Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46 E-Jurnal Obstretika Vol. 3│No. 1 Hubungan Jenis Kelamin Dan Sumber Informasi Dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Penyakit Menular Seksual (Pms) Susan Septiani* Anis Ervina** * AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung ** AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung Article Info Abstract Keywords: Cross Sectional, Sexually Transmitted Disease This study aims to determine the relationship of gender and knowledge resources with teens about sexually transmitted diseases in SMAN 1 Warunggunung. This study was conducted in August with a population of 400 people. Sistemetik sampling quota sampling, the sample size of 80 people. The results showed that female respondents had low knowledge, while respondents were male sex has a high knowledge. The results of the study with a statistical test (chi-square) shows that there is a relationship between sex with a teenager's Corresponding Author: [email protected] [email protected] knowledge about sexually transmitted diseases with a value of P = 0.00 (P> 0.01). The mass media is a source of information chosen by the most knowledgeable respondents are high, while the parents are giving the lowest information where only 18 people. Results of statistical tests (ChiSquare) obtained P = 0.00 (P<0.01). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan sumber informasi dengan 33 E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015) pengetahuan remaja mengenai penyakit menular seksual di SMA N 1 Warunggunung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus dengan jumlah populasi 400 orang. Pengambilan sampel secara sistemetik quota sampling, dengan jumlah sampel 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan mempunyai pengetahuan yang rendah, sedangkan responden mempunyai penelitian yang berjenis pengetahuan dengan uji kelamin yang laki-laki tinggi. statistik Hasil (chi-square) menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan remaja mengenai penyakit menular seksual dengan nilai P = 0,00 (P > 0,01). Media massa merupakan sumber informasi terbanyak yang dipilih oleh responden yaitu berpengetahuan E-Jurnal Obstretika Volume 3 Nomor 1 Januari-Juni 2015 hh. 33-46 ©2015 EJOS. All rights reserved. tinggi, tua hanya 18 orang. Hasil uji statistik (Chi-Square) di peroleh P = 0,00(P < 0,01).. Dampak yang timbul akibat Penyakit Menular Seksual penyakit melalui orang merupakan pemberi informasi terendah dimana Pendahuluan adalah sedangkan yang hubungan menular seksual Penyakit Menular Seksual (PMS) ini, khususnya pada remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. Penyakit Akibat- akibat yang sering terjadi menular ini akan lebih beresiko adalah penyulit atau pun penjalaran bila melakukan hubungan seksual penyakit pada organ tubuh lainnya dengan berganti– ganti pasangan seperti baik melalui vagina, oral, maupun gonore dan sifilis. Infeksi PMS anal. (Kusmiran, 2011). terutama (hubungan kelamin). terjadi gonore pada dan penyakit infeksi klamidia pada alat-alat reproduksi 34 Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46 perempuan dapat kemandulan, mengakibatkan PMS dapat dan lebih dari 50% merupakan kelompok remaja dan dewasa mempermudah penularan Human muda. Yaitu, umur di bawah 25 Immunodeificiency tahun (Soetjiningsih, 2004). Immuno Virus/Acquired Deficiency (HIV/AIDS )dari Syndrome seseorang ke orang lain. (Soetjiningsih, 2004). Infeksi Menular Sexually Transmitted Di Indonesia, menular seksual dan gonorrhea, prevalensi penyakit Diseases menular seksual di Indonesia sangat merupakan kesehatan Jakarta prevalensi masyarakat di seluruh dunia, baik di 29,8%, syphilis negara maju (industri) maupun di chlamydia negara berkembang insiden syphilis maupun prevalensi yang sebenarnya di berbagai ketahui paling Seksual/ tinggi ditemukan tidak di yang banyak ditemukan adalah syphilis (IMS/STD) sampai saat ini masih masalah penyakit negara dengan pasti. tahun. di 22,7%. terus gonorrhea 25,2% Di terus peningkatan dan kejadian meningkat peningkatan 2004 kota setiap pada tahun menunjukkan menjadi Berdasarkan laporan laporan yang sementara di kumpulkan oleh World Health meningkat menjadi 22,1%. Setiap Organization (WHO) setiap tahun orang bisa tertular penyakit menular di seluruh negara terdapat sekitar seksual. 250 meningkatnya penyebaran penyakit juta penderita baru yang pada tahun 18,9%, Kecenderungan 2005 kian meliputi penyakit gonore, sifilis, ini disebabkan perilaku herpes, tersebut yan bergonta-ganti pasangan, dan WHO adanya hubungan seksual pranikah cenderung meningkat dari waktu ke diluar nikah yang cukup tinggi. waktu (UI, 2009). Kebanyakan dan menurut hasil jumlah analisis Di Amerika Serikat dari 20 juta kasus IMS yang di laporkan setahunya, 30% adalah remaja, penderita seksual penyakit menular seksual adalah remaja usia 15-29 tahun (Lestari, 2008). Sedangkan di Lebak terdapat 35 orang yang terkena penyakit 35 E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015) menular seksual (Dinkes, 2013). Pada Jumlah remaja 15-24 tahun yang sudah pernah tentang mendengar HIV/AIDS, berdasarkan era komunikasi informasi ini media masa tidak dapat di gantikan untuk ikut serta dalam menyampaikan kepada informasi kelamin terdapat sekitar penting remaja laki-laki pernah umumnya dan remaja khususnya. mendengar tentang HIV/AIDS dan Media masa sangat efektif untuk 73,2% remaja perempuan pernah menyampaikan informasi, terutama mendengar HIV/AIDS. juga untuk mempromosikan hal-hal Sedangkan remaja laki-laki yang yang bersifat spesifik (Soetjiningsih, tidak pernah mendengar tentang 2004). jenis 79,5% tentang HIV/AIDS remaja sekitar 20,1% dan yang tidak masa kehidupan individu di mana mendengar tentang terjadi eksplorasi psikologis untuk sekitar 26,8% menemukan identitas diri. Pada perempuan pernah HIV/AIDS (Wahyuni, 2012). Remaja masyarakat merupakan suatu masa transisi dari masa anak-anak Berdasarkan penelitian yang ke masa remaja, individu mulai telah dilakukan (Lestari,2009), studi mengembangkan ciri-ciri diskriptif dan konsep diri menjadi lebih tingkat pengetahuan abstrak (PSK) berbeda. Remaja mulai memandang tentang penyakit menular seksual di diri dengan penilaian dan standar Desa Kecamatan pribadi, Kabupaten interpretasi pekerja seks komersil Sidomukti Karanganyar tetapi kurang dalam perbandingan social. reponden Sekitar 1 miliar atau setiap 1 di pekerja seks komersil (PSK) yang antara 6 penduduk dunia adalah mempunyai pengetahuan baik 39 remaja, sebanyak 85% di antaranya orang pengetahuan hidup di negara berkembang, di cukup 45 orang (48,38%) dan yang Indonesia jumlah dan kaum muda mempunyai pengetahuan kurang 11 berkembang sangat cepat, Antara orang (11,82%). tahun 1970 dan 2000, kelompok Pekalongan. Dari (39,78%), 95 umur 15-24 jumlahnya meningkat 36 Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46 dari 21 juta menjadi 43 juta atau Berdasarkan pertimbangan dari 18% menjadi 21% dari total di atas, maka penulis tertarik ingin jumlah melakukan populasi penduduk Indonesia (Kusmiran, 2011). penelitian ini yang berjudul hubungan jenis kelamin Remaja akan melewati 3 dan sumber informasi tahap kematangan psikososial dan pengetahuan remaja seksual, antara lain , masa remaja penyakit menular seksual di SMA N awal 1 Warunggunung. /dini (Early adolescence) umur 11-13 tahun, masa remaja terhadap mengenai Metodologi Penelitian pertengahan (Middle adolescence) Penelitian ini merupakan umur 14 -16 tahun, dan yang analitik terahir masa remaja lanjut (Late sectional, yaitu rancangan adolescence) umur 17 - 20 tahun. penelitian dengan melakukan (Kumalasari, 2004). kuantitatif tipe cross pengukuran atau pengamatan pada Berdasarkan studi saat bersamaan antara pendahuluan yang dilakukan oleh resiko/paparan peneliti Mengenai hubungan antra jenis di SMAN 1 kelamin siswa, siswa, terhadap (40%) mengenai penyakit menular seksual Penyakit di SMA N 1 Warunggunung tahun Menular Seksual (PMS), dan 6 2014. Variabel bebas dan variabel orang (60%) siswa yang tidak terikat diobservasi mengetahui pada saat yang sama. Tipe ini diantaranya mengetahui 10 4 orang orang tentang tentang Menular Seksual Penyakit (PMS). Dari 6 SMAN (83,3%) dan Kecamatan pernah mendapatkan tentang PMS. penyuluhan pengetahuan remaja hanya sekali Lokasi peneliti dipilih di banyak pada siswa perempuan 5 belum informasi dalam suatu populasi tertentu. orang yang tidak mengetahui lebih seluruhnya sumber penyakit. Warunggunung, terdapat beberapa dari dan dengan factor 1 Warunggunung, Warunggunung, Provinsi Banten. Penentuan penelitian dilakukan lokasi dengan 37 E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015) mempertimbangkan bahwa di atau wakil populasi yang diteliti. SMAN 1 Warunggunung belum Dinamakan pernah dilakukan penelitian yang apabila berkaitan dengan focus penelitian menggeneralisasikan sekarang. penelitian sampel. Sampel dalam Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel kelamin bebas tentang penelitian kita sampel bermaksud untuk hasil penelitian ini diambil dari sebagian populasi siswa SMAN 1 Warunggunung tahun 2014. jenis Analisis univariat bertujuan dan sumber informasi, untuk menjelaskan sedangkan variabel terikat mendeskripsikan mengenai pengetahuan remaja setiap atau karakteristik variabel peneliti. Bentuk tentang penyakit menular seksual analisis univariat tergantung dari (PMS). jenis datanya. Untuk data numeric Populasi keseluruhan adalah subjek penelitian Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus Populasi (Arikunto, dalam 2010). penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Warunggunung tahun 2014 baik yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, dari kelas 1 sampai kelas 2 berjumlah 400. Sampel 38 adalah sebagian digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam hanya analisis menghasilkan ini distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel berhubungan yang atau diduga berkorelasi. Yang mana pada penelitian ini akan menganalisis variabel jenis kelamin dan sumber informasi. Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46 remaja di SMAN 1 Warunggunung Hasil Penelitian Data diperoleh dalam dari melalui pengisian analisis data angket ini primer pada tahun 2014. Tahapan analisis ini dilakukan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini di uraikan sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Remaja Putri Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Perempuan 34 42% Laki-Laki 46 57% Total 80 100.0 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Sumber Informasi Sumber Informasi Frekuensi Presentase Bukan dari orang tua 28 35.0% Dari orang tua 52 65.5% Total 80 100.0 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Penyakit Menular Seksual Pengetahuan Frequensi Presentase Kurang 33 41.3% Baik 47 58.8% Total 80 100.0 Tabel 4 Hubungan Jenis Kelamin dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS) Pengetahuan Mengenai Jenis Total P Value OR Penyakit Menular Seksual Kelamin Kurang Baik 28 6 34 Perempuan (17.6%) (100.0%) (82.4%) 5 41 46 0.000 38.267 Laki-laki (10,9%) (89.1% (100,0% 70 47 80 Total (41,2%) (58.8%) (100.0%) 39 E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015) Berdasarkan menunjukan tabel bahwa lebih 1 proposinya pada remaja laki-laki dari yaitu 89.1% di bandingkan dengan setengah responden berjenis kelamin remaja perempuan 17.6%. laki-laki (57%). Berdasarkan tabel 2 Berdasarkan Hasil Uji menunjukan masih ada responden Statistik dengan menggunakan Chi yang mendapatkan Square tentang Penyakit Menular Seksual didapatkan nilai P sebesar 0.000 (PMS) dari sumber informasi yang (p<α) yang berarti bahwa secara bukan orang tua, yaitu sebanyak statistik terdapat hubungan yang (35%). informasi Berdasarkan tabel 3 pada Alpha = bermakna antara Menunjuka masih banyak remaja dengan pengetahuan yang memiliki pengetahuan kurang mengenai penyakit menular seksual tentang Penyakit Menular Seksual di SMAN 1 Warunggunung tahun (PMS) yaitu 41,3%. Tabel 2014. 4 jenis 0.01 kelamin remaja Menunjukan bahwa remaja yang Dari memiliki pengetahuan kurang lebih besar proporsinya perempuan pada yaitu remaja 82.4% di bandingkan dengan remaja laki-laki yaitu 10.9%. Begitu pula sebaliknya remaja yang memiliki pengetahuan penyakit seksual baik, 40 yang menular lebih besar hasil penelitian didapatkan nilai OR sebesar 38.267 yang artinya remaja perempuan memiliki resiko 38x lebih besar untuk memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakit menular seksual di bandingkan dengan lakilaki. Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46 Tabel 5 Hubungan Sumber informasi dengan pengetahun remaja mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS) Pengetahuan Mengenai Sumber P Menular Seksual OR Penyakit Informasi Total Value Kurang Baik Bukan dari 31 21 52 orang tua (59.6%) (40.4%) (100.0%) 2 26 28 Dari orang tua 0.000 19.190 (7,1`%) (92.9%) (100,0% 33 47 80 Total (41,2%) (58.8%) (100.0%) Tabel 5 Menunjukan bahwa remaja yang mendapatkan pengetahuan dari sumber informasi yaitu orang tua lebih tinggi (59.6%) dibandingkan informasi yang di dapatkan bukan dari orang tua (7.1%). Berdasarkan Hasil Berdasarkan tujuan hasil penelitian yang dilakukan pembahasan sebagai berikut: 1. Hubungan pada Alpha= Menular Seksual Uji 0.01 didapatkan nilai P sebesar 0.000 (P<α) (OR) 0.52 (CI: 95% 0.11243) yang berarti bahwa secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan pengetahuan mengenai Seksual Penyakit (PMS) di remaja Menular SMAN Warunggunung Tahun 2014. Kelamin dengan Pengetahuan Penyakit Berdasarkan hasil penelitian Statistik dengan menggunakan Chi Square Jenis 1 menunjukkan bahwa hasil analisis hubungan antara dengan Jensi Kelamin pengetahuan remaja mengenai Penyakit Menular Seksual bahwa remaja perempuan memiliki pengetahuan yang kurang mengenai Penyakit Menular Seksual sebesar (82.4%) remaja dibandingkan laki-laki pengetahuan yang yang dengan memiliki baik sebesar (10.9%). Pembahasan Berdasarkan Hasil Uji Statistik dengan menggunakan Chi Square pada Alpha= 0.01 41 E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015) didapatkan nilai P sebesar 0.000 menunjukan bahwa Jenis Kelamin (p<α) (OR) 38.267 (CI: 95% 10.635- perempuan 137.686) yang berarti bahwa secara pengetahuannya statistik terdapat hubungan yang dengan remaja laki-laki yang lebih bermakna antara tinggi. dengan pengetahuan Jenis kelamin remaja lebih Hal rendah dibandingkan tersebut simpulkan bahwa dapat setiap di remaja mengenai penyakit menular seksual yang berjenis kelamin berberbeda, di SMA N 1 Warunggunung tahu juga memiliki 2014. berbeda tentang Penyakit Menular pengetahuan hasil Seksual (PMS). penelitian yang dilakukan SKRRI Menurut Pada menunjukan tahun 2002 persentase jumlah perempuan pernah mereka HIV/AIDS, kelamin tentang berdasarkan terdapat sekitar maupun mempunyai 79,5% Menular Seksual, karena dilihat dari tentang HIV/AIDS 73,2% sesama pernah Remaja perempuan mendengar sedangkan tentang remaja pengetahuan yang berbeda mengenai Penyakit kepribadian remaja laki-laki jenis remaja laki-laki pernah mendengar dan bahwa setiap yang berjenis kelamin baik remaja 15-24 tahun yang sudah mendengar Peneliti yang serta teman pergaulannya sebayanya. Disni laki-laki lebih tinggi HIV/AIDS pengetahuannya karena seorang laki- laki-laki yang laki kepribadiannya lebih cenderung tidak pernah mendengar tentang terbuka dengan teman sebaya di HIV/AIDS sekitar 20,1% dan remaja bandingkan dengan perempuan yang perempuan memiliki mendengar yang tidak tentang pernah HIV/AIDS kepribadiannya dan mempunyai rasa malu untuk sekitar 26,8% (SKRRI, BKKBN, menceritakan 2002). Menular Seksual (PMS). Begitu pula hasil penelitian Wahyuni (2012) tulisnya hasil 42 dalam karya analisis data tertutup 2. tentang Penyakit Hubungan Sumber Informasi dengan Pengetahuan Penyakit Menular Seksual Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46 Berdasarkan hasil penelitian normatif yang dibaurkan dengan bahwa remaja yang mendapatkan berita dan hiburan. Media sering pengetahuan dari sumber informasi kali yaitu orang tua lebih tinggi (59.6%) pengembangan kebudayaan, bukan dibandingkan saja informasi dapatkan bukan yang di dari orang tua (7.1%). Berdasarkan sebagai dalam pengembangan wahana pengertian bentuk seni dan Uji simbol, tetapi juga dalam pengertian Statistik dengan menggunakan Chi pengembangan tatacara, model, gaya Square hidup pada Hasil berperan Alpha= 0.01 dan norma-norma Media didapatkan nilai P sebesar 0.000 massa berperan sebagai agent of (P<α) (OR) 0.52 (CI: 95% 0.11- change yaitu sebagai 243) yang berarti bahwa secara pelopor perubahan, statistik terdapat paradigm bermakna informasi hubungan antara dengan yang sumber pengetahuan utama institusi ini adalah media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan sebagai remaja mengenai Penyakit Menular institusi perubahan masyarakat yaitu Seksual (PMS) perannya sebagai media education, di SMA N Warunggunung Tahun 2014. ini 1 Hal selain itu media massa juga dapat dikatakan bahwa berperan sebagai media informasi pengetahuan remaja bisa dan terakhir media massa sebagai berpengaruh terhadap sumber hiburan. informasi. Hal ini sesuai dengan apa Sutopo dalam Muktiyo (2009) berpendapat bahwa di dalam yang dikemukakan oleh McQuail proses perubahan (2003), yaitu media massa telah dikatakan menjadi sumber dominan bukan saja memiliki peran yang bagi individu untuk memperoleh dalam gambaran dan citra realitas sosial, serta informasi. Komunikasi sebagai tetapi juga bagi masyarakat dan satu proses transfer informasi, pesan, kelompok secara kolektif. Media pengetahuan dan teknologi memiliki memberikan nilai-nilai dan penilaian peran yang sangat besar di dalam bahwa sosial, media menyebarluaskan dapat massa strategis pesan 43 E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015) membawa perubahan pikiran, pengetahuan (Santrock, 2003). sikap maupun perilaku masyarakat. Potter Muktiyo (2001) (2009) bahwa struktur Hasil penelitian karya tulis dalam berpendapat pengetahuan di ilmiah yang didapatkan oleh (Cangra,2003) bahwa penggunaan media massa untuk mengakses bangun dari keahlian yang dimiliki materi kesehatan reproduksi masuk dan informasi yang diterima baik ke dalam kategori sedang yaitu dari media maupun dari lingkungan sebesar 143 siswa (79,89%). Media (dunia) massa nyata. walaupun Media memiliki mengkonstruksi berdasarkan namun kemampuan memungkinkan media, informasi dari sumber kepada massa masyarakat Penggunaan media sumber pengetahuan Teori Piaget remaja masuk sedang maupun media dalam yaitu kategori responden menggunakan 4-8 jenis media massa. menyebutkan cenderung massa pesan Adapun Penelitian lain yang untuk dilakukan pengetahuannya dari Hubungan oleh (Winarni 2006) Sumber-Sumber informasi yang mereka dapat yaitu Informasi dengan dari media massa, teman, maupun Remaja orangtua. Remaja menggabungkan Reproduksi pengalaman mereka alat subyektivitas seseorang membangun yang satu penyampaian tanpa batas (Bungin, 2008). bahwa komunikasi salah media kehidupan merupakan adalah realitas kehadiran dalam massa Pengetahuan tentang di SMUN Kesehatan 1 Jetis dan pengamatan Bantul Yogyakarta didapatkan hasil untuk membentuk bahwa Semakin banyak informasi pengetahuan mereka dan yang diperoleh remaja tentang menyertakan pemikiran- pemikiran kesehatan reproduksi maka semakin baru yang mereka dapatkan dari baik tingkat pengetahuan kesehatan sumber informasi karena tambahan reproduksi informasi akan Penyakit Menular Seksual (PMS). mengembangkan pemahaman mereka tentang suatu 44 Jadi, termasuk menurut tentang peneliti Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46 bahwa sumber informasi yang di dapatkan oleh remaja baik dari orang tua, teman sebaya, maupun media masa, itu dapat menambah pengetahuan remaja terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS). Jadi, menurut sumber peneliti informasi bahwa yang di dapatkan oleh remaja baik dari orang tua, teman sebaya, maupun media massa, itu dapat menambah pengetahuan remaja begitu http:www.fourseasonnews.com/2013 /06pengertian-jeniskelamin.html Wikipedia, 2009. Pengertian Jenis Kelamin Kusiran, Eny, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita, Penerbit Salemba Medika, Jakarta Selatan. terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS). Walaupun Karyawati, Tutur Inang, 2013. Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XI tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) di SMA Negeri Surakarta Tahun 2013, Surakarta. tapi informasi yang didapatkan oleh remaja lebih Reproduksi Lestari, Tri Wijaya, dkk., 2013. Kesehatan Berbasis Kompetensi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. baik dari orang tua dibandingkan bukan dari orang tua, karena informasi yang mereka dapatkan bukan dari orang tua memiliki sifat negatif, misalkan internet, yaitu facebook, twitter dari sumber google, youtube, dan sebagainya, dari media massa yaitu, televisi yang menyajikan film- film yang bukan sewajarnya untuk anak-anak remaja. Daftar Pustaka Dalil, Sjaifudin Fahmi, dkk., 2011. Infeksi Menular Seksual, Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta. Pinem, Saroha, 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi, Penerbit CV Trans Info Media, Jakarta. Rowitz, Louis, 2008. Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat : Aplikasi dalam Praktik, Penerbit Kedokteran EGC, Jakarta. Saefudin, Malik, 2011. Metodelogi Penelitian Kesehatan Masyarakat, Penerbit CV Trans Info Media, Jakarta. 45 E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015) Tanjung, Bahdin Nur, Ardial, 2005. Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Proposal Skripsi dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri menjadi Penulis Artikel Ilmiah, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Wahyuni, Siti, 2012. Hubungan antara Pengetahuan Remaja tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) dengan Jenis Kelamin dan Sumber Informasi di SMAN 3 Banda Aceh Tahun 2012, Banda Aceh. Widyastuti, Yani, 2009. Kesehatan Reproduksi, Penerbit Fitramaya, Yogyakarta. Rahmawati, Novia, 2012. Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Penyakit Menular Seksual Siswa Kelas XI di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2012, Surakarta. 46