3 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Literatur 2.1.1

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Literatur
2.1.1 Literatur Buku
1. “The Animator's Survival Kit” karya Richard Williams
2. “Basics Design 05 Colour” karya Ambrose/Harris
3. “Art Book Madagascar 2 Africa” karya Jerry Beck
2.1.2 Literatur Internet
1. Agus Surono. (2011). Matikan saja TV anda.
Available: http://intisari-online.com/read/matikan-saja-tv-anda
Last accessed 02 Oct 2012.
2. Laura Gibbs. (2008). Aesop Illustrations: Telling the Story in Images. Available:
http://journeytothesea.com/aesop-illustrations/
Last accessed 02 Oct 2012.
3. Rabbitwise. (2008). Behavior.
Available: http://www.rabbitwise.org/behavior.html
Last accessed 02 Oct 2012
4. Ardiyansah. (2010). 12 Prinsip Animasi.
Available: http://dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsip-animasi/
Last accessed 02 Oct 2012.
3
4
2.2
Data Umum Tentang Animasi
2.2.1 Sejarah Animasi
Animasi berasal dari bahasa latin, Anima. Yang berarti Hidup, Jiwa. Namun
animasi dalam arti sekarang adalah suatu karya yang berupa hasil perubahan atau
pergerakan gambar secara berurutan sehingga menjadi sebuah film atau gambar yang
seolah – olah bergerak. Animasi pertama yang ditemukan berupa lukisan – lukisan gua
pada zaman paleolithikum. Di amerika, animasi mulai berkembang sejak dari abad ke18. Stop motion merupakan teknik yang paling banyak digemari. Teknik ini dilakukan
dengan menggunakan setiap gambar diam dan diurutkan sehingga menyebabkan
manusia melihat itu seakan – akan gambar tersebut bergerak. Stop motion sangat sulit
dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena dalam 1 detik, kita memerlukan
12 sampai 14 frame gambar diam. Jika film animasi itu berdurasi lebih dari 1 jam, bisa
dibayangkan bagaimana sulitnya membuat animasi dengan Stop motion. J. Stuart
Blackton merupakan pionir amerika dalam teknik animasi stop motion. Filmnya
seperti The Enchanted Drawing (1990) dan Humorous phases of Funny Faces (1906),
menggunakan teknik ini sebagain teknik pengerjaannya. Lalu dengan berkembangnya
zaman dan teknologi pada abad ke 19, ditemukan alat – alat yang mendukung animasi
seperti praxinoscope, phenakistoscope, zoetrope dan lainnya.
Setelah teknologi komputer berkembang, animasi yang menggunakan komputer
sebagai sarana pengerjaannya. Beberapa jenis animasi seperti 2D (dua dimensi) dan
3D (tiga dimensi). Animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit menggunakan
komputer dengan memakai 2D bitmap graphics atau 2D Vector graphics. Namun
berbeda dengan 3D, 3D memiliki sistem yang jauh lebih rumit. Di 3D, terdapat unsur
seperti pencahayaan, tekstur, dll.
5
Walt Disney sangat berjasa dan memiliki peran yang sangat penting dalam
perkembangan film animasi. Mickey Mouse, Pinokio, Donald duck, Snow white,
merupakan beberapa karya fenomenal yang dibuat oleh Walt Disney. Ia juga lah yang
pertama menghasilkan film animasi bersuara. Ia juga menciptakan film animasi
bersuara pertama, yaitu Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di
Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Dan juga Flower and Trees,
animasi berwarna pertama yang diproduksi oleh Silly Symphonies pada tahun 1932.
Lalu animasi mulai dikenal negara – negara asia. Salah satunya Jepang, mereka
telah mengembangkan animasi dari tahun 1913 yang dilakukan First Experiments in
Animation oleh Shimokawa Bokoten, Kitayama Seitaro, dan Koichi Junichi pada
tahun 1913. Animasi di jepang terus berkembang mengikuti perkembangan amerika,
seperti animasi berwarna dan bersuara. Kedua negara ini bersaing dalam bidang
animasi seiring dengan perkembangan animasi kedua negara tersebut. Amerika yang
terkenal dengan animasi yang menggunakan teknologi canggih, sedangkan jepang
yang memiliki cerita yang menarik.
2.2.2 Animasi di Indonesia
Animasi di indonesia mulai diketahui sejak penemuan Cave Painting. Sejak tahun
1933, banyak surat kabar indonesia yang memuat iklan Walt Disney. Pada tahun 1955,
presiden soekarno mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook)
untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Setelah kembali dari walt disney untuk
belajar selama 3 bulan, ia membuat film animasi pertama yaitu “Si Doel Memilih”. Film
animasi 2D tentang kampanye pemilu pertama di Indonesia.
Pada Tahun 1963 Pak Ook pindah ke TVRI (Televisi Republik Indonesia), dan
mengembangkan animasi dalam suatu program yang kemudian dilarang karena dianggap
terlalu konsumtif. Di tahun tersebut TVRI merupakan satu – satunya stasiun TV di
6
indonesia. Pada tahun 1970 stasiun ini sudah mulai menayangkan film- film yang dibuat
oleh Walt Disney dan Hanna – Barbera. Pada masa yang sama dibuatlah policy baru
yang berkaitan dengan penayangan iklan di TVRI yang kemudian menghasilkan
program “Mana suka siaran niaga”. Saat itu film animasi iklan nasional tercipta, yang
memberikan gambaran riil tentang keadaan industri animasi yang tidak dapat lepas dari
perkembangan televisi. Pada tahun 70-an ada sebuah studio di jakarta yang didirikan
oleh seorang warga amerika, studio tersebut bernama anima indah. Anima indah adalah
salah satu pelopor animasi di Indonesia karena mereka menyekolahkan kru mereka di
Inggris, Jepang, Amerika, dan lain – lain. Anima berkembang baik, namun anima hanya
berkembang kearah periklanan. Di tahun 70-an kamera seluloid 8mm banyak digunakan,
karena begitu maraknya penggunaan kamera tersebut maka jadilah penggagas
terselenggaranya festival film. Di festival film tersebut terdapat beberapa film animasi
seperti Batu Setahun, Trondolo, dan Timun Mas yang disutradarai suryadi atau Pak
Raden (Animator indonesia pertama).
Pada tahun 80-an adalah tahun maraknya animasi di Indonesia. Ada beberapa film
animasi seperti “Rimba Anak Angkasa” yang disutradarai Wagiono Sunarto dan
dihasilkan atas kolaborasi ulang “Si Huma” yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan
animasi untuk serial televisi. 1980 - 1990 awal mula lahirnya beberapa studio animasi
seperti Asiana Wang Animation yang berkerjasama dengan Wang Fim Animation,
Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio yang berada di Bandung,
di Yogyakarta terdapat Bening Studio, serta Tegal Kartun yang berlokasi di Tegal.
Pada tahun 90-an sudah banyak berbagai macam film animasi seperti Legenda
Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara dimana saat itu masih menggunakan
kamera film seluloid 35mm. Lalu ada serial “Hela,Heli,Helo” film animasi 3D pertama
yang dibuat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi cerita rakyat
seperti Timun Mas, petualangan si kancil, serta Bawang Merah dan Bawang Putih. Pada
7
tahun 90-an banyak animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari negara jepang
seperti Doraemon dan Pocket Monster.
2.3 Pengaruh Tontonan Pada Anak dan Remaja
Saat ini anak – anak kecil dan remaja sangat bebas untuk menonton semua apa yang
mereka inginkan, baik dari TV, DVD, internet, dll. Namun apakah yang mereka tonton
dan mereka lihat seratus persen baik untuk mereka. Susan R. Johnson, M.D., dokter
spesialis anak asal San Fransisco mengatakan ada ratusan anak yang mengalami
kesulitan dalam berkonsentrasi pada pekerjaannya, dan mereka melakukan gerakan
motorik kasar maupun halus. Kebanyakan dari mereka mengalami kesulitan dalam
berhubungan dengan orang dewasa dan orang seusianya.
Pada awalnya ia menduga mereka begitu akibat sesuatu yang mereka tonton dimana
tontonan anak selalu menampilkan kekerasan seperti film kartun, dll. Tetapi setelah ia
melahirkan anaknya enam tahun lalu ia baru menyadari bahwa ada dampak yang
sesungguhnya dari masalah ini. Saat anaknya bermain diluar rumah, anaknya nyaman
mengamati lingkungannya. Seperti mengamati serangga, binatang kecil, bermain dengan
ranting dan batu, atau bermain air dan pasir. Namun begitu anaknya berada di depan TV,
ia tidak perduli dengan apapun disekitarnya.
Saat susan mematikan TV-nya, anaknya menjadi gelisah, dan meminta susan untuk
menyalakan TV-nya lagi. Tingkah lakunya menjadi kacau dan gerakannya menjadi
impulsif. Ia tidak lagi membuat kreasinya sendiri, ia justru meniru hanya apa yang ia
lihat dari apa yang ditonton dengan sesuatu yang tidak kreatif, kaku, dan berulang –
ulang.
Saat berusia 3.5 tahun, dia dan anaknya mengunjungi sepupunya naik pesawat. Di
pesawat ia menonton film Mission: impossible. Penumpang tidak kebagian earphone
sehingga yang bisa ditonton hanya gambarnya. Setelah itu anaknya mendapat mimpi
buruk dan takut pada api atau bunyi ledakan selama enam bulan. Yang menjadi
8
pertanyaan adalah berapa banyak kemampuan otak yang hilang atau bahkan tidak
berkembang akibat kebiasaan itu.
Seorang anak dilahirkan dengan 10 miliar neuron (sel syaraf) di otaknya. Tiga tahun
pertama sejak lahir merupakan periode dimana miliaran sel glial terus bertambah untuk
memupuk neuron. Sel – sel syaraf ini membentuk ribuan sambungan antar neuron yang
disebut dendrite. Otak anak berusia 6 – 7 tahun besarnya hanya dua pertiga otak orang
dewasa, tapi memiliki 5 sampai 7 kali lebih banyak sambungan antar neuron daripada
otak anak usia 18 bulan atau orang dewasa. Otak mereka memang punya kemampuan
besar untuk menyusun ribuan sambungan antar neuron. Namun, kemampuan tersebut
berhenti pada umur 10 – 11 tahun jika tidak dikembangkan. Pada saat itu enzim tertentu
dilepaskan dalam otak dan melarutkan seluruh jalur atau urat syaraf yang tidak
termielinasi dengan baik. Mielinasi merupakan proses dimana myelin yang berwujud
protein – lemak membungkus jalur syaraf.
2.4 Mamalia
Mamalia merupakan hewan menyusui yang merupakan jenis hewan vertebrata yang
ditandai adanya kelenjar susu pada hewan – hewan tersebut, dimana betina
menghasilkan susu yang menjadi sumber makanan bagi anaknya. Mamalia memiliki
rambut,
dan
tubuh
yang
berdarah
panas
(Endoterm),
tiga
tulang
telinga
tengah.kebanyakan mamalia memiliki kelenjar keringat dan gigi khusus. Otak mamalia
memiliki karakteristik neokorteks, mengatur endotermik dan sistem peredaran darah.
Hewan mamalia memiliki berbagai ukuran dari kelelawar 30-40 milimeter hingga paus
biru dengan ukuran 33 meter (108 kaki).
Mamalia berasal dari nama ilmiah “Mammalia” yang diciptakan oleh Carl Linnaeus
pada tahun 1758. berasal dari bahasa latin, Mama. Semua hewan mamalia betina
merawat anaknya dengan menyusui yang disekresikan dari kelenjar khusus. Menurut
9
Mammal Species of the World, pada tahun 2005 telah ditemukan sebanyak 5207 spesies.
Dikelompokan menjadi 1299 genus, 153 keluarga, dan 29 ordo. Mamalia dibagi menjadi
dua subclass. Yang pertama yaitu Prototheria dan Theria, yang kedua adalah Metatheria
dan Eutheria.
Kebanyakan dari mamalia melahirkan keturunannya, namun ada beberapa mamalia
yang termasuk
monotremata yang bertelur. Proses melahirkan juga terjadi pada
beberapa spesies non-mamalia seperti ikan guppy dan hiu martil. Begitu juga burung
yang memiliki sifat endotermik sama seperti hewan mamalia. Karena itu melahirkan
bukanlah ciri khusus hewan mamalia.
2.5 Data Kelinci
2.5.1 Habitat dan Jenis Kelinci
Binatang ini merupakan hewan mamalia yang terdapat pada banyak tempat
diseluruh dunia. Ada beberapa jenis kelinci, seperti kelinci eropa (Oryctolagus
cuniculus), Kelinci Amami (Pentalagus furnessi yang terancam punah di Amami
ƌshima, Jepang), dan kelinci cottontail (Genus Sylvilagus). Kelinci pada awalnya adalah
hewan liar yang hidup di Afrika hingga Eropa. Kata kelinci berasal dari bahasa belanda
yaitu konijntje yang berarti “anak kelinci”. Masyarakat indonesia mulai mengenali
kelinci sejak masa kolonial meskipun di pulau Sumatera terdapat spesies kelinci
sumatera (Nesolagus netscheri). Ditemukan pada tahun 1972.
Kelinci hidup di padang rumput, hutan, padang pasir, serta beberapa tempat lainnya.
Binatang ini hidup secara berkelompok. Kelinci Eropa yang merupakan spesies kelinci
paling dikenal hidup di liang bawah tanah, atau lubang kelinci. Sebagian besar populasi
kelinci berada di Amerika Utara. Binatang ini juga berasal dari Eropa barat daya,
Sumatera, Asia Tenggara, dan beberapa bagian di Jepang, Afrika, dan Amerika Selatan.
10
Kelinci menurut rasnya terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Angora, Lyon,
American Chinchilla, Dutch, English spot, himalayan, dan lainnya. Jenis lyon
merupakan hasil dari persilangan antara angora dengan ras lainnya. Namun peternak
kelinci hias menyebut hasil persilangan tersebut sebagai angora jadi – jadian atau lyon.
Di indonesia terdapat kelinci lokal seperti kelinci jawa (Lepus negricollis) dan
kelinci Sumatera (Nesolagus netscheri). Kelinci jawa diperkirakan masih berada di
sekitar hutan wilayah Jawa Barat, bulunya berwarna cokelat perunggu kehitaman.
Ekornya berwarna jingga dan warna hitam pada ujungnya. Berat kelinci jawa dewasa
bisa mencapai 4kg. Kelinci Sumatera merupakan satu – satunya ras kelinci asli berasal
dari Indonesia yang memiliki habitat di hutan pada pegunungan pulau Sumatera.
Panjang badan kelinci dapat mencapai 40cm dan memiliki warna bulu kelabu cokelat
kekuningan.
2.5.2 Ciri Kelinci
Kelinci memiliki 2 set gigi seri, satu dibelakang yang lainnya. Dengan ini kelinci
dapat dibedakan dari hewan pengerat. Kelinci memiliki telinga yang panjang,
panjangnya dapat mencapai 10cm yang dapat digunakan kelinci sebagai adaptasi untuk
mendeteksi predator. Mereka memiliki kaki belakang yang besar dan kuat. Dua kaki
depan memiliki 5 jari kaki, tambahan itu disebut dewclaw. Kaki belakang kelinci
memiliki 4 jari kaki. Ukuran kelinci sangat bervariasi, dari panjang 20cm dan berat
0.4kg hingga panjang 50cm dan berat lebih dari 2kg. Bulu mereka kebanyakan panjang
dan lembut, dengan warna seperti coklat dan abu – abu. Eko` rnya
berbentuk
seperti
gumpalan kecil bulu yang berwarna kecoklatan (berwarna putih di bagian atas pada
kelinci cottontails).
Kelinci biasanya hewan yang pendiam. Mereka menggunakan bahasa tubuh sebagai
alat komunikasi utama, namun kelinci melakukan beberapa vokalisasi. Kelinci dapat
mempelajari bahasa dan memahami beberapa manusia berbicara. Kelinci dapat
mendeteksi predator, serta kemampuan menghindar yang cukup baik. Kelinci dapat
11
melihat hampir 360 derajat karena mata kelinci terletak di sisi kepala mereka. Namun
terdapat kelemahan pada pengelihatan kelinci tersebut, yaitu blindspot di depan muka
mereka. Jika ada sesuatu yang berada di depan wajah kelinci, mereka akan lebih
menggunakan indera penciuman dan pendengarannya untuk mengidentifikasi objek
tersebut. Kelinci dapat mendengar hingga satu mil jauhnya, berguna untuk mendeteksi
predator. Jika ada sesuatu yang salah, mereka akan menginjak kaki belakang mereka
untuk memperingatkan warren, yaitu rumah kelinci bahwa ada bahaya.
Indera penciuman kelinci jauh melebihi kemampuan manusia dan digunakan untuk
mendeteksi bau predator di lingkungan sekitarnya. Ketika kelinci mendengar atau
mencium sesuatu yang mengkhawatirkan, mereka akan duduk diam dengan telinga yang
diatur untuk menangkap suara dari segala arah. Mereka akan segera memutuskan apakah
akan melarikan diri atau tidak.
2.6 Reptil
Reptil adalah hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik di tubuhnya.
Mereka merupakan salah satu dari anggota kelas reptilia yang terdiri dari amniota yang
bukan kelas burung ataupun kelas mamalia. Amniota adalah kelompok tetrapoda (hewan
berkaki empat dengan tulang punggung atau tulang belakang kolom) yang memiliki telur
yang dilengkapi amnion(kantung yang mengelilingi dan melindungi embrio serta tempat
dimana embrio berkembang). Reptil ada sejak 320 sampai 310 juta tahun yang lalu.
Setelah berevolusi dari reptil yang seperti amfibi, yang menjadi semakin beradaptasi
dengan kehidupan di darat. Beberapa sub-kelompok yang hidup antara lain:
Testudines (Kura – kura, terrapins, dan penyu) : ada lebih dari 300 spesies
Sphenodontia (Tuatara dari Selandia Baru) : ada 2 spesies
Squamata (Kadal, ular, dan kadal cacing) : ada sekitar 9150 spesies
Crocodilia (Buaya, gavials, caiman, dan buaya) : 23 spesies
12
Kebanyakan hewan reptil berkembang biak dengan bertelur (Ovipar), namun ada
beberapa spesies squamata yang melahirkan (Vivipar). Ukuran reptil sangat bervariasi,
ada yang berukuran 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga reptil yang
berukuran 7 m dan dengan berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus).
2.7 Data Kura – kura
2.7.1 Ciri kura –kura
Kura – kura merupakan hewan reptil yang memiliki empat kaki, mereka termasuk
ordo Testudinata atau Chelonians. Kura – kura memiliki tulang khusus yang berguna
sebagai perisai mereka. ‘rumah’ mereka terdiri dari dua bagian yaitu Carapace, dan
Ventral. Carapace adalah bagian atas dari kura – kura, bagian keras yang menutupi dan
melindungi tubuh kura – kura. Sedangkan ventral merupakan bagian perut bawah dari
kura – kura. Setiap bagiannya terdapat 2 lapisan, lapisan luarnya berupa sisik yang kuat,
besar, dan tersusun rapi. Sedangkan lapisan dalamnya adalah lempengan tulang yang
tersusun dengan rapat. Kura – kura hidup di daerah hutan, sungai, laut, gurun, dan
beberapa tempat lainnya. Sebagian kura – kura hidup sepenuhnya di dalam air, baik di
air tawar maupun lautan. Hewan ini tidak memiliki gigi, mereka menggunakan tulang di
mulut mereka sebagai pemotong makanannya. Ada yang pemakan tumbuhan
(herbivora), pemakan daging (karnivora), atau pemakan segala (omnivora).
2.8
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
2.8.1 Faktor Pendukung
1. Kebanyakan orang menyukai film dengan media animasi.
2. Mudahnya akses internet untuk melihat film – film animasi,
3. Memiliki pesan moral tentang motivasi positif kepada penonton.
4. Kebanyakan orang menyukai cerita dongeng.
13
2.8.2 Faktor Penghambat
1. Animasi karya bangsa kurang mendapat perhatian karena banyaknya film film animasi dari luar negeri.
2. Beberapa orang merasa cerita dongeng membosankan.
3. Waktu pengerjaan yang sangat singkat.
2.9
Identifikasi Masalah
1. Tidak banyak animasi 3D di indonesia.
2. Minat masyarakat terhadap film animasi buatan indonesia masih rendah.
2.10
Rumusan Masalah
Bagaimana menghasilkan suatu karya animasi 3D yang menarik menggunakan
cerita dongeng fabel serta juga memiliki pesan moral positif untuk anak kecil dan remaja
yang melihat karya ini serta dapat disampaikan dengan baik.
2.11
Tujuan Desain
1. Menghasilkan sebuah karya animasi 3D yang baik untuk anak – anak.
2. Membuat suatu karya animasi 3D cerita dongeng fabel dan juga menyampaikan
pesan moral yang ingin disampaikan.
3. Membantu merubah pandangan masyarakat terhadap animasi karya bangsa.
14
2.12
Data Produk
2.12.1 Sinopsis
Suatu hari, Slowski sedang berjalan di hutan. Lalu ia bertemu dengan Nelson si
kelinci. Nelson mengejek dan meremehkan Slowski karena ia seorang kura – kura yang
lambat. Slowski yang tidak senang atas ejekan Nelson menantang Nelson untuk berlomba
lari, Nelson pun menerima tantangan itu. Setelah perlombaan dimulai Nelson pun berlari
sangat cepat meninggalkan Slowski dibelakang. Namun Slowski tidak menyerah begitu saja
dan tetap optimis melanjutkan perlombaan meskipun ia berjalan dengan lambat.
2.12.2 Studi bentuk dan referensi
Penulis mencoba melampirkan beberapa referensi yang sesuai dengan ide cerita dan
juga target audience yang dituju, disini penulis juga melampirkan colour mood yang akan
diambil pada film animasi ini. Berikut beberapa lampirannya.
Gambar 2.1 Referensi film A Bug’s Life
15
Gambar 2.2 Referensi film Bugs Race
Gambar 2.3 Colour Mood
Download