identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk

advertisement
Tugas Akhir - 2011
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN
UNTUK MENJADI SPONSOR DI LIGA BASKET DBL
Deni Hardiansyah¹, Prodi Mbti²
Universitas Telkom
Abstrak
Development Basketball Competition (DBL) merupakan kompetisi basket pelajar terbesar di
Indonesia. Diselenggarakan awal pada 2004 di Surabaya, sekarang DBL sudah berkembang di 21
kota di Indonesia. Pelaksanaan DBL diselenggarakan oleh PT. DBL Indonesia, yang fokus pada
industri olahraga basket nasional di Indonesia. Dengan total penonton hampir setengah juta
penonton pada musim 2009-2010 kemarin, wajar saja DBL menjadi terkenal. Hal ini lantas
menjadi kajian menarik untuk diteliti, karena even DBL ini merupakan even baru atau fenomena
baru dan mampu berdiri sendiri menjadi sebuah industri yang mampu membiayai kompetisi itu
sendiri. Penelitian ini melihat bahwa sponsor yang mendukung liga basket DBL ikut berperan
besar dalam kemajuan dan kesuksesan liga basket DBL. Menariknya, bahwa konsep yang
dibangun DBL tentu saja berdampak pada perusaaahan yang menjadi sponsor liga basket DBL .
Lantas rumusan masalah yang muncul adalah apa saja yang menjadi faktor yang mempengaruhi
perusaahaan untuk menjadi sponsor di liga basket DBL. Untuk menjawab rumusan masalah
tersebut, digunakan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian adalah menggunakan metode
kualitatif. Peneliti berusaha menemukan variabel yang penting melalui keterangan yang akan
didapat melalui indepth interview dengan informan yang dianggap memiliki pengetahuan tentang
objek yang diteliti. Tinjauan pustaka yang digunakan adalah kajian perilaku pembelian bisnis
serta bentuk-bentuk IMC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi
sponsor even liga basket DBL mempertimbangkan faktor lingkungan, faktor organisasi, faktor
pusat pembelian, dan faktor fakta keras sebagai faktor dominan. Faktor lainya yang mendukung
yaitu faktor fakta lunak, faktor antar-pribadi, faktor pribadi, dan faktor pembelian sebagai
pendukung keputusan perusahaan sponsor untuk melakukan pembelian bisnis pada PT. DBL
Indonesia yang bergerak di industri olahraga ini. Selain memperhatikan fakor-faktor tersebut
perusahaan sponsor sebaiknya melihat filosofi PT DBL Indonesia dalam mengadakan even basket
DBL, yaitu menanamkan kedisiplinan dan mengangkat visi student athlete. Kata kunci: perilaku
pembelian bisnis, Sport Industry, Integrated Marketing Communication.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
2.1 Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah “suatu proses dimana perusahaan menciptakan
nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya.”( Kotler dan Amstrong ,2008:6 ).
Adapun pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan
Keller (2007:6) yaitu :
seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,
mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul. ”
Pemasaran merupakan salah satu dari banyak kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan guna mempertahankan kelangsungan
hidupnya, baik itu untuk berkembang maupun mendapatkan laba dan
digunakan untuk meningkatkan penjualan di masa sekarang maupun
untuk masa mendatang.
American Marketing Association mendefinisikan pemasaran
sebagai :
Suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap
konsepsi, penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang,
ide-ide, dan jasa-jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan
individu dan lembaga-lembaganya.
1.
Hal-hal pokok dalam definisi tersebut adalah:
Ada perencanaan dan eksekusi di lapangan. Hal ini menunjukkan bahwa
pemasaran membutuhkan strategi dan eksekusi.
2.
Ada tahapan-tahapan yang dirumuskan.
26
Tugas Akhir - 2011
3.
Melibatkan produk, harga, promosi dan distribusi. Keempat
variabel ini biasa dikenal dengan bauran pemasaran
(marketing mix).
4.
Barang yang dipertukarkan, baik produk maupun jasa.
5.
Pertukaran serta memuaskan konsumen dan institusinya.
2.1.1 Bauran Pemasaran
Setelah memutuskan seluruh strategi pemasarannya, perusahaan
dapat dikatakan siap untuk merencanakan rincian bauran pemasaran,
salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Bauran
pemasaran adalah “ kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan
perusahaan di pasar sasaran” (Kotler dan Armstrong ,2008:62).
Sehingga bauran pemasaran adalah unsure-unsur internal paling
penting yang membentuk program pemasaran suatu organisasi.
Keputusan bauran pemasaran harus dibuat untuk memengaruhi
saluran dagang dan juga konsumen akhir, karena perusahaan yang
menang nantinya adalah perusahaan yang dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan secara ekonomis, nyaman, serta dengan
komunikasi yang efektif.
Bila perusahaan menginginkan untuk memperoleh keberhasilan
dalam mempengaruhi tanggapan konsumen di segmen tertentu, maka
perusahaan harus merumuskan kombinasi aspek-aspek strategi
pemasaran tersebut dengan tepat dan mempergunakan teknik-teknik
pemasaran yang sesuai dengan perilaku konsumennya. Oleh sebab
itu, perumusan strategi bauran pemasaran sangat ditentukan
karakteristik segmen pasarnya.
27
Tugas Akhir - 2011
2.2 Promosi
Berbicara tentang promosi, komunikasi adalah hal yang mutlak
yang harus dikuasai oleh pemasar. Promosi adalah upaya untuk
memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan
menarik perhatian konsumen untuk membeli dan mengkonsumsinya.
Dengan adanya promosi, produsen dan distributor mengharapkan
kenaikan angka penjualan di perusahaanya. Tujuan promosi itu
diantaraya adalah :
a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan
pelanggan.
d. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.
e. Membedakan serta mengunggulkann produk disbanding dengan
produk pesaing
f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai yang
diinginkanya.
Dari berbagai tujuan tersebut cara untuk mencapainya adalah
dengan
bagaimana
mengkomunikasikan
bentuk
pesan-pesan
nyata
penarik
perusahaan
dalam
perhatian
kepada
segmen pasarnya. Sehingga proses dan alat komunikasi layak
sebagai salah satu cara pemasar untuk mendapatkan strategi
memasarkan produk atau jasanya.
2.2.1 Bauran Promosi
Bauran Promosi (promotion mix) juga disebut dengan bauran
komunikasi pemasaran (marketing communication mix) Kotler dan
Armstrong (jilid 2, 2008:116) mengatakan bahwa :
28
Tugas Akhir - 2011
Merupakan perpaduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana
pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk
mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan
membangun hubungan pelanggan.
”Komunikasi pemasaran adalah istilah kolektif untuk semua
jenis pesan-pesan yang direncanakan dan digunakan dalam
membangun merek.” (Duncan, 2008:7). Terdapat sembilan jenis
komunikasi pemasaran yang dikelompokkan oleh Duncan (2008:7),
yaitu advertising, public relations, sales promotion, direct marketing,
personal selling, packaging, event and sponsorship, dan customer
service.
“Bauran komunikasi pemasaran adalah pemilihan fungsi
komunikasi pemasaran yang digunakan pada waktu tertentu sebagai
bagian dari program pemasaran” (Tim Duncan,2008:8). Sebelum
memilih bauran pemasaran, pemasar harus memastikan jenis
kelompok pemasaran yang paling efektif dan efesien untuk
digunakan. Pemakaian semua alat komunikasi akan menimbulkan
biaya yang sangat besar dengan hasil yang tidak akan jauh berbeda
apabila pemasar dapat membaurkanya dengan cerdas dan tepat
sasaran.
2.2.2
Event dan Sponsorship
Event adalah “kegiatan yang terkait dengan merek yang
pelangggan ikut aktif di dalamnya dan dirancang sebagai prospek
yang
mempunyai target serta dapat menghasilkan publisitas”
(Duncan, 2008:14). Adapun pengertian event marketing menurut
Duncan (2008:607), yaitu “sebuah kesempatan promosi yang
dirancang untuk menarik dan melibatkan target merek.”
29
Tugas Akhir - 2011
Tipe event sponsorship menurut Arens, Weigold (2008:650) terdiri
dari:
1) Sport
2) Entertainment
3) Festival, Fair dan Annual events
4) causes
5) Arts and Culture
6) Venue Marketing
Sedangkan sponsorship menurut (IEG:2009) adalah :
"uang
tunai dan / atau biaya yang dibayarkan berupa
properti dalam bentuk (olahraga, seni, hiburan dan
sebagainya) sebagai imbalan untuk akses komersial ke
kegiatan yang terkait dengan kegiatan tersebut”.
Sponsorship merupakan aspek komunikasi pemasaran yang tumbuh
dengan cepat. Kegiatan sponsorship mencakup investasi dalam event atau
cause yang bertujuan mencapai berbagai tujuan perusahaan, terutama
meningkatkan kesadaran merek, memperkuat citra merek, dan memperbesar
volume penjual - penjual. Sponsorship merliputi dua kegiatan utama( Shimp ,
2003: 261):
1) Pertukaran antara sponsor (seperti merek) dan pihak yang disponsor
(seperti peristiwa olahraga) di mana pihak yang terakhir menerima
fee dan pihak sponsor memperoleh hak untuk dikaitkan dengan
kegiatan yang disponsori dan
2) Pemasaran asosiasi oleh sponsor. Kedua kegiatan ini memang
diperlukan jika biaya sponsorship merupakan investasi yang berarti.
30
Tugas Akhir - 2011
2.3 Sport Sponsorship, Media dan Commodity
Sport sponsorship adalah salah satu jenis event sponsorhip yang
mendukung event olahraga. Event olahraga adalah salah satu event yang
paling populer untuk dijadikan media sposnsorship saat ini. Menurut
Profesor John Sweeny, kepala periklanan dan direktur program
komunikasi olahraga, University of North Carolina mengatakan event
olahraga menjadi populer karena dua hal yaitu:
1)
Media
2)
Faktor pengelolaan penyelenggara event
olahraga serta
keterlibatan sponsor di dalamnya.
Media memberikan efek yang besar terhadap kepopuleran olahraga
di pasar sponsorship. Berbagai
patahan media atau fracturing media
mampu menyediakan berbagai informasi olahraga secara umum. Yaitu
TV nasional, radio, surat kabar, DVD, web dari internet, dan lain-lain yang
menjadi alat penyebaran melalui media. Hal tersebut diperkuat dengan
konteks pemahaman industri media dan industri olahraga sebagai suatu
keterkaitan diungkapkan oleh Burton
Society
dalam Journal Media and The
(2005:311), dimana sport dimaknai media sebagai sebuah
commodity. “As commodity- through news coverage of transfer fees,
contract fees, media coverage right, and so on.”
Keberadaan media merupakan alat untuk menyampaikan pesan
kepada khalayak. Dengan adanya sebuah media informasi, maka distribusi
pesan ke konsumen bisa diatur sesuai kepentingan perusahaan.
Media memiliki dampak yang luar bisa, baik dari cakupan massa dan
kecepatan informasinya.
Dengan memiliki
media,
sebuah
pesan
perusahaan dengan mudah diatur untuk menyampaikan pesan yang
disesuaikan dengan perusahaan.
31
Tugas Akhir - 2011
Dalam konteks industri olahraga, keberadaan media membantu
industri olahraga mengembangkan berbagai aspek agar menjadi populer di
khalaknya. Hal memang menjadi tujuan dari keterkaitan antara industri
media dan industri olahraga.
Konsep ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Burton,
mengutip dari Burton dalam Journal Media and The Society (2005:311)
yang dijelaskan pada gambar sebagai berikut:
GAMBAR 2.1
SPORT AND REPRESENTATION
Sport and representation : Terms or reference
The Business of sport and sporting celebrities are represented through the media in ways
which tend to conceal the commodified nature of relationship between sport, sports people
and media. Sporting celebrities are the subjects of myths about nationality, gender and
ethnicity. Audience for sport collude in this myth-making, as it fits in with representations
(meanings) in areas apart from sport. (Groeme Burton,2004)
Sedangkan penyelenggara event olahraga telah menunjukan berbagai
cara untuk menyelenggarakan event olahraga yang menarik perhatian
partisipan dan perusahaan yang menjadi sponsor dan hal tersebut dapat
dilihat dari banyak dan terkenalnya merek perusahaan yang menjadi
sponsor dalamm satu event olahraga. Pengelolaan perusahaan yang
matang dan professional memberikan kesempatan bagi pemasar untuk
memasarkan produknya lewat event olahraga.
Kemudian menurut professor John Sweeney, sport marketing akan
menjadi pasar baru apabila mampu terus tumbuh dan populer. Metodenya
32
Tugas Akhir - 2011
sama halnya dengan iklan, termasuk iklan di televisi dan media cetak,
event olahraga akan menyaingi mereka dan menjadi sukes.
Kemudian dalam sponsorship terdapat istilah Ambush marketing
(secara harfiah berarti "penyergapan di bidang pemasaran") adalah suatu
istilah dalam dunia pemasaran di mana sebuah perusahaan atau produk
berusaha untuk mengasosiasikan dirinya dengan peristiwa olahraga atau
atlet terkenal tanpa menjadi sponsor resmi. Meski tindakan pencegahan
telah dilakukan oleh IOC dan FIFA, tetapi tetap saja sulit menghapus
praktik semacam ini.
2.3.1 Sport Industry
Keberadaan
sport industri merupakan ranah yang jarang
diperhatikan oleh pemasar. Saat ini, olahraga tidak hanya sebuah
aktivitas untuk membuat sehat secara fisik, namun menjadi sebuah
hiburan yang bisa dinikmati seseorang. Hal ini kemudian yang
memunculkan sebuah pemahaman bahwa sebuah olahraga bisa
dikemas menjadi acara sehingga munculnya sebuah sport industry.
Keberadaan sport industry adalah bagaimana menjadikan olahraga
sebagai sebuah hiburan dan bagaimana konsumen dapat terpenuhi
kebutuhan akan jasa & produk olahrga.
Dalam definisi Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to
Sport Marketing (2008: 13-14),
the sport industry is a marketplace where consumers can acquire
products and services that are. The term industry can be defined as
a market where similar, or closely related, products and services
are offered to consumers associated with sport in some way.
Sport Industry terdiri dari tiga aspek yang meliputi goverment
sport, non-profit sport, dan corporate sport. Ketiga hal ini memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
33
Tugas Akhir - 2011
Ketika olahraga digabungkan dengan sebuah industri, sebenarnya
ada ketakutan yang melanda para atlit. Mereka takut bahwa tidak akan
ada
lagi
yang namanya
loyalitas,
attention,
semangat
yang
melatarbelakangi sebuah perjuangan.
Dalam pandangan Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to
Sport Marketing (2008:20), beberapa orang yang percaya bahwa sport
itu adalah sesuatu yang unik. Mereka menganggap komersialisasi dan
profesional dalam olahraga akan merusak komunitas olahraga dan
lembaga yang menaunginya. Di sisi lain, beberapa orang berpendapat
bahwa olahraga hanya sebuah bisnis. Bagi mereka sport adalah sebuah
bentuk pengalaman hiburan untuk membantu organisasi mendapatkan
uang dengan menjaga konsumen tetap senang. Dari sini bahwa seorang
praktisi bisnis dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan organisasi
olahraga. Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah olahraga adalah sebuah
komoditas bisnis.
Hal ini didukung oleh pendapat Aaron CT. Smith dalam Journal
Intoducing to Sport Marketing (2008:21),“Sport is business, but it is a
special form of business. The key is to understand the special features
of sport and their relevance to meeting the needs of sport consumers.”
2.3.2 Sport Marketing Strategi
Merefleksikan pemahaman sport industry adalah bagaimana
mengetahui sebuah konsep bisnis olahraga dijalankan guna mendukung
berbagai aspek yang melingkupi sebuah kegiatan olahraga.
Menurut Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to Sport
Marketing (2008: 4) mendefinisikan sport marketing seperti dibawah
ini,
Sport marketing is the process of planning how a sport brand is
positioned and how the delivery of its products or services are to
34
Tugas Akhir - 2011
be implemented in order to establish a relationship between a
sport brand and its consumers.
Untuk mencapai sebuah goal dalam sport industri, maka harus ada
target yang jelas. Karena pada akhirnya, hal ini juga akan
mempengaruhi strategi pemasaran dan strategi positioning yang
terapkan perusahaan.
Berdasarkan Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to Sport
Marketing (2008:84), menyebutkan beberapa aspek yang menjadi
target dari sebuah sport industri seperti dilihat dalam gambar berikut
ini :
GAMBAR 2.2
TUJUAN DARI SPORT MARKETING
Sumber : Journal Introducing to Sport Marketing
35
Tugas Akhir - 2011
2.4 Pasar Bisnis dan Perilaku Pembeli Bisnis
Pasar bisnis (Kotler dan Armstrong, 2008:197) adalah “pasar yang
sangat besar”. Perilaku pembeli bisnis mengacu pada perilaku pembelian
organisasi yang membeli barang dan jasa yang digunakan dalam produk
atau jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok ke pihak lain. Proses
pembelian organisasi bisa dikatakan rumit. “ Banyak keputusan pembelian
bisnis dihasilkan dari interaksi kompleks peserta pusat pembelian yang
terus berubah.”(Kotler dan Armstrong, 2008:205). Mereka tidak fokus
dalam keuntungan jangka pendek, karena keuntungan jangka panjanglah
yang sebenarnya diperhitungkan oleh pembeli bisnis.
GAMBAR 2.3
PRINSIP PANDUAN KEPUTUSAN B2B
BRANDING
Sumber : Kotler dan Pfoertsch, B2B Brand Management 2006:18
Jika dibandingkan dengan pasar konsumen, pasar bisnis biasanya
mempunyai jumlah pembeli yang lebih sedikit, tetapi berkapasitas lebih
besar, yang terkonsentrasi secara geografis. Banyak pembeli yang terlibat
dalam keputusan pembelian bisnis, dan pembeli bisnis lebih terlatih dan
lebih professional dari pada pembeli konsumen. Secara umum, keputusan
pembelian bisnis lebih kompleks dan proses pembelian lebih formal
36
Tugas Akhir - 2011
daripada proses pembelian konsumen. Pada Gambar 2.4 terdapat proses
atau tahap-tahap yang dilalui dalam proses pembelian bisnis suatu
perusahaan.
GAMBAR 2.4
TAHAP- TAHAP PROSES PEMBELIAN BISNIS
Pengenalan
Masalah
Deskripsi
Kebutuhan Umum
Spesifikasi Produk
Pemilihan
Pemasok
Pengumpulan
Proposal
Pencarian
Pemasok
Spesifikasi
Pesanan Rutin
Tinjauan Ulang
Kinerja
Sumber : Kotler dan Armstrong,Prinsip-prinsip pemasaran2008:207
Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi pembeli bisnis (Kotler
dan Armstrong jilid 1, 2008:205), yaitu :
1.
Faktor lingkungan.
2.
Faktor organisasi
3.
Faktor antarpribadi, dan
4.
Fakto individual
Faktor lingkungan dalam hal ini adalah pengaruh lingkungan
ekonomi. Seperti tingkat permintaan primer, tinjauan ekonomi dan biaya.
Faktor lingkungan lain adalah kelangkaan bahan utama. Kelangkaan bahan
utama dalam penelitian ini adalah adanya jenis event serupa yang digelar.
Faktor perkembangan teknologi,politik dan persaingan antar produk juga
menjadi pengaruh dalam proses keputusan pembelian. Selanjutnya adalah
faktor budaya dan adat istiadat. Faktor- faktor ini harus diamati oleh
pembeli bisnis agar dapat mengubah tantangan tersebut menjadi peluang.
37
Tugas Akhir - 2011
Kemudian faktor organisasi, masing-masing organisasi pembelian
mempunyai
tujuan
perusahaan,
kebijakan
perusahaan,
prosedur
perusahaan, struktur perusahaan, dan sistem pembelian perusahaan.
Pemasar bisnis harus memahami faktor-faktor ini dengan baik.
Faktor antapribadi/interpersonal adalah salah satu faktor yang
berperan dalam suatu pengambilan keputusan pembelian bisnis. Namun
dinamika dan faktor-faktor antarpribadi ini sulit dinilai. Dapat dihitung
apabila
pebisnis
diperhitungkan.
merancang
Dapat
strategi
digambarkan
yang
dengan
membuat
mereka
dimensi
minat,
kewenangan,status, empati, dan kemampuan persuasif.
Terakhir adalah faktor individual, faktor yang menyangkut
karakteristik pribadi, persepsi dan preferensi masing-masing peserta proses
pengambilan keputusan pembelian bisnis. Karakterisitik pribadi yang
dapat dinilai anatara lain seperti usia,pendapatan, pendidikan, identifikasi
professional, kepribadian dan sikap terhadap resiko. Ada pula karakter
pembelian bisnis dipengaruhi oleh gaya pembelian seseorang yang
cenderung membandingkan antara pemasok untuk mendapatkan harga
yang terbaik atau gaya analisa yang mendalam terhadap proposal yang
kompetitif sebelum memilih pemasok.
Bagaimanapun juga, realitas di sebagian besar kasus benar-benar
jauh lebih kompleks. Karena keputusan pembelian dalam bisnis masih
dibuat oleh manusia dan bukan oleh mesin yang tidak berperasaan, maka
hal itu sangat tergantung oleh faktor manusia, yang kemungkinan
mengeleminasi
kemungkinan adanya
obyektif.
38
keputusan
yang sepenuhnya
Prosedur
Struktur
organisasi
Sistem
kewenagan
status
empati
kemampuan
persuasif
usia
pendapatan
pendidikan
posisi pekerjaan
kepribadian
PEMBELI
Tujuan
Kebijakan
INDIVIDUAL
Kondisi
persediaan
Perubahan
teknologi
Perkembangan
politik dan
peraturan
Perkembangan
persaingan
Budaya dan
adat
ANTARPRIBADI
Perkembangan
ekonomi
ORGANISASI
LINGKUNGAN
GAMBAR 2.5
PENGARUH UTAMA DALAM PERILAKU PEMBELI BISNIS
sikap terhadap
resiko
Sumber : Kotler dan Armstrong ,Buku prinsip-prinsip pemasaran jilid 2,2008:206
Adapun dimensi yang lebih kompleks yang ditulis oleh Kotler dan
Pfoertsch yang dapat dilihat pada gambar 2.6.
GAMBAR 2.6 DIMENSI PENGARUH DALAM PUSAT PEMBELIAN
Sumber : Kotler dan Pfoertsch,B2B Brand Management 2006 p:34
39
Tugas Akhir - 2011
Tugas Akhir - 2011
Buying Center/ Pusat pembelian adalah beberapa peserta yang
terlibat dalam proses pembelian. Terdiri dari pemrakarsa, pengguna, pihak
yang berpengaruh, pengambil keputusan, pihak yang menyetujui, pembeli
dan penjaga pintu.
Gambar 2.7 Peran-Peran di Dalam Pusat Pembelian Bisnis
„
Sumber : Kotler dan Pfoertsch,B2B Brand Management 2006 :30
1) Pemrakarsa adalah mereka yang mendeteksi adanya kebutuhan
dan lalu memesan pembelian barang produk atau jasa. Mereka
adalah mungkin karyawan lini pertama atau manajer tingkat atas.
2) Kemudian
pengguna
adalah
pihak
yang
nantinya
akan
menggunakan produk dan jasa tersebut. Pengaruh pengguna
terhadap keputusan membeli tergantung pada sektor aktifitas dan
kultur perusahaan. Makin tinggi kualifikasi pengguna maka
makin tinggi bobot pendapatnya.
3) Pihak
yang berpengaruh adalah orang-orang yang memiliki
kekuatan
untuk
memandu
keputusan
membeli
dengan
menjelaskan spesifikasi atau member informasi lebih jauh dalam
mengevaluasi alternatif.
40
Tugas Akhir - 2011
4) Decider / pemberi keputusan pembelian dibuat oleh pengambil
keputusan. Tetapi sebelum keputusan akhir diwujudkan terdapat
pihak yang menyetujui yang memiliki otoritas untuk menyetujui
atau tidak menyetujui.
5) Approver / pihak yang menyetujui adalah pihak yang mempunyai
kekuasan penuh atas keputusan yang telah diambil. Disetujui atau
tidaknya keputusan akhir tergantung oleh pihak yang menyetujui.
6) Buyer / pembeli adalah orang yang formal diberi kuasa untuk
memilih pemasok dan mengatur jangka waktu pembelian yang
dalam penelitian ini pembeli dapat disebut sebagai Public
Relationship. Yaitu orang yang berhubungan dengan promosi
perusahaan utnuk mencari dan menjembatani kebutuhan antar
perusahaan.
7) Gatekeeper / penjaga pintu adalah semua orang yang memiliki
kekuasaan untuk mengontrol aliran informasi kepada anggota
pusat pembelian, penerima tamu, operator telepon dan lain-lain.
Kemudian Hard Fact / faktor fakta keras, sebagian besar orang
akan merespon bahwa pembeli industri akan akan mengambil keputusan
yang paling rasional, berbiaya rendah, dan paling menguntungkan,
berdasarkan harga, fitur/ fungsi dan pelayanan. Karena kompleksitas
tersebut banyak departemen berbeda organisasi dalam suatu perusahaan
dilibatkan.
Selanjutnya mengenai Buying Situation / situasi pembelian, yaitu
pembeli bisnis menghadapi banyak keputusan ketika tiba waktunya untuk
melakukan pembelian. Jumlah dan kompleksitas keputusan tersebut
tergantung pada setiap situasi pembelian. Situasi pembelian dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu pembelian ulang secara langsung (pembeli paling umum
dan biasanya memiliki resiko terkecil), pembeli ulang yang dimodifikasi
41
Tugas Akhir - 2011
(situasi dimana perusahaan bertujuan utnuk memuaskan yang ada dalam
cara yang dimodifikasi/ pengingkatan pada fokus tertentu dalam
menggapai tujuan baru), dan pembelian tugas baru (perusahaan
dihadapkan pada persyaratan produk atau jasa yang baru).
Lalu Soft Fact / fakta lunak seperti keamanan, pengurangan resiko,
dan kepercayaan adalah hal yang paling sensitif terhadap brand dan pesan
brand. Brand mengurangi resiko apabila pembeli memiliki brand yang
terkenal. Bedanya dengan fakta lunak, fakta keras melihat fakta yang
terdiri bahwa harga, kualitas, dan pelayanan.
2.5
Penelitian Terdahulu
A. Penelitian Terdahulu 1
Sebelumnya penelitian mengenai liga basket DBL telah
dilakukan oleh Yahya Suprastyo pada tahun 2010 dengan judul
“Analisis Strategi Positioning Development Basketball League
(DBL) Dalam Komunikasi Pemasaran”, yang berasal dari
Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian
tersebut dilakukan
bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan Strategi
Positioning DBL dalam komunikasi pemasaran dan untuk
mengetahui hubungan bentuk-bentuk Komunikasi Pemasaran
Terpadu yang dijalankan guna mendukung positioning DBL dan
penelitian ini dilakukan di Surabaya, Indonesia.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui segmenting,
targeting dan positioning yang dilakukan oleh PT.DBL Indonesia
dengan event liga basket DBL yang dikelolanya. Sehingga peneliti
mendapatkan informasi mengenai inti pemasaran yang dilakukan
oleh PT.DBL Indonesia untuk memasarkan jasa sport management
tersebut.
42
Tugas Akhir - 2011
Penelitian tersebut menggunakan tipe penelitian deskriptif
dengan metodologi kulitatif. Penelitian ini menggunakan metode
indepth interview untuk mendapatkan informasi dari informan yang
tepat. Sasaran penelitian yang digunakan sebagai informan dalam
penelitian ini adalah Azrul Ananda selaku commissioner DBL yang
merupakan pendiri DBL, Masany Audri Gultom, General Manager
PT. DBL Indonesia yang memegang peranan pada pengambilan
keputusan perusahaan, Elfira Ahsanti Mahda, Manager Business &
Development
yang fokus pada pengembangan bisnis DBL,
perencanaan dan sponsorship, Donny Rahardian sebagai Basketball
Operation & Event Manager serta Aziz Hasibuan sebagai Public &
Media Relation Coordinator.
DBL adalah event olahraga yang terkategorikan sebagai
industri olahraga. DBL sebagai Sport Industri di Indonesia termasuk
dalam corporate sport yang juga melakukan berbagai kegiatan
marketing pemasaran.
Hasil penelitian tersebut yang adalah segmentasi liga basket
DBL berdasarkan pada pendekatan:
1) Geografis : Kota-kota di indonesia yang memiliki iklim
basket yang mendukung.
2) Demografis
(variabel usia) : usia anak-anak, remaja, dewasa
(variable pendidikan) : SMP, SMA
(kategori penonton) : kuliah dan pekerja
3) Behavioral : peserta liga basket DBL dan Penonton
4) Psikografis : segmen yang hobi basket dan yang tidak
hobi basket
5) Benefit : segemen pecinta basket
43
Tugas Akhir - 2011
Yang ke-dua targeting liga basket DBL
bahwa targetnya
adalah baik peserta atau penonton DBL dengan usia remaja dan
memiliki tingkat pendidikan SMP-SMA, serta tentu saja yang
memiliki hobi pada olahraga basket. Kemudian target pasar liga
basket
DBL
ini berada pada kota-kota tertentu penyelenggara
DBL. Menurut peneliti, strategi pemilihan target market DBL
adalah dengan menggunakan pendekatan Concentrated Marketing.
Dengan pola alternatifnya adalah menggunakan alternatif Product
Specialization.
Kemudian yang terakhir adalah strategi positioning yang dipilih
pengelola liga basket DBL adalah menggunakan
pendekatan
strategi quality or price positioning, attribute positioning, benefit
positioning, proenvironment positioning, dan user positioning.
Fokus utama lebih banyak pada strategi user positioning, quality or
price positioning, attribute positioning yakni melalui positioning
Student Athlete, Indonesia‟n biggest student basketball competition,
sebagai event internasional serta sebagai event remaja. Konsep
menentukan positioning DBL memilih single-message yang paling
kuat dibenak konsumen. Artinya DBL tidak melakukan positioning
dengan banyak pesan ke benak konsumen.
Sedangkan
dilakukan DBL
pada
kegiatan
komunikasi
pemasaran
yang
meliputi kegiatan advertising, personal selling,
sales promotion, direct marketing, public relation, dan internet
marketing.
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis kali ini adalah penelitian sebelumnya
mengidentifikasi pemasaran yang dilakukan oleh DBL dan bauran
44
Tugas Akhir - 2011
komunikasi yang dilakukan DBL sedangkan penulis berusaha
mengidentifikasi mengenai sponsor di liga basket DBL.
B. Penelitian Terdahulu 2
Literatur selanjutnya diambil dari sebuah jurnal mengenai pola
iklan sponsor yang ditulis oleh Sten Stoderman (School of Business,
Stockholm University, Stockholm, Sweden) dan Harald Dolles
(Heilbronn Business School, Heilbronn, Germany) dengan judul
“Sponsoring the Olympic Beijing 2008”. Tujuan dari penelitian
tersebut
adalah
untuk mengidentifikasi dan menggambarkan
kekuatan pendorong utama dalam sponsor
internasional selama
tahun-tahun menjelang Olimpiade 2008 di Beijing. Penelitian
tersebut dilakukan terhadap media cetak dan halam web dari 20012007 yang mengandung sponsor event tersebut dengan metode
“means-objective model”. Penelitian tersebut dilakukan di Beijing
University dan Sanghai University di China.
Tedapat faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk
menjadi sponsor di event tersebut. Faktor tersebut dibagi menjadi
dua, yaitu means factor yang terdiri dari co-branding,revenue factor,
dan new customer. Sedangkan objective factor terdiri dari product
image, corporation image dan region image.
GAMBAR 2.8 SIX FACTOR MODEL
45
Sumber : jurnal “ Sponsoring the
Olympic Beijing 2008”
Tugas Akhir - 2011
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat diketahui maksud dan
tujuan perusahaan menjadi sponsor di Olimpiade Beijing 2008. Yaitu
Global Brand dengan sempel perusahaan minuman Coca Cola
dengan
maksud
menambah
customer
dan
bertujuan
untuk
membangun product image. Chinese Brand dengan yaitu China
Mobile dengan maksud meningkatkan pendapatan dan tujuanya
membangun
product
image,
dan
perushaan
lokal
yaitu
He´ngYua´nXia´ng dengan maksud melakukan corporate branding
dengan tujuan membangun corporate image.
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian kali ini
adalah penelitian sebelumnya ingin mengetahui maksud dan tujuan
perusahaan untuk menjadi sponsor di “the Olimpic Beijing 2008”.
TABEL 2.1
RESUME STUDI LITERATUR
Sudi Literatur
Jenis Penelitian
Studi literatur
ke-1
Yahya
Suprastyo
(2010)
Skripsi
tipe penelitian
deskriptif
dengan
metodologi
kulitatif.
Studi literatur
ke- 2
Sten Stoderman
Harald Dolles
(2008)
Jurnal
Tipe penelitian
deskriptif
dengan
model
means
and
object factor.
Variabel yang
digunakan
Segmenting,
targeting,
positioning dan
bauran
komunikasi :
Advertising,
Personal Selling,
Sales Promotion,
Direct
Marketing,
Public Relation,
dan Internet
Marketing.
branding,
revenue factor,
new customer,
product image,
corporation
image dan
region image.
Sumber : Penulis
46
Perbedaan dengan
penelitian penulis
Identifikasi yang
diteliti mengenai
Segmenting,targeting
dan positioning liga
basket DBL beserta
Bauran komunikasi
yang digunakanya.
Mengetahui maksud
dan tujuan perushaan
melakukan
sponsorship di
Olympic Beijing
2008”.
Tugas Akhir - 2011
2.6
Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian, maka disusun kerangka pemikiran sebagai
berikut.
Dalam mempertimbangkan keputusan pembelian, terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi organisasi dalam memutuskan melakukan
pembelian bisnis atau tidak. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut
yaitu :
Pertama adalah faktor lingkungan, dapat diartikan sebagai pengaruh
lingkungan ekonomi. Seperti tingkat permintaan primer, tinjauan
ekonomi dan biaya. Faktor lingkungan lain adalah kelangkaan bahan
utama. Kelangkaan bahan utama dalam penelitian ini adalah adanya
banyaknya jenis event serupa yang digelar faktor perkembangan
teknologi, politik dan persaingan antar produk juga menjadi pengaruh
dalam proses keputusan pembelian. Selanjutnya adalah faktor budaya
dan adat istiadat. Faktor- faktor ini harus diamati oleh pembeli bisnis
agar dapat mengubah tantangan tersebut menjadi peluang.
Faktor organisasi, masing-masing organisasi pembelian mempunyai
tujuan perusahaan, kebijakan perusahaan, prosedur perusahaan, struktur
perusahaan, dan sistem pembelian perusahaan. Pemasar bisnis harus
memahami faktor-faktor ini dengan baik.
Faktor antapribadi/interpersonal adalah salah satu faktor yang
berperan dalam suatu pengambilan keputusan pembelian bisnis. Namun
dinamika dan faktor-faktor antarpribadi ini sulit dinilai. Dapat dihitung
apabila
pebisnis
diperhitungkan.
merancang
Dapat
strategi
digambarkan
yang
membuat
mereka
dimensi
minat,
dengan
kewenangan, status, empati, dan kemampuan persuasif.
47
Tugas Akhir - 2011
Faktor individual, faktor yang menyangkut karakteristik pribadi,
persepsi dan preferensi masing-masing peserta proses pegambilan
keputusan pembelian bisnis. Karakterisitik pribadi yang dapat dinilai
dengan
indikator
seperti
usia,pendapatan,
pendidikan, identifikasi
professional, kepribadian dan sikap terhadap resiko. Ada pula karakter
pembelian bisnis dipengaruhi oleh gaya pembelian seseorang yang
cenderung membandingkan antara pemasok untuk mendapatkan harga
yang terbaik atau gaya analisa yang mendalam terhadap proposal yang
kompetitif sebelum memilih pemasok.
Faktor fakta keras, sebagian besar orang akan merespon bahwa
pembeli industri akan akan mengambil keputusan yang paling rasional,
berbiaya rendah, dan paling menguntungkan, berdasarkan harga, fitur/
fungsi dan pelayanan. Karena kompleksitas tersebut banyak departemen
berbeda organisasi dalam suatu perusahaan dilibatkan.
Situasi pembelian, yaitu pembeli bisnis menghadapi banyak
keputusan ketika tiba waktunya untuk melakukan pembelian. Jumlah dan
kompleksitas keputusan tersebut tergantung pada setiap situasi pembelian.
Situasi pembelian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pembelian ulang secara
langsung (pembeli paling umum dan biasanya memiliki resiko terkecil),
pembeli ulang yang dimodifikasi (situasi dimana perusahaan bertujuan
utnuk memuaskan yang ada dalam cara yang dimodifikasi/ pengingkatan
pada fokus tertentu dalam menggapai tujuan baru), dan pembelian tugas
baru (perusahaan dihadapkan pada persyaratan produk atau jasa yang
baru).
Fakta lunak seperti keamanan, pengurangan resiko, dan kepercayaan
adalah hal yang paling sensitif terhadap brand dan pesan brand. Brand
mengurangi resiko apabila pembeli memiliki brand yang terkenal. Bedanya
48
Tugas Akhir - 2011
dengan fakta lunak, fakta keras melihat fakta yang terdiri bahwa harga,
kualitas, dan pelayanan.
Sedangkan faktor eksternal lainya adalah faktor-faktor yang
diselidiki oleh penulis dan didapatkan dari wawancara maupun
berdasarkan data-data tertulis yang ada dari PT. DBL Indonesia sebagai
objek penelitian.
GAMBAR 2.9 DIAGRAM KERANGKA
PEMIKIRAN
Faktor yang mempengaruhi
perusahaan untuk menjadi sponsor
di Liga basket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Faktor lingkungan
Faktor Organisasi
Faktor Antarpribadi
Faktor Pribadi
Faktor situasi pembelian
Faktor fakta keras
Faktor pusat pembelian
Faktor fakta lunak
Faktor Eksternal lainya
2.7 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memerlukan ruang lingkup untuk membatasi
dan
menjaga konsistensi tujuan dari penelitian, sehingga masalah yang
dihadapi tidak meluas dan pembahasan lebih terarah. Ruang lingkup
penelitian ini yaitu:
a.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah
orang-orang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di
49
Tugas Akhir - 2011
bidang sponsorship, khususnya di liga basket DBL itu
sendiri. Peneliti wajib mendapatkan informasi dari divisi
Bussines and Development PT. DBL Indonesia serta
informasi dari orang-orang yang mewakili perusahaanya
dalam memutuskan untuk menjadi sponsor di liga basket
DBL. Informasi aktual lainya dapat diperoleh melalui
sumber informasi dari media yang terpercaya.
b.
Penelitian ini dilakukan terhadap PT. DBL Indonesia di
Surabaya
serta
perusahaan-perusahaan
yang
menjadi
sponsor di liga basket DBL .
c.
Waktu penelitian ini adalah dilakukan pada periode liga
basket DBL tahun 2010-2011.
50
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari analisa peneliti, maka kesimpulan yang dapat disampaikan untuk
menjawab rumusan masalah sebagai adalah berikut :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk menjadi sponsor di
liga basket DBL adalah :
a) Faktor lingkungan yang terdiri dari tingkat permintaan, tinjauan
ekonomi, suku bunga, teknologi, politik, budaya, dan persaingan.
b) Faktor organisasi yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur,
struktur organisasi perusahaan, dan sistem perusahaan.
c) Faktor antar pribadi yang terdiri dari kewenangan.
d) Faktor Pribadi yang terdiri dari posisi dalam pekerjaan.
e) Faktor pusat pembelian terdiri dari pihak permrakarsa, pengguna,
pihak yang berpengaruh, pihak pengambil keputusan, pihak yang
menyetujui, pihak yang menjadi perantara, dan pihak gatekeeper.
f) Faktor fakta keras yaitu terdiri dari biaya, manfaat, kualitas,
pengiriman,
pelayanan
perusahaan,
kemampuan
finansial
perusahaan sponsor, keterkaitan event dengan merek produk
sponsor, merek perusahaan sponsor di mata
masyarakat,
pertumbuhan partisipan liga basket DBL, cakupan wilayah event
liga basket DBL yang luas, kompensasi sponsor, backgraound
perusahaan Jawa Pos dan sponsor lain yang menjadi sponsor di
liga basket DBL.
g) Faktor situasi pembelian yang terdiri dari situasi pembelian ulang
yang di modifikasi.
110
Tugas Akhir - 2011
h) Faktor fakta lunak yang terdiri dari kepercayaan, image benefit,
kedekatan dengan perusahaan dan pemeliharaan kerjasama dengan
sponsor lama.
2.
Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi perusahaan untuk menjadi
sponsor di liga basket DBL adalah sebagai berikut :
a)
Faktor lingkungan yang terdiri dari tingkat permintaan ,budaya,
persaingan.
b) Faktor organisasi yang terdiri dari tujuan perusahaan.
c)
Faktor pusat pembelian terdiri dari pihak pihak yang menjadi
perantara.
d) Faktor fakta keras biaya, manfaat, kualitas, pengiriman,
pelayanan
perusahaan,
kemampuan
finansial
perusahaan
sponsor, keterkaitan dengan merek produk sponsor, merek
perusahaan sponsor di mata masyarakat, pertumbuhan partisipan
liga basket DBL, cakupan wilayah event liga basket yang luas,
kompensasi sponsor, backgraound perusahaan JawaPos dan
sponsor lain yang menjadi sponsor di liga basket DBL.
Faktor-faktor dominan tersebut dipilih berdasarkan kesimpulan dari
data yang diperoleh oleh peneliti pada hasil penelitian. Tidak semua indikator
di dalam faktor dominan yang mempengaruhi perusahaan untuk menjadi
sponsor di liga basket DBL merupakan indikator yang dominan.
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian mengenai “Identifikasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan untuk Menjadi Sponsor di
Liga basket DBL” yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis dapat
111
Tugas Akhir - 2011
memberikan masukan berupa saran-saran Adapun masukan tersebut adalah
sebagai berikut :
A. Akademisi
1) Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan
metode kuantitatif dalam sehingga dapat mengolah lebih dalam
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk
menajadi sponsor di liga basket DBL.
2) Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini menambah studi
literatur mengenai sport sponsorship yang ada di Indonesia dan
mampu memancing peneliti lain untuk meneliti dengan tema yang
sama. Mengingat Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam
mengembangkan industri olahraganya dan bukan hanya di olahraga
basket.
B. Praktisi
1) Pengelolaan kerjasama dengan sponsor di liga basket DBL sudah
baik dan diharapkan PT DBL Indonesia dapat menjaga prestasi yang
dalam rangka memajukan olahraga basket Indonesia.
2) Dari hasil penelitian, Peniliti memberikan saran kepada perusahaan
untuk sama-sama menjaga kerjasama perusahaan yang melibatkan
individu di dalam hubungan kerjasama tersebut. Hubungan individu
tersebut dapat mempengaruhi kualitas kerjasama antara perusahaan.
Jadi, diperlukan sistem yang mengelola hubungan antar perusahaan
untuk mengantisipasi terjadinya human error sebelum, selama
sampai setelah kerjasama antar perusahaan (antara perusahaan
sponsor dengan PT. DBL Indonesia) berakhir.
3)
Liga basket DBL harus terus melakukan inovasi
strategi dalam
mengelola sponsor supaya olahraga basket di Indonesia terus
berkembang di seluruh wilayah tanah air Indonesia seiring
112
Tugas Akhir - 2011
bertambahnya pengalaman PT. DBL Indonesia dalam mengelola
sport management yang masih industri ini terbilang baru di
Indonesia.
4) Untuk pihak sponsor, dari kesimpulan yang di dapatkan peneliti,
faktor-faktor tersebut dapat dijadikan sebagai peluang untuk menjadi
sponsor di liga basket DBL. Kemudian dalam hal keputusan untuk
menjadi sponsor di liga basket DBL sebaiknya bukan karena
keuntungan semata, tetapi untuk membantu membawa nama
Indonesia di mata dunia melalui olahraga basket.
5) Untuk IM Telkom, liga basket DBL dapat menjadi alternatif dalam
melakukan
promosi
terhadap
anak-anak
melanjutkan ke bangku perkuliahan.
113
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
SMA
yang
ingin
Tugas Akhir - 2011
DAFTAR PUSTAKA
a.
Buku.
Armstrong, Gary dan Kotler, Philip. (2008). Prinsip-prinsip
Pemasaran, Edisi Keduabelas Jilid 1 (Principles of Marketing,
Twelfth Edition). Terj. Bob Sabran. Jakarta, Erlangga.
Arens, William F. Arens,Christian dan Weigold,Michael F.
Contemporary
Advertising
&
Integrated
Marketing
Communications -13/E. New York: McGraw Hill-Irwin, 2011
Baack, Donald dan Clow ,Kenneth E. Integrated Advertising,
Promotion, and Marketing Communication -4/E. New Jersey:
Pearson Education, 2010
Belch, George A. dan Belch, Michael A. Advertising and Promotion:
An Integrated Marketing Communications Perspective -8/E.
New York: McGraw-Hill, 2009
Burton, Graeme; Media and the Society : Critical Perspective,
Licensing Agency Limited, USA, 2005
Keller, Kevin Lane dan Philip Kotler. (2007). Manajemen
Pemasaran, Edisi Keduabelas Jilid 1 (Marketing Management,
Twelfth Edition). Terj. Benyamin Molan. Jakarta, PT. Indeks.
Kotler, Philip dan Pfoertsch, Waldemar. (2006). B2B Brand
Management. Penerbit: BIP(kelompok Gramedia)
Malhotra, K. Naresh. Riset Pemasaran. Pendekatan Terapan Edisi 4
jilid 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009
Malhotra, K. Naresh. Riset Pemasaran. Pendekatan Terapan Edisi 4
jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009
114
Tugas Akhir - 2011
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi
Keempat Jilid 1 (Research Methods for Business, Forth
Edition). Terj. Kwan Men Yon. Jakarta, Salemba Empat.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi
Keempat Jilid 2 (Research Methods for Business, Forth
Edition). Terj. Kwan Men Yon. Jakarta, Salemba Empat.
Smith ,P R dan Taylor, Jonathan. Marketing Communication: An
Integrated Approach -4/E. London: Kogan Page, 2004
Shank, Mathew D. Sports Marketing A Strategic Perspective.Prentice
hall 2002.
Shimp. Terrence A. Integrated Marketing Communication in
Advertising and promotion -8/E. Asia-China: South-Western,
2010
Smith, Aaron C.T., Introducing to Sport Marketing,
Burlington, USA, 2008
Elsevier Ltd,
Supranto, J. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi.cetakan ke-2.
Rieneka Pusataka, Jakarta .2010
`
b.
Studi Literatur
Skripsi
Maryam, Siti Marsyani.Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsumen Melakukan Pembelian Di Kaskus. Institut
Manajemen Telkom
Suprastyo, Yahya. (2010) Analisis Strategi Positioning Development
Basketball League (DBL) Dalam Komunikasi Pemasaran.
115
Tugas Akhir - 2011
Jurnal
Apostolopoulou , Artemisia dan Papadimitriou,Dimitra. "Welcome
Home": Motivations and Objectives of the 2004 Grand National
Olympic Sponsors. West Virginia University
Carter,Leanne dan Wilkinson,Ian. Reasons for Sponsorship of The
Sydney 2000 Olympic Games. University of Western Sydney
Cuneen,Jacquelyn. Taylor ,Kevin dan Weight, Erianne. (2010)
Corporate Motives for Sport Sponsorship at Mid-Major
Collegiate Athletic Departments Bowling Green State
University.
Dolles, Harrald dan Stodeman, Stun. (2008) Sponsoring the Olympic
Beijing 2008. Stockholm University, Stockholm, Sweden
Heilbronn Business School, Heilbronn, Germany.
Hurley, Amy E. dan Wally,Stefan. The Torch Stops Here: Olympic
Sponsorship and Corporate Reputation. Chapman University.
Liu,Jonathan.Srivastava, Ashok dan Woo, Hong Seng. Transference
of skills between sports and business. Universtiy Business
School. London,UK
Pehoiu, Constantin Dan Puscoci ,Sică. Sport In The Context Of
Competitive Economy. Valahia University of Targoviste.
Torsen, Molly. Intellectual Property and Sporting Events: Effective
Protection of Event Symbols through Law and Practice.IIPI
116
Tugas Akhir - 2011
Smith, Aaron. Graetz, Brian danWesterbeek, Hanz. Sport
Sponsorship, Team Support and Purchase Intention. La Trobe
University, Melbourne, Australia
c.
Internet
Abdul Hakim, (2011), DPRD Surabaya Akhirnya Hapus Anggaran
DPL,Tersedia di http://www.antarajatim.com/lihat/berita
/55781/dprd-surabaya-akhirnya-hapus-anggaran-dpl (diakses 7
Agustus 2011)
Agung Kurniawan Bastianm (2011) , Kuartal I, Penjualan Motor
Honda Naik, Tersedia di
http://otomotif.kompas.com/read/2011/04/06/0924586/Kuartal.
I.Penjualan.Motor.Honda.Naik
(diakses 7 Agustus 2010)
bataviase.co.id (2011)Terus Tingkatkan Kualitas Bola, Tersedia di
http://bataviase.co.id/node/666273 (diakses 8Agustus 2011)
bataviase.co.id (2011), Timnas Ekshibisi di Honda DBL Jogja,
Tersedia di http://www.bataviase.co.id/node/617921 (diakses
8Agustus 2011)
Basketsportku.com (2011)League dan DBL , Tersedia di
http://basket.sportku.com/section/category/hondadbl/detail/189/league-dan-dbl (diakses 8Agustus 2011)
dapurpacu.com (2011) Sepeda Motor Honda Catat Sejarah Penjualan
Tertinggi
http://www.dapurpacu.com/sepeda-motor-honda-
catat-sejarah-penjualan-tertinggi/ (diakses 7 Agustus 2011)
117
Tugas Akhir - 2011
detik.com (2011) kompetisi liga basket pelajar gunakan lenovo
Tersedia di, http://us.detikinet.com/read/2011/06/23/102211/
1666692/317/kompetisi-bola-basket-pelajar-gunakan-laptoplenovo/ (diakses 8 Agusus 2011)
Kim Ying (2011) Honda Indonesia Siapkan Enam Model Anyar
untuk 2011 tersedia di [http://www.welovehonda.com
/newsby,462 (diakses 7 Agustus 2011)
Massofa (2011) penelitian kulitatif tersedia di http://massofa
.wordpress.com/2008/01/14/kupas-tuntas-metode-penelitiankualitatif-bag-1/ (diakses 10 Agustus 2011)
Mediatren.com (2011) Lenovo menjadi Komputer resmi liga basket
DBL, Tersedia di http://www.mediatren.com/lenovo-menjadikomputer-resmi-liga-basket-dbl (diakses 7 Agustus 2011)
PT.AHM
(2011) Honda DBL Kembali Hadir, Tersedia di
http://118.97.186.243/pls/apex/f?p=123:7:5668008803192421::
NO:7:P7_NEWS_IDX:14722: (diakses 7 Agustus 2011)
Radar Lampung (2010) Menuju Tujuh Kota Terakhir
http://radarlampung.co.id/read/all-sport/dbl-2011/12399menuju-tujuh-kota-terakhir (diakses 7 Agustus 2011)
Radar Bogor (2011), Tersedia di http://www.radar-bogor.co.
id/index.php?rbi=berita.detail&id=66704 (diakses 8Agustus
2011)
118
Tugas Akhir - 2011
http://www.dblindonesia.com (diakses 23 Maret 2011)
International Event Group http://www.sponsorship.com/ (diakses
23Maret 2011)
d. MAJALAH
DBL Magazines, Jepe Press Media Utama, 2009.
DBL Magazines, Jepe Press Media Utama, 2010.
JAWAPOS Booklet 2011.
DBL Booklet 2011.
Proposal DBL 2011
Consumer Insight Dept –Marketing Planning And Analysis Div.Pt
Astra Honda Motor © July 2010
119
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download