PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMERIKSAAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA BERBASIS WEB Naskah Publikasi diajukan oleh Yustina Maulani 09.11.3288 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013 DEVELOPMENT INFORMATION SYSTEM OF EXAMINATION PATIENTS ADMINISTRATION IN RADIOLOGY INSTALLATION PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HOSPITAL WEB-BASED PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMERIKSAAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA BERBASIS WEB Yustina Maulani Kusrini Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of technology and information systems at present occupies a key role and is needed by a company or organization. This is realized by using the computer as a tool that is able to store and process data in a rapid, precise and accurate. Along with these developments, a company or organization required to improve the quality of information systems in order to compete in the era of globalization. To improve the quality of information systems, the optimal use of technology will support the efficiency and effectiveness of work, so as to produce an accurate output. PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital has to apply information technology to improve the quality of care for patients. Radiology Installation PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital is one of the installations in the PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital being developed computer-based information systems to support their operations. Previously, the staff at the Radiology Installation PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital using spreadsheets applications such as Microsoft Office Excel for data processing. The growth of patient data and examination of patients in the future be considered for Radiology Installation PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital to develop an information system administration in an integrated examination of patients with the database system. The information system of examination administration in Radiology Installation PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital was developed by the Unified Process. Unified Process is included in the paradigm of object-oriented software development. The system is implemented using the PHP programming language and MySQL as the DBMS. This information system can help the radiology staff in managing patient administration data inspection and report on the administration of Radiology Installation. Keywords: Information Systems, Administration, Patient Examination 1. PENDAHULUAN Persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam era sekarang ini, menuntut perusahaan untuk menyusun kembali proses bisnis yang terjadi dalam internal perusahaan. Dalam hal ini teknologi komputer dan telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting karena kemampuannya untuk menembus batas ruang dan waktu serta mampu mendukung kelancaran proses di dalam suatu perusahaan. Tentunya dengan penggunaan teknologi yang tepat guna dan mampu menghasilkan informasi yang cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan oleh pengguna teknologi informasi. Penyelenggaraan upaya kesehatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta juga tidak lepas dari peran serta administrasi pemeriksan pasien di setiap unit pelayanan kesehatan. Administrasi adalah seluruh proses pencatatan pasien yang masuk di Instalasi Radiologi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta mulai dari riwayat kunjungan pasien sampai transaksi yang bersifat teknis ketatausahaan untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu. Catatan-catatan tersebut kemudian diolah dan selanjutnya akan bermanfaat bagi pihak manajemen untuk mengetahui informasi mengenai data yang telah ada. Banyak permasalahan yang sering terjadi adalah pencatatan administrasi masih dilakukan dengan cara mencatat pada buku administrasi, sehingga sering terjadi human error, proses pencarian data pasien memakan waktu yang lama, proses pencatatan laporan pemeriksaan yang sering terjadi pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Sehingga sangat diharapkan dengan adanya sistem informasi komputerisasi pencatatan administrasi yang dapat mempermudah proses administrasi, proses pencarian data pasien, dan hasil serta laporan pemeriksaan pasien di Instalasi Radiologi yang berkunjung ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain. 2.2 1 Pengertian Informasi Informasi adalah kumpulan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi penerima yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. 1 2 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Yogyakarta: Andi, 2007, h. 3. 2.2.1 Kualitas Informasi Berikut karakteristik informasi yang berkualitas: 1. Relevan Informasi yang disajikan sebaiknya terkait dengan keputusan yang akan diambil oleh pengguna informasi tersebut. 2. Akurat Adanya kecocokan antara informasi dengan kejadian-kejadian atau objek-objek yang diwakilinya. 3. Lengkap Merupakan derajat sampai seberapa jauh informasi menyertakan kejadiankejadian atau objek-objek yang berhubungan. 4. Tepat waktu Informasi yang tidak tepat waktu akan menjadi informasi yang tidak berguna atau tidak dapat digunakan untuk membantu mengambil keputusan. 5. Dapat dipahami Hal ini terkait dengan bahasa dan cara penyajian informasi agar pengguna lebih mudah mengambil keputusan. 6. Dapat dibandingkan Sebuah informasi yang memungkinkan seorang pemakai untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua objek atau kejadian yang mirip. 2.3 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.3.1 3 Komponen Sistem Informasi Sistem Informasi memiliki enam buah komponen, yaitu : 1. Komponen input Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem 2 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Yogyakarta: Andi, 2007, h. 7. 3 Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Andi, 2004, h. 36. informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. 2. Komponen output Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di dalam sistem informasi. 3. Komponen basis data Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 4. Komponen model Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. Model-model yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukkan suatu proses perbandingan logika atau model matematik yang menunjukkan proses perhitungan matematika. 5. Komponen teknologi Teknologi merupakan komponen yang penting di dalam sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat waktu. 6. Komponen kontrol Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di dalam sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat. 2.4 Pengertian Administrasi Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan pada rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 2.5 4 Konsep Analisis Sistem Salah satu alat ukur yang digunakan dalam menentukan proses penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada enam aspek yang dikenal dengan analisis PIECES. Berikut ini penjelasan analisis PIECES selengkapnya: 4 Sondang P Siagian, Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi, Jakarta: PT.Toko Gunung Agung, 1985, h.3 2.5.1 Analisis Kinerja (Performance) Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. 2.5.2 Analisis Informasi (Information) Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. 2.5.3 Analisis Ekonomi (Economic) Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya. 2.5.4 Analisis Kontrol (Control) Tugas-tugas bisnis perlu di monitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, dan mendeteksi kesalahan-kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi, dan persyaratan. 2.5.5 Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input sekecil mungkin. 2.5.6 Analisis Pelayanan (Services) Berikut adalah beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem dikatakan buruk : a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat, tidak konsisten, dan tidak percaya. b. Sistem tidak mudah dipelajari. c. Sistem tidak mudah digunakan. d. Sistem canggung untuk digunakan. e. Sistem tidak fleksibel 2.6 Konsep Basis Data Basis data merupakan sekumpulan data yang saling terintegrasi satu sama lain dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada sebuah hardware komputer. 5 Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut: 5 Fathansyah, Basis Data, Bandung: Penerbit Informatika, 1999, h. 2. 1. Sekumpulan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa perulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan. 3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dengan media penyimpanan elektronik. 2.7 Software yang Digunakan 2.7.1 XAMPP XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), My SQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin, dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. 2.7.2 6 Notepad ++ Notepad++ merupakan text editor yang digunakan untuk menuliskan kode/ script program. Notepad++ mendukung banyak bahasa pemrograman. Hal ini menyebabkan software ini banyak digunakan oleh programmer. Selain itu notepad++ mempunyai fitur yang lengkap sehingga memudahkan saat melakukan edit program. 2.7.3 Microsoft Visio Microsoft Visio (berikutnya kita sebut dengan nama Visio) adalah salah satu program yang dikhususkan dalam membantu perancangan diagram. Visio menyediakan banyak fasilitas yang membantu dalam pembuatan diagram untuk menggambarkan informasi dan sistem dari penjelasan dalam bentuk teks menjadi suatu diagram dalam bentuk gambar disertai penjelasan singkat. Visio dapat menghasilkan suatu diagram mulai dari yang sederhana hingga diagram yang kompleks. 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kelemahan Sistem Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang sedang berjalan (sedang dilakukan). Dari hasil analisis penulis pada objek, ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan sistem bekerja tidak optimal, sehingga perlu dicarikan solusi permasalahannya. Analisis ini dilakukan dengan melihat beberapa faktor, diantaranya pengukuran pekerjaan, kehandalan, teknologi, laporan, dan dokumentasi. 6 Firdaus, 7 Jam Belajar Interaktif PHP dan MySQL dengan Dreamweaver, Palembang: Maxikom, 2007, h. 5. a. Pengukuran pekerjaan Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana standar kinerja dan produktivitas personil dalam pekerjaannya. Standar kinerja bagian tata usaha RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dinilai cukup bagus, tetapi dari segi produktivitas pekerjaan masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari proses pembuatan laporan data administrasi cara manual. Dan kalaupun data sudah disimpan di komputer, pencarian data akan membutuhkan waktu yang agak lama karena penyimpanan datanya belum rapi. b. Kehandalan Dari hasil analisis yang dilakukan, kehandalan sistem yang sedang berjalan masih rendah. Dibuktikan dengan masih adanya kesalahan pencatatan, meskipun akhirnya dapat dibetulkan. Akan tetapi hal ini tentu mengakibatkan sistem tidak bekerja secara efisien karena harus melakukan pembetulan kesalahan yang terjadi. c. Teknologi Dari faktor teknologi yang sedang digunakan pada sistem yang sedang berjalan, sebagian masih bersifat manual, sebagian lagi sudah menggunakan komputer. Dengan pencatatan yang seperti ini, dimungkinkan terjadinya ketidaksinkronan data. Akan lebih baik jika pencatatan semua data dilakukan dengan komputer agar dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat yang lebih. d. Laporan Dari hasil analisis yang penulis lakukan, laporan yang dihasilkan masih memiliki kekurangan dalam format penulisannya. e. Dokumentasi Analisis dokumen dilakukan untuk mengetahui dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan. Selain itu, analisis ini berkaitan dengan kualitas informasi dan nilai informasi yang dihasilkan. Dokumen yang berada di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta semakin hari semakin menumpuk karena masih berbentuk kertas, kemungkinan terjadi kerusakan pada dokumen tersebut juga sangat tinggi. 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem digunakan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan sistem baru yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi rumah sakit. 3.2.1 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional berisi proses-proses apa saja yang nantinya akan dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan sistem. 1. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data pasien yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah pasien, mengedit pasien, melihat pasien, menghapus pasien, dan menampilkan seluruh pasien. 2. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data pendaftaran yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah pendaftaran, mengedit pendaftaran, melihat pendaftaran, menghapus pendaftaran, dan menampilkan seluruh pendaftaran. 3. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data radiografer yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah radiografer, mengedit radiografer, melihat radiografer, menghapus radiografer, dan menampilkan seluruh radiografer. 4. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data ukuran film yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah ukuran film, mengedit ukuran film, melihat ukuran film, menghapus ukuran film, dan menampilkan seluruh ukuran film. 5. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data jenis tindakan yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah jenis tindakan, mengedit jenis tindakan, melihat jenis tindakan, menghapus jenis tindakan, dan menampilkan seluruh jenis tindakan. 6. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data pemeriksaan yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah pemeriksaan, mengedit pemeriksaan, melihat pemeriksaan, menghapus pemeriksaan, dan menampilkan seluruh pemeriksaan. 7. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data dokter yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah dokter, mengedit dokter, melihat dokter, menghapus dokter, dan menampilkan seluruh dokter. 8. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data cara pembayaran yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah cara pembayaran, mengedit cara pembayaran, melihat cara pembayaran, menghapus cara pembayaran, dan menampilkan seluruh cara pembayaran. 9. Sistem harus mampu melakukan pengolahan data petugas loket yang meliputi, sistem harus mampu memberikan fasilitas untuk menambah petugas loket, mengedit petugas loket, melihat petugas loket, menghapus petugas loket, dan menampilkan seluruh petugas loket. 3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional 1. Perangkat Keras Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi adalah : Tabel 3.7 Spesifikasi Tahap Pembuatan Processor Intel Core2 Duo Operating System Windows 7 Hard Drive 250GB 5400RPM FX Hard Drive Memori 2GB DDR2 Memory Display 14.0 inch Adapun perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengakses website tersebut : − PC (Personal Computer) atau Laptop − Processor Pentium 3 atau AMD Sempron 1,8 (keatas) − Memori 256MB (keatas) − HDD 20GB (keatas) − Monitor VGA 2. Perangkat Lunak • Tahap Pembuatan Agar kebutuhan dapat diwujudkan dan diimplementasikan maka diperlukan beberapa perangkat lunak sebagai berikut : Tabel 3.8 Software Tahap Pembuatan Software Kebutuhan Terpenuhi Sistem Operasi Windows 7 Ya Web Server Apache Ya Web Browser Mozilla Firefox Ya Database Server MySQL Ya Web Editor Notepad ++ Ya • Tahap Implementasi Software yang diperlukan untuk tahap implementasi adalah sebagai berikut : Tabel 3.9 Software Tahap Implementasi Software Kebutuhan Terpenuhi Sistem Operasi Windows, Linux, Mac Ya Browser Mozilla Firefox Ya 3. Pengguna • Tahap Pembuatan Pembuatan sistem dapat dilakukan dengan adanya analis dan programmer dalam pembuatan, deskripsi tugasnya sebagai berikut : a. Analis : Orang yang menganalisa sebuah sistem, dan mempelajari masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem b. Programmer : Orang yang membuat source code untuk aplikasi berdasarkan rancangan yang dibuat oleh analis. • Tahap Implementasi Agar sistem dapat dioperasikan, maka dibutuhkan pelaksana sebagai berikut : a. Admin : Yang bertanggungjawab untuk mengurus sistem secara keseluruhan. b. User : Pengunjung yang mendapatkan informasi administrasi pasien di rumah sakit. 3.3 Analisis Kelayakan Sistem 3.3.1 Kelayakan Teknis Sistem ini secara teknis sangat layak karena DM karyawan administrasi merupakan lulusan dari berbagai perguruan tinggi. Selain itu, teknologi yang digunakan adalah teknologi komputer yang mudah dioperasikan. Selain itu, teknologi komputer saat ini bukan lagi barang mewah dan cukup mudah untuk mendapatkannya. Pengoperasian komputer tidak terlalu sulit, dengan sedikit pelatihan maka orang awam sekalipun akan dapat mengoperasikan komputer dengan baik dan lancar. 3.3.2 Kelayakan Operasional Pengembangan sistem operasi baru secara operasional layak untuk dilakukan. Hal ini dilihat berdasarkan kemampuan para personil atau sumber daya yang ada untuk menjalankan sistem baru. Sistem ini dirancang untuk mudah dioperasikan dan dimengerti. Sistem ini juga diharapkan akan mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. 3.3.3 Kelayakan Hukum Secara hukum, sistem ini telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku karena sistem ini menggunakan perangkat lunak legal. 3.3.4 Kelayakan Ekonomi Secara ekonomi, sistem ini tidak akan menimbulkan kerugian karena biaya dasar tidak lebih besar dari manfaat dan keuntungan yang diperoleh. Berikut penulis sajikan gambaran analisis perincian biaya. a. Biaya pengadaan hardware Yaitu biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan perangkat keras atau biaya pembelian perangkat keras. b. Biaya persiapan software Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan biaya untuk membuat sistem siap dioperasikan. Biaya operasi ini antara lain biaya pembelian perangkat lunak sistem yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan operasi. Tabel 3.10 Tabel Rincian Biaya dan Manfaat Rincian Biaya dan Manfaat Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 400.000 400.000 400.000 400.000 Biaya Operasional 550.000 650.000 Estimasi Langkah Kerja 500.000 500.000 Pengurangan Kesalahan Proses 600.000 650.000 Total Biaya Keuntungan Berwujud 1.650.000 1.800.000 Peningkatan Pelayanan Pasien 800.000 1.600.000 Peningkatan Kepuasan Kerja Karyawan 1.000.000 1.900.000 Total Keuntungan Tak berwujud 1.800.000 3.500.000 Biaya Pengadaan Pembelian perangkat keras 3.387.800 Biaya Persiapan Operasi Pembelian perangkat lunak 2.849.525 Biaya Perawatan Sistem Total 6.237.325 Total Manfaat-Manfaat SelisihTotal Manfaat dan Total Biaya 6.237.325 3.450.000 5.300.000 3.050.000 4.900.000 1. Metode periode pengembalian investasi (Payback period) Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran khas masuk. Metode ini tidak memasukkan faktor bunga kedalam perhitungannya. Perhitungan : Nilai investasi : Rp 6.237.325 Proceed Tahun 1 : Rp 3.050.000 Selisih Investasi 1 : Rp 3.187.325 Proceed Tahun 2 : Rp 4.900.000 Selisih Investasi 2 : Rp 1.337.325 PP = 1 ๐ก๐ก๐ก๐กโ๐ข๐ข๐ข๐ข + 3.187.325 ๐ฅ๐ฅ 12 4.900.000 = 1 tahun + 7,8 = 1 tahun 7 bulan 8 hari Dengan demikian nilai investasi ini layak untuk digunakan dalam proses pengembangan sistem informasi, karena penerapan sistem baru akan mencapai titik impas (break event point) dalam jangka waktu 1 Tahun 7 bulan 8 hari dari target maximum periode pengembalian investasi. 2. Metode pengembalian investasi (Return on Investment) Metode Pengembalian Investasi (Return on Investment) digunakan untuk mengukur presentase manfaat yang dihasilkan dengan biaya yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. Return Of Invesment (ROI) dari suatu proyek investasi dapat dihitung dengan rumus : ROI = Total manfaat −Total Biaya Total Biaya Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima. Perhitungan : Manfaat Tahun 1 : Rp 3.450.000 Manfaat Tahun 2 : Rp 5.300.000 x 100% Total Manfaat : Rp 8.750.000 Adapun total biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut : Biaya Tahun 0 : Rp 6.237.325 Biaya Tahun 1 : Rp 400.000 Biaya Tahun 2 : Rp 400.000 Total Biaya-biaya : Rp 7.037.325 ROI = 8.750.000 - 7.037.325 X 100 % 7.037.325 = 1.712.675 X 100 % 7.037.325 = 24,34 % Setiap proyek investasi yang mempunyai Return Of Invesment (ROI) lebih besar dari 0 adalah proyek yang dapat diterima. Pada proyek investasi ini nilai ROI adalah 24,34% berarti proyek ini dapat diterima, karena proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 24,34% dari biaya investasinya. 3. Metode nilai sekarang bersih (Net Present Value) Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. Saat ini bunga diskonto untuk umum adalah 10% (sumber: http://www.lps.go.id/ Periode 15 September 2012 s.d. 14 Januari 2013. Besarnya NPV dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : NPV = −๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ + ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ 1 (1+i)1 + Proceed 2 (1+i)2 +โฏ + Proceed n (1+i)n Keterangan : NPV = Net Present Value i = Tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan n = Umur proyek investasi Bila NPV bernilai besar dari nol (NPV > 0), berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima. NPV = 6.237.325 + 3.050 .000 (1+10%)1 = 6.237.325 + + 4.900.000 (1+10%)2 3.050.000 4.900.000 + (1 + 0,1)1 (1 + 0,1)2 = 6.237.325 + 2.772.727 + 4.049.587 = 13.059.639 Dari hasil perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini dinyatakan layak untuk diterapkan karana NPV > 0. Jika sistem baru sekarang diterapkan atau dipakai dengan ketentuan tingkat suku bunga diskonto 10 % maka keuntungan yang diterima adalah sebesar Rp 13.059.639. Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Biaya dan Manfaat No Metode Biaya dan Manfaat Nilai Syarat Keputusan 1 Payback Period 1 tahun 7 bulan 8 hari - Layak 2 Return Of Investment >0 Layak 3 Net Present Value 24,34 % >0 Layak 4. IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Pengujian Sistem 13.059.639 Uji coba program atau testing adalah sebuah proses terhadap program atau aplikasi untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut digunakan. Metode pengujian ada 2 yaitu : 4.1.1 White Box Testing White box adalah metode pengujian desain test-case yang menggunakan structure control desain secara procedural untuk memperoleh test case. Dengan menggunakan metode pengujian white box pembuat sistem dapat melakukan test case yang memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul pernah digunakan paling tidak satu kali, menggunakan pada posisi false atau true, mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional mereka dan menggunakan setruktural data internal untuk menjaga validitasnya. Uji ini ditujukan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara detail. Karenanya jalur logical perangkat lunak akan di uji dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan pengulangan secara spesifik. 4.1.2 Black Box Testing Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalperangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam beberapa hal, yaitu : • Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang • Kesalahan interface • Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal • Kesalahan kinerja, inisialisasi, dan kesalahan terminasi 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi merupakan solusi untuk pusat pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, karena sistem akan bekerja secara terkomputerisasi dan diterapkan sesuai kebutuhan yang ada. Dengan mengimplementasikan aplikasi ini di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, maka proses pengolahan data administrasi pasien dapat menghemat waktu pencarian, penginputan data, pencetakan laporan, dan kinerja sumber daya manusia dapat lebih optimal. Selain itu dengan adanya aplikasi ini data administrasi pemeriksaan pasien akan tersimpan dengan rapi sehingga mudah diakses dikemudian hari dan memudahkan segala aktivitas yang berkenaan dengan data administrasi pasien di bagian instalasi radiologi. 5.2 Saran Sesuai berkembangnya teknologi, tidak menutup kemungkinan aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi lebih bailk lagi. Maka dari itu penulis memberikan kesempatan untuk mengembangkan aplikasi Sistem Infomasi Administrasi Pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Berbasis Web ini agar dapat terus digunakan untuk membantu dalam pengolahan data administrasi pasien. Fitur-fitur keamanan perlu ditambah agar web ini lebih aman lagi dan mengurangi celah hacker untuk masuk ke dalam sistem. DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Fathansyah.1999.Basis Data. Bandung: Penerbit Informatika. Firdaus.2007.7 Jam Belajar Interaktif PHP & MySQL dengan Dreamweaver. Palembang: Maxikom. Siagian, Sondang P. 1985. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta: PT.Toko Gunung Agung. Sutabri, Tata.2004.Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.