BAB I - Universitas Sebelas Maret

advertisement
1
Pengaruh metode resitasi terhadap hasil belajar geografi di SMP Negeri 1
Tawangmangu pada pokok bahasan bentuk-bentuk muka bumi dan pengaruhnya
terhadap kehidupan tahun pelajaran 2007/2008
Oleh :
Estiyani Eko Setyaningsih
NIM. K 5401003
Universitas Sebelas Maret
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membentuk manusia
dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu untuk menghadapi setiap
perubahan
yang terjadi.
Dalam rangka perubahan manusia seutuhnya,
pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat
baik dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu pendidikan perlu
mendapatkan perhatian dan penanganan pemerintah.
Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dan mendapatkan
perhatian khusus. Pembangunan pendidikan dilaksanakan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertagwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri, cerdas, dan terampil.Serta
sehat jasmani dan rohani, bertanggung jawab, produktif seperti dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pokok dari proses pendidikan adalah siswa yang belajar. Fungsi
pendidikan adalah untuk membimbing anak ke arah suatu tujuan yang dinilai
tinggi,yaitu agar anak tersebut bertambah pengetahuan dan ketrampilanya serta
memiliki sikap yang benar. Pendidikan yang baik adalah suatu usaha yang
berhasil membawa semua anak didik kepada tujuan yang diharapkan. Sebagai
proses pembentuk kepribadian, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang
2
tersusun secara sistematis dan terstruktur kepada terbentuknya kepribadian peserts
didik.
Proses utama dalam pendidikan formal di sekolah adalah belajar dan
mengajar. Belajar dan mengajar merupakan suatu proses yang rumit karena tidak
hanya sekedar menyerap informasi dari guru tapi juga melibatkan berbagai
macam kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan. Jika kita menginginkan
hasil belajar yang memuaskan dan dapat mencapai prestasi yang dapat
dibanggakan.
Terjadinya perubahan dalam belajar tersebut tergantung pada dua faktor
yaitu faktor yang berasal dari luar (eksternal)
dan faktor yang berasal dari dalam
1
(internal). Faktor eksternal meliputi faktor sosial dan faktor non sosial, faktor non
sosial tidak terbilang jumlahnya misalnya: keadaan udara, suhu udara,cuaca dan
waktu, tempat atau letaknya serta alat pembelajaran yaitu alat yang dipakai untuk
belajar, misalnya: alat tulis, buku. Sedangkan faktor sosial meliputi faktor
manusin baik itu ada atau kehadirannya secara tidak langsung dapat mengganggu
belajar dan konsentrasi pelajar. Selain itu faktor lain ketepatan guru dalam
memilih pendekatan dan metode dalam mengajar. Untuk memudahkan informasi
yang efektif dan efisien maka guru dituntut untuk memilih yang tepat untuk
digunakan dalam proses belajar dan mengajar agar berhasil dengan baik sesuai
dengan keinginan yaitu hasil belajar yang tinggi. Karena dengan metode yang
tepat sesuai dengan kondisi siswa, materi pelajaran, lingkungan serta fasilitas
yang ada maka diharapkan siswa akan lebih mudah menerima informasi yang
disampaikan oleh guru.
Dari
proses
pendidikan
diharapkan
kualitas
manusia
dapat
ditingkatkan, sehingga dapat mengelola sumber daya manusia secara efektif dan
efisien. Di sinilah manusia hasil pendidikan itu menjadi sumber daya
pembangunan. Karena itu, tidak membuat kesalahan-kesalahan dalam mendidik
yang berakibat pada sesuatu yang bersifat fatal karena sasaran pendidikan adalah
manusia rasional, tetapi diperlukan proses yang memadai agar rasionalitas dapat
berkembang dan mencapai taraf yang tinggi. Untuk itu diperlukan pengalaman,
3
karena lewat pengalaman itu manusia memperoleh stimulasi dari motivasi untuk
pengembangan kecerdasannya.
Dalam
rangka
mempersiapkan
lulusannya
untuk
melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan berikutnya,maka lembaga pendidikan dituntut
senantiasa mengalami peningkatan dan penyempurnaan mutu dan kualitas
lembaga pendidikan. Salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
mutu dan kualitas lembaga pendidikan adalah penggunaan metode yang tepat
dalam
proses
belajar
mengajar.
Metode
mengajar
memegang
peranan
penting,karena metode mengajar merupakan salah satu penunjang keberhasilan
guru dalam mengajar.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat menjadi indikator kualitas
pengajaran di sekolah. Dari perbedaan faktor yang dimiliki siswa dalam
pengajaran, untuk mencapai tujuan siswa memerlukan penanganan cara belajar
yang berbeda. Sampai saat ini guru kebanyakan masih memilih metode
pembelajaran mana yang sesuai untuk kondisi siswa beragam. Dalam memilih
metode pada kenyataannya sampai saat ini proses belajar mengajar hanya
memahami apa yang diajarkan, sedang siswa yang kurang pandai merasa bingung,
karena belum memahami apa yang seharusnya dimengerti.
Pemilihan metode yang tepat dapat menunjang kelancaran proses
belajar mengajar, sering dijumpai dimana guru kurang tepat dalam memilih dan
menerapkan metode mengajar khususnya dalam menyampaikan materi. Kegiatan
interaksi belajar mengajar harus selalu ditingkatkan efektifitasnya dan efisiennya.
Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah, dalam usaha meningkatkan
mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk
melaksanakan tugas belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi keadaan tersebut,
guru perlu memberikan tugas- tugas diluar jam pelajaran. Hal ini dikarenakan bila
hanya menggunakan selama jam pelajaran yang ada untuk tiap mata pelajaran,
tuntutan luasnya pelajaran yang diharuskan, seperti yang tercantum dalam
kurikulum.
Dalam pelajaran geografi, tugas yang diberikan guru disekolah sangat
besar manfaatnya, selain menumbuhkan keaktifan dan kesungguhan siswa dalam
4
belajar geografi diharapkan dalam memberikan tugasnya dari guru terjadi proses
perubahan tingkah laku yaitu semakin lebih maju mengerjakan tugas- tugas
sehingga menimbulkan pengalaman belajar yang nantinya diharapkan dapat
meningkatkan hasil mengajar. Hasil belajar tiap-tiap siswa berbeda-beda
tergantung dari kemampuan masing-masing siswa. Hasil belajar geografi siswa di
SMP Negeri I Tawangmangu masih tergolong sangat belum memuaskan, hal ini
disebabkan karena metode dan media yang digunakan oleh guru belum
menggunakan metode dan media yang bervariasi.
Data empirik SMP Negeri I Tawangmangu adalah SMP favorit di
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Keberadaan SMP ini cukup strategis
karena terletak di pinggir jalan dan mudah dalam transportasi. Jumlah kelas VII
SMP berjumlah 240 siswa yang terdiri dari 6 kelas dan masing-masing satu kelas
terdiri dari 40 siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa satu dengan yang lain
berbeda- beda, tergantung dari kemampuan berfikir masing- masing siswa. Hal
itulah yang menyebabkan perbedaan hasil belajar siswa.
Dari uraian yang telah dipaparkan di muka, penulis ingin mengetahui
penggunaan metode resitasi sebagai usaha peningkatan hasil belajar geografi bagi
siswa. Untuk itu penulis mengadakan penelitian dengan judul ” PENGARUH
METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI DI SMP
NEGERI 1 TAWANGMANGU PADA POKOK BAHASAN BENTUKBENTUK MUKA BUMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN
TAHUN PELAJARAN 2007/2008”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah diatas,
maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1) Dalam proses kegiatan belajar mengajar dipengaruhi dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa faktor dari dalam diri
siswa yang meliputi faktor jasmani, psikologi, sikap belajar, dan kelelahan.
5
2) Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar adalah pemilihan
metode yang tepat, dan kenyataannya dalam pelaksanana dilapangan banyak
guru yang kurang optimal dalam memberikan tugas.
3) Adanya metode resitasi diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Dari
identifikasi
masalah
tersebut
diatas
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, maka penelitian ini hanya dibatasi pada :
Model pemberian tugas yang digunakan untuk kelas eksperimen dibatasi
pada tugas geografi disertai rambu-rambu penyelesaian yang disusun dalam soal,
sedangkan metode yang digunakan untuk kelas kontrol dibatasi pada metode
konvensional yaitu metode ceramah yang biasa digunakan oleh guru dalam
mengajar tanpa ada pemberian tugas dengan menggunakan soal.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, permasalahan
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: ” Apakah ada perbedaan hasil belajar
geografi antara yang menggunakan metode resitasi dengan metode ceramah tanya
jawab di SMP Negeri 1 Tawangmangu ?
E. Tujuan Penelitian
Semua aktifitas dalam penelitian akan mengarah pada satu tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Penetapan tujuan secara jelas akan memberi arah
yang sistematis dalam pencapaian tujuan itu sendiri.
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh hasil belajar
geografi antara yang menggunakan metode resitasi dengan yang menggunakan
metode ceramah tanya jawab di SMP Negeri 1 Tawangmangu.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
6
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya khasanah ilmu
pendidikan khususnya dalam membahas perbandingan hasil belajar antara siswa
yang diberi metode resitasi dengan yang diberi metode konvensional.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan guru
dalam memilih metode pembelajaran yang lebih variatif, efektif, dan efisien.
Dengan pembelajaran yang variatif, efektif, dan efisien anak lebih termotivasi
untuk belajar, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
b. Bagi siswa, agar siswa dapat mencapai hasil yang lebih tinggi, untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
di sekolah.
Download