IBADAT SYUKUR MEMPERJUANGKAN KEJUJURAN Kelompok 2 XII IPA 2 Irvin || Ivan Darmawan || Janice Alberta Johanssen Jonathan || Junie Veronica Putri Kevin Hermawan || Meliana K : Selamat pagi/siang Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, selamat datang di ibadat syukur SMA Tarakanita 2. Pada hari ini, kita dikumpulkan oleh Tuhan untuk bersama-sama merenungkan makna memperjuangkan kejujuran. Untuk itu, marilah kita dengan segala kerendahan hati menyanyikan lagu pembuka dari Puji Syukur 319. Lagu pembukaan (umat berdiri) Wahai, Saudara (PS 319) Tanda salib P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. Salam pembuka P : (tangan terkatup) Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. P : Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa, yang menyatukan dan membimbing kita pada ibadat sabda ini. Saudara-saudari yang terkasih, hari demi hari, kejujuran terasa semakin sirna dari hidup kita. Hati manusia semakin bebal dan ketidakjujuran bukan lagi dilihat sebagai suatu dosa melainkan sesuatu yang sudah biasa. Terkadang kita berusaha untuk berlaku jujur, namun tak dapat dipungkiri, kita semua adalah manusia yang lemah adanya. Ibadat sabda pada hari ini hendak mengajak dan mengajarkan kita untuk memperjuangkan kejujuran. Oleh karena itu, semoga berkat dan bacaan sabda-Nya pada hari ini dapat menuntun kita menuju kehidupan yang lebih jujur. Serta juga dapat menumbuhkan pribadi kita masing-masing agar semakin serupa dengan Kristus. Tobat (umat berlutut) P : Saudara saudari, di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita, marilah kita merenungkan dosa – dosa kita, mohon ampun atas segala kekurangan dan ketidakjujuran diri kita, agar kita pantas dan layak untuk mengikuti ibadat pada hari ini. P : Saya mengaku ... U : Kepada Allah Yang Mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon, kepada Santa Perawan Maria dan kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P : (tangan terkatup) Semoga Tuhan senantiasa mengampuni dosa-dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal. 1|Memperjuangkan Kejujuran U : Amin. Tuhan Kasihanilah Kami (PS 359) dikuatkan untuk menjadi manusia yang baru. P : Marilah kita berdiri untuk memuji dan memuliakan Allah dengan menyanyikan lagu kemuliaan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Doa pembuka U : Amin. Kemuliaan (PS 360) (umat berdiri) P : Marilah berdoa, (tangan terkatup) Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau menghendaki kami menempuh jalan menuju kepadaMu. Kami memang mengingikan yang baik, namun seringkali kami mudah terpengaruh oleh kelemahan manusiawi dan godaan duniawi. Kami sadari kami tidak memiliki kekuatan, ketabahan, dan keuletan utuk meninggalkan yang jahat. Karena itu, kami datang kepadaMu, memohon agar Engkau mengajari kami yang baik, terutama arti kejujuran. Bukalah pintu hati kami dan cairkanlah hati kamu yang beku dengan Sabda-Mu agar kami dapat meninggalkan ketidakjujuran kami dan semakin LITURGI SABDA Bacaan I (Kej. 12:10-20) (umat duduk) Abram di Mesir Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu. Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya. Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup. Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau." Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik, dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta. Tetapi Tuhan menimpakan m tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu. Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu? Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!" Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama- 2|Memperjuangkan Kejujuran sama dengan kepunyaannya. isterinya dan segala U : Dimuliakanlah Tuhan. perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu." Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu." Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. Petrus Menyangkal Yesus P : Demikianlah Injil Tuhan. Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba U : Terpujilah Kristus. P : Demikianlah sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan (PS 854) Solis : Singkirkanlah penghalang sabdaMu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu. Bait pengantar Injil (PS 961) (umat berdiri) Solis : Alleluya Bacaan Injil ( Mat. 26:69-75) P : Tuhan sertamu. U : Dan sertamu juga. P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius. Khotbah/renungan (umat duduk) P : Saudara-saudari terkasih, ibadat syukur kita pada hari ini bertemakan memperjuangkan kejujuran. Kejujuran adalah sesuatu yang telah ditanamkan ke dalam diri kita sejak kecil. Orang dewasa mana pun pasti mengajarkan kita untuk tidak berbohong. Namun seiring berjalannya waktu, ajaran yang ditanamkan itu dapat sirna. Kebohongan tidak terasa seperti suatu dosa. Kecurangan adalah hal yang biasa dilakukan dalam hidup. Kejujuran justru adalah sebuah kebodohan. Dari tema hari ini, kita hendak merenungkan bagaimana kita dapat memperjuangkan kejujuran. Memperjuangkan kejujuran bukan berarti kita mendorong semua orang di sekitar kita untuk berbuat jujur. Memperjuangkan kejujuran berarti mendorong diri kita sendiri untuk tidak tergoda akan nikmatnya ketidakjujuran. Sebelumnya, Saudara-saudari, mengapa kita semua begitu terpikat dengan ketidakjujuran? Apakah yang mendorong kita untuk berlaku tidak jujur? Jawabannya 3|Memperjuangkan Kejujuran adalah ketakutan. Berbohong kepada orang tua karena takut dimarahi, mencontek karena takut mendapat nilai jelek, dan masih banyak lagi. Sesungguhnya tak ada pribadi yang tak berbohong. Pribadi yang dekat dengan Allah pun tak lepas dari godaan ketidakjujuran ini. Dalam bacaan pertama, kita melihat Abram atau yang sekarang dipanggil Abraham meminta Sarai, isterinya untuk mengaku sebagai adiknya. Abram diliputi rasa takut akan dibunuh oleh sebab itu ia memilih untuk berbohong. Sedangkan pada bacaan Injil, Petrus berbohong kepada hamba perempuan yang menanyainya karena ia takut. Padahal kita ingat, Petrus sendiri yang berkata ia tidak akan menyangkal Yesus walaupun harus mati. Namun akhirnya rasa takutlah yang menang dalam diri mereka. Sama halnya dengan diri kita masingmasing. Kita sebagai manusia cenderung mencari jalan aman dan mudah. Yang ada di pikiran kita, tidak akan ada yang tahu jika kita berbohong. Sungguh, kebohongan memang lebih manis dan kenyataan lebih pahit. Lagipula, tak ada yang rugi, bukan? Berbohong dari yang awalnya sekali, dua kali menjadi sebuah kebiasaan yang tak pernah berhenti. Dan ketika kita sudah terbiasa, apa yang dilakukan tidak kita anggap lagi sebagai sebuah dosa. Berbohong adalah sesuatu yang biasa. Seperti Abraham, kelak ketika Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing, ia mengulangi kebohongan yang sama. Sama seperti Petrus pula, ia mengulanginya sampai tiga kali. Saudara-saudari yang terkasih, kita dapat melihat bagaimana kebiasaan berbohong adalah sesuatu yang buruk dan sulit dihentikan. Mungkin kita berpikir, kebohongan kecil dapat ditoleransi. Bentuk ketidakjujuran apapun tidak ada yang benar. Baik untuk melindungi diri sendiri, orang lain, atau untuk tujuan lain. Namun sesungguhnya kebohongan sekecil apapun dikecam oleh Tuhan. Karena itu yang harus dilakukan adalah adanya perubahan niat dan penyerahan diri kepada Tuhan. Marilah sejak sekarang kita mencoba untuk memutus kebiasaan tersebut. Kita dapat memulainya dari diri sendiri, dengan menyadari apa yang baik dan yang salah. Mulailah menanamkan dalam benak kita bahwa ketidakjujuran adalah sesuatu yang salah. Selanjutnya kita memohon kepada Tuhan agar Ialah yang menguatkan kita dengan Roh Kudus dan menuntun kita ke jalan yang benar. Dengan demikian, kita pasti mampu bertumbuh menjadi pribadi yang lebih jujur. Doa aku percaya (umat berdiri) P : Saudara sekalian, marilah menanggapi Sabda Tuhan dengan mengucapkan Syahadat Para Rasul Aku percaya... Doa umat P : Saudara-saudari yang terkasih, Yesus berada di tengah – tengah kita, Dialah Tuhan yang menyayangi dan mencintai umatnya dalam kondisi apapun, walaupun kita masih terperangkap dalam ketidakjujuran kita. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya. P : Bagi pemimpin Gereja, Ya Tuhan, lindungilah seluruh pemimpin Gereja yang menjadi perpanjangan 4|Memperjuangkan Kejujuran tanganmu agar mereka dapat menjalankan kewajiban mereka dengan jujur dan sesuai dengan kehendak-Mu. Marilah kita mohon... U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan. P : Bagi bangsa dan negara, Ya Bapa Yang Mahakasih, berkatilah bangsa dan negara kami ini supaya para pemimpin dapat diberi kejujuran dalam menjalankan segala tugasnya sehingga masyarakat di negara ini dapat hidup dengan sejahtera dan damai. Marilah kita mohon... U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan. P : Bagi Bapak/Ibu guru, Ya Tuhan, ringankanlah segala beban mereka dalam mengajar kami, berikanlah kejujuran di setiap langkah mereka sehingga dapat menjadi teladan bagi kami para muridnya. Marilah kita mohon... U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan. P : Bagi kami murid SMA Tarakanita 2, Ya Tuhan Yesus Kristus, cairkanlah hati kami yang beku dan bantulah kami agar dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kami berupa ketidakjujuran serta kebiasaan buruk lainnya terutama dalam segala ujian yang akan kami tempuh sebentar lagi. Kiranya kuatkanlah kami dalam menghadapi godaan yang akan membuat kami berlaku tidak jujur. Marilah kita mohon... U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan. P : Bagi semua orang, Ya Bapa, kami berdoa untuk semua orang yang telah Kau ciptakan menurut gambar dan rupa-Mu. Semoga Engkau selalu membimbing kami agar kiranya pekerjaan apapun kami lakukan dengan rasa takut akan Engkau. Marilah kita mohon... U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan. P : Marilah kita hening sejenak untuk menyampaikan permohonan kita masingmasing. Mari kita hening sejenak... P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U : Amin. Bapa Kami (Putut) P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan Yesus kepada kita. U : Bapa Kami... P : Ya Bapa, bebaskanlah kami dari perpecahan dan perselisihan. Janganlah biarkan kami jatuh dalam godaan yang dapat membuat keluarga-Mu retak. Tetapi kuatkanlah kesatuan dan kerukunan diantara semua putera-Mu, dan kurniakanlah damai kepada umat-Mu. Semoga kami hidup dengan tenteram, sambil menantikan kedatangan penyelamat kami, Yesus Kristus. U : Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya. 5|Memperjuangkan Kejujuran Doa penutup (umat berdiri) U : Amin. P : Allah Bapa Yang Mahakuasa, kami berterimakasih atas rahmat dan anugrah yang Kau limpahkan sepanjang ibadat sabda ini. Semoga bacaan kitab suci dan renungan yang telah dibacakan dapat menjadi pedoman hidup kita di masa yang mendatang. Dengan perantaraan Kristus Tuhan Kami. P : Semoga kita sekalian, diberkati oleh Allah yang mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Marilah pergi, kita diutus. Berkat Tuhan U : Amin. P : Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri ibadat sabda ini, marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan K : Untuk mengakhiri ibadat syukur kita pada hari ini, marilah kita menyanyikan lagu dari Puji Syukur 653. U : Amin. P : Dengan ini ibadat sabda sudah selesai. U : Syukur kepada Allah. Lagu penutup (PS 653) P : Tuhan beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. P : Semoga kita sekalian, diberkati dan dicurahkan rahmat dalam segala kegiatan yang akan kami lakukan di hari-hari mendatang serta lebih tekun dalam memperjuangkan kejujuran dengan berserah kepada Allah Yang Mahakuasa, dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus 6|Memperjuangkan Kejujuran