KUALITAS AIRTANAH TIDAK TERTEKAN DI INDRAMAYU Rizka Maria, MT Anna Fadliah Rusydi, MT Seminar Nasional PAAI Bandung, 16 -17 November 2016 S LATAR BELAKANG Kabupaten Indramayu adalah salah satu wilayah di pesisir utara Provinsi Jawa Barat yang berfungsi sebagai daerah penyangga perkembangan wilayah pantai utara. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2013-2014 menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi sebesar 0.65%. Jumlah penduduk yang meningkat berdampak meningkatnya konsumsi air yang dibutuhkan. Sebagian besar konsumsi air berasal dari PDAM. Airtanah tidak tertekan sudah mulai jarang dimanfaatkan karena kualitas yang dirasa tidak layak dikonsumsi. TUJUAN DAN RUMUSAN MASALAH Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas airtanah tidak tertekan dengan mengkaitkan karakter kimia air, kondisi lingkungan dan geologi setempat. Rumusan Masalah : 1) Bagaimana kondisi kualitas airtanah tidak tertekan di Indramayu? 2) Bagaimana keterkaitan karakter kimia air, kondisi lingkungan dan geologi setempat? METODOLOGI S Telah diambil sebanyak 33 conto air tanah, yakni sebanyak 30 conto berasal dari sumur gali, 2 sumur bor dan 1 conto berasal dari mata air. S Pengambilan conto dari sumur gali di lakukan dengan menggunakan vertical water sampler dengan bahan acrylic bervolume± 1 L. S Parameter kualitas air yang dianalisis adalah pH, TDS, DHL, unsur utama, senyawa nitrogen, posfat, kandungan zat organik, dan logamlogam. S Dilakukan analisis dengan diagram piper untuk hidrokimia air dan distribusi sebaran konsentrasi DHL, TDS , bakteri coli dan perbandingan nilai Ca dan Mg. LOKASI PENELITIAN Konsentrasi Daya Hantar Listrik (DHL) Konsentrasi Total Dissolve Solid (TDS) TDS conc. Konsentrasi Fe dan Mn S Konsentrasi logam berat besi (Fe) yang melampaui ambang batas terdapat di empat lokasi dan berkisar antara 0,5 mg/L hingga 0.83 mg/L. S Konsentrasi logam berat mangan (Mn) yang melampaui ambang batas terdapat di tiga lokasi dengan kisaran nilai antara 0,46 mg/L hingga 0.69 mg/L . Adanya nilai besi dan mangan yang melampaui ambang batas kemungkinan dipengaruhi oleh batuan yang terdapat di lokasi penelitian. Konsentrasi Colliform Total Konsentrasi Colliform Tinja HIDROKIMIA Tipe NaCl terjadi pada kondisi air laut yang masuk ke daratan Tipe Na(HCO3)2, bersifat tawar namun pembentukannya pengaruh dari lingkungan yang banyak mengandung moluska sehingga terbentuk senyawa natrium, berada pada dataran aluvial dan endapan pantai. Tipe MgCl2 mengindikasikan kontaminasi dengan air laut yg mengandung garam purba, tipe ini berada di endapan pantai yang kemungkinan terpengaruh oleh jebakan air laut pada masa lampau. Tipe NaMix,CaMix, MgMix menandakan ada indikasi kontaminasi dengan air laut. Berada pada dataran aluvial dan endapan pantai Konsentrasi Anion-Kation Berdasarkan nilai DHL Tertinggi Mg 1% IND-14 Mg 1% Mg Na K 0% 14% 2% Air hujan K 4% Na 18% Ca 100% Ca 83% Ca 77% IND-14 Cl 47% IND-25 Na 0% IND-25 Air hujan HCO3 8% SO4 2% HCO3 44% Cl 90% Cl 26% SO4 5% HCO3 69% SO4 9% kondisi air laut yang masuk ke daratan, yang ditandai dengan kandungan magnesium lebih besar daripada kalsium (Mg>Ca), kondisi air akibat pelarutan batuan di sekitanya yang ditandai dengan kandungan magnesium lebih kecil daripada kalsium (Mg<Ca). K 0% Konsentrasi Anion-Kation Berdasarkan nilai DHL Rata-rata Mg 7% IND-9 Mg 2% IND-29 Na 24% Na 31% Ca 56% K 6% SO4 5% Air hujan Ca 100% IND-29 Cl 50% HCO3 62% K 2% Ca 72% IND-9 Cl 33% Mg 0% Na 0% Air hujan Cl 26% HCO3 35% SO4 5% HCO3 69% SO4 15% kondisi air laut yang masuk ke daratan, yang ditandai dengan kandungan magnesium lebih besar daripada kalsium (Mg>Ca), kondisi air akibat pelarutan batuan di sekitanya yang ditandai dengan kandungan magnesium lebih kecil daripada kalsium (Mg<Ca). K 0% Konsentrasi Anion-Kation Berdasarkan nilai DHL Terendah Mg 9% IND-27 Na 18% Mg 10% IND-32 Mg 0% K 1% Na 21% Na 0% K 1% Ca 100% Ca 68% Ca 72% IND-32 Air hujan IND-27 Cl 35% SO4 15% Cl 34% Cl 26% HCO3 53% HCO3 50% SO4 13% Air hujan SO4 5% HCO3 69% kondisi air laut yang masuk ke daratan, yang ditandai dengan kandungan magnesium lebih besar daripada kalsium (Mg>Ca), kondisi air akibat pelarutan batuan di sekitanya yang ditandai dengan kandungan magnesium lebih kecil daripada kalsium (Mg<Ca). K 0% KESIMPULAN S Nilai pH secara umum masih memenuhi persyaratan kualitas untuk air minum. S Nilai DHL dan TDS sebagian besar conto air di lokasi penelitian bersifat tawar, agak payau dan payau. S Kandungan logam besi hingga 0.83 mg/L dan mangan hingga 0.69 mg/L yang melebihi ambang batas persyaratan. S Hampir semua lokasi penelitian menunjukkan kandungan colliform total dam colli tinja yang melampaui ambang batas. Faktor yang mempengaruhi adalah kondisi sanitasi lingkungan sekitar sumur dan batuan dasarnya. Lokasi dengan konsentrasi kontaminan tinggi terletak pada batuan endapan pantai, yang memperlihatkan porositas dan permeabilitas batuan endapan pantai mempengaruhi penyebaran kontaminan. KESIMPULAN S Tipe air NaCl terjadi pada kondisi air laut yang masuk ke daratan S Tipe air Na(HCO3)2 bersifat tawar namun pembentukannya pengaruh dari lingkungan dataran aluvial dan endapan pantai S Tipe MgCl2 mengindikasikan ada kontaminasi dengan air laut atau lingkungannya mengandung garam purba S Tipe NaMix, CaMix, MgMix mendominasi wilayah Kabupaten Indramayu yaitu 65 % dari seluruh lokasi pengambilan conto air yang menandakan ada indikasi kontaminasi dengan air laut. Lokasi conto air tipe ini berada pada dataran aluvial dan endapan pantai S Berdasarkan perbandingan nilai Mg dan Ca diketahui kondisi air dipengaruhi pelarutan batuan di sekitanya yang ditandai dengan kandungan magnesium lebih kecil daripada kalsium (Mg<Ca). TERIMA KASIH www.lipi.go.id