bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebutuhan tenaga listrik diberbagai wilayah di Indonesia semakin meningkat
seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, ekonomi, industri, dan perumahan.
Untuk memenuhi permintaan beban yang semakin bertambah, pembangunan
pembangkit
dan
penambahan
saluran-saluran
transmisi
bertegangan
tinggi
merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Saluran udara tegangan ekstra tinggi
atau yang dikenal engan SUTET 500 kV merupakan salah satu infra struktur
kelistrikan yang mempunyai peranan penting dalam penyaluran energi listrik sistem
Jawa, Madura, dan Bali. Selain bertujuan untuk mentransmisikan daya listrik secara
lebih efisien dibandingkan dengan tegangan di bawahnya, SUTET 500 kV juga
digunakan sebagai saluran interkoneksi jaringan listrik se Jawa-Madura-Bali, yang
merupakan tulang punggung penyuplai listrik Jawa-Madura-Bali. Dengan adanya
jaringan interkoneksi ini, jaminan ketersediaan lisrik dapat semakin tinggi.
Dalam pembangunan saluran transmisi harus memenuhi kelayakan teknik,
kelayakan ekonomi dan kelayakan lingkungan. Skripsi kali ini lebih menitikberatkan
pada studi kelayakan lingkungan yang menganalisis sampai tempat tingkat gangguan
yang muncul, sehingga saluran transmisi harus dibuat agar tidak menganggu
lingkungan atau lingkungan tidak menggangu saluran transmisi itu sendiri atau
dengan kata lain masyarakat tidak menolak saluran transmisi yang ada di
lingkungannya. Saluran–saluran
transmisi bertegangan tinggi yang melewati
1
2
pemukiman
penduduk tidak jarang juga menimbulkan pro dan kontra diantara
masyarakat karena masyarakat beranggapan bahwa SUTET500 kV yang melewati
area perumahan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan akibat paparan medan
listrik dan medan magnet yang diakibatkan penghantar kawat saluran tegangan ekstra
tinggi.
Memang sudah banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
apakah medan listrik dan medan magnetSUTET dapat menganggu kesehatan
manusia. Hasil-hasil penelitian yang menyatakan medan listrik dan medan magnet
yang ditimbulkan oleh SUTET 500kV dapat menganggu kesehatan manusia masih
menunjukkan hasil yang tidak konsisten. WHO sebagai organisasi dunia sudah
menetapkan standar batasan medan listrik dan medan magnet yang bisa diterima oleh
manusia. Batasan maksimum medan listrik dan medan magnet harus dipenuhi agar
tidak menganggu dan berdampak bagi kesehatan. Standar batas maksimum yang
ditetapkan oleh WHO tersebut telah menjadi acuan di berbagai negara termasuk
Indonesia.
Oleh karena itu diperlukan pengukuran untuk membuktikan apakah besar
medan listrik dan medan magnet di bawah SUTET 500 kV dibawah nilai batas
maksimum yang diteapkan oleh WHO, sehingga aman dan tidak menganggu
kesehatan.
1.2
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah :
3
1.
Mengukur medan listrik dan medan mgnet di bawah SUTET 500 kV Bantul.
2.
Mendapatkan pola distribusi medan listrik dan medan magnet di bawah SUTET
500 kV Bantul.
3.
Mengetahui apakah nilai medan listrik dan medan magnet yang yang terukur
berada di bawah batasan maksimum paparan medan magnet dan medan listrik.
4.
1.3
Membandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitiantugas akhir ini adalah :
1. Memberikan kontribusiacuan apakah radiasi medan elektromagnetik di
SUTET 500 kV Bantul masih dalam batas aman yang ditetapkan oleh WHO.
2. Memberikan informasi tentang pengaruh medan listrik dan medan magnet
bagi kesehatan masyarakat
1.4
Batasan Masalah
Pembahasan tugas akhir ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Saluran transmisi yang dimaksud adalah saluran bertegangan tinggi 500 kV
arus AC dengan saluran ganda.
2. Tegangan dan arus di setiap titik pada sepanjang saluran penghantar
diasumsikan mempunyai nilai yang sama.
4
3. Sistem berada pada kondisi normal (steade state) sehingga tidak berlaku
kondisi saat ada gangguan.
4. Pengaruh-pengaruh seperti perbedaan suhu, korosi logam dan kondisi
lingkungan sekitar diabaikan.
5. Pengukuran
medan
elektromagnetik
dilakukan
pada
waktu
sesaat
(instantenuos time) di setiap titik pengukuran.
1.5
Metodologi Penulisan
Dalam pembuatan tugas akhir ini, diperlukan berbagai data yang berguna untuk
mendukung analisis pada tugas akhir ini. Data - data tersebut dapat diperoleh dengan
berbagai macam metode. Adapun sumber data yang diperlukan dapat diperoleh
dengan beberapa metode yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan membaca buku dan melakukan pencarian
literatur melalui internet mengenai konsep medan listrik dan medan magnet
2. Metode Konsultasi
Penulis melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan beberapa
narasumber lain untuk membantu menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan tugas
akhir ini.
3. Studi Langsung
5
Studi Langsung dilakukan dengan melakukanpengukuran medan listrik dan
medan magnet di bawah saluran transmisi SUTET 500 kV, yang kemudian
didapatkan berbagai data yang mendukung analisis.
1.6
Sistematika Penulisan
Tugas akhir mengenain“ Distribusi Medan Elektromaknetik di Bawah
SUTET 500 KV Bantul ” ini tersusun atas lima babdengan susunan sebagai berikut
BAB I : Pendahuluan
Bab satu ini memuat penjelasan mengenai latar belakang masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika
penulisan
BAB II : Landasan Teori
Bab dua berisikan tentang landasan teori dan konsep dasar medan listrik dan
medan magnet serta beberapa teori yang mendukung penelitian yang dilakukan oleh
penulis.
BAB III : Metode Penelitian
Bab tiga menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian dan
langkah-langkah percobaan yang berkaitan dengan pengukuran medan listrik dan
medan magnet.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
6
Bab empat berisikan penjelasan mengenai data hasil pengukuran, serta
analisis dari data yang diperoleh dengan menampilkannya dalam bentuk tabel dan
grafik.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab lima merupakan bagian akhir dari tugas akhir ini, yang akan
menyampaikan tentang kesimpulan dari seluruh proses penelitian yang dilaksanakan,
hasil yang diperoleh, serta saran yang sekiranya dapat menambah bahan
pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Saluran Udara Tegangan Tinggi
Pembangkit tenaga listrik atau sering disebut dengan pusat listrik (electric
power station ) biasanya terletak jauh dari pusat beban. Oleh karena itu, diperlukan
saluran transmisi untuk menyalurkan tenaga listrik yang dibangkitkan, baik secara
langsung maupun melalui gardu-gardu penghubung (substations). Saluran transmisi
dapat dibedakan dalam dua kategori sesuai dengan letaknya yaitu saluran transmisi
udara (overhead line) dan saluran transmisi bawah tanah (underground line).
Saluran transmisi udara menyalurkan tenaga listrik melalui kawat-kawat
penghantar yang digantung pada menara atau tiang penggantung, sedangkan saluran
transmisi bawah tanah menyalurkan listrik melalui kabel-kabel bawah tanah. Saluran
transmisi bawah tanah mempunyai kelebihan tidak terpengaruh kondisi cuaca dan
lebih aman untuk kehidupan disekitarnya serta mempunyai nilai estetika yang lebih
baik, sehingga lebih cocok untuk kota-kota besar. Biaya investasi yang mahal dari
saluran bawah tanah dan pemeliharaan yang sulit merupakan alasan Iebih sering
digunakannya saluran transmisi udara untuk penyaluran Iistrik.
Menurut bentuk gelombang tegangan dan arus yang disalurkan,
sistem
transmisi dibedakan menjadi transmisi arus bolak balik ( alternating current
transmission) dan transmisi arus searah (direct current transmission). Menurut level
7
Download