1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sastra dengan sosiologi adalah dua bidang ilmu yang berbeda, tetapi
mampu menjadi bidang ilmu baru yaitu sosiologi sastra. Sosiologi sastra berarti
mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial
yang ada dalam kehidupan masyarakat. Istilah itu pada dasarnya tidak berbeda
pengertiannya dengan sosiologi sastra, pendekatan sosiologis, atau pendekatan
sosio kultural terhadap sastra. Oleh karena itu sosiologi sastra merupakan bagian
mutlak dari kritik sastra,
mengkhususkan dalam menelaah sastra dengan
memperhatikan segi-segi sosial kemasyarakatan (Damono, 1978:2).
Sosiologi sastra lebih banyak memberikan perhatian pada sastra nasional,
sastra modern, khususnya mengenai novel. Hal ini dikaitkan dengan masyarakat
sebagai latar belakang proses kreatif, masalah-masalah menarik adalah kenyataan
bahwa masyarakat berada dalam kondisi berubah yang dinamis, yang disebabkan
oleh pengaruh-pengaruh dari kebudayaan barat, dalam hal ini permasalahan yang
berkaitan dengan masyarakat dengan sendirinya lebih beragam (Ratna, 2003: 9).
Problema dalam masyarakat timbul dari kekurangan-kekurangan manusia
atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomi, biologis,
psikologis, dan kebudayaan. Problema sosial yang bersumber pada faktor
ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran dan sebagainya. Penyakit
misalnya bersumber dari faktor biologis. Selain itu ada faktor psikologis timbul
1
2
persoalan seperti penyakit syaraf (neurosis), bunuh diri, diorganisasi jiwa, dan
seterusnya. Sementara itu persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan,
kenakalan remaja, konflik rasial, dan konflik keagamaan bersumber pada faktor
kebudayaan (Soekanto, 2012:314).
Kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, tidak menutup
kemungkinan munculnya suatu permasalahan atau problema sosial yang terjadi
dalam masyarakat. Masyarakat tentu tidak dapat menghindari dari suatu problema
yang terjadi, karena problema sosial yang terjadi dalam masyarakat tidak
dilakukan secara kesengajaan, tetapi problema sosial muncul dalam kehidupan
bermasyarakat terjadi secara tidak disengaja atau tidak terduga, dengan adanya
problema sosial yang terjadi oleh karena itu banyak pula penyimpanganpenyimpangan terhadap norma-norma yang telah dilanggar oleh masyarakat.
Kaitannya dengan penelitian ini, sosiologi dan sastra memiliki rhubungan yang
tidak dapat dipisahkan. Melihat adanya problema sosial dalam karya sastra, sudah
tentu sosiologi yang berbicara, sedangkan sastra menggambarkan akan indahnya
karakter ciri khas pengarang. Suatu novel tidak akan indah bila sastra yang
digunakan hanya sebatas kemampuan yang lemah.
Sastra tidak hanya mengidentifikasi kehidupan manusia, melainkan sastra
dapat membuat rasa emosionalitas meningkat hingga menghasilkan kenikmatan
untuk dianalisis. Peneliti menganalisis Novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba
Takluk karena peneliti tertarik akan cerita-cerita yang disajikan pengarang
berdasarkan kisah problema kehidupan masyarakat. Dalam menganalisis suatu
karya sastra, tentunya setiap manusia berbeda pandang dalam merilis suatu karya
sastra. Namun, dalam hal ini penulis menyadari bahwa setiap penjiwaan manusia
3
berbeada-beda ketertarikan. Penulis sendiri tertarik menganalisis problema sosial
dalam Novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk Karya Taufiqurrahman alAzizy, karena penulis merasakan bahwa problema sosial tidak pernah lepas dari
kehidupan setiap manusia.
Sepengetahuan peneliti, ditemukan beberapa kajian serupa yang
membahas problema sosial. Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Luluk
Hidayatul Zahro tahun 2013, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
dengan judul penelitian “Kajian Problem Psikologi Sosial Tokoh Utama dalam
Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari Jentera
Bianglala Karya Ahmad Tohari”. Perbedaan pada penelitian ini yang pertama
yaitu terletak pada fokus penelitian yang dititik beratkan pada aspek problema
psikologi sosial yang terjadi pada tokoh utama yang meliputi (a) problem
kesehatan, (b) problem agama dan kepercayaan, (c) problem ekonomi dan
pekerjaan, (d) problem perkawinan dan hidup berumah tangga, (e) problem
berperan di masyarakat, (f) problem pendidikan, (g) problem persiapan untuk
berkeluarga, (h) problem seks, (i) problem emosi, (j) problem pertumbuhan
pribadi dan sosial, (k) problem kehidupan sosial, (l) problem keluarga, dan (m)
problem mengisi waktu luang. Perbedaan yang kedua adalah objek kajian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan novel yang berbeda. Oleh
karena itu karakteristik sosial yang terdapat dalam novel juga akan berbeda.
Adapun penelitian kedua membahas problema sosial yang dilakukan oleh
Nurul Arfia, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2012.
Kajian yang dilakukan berjudul ”Problematika Sosial Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) pada novel Jatisaba Karya Ramadya Akmal: (Kajian sosiologi sastra)”.
4
Perbedaan yang mendasar dari segi sosial dalam penelitian ini yaitu terletak pada
aspek-aspek sosial yang digunakan. Problematika sosial yang diangkat dalam
penelitian ini yaitu problematika tenaga kerja Indoneesia (TKI). Penelitian ini
aspek sosial yang digunakan adalah suatu bentuk strata sosial atas yang menindas
strata sosial bawah (TKI).
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa dari uraian singkat di atas terdapat
beberapa
perbedaan
dilakukansekarang.
mengenai
penelitian
terdahuludengan
yang
Perbedaanditunjukkandenganfokuspenelitianini,
yang
ditelitiyaitu: (a) konflik rasial, (b) kejahatan, (c) kenakalan remaja, (d) konflik
agama. Selain hal itu fokus penelitian iniadalah dampak yang ditimbulkan dari
faktor kebudayaan tersebut. Berkaitan dengan pernyataan tersebut, peneliti akan
meneliti problema sosial yang terkandung dalam Novel Di Bawah Kebesaran-Mu
Hamba Takluk karya Taufiqurrahman al-Azizy dengan judul “Analisis Problema
Sosial Dalam Novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk Karya
Taufiqurrahman Al-Azizy”.
1.2 Fokus Masalah Penelitian
Pada penelitian ini fokus masalah problema sosial adalah problema sosial
dari faktor kebudayaan dan dampak yang ditimbulkan pada problema sosial dari
faktor kebudayaan yang terdapat dalam Novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba
Takluk karya Taufiqurrahman al-Azizy. Oleh karena fokus penelitian ini pada
wujud problema soaial dari faktor kebudayaan yaitu: (1) konflik rasial, (2)
kejahatan, (3) kenakalan remaja, dan (4) konflik keagamaan yang ada dalam
Novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk karya Taufiqurrahman al-Azizy.
Adapun fokus masalah selanjutnya berupa dampak problema sosial yang muncul
5
yang dilatarbelakangi faktor kebudayaan dalam Novel Di Bawah Kebesaran-Mu
Hamba Takluk karya Taufiqurrahmanal-Azizy yaitu berupa dampak sosial atau
dampak fisik yang ditimbulkan dari problema sosial yang terdapat dalam Novel
Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk karya Taufiqurrahmanal-Azizy.
1.3 Rumusan Masalah
Penelitian terhadap Novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk karya
Taufiqurrahman al-Azizy dilakukan untuk menjawab permasalahan-permasalahan
sebagai berikut.
1) Bagaimana wujud problema sosial dari faktor kebudayaan dalam novel Di
Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk Karya Taufiqurrahman al-Azizy?
2) Bagaimana dampak problema sosial yang muncul yang dilatar belakangi
faktor kebudayaan dalam novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk
Karya Taufiqurrahman al-Azizy?
1.4 Tujuan Penelitian
1) Mendeskripsikan wujud problema sosial yang melatarbelakangifaktor
kebudayaan peoblema dalam novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba Takluk
Karya Taufiqurrahman al-Azizy.
2) Mendeskripsikan dampak problema sosial yang muncul yang dilatar
belakangi faktor kebudayaan dalam novel Di Bawah Kebesaran-Mu Hamba
Takluk Karya Taufiqurrahman al-Azizy.
6
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari segi teoritis dan praktis.
1) Manfaat Teoretis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
keilmuan sastra Indonesia terutama dalam menganalisis problema sosial dan
dapat mengetahui latar belakang munculnya problema sosial yang terdapat
dalam suatu novel.
2) Manfaat Praktis
a.
Hasil penelitian ini dapat memperluas cakrawala apresiasi pembaca sastra
Indonesia terhadap aspek moral dalam sebuah novel.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah referensi penelitian karya sastra di
Indonesia dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti sastra selanjutnya.
1.6 Penegasan Istilah
Penegasan istilah dalam penelitian ini dijawab untuk menghindari kesalahan
dalam penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan, oleh sebab itu perlu
adanya penegasan istilah. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh kesamaan
pengertian terhadap istilah yang digunakan, penegasan yang dimaksud antara lain
sebagai berikut.
a.
Problema Sosial merupakan gejala-gejala abnormal masyarakat dengan
maksud untuk memperbaiki atau bahkan untuk menghilangkannya. Gejalagejala abnormal yang dimaksud adalah gejala atau kejadian yang tidak
dikehendaki (Soekanto, 2012:310).
b.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta
7
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat, dari faktor kebudayaan masalah sosial yang ada dalam
masyarakat menyangkut perceraian, konfli rasial, kejahatan, kenakalan
remaja, konflik keagamaan (Soekanto, 2012:150).
c.
Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita
dengan pengungkapan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan
disajikan dengan halus berupa kehidupan seseorang dengan orang-orang
disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku
(Nurgiyantoro, 1995:9).
Download