Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 PENGANTAR Sejalan dengan Visi Korporasi “Manjadi Perusahaan Energi Kelas Dunia Yang Peduli Lingkungan” maka pencapaian Kinerja Lingkungan tertinggi – PROPER Emas, merupakan target terukur yang menjadi sasaran rangakaian kegiatan lingkungan di PT Bukit Asam (Persero), Tbk. Integrasi EMS atau Sistem Manajemen Lingkungan dalam Sistem Manajemen Bukit Asam (SMBA), sebagai langkah penting untuk memperkuat internalisasi kaidah lingkungan dalam setiap langkah pencapaian kinerja perusahaan. Cakupan kinerja lingkungan yang terukur dan berkelanjutan meliputi aspek Konservasi Energi, Konservasi Air, Biodiversity atau Keanekaragaman Hayati, Pengendalian dan Pengurangan Emisi, Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 yang terpadu dalam kegiatan operasi produksi dan penunjangnya. Program Corporate Social Responsibility dengan konsistensi pemenuhan rekomendasi pada social mapping menjadi langkah utama korporasi yang berkembang harmonis bersama lingkungan. Ringkasan Dokumen Kinerja Pengelolaan Lingkungan ini merupakan extract dari bank data lingkungan PT Bukit Asam (Persero), Tbk. yang akan terus berkembang dalam tingkat Environmental Excellent yang berkelanjutan. Salam Hijau Lestari Bukit Asam Berkembang Harmonis Bersama Lingkungan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious i Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 DAFTAR ISI I. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN II. EFISIENSI ENERGI III. PENURUNAN BEBAN EMISI IV. 3R LIMBAH B3 V. 3R LIMBAH PADAT NON B3 VI. KONSERASI AIR DAN PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR VII. PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI VIII. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious ii Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 I. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PTBA telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) secara terpadu dan konsisten melaksanakan continual improvement untuk mencapai Visi Perusahaan. SML PTBA telah tersertifikasi secara internasional dengan memperoleh sertifikat ISO 14001 sejak tanggal 21 November 2007 dari badan sertifikasi Afaq Afnor dengan masa berlaku 3 tahun. Saat ini telah dilakukan renewal sertifikasi pada 21 November 2010 yang akan berakhir pada 30 November 2013. Untuk mengembangkan sistem operasional yang efektif dan efisien, pada tahun 2010 PTBA melakukan integrasi SMM ISO 9001:2008, SML ISO 14001:2004 dan SMK3/OHSAS 18001:2007 ke dalam satu sistem manajemen terintegrasi yang dinamakan Sistem Manajemen Bukit Asam (SMBA). SML di PTBA mencakup pengendalian terhadap seluruh kegiatan korporasi dan aspek dalam penilaian PROPER, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan standar SML ISO 14001:2004. Sistem ini mengatur pengelolaan lingkungan dalam satu siklus P-D-C-A (Plan, Do, Check, Action) Implementasi SML dimulai dari Tahap Perencanaan. Manajemen menetapkan Pedoman SMBA, Kebijakan SMBA, Prosedur (Tatalaksana [TL] dan Tata Cara Kerja [TCK]) sebagai pedoman pelaksanaan SML di Perusahaan. Pada tahap ini, Setiap Satuan Kerja melakukan identifikasi aspek dan dampak lingkungan secara terstruktur dengan mempertimbangkan peraturan, proses bisnis, dan masukan dari auditor/inspektor eksternal yang mengacu pada TL Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan. Pada Tahap Pelaksanaan perusahaan telah menyusun struktur organisasi yang memiliki kewenangan, tanggung jawab dan Gbr. Siklus P-D-C-A pada SML ISO 14001:2004 di PTBA akuntabilitas yang jelas untuk melaksanakan SML. Organisasi ini mendapat dukungan penuh dari Direktur Utama baik dalam hal alokasi dana maupun peningkatan kompetensi personilnya. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan di bidang lingkungan pun selalu mengalami peningkatan. Manajemen mengkomunikasikan kebijakan Perusahaan secara intensif melalui berbagai media seperti public folders yang dapat diakses seluruh pegawai, rapat, email, buletin bulanan, dan media lainnya. Tahap Pengawasan, PTBA menetapkan prosedur untuk memantau dan mengukur pencapaian tujuan dan sasaran lingkungan. Evaluasi kinerja lingkungan dilakukan secara kontinyu dan pengukuran kinerja SML dilakukan melalui audit baik internal maupun eksternal. Manajemen melakukan review pelaksanaan SML, melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) minimal sekali setiap tahun sesuai prosedur. Kinerja lingkungan setiap tahun menunjukkan pencapaian yang memuaskan. Tahap Perbaikan, setiap temuan audit/inspeksi baik internal maupun eksternal seperti temuan PROPER selalu ditindaklanjuti secara paripurna mengacu kepada TL Kendali Ketidaksesuaian dan TL Tindakan Perbaikan dan Pencegahan. Hasil perbaikan menjadi input pada tahap perencanaan sesuai siklus P-D-C-A. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 1 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 Foto : Rapat Koordinasi SML II. EFISIENSI ENERGI Kegiatan efisiensi energi dilakukan PTBA untuk menurunkan penggunaan energi pada Alat Tambang Utama (ATU), kendaraan transportasi (dump truck, kendaraan angkut personal) dan Kantor serta Perumahan Dinas melalui kegiatan Manajemen Energi. Sebagai pedoman pelaksanaan efisiensi energi, PTBA telah menetapkan kebijakan Sumber Daya efisiensi energi listrik dan BBM. Sebagai dasar pelaksanaan efisiensi Perusahaan telah memiliki rencana strategis lima tahunan dengan sasaran dan jadwal yang jelas. Guna memonitor pelaksanaan efisiensi energi dengan melakukan audit energi secara internal dan eksternal. Audit Eksternal dilaksanakan pada tahun 2008 dan tahun 2013. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka efisiensi energi adalah Pemasangan Capasitor Bank, Pemanfaatan Solar Cell untuk CCTV di lokasi Penambangan, Pembangunan PLTMH di Desa Plakat Semendo dan pengembangannya. Dari kegiatan tersebut, efisiensi energy yang dihasilkan dalam kurun waktu 2009 sampai dengan semester I 2013 yaitu: (1) BBM sebesar 12,4%; (2) Listrik Tambang sebesar 22,32%; (3) Listrik Pemukiman sebesar 6,91%. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 2 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 Foto : Capacitor Bank IV. PENURUNAN EMISI PTBA berkomitmen mendukung Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN GRK) sesuai PP 61 tahun 2011, yang tertuang dalam Kebijakan Sumber Daya mengenai pengurangan pencemaran udara konvensional (SOx, NOx, H2S dan Partikulat ), emisi gas rumah kaca (CO2) dan Bahan Perusak Ozon (Refrigeran sintetik). PTBA memiliki struktur organisasi dengan sumber daya manusia yang kompeten dan bersertifikat dibawah bagian Perencanaan Lingkungan (fungsi perencana), Pengelolaan Lingkungan (fungsi pelaksana) dan K3L (fungsi pengawasan) menangani pengendalian pencemaran udara dengan pendanaan yang memadai. Implementasi program pengurangan emisi dilakukan sepanjang tahun secara berkesinambungan. Program tersebut diantaranya : uji petik BBM, monitoring emisi rutin, penggunaan teknologi terbaru refrigerant hydrocarbon-Musicool, penggunaan solar cell serta revegetasi lahan bekas tambang sebagai penyerap CO2. PTBA berkontribusi dalam penyediaan sumber energi bagi masyarakat yaitu dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) di Desa Plakat, Semendo, yang berdampak nyata dalam pengurangan emisi CO2, sebesar 183,71 Ton CO2 per tahun Akumulasi penyerapan CO2 di PTBA sebesar 115.797 ton dengan peningkatan penyerapan 3% per tahun dari tahun 2009 sebagai indikator keberhasilan revegetasi pasca tambang seluas 2.271 Ha. Perhitungan biomasa penyerapan CO2 dilakukan oleh Fakultas Kehutanan IPB tahun 2012 dengan daya serap CO2 sebesar 10,83 ton/Ha. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 3 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 Foto : Pengukuran Emisi di Incenerator Perusahaan berhasil menghijaukan lahan pasca tambang hingga tahun 2013 seluas 2.271 Ha. Jenis tanaman unggulan seperti kayu putih, merbau dan trembesi. Revegetasi di lahan pasca tambang mampu menyerap CO2 secara kumulatif 115.797 ton selama 4.5 tahun Foto : Penilaian Keberhasilan Revegetasi PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 4 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 V. 3R LIMBAH B3 PTBA memiliki komitmen untuk melakukan kegiatan pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 sebagai upaya minimalisasi limbah B3 yang dihasilkan. Wujud komitmen manajemen tersebut tertuang dalam Kebijakan Sumber Daya mengenai pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 dan limbah padat non B3. Pelaksanaan program pengelolaan dan pemanfaatan limbah B3 dilakukan oleh sumber daya manusia yang kompeten dan bersertifikat dengan ketersediaan dana yang memadai. 1. Refinery oli pelumas Program ini dilakukan sebagai upaya untuk memperpanjang umur oli sehingga meminimalkan jumlah oli bekas yang dihasilkan, pengurangan oli di sumber untuk mesin berkapasitas dan kepresisian rendah mengalami penurunan sehingga oli bekas yang dikirim ke TPS berkurang setiap tahunnya, dari tahun 2009 – ytd 2013 mengalami penurunan sebesar 9 % per tahunnya. 2. Penurunan Jumlah Penggunaan Refrigerant Freon R22 Penggunaan refrigerant freon R22 sampai dengan tahun 2013 mengalami pengurangan sebesar 25 %. Foto : Proses Refinery Oil VI. 3R LIMBAH PADAT NON B3 Perusahaan secara reguler dan konsisten melakukan inventarisasi limbah padat non B3 dan sasarannya termaktub dalam program pengelolaan limbah padat non B3. Personal yang PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 5 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah ini telah mengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikat. PTBA melakukan pemanfaatan limbah padat Non B3 (Belt Conveyor bekas) melalui Program Recycle Limbah Belt (Rubber) tersebut dengan menggunakan Mekanisme Rekondisi yang dimulai dengan pengumpulan limbah, proses pengkasaran permukaan belt, pemasangan compound layer, pressing, heating dan finalisasi dengan pemeriksaan mutu. Setelah melalui tahap pemeriksaan mutu, maka belt conveyor hasil recycle tersebut dapat digunakan kembali untuk operasional kegiatan penambangan. Sebagai catatan, PTBA adalah satu-satunya Perusahaan Pertambangan di Indonesia yang melakukan aktifitas recycle limbah belt conveyor. Selama periode tahun 2010 sampai dengan 2013 (Triwulan III) PTBA berhasil melakukan pemanfaatan limbah belt conveyor sebesar 71,10 Ton (21,31% dari jumlah limbah belt conveyor yang dihasilkan). Disamping program recycle tersebut, PTBA juga melakukan aktifitas reuse untuk limbah belt conveyor yaitu dengan melakukan pemotongan untuk dipakai kembali sebagai komponen Alat Tambang Utama - Bucket Wheel Excavator . Recycle limbah belt conveyor. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 6 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 VII. KONSERVASI AIR DAN PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR Upaya PTBA untuk konservasi dan Penurunan Beban Pencemaran Air adalah : 1). reuse air tambang untuk penyiraman Jalan tambang & pembersihanan CHF 2). Recycle air tambang menjadi air bersih dan minum 3). Penyerapan air limpasan dengan biopori 4). Penurunan beban pencemaran air dengan metode wetland. PTBA melakukan konservasi air dengan hasil penurunan intensitas penggunaan air ratarata 0,1 m3/ton per tahun. Pada proses operasi PTBA, Penurunan beban pencemaran per tahun yaitu Kekeruhan (TSS) rata-rata 0,62 Kg/ton batubara, Besi (Fe) rata-rata 0,27 Kg/ton batubara dan Mangan (Mn) rata-rata 0,09 Kg/ton batubara dengan penerapan inovasi metode wetland. Kegiatan Daur ulang air tambang menjadi air bersih & air minum bukan termasuk dalam Praktek Umum, karena sumber air yang digunakan merupakan air limpasan tambang, umumnya menggunakan air sungai. Hal ini merupakan hasil improvement yang dilakukan di WTP Limoa dengan teknologi baru dalam upaya konservasi air. Kegiatan ini juga bukan dalam rangka pemenuhan kewajiban yang diatur dalam peraturan dan merupakan improvement subtitusi sumber air. Recycle Air Tambang Menjadi Air Bersih PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 7 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 Metode Natural Wetland untuk Penurunan Beban Pencemaran Air Foto Contruction Wetland VIII. PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 8 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 PT. Bukit Asam (Persero), Tbk memiliki komitmen tinggi dalam upaya melakukan konservasi insitu dan eksitu, restorasi serta rehabilitasi lahan dalam rangka menjaga pelestarian Keanekaragaman Hayati yang dituangkan dalam Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman Hayati serta telah disosialisasikan kepada semua karyawan dan kontraktor. PTBA memiliki struktur organisasi yang menangani perlindungan keanekaragaman hayati dengan personil yang memiliki latar pendidikan dan pelatihan yang relevan seperti : Kultur Jaringan, Teknik Monitoring & Evaluasi Reklamasi Lahan Pasca Tambang, Pelatihan Inventariasi Satwa Liar dsb. Dalam upaya optimalisasi konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati, PTBA menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas Bengkulu (UNIB), Dinas Kehutanan M. Enim, Dinas Kehutanan Lahat, BP DAS Musi. PTBA telah menetapkan kawasan konservasi untuk pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati yang terangkum dalam rencana strategis pelestarian plasma nutfah dan kawasan konservasi bersinergi dengan masyarakat, Pemerintah Kaputen dan Provinsi, meliputi : Bank Benih seluas 16,5 ha, sebagai sumber plasma nutfah Kebun Benih Merbau (Intsia palembanica) seluas 1.5 ha, pelestarian spesies endemic lokal yang berstatus rentan IUCN 2.3. Taman Hutan Raya (Tahura) Enim seluas 5.640 ha sebagai acuan dalan pelaksanaan reklamasi lahan pasca tambang yang terdiri dari blok perlindungan sebagai area konservasi dan pelestarian plasma nutfah, blok koleksi tanaman dan blok pemanfaatan Pembangunan Hutan Kota Kalamudin Djinab, SH, MH. seluas 50 ha untuk menjaga keseimbangan ekosistem kota dan pelestarian plasma nutfah. Pembangunan Hutan Pendidikan seluas 100 ha sebagai pusat pendidikan dan penelitian. Pemanfaatan Lahan seluas 183 ha, sebagai bentuk pemulihan lahan reklamasi dengan system tumpang sari hutan (Agroforestry) Rehabilitasi DAS seluas 3.660 ha, sebagai wujud tanggung jawab rehabilitasi hutan penyangga kehidupan di hutan lindung. Bersama dengan IPB, PTBA mengidentifikasi dan menetapkan parameter sumber hayati yang langka dan dilindungi berdasarkan status spesies yang ada di kawasan PTBA, seperti tanaman merbau (Instia palembanica). PTBA melibatkan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Sriwijaya dan Universitas Bengkulu untuk mengevaluasi status dan kecenderungan keanekaragaman hayati Status keanekaragaman hayati di kawasan konservasi alam menunjukan tren peningkatan yang positif dengan adanya indikasi peningkatan kehadiran satwa liar&terjaganya kondisi hidrologis (terlindunginya mata air) PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 9 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 Lokasi timbunan Endikat seluas 60 Ha dan Muara Tiga Selatan seluas 40 Ha telah dijadikan sebagai lokasi penelitian dalam rangka perlindungan keanekaragaman hayati. Kegiatan perlindungan keanekaragamana hayati yang dilakukan PTBA telah berpengaruh positif terhadap pemberdayaan masyarakat: Terlindunginya sumber mata air Bukit Munggu yang menyediakan kebutuhan air untuk MCK dan sumber air baku minum untuk masyarakat Tanjung Enim dengan volume rata-rata perhari 24.000 liter. Peningkatan pemanfaatan tanaman kayu putih dari lahan reklamasi oleh masyarakat yang diolah menjadi minyak kayu putih. PTBA telah melakukan inovasi di bidang konservasi sumberdaya biologi dan perlindungan keanekaragaman hayati berupa diseminasi melalui buku yang memiliki ISBN kerjasama dengan Dr. Ir. H. Irdika Mansur , M. For. Sc. Wakil Direktur SEAMEO BIOTROP (Lembaga Penelitian Biologi Tropika ASEAN). IX. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Salah satu item dalam Kebijakan CSR yaitu “Konsisten melaksanakan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dan keluarganya, komunitas lokal dan serta masyarakat secara luas”, merupakan wujud komitmen tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap kehidupan kemasyarakatan dan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan usaha. Kebijakan CSR tersebut dapat dilihat pada lampiran H.1 Bukti Kebijakan. PTBA juga merumuskan kebijakan strategis pengelolaan program CSR yang tertuang dalam Pedoman Umum CSR dengan Nomor Dokumen BACSRM.00 Dalam pelaksanaannya, PTBA mempunyai sistem Tata Kelola CSR sebagai berikut : PTBA mempunyai personil dengan tugas dan fungsi khusus yang menangani CSR dipimpin oleh Senior Manager yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Direksi sesuai Struktur Organisasi yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi PTBA dengan Nomor 255/KEP/Int-0100/OT.01/2012 Kebijakan pelaksanaan CSR PTBA meliputi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Bina Wilayah, dengan realisasi biaya selama 5 tahun terakhir sebagai berikut (dalam juta Rupiah) : Dalam implementasi fungsi perencanaan, PTBA melakukan kegiatan Social Mapping dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat dari mulai tingkat Kelurahan (Musbangdes) hingga tingkat Kecamatan kemudian disetujui oleh pemerintah Kabupaten. Dari hasil Social Mapping dan Musrenbang serta mempertimbangkan kemampuan Perusahaan dalam hal pendanaan maupun kesesuaian antar program dengan Visi dan Misi CSR, PTBA membuat Rencana Strategis CSR periode 2011-2015 dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 10 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 PROGRAM “TERANGLAH DESAKU” Pembangunan PLTMH merupakan implementasi nyata Rencana Strategis CSR Tahun 20112015 dalam program Teranglah Desaku dan tindak lanjut atas Nota Kesepahaman antara PTBA dan Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim dalam Musrenbang Tahun 2011 Nomor: 037/Eks-0600/HK.03/XII/2011 dan Nomor: 1216/BAPPEDA.Sekrt/2011 tanggal 16 Desember 2011. Pelaksanaan pembangunan PLTMH 35 KW di Desa Pelakat, PTBA bekerja sama dengan AlAzhar Peduli Ummat sebagai pendamping di lapangan beserta masyarakat setempat. Desa ini mempunyai luas 12.000 M2 terdiri dari 124 KK dengan penduduk 906 jiwa dan 3 Fasilitas Umum (Masjid, Balai dan Sekolah). Lokasi desa jauh dari jangkauan aliran listrik PLN. Pembangunan PLTMH memberi dua manfaat utama bagi masyarakat, yakni penerangan dimalam hari yang bebas biaya, dan kesadaran bersama untuk menjaga kelestarian hutan sekitarnya, sebagai sumber pasokan air bagi mesin turbin mikro pembangkit listrik yang PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 11 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 dimiliki dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat desa tersebut. Desa yang dahulunya gelap gulita di waktu malam, kini bersinar terang berkat PLTMH bantuan PTBA. PROGRAM SENTRA INDUSTRI BUKIT ASAM - PERIKANAN Pemanfaatan lahan pasca tambang (Kolam Pengendap Lumpur) seluas 2.2 Ha untuk Budidaya Ikan Air tawar sebagai lokasi sentra perikanan di Kabupaten Muara Enim guna memberi peluang usaha dan manfaat ganda bagi lingkungan dan ekonomi kepada masyarakat sekitar sehingga mengurangi kemiskinan di wilayah Ring I dalam pencapaian MDGs 1. Dalam perjalanannya hingga tahun 2010 - sekarang, luas lahan telah dimanfaatkan seluruhnya dengan tingkat produksi ikan 33.7 ton/tahun setara dengan omset sebesar Rp. 515 juta/tahun, dengan jumlah kelompok yang terbentuk sebanyak 25 kelompok tani dengan jumlah anggota sebanyak 375 petani. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 12 dari 20 Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2013 Dengan adanya kegiatan budidaya ikan air tawar ini, Masyarakat sendiripun membuka usaha ikutan tanpa memerlukan sumber daya dari Perusahaan seperti : 1. Bahan baku usaha catering binaan PTBA, 2. Rumah Makan 3. Penjual Pecel Lele 4. Usaha Pemancingan 5. Jasa transportasi (Ojek) 6. Pemasok benih ikan 7. Menciptakan lapangan kerja PROGRAM PENDIDIKAN - ”AYO SEKOLAH” & “BIDIKSIBA” Program “AYO SEKOLAH” diprioritaskan untuk keluarga tidak mampu dalam penuntasan wajib belajar 12 tahun, khususnya peserta didik yang berada di Ring 1 Perusahaan sejalan dengan program pencapaian MDGs 2 (Mencapai pendidikan dasar untuk semua). Sebagai kelanjutan dari Program “Ayo Sekolah” PTBA menerapkan program BIDIKSIBA (Bantuan Pendidikan Mahasiswa Lingkungan Bukit Asam) melalui beasiswa bagi anak yang kurang mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di seluruh Indonesia hingga selesai. Melalui program ‘Ayo Sekolah’ dan ‘BIDIKSIBA’, ditargetkan pada tahun 2015 mendatang di wilayah kecamatan di Ring I areal operasional PTBA, tidak ada lagi siswa putus sekolah dengan alasan tidak mampu membiayai kebutuhan belajar dan peningkatan jumlah lulusan S1 sebanyak 20%. PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious 13 dari 20 KANTOR PUSAT Head Office Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716 Sumatera Selatan, Indonesia P. +62 734 451 096, 452 352 F. +62 734 451 095, 452 993 Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT) Tanjung Enim Mining Unit Jl. Parigi No.1 Tanjung Enim 31716 P. +62-734-451 096, 452 352 F. +62-734-451 095, 452 993 Pelabuhan Tarahan Tarahan Port Jl. Soekarno Hatta Km. 15 Tarahan, Bandar Lampung P.+62-721-31 545, 31 686 F. +62-721-31 577 Unit Pertambangan Ombilin (UPO) Ombilin Mining Unit Sawahlunto Sumatera Barat P. +62-754-61 021 F. +62-754-61 402 Pelabuhan Teluk Bayur Teluk Bayur Port Jl. Tanjung Periuk No.1 Teluk Bayur, Sumatera Barat P. +62-751-62 522, 63 522, 31 996 F. +62-751-63 533 Dermaga Kertapati Kertapati Pier Jl. Stasiun Kereta Api Palembang, Sumatera Selatan P. +62-711-512 617 F. +62-711 511 388