Desty|Ny.ZUsia47TahundenganPenyakitGraves Ny.ZUsia47TahundenganPenyakitGraves DestyAriani FakultasKedokteranUniversitasLampung Abstrak: Penyakit Graves merupakan penyebab utama dari hipertiroid, gangguan yangmenyebabkan tiroid memproduksi hormon tiroidsecaraberlebihan.EtiologipastiPenyakitGravesmasihbelumdiketahuisecarakeseluruhan.Namun,sebagianbesar peneliti berbagi konsep bahwa penyakit Graves merupakan penyakit multifaktorial yang disebabkan oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan yang menyebabkan hilangnya toleransi terhadap antigen tiroid sehingga menginisiasireaksiimunterhadapkelenjartiroid.PadalaporankasusiniakandibahaspasienNy.Zberusia47tahundatang dengan keluhan jantung berdebar-debar yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya pembesaran kelenjar tiroid dan indeks Wayne pada kasus ini didapatkan 27. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Tyroid Stimulating Hormone (TSH) 0,006 uIU/ml, Triiodotironin (T3) 5,56 mg/dl, dan Tiroksin (T4) 18,2 mg/dl. Prinsip dalam pengobatan hipertiroid adalah menekan produksi hormon tiroid yaitu dengan menggunakan obat antitiroid.Penatalaksanaanpadakasusiniyaitupasiendiberikanpropiltiourasil(PTU)3x200mgseharidanpropanolol3x20 mg. Katakunci:graves,hipertiroidism,tirotoksikosis Abstract Gravesdisease(GD)isthethemostcommoncauseofhyperthyroidism,adisorderthatcausesthethyroidtoproducetoo muchthyroidhormone.TheexactetiologyofGDisoverallstillunknown.However,themajorityofinvestigatorssharethe conceptthatGDisamultifactorialdiseasecausedbyacomplexinteractionbetweengeneticandenvironmentalfactorsthat leadtothelossofimmunetolerancetothyroidantigens,andthereforetotheinitiationofanimmunereactionagainstthe thyroid. In this case report we will discuss woman patient Mrs.Z aged 47 years with complaints of heart palpitations felt since one years ago and physical examination found enlargement of the thyroid gland and Wayne index in this case obtained 27. In laboratory tests found levels of TSH 0.006 uIU/ml, T3 5.56 mg/dl, and T4 18.2 mg/dl. Principle in the treatmentofhyperthyroidismissuppressingtheproductionofthyroidhormonebyusingantithyroiddrugs.Managementin thiscasethatthepatientisgiven3x200mgPTUandpropranolol3x20mg. Keywords:graves,hyperthyroidism,thyrotoxicosis Korespondensi:DestyAriani,S.Ked,[email protected] Pendahuluan Hipertiroid merupakan penyakit metabolik yang menempati urutan kedua terbesar setelah diabetes melitus. Struma diffusa toksik (Graves disease) merupakan penyebab hipertiroid terbanyak pertama kemudian disusul oleh Plummer’s disease, dengan perbandingan 60% karena Graves diseasedan40%karenaPlummer’sdisease.1 Penyakit Graves adalah hipertiroidisme dengan penyebabnya peristiwa imunologi dimana terbentuknya IgG yang mengikat dan mengaktifkan reseptor tirotropin disebut thyroid-stimulating antibody (TSAb) yang menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia folikuler yang berakibat membesarnya kelenjar dan meningkatnya produksi hormon tiroid.2,3,4 Peyakit Graves terjadi pada 0.5% populasi dan sebagian besar diderita oleh wanita. Jika dibandingkan dengan penyebab hipertiroid lainnya, penyakit Graves merupakan penyebab tersering dari JMedulaUnila|Volume4|Nomor3|Januari2016|30 hipertiroidisme, yaitu 70-80% dari kasus hipertiroidisme.5 Gejala klinis dari hipertiroid dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk umur penderita, lamanya menderita hipertiroid dan kepekaan organ terhadap kelebihan kadar hormon tiroid. Manifestasi klinis paling sering dirasakan adalah penurunanberatbadanpadahalnafsumakan baik, kelelahan atau kelemahan otot, tremor, gugup, berdebar-debar, keringat berlebihan, tidak tahan panas, palpitasi dan pembesaran tiroid dan payah jantung. Gejala ini dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa tahun.Bahkan,kadang-kadangpenderitajuga tidakmenyadaripenyakitnya.6 Tanda yang paling mudah untuk mengenali pasien dengan penyakit Graves adalahdenganadanyaophtalmopathyGraves. Diagnosis penyakit Graves kadang dapat ditegakkan berdasar pada anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pembesaran tiroid difus serta tanda-tanda tirotoksikosis terutama Desty|Ny.ZUsia47TahundenganPenyakitGraves berupa ophtamopathy dan dermopathy biasanya cukup untuk menegakkan diagnosis.7,8,9 Penatalaksanaan penyakit Graves mencakup beberapa metode. Pasien dapat diterapidenganobat-obatanantitiroidseperti methimazole atau propylthyouracil. Pasien juga dapat menjalani subtotal thyroidectomy, biasanya diindikasikan pada pasien dengan kelenjar tiroid yang sangat besar atau multinodular. Obat-obatan penyekat beta misalnya propranolol juga efektif digunakan sebagai terapi tambahan pada manajemen tirotoksikosis, dimana banyak gejala tirotoksikosis menyerupai tanda stimulasi saraf simpatis. Terapi utama lainnya adalah dengan menggunakan sodium iodida-131 sebagai agen RAI. Kelebihan terapi ini adalah cara pemberian yang sederhana, efektif, murahdantidakmenimbulkanrasanyeri.9,10,11 Kasus Seorang perempuan Ny.Z usia 47 tahun datang ke RSAM dengan keluhan utama jantungberdebar-debar.Keluhaninidirasakan sejak1tahunsebelummasukrumahsakitdan hilang timbul tanpa dipengaruhi aktivitas. Keluhan ini disertai dengan sesak napas yang seringkambuh.Sesaktidakdipengaruhiposisi, tidak disertai dengan bunyi ngik (mengi) dan dirasakan memberat dengan aktivitas dan berkurangjikaistirahat.Sesaknapasdirasakan memberatsejak4harisebelummasukrumah sakit. Keluhan ini tanpa disertai dengan nyeri dada. Pasien juga mengeluhkan adanya sakit kepala berdenyut. Bila serangan timbul, pasien merasa mual, dan bahkan muntah setiap kali makan. Muntah berisi makanan yang dimakan pasien. Selain itu, pasien juga mengeluhkan sering berkeringat walaupun tidak sedang berada dibawah matahari ataupunsaatberaktivitasberat. Pasienjugamengalamipenurunanberat badansedangkannafsumakanmeningkatdan pasienseringmerasalapar.Pasienmengalami penurunanberatbadandari70kgmenjadi55 kgdalamwaktu6bulanterakhir.Namunsejak akhir-akhir ini pasien mengalami penurunan nafsu makan dan makan lebih sedikit. Pasien juga merasa lemas dan sedikit gemetar didaerah jari kedua tangan. Pasien juga merasakan sangat mudah lelah walaupun hanya melakukan aktivitas yang sangat sederhanadanringan. Pasienmengeluhkanmatamelototyang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini diawali dengan mata kanan dan disusul dengan mata kiri. Pasien juga merasa pandangan menjadi sedikit kabur dan kadang merasa berkunang-kunang. Sebelum keluhan yangterjadidalam1tahunterakhirini,pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama. Pasien memiliki riwayat penyakit maag. Sedangkan riwayat hipertensi, diabetes melitusdanasmadisangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaanumumtampaksakitsedang,tekanan darah 140/70 mmHg, nadi 120 x/menit, pernapasan 24 x/menit, dan suhu 36,70C, mata eksoftalus, pemeriksaan leher didapatkan pembesaran kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar TSH 0,006 uIU/ml, T3 5,56 mg/dl, T4 18,2 mg/dl. Penatalaksanaan pada kasus ini yaitu pasien diberikan PTU 3x200 mg sehari dan propanolol3x20mg. Pembahasan Pada penyakit hipertiroid, penyakit Graves merupakan penyebab tersering dari terjadinya hipertiroid. Pada kasus ini pasien merupakan seorang perempuan Ny.Z dengan usia 47 tahun dan keluhan hipertiroid telah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Penyakit Graves biasanya lebih sering terjadi pada wanita dengan perbandingan 5:1 hingga 10:1 jika dibandingkan dengan kasusnya pada lakilaki. Sebagian besar kasus penyakit Graves memang terjadi pada kurun usia antara 40 hingga 60 tahun, walapun demikian penyakit Graves ini dapat terjadi pada semua umur. Beberapa faktor yang berkaitan dengan meningkatnya kejadian penyakit Graves antara lain adanya faktor stress dalam kehidupan, infeksi, riwayat melahirkan, serta padapasiendenganriwayatmerokok.13,14,15 Pada pasien ini juga ditemukan adanya gejala ophtalmopathy yang berupa eksopthalmus. Adanya eksopthalmus disebabkan karena antibodi IgG juga dapat bekerja pada jaringan ikat di sekitar orbita yang memiliki protein yang menyerupai reseptor TSH. Pengaktifan reseptor tersebut menyebabkan pembentukan sitokin, membantupembentukanglikosisaminoglikan yang hidrofilik pada jaringan fibroblast di sekitar orbita yang berakibat pada peningkatan tekanan osmotik, peningkatan JMedulaUnila|Volume4|Nomor3|Januari2016|31 Desty|Ny.ZUsia47TahundenganPenyakitGraves volume otot ekstra okular, akumulasi cairan dan secara klinis menimbukan ophtalmopathy.12,16 Menurut indeks Wayne jika >20, maka dapat dikatakan hipertiroid.17 Pada kasus didapatkan sesak saat kerja (+1), berdebar (+2), kelelahan (+2), keringat berlebihan (+3), nafsu makan meningkat (+3), berat badan turun (+3), suka udara dingin (+5), tiroid teraba (+3), eksoftalmus (+2), nadi >90 x/menit(+3),danindeksWaynepadakasusini didapatkan27. Produksi T4, T3 yang tinggi tersebut berasal dari stimulasi antibodi stimulasi hormon tiroid (TSH-Ab) atau thyroid stimulating immunoglobulin (TSI) yang berinteraksidenganreseptorTSHdimembran epitel folikel tiroid, yang mengakibatkan peningkatan aktivitas saraf simpatis tubuh. Salah satunya peningkatan saraf simpatis di jantung, sehingga impuls listrik dari nodus SA jantung meningkat, menyebabkan kontraksi jantung meningkat lalu mengakibatkan fraksi ejeksi darah dari ventrikel berkurang dan meningkatkan tekanan darah dan denyut nadi.18 Tabel1.IndeksWayne 20 Pengobatan medikamentosa yang lazim digunakan adalah golongan tionamid terutamaPTU. Efek PTU menghalangi proses hormogenesis intratiroid, mengurangi disregulasi imun intratiroid serta konversi perifer dari T4 menjadi T3, bersifat immunosupresif dengan menekan produksi TSAb melalui kerjanya mempengaruhi aktivitas sel T limfosit kelenjar tiroid.19,20 Efek imunosupresif PTU melalui induksi apoptosis leukosit intratiroid dan menurunkan jumlah sel-selThdannaturalkiller(NK).Kelebihannya cepat menimbulkan eutroid dan remisi imunologi yang tergantung lamanya terapi. Pengobatan biasanya dibagi atas tahap inisial dan tahap pemeliharaan (menggunakan dosis obat yang lebih rendah), lamanya bervariasi tetapiefektifdiberikanselama12-18bulan.2123 Pada kasus ini diberikan obat antitiroid golongan tiourasil yaitu PTU 3x200 mg sehari danpropanolol3x20mg.Halinisesuaidengan yang disarankan pada penyakit hipertiroid yaituPTU200–600mg.Mekanismekerjaobat antitiroid bekerja dengan dua efek yaitu efek JMedulaUnila|Volume4|Nomor3|Januari2016|32 intratiroid dan ekstratiroid. Mekanisme aksi intratiroid adalah dengan menghambat oksidasidanorganifikasiiodium,menghambat coupling iodotirosis, mengubah struktur molekultiroglobulindanmenghambatsintesis tiroglobulin sehingga mencegah atau mengurangi biosintesis hormon tiroid T3 dan T4. Sedangkan mekanisme aksi ekstratiroid yaitu dengan menghambat konversi T4 menjadiT3dijaringanperifer.Sementaraitu penggunaan propanolol bertujuan untuk menurunkan gejala-gejala hipertiroidisme yang diakibatkan peningkatan kerja dari βadrenergic. Propanolol juga dikatakan dapat menurunkan perubahan T4 ke T3 di sirkulasi sehingga dapat menurunkan jumlah hormon yangdalambentukaktif.24,25 Simpulan Penyakit Graves merupakan penyebab terseringhipertiroidismedimanalebihbanyak ditemukan pada wanita dibanding pria, terutama pada usia 20–40 tahun. Prinsip dalam pengobatan hipertiroid adalah menekanproduksihormontiroidyaitudengan Desty|Ny.ZUsia47TahundenganPenyakitGraves menggunakan obat antitiroid. Obat golongan penyekat beta seperti propanolol sangat bermanfaatuntukmengendalikanmanifestasi klinis tirotoksikosis seperti palpitasi, tremor, cemas dan intoleransi panas melalui blokadenyapadareseptoradrenergik. DAFTARPUSTAKA 1. Jasalim U. Struma difusa toksik. Samarinda.[refarat]:FakultasKedokteran Universitas Mulawarman; 2011. hlm. 369. 2. Marina Y. Peran propiltiourasil sebagai terapiinisialterhadapT3,T4,TSHdanIL4 pada penyakit graves. [tesis] Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2011. 3. Djokomoeljanto. Tirotoksikosis. Dalam: Buku Ajar Tiroidologi Klinik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2007.hlm.217-73. 4. Suastika K. Manifestasi klinik penyakit graves dalam naskah lengkap simposium nasional V penyakit kelenjar tiroid. Semarang: Badan Penerbit Universitas; 2010.hlm.51-6. 5. Ghada A, Eddin I, Elmugadam A. AntiTRA-Ab, anti-TPO-Ab, and FT3 as a biochemical panel for differential diagnosisofgraves'disease.India:Indian JofAppliedResearch.2014;4(5):408-10. 6. Yunitawati D. Konseling psikologi dan kecemasan pada penderita hipertiroid di klinik Litbang Gaki Magelang. Magelang: MGMI.2014;6(1):53-62. 7. Weetman AP. Graves disease. Dalam: Medical Progress. The New England J of Medicine.2010;343(17):1236-48. 8. Jameson JL, Weetman AP. The Disorders of thyroid gland. Dalam: Braunwald E, Fauci A, Kasper D, Hoster S, Longo D, Jameson J, Editor. Harrison’s Principle of InternalMedicine.Edisike-16.NewYork: McGrawHill;2010.hlm.2113-7. 9. Noor WH, Saraswati MR. Terapi penyakit graves dengan sodium iodida-131. Denpasar: E-jurnal Medika Udayana; 2013. 10. Greenspan FS. The thyroid gland. Dalam: Greenspan FS, Gardner DG, Editor. Basic & Clinical Endocrinology. Edisi ke-8. New York:McGraw-Hill;2005.hlm.248-58. 11. Weetman AP. Graves disease.Dalam: Medical Progress. The New England J of Medicine.2011;343(17):1236-48. 12. Jameson JL, Weetman AP. The disorders of thyroid gland. Dalam: Braunwald E, Fauci A, Kasper D, Hoster S, Longo D, Jameson J, Editor. Harrison’s Principle of InternalMedicine.Edisike-16.NewYork: McGrawHill;2005.hlm.2113-7. 13. Brent G. Grave’s disease. The New England J of Medicine. 2010; 358:2594605. 14. Lin S, Huang C. Mechanism of thyrotoxic periodic paralysis. J of The Amirican Society of Nephrology. 2012; 23(6):985– 8. 15. LegawaNDB.Seorangpenderitapenyakit graves dengan tetraparesis: sebuah laporan kasus. E-jurnal Medika Udayana; 2014. 16. GinsbergJ.Diagnosisandmanagementof grave’s disease. CMAJ. 2010; 168(5):57585. 17. KusriniI,KumorowulanS.Nilaidiagnostik indekswaynedanindeksnewcastleuntuk penapisankasushipertiroid.Jakarta:Balai Penelitian dan Pengembangan GAKI, KementerianKesehatanRI;2010. 18. Pamungkas R. Gambaran kelainan katup jantung pada pasien hipertiroid yang dievaluasidenganmetodeekokardiografi diRSUPDr.KariadiSemarang.Semarang: UniversitasDiponegoroSemarang;2012. 19. KarrasS,TzotzasT,KrassasGE.Antityroid drugs used in the treatmentof the immune system. Toronto: WB Saunders Company;2010.hlm.87-108. 20. Kalra S, Khandelwal SK. Clinical scoring scales in thyroidology. India: Indian J of Endocrinology and Metabolism. 2011; 15(6):89-94. 21. Greenspan FS. The thyroid gland. Dalam: Greenspan FS, Gardner DG, Editor. Basic & Clinical Endocrinology. Edisi ke-8. New York:McGraw-Hill.2006.hlm.248-58. 22. Lauberg P. Remission of graves' disease duringanti-thyroiddrugtherapy.Timeto considerthe mechanism? European J of endocrinol.2010;155:783-6. 23. Norman J. Treatment options for hyperthyroidism. Dalam: Hyperthyroidism: Overactivity of the thyroidgland.Uptodated;2010.hlm.1-7. JMedulaUnila|Volume4|Nomor3|Januari2016|33 Desty|Ny.ZUsia47TahundenganPenyakitGraves 24. Wilson R, Killop JH, Chopa M, Thomson JA. The effect of anti thyroid drugs on B and T cell activity in vitro. Clinical Endocrinology.2010;28(4):389-97. JMedulaUnila|Volume4|Nomor3|Januari2016|34 25. Siraj E. Update on the diagnosis and treatment of hyperthyroidism. JCOM. 2010; 15(6):298-307.