Meniran dan Zinc - Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA

advertisement
EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK ETANOL 70% HERBA MENIRAN (Phyllanthus
niruri L.) DENGAN ZINC SEBAGAI ANTIHIPERKOLESTEROL PADA HAMSTER DIET
TINGGI KOLESTEROL MELALUI PENGUKURAN KOLESTEROL TOTAL DAN LDL
DARAH
(1)
Wahyu Indra Cahyakurnia, Priyanto, Dwitiyanti
ABSTRAK
Ekstrak herba meniran (Phyllanthus niruri L.) dosis 100 mg/KgBB berkhasiat sebagai
antihiperkolesterol pada tikus. Dalam penelitian ini menggunakan ekstrak etanol 70% herba
meniran dikombinasi dengan zinc yang dibuat variasi dosis, bertujuan untuk mengetahui
efektivitas antihiperkolesterol terhadap hamster diet tinggi kolesterol. Penelitian ini
menggunakan 8 kelompok hewan uji hamster syrian jantan (Mesocrietus auratus). Kelompok
1 adalah kelompok normal, kelompok 2 adalah kelompok negatif, kelompok 3 adalah
kelompok positif, kelompok 4 adalah kelompok diet aterogenik, atorvastatin dan zinc,
kelompok 5 adalah kelompok diet aterogenik dan zinc, kelompok 6 adalah kelompok diet
aterogenik, meniran 4 mg/90 g BB dan zinc, kelompok 7 adalah kelompok diet aterogenik,
meniran 2 mg/90 g BB dan zinc dan kelompok 8 adalah kelompok diet aterogenik, meniran 1
mg/90 g BB dan zinc. Pengukuran kadar kolesterol total dan LDL kolesterol dilakukan pada
hari ke-29 menggunakan alat spektrofotometer klinikal varta 506. Hasil uji statistik ANAVA
satu arah dan diperoleh (p<0,05), hal ini menunjukkan adanya pengaruh perlakuan. Pada uji
Tukey data uji kolesterol total kelompok 6 menunjukkan efek sama dengan kelompok 3. Pada
uji LDL kolesterol kelompok 6 dan 7 menunjukkan efek sama dengan kelompok 3. Dapat
disimpulkan penambahan zinc tidak meningkatkan efektivitas antihiperkolesterol, karena
penurunan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol pada kombinasi sama dengan penurunan
pada ekstrak herba meniran pada penelitian sebelumnya yang setara dengan kontrol positif.
Kata kunci: kombinasi ekstrak meniran, LDL, kolesterol total
EFFECTIVENESS COMBINATION OF ETHANOL 70% MENIRAN HERB EXTRACTS
(Phyllanthus niruri L.) WITH ZINC AS ANTIHYPERCHOLESTEROL TO HAMSTER WITH
HIGH CHOLESTEROL DIET BY THE MEASUREMENT OF BLOOD TOTAL CHOLESTEROL
AND LDL LEVEL
ABSTRACT
The meniran herb extracts (Phyllanthus niruri L.) dose 100 mg / kg BW in mice
efficacious as anti-hypercholesterol. The study using P. niruri herbs extracts by 70% ethanol
combined with zinc made dosage variation, aims to determine the effectiveness antihypercholesterol of the hamsters high-cholesterol diet. This study has used 8 groups of male
syrian hamster (Mesocrietus auratus) as animals test. Group I is a normal group, group II is
a negative group, group III is a positive group, group IV is atherogenic diet, atorvastatin and
zinc, group V is atherogenic diet and zinc, group VI is atherogenic diet, meniran dose 4
mg/90 g BW and zinc, group VII is atherogenic diet, meniran dose 2 mg/90 g BW and zinc
and group VIII is atherogenic diet, meniran dose 1 mg/90 g BW and zinc. Blood total
cholesterol and LDL levels were measured on 29th day using a clinical spectrophotometer
Varta 506. Data analyzed with statistically test by a one-way ANOVA it has indicated the
effect of treatment. The data followed by Tukey test showed the same effect of group VI with
group III of hamster blood cholesterol total. The LDL cholesterol in group VI and VII showed
the same effect with group 3. It can be concluded the addition of zinc did not increase the
effectiveness anti-hypercholesterol, on the other hand decreasing blood total cholesterol and
LDL cholesterol levels in combination with extracts of P. niruri herb same as previous study
that was equivalent to the positive control.
Keywords: combination meniran extract, LDL, total cholesterol
(1). Jurusan Farmasi FFS Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA,
center, Jl. Delima II, Perumnas Klender, Jakarta Timur. Telp.
Fax. (021)8603233. Email:
[email protected]
Islamic
(021)8611070. 8604363,
PENDAHULUAN
Penyakit jantung koroner (PJK) sudah menjadi masalah dalam dunia kesehatan
hampir di seluruh negara saat ini. Salah satu faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya
PJK adalah aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan
penebalan dan pengerasan dinding arteri. Lesi mengandung deposit lipid dan mengalami
klasifikasi, mengakibatkan obstruksi pembuluh darah, agregasi trombosit, dan vasokontriksi
abnormal(1). Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat dengan adanya beberapa faktor
terutama hiperkolesterolemia(2). Hiperkolesterolemia adalah tingginya kadar kolesterol dalam
darah, yang dapat dikurangi melalui modifikasi diet, aktivitas fisik, atau obat-obatan(3).
Peningkatan kolesterol yang cukup tinggi pada seseorang dapat menjadi salah satu faktor
yang mengganggu kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satu kolesterol
plasma yang berkaitan dengan PJK adalah Low Density Lipoprotein atau LDL(4).
Seperti penyakit-penyakit pada umumnya, penyakit hiperkolesterolemia ternyata juga
dapat diobati dengan menggunakan obat tradisional. Berdasarkan data penelitian sebelumnya,
pemberian ekstrak etanol 70% herba meniran dengan dosis 100 mg/kg berat badan dapat
menurunkan
kadar
kolesterol
pada
tikus
hiperkolesterolemia(5).
Untuk
obat
hiperkolesterolemia sudah tersedia obat-obat golongan resin, stastin, fibrat, niasin dan
porbukol. Dari seluruh golongan obat kolesterol, golongan statin yang paling umum
digunakan. Dan, dari pravastatin, simvastatin, rosuvastatin dan atorvastatin hanya atorvastatin
yang dapat menghambat terbentuknya peroksidasi lipid (LOOH) atau paling efektif sebagai
antioksidan(6). Penyakit aterosklerosis selain karena faktor tingginya kadar LDL dan
rendahnya kadar High Density Lipoprotein (HDL), juga karena kurangnya ketersediaan
antioksidan di dalam tubuh(7).
Untuk mencegah aterosklerosis dengan penggunaan obat-obatan, selain menggunakan
zat-zat yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol, sebaiknya diperhatikan juga asupan zat
yang memiliki efek sebagai antioksidan. Salah satu zat yang dikenal sebagai antioksidan
adalah zinc (Zn). Zinc selain sebagai antioksidan, juga telah diamati dalam beberapa
penelitian memiliki efek anti-aterosklerosis(8).
Dalam penelitian ini kombinasi ekstrak herba meniran dengan Zn diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi penggunaan bahan dan diharapkan kombinasi ini dapat memperkecil
dosis pemberian, tetapi tetap efektif dalam mencegah aterosklerosis, karena bekerja baik
sebagai antioksidan dan penurun kolesterol.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat
Alat yang digunakan adalah: Kandang berbentuk persegi panjang, botol minum
hamster, sonde, timbangan berat badan hamster, timbangan analitik, bejana maserasi, rotary
evaporator, spuit disposible, microcentrifuge, microtube, mikropipet, oven, alat-alat bedah,
eksikator, lemari pendingin dan spektrofotometer (VARTA 506).
Bahan Uji
Pada penelitian ini bahan uji yang digunakan yaitu herba meniran (Phyllanthus niruri
L.) diperoleh dari BALITTRO, Bogor dan dideterminasi di Herbarium Bogoriense-LIPI
Cibinong. Zinc sulfas diperoleh dari PT. Kalbe Farma, atorvastatin, pakan standar, kolesterol
dari kuning telur ayam, etanol 70%, pereaksi kit dan aquadest.
Hewan uji
Hamster yang akan digunakan adalah hamster syrian jantan (Mesocricetus auratus)
sebanyak 32 ekor, usia 5 bulan dan bobot badan  90 g. Hamster jantan diperoleh dari Balai
Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.
Cara Kerja
Persiapan Hewan Percobaan
Hamster yang digunakan adalah hamster syrian jantan (Mesocricetus auratus) jantan
usia 5 bulan dan bobot badan ≥ 90 g, sehat dan beraktivitas normal yang diperoleh dari Balai
Penelitian Peternakan Ciawi Bogor. Hamster ditempatkan pada kandang yang terpisah yang
terbuat dari papan dengan 1 kandang untuk setiap ekor. Kandang dilengkapi dengan tempat
pakan dan minum. Kandang dibersihkan setiap hari dan diletakkan pada ruang tertutup
dengan ventilasi dan penerangan yang cukup.
Persiapan Bahan Percobaan
Herba meniran yang telah kering diserbuk dengan menggunakan blender, kemudian
serbuk diayak dengan pengayak mesh no.40. Serbuk herba meniran kemudian ditimbang.
Serbuk herba diekstraksi dengan cara maserasi dengan menggunakan larutan penyari etanol
70%.
Maserasi dimulai dengan cara masukkan herba dengan derajat halus yang cocok ke
dalam sebuah bejana, tuang etanol 70%, tutup, biarkan selama 3 hari terlindung dari cahaya
sambil sering diaduk, lalu disaring dengan menggunakan kain flanel. Perlakuan diulang
sebanyak 3 kali menggunakan etanol 70% sampai tidak ada lagi senyawa-senyawa yang
dapat tersari dalam etanol 70%. Maserat yang didapat kemudian diuapkan dengan
menggunakan vacum (rotary evavorator) hingga didapat ekstrak kental etanol 70%. Ekstrak
kental dikeringkan dengan oven pada suhu 50oC hingga diperoleh ekstrak dengan berat
konstan.
Penetapan Dosis
Dosis Ekstrak Herba Meniran
Berdasarkan data penelitian sebelumnya, bahwa ekstrak etanol herba meniran pada
dosis 100 mg/kgBB(5) memiliki efek sebagai antihiperkolesterol. Berdasarkan hal tersebut
dibuat variasi dosis dari herba meniran. Untuk mengetahui dosis yang efektif dalam
menurunkan kadar kolesterol dalam darah hamster, maka percobaan ini menggunakan tiga
dosis yang berbeda, yaitu: dosis 4 mg/KgBB, 2 mg/KgBB dan 1 mg/KgBB. Larutan ekstrak
herba meniran dibuat dengan konsentrasi 4 mg/ml. Sebanyak 200 mg ekstrak disuspensikan
ke dalam 50 ml larutan Na-CMC 0,5%(9).
Dosis Zinc
Zinc yang digunakan adalah zinc sulfas dengan dosis 2 mg.
Zinc sulfas = BM zinc sulfas x 2 mg/90 g BB hamster per hari
BM zinc
= 161,44 x 2 mg/90 g
65,39
= 4,9337 ≈ 5 mg/90 g BB hamster
Larutan zinc dibuat dengan konsentrasi 10 mg/ml. Sebanyak 1000 mg zinc disuspensikan ke
dalam 100 ml larutan Na-CMC 0,5%.
Dosis Pembanding (atorvastin)
Sebagai kontrol pembanding positif diberikan atorvastatin bersamaan dengan pakan
aterogenik. Dosis lazim atorvastatin pada manusia adalah 40 mg/ hari(10). Dosis ini
dikonversikan berdasarkan tabel Paget dan Barnes dengan berat badan tikus 200 g. Karena
pada penelitian ini menggunakan hamster 90 g, maka terlebih dahulu mengonversikan berat
badan hamster per berat badan tikus dikalikan faktor konversi (0,018).
90 g x 0,018 = 0,0081
200g
Jadi perhitungannya :
Atorvastatin = 40 mg/hari x 0,0081 / 90 g BB hamster
= 0,324 mg/ 90 g BB hamster
Atorvastatin dibuat dengan konsentrasi 0,65 mg/ml. Tablet atorvastatin 20 mg digerus
kemudian disuspensikan ke dalam 30 ml larutan Na-CMC 0,5%.
Pembuatan Pakan Aterogenik
Pemberian kuning telur dengan cara memisahkan kuning telur, rebus kuning telur
pada suhu 100oC selama 20 menit. Setelah dingin, kuning telur dibentuk menyerupai pelet
dan ditimbang sebanyak 1 g/hamster.
Pelaksanaan Percobaan
Percobaan terdiri atas dua tahap, yaitu tahap adaptasi dan tahap perlakuan. Pada tahap
adaptasi dilakukan selama 1 minggu. Pada masa adaptasi hamster diberi makanan standar dan
air minum secukupnya. Pakan standar diberikan secukupnya agar diketahui konsumsi
makanan harian sebagai acuan pemberian pakan pada masa perlakuan. Pada periode ini
ditentukan jumlah pakan minimum agar hamster tetap sehat namun tidak mengalami
kenaikan berat badan yang berarti.
Hamster dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor
hamster :
Tabel I. Perlakuan Kelompok Hewan Coba
Kelompok
Hewan Coba
Perlakuan
I
(Normal)
Pakan Standar
II
(Negatif)
Pakan Standar & Pakan Aterogenik
III (Positif)
Pakan Standar, Pakan Aterogenik & Obat Pembanding
(Atorvastatin)
IV
(Uji)
Pakan Standar, Pakan Aterogenik , Obat Pembanding
(Atorvastatin) & Zinc sulfas
V
(Uji)
Pakan Standar, Pakan Aterogenik & Zinc sulfas
VI
(Uji)
Pakan Standar, Pakan Aterogenik, Meniran dosis 4 mg/90
gBB & Zinc sulfas
VII (Uji)
Pakan Standar, Pakan Aterogenik, Meniran dosis 2 mg/90
gBB & Zinc sulfas
VIII (Uji)
Pakan Standar, Pakan Aterogenik, Meniran dosis 1 mg/90
gBB & Zinc sulfas
Pada hari ke-29 setelah perlakuan hamster dietanasi diambil darahnya dengan cara
membedah hamster. Ambil darah dengan menggunakan spuit yang ditusukan pada jantung
hamster. Darah yang telah diambil kemudian dimasukkan dalam microtube. Sebanyak 3 ml
darah yang telah diambil dimasukkan dalam microtube kemudian sentrifuge pada 3000 rpm
selama 15 menit sehingga menghasilkan serum.
Pengukuran kadar kolesterol total pada darah(11)
Sebanyak 10 µl serum ditambahkan 1000 µl reagen enzim (“kit”). Kemudian
dihomogenkan dengan menggunakan vorteks dan diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37oC
lalu dibaca dengan fotometer klinikal.
Pengukuran kadar LDL darah(11)
Sebanyak 100 µl serum ditambahkan 1000 µl preaksi pengendap. Kemudian divorteks
dan inkubasi pada suhu 37oC selama 5 menit, lalu disentrifus dan diamkan selama 1 jam agar
LDL mengendap. Diambil cairan lapisan atas sebanyak 100 µl, masukkan ke dalam tabung
lalu dicampur dengan 1000 µl reagen enzim kemudian dibaca dengan fotometer klinikal.
Kadar LDL kolesterol = kolesterol total - kolesterol dalam supernatan.
Analisa Data
Data kadar kolesterol total dan LDL kolesterol yang diperoleh dari percobaan diolah
secara statistik. Sebelumnya dilakukan uji kenormalan dan uji homogenitas. Untuk melihat
hubungan antara kelompok perlakuan digunakan analisis varian satu arah (one way ANOVA).
Bila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan metode Tukey.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman yang digunakan sebagai bahan uji adalah herba meniran. Tanaman tersebut
dipercaya dapat berkhasiat sebagai obat kolesterol. Untuk memastikan keyakinan dan
kebenaran bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini maka pada tahap awal tanaman
tersebut dideterminasi terlebih dahulu. Dari hasil determinasi tanaman tersebut adalah benar
herba meniran.
Pada penelitian ini telah dilakukan beberapa tahap yaitu ekstraksi dan uji pencegahan
peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Ekstraksi herba meniran dilakukan dengan
menggunakan metode maserasi. Metode maserasi dipilih karena cara pengerjaan dan
peralatannya sederhana, mudah dan menghindari kerusakan zat aktif akibat pemanasan.
Maserasi dilakukan dengan merendam serbuk herba meniran dalam cairan penyari yaitu
etanol 70%. Etanol 70% dipakai karena herba meniran berbentuk serbuk kering sehingga
memerlukan air untuk membasahi dinding selnya. Setelah terbasahi, cairan penyari akan
menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, sehingga
zat aktif terlarut. Karena terdapat perbedaan konsentrasi maka zat aktif dapat terus keluar
sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi di dalam dan di luar sel.
Dari proses ekstrak 1 kg serbuk herba meniran didapat maserat sebanyak 5,8 liter.
Maserat yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator hingga
didapat ekstrak kental etanol 70% dan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 500C.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan hewan hamster syrian jantan (Mesocricetus
auratus). Pemilihan hamster sebagai hewan uji karena hamster merupakan hewan yang
banyak digunakan untuk mempelajari efek obat dan diet pada metabolisme lipoprotein dan
aterosklerosis. Selain itu, hamster memiliki plasma cholesteryl ester transfer protein (CETP)
yang aktivitasnya sama seperti yang terlihat pada manusia dan peningkatan konsentrasi lipid
plasma dapat dengan mudah dilakukan pada hamster dengan menambahkan sedikit asupan
diet kolesterol.
Sebelum dilakukan percobaan hamster diaklimatisasikan terlebih dahulu selama 1
minggu agar mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Hamster yang dipilih untuk
penelitian adalah hamster sehat dengan tanda-tanda mata yang jernih, bulu yang bersih,
tingkah laku yang normal dan aktif. Untuk meningkatkan kadar kolesterol diberi pakan
aterogenik dari kuning telur ayam selama 28 hari.
Pemberian bahan uji digunakan dengan cara peroral, karena bahan uji merupakan obat
tradisional yang biasanya dapat dikonsumsi peroral. Pemberian sediaan dengan cara oral
merupakan pemberian yang paling mudah dan tidak mempengaruhi hewan coba secara
fisiologis.
Atorvastatin dari golongan statin dipilih sebagai obat pembanding karena atorvastatin
merupakan salah satu obat
antihiperlipidemia yang paling efektif dan aman. Obat ini
terutama efektif dalam menurunkan kolesterol. Atorvastatin menurunkan kadar kolesterol
plasma dan lipoprotein dengan menghambat HMG-CoA reductase dan sintesis kolesterol
pada hati dan dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL hati pada permukaan sel untuk
memperbaiki pengambilan dan katabolisme LDL(12).
Hamster yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah 32 ekor, dibagi menjadi
delapan kelompok dengan perincian satu kelompok terdiri dari 4 ekor. K1 adalah kelompok
normal yang hanya diberikan pakan standar selama penelitian. K2 adalah kontrol negatif
yang diberikan pakan tinggi kolesterol dan pakan standar. K3 adalah kontrol positif yang
diberikan pakan hiperkolesterol dan pakan standar serta diberikan obat pembanding yaitu
atorvastatin. K6, K7 dan K8 dikategorikan sebagai kelompok uji dengan diberikan bahan uji
yang memiliki variasi dosis yang berbeda. Ketiga kelompok uji diberikan pakan
hiperkolesterol dan pakan standar selama 28 hari. Kemudian masing-masing kelompok
diberikan ekstrak etanol 70% herba meniran + zinc selama 28 hari antara lain dosis 1 mg/90 g
BB untuk K8, dosis 2 mg/90 g BB untuk K7 dan dosis 4 mg/90 g BB untuk K6.
Pengambilan darah diambil melalui jantung. Metode pengambilan darah melalui
jantung, karena jumlah darah yang didapat lebih banyak, lebih cepat dan kecil kemungkinan
terjadinya lisis. Setelah pengambilan darah, didapatkan serum kemudian serum diukur kadar
kolesterol total dan kadar LDL kolesterol dengan menggunakan spektofotometer klinikal.
Tabel II. Data Kadar Kolesterol Total Hewan Uji
NILAI KADAR KOLESTEROL TOTAL HAMSTER
HEWAN HEWAN HEWAN HEWAN
KELOMPOK
1
2
3
4
MEAN STD
121.59
±7.97
NORMAL
117.02
124.87
131.13
113.34
242.45
±8.89
NEGATIF
273.48
294.23
278.39
283.71
161.33
±9.07
POSITIF
151.47
173.29
158.81
161.72
138.2
±10.12
ATORVASTATIN+ZINC
143.32
131.28
128.33
149.84
233.83
±6.53
ZINC
225.68
240.49
237.41
231.73
163.75
±9.56
DOSIS 1 + ZINC
153.83
158.49
167.29
175.38
190.88 ±15.14
DOSIS 2 + ZINC
168.42
195.55
201.11
198.43
221.28
±2.1
DOSIS 3 + ZINC
219.47
224.19
221.38
220.07
Gambar 1. Diagram batang kadar kolesterol total darah hamster jantan
Tabel III. Data Kadar LDL Hewan Uji
NILAI KADAR LDL HAMSTER
HEWAN HEWAN HEWAN
KELOMPOK
1
2
3
NORMAL
63.34
75.23
61.49
NEGATIF
173.59
169.37
171.33
POSITIF
103.48
107.78
109.19
ATORVASTATIN+ZINC
98.39
84.52
79.48
ZINC
150.78
160.29
164.97
DOSIS 1 + ZINC
106.43
119.88
109.37
DOSIS 2 + ZINC
118.56
125.38
130.28
DOSIS 3 + ZINC
137.98
155.44
147.81
HEWAN
4
MEAN STD
65.71
66.44
±6.11
164.94
169.8
±3.68
115.32
108.9
±4.9
104.37
91.69 ±11.64
167.38
160.9
±7.34
110.94
111.7
±5.79
124.59
124.7
±4.81
141.39
145.7
±7.69
Gambar 2. Diagram batang kadar LDL darah hamster jantan
Keterangan :
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
: Kelompok Normal
: Kelompok Negatif
: Kelompok Positif
: Atorvastatin+Zinc
: Kelompok Zinc
: Dosis 4 mg/90 g hamster + Zinc
: Dosis 2 mg/90 g hamster + Zinc
: Dosis 1 mg/90 g hamster + Zinc
Untuk mengetahui penurunan kadar kolesterol total dan LDL yang optimal, maka
dilakukan uji statistik dan diperoleh data terdistribusi normal dan homogen, kemudian
dilanjutkan uji ANOVA satu arah. Untuk mengetahui terdapat perbedaan bermakna atau tidak
dari masing-masing kelompok dilanjutkan pada uji Tukey. Untuk kadar kolesterol total
didapatkan bahwa kontrol positif tidak berbeda bermakna dengan dosis 4 mg/90 gBB.
Sedangkan dosis 2 mg/90 gBB dan 1 mg/90 gBB berbeda bermakna dengan kontrol positif
dan berbeda bermakna dengan kontrol negatif yang menandakan bahwa mempunyai aktivitas
tetapi lebih kecil dari kontrol positif dan kontrol normal.
Sedangkan untuk kadar LDL didapatkan bahwa kontrol positif tidak berbeda
bermakna dengan dosis 4 mg/90 gBB dan dosis 2 mg/90 gBB. Sedangkan 1 mg/90 gBB
berbeda bermakna dengan kontrol positif dan berbeda bermakna dengan kontrol negatif yang
menandakan bahwa mempunyai aktivitas tetapi lebih kecil dari kontrol positif dan kontrol
normal.
Untuk efektifitas kombinasi herba meniran dengan Zn sebagai antihiperkolesterol,
secara statistik tidak menimbulkan efek karena penurunan kadar kolesterol total dan LDL
darah dari kombinasi sama dengan penurunan kadar kolesterol total dan LDL pada kelompok
kontrol positif. Hal ini sama jika dibandingkan pada penelitian sebelumnya dengan
menggunakan ekstrak herba meniran tanpa kombinasi.
KESIMPULAN
Ekstrak etanol 70% herba meniran dosis 4 mg/90 gBB dengan zinc 5 mg/90 gBB
sama dengan kelompok positif tetapi belum mencapai keadaan normal.
Penambahan zinc tidak meningkatkan efektivitas dalam menurunkan kadar kolesterol
total dan LDL kolesterol, karena penurunan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol sama
dengan kontrol positif yang setara dengan ekstrak herba meniran tanpa kombinasi pada
penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Brashers, Valentina L. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan
Manajemen. EGC. Jakarta. Hal: 17
2. Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. EGC. Jakarta. Hal: 95
3. Brooker, Chris. 2005. Ensiklopedia Keperawatan. EGC. Jakarta. Hal: 95
4. Davey, Patrick. 2005. At A Glance Medicine. Erlangga. Jakarta. Hal: 141
5. Chandra, R. 2000. Lipid Lowering Activity of Phyllantus niruri. Journal of medicine
aromatic plant scienses. Hal: 19-30
6. Singh U dan Jilal I. 2006. Review oxidative stress and atherosclerosis. Phatophysiology
13 : 129-142
7. Astawan, Made dan Andreas Leomitro. 2009. Khasiat Whole Grain. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. Hal: 119-120
8. Ren M, Rajendra R, at al. 2006. Zinc supplementation decreases the development of
atherosclerosis in rabbits. Free Radical Biology & Medicine 41 : 222-225
9. Anonim. 2006. Handbook Pharmaceutical of Excipients. Jilid V. Pharmaceutical Press
and Americans Pharmacists Association. London. Hal 701
10. Anonim. 2001. Teknologi Ekstrak. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Jakarta. Hal: 13,14
11. Gandasoebrata. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta.
12. Anonim. 2007. HMG-CoA reductase pathway.
http://www.chemistrydaily.com/chemistry/HMG-CoA_reductase_pathway
diakses pada tanggal 2 Februari 2012. Pukul 14.20
Download