Metode Pengukuran Kecepatan dan Percepatan Kecepatan translasional biasanya diukur dalam bentuk kecepatan rotasi. Lebih mudah mengukur kecepatan rotasi dan kemudian mengubahnya untuk memperoleh kecepatan translasinya. Alat-alat pengukur kecepatan ini dapat dikelompokkan sebagai alat ukur mekanis dan listrik. Pengukuran secara Mekanis Metode sederhana dan umum untuk menentukan kecepatan adalah dengan menghitung perputaran (revolution) atau menghitung jarak linear yang ditempuh selama periode waktu tertentu. atau Jarak linear relatif atau jumlah rotasi dapat diukur dengan berbagai teknik (optik, mekanik atau listrik). Jarak relatif ini kemudian diterapkan pada suatu alat EPUT (events per unit time) atau kejadian per satuan waktu, yang kemudian menentukan kecepatan. Fotografi gerakan, menggunakan lampu stroboskopis yang menyala pada kecepatan yang diketahui juga memberikan data kecepatan. Pengindera kecepatan sentrifugal seperti terlihat pada Gambar 2.10 menggunakan mekanisme serupa dengan mesin pengatur (governor) mekanis yang bekerja secara sentrifugal. Karena gaya sentrifugal bervariasi sebagai kuadrat kecepatan masukan i, keluaran , tidak akan berubah secara linear dengan kecepatan apabila pegas linear biasa digunakan. Untuk perubahan kecil dalam i, model yang dilinearkan dapat dinyatakan sebagai, PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 1 Hubungan statis nonlinear antara dan untuk perubahan kecepatan yang besar mungkin d a p a t a t a u m u n g k i n t i d a k d a pat diterima dalam beberapa sistem. Dengan demikian pegas nonlinear digunakan untuk memperoleh semua dengan pegas karakteristik linear dapat karena Gaya sentrifugal = gaya pegas Peg as dan yang bent uk linear . Alat uk ur jenis buluh getar terdiri dari sejumlah buluh ditempelkan pada dasar dan tiap buluh membentuk batang penyangga dengan frekuensi alami yang berbeda. Bila dasarnya digetarkan pada frekuensi tertentu, buluh yang mempunyai frekuensi alami terdekat akan mempunyai amplitudo getaran terbesar. Dasarnya akan bergetar dengan frekuensi yang sama dengan putaran tangkai. Buluhbuluh tersebut terpelihara ketepatannya tetapi peka terhadap suhu. Pengukuran secara Listrik Pengambilan (pick-up) reluktansi jarak dekat yang dapat diubah-ubah digunakan untuk pengukuran kecepatan linear dan kecepatan sudut. Bila bahan magnetis dilewatkan dekat sekali di depan permukaan pick-up, reluktansi garis gaya magnetis berubah sesuai waktu, menimbulkan tegangan di dalam koil. Tegangan keluaran meningkat sesuai dengan kecepatan dan dekatnya jarak antara besi eksternal yang bergerak dengan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 2 pickup. Suatu rangkaian yang menggunakan pick-up magnetis (atau sel-foto dan sumber sinar, dengan roda bercelah atau sasaran hitam putih) dapat juga digunakan untuk pengukuran kecepatan. Lampu stroboskopis elektronis yang menyala dengan kecepatan yang diketahui dan bisa diatur dapat digunakan dengan baik sekali untuk mengukur kecepatan rotasi. Sinar diarahkan pada bag ian alat yang ber putar yang m em punyai beber apa cir i sehingga dapat memberi gambaran seperti jari-jari, sasaran kertas hitam dan putih yang sederhana dan sebagainya. Frekuensi nyala lampu diatur sampai sasaran kelihatan tidak bergerak. Frekuensi lampu sama dengan frekuensi gerakan dalam keadaan ini dan pengamatan dapat dicatat. Kecepatan nyala diatur sampai diperoleh keadaan sinkron pada kecepatan nyala setinggi mungkin, katakanlah . Kemudian kecepatan nyala secara perlahan diturunkan sampai sinkron lagi pada keceparan . Kecepatan tak diketahui kemudian diperoleh melalui perhitungan, Pick-up kecepatan koil-gerak mengikuti persamaan dasar di mana, (Blvi) tegangan terminal kepadatan fluks = panjang koil = kecepatan relatif koil dalam magnit PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 3 Inilah jenis transduser kecepatan translasi di mana koil dan magnit kedua-duanya bergerak (Gambar 2.11). Karena B dan tetap maka keluarannya mengikuti kecepatan masukan secara linear dan membalik polaritas bila kecepatan berubah tanda. Pembangkit listrik biasa (arus search atau arus bolak-balik) dapat digunakan sebagai takometer. Prinsip dasar pengendalian konfigurasi rotasional sebuah pembangkit arus searah adalah Atau di mana = tegangan keluaran rata-rata = jumlah kutub = jumlah konduktor pada jangkar magnit = fluks per kutub, garis = kecepatan, rpm = jumlah jalur, paralel antara sikat Positif dan negatif Takometer arus bolak-balik menggunakan motor induksi arus bolak-balik dua fase dengan membangkitkan satu fase dengan tegangan arus bolak-balik biasa dan mengambil tegangan yang muncul pada fase kedua sebagai keluaran. Sebagian besar takometer arus bolak-balik yang paling komersial dirancang untuk digunakan dalam mekanisme servo arus bolak-balik. Pada takometer arus-eddy seperti terlihat pada Gambar 2.12 putaran magnit menginduksi tegangan ke dalam mangkuk yang memproduksi arus-eddy yang bersirkulasi di dalam bahan mangkuk. Interaksi arus-eddy dengan medan magnetis menghasilkan torsi yang sebanding yang menyebabkan mangkuk berbelok sebesar sudut sampai torsi pegas linear mengimbangi torsi magnetis. Fungsi pindah urutan kedua sistem ini dinyatakan sebagai PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 4 2.3. PENGUKURAN PERCEPATAN Dalam penelitian laboratorium pengukuran percepatan relatif antara dua benda oleh transduser langsung masih terbatas. Tetapi transduser pengukur percepatan absolut telah tersedia secara komersial. Diferensial tunggal sinyal kecepatan telah terbukti sebagai penyelesaian praktis dan lebih mudah bagi persoalan di atas. Diferensial ganda yang diperlukan sinyal perpindahan jarang dapat ditampilkan secara tepat kecuali untuk sinyal yang sangat halus. Secara umum akselerometer adalah alat ukur order kedua biasa yang fungsi pindahnya dapat dinyatakan sebagai Di mana Atau untuk banyak transduser gerak yang mempunyai keluaran tegangan. Tanggapan frekuensi akselerometer ini berkisar dari nol sampai beberapa fraksi tergantung pada ketepatan yang diperlukan untuk peredaman. Dalam kenyataannya tanggapan frekuensi tinggi ditukar dengan kepekaan ( K= 1 z} Beberapa akselerometer yang tersedia secara komersial dibahas di bawah ini: Untuk percepatan yang bervariasi secara lambat dan. getaran frekuensi rendah, dapat digunakan akselerometer yang memakai potensiometer resistif sebagai pick-up geraknya. Frekuensi alamiah berkisar dari 12 sampai 86 hz. bervariasi dari 0,5 hingga 0,8 untuk suhu — 18°C hingga 75°C dengan menggunakan satu susunan redam cairan suhu terkompensasi. Akselerometer pengukur regangan yang tak terikat menggunakan kawat regangan sebagai unsur pegas dan sebagai transduser gerak. Alat ini berguna untuk pengukuran gerak demikian juga untuk getaran sampai frekuensi relatif tinggi. Akselerometer mengukur regangan terikat menggunakan beban massa yang disangga oleh batang lentur tipis, dengan pengukur regangan dilekatkan pada batang untuk memperoleh kepekaan terhadap silang-sumbu dan percepatan sudut. Akselerometer pengukur regangan yang menggunakan bahan semikonduktor mempunyai sifat-sifat yang diinginkan untuk pengukuran percepatan. Beberapa transformator diferensial PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 5 cairan teredam memperlihatkan karakteristik yang diperlukan untuk digunakan sebagai akselerometer. Akselerometer. peubah reluktansi menggunakan peredam eddy. Transduser piezolistrik sangat umum digunakan untuk pengukuran kejutan dan, getaran. Transduser ini mempunyai sinyal keluaran tegangan yang besar dan dapat mempunyai frekuensi alami sangat tinggi yang dibutuhkan untuk pengukuran kejutan secara tepat. Fungsi pindah yang merupakan kelanjutan persamaan terdahulu adalah di mana membatasi tanggapan frekuensi rendah dan batas resonansi mekanis mengontrol tanggapan frekuensi tinggi. Perbandingan redam biasanya sangat kecil (sekitar 0,01) yang dapat dianggap nol untuk tujuan praktis. Dengan menyesuaikan keluaran piezolistrik menggunakan penguat (amplifier) impedansi tinggi (katoda-pengikut atau amplifier muatan listrik) dapat dilakukan pengukuran frekuensi rendah secara tepat. Beberapa akselerometer quartz dan penguat elektrometer mempunyai besar percepatan t et ap. T ipe k eseim bangan nol digunakan untuk pengukuran at au akselerom et er - ser vo menggunakan prinsip umpan balik. Dalam alat ukur yang demikian massa peka percepatan dijaga tetap dekat dengan posisi perpindahan-nol dengan mengindera perpindahan ini dan menghasilkan gaya magnetic, secara proporsional yang selalu menentang gerak massa yang menjauh dari posisi netral. Susunan demikian juga diberi istilah pegas listrik. Pendekatan ini mempunyai linearitas yang lebih besar. Akselerometer- servo ini biasanya digunakan untuk pengukuran gerak untuk berbagai tujuan, getaran frekuensi rendah dan terutama untuk sistem kendalipercepatan. 2.4. PICK-UP SIESMIK UNTUK PENGUKURAN PERPINDAHAN ABSOLUT Konfigurasi umum pengambil pick-up siesmik untuk gerak translasi dan gerak rotasi diperlihatkan dalam Gambar 2.13. Alat ini digunakan untuk pengukuran absolut di mana satu ujung transducer dipasang pada acuan stasioner. Prinsip dasar pick-up ini adalah mengukur perpindahan relatif suatu massa yang dihubungkan oleh pegas halus pada badan getar. Untuk frekuensi di PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 6 atas frekuensi alami, perpindahan relatif ini sangat mendekati perpindahan absolut karena massa cenderung tetap diam. Analisis kuantitatif didasarkan pada hukum Newton seperti dinyatakan di bawah ini di mana X 1 dan X m adalah perpindahan absolut dengan memilih patokan sehingga sebagai sama dengan nol bila gaya gravitasi (berat M) bekerja secara statis sepanjang sumbu X Persamaan di atas menghasilkan Di mana Dan Dan tanggapan frekuensi adalah Jadi merupakan suatu hal yang penting sekali bahwa tidak ada tanggapan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 7 terhadap masukan perpindahan statis dan bahwa frekuensi getaran terendah Karena diinginkan harus jauh lebih kecil dari untuk suatu pengukuran perpindahan secara tepat. rendah, maka diperlukan massa besar atau pegas halus (atau keduanya). Pegas halus lebih disukai bagi massa besar. Peredaman yang berkisar antara 0,6 sampai 0,7 biasanya digunakan untuk menekan seminimal mungkin tanggapan resonan terhadap keadaan peralihan (transient) yang lambat. 2.5. PICK-UP SIESMIK UNTUK MENGUKUR KECEPATAN ABSOLUT Konfigurasi dasar alat ini tetap sama seperti alat untuk meng ukur perpindahan. Pengukuran kecepatan dapat dilakukan dengan tiga cara: (1) Sinyal tegangan dari pengambil pick-up perpindahan (sebagai contoh, menggunakan pengukur regangan untuk Xo). dapat diproses melalui rangkaian diferensiasi listrik. (2) Transduser perpindahan relatif diganti dengan transduser kecepatan relatif (sebagai contoh, pick-up koil bergerak). Fungsi pindahnya adalah Di mana > untuk pengukuran kecepatan secara tepat. Si nyal kecepatan dapat diintegralkan untuk memperoleh sinyal perpindahan. (3) Dengan menulis kembali fungsi pindah pengukuran perpindahan sebagai : dan j ika dik ehendaki sebag ai pengukur , m ak a ) (i ) = , T et apan. Hal in i ak an t e j adi j ik a , Rumus ini dikonversikan ke dalam PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 8 Atau kalau Rumus ini hanya memungkinkan pengukuran pada fre kuensi jika dibuat sangat luas, frekuensi berkisar sekitar dapat diabaikan dibandingkan ( . Namun cukup luas di mana ). Keadaan ini pada akhirnya mengurangi kepekaan. 2.6. PICK-UP SIESMIK UNTUK PENGUKURAN PERCEPATAN ABSOLUT Alat ini sangat umum digunakan sebagai akselerometer yang disebabkan oleh rentang frekuensinya yang lebih tinggi dan pengukuran gerak peralihan (shock). Konfigurasi dasarnya tetap sama seperti pada kasus pengukuran perpindahan. Prinsip operasinya sederhana. Katakanlah bahwa percepatan X 1 akan diukur. Kemudian, dalam keadaan mantap, massa M relatif diam terhadap kotak selubung yang percepatan absolutnya akan sama dengan X 1 . Jika massa M mempunyai percepatan X 1, maka harus ada gaya yang sama yang menyebabkan percepatan ini, dan jika M relatif tidak bergerak terhadap kotak selubung maka gaya ini hanya berasal dari pegas. Karena penyimpangan pegas X o juga proporsional dengan percepatan, Xo merupakan ukuran bagi percepatan X 1 . Jadi pengukuran percepatan absolut disatukan dengan pengukuran gaya yang diperlukan untuk memberi percepatan suatu massa yang diketahui, yang juga berperan sebagai massa pembukti. Sistem pengukuran ini dikenal sebagai akselerometer tipe defleksi seperti yang telah dibahas di atas. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. PENGUKURAN TEKNIK 9