HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN

advertisement
HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
A. KATA PENGANTAR
Manusia, adalah Ciptaan TUhan Yang Maha Esa yang diciptakan dibumi dengan
dibekali akal dan fikiran. Secara konkret setiap manusia dibedakan secara fisik/jasmani,
namun secara abstrak manusia dibedakan secara rohani berdasarkan kepercayaan
yang di anutnya. Kehidupan manusia sangatlah kompleks, mereka dapat hidup secara
mandiri/individu maupun berhubungan dengan manusia lainnya (masyarakat) yang
disebut hubungan social.
B. DEFINISI INDIVIDU
Individu berasal dari kata “individuum” yang artinya adalah satuan terkecil dalam suatu
kelompok yang tidak bisa dipecah lagi menjadi bagian yang terkecil. Seperti halnya
dalam suatu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Baik ayah, ibu, maupun
anak merupakan suatu individu dalam suatu kelompok (keluarga) tersebut, yang sudah
tidak bisa dipecah lagi menjadi bagian yang terkecil.
Individu bahwa manusia mampu berdiri sendiri. Pada dasarnya, kegiatan atau aktivitas
seseorang ditujukan untuk memenuhi kepentingan diri dan kebutuhan diri. Sebagai
makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga, maka aktivitas individu adalah untuk
memenuhi kebutuhan baik kebutuhan jiwa, rohani, atau psikologis, serta kebutuhan
jasmani atau biologis.
Manusia sebagai makhluk individu.
Manusia secara individu dapat diartikan makhluk individu yang memiliki kesatuan
antara jiwa dan raga, dan secara aktivitasnya adalah satu kesatuan.
Dalam penerapannya, masing-masing individu memiliki karakter, kemampuan, dan pola
fikir yang berbeda-beda. Maka dari itu, manusia yang terbentuk secara individu pasti
melalui beberapa proses pertumbuhan/evolusi, seperti proses dalam lingkungan
keluarga, baik secara etika, estetika dan moral agama.
Dampak positif;
3 Contoh umum dampak positif manusia yang hidup secara individu, sebagai berikut;
1.
Dapat melakukan sesuatu kegiatan secara mandiri.
2.
Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
3.
Tidak terikat dalam aturan/norma suatu kelompok.
Dampak negatif;
3 Contoh umum dampak negatif manusia yang hidup secara individu, sebagai berikut;
1.
Tidak dapat mengembangkan kemampuan/ilmu pengetahuan.
2.
Tidak mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
3.
Sulit dalam melakukan suatu kegiatan secara jamak.
C. DEFINISI SOSIAL
Kata social berasal dari bahasa latin yaitu “socios” dan “logos”. Socios yang berarti
kawan/rekan/partner. Dan Logos berarti
ilmu
pengetahuan.
Maka
hal
ini
bisa
disimpulkan bahwa social atau sosiologi adalah suatu hubungan antar manusia dan
lingkungan sekitar yang saling memberikan ilmu pengetahuan, baik secara lisan
maupun perbuatan.
Manusia sebagai makhluk social.
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. artinya manusia akan senantiasa dan
selalu berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain, manusia tidak mungkin hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain
dan interaksi sosial membentuk kehidupan
berkelompok pada manusia. sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial
hendaknya manusia memiliki kepribadian,yang dimaksud dengan kepribadian adalah
susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang di bangun oleh perasaan,pengetahuan dan
dorongan.
Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang
mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam
masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan
yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan,
bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan
beragama.
Dampak positif;
3 Contoh umum dampak positif manusia yang hidup secara sosial, sebagai berikut;
1.
Dapat melakukan sesuatu kegiatan secara kerjasama (gotong royong).
2.
Dapat berbagi informasi dan ilmu pengetahuan.
3.
saling tolong-menolong satu sama lainnya.
Dampak negatif;
Dampak negative dari manusia bersosial hampir tidak ada, hanya saja mereka memiliki
aturan yang telah disepakati dengan kata mufakat dengan tidak melangggarnya.
D. DEFINISI MASYARAKAT.
Masyarakat adalah wadah segenap antara hubungan sosial yang terdiri atas banyak
keolektiva serta kelompok dan tiap kelompok terdiri dari subkelompok. Jelasnya
masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma, dan adat istiadat yang ditaati seluruh anggota kelompok.
Masyarakat timbul dari kumpulan individu yang telah cukup lama hidup dan
berkejasama.
Kelompok manusi ayang dimaksud,belum mengalami proses fundamental :
Ø Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku anggotanya.
Ø Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau bertahap.
Proses ini biasanya terjadi tanpa disadari oleh semua anggota kelompok dalam trial and
error. Pengertian masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam
hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan,bangsa, dan sebagainya. Dalam arti
sempit, sekelompok orang yang dibatasi aspek tertentu seperti territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya. Dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus
mempunyai syarat sebagai berikut:
Ø Harus ada sekumpulan banyak manusia
Ø Bertempat tinggal disuatu tempat atau daerah tertentu dalam waktu yang sangat
lama
Ø Adanya aturan atau undang-undang yang dapat membatasi atau mengatur mereka
sesuai dengan tujuan dan kepentingan bersama.
Didalam hubungan sekelompok manusia yang paling penting adalah reaksi dari
hubungan tersebut, apakah mereka bisa menerima dan mentaati aturan tersebut atau
tidak. Reaksi ini dapat membuat hubungan manusia bertambah luas.
Manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat atau keinginan yaitu:
Untuk menjadi satu dengan manusia lain di lingkungan sekitarnya yaitu masyarakat
Untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.
Untuk dapat menyesuaikan diri,manusia menggunakan pikiran, akal, dan logikanya
untuk menghadapi hambatan hidup dan memenuhi kebutuhannya.
Faktor yang membuat manusia hidup berkelompok, yaitu:
Ø Dorongan untuk memudahkan dalam mencari makan
Ø Dorongan untuk mempertahankan diri dari ancaman luar dan beradaptasi dengan
alam
Ø Dorongan untuk mempertahankan jenisnya
Suatu himpunan manusia supaya merupakan kelompok sosial harus memenuhi syaratsyarat, antara lain:
Ø Setiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya
Ø Ada hubungan timbal antara anggotanya
Ø Memiliki faktor yang sama seperti tujuan, kepentingan, kepercayaan atau ideologi,
dan nasib yang sama
Jadi masyarakat dibentuk oleh individu yang beradab dalam keadaan sadar.
Sedangkan untuk individu yang hilang ingatan, pikiran dan mental terganggu
merupakan individu yang tidak dapat menjadi anggota masyarakat permanen
melainkan hanya bergantung atau mengikat dirinya dengan individu lain.
Membentuk satu kesatuan dapat disebut individu sebagai anggota masyarakat.
Kita dapat membedakan antara individu sebagai perseorangan dan individu sebagai
makhluk sosial. Individu perseorangan berarti individu tidak sedang berhubungan
dengan individu lainnya atau memutuskan hubungannya dengan lingkungan sekitar
khususnya masyarakat.
Individu sebagai makhluk sosial berarti individu tersebut sedang berhubungan dengan
individu lain atau dengan lingkungan sekitarnya dalam hal ini masyarakat. Manusia
dengan sadar menghubungkan tingkah laku dan perbuatannya dengan individu lain
yang akhirnya terbentuklah suatu kelompok yang besar dan apabila kelompok tersebut
berjalan dengan stabil maka itulah yang kita sebut dengan masyarakat.
Kita telah membedakan antara idividu menjadi individu perseorangan dan individu
makhluk sosial,tetapi pada kodratnya manusia merupakan makhluk sosial bukan
makhluk individual.
E. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Sebagai mahluk hidup,manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial manusia bergantung pada manusia lainnya. Dalam
interaksi sosial antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok, atau
individu kelompok dengan kelompok, terjadi perubahan sosial yang secara sosial berarti
manusia merupakan makhluk individu maupun makhluk sosial yang mempunyai
kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan dalam masyarakat. Yang
berarti setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama
dalam
menguasai
sesuatu,
pendidikan,mempunyai
dan
misalnya mendapatkan
menentukan
pekerjaan,
agamanya, bertanggung
mendapatkan
jawab
dalam
keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik. Namun pada kenyataannya setiap
individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya,
masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau
berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (
si miskin dan si kaya), sosial (perbedaan status jabatan atau kedudukan), politik (aktivis
partai dengan rakyat biasa), budaya, bahkan individu atau sekelompok manusia itu
sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan
masyarakat tersebut.
F. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Dalam kehidupan sehari-hari yang dijalankan manusia pasti akan atau pernah
menemukan dilema dalam memutuskan yang mana lebih penting antara kepentingan
individu dengan kepentingan masyarakat.
Yang merupakan kepentingan individu terdiri dari kepentingan keluarga, kelompok atau
golongan. Dan yang merupakan kepentingan masyarakat adalah kepentingan rakyat.
Kedua hal tersebut sama-sama penting dan kita tidak pernah bisa lepas dari dua hal
tersebut karena manusia merupakan bagian dari masyarakat dan individu serta
makhluk sosial juga.
1. Pandangan Individualisme.
Individualism pada hakikatnya merupakan makhluk individu yang bebas. Paham ini
memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari
manusia yang lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan
individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah
kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme
menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme
liberal. Prinsip liberalism :
§ Menjamin kepemilikan perorangan. Kepemilikan sepenuhnya berada pada milik
pribadi.
§ Lebih mementingkan kepentingan individu dan diri sendiri
§ Kebebasan penuh pada tiap individu.
§ Persaingan bebas.
Hak kebebasan penuh yang dimiliki membuat persaingan antara individu sangat besar.
Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui
penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak
diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya
penyelenggaraan
hidup
bersama.
2. Pandangan Sosialisme.
Prinsip paham sosialisme menekankan kepada kepentingan masyarakat . Kedudukan
individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu
sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu
komunitas atau kelompok.
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,
selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alatalat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara
keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan,
kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan
bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat
yang lebih luas.
refrensi :
Harwantiyoko (1997). MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : GUNADARMA
Download