LAPORAN UTAMA TATA LAKSANA PENYAKIT TANGAN, KAKI DAN MULUT DAN UPAYA PENCEGAHAN SERTA PENANGGULANGANNYA - - PKTM adalah penyakit kaki, tangan dan mulut (Hand Foot Mouth Disease/HFMD) yang di sebabkan oleh Entero virus, Coxsackie virus atau Echovirus. Penyakit ini berbeda dengan penyakit kuku dan mulut pada binatang. Pada umumnya menyerang anak usia di bawah 10 tahun dengan masa inkubasi 3-7 hari dan masa infeksius minggu pertama sejak timbul gejala. Tanda dan gejala : - Gejala awal : demam (38-39°C), nafsu makan turun dan nyeri menelan - Timbul vesikel dan ruam didalam mulut. Vesikel ditemukan di lidah, gusi atau mukosa pipi. Vesikel ini mudah pecah dan menjadi ulkus yang menyebabkan anak tidak mau makan dan ludah meleleh keluar. Ruam dengan vesikel dapat juga ditemukan pada telapak tangan, kaki dan bokong pada bayi. - Kompikasi yang timbul akibat Enterovirus 71 adalah gangguan neurology berat yaitu meningitis aseptic, ensepalitis maupun kelumpuhan. Cara Penularan - Secara kontak langsung dengan cairan tubuh penderita (cairan hidung, mulut, vesikel) melalui batuk, berbicara dan bersin (droplet). - Secara oral fecal melalui tangan, mainan, dan alat-alat lain yang tercemar oleh feses penderita. Siklus penularan Enterevirus masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran cerna, berkembang biak di orofaring dan banyak di temukan dalam feses penderita. Replikasi enterovirus dapat terjadi di saluran gastrointestinal atau saluran respiratori. Setelah fase vitamin, infeksi akan mengenai jaringan dan beberapa organ sehingga menimbulkan gejala yang bervariasi. Penularan virus melalui freecal-ororoute dan dapat pula melalui kontak langsung melalui droplets. Virus akan diekskresi melalui feses selama beberapa minggu. Tatalaksana: Pasien rawat jalan - Pada umumnya penderita infeksi PTKM bersifat ringan sehingga terapi yang diperlukan hanya bersifat simptomatis. - Bila timbul rasa bahaya (gejala neurology, kejang mioklonik, iritabel, insomnia, abdomen distensi, muntah berulang, sesak nafas halusinasi) segera rujuk kerumah sakit. Pasien rawat inap - Tetapi suportif merupakan hal utama. - Tidak diperlukan tetapi spesifik untuk enterovirus (Anti enterovirus spesifik tidak ada) - Untuk mencegah timbulnya kompilasi lakukan deteksi awal adanya keterlibatan gangguan SSP khususnya batang otak dan - - monitor denyut jantung, frekuensi nafas, tekanan darah, saturasioksigen, keseimbangan cairan dan fungsi ventrikel kiri. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah meningitis aseotik, Ensefelitis, Paralisis, Dekompensosio kardio-pulmonal danb Kegagalan Ventrikel kiri. Bila keadaan memburuk lakukan intubasi endrotrakeal karena pasien daoat mengalami Edema Pulmonal dalam waktu singkat Pemeriksaan Laboraturium : - Isolasi dan uji serologi. Dilakukan terutama pada penderita PT KM yang dirawat dengan yang secara klinis cepat memburuk atau mengalami komplikasi. - Pemeriksaan uji serologi dilakukan pada fase akut dan konfalesen dengan jarak pengambilan 14 hari. o Feses : virus dapat ditemukan sampai beberapa minggu o Usap tenggorokan : beberapa hari sejak awal penyakit o Darah dan bahan yang sesuai gejala klinis, seperti cairan vesikel, Liquour Cerebro Spinal (LCS), lapisan mata dan jaringan - Spesimen serum harus diambil berpasangan (paired) - Spesimen dikirimkan ke : Puslitbang Biomedis dan Farmasi (BMF) Badan Litbang Depkes Jl. Percetakan Negara No.29 Jakarta 10560 Telepon 021-4244375, Fax 0214245386 Med!akom|Edisi XII|Juni 2008 | 15