petugas yang dibantu dengan alat
komunikasi seperti handy talky (HT) untuk memudahkan berkomunikasi dengan petugas lain
yang berada di tempat kerja. Ketinggian Tower Crane berada dalam posisi yang lebih tinggi
dari ketinggian bangunan sehingga setiap penambahan lantai bangunan, maka ketinggian
Tower Crane juga harus ditambah lagi. Proyek West Vista Residence menggunakan empat
Tower Crane, dua berada di tower utara, dan dua berada di tower selatan.
Gambar 18: Tower Crane
Sumber: Data Pribadi
IV.2.2. Concrete Mixer Truck
Concrete Mixer Truck merupakan truk pengangkut material beton yang dilengkapi
dengan Concrete Mixer yang fungsinya sama dengan alat molen. Concrete Mixer digunakan
untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton ke lokasi
proyek. Selama pengangkutan, mixer harus terus berputar agar beton tetap homogen dan
tidak mengeras.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 45
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 19: Concrete Mixer Truck
Sumber: Data Pribadi.
IV.2.3. Truck
Truck adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkat material (besi tulangan,
dinding panel, semen) serta mengangkut peralatan untuk pekerjaan konstruksi. Truk dengan
bentuk lebih besar dengan 3 sumbu, satu di depan, dan tandem dibelakang disebut sebagai
truk tronton. Truk yang digunakan untuk mengangkut material tersebut model terbuka tanpa
penutup di setiap sisinya, hal ini untuk memudahkan dalam proses bokar muat material.
Gambar 20: Truck
Sumber: Data Pribadi
IV.2.4. Bar Cutter
Bar Cutter berfungsi untuk memotong besi tulangan yang masih berupa batangan 12
m sesuai dengan ukuran panjang yang dibutuhkan. Bar Cutter di tempatkan di area fabrikasi
besi tulangan agar memudahkan dalam proses penulangan. Prinsip kerja dari Bar Cutter
dengan memasukkan besi tulangan ke dalam celah yang di dalamnya terdapat pemotong
dari baja yang bentuknya seperti kubus, kemudian handle ditarik sehingga pemotong
mendesak ke bawah dan memotong besi tulangan sesuai dengan panjang yang diinginkan.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 46
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 21: Bar Cutter
Sumber: Data Pribadi
IV.2.5. Bar Bender
Bar Bender digunakan untuk membengkokkan besi tulangan yang panjangnya telah
ditentukan sebelumnya. Alat tersebut terdiri dari kombinasi kunci pembengkok dan bangku
kerja, disesuaikan dengan diameter besi tulangan yang akan dibengkokkan. Prinsip kerja
pembengkok besi tulangan tersebut yaitu menempatkan besi tulangan yang akan
dibengkokkan diantara baja penahan dan baja pembengkok. Lalu baja pembengkok
digerakkan dengan tenaga mesin dan didapat bentuk besi tulangan yang telah ditentukan
dan besarnya sudut bengkok sesuai dengan gambar bestat.
Gambar 22: Bar Bender
Sumber: Data Pribadi
IV.2.6. Air Compressor
Air compressor adalah alat penghasil atau penghembus udara bertekanan tinggi yang
digunakan untuk membersihkan kotoran - kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya
lekatan tulangan pada beton seperti: debu, potongan kawat bendrat, dan serbuk kayu. Alat
ini digunakan setelah proses pekerjaan pembesian selesai.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 47
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 23: Air Compressor
Sumber: Data Pribadi
IV.2.7. Theodolite dan Waterpass
Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan
bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat sudut - sudut bangunan.
Theodolite digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menetukan peil dasar bangunan
dan menentukan as - as bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok,
core wall/ shear wall, dan plat lantai.
Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi/ peil untuk lantai, balok, dan yang
membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk
mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek
ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar.
`
Gambar 24: Theodolite (Kiri), Waterpass (Kanan)
Sumber: Data Pribadi
IV.2.8. Trowel Machine
Trowel Machine adalah alat atau mesin yang digunakan untuk meratakan dan
menghaluskan permukaan beton yang masih dalam proses pengerasan. Trowel Machine
mempunyai dasar yang terdiri dari beberapa daun plat lantai baja yang dapat berputar dan
menghaluskan permukaan beton. Permukaan beton yang diselesaikan Trowel Machine lebih
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 48
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
kuat dan awet dibandingkan dengan pekerjaan tangan. Trowel Machine ini juga digunakan
untuk meratakan/ mengamplas/ menghaluskan permukaan lantai andhesit atau batuan keras
lainnya.
Gambar 25: Trowel Machine
Sumber: Data Pribadi
IV.2.9. Concrete Vibrator
Concrete Vibrator adalah alat yang digunakan pada pekerjaan konstruksi pada saat
pengecoran, yang mempunyai fungsi sebagai alat pemadatan beton yang ditaruh dalam
bekisting. Pemadatan ini dilakukan untuk menghindari gelembung udara yang terdapat
diantara dinding dan spesi beton serta campuran yang ada dalam beton.
Gambar 26: Concrete Vibrator
Sumber: Data Pribadi
IV.2.10. Concrete Bucket dan Pipa Tremie
Conceret bucket adalah tempat pengangkutan beton dari concrete mixer truck
sampai ketempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan slump dan telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan, maka beton dari concrete mixer truck dituangkan kedalam
conceret bucket , kemudian pengangkutan dilakukan dengan bantuan tower crane. Pada
proyek ini, pengecoran dengan conceret bucket hanya untuk pengecoran kolom, shear wall/
core wall.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 49
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Pipa Tremie adalah pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat
pengecoran. Pipa Tremie biasa dipasang pada ujung bawah conceret bucket sehingga beton
yang keluar dari conceret bucket tidak langsung jatuh dan menumbuk lokasi pengecoran.
Gambar 27: Concerete Bucket dan Pipa Tremie
Sumber: Data Pribadi
IV.2.11. Scaffolding
Scaffolding merupakan perancah atau alat bantu yang digunakan sebagai pendukung
para tukang bekerja selain itu juga digunakan untuk sebagai stager untuk dukungan
bekisting balok dan plat lantai. Alat ini digunakan dalam proyek gedung bertingkat, biasanya
perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat
menggunakan bahan-bahan lain.
Gambar 28: Scaffolding
Sumber: Data Pribadi
IV.3. Material Konstruksi
Material konstruksi adalah seluruh bahan yang dibutuhkan untuk meyelesaikan
bagian pekerjaan dalam suatu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan penyiapan material konstruksi adalah
sebagai berikut :
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 50
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
1. Pemilihan kualitas bahan bangunan yang baik.
2. Penyimpanan material yang baik sesuai dengan sifat dan kepekaan material
terhadap kondisi lingkungan.
3. Penyediaan material bangunan yang sesuai dengan pekerjaan yang sedang
berlangsung.
4. Posisi penyimpanan material yang baik guna menghindari terjadinya
kecelakaan kerja.
5. Harga material bangunan yang tidak melebihi batas perhitungan.
6. Stock material bangunan yang baik sehingga urutan pemakaian material
bangunan sesuai dengan urutan kedatangan material.
Berikut adalah material bangunan yang digunakan pada proyek pembangunan West
Vista Resedince antara lain :
IV.3.1. Besi Tulangan
Besi tulangan merupakan besi yang digunakan untuk konstruksi beton bertulang dan
merupakan material utama yang diperhitungkan untuk memikul kekuatan tarik pada
konstruksi beton bertulang. Besi tulangan yang digunakan dalam proyek pembangunan West
Vista Residence adalah tulangan ulir D10, D13, D16, D19, D22, D25, dan D32.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan besi tulangan di area
proyek, antara lain :
1. Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu
harus diberi alas menggunakan balok kayu.
2. Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain.
3. Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan dan minyak.
Gambar 29: Besi Tulangan
Sumber: Data Pribadi.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 51
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
IV.3.2. Kawat Bendrat
Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk
struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bendrat yang digunakan berdiamter 1mm dan
dalam penggunaannya dipakai tiga lapis kawat agar lebih kuat dalam mengikatkan baja
tulangan. Kawat bendrat yang digunakan harus dengan kualitas yang baik dan tidak mudah
putus agar baja tulangan saling terikat dengan kuat.
Gambar 30: Kawat Bendrat
Sumber: Data Pribadi
IV.3.3. Kawat Ayam
Kawat ayam adalah sejenis material bangunan yang sering digunakan untuk
membuat “stop cor” atau batas cor. Material bangunan tersebut dinamakan kawat ayam
karena bentuknya seperti anyaman dari kawat, berlubang dan sering dipergunakan untuk
membuat teralis kandang ayam
Gambar 31: Kawat Ayam
Sumber: Data Pribadi
IV.3.4. Beton Decking / Tahu Beton
Beton Decking adalah beton yang digunakan sebagai pembatas antara selimut beton
dan tulangan, terutama pada penulangan plat lantai, balok, dan kolom. Beton Decking
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 52
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
berbentuk silinder kecil, dengan diameter 5cm dan tebal ± 5cm (menyesuaikan dengan
ukuran selimut beton pada umumnya).
Gambar 32: Beton Decking
Sumber: Data Pribadi
IV.3.5. Beton
Beton ready mix adalah adukan beton siap pakai dibuat sesuai mutu pesanan
sehingga pemesan dapat langsung menggunakannya untuk pengecoran. Efisiensi waktu,
biaya, tenaga kerja, dan jaminan keseragaman mutu beton adalah faktor utama pemilihan
penggunaan ready mix dalam pekerjaan pengecoran beton.
Supplier beton ready mix pada proyek pembangunan West Vista Residence adalah
PT. Farika Beton Readymix, PT. Pionir Beton, PT. SCG Readymix Indonesia. Pengangkutan
beton dari tempat pembuatan beton ready mix (batching plant) ke lokasi menggunakan
concrete mixer truck yang disediakan oleh pihak supplier.
Gambar 33: Beton Ready Mix
Sumber: Data Pribadi.
IV.3.6. Additive concrete bond
Perbedaan waktu pengecoran mengakibatkan sambungan antara beton dengan
beton baru tidak melekat secara sempurna sehingga untuk merekatkan sambungan beton
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 53
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
dibutuhkan additive concrete bond (ACB). additive concrete bond yang digunakan pada
proyek ini adalah Sika Cim Bonding Adhesive.
Gambar 34: Sika Cim Bonding Adhesive
Sumber: Data Pribadi
IV.3.7. Besi Hollow
Besi Hollow adalah besi yang berbentuk pipa kotak dan biasanya terbuat dari besi
galvanis, stainless atau besi baja. Besi Hollow Pada Proyek pembangunan West Vista
Residence berfungsi sebagai suru-suri dan penopang pemasangan bekisting pada pelat
lantai.
Gambar 35: Besi Hollow
Sumber: Data Pribadi
IV.3.8. Plywood
Plywood adalah material bangunan yang digunakan sebagai bekisting karena akan
menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus. Jenis Plywood yang digunakan pada
Proyek Pembangunan West Vista Residence adalah Polyfilm. Polyfilm yang digunakan
dengan ukuran 1220 x 2440 x 18mm , dan Polyfilm ini dapat digunakan kembali hingga 3-5
kali pemakaian.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 54
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 36: Plywood
Sumber: Data Pribadi
IV.3.9. Mortar Polimer
Mortar Polimer adalah bahan yang dibuat dengan menggantikan semen hidrat
pengikat semen mortar konvensional dengan polimer. Pencampuran polimer termasuk lateks
atau emulsi, bubuk redispersible polimer, polimer yang larut dalam air, resin cair, dan
monomer. Memiliki permeabilitas rendah dan mengurangi kejadian retak susut pengeringan,
terutama digunakan untuk memperbaiki struktur beton.
Gambar 37: Mortar Polimer Sika Top 121
Sumber: Data Pribadi
IV.4. Tinjauan Khusus Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 38: Masa Kerja Praktik
Sumber: Data Pribadi
Pada proyek pembangunan West Vista Residence tahap awal pekerjaan struktur
konstruksi meliputi pekerjaan pondasi, lantai basement, podium , dan tower. Lingkup
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 55
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
pekerjaan kerja praktik akan difokuskan pada bangunan podium mulai dari lantai satu
sampai dengan selesai masa kerja praktik, pekerjaan yang akan diamati meliputi :
1. Pekerjaan Struktur
-
Pekerjaan Bekisting.
-
Pekerjaan Pembesian Kolom, Balok, dan Plat lantai.
-
Pengecoran.
2. Pekerjaan Arsitektur
-
Pemasangan Dinding Panel.
-
Pemasangan Dinding EPS (Expanded Polystyrene System)
IV.5. Pekerjaan Struktur
IV.5.1. Pekerjaan Kolom
Kolom adalah bagian dari struktur konstruksi portal yang mendukung beban gravitasi
pada masing-masing lantai, termasuk beban lateral akibat beban gempa dan angin yang
diteruskan ke tanah melalui pondasi. Beban yang dipikul meliputi beban mati, beban hidup,
beban akibat gempa maupun angin. Proyek West Vista Residence terdiri dari 2 tower dan 1
podium. Bangunan tower terdiri dari tower utara dan selatan dengan jumlah lantai sebanyak
46 lantai, sedangkan untuk podium terdiri dari 9 lantai. Modul kolom yang digunakan dalam
proyek ini menggunakan modul grid dengan jarak 8x8m. Dimensi kolom yang digunakan
pada proyek pembangunan West Vista Residence adalah
1. Podium (50x50cm, 60x60cm, 70x70cm, dan 80x80cm)
2. Tower Utara Dan Tower Selatan (70x130cm, 70x160cm, dan 80x200cm)
Dimensi kolom bangunan tower utara dan selatan lebih besar dibandingkan dimensi
kolom bangunan podium hal ini disebabkan bangunan tower terdiri dari 46 lantai sedangkan
bangunan podium 9 lantai. Beban yang dipikul oleh kolom bangunan tower dan podium
berbeda sehingga perlakuan struktur kolom setiap bangunan juga berbeda.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 56
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 39: Denah Kolom
Sumber: PT. Acset Indonusa Tbk
Tahapan pekerjaan kolom dalam proyek pembangunan West Vista Residence dapat
diuraikan sebagai berikut :
IV.5.1.1. Penentuan As Kolom
Titik-titik as kolom ditentukan dan diperoleh dari hasil pengukuran dengan
menggunakan alat ukur theodolit. Titik as kolom harus ditentukan secara akurat karena
sangat menentukan hasil pekerjaan selanjutnya. Jika terjadi kesalahan penentuan titik as
kolom, maka letak as kolom akan berubah dengan kolom dibawahnya atau diatasnya.
Peralatan yang digunakan seperto; theodolit, waterpass, meteran, tinta, sipatan, spidol, dan
sikat untuk membersihkan beton sebelum disipat.
Peoses penentuan as kolom adalah sebagai berikut:
1. Penentuan as kolom dengan theodolite dan waterpass berdasarkan shop
drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik
BM (Branch Mark) Jakarta.
2. Buat as kolom dari garis pinjaman.
3. Pemasangan patok as bangunan/ kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 57
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 40: Penentuan As Kolom
Sumber: Data Pribadi
IV.5.1.2. Pembesian Kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek pembangunan West Vista Residence
adalah sebagai berikut:
1. Pembesian atau perakitan tulangan kolom di kerjakan di area fabrikasi
pembesian.
2. Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan shop drawing.
3. Pemasangan tulangan utama.
4. Pemasangan stirrup/ begel dan ties, setiap pertemuan antara tulangan utama
dan stirrup/ begel diikat oleh kawat bendrat dengan sistem silang.
5. Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan di pindahkan dengan
menggunakan tower crane ke lokasi kolom yang akan dipasang.
6. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton
decking sesuai ketentuan. Beton decking ini berfungsi sebagai selimut beton.
Sebelum pekerjaan bekisting, tulangan kolom diperiksa oleh bagian quality control
yaitu :
1. Jumlah tulangan utama dan jumlah tulangan ties.
2. Penjangkaran tulangan dan overlap tulangan.
3. Ikatan tulangan dan ikatan ties
4. Chiping beton kolom dan beton decking.
5. Marking dan sepatu kolom.
6. Kebersihan tulangan dan kebersihan area kolom serta vertikality kolom.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 58
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 41: Pekerjaan Pembesian Kolom
Sumber: Data Pribadi
IV.5.1.3. Masalah Pekerjaan Pembesian Kolom
Untuk pekerjaan pembesian kolom masalah yang ditemukan di lapangan adalah
posisi pembesian kolom yang tidak berada di as kolom, dan sebagian ties dan stirrups
(Begel) yang belum terikat dengan tulangan utama, hal tersebut dapat mengurangi kekuatan
kolom terutama dalam memikul gaya geser.
IV.5.1.4. Solusi di lapangan
Solusi untuk pekerjaan pembesian kolom adalah dengan cara menugaskan pekerja
yang sudah terbiasa dan handal dalam bidang pekerjaan pembesian untuk mencegah
pekerjaan pembesian yang tertinggal dan melakukan ceklist secara detail dan teliti oleh site
supervisor dan quality control untuk pekerjaan pembesian kolom. Sedangkan untuk solusi
posisi pembesian yang bergeser adalah dengan menarik pembesian tulangan kolom dengan
kawat seling atau tali baja ke arah berlawanan dari arah bergesernya pembesian tulangan
kolom.
Gambar 42: Pemasangan Tali Baja/ Kawat Seling pada Tulangan Kolom
Sumber: Data Pribadi
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 59
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
IV.5.1.5. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting kolom sebelum dipasang dikerjakan pada fabrikasi bekisting
kemudian untuk pemasangan (instalasi) dilakukan dengan menggunakan tower crane. Pada
proyek ini menggunakan sistem bekisting knock down yang terbuat dari plat baja dan besi
hollow. Sistem bekisting ini lebih awet dan tahan lama dan dapat digunakan seterusnya
sampai pekerjaan selesai, tetapi untuk biaya lebih mahal dibandingkan bekisting
konvensional. Langkah pekerjaan bekisting adalah sebagai berikut :
1. Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
2. Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatn dari as kolom
sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100cm dari
masing-masing as kolom.
3. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai
dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan
dalam penempatan bekisting kolom.
4. Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting.
5. Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang dengan
cara di las. Fungsi sepatu kolom adalah sebagai pengaku posisi tulangan
kolom agar tidak berubah posisi pada saat proses pengecoran dan juga
berfungsi sebagai penahan bekisting bagian bawah agar posisi bekisting tidak
berubah dan ukuran kolom sesuai dengan rencana.
6. Pemeriksaan verticality bekisting kolom dilakukan dengan menggunakan
unting-unting/ lot dan meteran
Gambar 43: Pekerjaan Pemasangan Bekisting
Sumber: Data Pribadi
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 60
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
IV.5.1.6. Masalah Pekerjaan Bekisting Kolom
Dari hasil wawancara dengan pelaksana pekerjaan masalah pemasangan bekisting
pada titik sambungan antara bekisting plat lantai, balok struktur bertumpu pada titik kolom
struktur di situ sering terjadi kebocoran saat penuangan beton redymix di karenakan
sambungan masih memiliki celah celah yang mengakibatkan kebocoran.
IV.5.1.7. Solusi di lapangan
Solusi untuk pekerjaan bekisting dengan cara menugaskan pekerja yang sudah
terbisa/ handal dalam bidang mengerjakan sambungan antara bekisting plat lantai,balok
dengan kolom struktur, untuk mencegah kebocoran pihak pengawas mengontrol ulang
bekisting yang akan di tuang beton redymix agar tidak ada lagi kebocoran saat penuangan
beton redymix.
IV.5.1.8. Pekerjaan Pengecoran Kolom
Setelah bekisting dipastikan siap cor oleh bagian quality control, maka pengecoran
dapat dilakukan. Proses pengecoran kolom adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar
bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari
kerusakan beton.
2. Pelaksanaan Pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan
dengan pipa tremi. Bucket tersebut diangkat menggunakan tower crane untuk
memudahkan pekerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segresi yaitu pemisahan agregat yang dapat
mengurangi mutu beton. Jarak vertikal pada saat menuangkan beton ke
kolom jangan lebih dari 150-200cm. Selama proses pengecoran berlangsung,
pemadatan beton menggunakan concrete vibrator. Hal tersebut dilakukan
untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan
yang maksimal.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 61
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 44: Pekerjaan Pengecoran kolom
Sumber: Data Pribadi
IV.5.1.9. Masalah Pekerjaan Pengecoran Kolom
Masalah untuk pekerjaan pengecoran kolom adalah pada saat menuangkan beton ke
kolom dengan jarak melebihi jarak yang disarankan, dan pada saat pengecoran kolom
penggunaan alat concrete vibrator kurang merata, sehingga hasil pengecoran tidak padat
dan mengalami segresi.
IV.5.1.10. Solusi di lapangan
Pengawasan terhadap pelaksana pengecoran agar saat menjatuhkan beton ke kolom
mengikuti standar yang disarankan, dan pada saat pengecoran penggunaan concrete
vibrator secara merata pada setiap sisi kolom sehingga hasil pengecoran dapat maksimal.
Kolom yang hasilnya keropos akan dilakukan perbaikan dengan cara di injeksi.
Gambar 45: Kolom Yang Mengalami Segresi
Sumber: Data Pribadi
IV.5.2. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Pekerjaan balok dan plat lantai dilaksanakan setelah pekerjaan kolom selesai. Pada
proyek pembangunan West Vista Residence balok yang dipakai adalah konvensional. Balok
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 62
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
yang digunakan terdiri dari balok induk dan balok anak yang memiliki tipe yang berbedabeda.
Pekerjaan balok dan plat lantai meliputi beberapa kegiatan antara lain penentuan as
balok, pembesian balok dan plat lantai, pembuatan bekisting balok dan plat lantai,
pengecoran balok dan plat lantai, pembongkaran bekisting balok dan plat lantai, dan
perawatan beton.
Gambar 46: Denah Balok dan Detail Balok
Sumber: PT. Acset Indonusa Tbk.
IV.5.2.1. Penentuan As Balok dan Plat Lantai
Penentuan as balok dan pelat lantai harus dilakukan secara cermat dan teliti, agar
menghasilkan elevasi yang sama dalam pembuatan balok dan pelat lantai. Pengukuran
dengan menggunakan alat Theodolit dan Waterpass untuk memastikan kedataran balok dan
pelat. Ada beberapa dalam penentuan as balok dan pelat lantai (arah horisontal), antara lain:
1. Mengukur setinggi 1m dari dasar kolom dan diberi kode pada kolom tersebut.
2. Kemudian dengan menggunakan autolevel, kolom yang lain juga diberi kode
elevasi 1 m dari dasar kolom.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 63
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
3. Dari kode tersebut, diukur sesuai tinggi yang diinginkan sebagai elevasi dasar
bekisting balok.
4. Kemudian dari dasar bekisting balok tersebut diukur setinggi ketinggian balok
sebagai elevasi dasar bekisting pelat lantai.
IV.5.2.2. Pekerjaan Bekisting Balok dan Plat Lantai
Setelah pengukuran as balok dan plat lantai, kemudian posisi perancah disesuaikan
dengan posisi balok dan plat lantai. Scaffolding dipasang dengan posisi melintang dan
menyesuaikan balok. Ujung scaffolding dipasang gelagar untuk penyangga bekisting balok
dan plat lantai. Jarak antar scaffolding kurang lebih 1 meter.
Pemasangan bekisting plat dan balok dibuat bersamaan agar menjadi satu kesatuan.
Material yang harus disiapkan antara lain: besi hollow, gelagar, kaso, plywood, dan
scaffolding. Peralatan yang digunakan antara lain: meteran, benang, paku, palu dan gergaji.
Pemasangan bekisting plat menggunakan bahan plywood yang ditahan oleh besi hollow di
bawahnya kemudian didukung oleh kaso dan scaffolding. Pemasangan bekisting harus
dibuat rapat, agar air semen tidak keluar pada saat pengecoran.
Pelaksanaan pekerjaan bekisting balok dan plat lantai adalah sebagai berikut :
1. Scaffolding dipasang dengan posisi melintang dari balok. Ujung scaffolding
dipasang gelagar untuk penyangga bekisting balok dan pelat.
2. Rangka dari bekisting pelat lantai dan balok dipakai besi hollow dan gelagar yang
dipasang melintang terhadap kayu dan diikat dengan paku.
3. Sebagai penutup dari besi hollow tersebut maka digunakan plywood.
4. Untuk bekisting balok, sisi luarnya diberi penguat dari besi segitiga siku dengan
profil L40 x 40 x 4mm.
5. Untuk bekisting pelat lantai, maka pada setiap sambungan plywood harus
ditunjang oleh besi hollow sehingga tidak bocor.
Gambar 47: Pekerjaan Bekisting Balok dan Plat Lantai
Sumber: Data Pribadi
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 64
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
IV.5.2.3. Masalah Pekerjaan Bekisting Balok dan Plat Lantai
Dari hasil wawancara dengan pelaksana pekerjaan dan pengamatan masalah
pemasangan bekisting balok dan plat lantai adalah plywood
yang rusak , dan ukuran
bekisting balok yang tidak sesuai dengan rencana pembalokkan, pemasangan antar plywood
terdapat celah yang mengakibatkan kebocoran.
IV.5.2.4. Solusi di lapangan
Plywood untuk begisting maksimal pemakaian sebanyak tiga kali, hal ini untuk
mendapatkan balok dan plat lantai yang datar dan halus. Sedangkan untuk sambungan
antar Plywood yang memiliki celah bisa menggunakan lakban untuk menutupi celah.
Sedangkan untuk pemasangan bekisting yang tidak sesuai dengan ukuran balok, bekisting
harus dibongkar dan dibuat sesuai dengan rencana pembalokkan.
IV.5.2.5. Pekerjaan Pembesian Balok dan Plat Lantai
Tulangan balok dan plat lantai dikerjakan di lokasi yang akan dipasang. Diameter
tulangan yang akan digunakan bervariasi tergantung tipe balok pada shop drawing. Proses
pemotongan dan pembengkokan tulangan dilakukan di fabrikasi besi, kemudian dipindahkan
ke lokasi akan dibuat balok. Pemotongan besi tulangan dilakukan dengan menggunakan
bar cutter. Pemotongan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Sedangkan
pembengkokan tulangan dilakukan dengan mengunakan bar bender dan dilakukan sesuai
dengan ketentuan pendetailan tulangan.
Proses perangkaian tulangan balok dan plat lantai adalah sebagai berikut:
1. Memasang tulangan bawah balok di atas beton decking.
2. Ujung tulangan bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai
penjangkaran.
3. Apabila terdapat sambungan pada pembesian dilakukan overlaping sesuai
standar detail.
4. Memasang sengkang.
5. Memasang tulang atas dengan cara memasukkan satu persatu kedalam
tulangan sengkang. Ujung tulangan atas dimasukkan kedalam tulangan kolom
sebagai penjangkaran sesuai dengan standar detail .
6. Merangkai tulangan-tulangan sesuai dengan shop drawing, antar tulangan
diikat menggunakan kawat bendrat.
Tahapan perangkaian tulangan plat lantai adalah sebagai berikut:
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 65
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
1. Pemasangan tulangan bawah lapis pertama di atas beton decking
2. Ujung tulangan bawah dimasukkan ke dalam tulangan balok sebagai
penjangkaran.
3. Pemasangan tulangan bawah lapis kedua di atas tulangan bawah lapis
pertama dengan arah tegak lurus, kemudian diikat dengan kawat bendrat.
4. Pemasangan tulangan penumpu/kaki ayam. Tulangan tersebut diikat dengan
tulangan bawah lapis kedua dengan kawat bendrat.
5. Pemasangan tulangan atas lapis pertama di atas tulangan penumpu (kaki
ayam), kemudian diikat dengan kawat bendrat
6. Pemasangan tulangan atas lapis kedua di atas tulangan atas lapis pertama
dengan arah tegak lurus, kemudian kedua tulangan tersebut diikat dengan
kawat bendrat.
Pada pembesian pelat lantai hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Letak tulangan penumpu (kaki ayam), agar jarak antara tulangan atas dan
bawah tidak mengalami perubahan.
2. Letak dan lubang-lubang untuk keperluan mekanikal, elektrikal dan plumbing.
Gambar 48: Pekerjaan Pembesian Balok dan Plat Lantai
Sumber: Data Pribadi
IV.5.2.6. Masalah Pekerjaan Pembesian Balok dan Plat Lantai
Berdasarkan wawancara dengan pengawas proyek, masalah yang terjadi pada
pekerjaan pembesian balok dan lantai adalah isi tulangan pada balok kurang / tidak sesuai
dengan shop drawing. Ikatan begel dan ties ada yang belum diikat ke tulangan utama, beton
decking belum dipasang pada beberapa titik, dan pemasangan kaki ayam pada plat lantai
pada beberapa titik belum terpasang.
IV.5.2.7. Solusi dilapangan
Sebelum
dilakukan
pengecoran
site
supervisor
dan
quality
control
harus
memperhatikan, antara lain :
1. Jumlah tulangan utama.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 66
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
2. Pemasangan begel, ties, dan cakar ayam.
3. Overlap tulangan, jarak tulangan, Penjangkaran tulangan, ikatan tulangan dan
ties.
4. Chiping beton lama, dan pemberian stop cor.
5. Beton decking dan kebersihan bekisting balok, serta pelat lantai.
IV.5.2.8. Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai
Setelah pekerjaan pembesian selesai, maka perlu dilakukan pengecekan kedataran.
Pengecekan kedataran ini berfungsi untuk menyamakan tinggi pada lantai setelah lantai
dicor sehingga ketinggian satu tempat dengan tempat lain sama. Cara pengecekannya
dengan menggunakan waterpass yang ditembakkan ke titik sembarang dalam plat lalu
diukur ketinggiannya. Semua titik harus memiliki ketinggian yang sama. Bila terjadi
perbedaan yang besar, maka terjadi ketidakrataan plat lantai. Pengecoran dilakukan dengan
menggunakan beton ready mix yang disalurkan melalui mesin pompa, pada saat
pengecoran balok harus menggunakan concrete vibrator agar hasil pengecoran padat dan
tidak keropos.
Gambar 49: Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai
Sumber: Data Pribadi
IV.5.2.9. Masalah Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai
Dari hasil wawancara dengan pelaksana pekerjaan pengecoran balok dan plat lantai
adalah supply beton ready mix dari batching plant sering terlambat tiba ke proyek, sehingga
pada saat pengecoran harus menunggu, hal ini dapat menyebabkan beton yang ada pada
pipa mesin pompa mengering dan menyebabkan mampet.
IV.5.2.10. Solusi di lapangan
Pihak logistik harus berkoordinasi dengan pihak batching plant mengenai jumlah
permintaan beton ready mix dan jarak antar concrete ready mix truck, dan untuk pengecoran
diusahakan memakai supplier yang mempunyai batching plan dekat dengan lokasi proyek.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 67
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
IV.6. Pekerjaan Arsitektur
IV.6.1. Pekerjaan Dinding Panel
Pada proyek pembangunan West Vista Residence pekerjaan dinding pembatas
antara bagian dalam bangunan dengan bagian luar bangunan menggunakan digunakan
precast panel. Salah satu keunggulan dari precast panel adalah waktu yang dibutuhkan
untuk pemasangan lebih cepat dibandingkan dengan pemasangan aeroblok untuk luas
pekerjaan yang sama.
Proses pemasangan precast panel adalah sebagai berikut:
1. Sebelum precast panel dinaikkan dengan menggunakan mobile crane ke
lokasi pemasangan, precast panel harus sudah sesuai dengan spesifikasi
permintaan barang dan lulus quality control di lokasi proyek.
2. Persiapkan alat bantu seperti chain block dan thedolite untuk menentukan
posisi pemasangan precast panel. chain block adalah alat yang digunakan
untuk menarik
dan menahan precast panel
sehingga
memudahkan
pemasangan precast panel untuk berada tepat sesuai dengan posisi rencana.
3. Precast panel dinaikkan kelokasi pemasangan menggunakan mobile crane.
Gambar 50: Proses Mobilisasi Precast Panel ke Lokasi Pemasangan.
Sumber: Data Pribadi
4. Memasang plat siku dan dynabolt pada pelat lantai bagian bawah dan pelat
lantai bagian atas sesuai dengan posisi yang sudah di marking.
5. Precast panel kemudian disetting dengan menggunakan alat chain block.
Setelah didapat settingan precast panel yang tepat, pada embedded precast
panel dilakukan pengelasan dengan plat siku yang telah terpasang
sebelumnya.
6. Apabila pengelasan telah selesai, maka dilakukan kembali apakah posisi
precast panel tidak berubah setelah dilas pada posisi joint conection.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 68
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 51: Proses Pemasangan Precast Panel.
Sumber: Data Pribadi
IV.6.1.1. Masalah Pekerjaan Pemasangan Precast Panel
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelaksana pekerjaan pemasangan precast
panel adalah kondisi precast panel mengalami keretakkan dan pada bagian siku mengalami
gompal, hal ini bisa disebabkan proses penanganan dan pemindahan material kurang hatihati sehingga menimbulkan kan kerusakan.
IV.6.1.2. Solusi dilapangan
Pada saat penerimaan precast panel bagian logistik dan quality control membuat
ceklist mengenai spesifikasi precast panel, sehingga kualitas dan kuantitas material sesuai
dengan standar yang sudah ditetapkan. Apabila kerusakan precast panel terjadi pada saat
proses pemasangan dapat dilakukan metode penambalan (patching) dan pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab sub kontraktor.
IV.6.2. Pekerjaan Dinding EPS Panel
EPS (Expanded Polystyrene System) merupakan bahan sejenis sterofoam, sama
secara fisik namun berbeda dalam bahan pembuatannya. EPS dibuat dengan kepadatan
yang lebih padat dan dengan zat adiktif khusus, sehingga EPS ini tidak menjalarkan api
ketika dibakar. Pada proyek pembangunan West Vista Residence menggunakan EPS panel
dengan dimensi 60 x 300 x 10cm sebagai dinding pembatas dibagian dalam bangunan.
Proses pemasangan precast panel adalah sebagai berikut:
1. Pastikan lokasi yang aka dipasang dinding EPS panel sudah dibuat marking
oleh surveyor.
2. Untuk area kamar mandi, dudukan EPS panel harus berupa tanggulan beton
setinggi 10 cm, hal ini untuk menghindari terjadinya rembes. Sedangkan untuk
area lainnya hanya menggunakan plat siku yang di screw ke plat lantai.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 69
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Gambar 52: Proses Pekerjaan Pembuatan Dudukan EPS Panel
Sumber: Data Pribadi
3. Untuk area kamar mandi, dudukan EPS panel harus berupa tanggulan beton
setinggi 10 cm, hal ini untuk menghindari terjadinya rembes. Sedangkan untuk
area lainnya hanya menggunakan plat siku yang di screw ke pelat lantai.
4. Pasang EPS panel pada sesuai dengan garis marking, sebagai perekat
antara pelat lantai dan EPS panel menggunakan mortar, sedangkan perekat
antara EPS panel dengan EPS panel menggunakan stek besi.
5. Pertemuan antar sudut (siku) dinding EPS panel dan pertemuan EPS panel
dengan openingan, maka digunakan kolom praktis.
6. Untuk menentukan tegak lurus dan kerataan pemasangan eps dapat
menggunakan alat unting-unting dan waterpass.
7. Celah yang terdapat pada pasangan eps di finishing menggunakan Lemkra
HF 007.
Gambar 53: Pekerjaan Pemasangan EPS Panel
Sumber: Data Pribadi
IV.6.2.1. Masalah Pekerjaan Pemasangan Precast Panel
Menurut hasil wawancara dengan pelaksana pekerjaan finishing adalah hasil dari
pekerjaan struktur yang tidak sesuai dengan perencanaan membuat pemasangan dinding
EPS panel harus menyesuaikan kembali dengan kondisi dilapangan, sedangkan material
EPS panel sudah dalam bentuk modular dengan dimensi 60 x 300 x 10cm.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 70
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
IV.6.2.2. Solusi dilapangan
Pemasangan dinding EPS panel harus menyesuaikan lapangan, dan sebisa mungkin
sisa-sisa pemakaian EPS panel dimanfaatkan kembali untuk area yang memungkinkan
memakai material sisa - sisa tersebut. Hal ini untuk meminimalisir waste penggunaan
material dan menghemat penggunaan material EPS panel.
IV.7. Keterkaitan Pekerjaan Struktur dan Pekerjaan Arsitektur
Pembangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan
konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
beserta pengawasan yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektural, mekanikal dan elektrikal,
serta tata lingkungan, beserta kelengkapan masing - masing dalam mewujudkan suatu
bangunan.
Pada proyek pembangunan Apartemen West Vista Residence dimensi kolom
melebihi ketebalan dinding sehingga didalam ruangan terlihat ada tonjolan kolom di kedua
sisi bagian dinding, hal ini dikarenakan kolom bangunan menyesuaikan beban yang diterima
dan menyesuaikan jumlah lantai bangunan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut desain
interior bangunan dan penataan furnitur direncanakan sebaik mungkin, sehingga walaupun
terdapat tonjolan kolom tetapi tidak mengganggu fungsi ruang baik secara fungsional
maupun secara estetika.
Gambar 54: Posisi Kolom dan Pasangan Dinding
Sumber: Data Pribadi
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 71
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Fasilitas Apartemen West Vista Residence terdapat dilantai 9 podium, salah satu
fasilitas yang terdapat di lantai 9 adalah kolam renang. Kolam renang memiliki beban yang
sangat berat dan riskan akan kebocoran, oleh karena itu diperlukan metode khusus dalam
pelaksanaan pekerjaan struktur kolam renang. Sehingga perlu dipastikan sebelum pekerjaan
finishing lantai dan dinding, kolam renang harus sudah dilakukan tes rendam untuk
memastikan tidak ada kebocoran.
Gambar 55: Denah dan Potongan Area Kolam Renang
Sumber: PT. Acset Indonusa Tbk.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 72
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
IV.8. Keterkaitan Pekerjaan Struktur dan Pekerjaan Arsitektur
Pada proyek konstruksi tidak akan pernah lepas dari masalah karena kegiatan
membangun itu sendiri merupakan suatu kegiatan memecahkan persoalan pada suatu
tempat dengan mendirikan bangunan agar bisa menjadi solusi untuk fasilitas aktifitas yang
tidak bisa dilakukan sebelumnya. Bermacam masalah tersebut membutuhkan upaya
pemecahan dan penyatuan visi antar organisasi pekerja proyek sehingga dapat mencapai
tujuan bersama yaitu membangun sebuah bangunan seperti apa yang diharapkan
sebelumnya, hal ini membutuhkan suatu pertemuan khusus untuk membahasnya yang
dinamakan rapat koordinasi proyek. Berikut ini adalah daftar rapat koordinasi yang terdapat
pada proyek pembangunan Apartemen West Vista Residence.
IV.8.1. Rapat Koordinasi Kontraktor dan Konsultan Pengawas
Pertemuan antara kontraktor dan konsultan pengawas dilakukan setiap hari kamis,
dimana pihak kontraktor diwakili oleh Project Manager dan Deputy Project Manager. Rapat
ini membahas progress di lapangan, approval material, site memo, masalah-masalah yang
terjadi di lapangan, dan bermacam tema bahasan lainnya yang diharapkan dapat
memperlancar aktifitas jalannya pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi.
IV.8.2. Rapat Teknik/ Engineering
Koordinasi beberapa staf proyek bagian teknik seperti Quality Control, Quantity
Surveyor, Drafter, Logistik, Barbending Schedule, Supervisor, dan Surveyor yang dipimpin
oleh Project Manager untuk membahas permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan
teknik. Rapat teknik/ engineering dilaksanakan ketika terjadi permasalahan dilapangan dan
keterlambatan pekerjaan dilapangan.
IV.8.3. Rapat Pelaksana Lapangan
Rapat ini dipimpin oleh Deputy Project Manager untuk membahas rencana kerja ke
depan dan berbagai permasalahan seputar pelaksanaan di lapangan seperti usulan dari
pelaksana atau mandor untuk merapihkan item pekerjaan tertentu agar bisa melakukan
langkah selanjutnya, membahas cek list pekerjaan di lapangan. Rapat ini diadakan jika
progress dilapangan tidak sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan.
IV.9. Pengawasan Proyek
Pengawasan Quality Control pekerjaan struktur pada proyek Pembangunan
Apartemen West Vista Residence menggunakan form ceklist. Setelah pekerjaan yang sudah
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 73
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
dinyatakan selesai oleh supervisor struktur selesai, maka sebelum di cor pekerjaan akan
diperiksa oleh Quality Control. Acuan yang digunakan oleh Quality Control untuk memeriksa
pekerjaan dan sebagai laporan adalah form cek list, dimana form cek list tersebut berisi
antara lain :
1. Jumlah Tulangan Utama
2. Pemasangan Begel dan Ties
3. Overlap Tulangan
4. Penjangkaran Tulangan
5. Ikatan Tulangan dan Ties
6. Space Tulangan
7. Beton Decking
8. Kebersihan
9. Marking dan Sepatu Kolom
Gambar 56: Form Ceklist Pekerjaan Struktur
Sumber: PT. Acset Indonusa Tbk.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 74
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Apartemen West Vista Residence
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Hasil cek list yang dilakukan oleh Quality Control akan dikoordinasikan dengan
supervisor, jika pekerjaan struktur yang dianggap masih perlu dilakukan perbaikan maka
supervisor berkewajiban untuk mengarahkan mandor untuk mengintruksikan pekerjanya
untuk memperbaikinya. Sedangkan jika pekerjaan struktur dianggap sudah benar maka
Quality Control akan memberikan form cek list tersebut kepada Site Manager untuk ditanda
tangani dan forms cek list tersebut dijadikan lampiran ke pihak manajemen konstruksi
sebelum melakukan pekerjaan pengecoran.
Sukamto
41210010004
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 75
Download