student center learning

advertisement
STUDENT CENTER
LEARNING
OLEH :
LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb
 CERAMAH
ILLUSTRATIF
 DISKUSI
 STUDI
KASUS
 PENUGASAN
 PRESENTASI
 ELEARNING
(INTERNET LIBRARY)
CERAMAH ILUSTRATIF

Metode ceramah yang berasal dari kata lecture, mamiliki arti pengajar atau
metode pengajar, metode ini lebih banyak dipergunakan di kalangan pengajar,
karena pengajar memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan ceramah
dengan pertimbangan pengajar berhadapan dengan banyak mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan. (strategi pembelajaran berbasis kompetensi)

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi
dan pengetahuan sacara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya
mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan
sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan
informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan
yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas
DISKUSI
Pengertian Diskusi

Metode diskusi merupakan interaksi antar siswa dan siswa atau siswa
dengan guru untuk menganalisis, memecahan masalah, menggali atau
memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. (Yamin)

Teknik Diskusi adalah proses belajar mengajar yang didalamnya terdapat
proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukarmenukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah. (Roestiyah).

Diskusi biasanya berawal dari munculnya suatu masalah yang perlu
dipecahkan bersama dan dibahas berdasarkan teori dan pengetahuan
yang telah dipelajari. (Sudarman)

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan
mahasiswa pada suatu permasalahan. (Sanjaya)
Tujuan Diskusi

Memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan
memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen,
1998).

Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu perlu
untuk melatih kehidupan yang demokratis.

Memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi dalam pembicaraan
untuk memecahkan suatu masalah bersama. (Roestiyah)

Mempercepat pemahaman siswa terhadap suatu hal secara matang dan
mendalam . (Sudarman)
JENIS-JENIS DISKUSI

Diskusi kelas

Diskusi kelompok kecil

Simposium

Diskusi panel
SYARAT-SYARAT DISKUSI
Bagi Pengajar

Menyediakan bahan atau Menentukan topik, atau masalah yang akan
didiskusikan.

Memahami dan menguasai sungguh-sungguh masalah yang didiskusikan.

Mampu memberikan garis-garis besar pokok persoalan yang penting, agar
diskusi berjalan lebih terpimpin.

Membimbing diskusi, bukan memberi ceramah,

Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam mendiskusikannya,

Waspada terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan
tidak menentu,
Bagi siswa

Siswa berada di tahap menengah atau tahap akhir proses belajar, sebagai
perluasan pengetahuan yang telah dikuasai siswa.

Pelajaran formal atau magang,

Siswa mengidentifikasi atau memecahkan masalah serta mengabil keputusan.

Setiap siswa dapat bicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya secara rasional

Siswa menghadapi masalah secara berkelompok,

Siswa harus saling mendengar pendapat orang lain

Siswa harus saling memberikan respons

Siswa harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan

Mempertinggi partisipasi siswa secara individual

Mengembangkan rasa sosial dan mendorong rasa kesatuan.

Merupakan pendekatan yang demoratis dengan menghargai pendapat orang
lain.

Merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan pendapat,
gagasan dan ide-ide secara rasional.

Memperluas pandangan dengan melatih dan membiasakan diri bertukar fikiran
dalam mengatasi setiap permasalahan.

Membantu mengembangkan kepemimpinan.
Kelemahan

Metode ini tidak tepat bila digunakan pada tahap awal proses belajar.

Memerlukan waktu yang panjang.

Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.

Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang masalah yang
akan didiskusikan.

Dalam diskusi menghendaki pembuktian logis, yang tidak terlepas dari fakta-fakta

Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi
kabur.

Mungkin dikuasai orang-orang yang suka berbicara.

Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pandapat yang bersifat emosional yang
tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung.
Sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan

Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum
maupun khusus.

Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. (Misalnya panel atau symposium).

Menetapkan topik atau masalah yang akan dibahas.

Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan
diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas
diskusi seperti moderator dan notulis.
Pelaksanaan Diskusi

Memeriksa segala persiapan yang diaggap dapat mempengaruhi kelancaran
diskusi.

Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan
tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis
diskusi yang akan dilaksanakan.

Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.

Memberikan kesempatan yang sama kepada tiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas
agar tetap fokus.
Penutupan

Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil
diskusi.

Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta
sebagai umpan balik untuk peraikan selanjutnya.
STUDI KASUS

Teknik studi kasus adalah teknik mengajar yang melibatkan penilaian, analisis,
dan diagnosis masalah dengan maksud agar mahasiswa mencapai kesimpulan dan
dapat menyarankan suatu penyelesaian. Teknik ini digunakan di sekolah tinggi
kejuruan agar mahasiswa mendalami kerumitan dunia nyata yang tercermin
dalam hukum, ekonomi bisnis, hubungan industri, sosial, politik, dan lain
sebagainya. Teknik studi kasus sekarang digunakan dalam pengajaran berbagai
bidang ilmu yang melibatkan proses identifikasi dan seleksi tindakan tertentu
dari berbagai alternatif yang ada.
TUJUAN STUDI KASUS

Menciptakan situasi belajar mengajar yang memungkinkan peran serta aktif
seluruh mahasiswa dan pelajarannya dibuat semirip mungkin dengang situasi
sebenarnya.

Mengingkatkan kemampuan mahasiwa untuk mengenai prinsip yang mendasari
suatu masalah dan agar mahasiswa dapat berfikir secara cepat dalam keadaan
tertentu, serta menerapkan pemikirannya untuk memecahkan masalah
menguji mahasiswa menerapkan pelajarannya dikelas pada sistuasi yang sulit
yang melibatkan banyak kendala.

Walaupun teknik studi kasus ini dapat digunakan pada kelas yang besar, akan
tetapi teknik ini akan lebih efektif bila digunakan pada kelas yang tidak
terlalu besar.
JENIS-JENIS STUDI KASUS

Harvard

Metode Insiden – proses

Studi Kasus Singkat
PENUGASAN

Penugasan adalah salah satu bentuk pembelajaran student center learning.
Mahasiswa bisa diberikan penugasan baik secara individu maupun
berkelompok. Pemberian tugas akan membuat mahasiswa belajar dari
berbagai sumber, mengembangkan kemampuan analisis dan mencari
pemecahan masalah.
PRESENTASI

Presentasi adalah kelanjutan dari pemberian tugas yang kemudian
dipresentasikan. Presentasi akan membuat mahasiswa berani tampil di depan
umum dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dipresentasikan
sehingga mahasiswa belajar lebih keras dari berbagai sumber.
E-LEARNING

E learning adalah salah satu bentuk mencari sumber belajar melalui internet.
Download