E-Jurnal Obstretika - Jurnal Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro

advertisement
Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46
E-Jurnal Obstretika
Vol. 3│No. 1
Hubungan Jenis Kelamin Dan Sumber Informasi
Dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Penyakit
Menular Seksual (Pms)
Susan Septiani* Anis Ervina**
*
AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
**
AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
Article Info
Abstract
Keywords:
Cross Sectional,
Sexually Transmitted Disease
This study aims to determine the relationship of
gender and knowledge resources with teens about
sexually
transmitted
diseases
in
SMAN
1
Warunggunung. This study was conducted in August
with a population of 400 people. Sistemetik
sampling quota sampling, the sample size of 80
people. The results showed that female respondents
had low knowledge, while respondents were male
sex has a high knowledge. The results of the study
with a statistical test (chi-square) shows that there is
a relationship between sex with a teenager's
Corresponding Author:
[email protected]
[email protected]
knowledge about sexually transmitted diseases with
a value of P = 0.00 (P> 0.01). The mass media is a
source
of
information
chosen
by
the
most
knowledgeable respondents are high, while the
parents are giving the lowest information where
only 18 people. Results of statistical tests (ChiSquare) obtained P = 0.00 (P<0.01).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
jenis kelamin
dan sumber informasi dengan
33
E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015)
pengetahuan remaja mengenai penyakit menular
seksual di SMA N 1 Warunggunung. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus dengan jumlah
populasi
400 orang. Pengambilan sampel secara
sistemetik quota sampling, dengan jumlah sampel
80 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
responden yang berjenis
kelamin perempuan
mempunyai pengetahuan yang rendah, sedangkan
responden
mempunyai
penelitian
yang
berjenis
pengetahuan
dengan
uji
kelamin
yang
laki-laki
tinggi.
statistik
Hasil
(chi-square)
menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis
kelamin dengan pengetahuan
remaja mengenai
penyakit menular seksual dengan nilai P = 0,00 (P >
0,01). Media massa merupakan sumber informasi
terbanyak yang dipilih oleh responden yaitu
berpengetahuan
E-Jurnal Obstretika
Volume 3 Nomor 1
Januari-Juni 2015
hh. 33-46
©2015 EJOS. All rights reserved.
tinggi,
tua
hanya 18 orang. Hasil uji statistik (Chi-Square) di
peroleh P = 0,00(P < 0,01)..
Dampak yang timbul akibat
Penyakit Menular Seksual
penyakit
melalui
orang
merupakan pemberi informasi terendah dimana
Pendahuluan
adalah
sedangkan
yang
hubungan
menular
seksual
Penyakit Menular Seksual (PMS)
ini, khususnya pada remaja tidak
dapat
diabaikan
begitu
saja.
Penyakit
Akibat- akibat yang sering terjadi
menular ini akan lebih beresiko
adalah penyulit atau pun penjalaran
bila melakukan hubungan seksual
penyakit pada organ tubuh lainnya
dengan berganti– ganti pasangan
seperti
baik melalui vagina, oral, maupun
gonore dan sifilis. Infeksi PMS
anal. (Kusmiran, 2011).
terutama
(hubungan
kelamin).
terjadi
gonore
pada
dan
penyakit
infeksi
klamidia pada alat-alat reproduksi
34
Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46
perempuan
dapat
kemandulan,
mengakibatkan
PMS
dapat
dan lebih dari 50% merupakan
kelompok
remaja
dan
dewasa
mempermudah penularan Human
muda. Yaitu, umur di bawah 25
Immunodeificiency
tahun (Soetjiningsih, 2004).
Immuno
Virus/Acquired
Deficiency
(HIV/AIDS
)dari
Syndrome
seseorang
ke
orang lain. (Soetjiningsih, 2004).
Infeksi Menular
Sexually
Transmitted
Di
Indonesia,
menular
seksual
dan gonorrhea, prevalensi penyakit
Diseases
menular seksual di Indonesia sangat
merupakan
kesehatan
Jakarta
prevalensi
masyarakat di seluruh dunia, baik di
29,8%,
syphilis
negara maju (industri) maupun di
chlamydia
negara
berkembang
insiden
syphilis
maupun
prevalensi
yang
sebenarnya
di
berbagai
ketahui
paling
Seksual/
tinggi ditemukan
tidak di
yang
banyak ditemukan adalah syphilis
(IMS/STD) sampai saat ini masih
masalah
penyakit
negara
dengan
pasti.
tahun.
di
22,7%.
terus
gonorrhea
25,2%
Di
terus
peningkatan
dan
kejadian
meningkat
peningkatan
2004
kota
setiap
pada tahun
menunjukkan
menjadi
Berdasarkan laporan laporan yang
sementara
di kumpulkan oleh World Health
meningkat menjadi 22,1%. Setiap
Organization (WHO) setiap tahun
orang bisa tertular penyakit menular
di seluruh negara terdapat sekitar
seksual.
250
meningkatnya penyebaran penyakit
juta
penderita
baru
yang
pada
tahun
18,9%,
Kecenderungan
2005
kian
meliputi penyakit gonore, sifilis,
ini disebabkan perilaku
herpes,
tersebut
yan bergonta-ganti pasangan, dan
WHO
adanya hubungan seksual pranikah
cenderung meningkat dari waktu ke
diluar nikah yang cukup tinggi.
waktu (UI, 2009).
Kebanyakan
dan
menurut
hasil
jumlah
analisis
Di Amerika Serikat dari 20
juta kasus IMS yang di laporkan
setahunya,
30% adalah remaja,
penderita
seksual
penyakit
menular seksual adalah remaja usia
15-29
tahun
(Lestari,
2008).
Sedangkan di Lebak terdapat 35
orang
yang
terkena
penyakit
35
E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015)
menular seksual (Dinkes, 2013).
Pada
Jumlah remaja 15-24 tahun
yang sudah pernah
tentang
mendengar
HIV/AIDS,
berdasarkan
era
komunikasi
informasi ini media masa tidak
dapat di gantikan untuk ikut serta
dalam
menyampaikan
kepada
informasi
kelamin
terdapat
sekitar
penting
remaja
laki-laki
pernah
umumnya dan remaja khususnya.
mendengar tentang HIV/AIDS dan
Media masa sangat efektif untuk
73,2% remaja perempuan pernah
menyampaikan informasi, terutama
mendengar
HIV/AIDS.
juga untuk mempromosikan hal-hal
Sedangkan remaja laki-laki yang
yang bersifat spesifik (Soetjiningsih,
tidak pernah mendengar tentang
2004).
jenis
79,5%
tentang
HIV/AIDS
remaja
sekitar
20,1%
dan
yang
tidak
masa kehidupan individu di mana
mendengar
tentang
terjadi eksplorasi psikologis untuk
sekitar
26,8%
menemukan identitas diri. Pada
perempuan
pernah
HIV/AIDS
(Wahyuni, 2012).
Remaja
masyarakat
merupakan
suatu
masa transisi dari masa anak-anak
Berdasarkan penelitian yang
ke masa remaja, individu mulai
telah dilakukan (Lestari,2009), studi
mengembangkan ciri-ciri
diskriptif
dan konsep diri menjadi lebih
tingkat
pengetahuan
abstrak
(PSK)
berbeda. Remaja mulai memandang
tentang penyakit menular seksual di
diri dengan penilaian dan standar
Desa
Kecamatan
pribadi,
Kabupaten
interpretasi
pekerja
seks
komersil
Sidomukti
Karanganyar
tetapi
kurang
dalam
perbandingan
social.
reponden
Sekitar 1 miliar atau setiap 1 di
pekerja seks komersil (PSK) yang
antara 6 penduduk dunia adalah
mempunyai pengetahuan baik 39
remaja, sebanyak 85% di antaranya
orang
pengetahuan
hidup di negara berkembang, di
cukup 45 orang (48,38%) dan yang
Indonesia jumlah dan kaum muda
mempunyai pengetahuan kurang 11
berkembang sangat cepat, Antara
orang (11,82%).
tahun 1970 dan 2000, kelompok
Pekalongan.
Dari
(39,78%),
95
umur 15-24 jumlahnya meningkat
36
Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46
dari 21 juta menjadi 43 juta atau
Berdasarkan
pertimbangan
dari 18% menjadi 21% dari total
di atas, maka penulis tertarik ingin
jumlah
melakukan
populasi
penduduk
Indonesia (Kusmiran, 2011).
penelitian ini yang
berjudul hubungan jenis kelamin
Remaja akan melewati 3
dan sumber
informasi
tahap kematangan psikososial dan
pengetahuan
remaja
seksual, antara lain , masa remaja
penyakit menular seksual di SMA N
awal
1 Warunggunung.
/dini
(Early
adolescence)
umur 11-13 tahun, masa remaja
terhadap
mengenai
Metodologi Penelitian
pertengahan (Middle adolescence)
Penelitian
ini
merupakan
umur 14 -16 tahun, dan yang
analitik
terahir masa remaja lanjut (Late
sectional,
yaitu
rancangan
adolescence) umur 17 - 20 tahun.
penelitian
dengan
melakukan
(Kumalasari, 2004).
kuantitatif
tipe
cross
pengukuran atau pengamatan pada
Berdasarkan
studi
saat
bersamaan
antara
pendahuluan yang dilakukan oleh
resiko/paparan
peneliti
Mengenai hubungan antra jenis
di
SMAN
1
kelamin
siswa,
siswa,
terhadap
(40%)
mengenai penyakit menular seksual
Penyakit
di SMA N 1 Warunggunung tahun
Menular Seksual (PMS), dan 6
2014. Variabel bebas dan variabel
orang (60%) siswa yang tidak
terikat diobservasi
mengetahui
pada saat yang sama. Tipe ini
diantaranya
mengetahui
10
4
orang
orang
tentang
tentang
Menular Seksual
Penyakit
(PMS). Dari 6
SMAN
(83,3%) dan
Kecamatan
pernah
mendapatkan
tentang PMS.
penyuluhan
pengetahuan
remaja
hanya sekali
Lokasi peneliti dipilih di
banyak pada siswa perempuan 5
belum
informasi
dalam suatu populasi tertentu.
orang yang tidak mengetahui lebih
seluruhnya
sumber
penyakit.
Warunggunung, terdapat beberapa
dari
dan
dengan
factor
1
Warunggunung,
Warunggunung,
Provinsi Banten. Penentuan
penelitian
dilakukan
lokasi
dengan
37
E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015)
mempertimbangkan
bahwa
di
atau wakil populasi yang diteliti.
SMAN 1 Warunggunung belum
Dinamakan
pernah dilakukan penelitian yang
apabila
berkaitan dengan focus penelitian
menggeneralisasikan
sekarang.
penelitian sampel. Sampel dalam
Variabel dalam penelitian
ini
terdiri
dari
dua
variabel,
yaitu variabel bebas dan terikat.
Variabel
kelamin
bebas
tentang
penelitian
kita
sampel
bermaksud
untuk
hasil
penelitian ini diambil dari sebagian
populasi
siswa
SMAN
1
Warunggunung tahun 2014.
jenis
Analisis univariat bertujuan
dan sumber
informasi,
untuk
menjelaskan
sedangkan
variabel
terikat
mendeskripsikan
mengenai
pengetahuan
remaja
setiap
atau
karakteristik
variabel
peneliti. Bentuk
tentang penyakit menular seksual
analisis univariat tergantung dari
(PMS).
jenis datanya. Untuk data numeric
Populasi
keseluruhan
adalah
subjek
penelitian
Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam
wilayah
penelitian
maka
penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Studi atau penelitiannya
juga disebut studi populasi atau
studi
sensus
Populasi
(Arikunto,
dalam
2010).
penelitian
ini
adalah seluruh siswa SMAN 1
Warunggunung tahun 2014 baik
yang
berjenis
kelamin
laki-laki
maupun perempuan, dari kelas 1
sampai kelas 2 berjumlah 400.
Sampel
38
adalah
sebagian
digunakan nilai mean atau rata-rata,
median dan standar deviasi. Pada
umumnya dalam
hanya
analisis
menghasilkan
ini
distribusi
frekuensi dan presentase dari tiap
variabel.
Misalnya
distribusi
frekuensi
responden
berdasarkan
umur,
jenis
kelamin,
tingkat
pendidikan dan sebagainya. Analisis
bivariat yang dilakukan terhadap
dua
variabel
berhubungan
yang
atau
diduga
berkorelasi.
Yang mana pada penelitian ini
akan menganalisis variabel jenis
kelamin dan sumber informasi.
Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46
remaja di SMAN 1 Warunggunung
Hasil Penelitian
Data
diperoleh
dalam
dari
melalui pengisian
analisis
data
angket
ini
primer
pada
tahun 2014. Tahapan analisis ini
dilakukan
adalah
univariat
dan
bivariat. Hasil penelitian ini di
uraikan sebagai berikut:
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Remaja Putri Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Perempuan
34
42%
Laki-Laki
46
57%
Total
80
100.0
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Sumber Informasi
Sumber Informasi
Frekuensi
Presentase
Bukan dari orang tua
28
35.0%
Dari orang tua
52
65.5%
Total
80
100.0
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Penyakit
Menular Seksual
Pengetahuan
Frequensi
Presentase
Kurang
33
41.3%
Baik
47
58.8%
Total
80
100.0
Tabel 4
Hubungan Jenis Kelamin dengan Pengetahuan Remaja Mengenai
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Pengetahuan Mengenai
Jenis
Total
P Value
OR
Penyakit Menular Seksual
Kelamin
Kurang
Baik
28
6
34
Perempuan
(17.6%)
(100.0%)
(82.4%)
5
41
46
0.000
38.267
Laki-laki
(10,9%)
(89.1%
(100,0%
70
47
80
Total
(41,2%)
(58.8%)
(100.0%)
39
E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015)
Berdasarkan
menunjukan
tabel
bahwa
lebih
1
proposinya pada remaja laki-laki
dari
yaitu 89.1% di bandingkan dengan
setengah responden berjenis kelamin
remaja perempuan 17.6%.
laki-laki (57%). Berdasarkan tabel 2
Berdasarkan
Hasil
Uji
menunjukan masih ada responden
Statistik dengan menggunakan Chi
yang
mendapatkan
Square
tentang
Penyakit Menular Seksual
didapatkan nilai P sebesar 0.000
(PMS) dari sumber informasi yang
(p<α) yang berarti bahwa secara
bukan orang tua, yaitu sebanyak
statistik terdapat hubungan yang
(35%).
informasi
Berdasarkan
tabel
3
pada
Alpha
=
bermakna
antara
Menunjuka masih banyak remaja
dengan
pengetahuan
yang memiliki pengetahuan kurang
mengenai penyakit menular seksual
tentang Penyakit Menular Seksual
di SMAN 1 Warunggunung tahun
(PMS) yaitu 41,3%. Tabel
2014.
4
jenis
0.01
kelamin
remaja
Menunjukan bahwa remaja yang
Dari
memiliki pengetahuan kurang lebih
besar
proporsinya
perempuan
pada
yaitu
remaja
82.4%
di
bandingkan dengan remaja laki-laki
yaitu
10.9%.
Begitu
pula
sebaliknya remaja yang memiliki
pengetahuan
penyakit
seksual
baik,
40
yang
menular
lebih
besar
hasil
penelitian
didapatkan nilai OR sebesar 38.267
yang
artinya
remaja
perempuan
memiliki resiko 38x lebih besar
untuk memiliki pengetahuan yang
kurang
tentang penyakit menular
seksual di bandingkan dengan lakilaki.
Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46
Tabel 5
Hubungan Sumber informasi dengan pengetahun remaja mengenai
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Pengetahuan Mengenai
Sumber
P
Menular Seksual
OR
Penyakit
Informasi
Total
Value
Kurang
Baik
Bukan dari
31
21
52
orang tua
(59.6%)
(40.4%)
(100.0%)
2
26
28
Dari orang tua
0.000 19.190
(7,1`%)
(92.9%)
(100,0%
33
47
80
Total
(41,2%)
(58.8%)
(100.0%)
Tabel 5 Menunjukan bahwa
remaja
yang
mendapatkan
pengetahuan dari sumber informasi
yaitu orang tua lebih tinggi (59.6%)
dibandingkan informasi yang di
dapatkan bukan dari orang tua
(7.1%). Berdasarkan
Hasil
Berdasarkan tujuan hasil penelitian
yang dilakukan pembahasan sebagai
berikut:
1.
Hubungan
pada
Alpha=
Menular Seksual
Uji
0.01
didapatkan nilai P sebesar 0.000
(P<α) (OR) 0.52 (CI: 95% 0.11243) yang berarti bahwa secara
statistik terdapat hubungan yang
bermakna antara sumber informasi
dengan
pengetahuan
mengenai
Seksual
Penyakit
(PMS)
di
remaja
Menular
SMAN
Warunggunung Tahun 2014.
Kelamin
dengan Pengetahuan Penyakit
Berdasarkan hasil penelitian
Statistik dengan menggunakan Chi
Square
Jenis
1
menunjukkan
bahwa hasil analisis
hubungan antara
dengan
Jensi
Kelamin
pengetahuan
remaja
mengenai Penyakit Menular Seksual
bahwa remaja perempuan memiliki
pengetahuan yang kurang mengenai
Penyakit Menular Seksual sebesar
(82.4%)
remaja
dibandingkan
laki-laki
pengetahuan
yang
yang
dengan
memiliki
baik
sebesar
(10.9%).
Pembahasan
Berdasarkan
Hasil
Uji
Statistik dengan menggunakan Chi
Square
pada
Alpha=
0.01
41
E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015)
didapatkan nilai P sebesar 0.000
menunjukan bahwa Jenis Kelamin
(p<α) (OR) 38.267 (CI: 95% 10.635-
perempuan
137.686) yang berarti bahwa secara
pengetahuannya
statistik terdapat hubungan yang
dengan remaja laki-laki yang lebih
bermakna
antara
tinggi.
dengan
pengetahuan
Jenis
kelamin
remaja
lebih
Hal
rendah
dibandingkan
tersebut
simpulkan bahwa
dapat
setiap
di
remaja
mengenai penyakit menular seksual
yang berjenis kelamin berberbeda,
di SMA N 1 Warunggunung tahu
juga memiliki
2014.
berbeda tentang Penyakit Menular
pengetahuan
hasil
Seksual (PMS).
penelitian yang dilakukan SKRRI
Menurut
Pada
menunjukan
tahun
2002
persentase
jumlah
perempuan
pernah
mereka
HIV/AIDS,
kelamin
tentang
berdasarkan
terdapat
sekitar
maupun
mempunyai
79,5%
Menular Seksual, karena dilihat dari
tentang HIV/AIDS
73,2%
sesama
pernah
Remaja
perempuan
mendengar
sedangkan
tentang
remaja
pengetahuan
yang berbeda mengenai Penyakit
kepribadian
remaja
laki-laki
jenis
remaja laki-laki pernah mendengar
dan
bahwa
setiap yang berjenis kelamin baik
remaja 15-24 tahun yang sudah
mendengar
Peneliti
yang
serta
teman
pergaulannya
sebayanya. Disni
laki-laki
lebih
tinggi
HIV/AIDS
pengetahuannya karena seorang laki-
laki-laki yang
laki kepribadiannya lebih cenderung
tidak pernah mendengar
tentang
terbuka dengan teman sebaya di
HIV/AIDS sekitar 20,1% dan remaja
bandingkan dengan perempuan yang
perempuan
memiliki
mendengar
yang
tidak
tentang
pernah
HIV/AIDS
kepribadiannya
dan mempunyai rasa malu untuk
sekitar 26,8% (SKRRI, BKKBN,
menceritakan
2002).
Menular Seksual (PMS).
Begitu pula hasil penelitian
Wahyuni
(2012)
tulisnya
hasil
42
dalam
karya
analisis
data
tertutup
2.
tentang
Penyakit
Hubungan Sumber Informasi
dengan Pengetahuan Penyakit
Menular Seksual
Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46
Berdasarkan hasil penelitian
normatif yang dibaurkan
dengan
bahwa remaja yang mendapatkan
berita dan hiburan. Media sering
pengetahuan dari sumber informasi
kali
yaitu orang tua lebih tinggi (59.6%)
pengembangan kebudayaan, bukan
dibandingkan
saja
informasi
dapatkan bukan
yang
di
dari orang tua
(7.1%). Berdasarkan
sebagai
dalam
pengembangan
wahana
pengertian
bentuk seni dan
Uji
simbol, tetapi juga dalam pengertian
Statistik dengan menggunakan Chi
pengembangan tatacara, model, gaya
Square
hidup
pada
Hasil
berperan
Alpha=
0.01
dan
norma-norma
Media
didapatkan nilai P sebesar 0.000
massa berperan sebagai agent of
(P<α) (OR) 0.52 (CI: 95% 0.11-
change
yaitu sebagai
243) yang berarti bahwa secara
pelopor
perubahan,
statistik terdapat
paradigm
bermakna
informasi
hubungan
antara
dengan
yang
sumber
pengetahuan
utama
institusi
ini
adalah
media
massa.
Dalam menjalankan paradigmanya
media
massa
berperan
sebagai
remaja mengenai Penyakit Menular
institusi perubahan masyarakat yaitu
Seksual (PMS)
perannya sebagai media education,
di
SMA
N
Warunggunung Tahun 2014.
ini
1
Hal
selain
itu
media
massa
juga
dapat
dikatakan
bahwa
berperan sebagai media informasi
pengetahuan
remaja
bisa
dan terakhir media massa sebagai
berpengaruh
terhadap
sumber
hiburan.
informasi.
Hal ini sesuai dengan apa
Sutopo
dalam
Muktiyo
(2009) berpendapat bahwa di dalam
yang dikemukakan oleh McQuail
proses
perubahan
(2003), yaitu media massa telah
dikatakan
menjadi sumber dominan bukan saja
memiliki peran yang
bagi individu untuk memperoleh
dalam
gambaran dan citra realitas sosial,
serta informasi. Komunikasi sebagai
tetapi juga bagi masyarakat dan
satu proses transfer informasi, pesan,
kelompok secara kolektif. Media
pengetahuan dan teknologi memiliki
memberikan nilai-nilai dan penilaian
peran yang sangat besar di dalam
bahwa
sosial,
media
menyebarluaskan
dapat
massa
strategis
pesan
43
E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015)
membawa
perubahan
pikiran,
pengetahuan (Santrock, 2003).
sikap maupun perilaku masyarakat.
Potter
Muktiyo
(2001)
(2009)
bahwa struktur
Hasil penelitian karya tulis
dalam
berpendapat
pengetahuan
di
ilmiah
yang
didapatkan
oleh
(Cangra,2003) bahwa penggunaan
media
massa
untuk
mengakses
bangun dari keahlian yang dimiliki
materi kesehatan reproduksi masuk
dan informasi yang diterima baik
ke dalam kategori sedang yaitu
dari media maupun dari lingkungan
sebesar 143 siswa (79,89%). Media
(dunia)
massa
nyata.
walaupun
Media
memiliki
mengkonstruksi
berdasarkan
namun
kemampuan
memungkinkan
media,
informasi
dari sumber kepada
massa
masyarakat
Penggunaan
media
sumber
pengetahuan
Teori Piaget
remaja
masuk
sedang
maupun
media
dalam
yaitu
kategori
responden
menggunakan 4-8 jenis media massa.
menyebutkan
cenderung
massa
pesan
Adapun Penelitian lain yang
untuk
dilakukan
pengetahuannya dari
Hubungan
oleh
(Winarni
2006)
Sumber-Sumber
informasi yang mereka dapat yaitu
Informasi dengan
dari media massa, teman, maupun
Remaja
orangtua. Remaja menggabungkan
Reproduksi
pengalaman
mereka
alat
subyektivitas
seseorang
membangun
yang
satu
penyampaian
tanpa batas (Bungin, 2008).
bahwa
komunikasi
salah
media
kehidupan
merupakan
adalah
realitas
kehadiran
dalam
massa
Pengetahuan
tentang
di
SMUN
Kesehatan
1
Jetis
dan
pengamatan
Bantul Yogyakarta didapatkan hasil
untuk
membentuk
bahwa Semakin banyak informasi
pengetahuan
mereka
dan
yang diperoleh remaja tentang
menyertakan pemikiran- pemikiran
kesehatan reproduksi maka semakin
baru yang mereka dapatkan dari
baik tingkat pengetahuan kesehatan
sumber informasi karena tambahan
reproduksi
informasi akan
Penyakit Menular Seksual (PMS).
mengembangkan
pemahaman mereka tentang suatu
44
Jadi,
termasuk
menurut
tentang
peneliti
Susan Septiani dan Anis Ervina/ Hubungan jenis Kelamin ...Mengenai Penyakit Menular Seksual/33-46
bahwa sumber informasi yang di
dapatkan oleh remaja baik dari
orang tua, teman sebaya, maupun
media masa, itu dapat menambah
pengetahuan
remaja
terhadap
Penyakit Menular Seksual (PMS).
Jadi,
menurut
sumber
peneliti
informasi
bahwa
yang
di
dapatkan oleh remaja baik dari
orang tua, teman sebaya, maupun
media massa, itu dapat menambah
pengetahuan
remaja
begitu
http:www.fourseasonnews.com/2013
/06pengertian-jeniskelamin.html Wikipedia, 2009.
Pengertian Jenis Kelamin
Kusiran, Eny, 2011. Kesehatan
Reproduksi
Remaja
dan
Wanita, Penerbit
Salemba Medika, Jakarta Selatan.
terhadap
Penyakit Menular Seksual (PMS).
Walaupun
Karyawati, Tutur Inang, 2013.
Tingkat Pengetahuan Siswa
Kelas XI tentang Penyakit
Menular Seksual (PMS) di
SMA Negeri Surakarta Tahun
2013, Surakarta.
tapi
informasi
yang didapatkan oleh remaja lebih
Reproduksi Lestari,
Tri
Wijaya,
dkk., 2013.
Kesehatan
Berbasis
Kompetensi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
baik dari orang tua dibandingkan
bukan
dari
orang
tua,
karena
informasi yang mereka dapatkan
bukan dari orang tua memiliki sifat
negatif,
misalkan
internet,
yaitu
facebook,
twitter
dari
sumber
google,
youtube,
dan sebagainya,
dari media massa yaitu, televisi yang
menyajikan film- film yang bukan
sewajarnya untuk anak-anak remaja.
Daftar Pustaka
Dalil,
Sjaifudin Fahmi, dkk.,
2011.
Infeksi
Menular
Seksual,
Penerbit Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia, Jakarta.
Notoatmodjo,
Soekidjo,
2010.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan, Penerbit PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Pinem, Saroha, 2009. Kesehatan
Reproduksi dan Kontrasepsi,
Penerbit CV Trans Info Media,
Jakarta.
Rowitz, Louis, 2008. Kepemimpinan
Kesehatan
Masyarakat
:
Aplikasi
dalam
Praktik,
Penerbit Kedokteran
EGC,
Jakarta.
Saefudin,
Malik,
2011.
Metodelogi
Penelitian
Kesehatan
Masyarakat,
Penerbit CV Trans Info Media,
Jakarta.
45
E-Jurnal Obstretika (Vol 3, No. 1, Januari-Juni 2015)
Tanjung, Bahdin Nur, Ardial,
2005.
Pedoman
Penulis
Karya
Ilmiah (Proposal
Skripsi
dan
Tesis) dan
Mempersiapkan Diri menjadi
Penulis
Artikel
Ilmiah,
Penerbit Kencana Prenada
Media Group, Jakarta.
Wahyuni, Siti, 2012. Hubungan
antara Pengetahuan Remaja
tentang Penyakit Menular
Seksual (PMS) dengan Jenis
Kelamin dan Sumber Informasi
di SMAN 3 Banda Aceh Tahun
2012, Banda Aceh.
Widyastuti,
Yani,
2009.
Kesehatan
Reproduksi,
Penerbit
Fitramaya,
Yogyakarta.
Rahmawati, Novia, 2012. Tingkat
Pengetahuan Remaja tentang
Penyakit Menular Seksual
Siswa Kelas XI di SMA Batik
1 Surakarta Tahun 2012,
Surakarta.
46
Download