pengembangan sistem informasi administrasi pemeriksaan pasien

advertisement
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMERIKSAAN
PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA BERBASIS WEB
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Yustina Maulani
09.11.3288
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
DEVELOPMENT INFORMATION SYSTEM OF EXAMINATION PATIENTS
ADMINISTRATION IN RADIOLOGY INSTALLATION
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
HOSPITAL WEB-BASED
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMERIKSAAN PASIEN DI
INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA BERBASIS WEB
Yustina Maulani
Kusrini
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of technology and information systems at present occupies a key
role and is needed by a company or organization. This is realized by using the computer as a
tool that is able to store and process data in a rapid, precise and accurate. Along with these
developments, a company or organization required to improve the quality of information
systems in order to compete in the era of globalization. To improve the quality of information
systems, the optimal use of technology will support the efficiency and effectiveness of work,
so as to produce an accurate output.
PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital has to apply information technology to
improve the quality of care for patients. Radiology Installation PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Hospital is one of the installations in the PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Hospital being developed computer-based information systems to support their operations.
Previously, the staff at the Radiology Installation PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital
using spreadsheets applications such as Microsoft Office Excel for data processing. The
growth of patient data and examination of patients in the future be considered for Radiology
Installation PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital to develop an information system
administration in an integrated examination of patients with the database system.
The information system of examination administration in Radiology Installation PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Hospital was developed by the Unified Process. Unified Process
is included in the paradigm of object-oriented software development. The system is
implemented using the PHP programming language and MySQL as the DBMS. This
information system can help the radiology staff in managing patient administration data
inspection and report on the administration of Radiology Installation.
Keywords: Information Systems, Administration, Patient Examination
1.
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam
era sekarang ini, menuntut perusahaan untuk menyusun kembali proses bisnis yang terjadi
dalam internal perusahaan. Dalam hal ini teknologi komputer dan telekomunikasi memegang
peranan yang sangat penting karena kemampuannya untuk menembus batas ruang dan
waktu serta mampu mendukung kelancaran proses di dalam suatu perusahaan. Tentunya
dengan penggunaan teknologi yang tepat guna dan mampu menghasilkan informasi yang
cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan oleh pengguna teknologi informasi.
Penyelenggaraan
upaya
kesehatan
di
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta juga tidak lepas dari peran serta administrasi pemeriksan pasien di setiap unit
pelayanan kesehatan. Administrasi adalah seluruh proses pencatatan pasien yang masuk di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta mulai dari riwayat
kunjungan pasien sampai transaksi yang bersifat teknis ketatausahaan untuk mencapai
tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu. Catatan-catatan tersebut kemudian
diolah dan selanjutnya akan bermanfaat bagi pihak manajemen untuk mengetahui informasi
mengenai data yang telah ada.
Banyak permasalahan yang sering terjadi adalah pencatatan administrasi masih
dilakukan dengan cara mencatat pada buku administrasi, sehingga sering terjadi human
error, proses pencarian data pasien memakan waktu yang lama, proses pencatatan laporan
pemeriksaan yang sering terjadi pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Sehingga sangat diharapkan dengan adanya sistem informasi komputerisasi pencatatan
administrasi yang dapat mempermudah proses administrasi, proses pencarian data pasien,
dan hasil serta laporan pemeriksaan pasien di Instalasi Radiologi yang berkunjung ke Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
2.
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel
yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.
2.2
1
Pengertian Informasi
Informasi adalah kumpulan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berguna bagi penerima yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang.
1
2
Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan
dan Organisasi Modern, Yogyakarta: Andi, 2007, h. 3.
2.2.1
Kualitas Informasi
Berikut karakteristik informasi yang berkualitas:
1. Relevan
Informasi yang disajikan sebaiknya terkait dengan keputusan yang akan diambil
oleh pengguna informasi tersebut.
2. Akurat
Adanya kecocokan antara informasi dengan kejadian-kejadian atau objek-objek
yang diwakilinya.
3. Lengkap
Merupakan derajat sampai seberapa jauh informasi menyertakan kejadiankejadian atau objek-objek yang berhubungan.
4. Tepat waktu
Informasi yang tidak tepat waktu akan menjadi informasi yang tidak berguna atau
tidak dapat digunakan untuk membantu mengambil keputusan.
5. Dapat dipahami
Hal ini terkait dengan bahasa dan cara penyajian informasi agar pengguna lebih
mudah mengambil keputusan.
6. Dapat dibandingkan
Sebuah informasi yang memungkinkan seorang pemakai untuk mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan antara dua objek atau kejadian yang mirip.
2.3
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.3.1
3
Komponen Sistem Informasi
Sistem Informasi memiliki enam buah komponen, yaitu :
1. Komponen input
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu
ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem
2
Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan
dan Organisasi Modern, Yogyakarta: Andi, 2007, h. 7.
3
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Andi, 2004, h. 36.
informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai
komponen input.
2. Komponen output
Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi
para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di dalam sistem
informasi.
3. Komponen basis data
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
4. Komponen model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari
basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. Model-model yang
digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukkan suatu
proses perbandingan logika atau model matematik yang menunjukkan proses
perhitungan matematika.
5. Komponen teknologi
Teknologi merupakan komponen yang penting di dalam sistem informasi. Tanpa
adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat
menghasilkan informasi tepat waktu.
6. Komponen kontrol
Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di
dalam sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.
2.4
Pengertian Administrasi
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau
lebih yang didasarkan pada rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
2.5
4
Konsep Analisis Sistem
Salah satu alat ukur yang digunakan dalam menentukan proses penyelesaian
masalah yaitu dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada enam aspek yang dikenal
dengan analisis PIECES. Berikut ini penjelasan analisis PIECES selengkapnya:
4
Sondang P Siagian, Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi, Jakarta: PT.Toko
Gunung Agung, 1985, h.3
2.5.1
Analisis Kinerja (Performance)
Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai
sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah
jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu.
2.5.2
Analisis Informasi (Information)
Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang
bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul.
2.5.3
Analisis Ekonomi (Economic)
Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek.
Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya.
2.5.4
Analisis Kontrol (Control)
Tugas-tugas bisnis perlu di monitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang
dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, dan
mendeteksi kesalahan-kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi, dan
persyaratan.
2.5.5
Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan
input sekecil mungkin.
2.5.6
Analisis Pelayanan (Services)
Berikut adalah beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem dikatakan
buruk :
a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat, tidak konsisten, dan tidak
percaya.
b. Sistem tidak mudah dipelajari.
c.
Sistem tidak mudah digunakan.
d. Sistem canggung untuk digunakan.
e. Sistem tidak fleksibel
2.6
Konsep Basis Data
Basis data merupakan sekumpulan data yang saling terintegrasi satu sama lain dan
terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada sebuah
hardware komputer.
5
Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
5
Fathansyah, Basis Data, Bandung: Penerbit Informatika, 1999, h. 2.
1.
Sekumpulan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian
rupa tanpa perulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
3.
Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dengan media
penyimpanan elektronik.
2.7
Software yang Digunakan
2.7.1
XAMPP
XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu
buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), My SQL (database), PHP
(server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin, dan berbagai pustaka bantu lainnya.
Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web
server Apache, PHP, dan MySQL secara manual.
2.7.2
6
Notepad ++
Notepad++ merupakan text editor yang digunakan untuk menuliskan kode/ script
program. Notepad++ mendukung banyak bahasa pemrograman. Hal ini menyebabkan
software ini banyak digunakan oleh programmer. Selain itu notepad++ mempunyai fitur yang
lengkap sehingga memudahkan saat melakukan edit program.
2.7.3
Microsoft Visio
Microsoft Visio (berikutnya kita sebut dengan nama Visio) adalah salah satu program
yang dikhususkan dalam membantu perancangan diagram. Visio menyediakan banyak
fasilitas yang membantu dalam pembuatan diagram untuk menggambarkan informasi dan
sistem dari penjelasan dalam bentuk teks menjadi suatu diagram dalam bentuk gambar
disertai penjelasan singkat.
Visio dapat menghasilkan suatu diagram mulai dari yang
sederhana hingga diagram yang kompleks.
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1
Analisis Kelemahan Sistem
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang sedang
berjalan (sedang dilakukan). Dari hasil analisis penulis pada objek, ditemukan beberapa
masalah yang menyebabkan sistem bekerja tidak optimal, sehingga perlu dicarikan solusi
permasalahannya. Analisis ini dilakukan dengan melihat beberapa faktor, diantaranya
pengukuran pekerjaan, kehandalan, teknologi, laporan, dan dokumentasi.
6
Firdaus, 7 Jam Belajar Interaktif PHP dan MySQL dengan Dreamweaver, Palembang: Maxikom,
2007, h. 5.
a. Pengukuran pekerjaan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana standar kinerja dan produktivitas
personil
dalam
pekerjaannya.
Standar
kinerja
bagian
tata
usaha
RS
PKU
Muhammadiyah Yogyakarta dinilai cukup bagus, tetapi dari segi produktivitas pekerjaan
masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari proses pembuatan laporan data administrasi cara
manual. Dan kalaupun data sudah disimpan di komputer, pencarian data akan
membutuhkan waktu yang agak lama karena penyimpanan datanya belum rapi.
b. Kehandalan
Dari hasil analisis yang dilakukan, kehandalan sistem yang sedang berjalan masih
rendah. Dibuktikan dengan masih adanya kesalahan pencatatan, meskipun akhirnya
dapat dibetulkan. Akan tetapi hal ini tentu mengakibatkan sistem tidak bekerja secara
efisien karena harus melakukan pembetulan kesalahan yang terjadi.
c.
Teknologi
Dari faktor teknologi yang sedang digunakan pada sistem yang sedang berjalan,
sebagian masih bersifat manual, sebagian lagi sudah menggunakan komputer. Dengan
pencatatan yang seperti ini, dimungkinkan terjadinya ketidaksinkronan data. Akan lebih
baik jika pencatatan semua data dilakukan dengan komputer agar dapat menghasilkan
keuntungan dan manfaat yang lebih.
d. Laporan
Dari hasil analisis yang penulis lakukan, laporan yang dihasilkan masih memiliki
kekurangan dalam format penulisannya.
e. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengetahui dokumen apa saja yang digunakan dalam
sistem yang sedang berjalan. Selain itu, analisis ini berkaitan dengan kualitas informasi
dan nilai informasi yang dihasilkan. Dokumen yang berada di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta semakin hari semakin menumpuk karena masih berbentuk kertas,
kemungkinan terjadi kerusakan pada dokumen tersebut juga sangat tinggi.
3.2
Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem digunakan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan
dalam perancangan sistem baru yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi rumah sakit.
3.2.1
Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional berisi proses-proses apa saja yang nantinya akan dilakukan
oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada
dan dihasilkan sistem.
1.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data pasien yang meliputi, sistem harus
mampu memberikan fasilitas untuk menambah pasien, mengedit pasien, melihat
pasien, menghapus pasien, dan menampilkan seluruh pasien.
2.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data pendaftaran yang meliputi, sistem
harus
mampu
memberikan
fasilitas
untuk
menambah
pendaftaran,
mengedit
pendaftaran, melihat pendaftaran, menghapus pendaftaran, dan menampilkan seluruh
pendaftaran.
3.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data radiografer yang meliputi, sistem
harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah radiografer, mengedit radiografer,
melihat radiografer, menghapus radiografer, dan menampilkan seluruh radiografer.
4.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data ukuran film yang meliputi, sistem
harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah ukuran film, mengedit ukuran film,
melihat ukuran film, menghapus ukuran film, dan menampilkan seluruh ukuran film.
5.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data jenis tindakan yang meliputi, sistem
harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah jenis tindakan, mengedit jenis
tindakan, melihat jenis tindakan, menghapus jenis tindakan, dan menampilkan seluruh
jenis tindakan.
6.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data pemeriksaan yang meliputi, sistem
harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah pemeriksaan, mengedit
pemeriksaan, melihat pemeriksaan, menghapus pemeriksaan, dan menampilkan
seluruh pemeriksaan.
7.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data dokter yang meliputi, sistem harus
mampu memberikan fasilitas untuk menambah dokter, mengedit dokter, melihat dokter,
menghapus dokter, dan menampilkan seluruh dokter.
8.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data cara pembayaran yang meliputi,
sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah cara pembayaran,
mengedit cara pembayaran, melihat cara pembayaran, menghapus cara pembayaran,
dan menampilkan seluruh cara pembayaran.
9.
Sistem harus mampu melakukan pengolahan data petugas loket yang meliputi, sistem
harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah petugas loket, mengedit petugas
loket, melihat petugas loket, menghapus petugas loket, dan menampilkan seluruh
petugas loket.
3.2.2
Kebutuhan Non Fungsional
1. Perangkat Keras
Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem
informasi adalah :
Tabel 3.7 Spesifikasi Tahap Pembuatan
Processor
Intel Core2 Duo
Operating System
Windows 7
Hard Drive
250GB 5400RPM FX Hard Drive
Memori
2GB DDR2 Memory
Display
14.0 inch
Adapun perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengakses website tersebut :
−
PC (Personal Computer) atau Laptop
−
Processor Pentium 3 atau AMD Sempron 1,8 (keatas)
−
Memori 256MB (keatas)
−
HDD 20GB (keatas)
−
Monitor VGA
2. Perangkat Lunak
• Tahap Pembuatan
Agar kebutuhan dapat diwujudkan dan diimplementasikan maka diperlukan
beberapa perangkat lunak sebagai berikut :
Tabel 3.8 Software Tahap Pembuatan
Software
Kebutuhan
Terpenuhi
Sistem Operasi
Windows 7
Ya
Web Server
Apache
Ya
Web Browser
Mozilla Firefox
Ya
Database Server
MySQL
Ya
Web Editor
Notepad ++
Ya
• Tahap Implementasi
Software yang diperlukan untuk tahap implementasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9 Software Tahap Implementasi
Software
Kebutuhan
Terpenuhi
Sistem Operasi
Windows, Linux, Mac
Ya
Browser
Mozilla Firefox
Ya
3. Pengguna
•
Tahap Pembuatan
Pembuatan sistem dapat dilakukan dengan adanya analis dan programmer dalam
pembuatan, deskripsi tugasnya sebagai berikut :
a.
Analis : Orang yang menganalisa sebuah sistem, dan mempelajari masalah
yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem
b.
Programmer : Orang yang membuat source code untuk aplikasi berdasarkan
rancangan yang dibuat oleh analis.
•
Tahap Implementasi
Agar sistem dapat dioperasikan, maka dibutuhkan pelaksana sebagai berikut :
a. Admin : Yang bertanggungjawab untuk mengurus sistem secara keseluruhan.
b. User : Pengunjung yang mendapatkan informasi administrasi pasien di rumah
sakit.
3.3
Analisis Kelayakan Sistem
3.3.1
Kelayakan Teknis
Sistem ini secara teknis sangat layak karena DM karyawan administrasi merupakan
lulusan dari berbagai perguruan tinggi. Selain itu, teknologi yang digunakan adalah teknologi
komputer yang mudah dioperasikan. Selain itu, teknologi komputer saat ini bukan lagi barang
mewah dan cukup mudah untuk mendapatkannya. Pengoperasian komputer tidak terlalu
sulit, dengan sedikit pelatihan maka orang awam sekalipun akan dapat mengoperasikan
komputer dengan baik dan lancar.
3.3.2
Kelayakan Operasional
Pengembangan sistem operasi baru secara operasional layak untuk dilakukan. Hal
ini dilihat berdasarkan kemampuan para personil atau sumber daya yang ada untuk
menjalankan sistem baru. Sistem ini dirancang untuk mudah dioperasikan dan dimengerti.
Sistem ini juga diharapkan akan mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk
membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
3.3.3
Kelayakan Hukum
Secara hukum, sistem ini telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku
karena sistem ini menggunakan perangkat lunak legal.
3.3.4
Kelayakan Ekonomi
Secara ekonomi, sistem ini tidak akan menimbulkan kerugian karena biaya dasar
tidak lebih besar dari manfaat dan keuntungan yang diperoleh. Berikut penulis sajikan
gambaran analisis perincian biaya.
a. Biaya pengadaan hardware
Yaitu biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan perangkat keras atau
biaya pembelian perangkat keras.
b. Biaya persiapan software
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan biaya untuk membuat sistem
siap dioperasikan. Biaya operasi ini antara lain biaya pembelian perangkat
lunak sistem yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan operasi.
Tabel 3.10 Tabel Rincian Biaya dan Manfaat
Rincian Biaya dan Manfaat
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
400.000
400.000
400.000
400.000
Biaya Operasional
550.000
650.000
Estimasi Langkah Kerja
500.000
500.000
Pengurangan Kesalahan Proses
600.000
650.000
Total Biaya Keuntungan Berwujud
1.650.000
1.800.000
Peningkatan Pelayanan Pasien
800.000
1.600.000
Peningkatan Kepuasan Kerja Karyawan
1.000.000
1.900.000
Total Keuntungan Tak berwujud
1.800.000
3.500.000
Biaya Pengadaan
Pembelian perangkat keras
3.387.800
Biaya Persiapan Operasi
Pembelian perangkat lunak
2.849.525
Biaya Perawatan Sistem
Total
6.237.325
Total Manfaat-Manfaat
SelisihTotal Manfaat dan Total Biaya
6.237.325
3.450.000
5.300.000
3.050.000
4.900.000
1. Metode periode pengembalian investasi (Payback period)
Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut
dapat tertutup dengan aliran-aliran khas masuk. Metode ini tidak memasukkan
faktor bunga kedalam perhitungannya.
Perhitungan :
Nilai investasi : Rp 6.237.325
Proceed Tahun 1
: Rp 3.050.000
Selisih Investasi 1
: Rp 3.187.325
Proceed Tahun 2
: Rp 4.900.000
Selisih Investasi 2
: Rp 1.337.325
PP = 1 ๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘กโ„Ž๐‘ข๐‘ข๐‘ข๐‘ข +
3.187.325
๐‘ฅ๐‘ฅ 12
4.900.000
= 1 tahun + 7,8
= 1 tahun 7 bulan 8 hari
Dengan demikian nilai investasi ini layak untuk digunakan dalam proses
pengembangan sistem informasi, karena penerapan sistem baru akan mencapai
titik impas (break event point) dalam jangka waktu 1 Tahun 7 bulan 8 hari dari
target maximum periode pengembalian investasi.
2. Metode pengembalian investasi (Return on Investment)
Metode Pengembalian Investasi (Return on Investment) digunakan untuk
mengukur presentase manfaat yang dihasilkan dengan biaya yang dihasilkan
oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. Return Of
Invesment (ROI) dari suatu proyek investasi dapat dihitung dengan rumus :
ROI
=
Total manfaat −Total Biaya
Total Biaya
Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima.
Perhitungan :
Manfaat Tahun 1
: Rp 3.450.000
Manfaat Tahun 2
: Rp 5.300.000
x 100%
Total Manfaat
: Rp 8.750.000
Adapun total biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Biaya Tahun 0
: Rp 6.237.325
Biaya Tahun 1
: Rp 400.000
Biaya Tahun 2
: Rp 400.000
Total Biaya-biaya
: Rp 7.037.325
ROI = 8.750.000 - 7.037.325 X 100 %
7.037.325
= 1.712.675 X 100 %
7.037.325
= 24,34 %
Setiap proyek investasi yang mempunyai Return Of Invesment (ROI) lebih besar
dari 0 adalah proyek yang dapat diterima. Pada proyek investasi ini nilai ROI
adalah 24,34% berarti proyek ini dapat diterima, karena proyek ini akan
memberikan keuntungan sebesar 24,34% dari biaya investasinya.
3. Metode nilai sekarang bersih (Net Present Value)
Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang.
Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi
proceed atau arus dari uangnya. Saat ini bunga diskonto untuk umum adalah
10% (sumber: http://www.lps.go.id/ Periode 15 September 2012 s.d. 14 Januari
2013. Besarnya NPV dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
NPV = −๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘ ๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘๐‘ +
๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ 1
(1+i)1
+
Proceed 2
(1+i)2
+โ‹ฏ +
Proceed n
(1+i)n
Keterangan :
NPV
= Net Present Value
i
= Tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan
n
= Umur proyek investasi
Bila NPV bernilai besar dari nol (NPV > 0), berarti investasi menguntungkan dan
dapat diterima.
NPV
= 6.237.325 +
3.050 .000
(1+10%)1
= 6.237.325 +
+
4.900.000
(1+10%)2
3.050.000 4.900.000
+
(1 + 0,1)1 (1 + 0,1)2
= 6.237.325 + 2.772.727 + 4.049.587
= 13.059.639
Dari hasil perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini
dinyatakan layak untuk diterapkan karana NPV > 0. Jika sistem baru sekarang
diterapkan atau dipakai dengan ketentuan tingkat suku bunga diskonto 10 %
maka keuntungan yang diterima adalah sebesar Rp 13.059.639.
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Biaya dan Manfaat
No
Metode Biaya dan Manfaat
Nilai
Syarat
Keputusan
1
Payback Period
1 tahun 7 bulan 8 hari
-
Layak
2
Return Of Investment
>0
Layak
3
Net Present Value
24,34 %
>0
Layak
4.
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1
Pengujian Sistem
13.059.639
Uji coba program atau testing adalah sebuah proses terhadap program atau aplikasi
untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan
sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut
digunakan. Metode pengujian ada 2 yaitu :
4.1.1
White Box Testing
White box adalah metode pengujian desain test-case yang menggunakan structure
control desain secara procedural untuk memperoleh test case. Dengan menggunakan
metode pengujian white box pembuat sistem dapat melakukan test case yang memberikan
jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul pernah digunakan paling tidak
satu kali, menggunakan pada posisi false atau true, mengeksekusi semua loop pada batasan
mereka dan pada batas operasional mereka dan menggunakan setruktural data internal
untuk menjaga validitasnya.
Uji ini ditujukan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara detail.
Karenanya jalur logical perangkat lunak akan di uji dengan menyediakan test case yang akan
mengerjakan kumpulan kondisi dan pengulangan secara spesifik.
4.1.2
Black Box Testing
Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalperangkat lunak. Dengan
demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan
serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk
suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa hal,
yaitu :
• Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
• Kesalahan interface
• Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal
• Kesalahan kinerja, inisialisasi, dan kesalahan terminasi
5.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab-bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi merupakan
solusi untuk pusat pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta, karena sistem akan bekerja secara terkomputerisasi dan diterapkan sesuai
kebutuhan yang ada. Dengan mengimplementasikan aplikasi ini di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta, maka proses pengolahan data administrasi pasien dapat menghemat waktu
pencarian, penginputan data, pencetakan laporan, dan kinerja sumber daya manusia dapat
lebih optimal. Selain itu dengan adanya aplikasi ini data administrasi pemeriksaan pasien
akan tersimpan dengan rapi sehingga mudah diakses dikemudian hari dan memudahkan
segala aktivitas yang berkenaan dengan data administrasi pasien di bagian instalasi
radiologi.
5.2
Saran
Sesuai berkembangnya teknologi, tidak menutup kemungkinan aplikasi ini dapat
dikembangkan menjadi lebih bailk lagi. Maka dari itu penulis memberikan kesempatan untuk
mengembangkan aplikasi Sistem Infomasi Administrasi Pemeriksaan Pasien di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berbasis Web ini agar dapat terus
digunakan untuk membantu dalam pengolahan data administrasi pasien. Fitur-fitur
keamanan perlu ditambah agar web ini lebih aman lagi dan mengurangi celah hacker untuk
masuk ke dalam sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Fathansyah.1999.Basis Data. Bandung: Penerbit Informatika.
Firdaus.2007.7 Jam Belajar Interaktif PHP & MySQL dengan Dreamweaver. Palembang:
Maxikom.
Siagian, Sondang P. 1985. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta:
PT.Toko Gunung Agung.
Sutabri, Tata.2004.Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
Download