Tugas Akhir - 2011 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN UNTUK MENJADI SPONSOR DI LIGA BASKET DBL Deni Hardiansyah¹, Prodi Mbti² Universitas Telkom Abstrak Development Basketball Competition (DBL) merupakan kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia. Diselenggarakan awal pada 2004 di Surabaya, sekarang DBL sudah berkembang di 21 kota di Indonesia. Pelaksanaan DBL diselenggarakan oleh PT. DBL Indonesia, yang fokus pada industri olahraga basket nasional di Indonesia. Dengan total penonton hampir setengah juta penonton pada musim 2009-2010 kemarin, wajar saja DBL menjadi terkenal. Hal ini lantas menjadi kajian menarik untuk diteliti, karena even DBL ini merupakan even baru atau fenomena baru dan mampu berdiri sendiri menjadi sebuah industri yang mampu membiayai kompetisi itu sendiri. Penelitian ini melihat bahwa sponsor yang mendukung liga basket DBL ikut berperan besar dalam kemajuan dan kesuksesan liga basket DBL. Menariknya, bahwa konsep yang dibangun DBL tentu saja berdampak pada perusaaahan yang menjadi sponsor liga basket DBL . Lantas rumusan masalah yang muncul adalah apa saja yang menjadi faktor yang mempengaruhi perusaahaan untuk menjadi sponsor di liga basket DBL. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, digunakan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian adalah menggunakan metode kualitatif. Peneliti berusaha menemukan variabel yang penting melalui keterangan yang akan didapat melalui indepth interview dengan informan yang dianggap memiliki pengetahuan tentang objek yang diteliti. Tinjauan pustaka yang digunakan adalah kajian perilaku pembelian bisnis serta bentuk-bentuk IMC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sponsor even liga basket DBL mempertimbangkan faktor lingkungan, faktor organisasi, faktor pusat pembelian, dan faktor fakta keras sebagai faktor dominan. Faktor lainya yang mendukung yaitu faktor fakta lunak, faktor antar-pribadi, faktor pribadi, dan faktor pembelian sebagai pendukung keputusan perusahaan sponsor untuk melakukan pembelian bisnis pada PT. DBL Indonesia yang bergerak di industri olahraga ini. Selain memperhatikan fakor-faktor tersebut perusahaan sponsor sebaiknya melihat filosofi PT DBL Indonesia dalam mengadakan even basket DBL, yaitu menanamkan kedisiplinan dan mengangkat visi student athlete. Kata kunci: perilaku pembelian bisnis, Sport Industry, Integrated Marketing Communication. Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2011 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah “suatu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.”( Kotler dan Amstrong ,2008:6 ). Adapun pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:6) yaitu : seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. ” Pemasaran merupakan salah satu dari banyak kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya, baik itu untuk berkembang maupun mendapatkan laba dan digunakan untuk meningkatkan penjualan di masa sekarang maupun untuk masa mendatang. American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai : Suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang, ide-ide, dan jasa-jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. 1. Hal-hal pokok dalam definisi tersebut adalah: Ada perencanaan dan eksekusi di lapangan. Hal ini menunjukkan bahwa pemasaran membutuhkan strategi dan eksekusi. 2. Ada tahapan-tahapan yang dirumuskan. 26 Tugas Akhir - 2011 3. Melibatkan produk, harga, promosi dan distribusi. Keempat variabel ini biasa dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix). 4. Barang yang dipertukarkan, baik produk maupun jasa. 5. Pertukaran serta memuaskan konsumen dan institusinya. 2.1.1 Bauran Pemasaran Setelah memutuskan seluruh strategi pemasarannya, perusahaan dapat dikatakan siap untuk merencanakan rincian bauran pemasaran, salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah “ kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan perusahaan di pasar sasaran” (Kotler dan Armstrong ,2008:62). Sehingga bauran pemasaran adalah unsure-unsur internal paling penting yang membentuk program pemasaran suatu organisasi. Keputusan bauran pemasaran harus dibuat untuk memengaruhi saluran dagang dan juga konsumen akhir, karena perusahaan yang menang nantinya adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis, nyaman, serta dengan komunikasi yang efektif. Bila perusahaan menginginkan untuk memperoleh keberhasilan dalam mempengaruhi tanggapan konsumen di segmen tertentu, maka perusahaan harus merumuskan kombinasi aspek-aspek strategi pemasaran tersebut dengan tepat dan mempergunakan teknik-teknik pemasaran yang sesuai dengan perilaku konsumennya. Oleh sebab itu, perumusan strategi bauran pemasaran sangat ditentukan karakteristik segmen pasarnya. 27 Tugas Akhir - 2011 2.2 Promosi Berbicara tentang promosi, komunikasi adalah hal yang mutlak yang harus dikuasai oleh pemasar. Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik perhatian konsumen untuk membeli dan mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen dan distributor mengharapkan kenaikan angka penjualan di perusahaanya. Tujuan promosi itu diantaraya adalah : a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial. b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit. c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan. d. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar. e. Membedakan serta mengunggulkann produk disbanding dengan produk pesaing f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai yang diinginkanya. Dari berbagai tujuan tersebut cara untuk mencapainya adalah dengan bagaimana mengkomunikasikan bentuk pesan-pesan nyata penarik perusahaan dalam perhatian kepada segmen pasarnya. Sehingga proses dan alat komunikasi layak sebagai salah satu cara pemasar untuk mendapatkan strategi memasarkan produk atau jasanya. 2.2.1 Bauran Promosi Bauran Promosi (promotion mix) juga disebut dengan bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) Kotler dan Armstrong (jilid 2, 2008:116) mengatakan bahwa : 28 Tugas Akhir - 2011 Merupakan perpaduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. ”Komunikasi pemasaran adalah istilah kolektif untuk semua jenis pesan-pesan yang direncanakan dan digunakan dalam membangun merek.” (Duncan, 2008:7). Terdapat sembilan jenis komunikasi pemasaran yang dikelompokkan oleh Duncan (2008:7), yaitu advertising, public relations, sales promotion, direct marketing, personal selling, packaging, event and sponsorship, dan customer service. “Bauran komunikasi pemasaran adalah pemilihan fungsi komunikasi pemasaran yang digunakan pada waktu tertentu sebagai bagian dari program pemasaran” (Tim Duncan,2008:8). Sebelum memilih bauran pemasaran, pemasar harus memastikan jenis kelompok pemasaran yang paling efektif dan efesien untuk digunakan. Pemakaian semua alat komunikasi akan menimbulkan biaya yang sangat besar dengan hasil yang tidak akan jauh berbeda apabila pemasar dapat membaurkanya dengan cerdas dan tepat sasaran. 2.2.2 Event dan Sponsorship Event adalah “kegiatan yang terkait dengan merek yang pelangggan ikut aktif di dalamnya dan dirancang sebagai prospek yang mempunyai target serta dapat menghasilkan publisitas” (Duncan, 2008:14). Adapun pengertian event marketing menurut Duncan (2008:607), yaitu “sebuah kesempatan promosi yang dirancang untuk menarik dan melibatkan target merek.” 29 Tugas Akhir - 2011 Tipe event sponsorship menurut Arens, Weigold (2008:650) terdiri dari: 1) Sport 2) Entertainment 3) Festival, Fair dan Annual events 4) causes 5) Arts and Culture 6) Venue Marketing Sedangkan sponsorship menurut (IEG:2009) adalah : "uang tunai dan / atau biaya yang dibayarkan berupa properti dalam bentuk (olahraga, seni, hiburan dan sebagainya) sebagai imbalan untuk akses komersial ke kegiatan yang terkait dengan kegiatan tersebut”. Sponsorship merupakan aspek komunikasi pemasaran yang tumbuh dengan cepat. Kegiatan sponsorship mencakup investasi dalam event atau cause yang bertujuan mencapai berbagai tujuan perusahaan, terutama meningkatkan kesadaran merek, memperkuat citra merek, dan memperbesar volume penjual - penjual. Sponsorship merliputi dua kegiatan utama( Shimp , 2003: 261): 1) Pertukaran antara sponsor (seperti merek) dan pihak yang disponsor (seperti peristiwa olahraga) di mana pihak yang terakhir menerima fee dan pihak sponsor memperoleh hak untuk dikaitkan dengan kegiatan yang disponsori dan 2) Pemasaran asosiasi oleh sponsor. Kedua kegiatan ini memang diperlukan jika biaya sponsorship merupakan investasi yang berarti. 30 Tugas Akhir - 2011 2.3 Sport Sponsorship, Media dan Commodity Sport sponsorship adalah salah satu jenis event sponsorhip yang mendukung event olahraga. Event olahraga adalah salah satu event yang paling populer untuk dijadikan media sposnsorship saat ini. Menurut Profesor John Sweeny, kepala periklanan dan direktur program komunikasi olahraga, University of North Carolina mengatakan event olahraga menjadi populer karena dua hal yaitu: 1) Media 2) Faktor pengelolaan penyelenggara event olahraga serta keterlibatan sponsor di dalamnya. Media memberikan efek yang besar terhadap kepopuleran olahraga di pasar sponsorship. Berbagai patahan media atau fracturing media mampu menyediakan berbagai informasi olahraga secara umum. Yaitu TV nasional, radio, surat kabar, DVD, web dari internet, dan lain-lain yang menjadi alat penyebaran melalui media. Hal tersebut diperkuat dengan konteks pemahaman industri media dan industri olahraga sebagai suatu keterkaitan diungkapkan oleh Burton Society dalam Journal Media and The (2005:311), dimana sport dimaknai media sebagai sebuah commodity. “As commodity- through news coverage of transfer fees, contract fees, media coverage right, and so on.” Keberadaan media merupakan alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Dengan adanya sebuah media informasi, maka distribusi pesan ke konsumen bisa diatur sesuai kepentingan perusahaan. Media memiliki dampak yang luar bisa, baik dari cakupan massa dan kecepatan informasinya. Dengan memiliki media, sebuah pesan perusahaan dengan mudah diatur untuk menyampaikan pesan yang disesuaikan dengan perusahaan. 31 Tugas Akhir - 2011 Dalam konteks industri olahraga, keberadaan media membantu industri olahraga mengembangkan berbagai aspek agar menjadi populer di khalaknya. Hal memang menjadi tujuan dari keterkaitan antara industri media dan industri olahraga. Konsep ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Burton, mengutip dari Burton dalam Journal Media and The Society (2005:311) yang dijelaskan pada gambar sebagai berikut: GAMBAR 2.1 SPORT AND REPRESENTATION Sport and representation : Terms or reference The Business of sport and sporting celebrities are represented through the media in ways which tend to conceal the commodified nature of relationship between sport, sports people and media. Sporting celebrities are the subjects of myths about nationality, gender and ethnicity. Audience for sport collude in this myth-making, as it fits in with representations (meanings) in areas apart from sport. (Groeme Burton,2004) Sedangkan penyelenggara event olahraga telah menunjukan berbagai cara untuk menyelenggarakan event olahraga yang menarik perhatian partisipan dan perusahaan yang menjadi sponsor dan hal tersebut dapat dilihat dari banyak dan terkenalnya merek perusahaan yang menjadi sponsor dalamm satu event olahraga. Pengelolaan perusahaan yang matang dan professional memberikan kesempatan bagi pemasar untuk memasarkan produknya lewat event olahraga. Kemudian menurut professor John Sweeney, sport marketing akan menjadi pasar baru apabila mampu terus tumbuh dan populer. Metodenya 32 Tugas Akhir - 2011 sama halnya dengan iklan, termasuk iklan di televisi dan media cetak, event olahraga akan menyaingi mereka dan menjadi sukes. Kemudian dalam sponsorship terdapat istilah Ambush marketing (secara harfiah berarti "penyergapan di bidang pemasaran") adalah suatu istilah dalam dunia pemasaran di mana sebuah perusahaan atau produk berusaha untuk mengasosiasikan dirinya dengan peristiwa olahraga atau atlet terkenal tanpa menjadi sponsor resmi. Meski tindakan pencegahan telah dilakukan oleh IOC dan FIFA, tetapi tetap saja sulit menghapus praktik semacam ini. 2.3.1 Sport Industry Keberadaan sport industri merupakan ranah yang jarang diperhatikan oleh pemasar. Saat ini, olahraga tidak hanya sebuah aktivitas untuk membuat sehat secara fisik, namun menjadi sebuah hiburan yang bisa dinikmati seseorang. Hal ini kemudian yang memunculkan sebuah pemahaman bahwa sebuah olahraga bisa dikemas menjadi acara sehingga munculnya sebuah sport industry. Keberadaan sport industry adalah bagaimana menjadikan olahraga sebagai sebuah hiburan dan bagaimana konsumen dapat terpenuhi kebutuhan akan jasa & produk olahrga. Dalam definisi Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to Sport Marketing (2008: 13-14), the sport industry is a marketplace where consumers can acquire products and services that are. The term industry can be defined as a market where similar, or closely related, products and services are offered to consumers associated with sport in some way. Sport Industry terdiri dari tiga aspek yang meliputi goverment sport, non-profit sport, dan corporate sport. Ketiga hal ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. 33 Tugas Akhir - 2011 Ketika olahraga digabungkan dengan sebuah industri, sebenarnya ada ketakutan yang melanda para atlit. Mereka takut bahwa tidak akan ada lagi yang namanya loyalitas, attention, semangat yang melatarbelakangi sebuah perjuangan. Dalam pandangan Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to Sport Marketing (2008:20), beberapa orang yang percaya bahwa sport itu adalah sesuatu yang unik. Mereka menganggap komersialisasi dan profesional dalam olahraga akan merusak komunitas olahraga dan lembaga yang menaunginya. Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa olahraga hanya sebuah bisnis. Bagi mereka sport adalah sebuah bentuk pengalaman hiburan untuk membantu organisasi mendapatkan uang dengan menjaga konsumen tetap senang. Dari sini bahwa seorang praktisi bisnis dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan organisasi olahraga. Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah olahraga adalah sebuah komoditas bisnis. Hal ini didukung oleh pendapat Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to Sport Marketing (2008:21),“Sport is business, but it is a special form of business. The key is to understand the special features of sport and their relevance to meeting the needs of sport consumers.” 2.3.2 Sport Marketing Strategi Merefleksikan pemahaman sport industry adalah bagaimana mengetahui sebuah konsep bisnis olahraga dijalankan guna mendukung berbagai aspek yang melingkupi sebuah kegiatan olahraga. Menurut Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to Sport Marketing (2008: 4) mendefinisikan sport marketing seperti dibawah ini, Sport marketing is the process of planning how a sport brand is positioned and how the delivery of its products or services are to 34 Tugas Akhir - 2011 be implemented in order to establish a relationship between a sport brand and its consumers. Untuk mencapai sebuah goal dalam sport industri, maka harus ada target yang jelas. Karena pada akhirnya, hal ini juga akan mempengaruhi strategi pemasaran dan strategi positioning yang terapkan perusahaan. Berdasarkan Aaron CT. Smith dalam Journal Intoducing to Sport Marketing (2008:84), menyebutkan beberapa aspek yang menjadi target dari sebuah sport industri seperti dilihat dalam gambar berikut ini : GAMBAR 2.2 TUJUAN DARI SPORT MARKETING Sumber : Journal Introducing to Sport Marketing 35 Tugas Akhir - 2011 2.4 Pasar Bisnis dan Perilaku Pembeli Bisnis Pasar bisnis (Kotler dan Armstrong, 2008:197) adalah “pasar yang sangat besar”. Perilaku pembeli bisnis mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jasa yang digunakan dalam produk atau jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok ke pihak lain. Proses pembelian organisasi bisa dikatakan rumit. “ Banyak keputusan pembelian bisnis dihasilkan dari interaksi kompleks peserta pusat pembelian yang terus berubah.”(Kotler dan Armstrong, 2008:205). Mereka tidak fokus dalam keuntungan jangka pendek, karena keuntungan jangka panjanglah yang sebenarnya diperhitungkan oleh pembeli bisnis. GAMBAR 2.3 PRINSIP PANDUAN KEPUTUSAN B2B BRANDING Sumber : Kotler dan Pfoertsch, B2B Brand Management 2006:18 Jika dibandingkan dengan pasar konsumen, pasar bisnis biasanya mempunyai jumlah pembeli yang lebih sedikit, tetapi berkapasitas lebih besar, yang terkonsentrasi secara geografis. Banyak pembeli yang terlibat dalam keputusan pembelian bisnis, dan pembeli bisnis lebih terlatih dan lebih professional dari pada pembeli konsumen. Secara umum, keputusan pembelian bisnis lebih kompleks dan proses pembelian lebih formal 36 Tugas Akhir - 2011 daripada proses pembelian konsumen. Pada Gambar 2.4 terdapat proses atau tahap-tahap yang dilalui dalam proses pembelian bisnis suatu perusahaan. GAMBAR 2.4 TAHAP- TAHAP PROSES PEMBELIAN BISNIS Pengenalan Masalah Deskripsi Kebutuhan Umum Spesifikasi Produk Pemilihan Pemasok Pengumpulan Proposal Pencarian Pemasok Spesifikasi Pesanan Rutin Tinjauan Ulang Kinerja Sumber : Kotler dan Armstrong,Prinsip-prinsip pemasaran2008:207 Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi pembeli bisnis (Kotler dan Armstrong jilid 1, 2008:205), yaitu : 1. Faktor lingkungan. 2. Faktor organisasi 3. Faktor antarpribadi, dan 4. Fakto individual Faktor lingkungan dalam hal ini adalah pengaruh lingkungan ekonomi. Seperti tingkat permintaan primer, tinjauan ekonomi dan biaya. Faktor lingkungan lain adalah kelangkaan bahan utama. Kelangkaan bahan utama dalam penelitian ini adalah adanya jenis event serupa yang digelar. Faktor perkembangan teknologi,politik dan persaingan antar produk juga menjadi pengaruh dalam proses keputusan pembelian. Selanjutnya adalah faktor budaya dan adat istiadat. Faktor- faktor ini harus diamati oleh pembeli bisnis agar dapat mengubah tantangan tersebut menjadi peluang. 37 Tugas Akhir - 2011 Kemudian faktor organisasi, masing-masing organisasi pembelian mempunyai tujuan perusahaan, kebijakan perusahaan, prosedur perusahaan, struktur perusahaan, dan sistem pembelian perusahaan. Pemasar bisnis harus memahami faktor-faktor ini dengan baik. Faktor antapribadi/interpersonal adalah salah satu faktor yang berperan dalam suatu pengambilan keputusan pembelian bisnis. Namun dinamika dan faktor-faktor antarpribadi ini sulit dinilai. Dapat dihitung apabila pebisnis diperhitungkan. merancang Dapat strategi digambarkan yang dengan membuat mereka dimensi minat, kewenangan,status, empati, dan kemampuan persuasif. Terakhir adalah faktor individual, faktor yang menyangkut karakteristik pribadi, persepsi dan preferensi masing-masing peserta proses pengambilan keputusan pembelian bisnis. Karakterisitik pribadi yang dapat dinilai anatara lain seperti usia,pendapatan, pendidikan, identifikasi professional, kepribadian dan sikap terhadap resiko. Ada pula karakter pembelian bisnis dipengaruhi oleh gaya pembelian seseorang yang cenderung membandingkan antara pemasok untuk mendapatkan harga yang terbaik atau gaya analisa yang mendalam terhadap proposal yang kompetitif sebelum memilih pemasok. Bagaimanapun juga, realitas di sebagian besar kasus benar-benar jauh lebih kompleks. Karena keputusan pembelian dalam bisnis masih dibuat oleh manusia dan bukan oleh mesin yang tidak berperasaan, maka hal itu sangat tergantung oleh faktor manusia, yang kemungkinan mengeleminasi kemungkinan adanya obyektif. 38 keputusan yang sepenuhnya Prosedur Struktur organisasi Sistem kewenagan status empati kemampuan persuasif usia pendapatan pendidikan posisi pekerjaan kepribadian PEMBELI Tujuan Kebijakan INDIVIDUAL Kondisi persediaan Perubahan teknologi Perkembangan politik dan peraturan Perkembangan persaingan Budaya dan adat ANTARPRIBADI Perkembangan ekonomi ORGANISASI LINGKUNGAN GAMBAR 2.5 PENGARUH UTAMA DALAM PERILAKU PEMBELI BISNIS sikap terhadap resiko Sumber : Kotler dan Armstrong ,Buku prinsip-prinsip pemasaran jilid 2,2008:206 Adapun dimensi yang lebih kompleks yang ditulis oleh Kotler dan Pfoertsch yang dapat dilihat pada gambar 2.6. GAMBAR 2.6 DIMENSI PENGARUH DALAM PUSAT PEMBELIAN Sumber : Kotler dan Pfoertsch,B2B Brand Management 2006 p:34 39 Tugas Akhir - 2011 Tugas Akhir - 2011 Buying Center/ Pusat pembelian adalah beberapa peserta yang terlibat dalam proses pembelian. Terdiri dari pemrakarsa, pengguna, pihak yang berpengaruh, pengambil keputusan, pihak yang menyetujui, pembeli dan penjaga pintu. Gambar 2.7 Peran-Peran di Dalam Pusat Pembelian Bisnis „ Sumber : Kotler dan Pfoertsch,B2B Brand Management 2006 :30 1) Pemrakarsa adalah mereka yang mendeteksi adanya kebutuhan dan lalu memesan pembelian barang produk atau jasa. Mereka adalah mungkin karyawan lini pertama atau manajer tingkat atas. 2) Kemudian pengguna adalah pihak yang nantinya akan menggunakan produk dan jasa tersebut. Pengaruh pengguna terhadap keputusan membeli tergantung pada sektor aktifitas dan kultur perusahaan. Makin tinggi kualifikasi pengguna maka makin tinggi bobot pendapatnya. 3) Pihak yang berpengaruh adalah orang-orang yang memiliki kekuatan untuk memandu keputusan membeli dengan menjelaskan spesifikasi atau member informasi lebih jauh dalam mengevaluasi alternatif. 40 Tugas Akhir - 2011 4) Decider / pemberi keputusan pembelian dibuat oleh pengambil keputusan. Tetapi sebelum keputusan akhir diwujudkan terdapat pihak yang menyetujui yang memiliki otoritas untuk menyetujui atau tidak menyetujui. 5) Approver / pihak yang menyetujui adalah pihak yang mempunyai kekuasan penuh atas keputusan yang telah diambil. Disetujui atau tidaknya keputusan akhir tergantung oleh pihak yang menyetujui. 6) Buyer / pembeli adalah orang yang formal diberi kuasa untuk memilih pemasok dan mengatur jangka waktu pembelian yang dalam penelitian ini pembeli dapat disebut sebagai Public Relationship. Yaitu orang yang berhubungan dengan promosi perusahaan utnuk mencari dan menjembatani kebutuhan antar perusahaan. 7) Gatekeeper / penjaga pintu adalah semua orang yang memiliki kekuasaan untuk mengontrol aliran informasi kepada anggota pusat pembelian, penerima tamu, operator telepon dan lain-lain. Kemudian Hard Fact / faktor fakta keras, sebagian besar orang akan merespon bahwa pembeli industri akan akan mengambil keputusan yang paling rasional, berbiaya rendah, dan paling menguntungkan, berdasarkan harga, fitur/ fungsi dan pelayanan. Karena kompleksitas tersebut banyak departemen berbeda organisasi dalam suatu perusahaan dilibatkan. Selanjutnya mengenai Buying Situation / situasi pembelian, yaitu pembeli bisnis menghadapi banyak keputusan ketika tiba waktunya untuk melakukan pembelian. Jumlah dan kompleksitas keputusan tersebut tergantung pada setiap situasi pembelian. Situasi pembelian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pembelian ulang secara langsung (pembeli paling umum dan biasanya memiliki resiko terkecil), pembeli ulang yang dimodifikasi 41 Tugas Akhir - 2011 (situasi dimana perusahaan bertujuan utnuk memuaskan yang ada dalam cara yang dimodifikasi/ pengingkatan pada fokus tertentu dalam menggapai tujuan baru), dan pembelian tugas baru (perusahaan dihadapkan pada persyaratan produk atau jasa yang baru). Lalu Soft Fact / fakta lunak seperti keamanan, pengurangan resiko, dan kepercayaan adalah hal yang paling sensitif terhadap brand dan pesan brand. Brand mengurangi resiko apabila pembeli memiliki brand yang terkenal. Bedanya dengan fakta lunak, fakta keras melihat fakta yang terdiri bahwa harga, kualitas, dan pelayanan. 2.5 Penelitian Terdahulu A. Penelitian Terdahulu 1 Sebelumnya penelitian mengenai liga basket DBL telah dilakukan oleh Yahya Suprastyo pada tahun 2010 dengan judul “Analisis Strategi Positioning Development Basketball League (DBL) Dalam Komunikasi Pemasaran”, yang berasal dari Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian tersebut dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan Strategi Positioning DBL dalam komunikasi pemasaran dan untuk mengetahui hubungan bentuk-bentuk Komunikasi Pemasaran Terpadu yang dijalankan guna mendukung positioning DBL dan penelitian ini dilakukan di Surabaya, Indonesia. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui segmenting, targeting dan positioning yang dilakukan oleh PT.DBL Indonesia dengan event liga basket DBL yang dikelolanya. Sehingga peneliti mendapatkan informasi mengenai inti pemasaran yang dilakukan oleh PT.DBL Indonesia untuk memasarkan jasa sport management tersebut. 42 Tugas Akhir - 2011 Penelitian tersebut menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metodologi kulitatif. Penelitian ini menggunakan metode indepth interview untuk mendapatkan informasi dari informan yang tepat. Sasaran penelitian yang digunakan sebagai informan dalam penelitian ini adalah Azrul Ananda selaku commissioner DBL yang merupakan pendiri DBL, Masany Audri Gultom, General Manager PT. DBL Indonesia yang memegang peranan pada pengambilan keputusan perusahaan, Elfira Ahsanti Mahda, Manager Business & Development yang fokus pada pengembangan bisnis DBL, perencanaan dan sponsorship, Donny Rahardian sebagai Basketball Operation & Event Manager serta Aziz Hasibuan sebagai Public & Media Relation Coordinator. DBL adalah event olahraga yang terkategorikan sebagai industri olahraga. DBL sebagai Sport Industri di Indonesia termasuk dalam corporate sport yang juga melakukan berbagai kegiatan marketing pemasaran. Hasil penelitian tersebut yang adalah segmentasi liga basket DBL berdasarkan pada pendekatan: 1) Geografis : Kota-kota di indonesia yang memiliki iklim basket yang mendukung. 2) Demografis (variabel usia) : usia anak-anak, remaja, dewasa (variable pendidikan) : SMP, SMA (kategori penonton) : kuliah dan pekerja 3) Behavioral : peserta liga basket DBL dan Penonton 4) Psikografis : segmen yang hobi basket dan yang tidak hobi basket 5) Benefit : segemen pecinta basket 43 Tugas Akhir - 2011 Yang ke-dua targeting liga basket DBL bahwa targetnya adalah baik peserta atau penonton DBL dengan usia remaja dan memiliki tingkat pendidikan SMP-SMA, serta tentu saja yang memiliki hobi pada olahraga basket. Kemudian target pasar liga basket DBL ini berada pada kota-kota tertentu penyelenggara DBL. Menurut peneliti, strategi pemilihan target market DBL adalah dengan menggunakan pendekatan Concentrated Marketing. Dengan pola alternatifnya adalah menggunakan alternatif Product Specialization. Kemudian yang terakhir adalah strategi positioning yang dipilih pengelola liga basket DBL adalah menggunakan pendekatan strategi quality or price positioning, attribute positioning, benefit positioning, proenvironment positioning, dan user positioning. Fokus utama lebih banyak pada strategi user positioning, quality or price positioning, attribute positioning yakni melalui positioning Student Athlete, Indonesia‟n biggest student basketball competition, sebagai event internasional serta sebagai event remaja. Konsep menentukan positioning DBL memilih single-message yang paling kuat dibenak konsumen. Artinya DBL tidak melakukan positioning dengan banyak pesan ke benak konsumen. Sedangkan dilakukan DBL pada kegiatan komunikasi pemasaran yang meliputi kegiatan advertising, personal selling, sales promotion, direct marketing, public relation, dan internet marketing. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis kali ini adalah penelitian sebelumnya mengidentifikasi pemasaran yang dilakukan oleh DBL dan bauran 44 Tugas Akhir - 2011 komunikasi yang dilakukan DBL sedangkan penulis berusaha mengidentifikasi mengenai sponsor di liga basket DBL. B. Penelitian Terdahulu 2 Literatur selanjutnya diambil dari sebuah jurnal mengenai pola iklan sponsor yang ditulis oleh Sten Stoderman (School of Business, Stockholm University, Stockholm, Sweden) dan Harald Dolles (Heilbronn Business School, Heilbronn, Germany) dengan judul “Sponsoring the Olympic Beijing 2008”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengidentifikasi dan menggambarkan kekuatan pendorong utama dalam sponsor internasional selama tahun-tahun menjelang Olimpiade 2008 di Beijing. Penelitian tersebut dilakukan terhadap media cetak dan halam web dari 20012007 yang mengandung sponsor event tersebut dengan metode “means-objective model”. Penelitian tersebut dilakukan di Beijing University dan Sanghai University di China. Tedapat faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk menjadi sponsor di event tersebut. Faktor tersebut dibagi menjadi dua, yaitu means factor yang terdiri dari co-branding,revenue factor, dan new customer. Sedangkan objective factor terdiri dari product image, corporation image dan region image. GAMBAR 2.8 SIX FACTOR MODEL 45 Sumber : jurnal “ Sponsoring the Olympic Beijing 2008” Tugas Akhir - 2011 Berdasarkan penelitian tersebut, dapat diketahui maksud dan tujuan perusahaan menjadi sponsor di Olimpiade Beijing 2008. Yaitu Global Brand dengan sempel perusahaan minuman Coca Cola dengan maksud menambah customer dan bertujuan untuk membangun product image. Chinese Brand dengan yaitu China Mobile dengan maksud meningkatkan pendapatan dan tujuanya membangun product image, dan perushaan lokal yaitu He´ngYua´nXia´ng dengan maksud melakukan corporate branding dengan tujuan membangun corporate image. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian kali ini adalah penelitian sebelumnya ingin mengetahui maksud dan tujuan perusahaan untuk menjadi sponsor di “the Olimpic Beijing 2008”. TABEL 2.1 RESUME STUDI LITERATUR Sudi Literatur Jenis Penelitian Studi literatur ke-1 Yahya Suprastyo (2010) Skripsi tipe penelitian deskriptif dengan metodologi kulitatif. Studi literatur ke- 2 Sten Stoderman Harald Dolles (2008) Jurnal Tipe penelitian deskriptif dengan model means and object factor. Variabel yang digunakan Segmenting, targeting, positioning dan bauran komunikasi : Advertising, Personal Selling, Sales Promotion, Direct Marketing, Public Relation, dan Internet Marketing. branding, revenue factor, new customer, product image, corporation image dan region image. Sumber : Penulis 46 Perbedaan dengan penelitian penulis Identifikasi yang diteliti mengenai Segmenting,targeting dan positioning liga basket DBL beserta Bauran komunikasi yang digunakanya. Mengetahui maksud dan tujuan perushaan melakukan sponsorship di Olympic Beijing 2008”. Tugas Akhir - 2011 2.6 Kerangka Pemikiran Untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian, maka disusun kerangka pemikiran sebagai berikut. Dalam mempertimbangkan keputusan pembelian, terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi organisasi dalam memutuskan melakukan pembelian bisnis atau tidak. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut yaitu : Pertama adalah faktor lingkungan, dapat diartikan sebagai pengaruh lingkungan ekonomi. Seperti tingkat permintaan primer, tinjauan ekonomi dan biaya. Faktor lingkungan lain adalah kelangkaan bahan utama. Kelangkaan bahan utama dalam penelitian ini adalah adanya banyaknya jenis event serupa yang digelar faktor perkembangan teknologi, politik dan persaingan antar produk juga menjadi pengaruh dalam proses keputusan pembelian. Selanjutnya adalah faktor budaya dan adat istiadat. Faktor- faktor ini harus diamati oleh pembeli bisnis agar dapat mengubah tantangan tersebut menjadi peluang. Faktor organisasi, masing-masing organisasi pembelian mempunyai tujuan perusahaan, kebijakan perusahaan, prosedur perusahaan, struktur perusahaan, dan sistem pembelian perusahaan. Pemasar bisnis harus memahami faktor-faktor ini dengan baik. Faktor antapribadi/interpersonal adalah salah satu faktor yang berperan dalam suatu pengambilan keputusan pembelian bisnis. Namun dinamika dan faktor-faktor antarpribadi ini sulit dinilai. Dapat dihitung apabila pebisnis diperhitungkan. merancang Dapat strategi digambarkan yang membuat mereka dimensi minat, dengan kewenangan, status, empati, dan kemampuan persuasif. 47 Tugas Akhir - 2011 Faktor individual, faktor yang menyangkut karakteristik pribadi, persepsi dan preferensi masing-masing peserta proses pegambilan keputusan pembelian bisnis. Karakterisitik pribadi yang dapat dinilai dengan indikator seperti usia,pendapatan, pendidikan, identifikasi professional, kepribadian dan sikap terhadap resiko. Ada pula karakter pembelian bisnis dipengaruhi oleh gaya pembelian seseorang yang cenderung membandingkan antara pemasok untuk mendapatkan harga yang terbaik atau gaya analisa yang mendalam terhadap proposal yang kompetitif sebelum memilih pemasok. Faktor fakta keras, sebagian besar orang akan merespon bahwa pembeli industri akan akan mengambil keputusan yang paling rasional, berbiaya rendah, dan paling menguntungkan, berdasarkan harga, fitur/ fungsi dan pelayanan. Karena kompleksitas tersebut banyak departemen berbeda organisasi dalam suatu perusahaan dilibatkan. Situasi pembelian, yaitu pembeli bisnis menghadapi banyak keputusan ketika tiba waktunya untuk melakukan pembelian. Jumlah dan kompleksitas keputusan tersebut tergantung pada setiap situasi pembelian. Situasi pembelian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pembelian ulang secara langsung (pembeli paling umum dan biasanya memiliki resiko terkecil), pembeli ulang yang dimodifikasi (situasi dimana perusahaan bertujuan utnuk memuaskan yang ada dalam cara yang dimodifikasi/ pengingkatan pada fokus tertentu dalam menggapai tujuan baru), dan pembelian tugas baru (perusahaan dihadapkan pada persyaratan produk atau jasa yang baru). Fakta lunak seperti keamanan, pengurangan resiko, dan kepercayaan adalah hal yang paling sensitif terhadap brand dan pesan brand. Brand mengurangi resiko apabila pembeli memiliki brand yang terkenal. Bedanya 48 Tugas Akhir - 2011 dengan fakta lunak, fakta keras melihat fakta yang terdiri bahwa harga, kualitas, dan pelayanan. Sedangkan faktor eksternal lainya adalah faktor-faktor yang diselidiki oleh penulis dan didapatkan dari wawancara maupun berdasarkan data-data tertulis yang ada dari PT. DBL Indonesia sebagai objek penelitian. GAMBAR 2.9 DIAGRAM KERANGKA PEMIKIRAN Faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk menjadi sponsor di Liga basket 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Faktor lingkungan Faktor Organisasi Faktor Antarpribadi Faktor Pribadi Faktor situasi pembelian Faktor fakta keras Faktor pusat pembelian Faktor fakta lunak Faktor Eksternal lainya 2.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memerlukan ruang lingkup untuk membatasi dan menjaga konsistensi tujuan dari penelitian, sehingga masalah yang dihadapi tidak meluas dan pembahasan lebih terarah. Ruang lingkup penelitian ini yaitu: a. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di 49 Tugas Akhir - 2011 bidang sponsorship, khususnya di liga basket DBL itu sendiri. Peneliti wajib mendapatkan informasi dari divisi Bussines and Development PT. DBL Indonesia serta informasi dari orang-orang yang mewakili perusahaanya dalam memutuskan untuk menjadi sponsor di liga basket DBL. Informasi aktual lainya dapat diperoleh melalui sumber informasi dari media yang terpercaya. b. Penelitian ini dilakukan terhadap PT. DBL Indonesia di Surabaya serta perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor di liga basket DBL . c. Waktu penelitian ini adalah dilakukan pada periode liga basket DBL tahun 2010-2011. 50 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2011 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari analisa peneliti, maka kesimpulan yang dapat disampaikan untuk menjawab rumusan masalah sebagai adalah berikut : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk menjadi sponsor di liga basket DBL adalah : a) Faktor lingkungan yang terdiri dari tingkat permintaan, tinjauan ekonomi, suku bunga, teknologi, politik, budaya, dan persaingan. b) Faktor organisasi yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, struktur organisasi perusahaan, dan sistem perusahaan. c) Faktor antar pribadi yang terdiri dari kewenangan. d) Faktor Pribadi yang terdiri dari posisi dalam pekerjaan. e) Faktor pusat pembelian terdiri dari pihak permrakarsa, pengguna, pihak yang berpengaruh, pihak pengambil keputusan, pihak yang menyetujui, pihak yang menjadi perantara, dan pihak gatekeeper. f) Faktor fakta keras yaitu terdiri dari biaya, manfaat, kualitas, pengiriman, pelayanan perusahaan, kemampuan finansial perusahaan sponsor, keterkaitan event dengan merek produk sponsor, merek perusahaan sponsor di mata masyarakat, pertumbuhan partisipan liga basket DBL, cakupan wilayah event liga basket DBL yang luas, kompensasi sponsor, backgraound perusahaan Jawa Pos dan sponsor lain yang menjadi sponsor di liga basket DBL. g) Faktor situasi pembelian yang terdiri dari situasi pembelian ulang yang di modifikasi. 110 Tugas Akhir - 2011 h) Faktor fakta lunak yang terdiri dari kepercayaan, image benefit, kedekatan dengan perusahaan dan pemeliharaan kerjasama dengan sponsor lama. 2. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi perusahaan untuk menjadi sponsor di liga basket DBL adalah sebagai berikut : a) Faktor lingkungan yang terdiri dari tingkat permintaan ,budaya, persaingan. b) Faktor organisasi yang terdiri dari tujuan perusahaan. c) Faktor pusat pembelian terdiri dari pihak pihak yang menjadi perantara. d) Faktor fakta keras biaya, manfaat, kualitas, pengiriman, pelayanan perusahaan, kemampuan finansial perusahaan sponsor, keterkaitan dengan merek produk sponsor, merek perusahaan sponsor di mata masyarakat, pertumbuhan partisipan liga basket DBL, cakupan wilayah event liga basket yang luas, kompensasi sponsor, backgraound perusahaan JawaPos dan sponsor lain yang menjadi sponsor di liga basket DBL. Faktor-faktor dominan tersebut dipilih berdasarkan kesimpulan dari data yang diperoleh oleh peneliti pada hasil penelitian. Tidak semua indikator di dalam faktor dominan yang mempengaruhi perusahaan untuk menjadi sponsor di liga basket DBL merupakan indikator yang dominan. 5.2 SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian mengenai “Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan untuk Menjadi Sponsor di Liga basket DBL” yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis dapat 111 Tugas Akhir - 2011 memberikan masukan berupa saran-saran Adapun masukan tersebut adalah sebagai berikut : A. Akademisi 1) Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan metode kuantitatif dalam sehingga dapat mengolah lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk menajadi sponsor di liga basket DBL. 2) Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini menambah studi literatur mengenai sport sponsorship yang ada di Indonesia dan mampu memancing peneliti lain untuk meneliti dengan tema yang sama. Mengingat Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam mengembangkan industri olahraganya dan bukan hanya di olahraga basket. B. Praktisi 1) Pengelolaan kerjasama dengan sponsor di liga basket DBL sudah baik dan diharapkan PT DBL Indonesia dapat menjaga prestasi yang dalam rangka memajukan olahraga basket Indonesia. 2) Dari hasil penelitian, Peniliti memberikan saran kepada perusahaan untuk sama-sama menjaga kerjasama perusahaan yang melibatkan individu di dalam hubungan kerjasama tersebut. Hubungan individu tersebut dapat mempengaruhi kualitas kerjasama antara perusahaan. Jadi, diperlukan sistem yang mengelola hubungan antar perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya human error sebelum, selama sampai setelah kerjasama antar perusahaan (antara perusahaan sponsor dengan PT. DBL Indonesia) berakhir. 3) Liga basket DBL harus terus melakukan inovasi strategi dalam mengelola sponsor supaya olahraga basket di Indonesia terus berkembang di seluruh wilayah tanah air Indonesia seiring 112 Tugas Akhir - 2011 bertambahnya pengalaman PT. DBL Indonesia dalam mengelola sport management yang masih industri ini terbilang baru di Indonesia. 4) Untuk pihak sponsor, dari kesimpulan yang di dapatkan peneliti, faktor-faktor tersebut dapat dijadikan sebagai peluang untuk menjadi sponsor di liga basket DBL. Kemudian dalam hal keputusan untuk menjadi sponsor di liga basket DBL sebaiknya bukan karena keuntungan semata, tetapi untuk membantu membawa nama Indonesia di mata dunia melalui olahraga basket. 5) Untuk IM Telkom, liga basket DBL dapat menjadi alternatif dalam melakukan promosi terhadap anak-anak melanjutkan ke bangku perkuliahan. 113 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) SMA yang ingin Tugas Akhir - 2011 DAFTAR PUSTAKA a. Buku. Armstrong, Gary dan Kotler, Philip. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Keduabelas Jilid 1 (Principles of Marketing, Twelfth Edition). Terj. Bob Sabran. Jakarta, Erlangga. Arens, William F. Arens,Christian dan Weigold,Michael F. Contemporary Advertising & Integrated Marketing Communications -13/E. New York: McGraw Hill-Irwin, 2011 Baack, Donald dan Clow ,Kenneth E. Integrated Advertising, Promotion, and Marketing Communication -4/E. New Jersey: Pearson Education, 2010 Belch, George A. dan Belch, Michael A. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective -8/E. New York: McGraw-Hill, 2009 Burton, Graeme; Media and the Society : Critical Perspective, Licensing Agency Limited, USA, 2005 Keller, Kevin Lane dan Philip Kotler. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi Keduabelas Jilid 1 (Marketing Management, Twelfth Edition). Terj. Benyamin Molan. Jakarta, PT. Indeks. Kotler, Philip dan Pfoertsch, Waldemar. (2006). B2B Brand Management. Penerbit: BIP(kelompok Gramedia) Malhotra, K. Naresh. Riset Pemasaran. Pendekatan Terapan Edisi 4 jilid 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009 Malhotra, K. Naresh. Riset Pemasaran. Pendekatan Terapan Edisi 4 jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009 114 Tugas Akhir - 2011 Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi Keempat Jilid 1 (Research Methods for Business, Forth Edition). Terj. Kwan Men Yon. Jakarta, Salemba Empat. Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi Keempat Jilid 2 (Research Methods for Business, Forth Edition). Terj. Kwan Men Yon. Jakarta, Salemba Empat. Smith ,P R dan Taylor, Jonathan. Marketing Communication: An Integrated Approach -4/E. London: Kogan Page, 2004 Shank, Mathew D. Sports Marketing A Strategic Perspective.Prentice hall 2002. Shimp. Terrence A. Integrated Marketing Communication in Advertising and promotion -8/E. Asia-China: South-Western, 2010 Smith, Aaron C.T., Introducing to Sport Marketing, Burlington, USA, 2008 Elsevier Ltd, Supranto, J. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi.cetakan ke-2. Rieneka Pusataka, Jakarta .2010 ` b. Studi Literatur Skripsi Maryam, Siti Marsyani.Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Di Kaskus. Institut Manajemen Telkom Suprastyo, Yahya. (2010) Analisis Strategi Positioning Development Basketball League (DBL) Dalam Komunikasi Pemasaran. 115 Tugas Akhir - 2011 Jurnal Apostolopoulou , Artemisia dan Papadimitriou,Dimitra. "Welcome Home": Motivations and Objectives of the 2004 Grand National Olympic Sponsors. West Virginia University Carter,Leanne dan Wilkinson,Ian. Reasons for Sponsorship of The Sydney 2000 Olympic Games. University of Western Sydney Cuneen,Jacquelyn. Taylor ,Kevin dan Weight, Erianne. (2010) Corporate Motives for Sport Sponsorship at Mid-Major Collegiate Athletic Departments Bowling Green State University. Dolles, Harrald dan Stodeman, Stun. (2008) Sponsoring the Olympic Beijing 2008. Stockholm University, Stockholm, Sweden Heilbronn Business School, Heilbronn, Germany. Hurley, Amy E. dan Wally,Stefan. The Torch Stops Here: Olympic Sponsorship and Corporate Reputation. Chapman University. Liu,Jonathan.Srivastava, Ashok dan Woo, Hong Seng. Transference of skills between sports and business. Universtiy Business School. London,UK Pehoiu, Constantin Dan Puscoci ,Sică. Sport In The Context Of Competitive Economy. Valahia University of Targoviste. Torsen, Molly. Intellectual Property and Sporting Events: Effective Protection of Event Symbols through Law and Practice.IIPI 116 Tugas Akhir - 2011 Smith, Aaron. Graetz, Brian danWesterbeek, Hanz. Sport Sponsorship, Team Support and Purchase Intention. La Trobe University, Melbourne, Australia c. Internet Abdul Hakim, (2011), DPRD Surabaya Akhirnya Hapus Anggaran DPL,Tersedia di http://www.antarajatim.com/lihat/berita /55781/dprd-surabaya-akhirnya-hapus-anggaran-dpl (diakses 7 Agustus 2011) Agung Kurniawan Bastianm (2011) , Kuartal I, Penjualan Motor Honda Naik, Tersedia di http://otomotif.kompas.com/read/2011/04/06/0924586/Kuartal. I.Penjualan.Motor.Honda.Naik (diakses 7 Agustus 2010) bataviase.co.id (2011)Terus Tingkatkan Kualitas Bola, Tersedia di http://bataviase.co.id/node/666273 (diakses 8Agustus 2011) bataviase.co.id (2011), Timnas Ekshibisi di Honda DBL Jogja, Tersedia di http://www.bataviase.co.id/node/617921 (diakses 8Agustus 2011) Basketsportku.com (2011)League dan DBL , Tersedia di http://basket.sportku.com/section/category/hondadbl/detail/189/league-dan-dbl (diakses 8Agustus 2011) dapurpacu.com (2011) Sepeda Motor Honda Catat Sejarah Penjualan Tertinggi http://www.dapurpacu.com/sepeda-motor-honda- catat-sejarah-penjualan-tertinggi/ (diakses 7 Agustus 2011) 117 Tugas Akhir - 2011 detik.com (2011) kompetisi liga basket pelajar gunakan lenovo Tersedia di, http://us.detikinet.com/read/2011/06/23/102211/ 1666692/317/kompetisi-bola-basket-pelajar-gunakan-laptoplenovo/ (diakses 8 Agusus 2011) Kim Ying (2011) Honda Indonesia Siapkan Enam Model Anyar untuk 2011 tersedia di [http://www.welovehonda.com /newsby,462 (diakses 7 Agustus 2011) Massofa (2011) penelitian kulitatif tersedia di http://massofa .wordpress.com/2008/01/14/kupas-tuntas-metode-penelitiankualitatif-bag-1/ (diakses 10 Agustus 2011) Mediatren.com (2011) Lenovo menjadi Komputer resmi liga basket DBL, Tersedia di http://www.mediatren.com/lenovo-menjadikomputer-resmi-liga-basket-dbl (diakses 7 Agustus 2011) PT.AHM (2011) Honda DBL Kembali Hadir, Tersedia di http://118.97.186.243/pls/apex/f?p=123:7:5668008803192421:: NO:7:P7_NEWS_IDX:14722: (diakses 7 Agustus 2011) Radar Lampung (2010) Menuju Tujuh Kota Terakhir http://radarlampung.co.id/read/all-sport/dbl-2011/12399menuju-tujuh-kota-terakhir (diakses 7 Agustus 2011) Radar Bogor (2011), Tersedia di http://www.radar-bogor.co. id/index.php?rbi=berita.detail&id=66704 (diakses 8Agustus 2011) 118 Tugas Akhir - 2011 http://www.dblindonesia.com (diakses 23 Maret 2011) International Event Group http://www.sponsorship.com/ (diakses 23Maret 2011) d. MAJALAH DBL Magazines, Jepe Press Media Utama, 2009. DBL Magazines, Jepe Press Media Utama, 2010. JAWAPOS Booklet 2011. DBL Booklet 2011. Proposal DBL 2011 Consumer Insight Dept –Marketing Planning And Analysis Div.Pt Astra Honda Motor © July 2010 119 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)