PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN Agus Heru Universitas PGRI Palembang ABSTRACT The background of this research is the quality of the students' reading ability that can be improved through teaching reading programmed properly. One effort that can be done to improve the quality of learning outcomes is to develop students' reading and learning activities. Therefore, subjects read a specially prepared, ranging from the determination of the model of learning, programming, until the implementation of learning. Problems in this research is there a learning model Index Card effective, research problem formulation is there any influence of model/mind mapping between the reading comprehension class VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur? The aim of this study is to determine whereas mind mapping influence students' reading comprehension grade VII at SMP Negeri 1 Mesuji Makmur. The research variables are independent variables, that is mind mapping and the dependent variable is reading comprehension. The population in this study is seventh grade students of SMP Negeri 1 Mesuji Makmur which are 185 students. Sample this study amounted to 76 students drawn from the entire population. This study uses an experimental method. Data collection techniques is used in this study are engineering test and documentation, while the data analysis technique used is the t-test calculation. Based on the research that has been conducted using mind mapping models, the value of the average grade of 79.1 experimental class is greater than the average value of the control class is 67, 15. Hypothesis test obtain that t = 5.66, where t is higher than table = 1.99 so it can be concluded that there is an effect of Mind Mapping against Reading Comprehension ability Seventh Grade Students of SMP Negeri 1 Mesuji Makmur. Keywords: Mind Mapping, Skill, Reading Comprehension PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam fase kehidupan manusia, karena dengan pendidikan akan menentukan peradaban manusia pada masa yang akan datang. Peranan pendidikan penting bagi perkembangan dan terwujudnya individu berkarakter sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, seperti yang tertuang pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 berikut ini. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana Belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dasar pendidikan secara umum bertujuan membentuk pribadi anak agar matang, dewasa, mandiri, dan tidak tergantung orang lain. Ini berarti bahwa anak yang belum dewasa agar menjadi dewasa, mandiri, memiliki kepribadian yang utuh, dan matang. Sebagai proses pembentuk pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Tirtarahardja dan Sulo, 2008: 34). Sekolah merupakan lingkungan yang diciptakan untuk membina anak-anak ke arah tujuan tertentu, khususnya untuk memberikan kesempatan dan keterampilan sebagai bekal kehidupannya di kemudian hari. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah lebih dikenal dengan pengajaran dimana terjadi proses belajar mengajar yang melibatkan banyak faktor, baik faktor guru, pelajar, bahan atau materi, fasilitas maupun lingkungan. Dalam proses belajar mengajar, terdiri atas beberapa mata pelajaran salah satunya adalah Bahasa Indonesia. Keterampilan berbahasa (atau language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: (1) keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading skills); (3) keterampilan membaca (reading skills); dan (4) keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan tersebut erat sekali berhubungan dengan proses-proses berfikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya (Tarigan, 2009: 1) 153 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017 PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) Membaca merupakan esensi dasar pengetahuan manusia, kemudian membentuk ilmu, pengetahuan, dan peradaban manusia. Membaca tidak hanya dalam pengertian tekstual, tetapi juga bisa dalam pengertian kontekstual. Pembelajaran membaca dalam konteks kajian kebahasaan Indonesia, sangatlah penting diajarkan kepada masyarakat terutama kalangan peserta didik. Membaca mempunyai peranan sosial yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Mengapa? Pertama, membaca merupakan suatu alat komunikasi yang sangat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya. Kedua, dalam bahan bacaan yang dihasilkan setiap kurun zaman dalam sejarah sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial tempatnya berkembang. Ketiga, sepanjang masa sejarah yang terekam, membaca telah membuahkan dua kutub yang berbeda, (Grey dikutip Tarigan, 2008: 3). Membaca pemahaman merupakan jenis membaca intensif yang termasuk jenis membaca dalam hati (Tarigan, 2009: 56). Selanjutnya, Soedarso (2005: 58) mengungkapkan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami, mengerti: ide pokok, detail yang penting dan seluruh pengertian yang ada dalam sebuah tulisan. Membaca pemahaman bukanlah kegiatan membaca yang pasif karena membaca pemahaman bukanlah sekedar memahami lambang tertulis, melainkan memahami hal yang terdapat dalam bacaan. Kualitas kemampuan membaca siswa dapat ditingkatkan melalui pengajaran membaca yang diprogram secara baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar membaca siswa adalah dengan mengembangkan kegiatan proses belajar secara bervariasi. Oleh karena itu, pelajaran membaca dipersiapkan secara khusus, mulai dari penentuan model pembelajaran, penyusunan program, sampai pada pelaksanaan pembelajarannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman yaitu dengan penerapan berbagai model pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar yang melibatkan siswa turut aktif di dalamnya. Dari berbagai model pembelajaran yang ada, salah satunya adalah model mind mapping. Penerapan model mind mapping dalam proses belajar mengajar membaca pemahaman dengan cara siswa mensurvei bahan bacaan secara keseluruhan. Setelah selesai mensurvei, siswa membuat sejumlah pertanyaanpertanyaan berdasarkan prediksi mereka masing-masing terhadap bahan bacaan. Kemudian siswa menceritakan kembali bahan bacaan tersebut dengan kata-katanya sendiri dengan memvisualisasikan organisasi dasar 154 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017 PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) babnya. Akhirnya, siswa memeriksa kembali keseluruhan bagian bab dari bahan bacaan tersebut, apakah dari judul, gambar, atau dari pertanyaan yang telah diajukan tadi. Hal ini bertujuan agar apa yang telah dibaca dan dipahami tadi tersimpan lama di otak. Dalam KTSP kelas VII dikemukakan bahwa salah satu kemampuan yang harus dikuasi oleh siswa ialah pemahaman membaca. Apabila dikaitkan dengan kenyataan di lapangan, harapan yang terdapat di dalam KTSP dan harapan secara teoretis tersebut tidak sejalan. Dari wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru yang mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia pada tanggal 5 Mei 2014 diketahui bahwa rata-rata nilai pemahaman membaca siswa SMP Kelas VII masih rendah. Rata-rata nilai pemahaman membaca siswa tersebut ialah 60. Sementara itu, nilai KKM siswa ialah 70. Dengan demikian, adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Mind Mapping terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur”. Rmusan masalah penelitian ini adalah adakah pengaruh model mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur? Tujuan penelitian ini untuk mengukur dan mendeskripsikan pengaruh model mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah, siswa, guru, dan peneliti. 1) Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding dalam keberhasilan, kemajuan pengajaran bahasa Indonesia. 2) Bagi siswa Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. 3) Bagi guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif strategi yang efektif terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas. 4) Bagi peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya. 155 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017 PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan, 2009: 7). Lebih lanjut, Alya (2009: 45) mengemukakan bahwa membaca adalah (1) melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati); (2) mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; (3) mengucapkan; (4) mengetahui; meramalkan; dan (5) memperhitungkan. Demikian juga membaca merupakan suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa. Oleh karena itu, pelajar haruslah dibantu untuk menanggapi terhadap lambang visual yang menggambarkan tanda oditori yang sama yang telah mereka tanggapi sebelumnya. Menurut Tarigan (2009: 56) membaca pemahaman merupakan bagian membaca dalam hati yang bertujuan untuk memahami standar kesastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi. Di samping itu, membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan penafsiran yang memadai terhadap maknamakna yang terkandung dalam lambang-lambang tulis (Bold dikutip Tarigan, 2009: 56). Rubin (dikutip Sutarjo, 2009: 22) mendefinisikan bahwa membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun sejumlah pengetahuan. Membangun sejumlah pengetahuan itu bisa berupa kemampuan pemahaman literal, interpetatif, kritis, dan kreatif. Hal itu diperkuat oleh Burns (dikutip Sutarjo, 2009: 21) bahwa membaca pemahaman terdiri dari empat tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretatif (interpretative comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman kreatif (creative comprehension). Mind dalah suatu keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup, sedang bekerja dan juga merupakan gagasan berbagai imajinasi. Peta pemikiran (mind mapping) merupakan model pembelajaran yang sudah dikenal dan diakui secara luas di dunia, yang dipopulerkan oleh Tony Buzan sejak awal tahun 1970 dengan pembuatnya antara lain: Leonardo Da Vinci, Galileo Galilei, Albert Einstein dan Rhichard Feymen. Mind Mapping (Peta pemikiran) adalah model mempelajari konsep yang berdasarkan cara kerja otak menyimpan informasi. Otak menyimpan informasi dengan dikumpulkan melalui sel-sel saraf yang bercabang-cabang sekilas seperti cabang-cabang ohon. Menyimpan informasi seperti cara kerja otak akan semakin baik dan hasil akhirnya proses belajar jadi semakin mudah (Suyatno, 2009: 93). 156 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017 PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) Mind Mapping (Peta Pemikiran) adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pembelajaran, aau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengindentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan (Silberman, 2009: 188). Menurut Arikunto (2010: 110) “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh model mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur. Untuk keperluan pengujian hipotesis dirumuskan Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha). Hipotesisnya sebagai berikut: Ho : Tidak ada pengaruh model mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur. Ha : Ada pengaruh model mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur. Terima Ho, bila t tabel thitung, tolak Ha Tolak Ho, bila ttabel < thitung, terima Ha METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan menggunakan tes awal dan tes akhir. Arikunto (2010: 85) menyatakan bahwa penelitian eksperimen semu adalah eksperimen yang tidak sebenarnya atau disebut juga eksperimen pura-pura. metode ekseperimen semu adalah metode yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dan tidak membentuk kelas baru baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol tentu saja dianggap sama keadannya atau kondisinya. Variabel penelitian adalah suatu objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian (Arikunto, 2010: 161). Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) : Model mind mapping Variabel terikat (Y) : Membaca pemahaman 157 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017 PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 185 siswa. Langkah-langkah dalam pengambilan sampel melalui teknik cluster random sampling adalah pertama menulis sampel perkelas pada sebuah kertas dari kelas VII.1 sampai kelas VII.5, lalu kertas yang telah ditulis sampel perkelas di gulung, kemudian dimasukkan ke dalam kotak lalu di undi untuk kertas yang keluar yaitu kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan VII.5 yang menjadi kelas kontrol, inilah kelas beruntung yang menjadi sampel penelitian. Jumlah keseluruhan sampel menjadi 76. Sebelum melakukan pengolahan data langkah-langkah yang harus ditempuh adalah melakukan pengumpulan data. Untuk mendapatkan data yang akurat maka penulis mengumpulkan data menggunakan tes dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka data tersebut dianalisis dengan statistik untuk menguji normalitas data, menguji homogenitas data dan menguji hipotesis penelitian sebagai hasilnya nanti dapat diambil suatu kesimpulan guna membuktikan hipotesis penelitian menggunakan rumus uji-t. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian mengenai Pengaruh Model Mind Mapping terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur, menggunakan satu kelas eksperimen yaitu kelas VII.3 yang berjumlah 39 orang siswa dan satu kelas kontrol kelas VII.5 yang berjumlah 39 orang. Penelitian dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dan satu jam terakhir pada pertemuan ketiga digunakan untuk melakukan evaluasi dengan melakukan tes tertulis berbentuk pilihan ganda sebanyak 25 soal yang telah diujikan pada kelas yang bukan sampel, yaitu kelas VII.1. Berdasarkan data hasil belajar siswa, didapat rata-rata nilai hasil belajar siswa di kelas eksperimen adalah 77,74 sedangkan pada kelas kontrol 67,15 dapat diketahui nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Setelah mendapatkan data hasil tes siswa, maka peneliti melakukan analisa data tes tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji-t yang terdiri dari uji normalitas data. Uji homogenitas data, uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu penyebaran data, kemudan uji homogenitas data diperlukan untuk membuktikan persamaan variansi kelompok yang membentuk sampel. Berdasarkan perhitungan yang didapat untuk kelas eksperimen, uji normalitas data yang diperoleh K= 0,164 sedangkan untuk kelas kontrol uji normalitas data yang diperoleh K= 158 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017 PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) , 0,379, dan harga tersebut terletak antara (-1) dan (1) sehingga dapat dikatakan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal. Kemudian untuk uji homogenitas data diperoleh X² hitung = 2,625 dan X²tabel = 3,48 dan diketahui syarat homogen : X²hitung < X²tabel maka didapat 2,625 < 3,48. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang sama. Jadi, penelitian ini baik kelas eksperimen maupun kontrol mengikuti distribusi normal dan homogen. Selanjutnya setelah pengujian normalitas data dan homogenitas data dilakukan, data tersebut dinyatakan terdistribusi normal dan varians dalam penelitian bersifat homogen, maka tahapan berikutnya yang dilakukan adalah pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan statistik parametris yaitu rumus Uji-t dengan kriteria pengujian hipotesis Ha jika t hitung > ttabel dan tolak Ho jika thitung < ttabel Berdasarkan analisa data mengenai hasil belajar siswa melalui Uji-t maka diperoleh nilai t = 5,08 sedangkan harga t yang didapat dari hasil interpolasi adalah sebesar 1,99. Dari hasil perhitungan di dapat bahwa thitung > ttabel maka terima Ha. Dengan demikian, kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran mind mapping menunjukan adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa siswa dibandingkan kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan serupa. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada Pengaruh Model Mind Mapping terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur terbukti kebenarannya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Model Mind Mapping terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan menerapkan model mind mapping, diperoleh nilai rata-rata kelas kelas eksperimen 77,74 lebih besar dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 67, 15. 2) Hasil analisis uji hipotesis yang diperoleh t hitung = 5,08, dimana thitung lebih besar daripada ttabel = 1,99. 3) Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh model Mind Mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mesuji Makmur. Sehubungan dengan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu dikemukakan peneliti, yaitu sebagai berikut. 159 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017 PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) 1) Model mind mapping dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran oleh para guru. 2) Dalam melakukan model mind mapping, guru harus bisa memanejemen kelas dengan baik karena pada metode ini membutuhkan pengawasan terhadap tiap-tiap siswa. 3) Peneliti, khususnya mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hendaknya melakukan penelitian pendidikan lebih luas lagi mengenai strategi pembelajaran yang ada, sehingga hasil informasi yang diperoleh dapat dipakai sebagai perbandingan dan acuan dalam proses belajar di sekolah untuk mencapai peningkatan mutu hasil belajar yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Agustini. 2009. Keefektifan Model Mind Mapping terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas di SMP Negeri 2 Air Sugihan. Skripsi Universitas PGRI Palembang: Tidak Dipublikasikan. Alya. 2009. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Melalui Model Simulasi di SMP Negeri 3 Sritanjung. Skripsi Universitas PGRI Palembang: Tidak Dipublikasikan. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 2005. Model Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Buzan. Toni. 2007. Memahami Peta Pikiran. Jakarta: Interaksara. Nurhadi, 2005. Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Algensindo. Rahim. 2011. Prinip Membaca Pemahaman. Jakarta: Rineka Cipta. Silberman. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Insan Madani. Soedarso. 2005. Membaca Pemahaman. Jakarta: Rineka Cipta. Subadiyono. 2011. Pemahaman Membaca tingkat Pemula. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Taja Grafindo Persada. Sudjana. 2010. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung. Sutarjo. 2009. Perkembangan Membaca Siswa SMP. Jakarta: Rineka Cipta. Suyatno. 2009. Menjelajahi Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henri Guntur, 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. 160 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017 PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Agus Heru) Tarigan, Henri Guntur. 2009. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Tirtarharja dan Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Biodata Penulis : Agus Heru, M.Pd. adalah dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas PGRI Palembang. 161 LENTERA STKIP-PGRI Bandar Lampung, Vol. 2 2017