artikel

advertisement
ARTIKEL
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING
STICK SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 JETIS
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lembaga pendidikan (sekolah) merupakan wadah para siswa dalam
menggali ilmu pengetahuan, salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
tingkat hasil belajar siswa atau prestasi siswa adalah motivasi belajar yang ada
pada diri siswa.
Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai,
didalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk
mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat itu
adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya (Slameto,
1995: 58).
Mengingat demikian pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar, maka
guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa-siswanya. Dalam
usaha ini banyaklah cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi-kondisi
tertentu yang dapat membangkitkan motivasi belajar (Slameto, 1995: 174).
Studi kasus yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 3 Jetis, menunjukkan
bahwa sebagian besar motivasi belajar siswa khususnya terhadap mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan masih tergolong rendah, siswa dalam mengikuti
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sering mengalami kesulitan dalam
menerima materi yang disampaikan, karena banyak siswa menganggap pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan suatu pelajaran yang membosankan, sehingga
sering terjadi saat jam pelajaran banyak siswa yang cenderung malas untuk
mengikuti proses belajar mengajar.
Guru kurang menggunakan model-model pembelajaran yang menarik
untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, hal ini yang menyebabkan
suasana belajar akan menjadi monoton, siswa akan merasa malas dan siswa sering
bergurau saat proses pembelajaran berlangsung sehingga materi pelajaran sulit
untuk diterima siswa.
Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran di
SMP Muhammadiyah 3 Jetis perlu diterapkan metode pembelajaran inovatif yaitu
metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dan
mengaktualisasikan diri, maka dari itu perlu adanya penggunaan metode
pembelajaran yang mengacu kepada aspek tersebut. Metode pembelajaran talking
stick merupakan metode pembelajaran yang mengajak
siswa untuk belajar
aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar
serta menumbuhkan daya kreatifitas.
Suprijono (2009: 90)
mengemukakan bahwa talking stick merupakan
suatu model pembelajaran yang menggunakan sebuah tongkat sebagai alat
penunjuk giliran, siswa yang mendapat tongkat akan diberi pertanyaan dan harus
menjawabnya, kemudian secara estafet tongkat tersebut berpindah ketangan siswa
lainnya secara bergiliran, demikian seterusnya sampai seluruh siswa mendapat
tongkat dan pertanyaan.
Model pembelajaran dengan metode talking stick mendorong peserta didik
untuk berani mengemukakan pendapat, metode talking stick ini sangat tepat
digunakan dalam pengembangan proses pembelajaran.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, desain
Penilitian Tindakan Kelas mengacu pada model Kemmis dan M.C taggart (1988)
yang terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi (Susilo dan Chotimah, 2009:1).
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Jetis Jl. Jendral
Sudirman No. 72, Desa Turi, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Kelas yang
digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah kelas VIII B pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Pelaksanaan metode pembelajaran talking stick pada penelitian tindakan
kelas yang dilakukan pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 3 Jetis yang
awalnya terjadi kendala karena siswa belum benar-benar paham dengan
pelaksanaan metode pembelajaran tersebut, akan tetapi setelah dilaksanakan
mengalami peningkatan di setiap siklusnya yang ditandai dengan meningkatnya
motivasi siswa, suasana
kelas
semakin hidup dan menarik. Pelaksanaanan
metode talking stick ini membuat siswa bersemangat dalam proses pembelajaran
dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Penerapan metode pembelajaran talking stick dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada materi nilai-nilai Pancasila yang dapat dilihat dari
kenaikan yang cukup signifikan nilai rata-rata motivasi dalam setiap siklus
pembelajaran. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan mengalami kemajuan
yang baik, hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dan guru, dari siklus I dan II
siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran talking stick. Dilihat dari hasil
observasi motivasi belajar siswa yaitu pada siklus I yang semula rata-rata 78
dengan kategori baik mengalami peningkatan menjadi 87 dengan kategori sangat
baik pada siklus II, Selain motivasi belajar siswa yang meningkat penguasaan
siswa terhadap materi pembelajaran juga menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat
dilihat dari peningkatan prosentase ketuntasan yang ditunjukkan dari siklus I
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa dengan prosentase 53% dari 17 siswa
dengan nilai rata-rata kelas 80, siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 17
siswa dengan prosentase 100% dengan nilai rata-rata 86. Peningkatan prestasi
belajar mengalami peningkatan yang mencapai 47%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran talking stick dapat
meningkatkan motivasi belajar PKn pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah
3 Jetis Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode pembelajaran talking stick dapat
dijadikan sebagai suatu alternatif pembelajaran dalam mata pelajaran PKn untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Download