Modul ke: 11 Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Pribadi Fakultas FIKOM Program Studi MARCOMM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. KAP Definisi komunikasi antarpribadi dapat dijelaskan dari 3 perspektif, yaitu : a. Komunikasi antarpribadi dari perspektif komponensial b. Komunikasi antarpribadi dari perspektif proses pengembangannya c. Komunikasi antarpribadi dari Perspektif Hubungan Komunikasi antarpribadi dari perspektif komponensial • Dengan mengacu pada model komunikasi Harold Lasswell, komponen-komponen yang terdapat dalam komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut : a. Pengirim-penerima Komunikasi antarpribadi paling tidak melibatkan dua orang. Istilah pengirim-penerima digunakan untuk menekankan bahwa fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam KAP. Hal ini untuk menegaskan bahwa, Pertama; proses KAP tidak dapat terjadi pada diri sendiri (intrapersonal).; Kedua; KAP berkaitan dengan manusia, bukan dengan hewan, mesin, gambar, atau benda lainnya, Ketiga; KAP terjadi di antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang. b. Encoding-decoding Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan. Artinya pesanpesan yang akan disampaikan di “kode’ atau diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata, simbol-simbol, dan sebagainya. Decoding adalah tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima. Dalam KAP, karena pengirim sekaligus juga bertindak sebagai penerima, maka fungsi encoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam KAP. c. Pesan-pesan Dalam KAP, pesan-pesan ini bisa berbentuk verbal atau nonverbal, atau gabungan antara verbal dan nonverbal. d. Saluran Dalam KAP, lazimnya para pelaku bertemu secara tatap muka. e. Gangguan ( noise ) Dalam KAP, gangguan mencakup 3 hal, yaitu : • gangguan fisik, seperti kegaduhan, interupsi. • Gangguan psikologis, seperti emosi, sikap, nilai, atau status peserta. • Gangguan semantic, terjadi karena kata-kata atau symbol yang digunakan seringkali memiliki makna ganda, sehingga penerima gagal menangkap maksud si pengirim pesan. f. Umpan balik Umpan balik memainkan peran sangat penting dalam proses KAP, karena pengirim dan penerima pesan secara terus menerus dan secara bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik verbal (dengan pertanyaan atau jawaban dalam kaitannya dengan apa yang dibicarakan) maupun nonverbal (senyuman, anggukan, gelengan kepala). Umpan balik ini bisa postifif, netral, atau negatif. Umpan balik positif bila menguntungkan, sedangkan bernilai negatif bila merugikan. Umpan balik bernilai netral bila biasa-biasa saja. Selain umpan balik dari orang lain, biasanya kita mendapat umpan balik dari pesan kita sendiri, dalam arti bahwa kita mendengar suara hati dan renungan kita sendiri, dan dengan umpan balik ini kita lalu breusaha memperbaiki diri. g. Konteks Ada 3 dimensi konteks dalam proses KAP, yaitu : • Dimensi fisik, yaitu tempat di mana komunikasi berlangsung. • Dimensi sosial psikologis, mencakup misalnya status hubungan di antara orang-orang yang terlibat komunikasi, seperti akrab-tidak akrab, norma dan nilai budaya, formal atau informal, serius-tidak serius. • Dimensi temporal, adanya suatu pesan khusus yang sesuai dengan rangkaian peristiwa komunikasi. Tiga dimensi konteks ini saling berkaitan dan juga saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya suhu di ruangan semakin panas (perubahan dimensi fisik) membuat orang-orang di ruangan tersebut menjadi gelisah dan tidak nyaman (dimensi psikologis). h. Bidang pengalaman (field of experience) Bidang pengalaman merupakan faktor penting dalam komunikasi. Komunikasi akan semakin efektif apabila para pelaku mempunyai bidang pengalaman yang sama. Sebaliknya komunikasi akan menjadi sulit jika para pelakunya mempunyai bidang pengalaman yang tidak sama. Contoh : Ali adalah mahasiswa FIKOM semester III. Ketika akan mengisi KRS semester IV ia bertukar pikiran dengan Minah, pembantunya yang hanya lulusan SD. Minah akan bingung dan bengong, karena ia tidak mengerti apa itu KRS, dan sebagainya. i. Efek Proses komunikasi selalu mempunyai berbagai akibat, baik positif maupun negatif pada salah satu atau keduanya. Misalnya, Rani menjadi rajin mengikuti kuliah “PIK” setelah sering bertemu dan berdiskusi dengan Rudi. Jadi kesimpulan dari definisi KAP dari perspektif komponensial, pespektif pengembangan, dan perspektif hubungan adalah sebagai berikut : Komunikasi antarpribadi dari perspektif proses pengembangannya • Menurut perspektif ini, komunikasi adalah suatu proses yang berkembang, yaitu dari yang bersifat impersonal menjadi interpersonal atau intim. Artinya ada peningkatan antara para pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Seringkali pertemuan antarpribadi diawali dengan pembicaraan pada masalah-masalah yang bersifat umum sepreti usia, pekerjaan, hobby, tempat tinggal, asal daerah, dan sebagainya. Di samping itu, interaksi yang terjadi ditentukan oleh norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Kondisi seperti ini masih bersifat impersonal. Bila pada akhirnya pembicaraan tersebut berkembang pada masalah-masalah yang spesifik dan bersifat pribadi seperti kebiasaan, kesukaan, seks, dan sejenisnya, maka situasi tersebut elah menunjukkan adanya komunikasi interpersonal. Komunikasi antarpribadi dari Perspektif Hubungan • Menurut pandangan ini, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas di antara mereka. Komunikasi antarpribadi yang tercakup Tujuan KAP Ada 6 tujuan KAP sebagai berikut : 1. Mengenal diri sendiri dan orang lain 2. Mengetahui dunia luar 3. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi lebih bermakna 4. Mengubah sikap dan perilaku 5. Bermain dan mencari hiburan 6. Membantu Mengenal diri sendiri dan orang lain • Komunikasi antar pribadi memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Dengan membicarakan tentang diri kita pada orang lain, kita akan mendapat perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita. Komunikasi antar pribadi juga akan mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain. Mengetahui Dunia Luar • KAP memungkinkan kita memahami lingkungan kita dengan baik seperti obyek dan peristiwa-peristiwa. Banyak informasi yang kita miliki berasal dari hasil interaksi dengan orang lain. Meskipun ada yang mengatakan bahwa, sebagian besar informasi dapat kita peroleh dari media massa, tetapi sesungguhnya informasi dari media massa tersebut dimantapkan dan diperdalam melalui interkasi antarpribadi. Bahan pembicaraan kita dengan teman, tetangga, teman sekantor, atau dengan keluarga kita sendiri seringkali diambil dari berita-berita media massa. Nilai, kepercayaan, dan harapan-harapan kita sebagai pribadi banyak dipengaruhi oleh komunikasi antarpribadi dibandingkan dengan yang diperoleh dari media massa. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna • Sebagian besar waktu yang kita gunakan dalam komunikasi antarpribadi bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain. Mengubah sikap dan perilaku • Dalam komunikasi antarpribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain. Melalui komunikasi antarpribadi kita mempersuasi orang lain. Kita ingin seseorang memilih suatu acar tertentu, mencoba makanan baru, membeli suatu barang, mendengarkan musik tertentu, membaca buku, menonton bioskop, berfikir dalam cara tertentu percaya bahwa sesuatu benar atau salah, dan sebagainya. Singkatnya kita banyak mempergunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi. Bermain dan mencari hiburan • Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Berceritera dengan teman tentang kegiatan diakhir pekan, membicarakan olahraga, menceritakan kejadiankejadian lucu dan pembicaraan-pembicaraan lain yang hampir sama merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hiburan. • Seringkali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena bisa memberi suasana yang lepas dari keseriusan, keteganagn, kejenuhan dan sebagainya. Membantu • Dengan menceritakan masalah kita pada orang lain. Maka akan mendorong orang lain membantu memecahkan masalah kita. Psikiater, psikolog klinik dan ahli terapi adalah contoh-contoh profesi yang mempunyai fungsi menolong orang lain. Tugastugas tersebut sebagian besar dilakukan melalui komunikasi antarpribadi. • Demikian pula kita sering memberikan berbagai nasihat dan saran pada teman-teman kita yang sedang menghadapi suatu persoalan dan berusaha untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Contoh-contoh ini memperlihatkan bahwa tujuan dari pross komunikasi antarpribdi adalah membantu orang lain. Judul Sub Bahasan Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Terima Kasih Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom.