GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN HCG DENGAN METODE

advertisement
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN HCG DENGAN
METODE IMUNOKROMATOGRAFI MENGGUNAKAN
BERBAGAI MEREK
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Ahli Madya Analis Kesehatan Pada
Program Studi D3 Analis Kesehatan
Oleh :
PIPIH SOFIAH
NIM. 13DA277031
PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
CIAMIS
2016
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN HCG DENGAN METODE
IMUNOKROMATOGRAFI MENGGUNAKAN
BERBAGAI MEREK1
Pipih Sofiah2Minceu Sumirah3Doni Setiawan4
INTISARI
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon
yang diproduksi oleh jaringan plasenta pada awal kehamilan, hormon ini
akan dikeluarkan melalui urin dan juga dihasilkan bila terdapat poliferasi
yang abnormal pada jaringan epitel korion seperti molahidatidosa (hamil
anggur) atau choriocarsinoma. Adanya HCG dalam urin dapat digunakan
untuk deteksi kehamilan dini.Pemeriksaan HCG yang dilakukan
berdasarkan prinsip imunokromatografi yaitu adanya HCG berupa
timbulnya dua tanda merah satu pada bagian test line (T) dan satu tanda
merah pada control line (C).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan HCG
dengan metode imunokromatografi menggunakan berbagai merek. Metode
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Sampel ditetntukan
secara incidental sampling.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari 7 sampel urin
menggunakan 5 merek alat test dapat diketahui bahwa sensitifitas suatu
alat yang berbeda harga serta merek tidak berpengaruh terhadap hasil
pemeriksaan HCG tersebut, karena cut off alat tersebut masih dalam nilai
yang berdekatan.
Kata Kunci : HCG, kehamilan, imunokromatografi.
Kepustakaan : 13, 2008-2015
Keterangan : 1 judul, 2 nama mahasiswa, 3 nama pembimbing I, 4 nama
pembimbing II
iv
RESULT OF OVERVIEW EXAMINATION HCG BY USING A VARIETY
OF METHODS IMUNOCHROMATOGRAPHI BRANDS
Pipih Sofiah2Minceu Sumirah3Doni Setiawan4
ABSTRACT
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) is a hormone produced by
placenta tissue in early pregnancy. This hormone will be relased through
the urine and also produced when there is an abnormal proliferation of
chorion epithelial tissue such as hydatidiform mole (pregnant wine) or
choriocarsinoma. Presence of HCG in urine is used to help early pregnancy
detection.The HCG test is conducted on imunochromatografi method,
where is indicated of two red line on the positive result and one red line on
the negative result.
This study aims to determine the results of HCG with
Imunochromatographi method using various brands. This research method
is descriptive research method. Sample determine is incidental sampling.
From the research that has been conducted from 7 urine samples
using 5 test tool brand can be seen that the sensitivity of a different tools as
well as the price of the brand does not affect the results of the HCG
examination, because the cut-off tool is still in the value of the adjacent.
Keywords
: HCG, Pregnancy, Imunochromatographi.
Library
: 13, (2008-2015)
Description : 1 title, 2 the name of the student, 3 the name of the
supervisor I, 4 the name of supervisor II
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon yang
dihasilkan oleh plasenta. Pada kehamilan, HCG timbul dalam darah
dan urin saat 14 sampai 26 hari setelah konsepsi dan konsentrasi
HCG memuncak pada usia kehamilan 8 minggu. Setelah trimester
pertama kehamilan, produksi HCG menurun. HCG tidak ditemukan
pada wanita yang tidak hamil, pada kematian janin, atau setelah 3
sampai 4 hari pascapartum (Kee, 2013).
Pemeriksaan HCG atau pemeriksaan kehamilan sangat
penting dilakukan agar tepat dalam diagnosis dan jika ada
pengobatan terhadap suatu penyakit tidak terjadi kesalahan, baik
kesalahan dalam diagnosis maupun kesalahan terapi (Kee, 2013).
Harti, Estuningsih dan Nurkusumawati (2013), menyatakan
bahwa kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir
semua wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan
terjadi pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada
kehamilan biasanya terjadi perubahan pada seluruh tubuh, terutama
oleh
pengaruh
hormon-hormon
somatotropin,
estrogen
dan
progesteron.
Proses kehamilan adalah proses yang sangat panjang. Allah
menjelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 12-14 yang
berbunyi :
‫) ُث َّم‬١١( ‫ِين‬
َ ‫َولَ َق ْد َخلَ ْق َنا ْاْلِ ْن َس‬
ٍ ‫ار َمك‬
ٍ ِ‫ان مِنْ س ََُللَ ٍة مِنْ ط‬
ٍ ‫) ُث َّم َج َع ْل َناهُ ُن ْط َف ًة فِي َق َر‬١٢( ‫ين‬
َ ‫َخلَ ْق َنا ال ُّن ْط َف َة َعلَ َق ًة َف َخلَ ْق َنا ْال َعلَ َق َة مُضْ َغ ًة َف َخلَ ْق َنا ْالمُضْ َغ َة عِ َظامًا َف َك َس ْو َنا ْالع‬
‫ِظا َم لَحْ ًما ُث َّم‬
َّ ‫ك‬
َ ‫أَ ْن َشأْ َناهُ َخ ْل ًقا‬
)١٤( ‫ِين‬
َ ‫َّللا ُ أَحْ َسنُ ْال َخالِق‬
َ ‫ار‬
َ ‫آخ َر ۚ َف َت َب‬
1
2
Artinya :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah (12). Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim) (13). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan
dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik (14)” (QS. Al-Mu’minun ayat 12-14).
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa manusia diciptakan oleh
Allah SWT dari sperma dan ovum yang dinamakan konsepsi,
kemudian setelah konsepsi terjadi pembuahan sehingga dapat
menyebabkan kehamilan. Kehamilan merupakan suatu proses yang
dialami oleh hampir semua wanita. Pada kehamilan, HCG timbul
dalam darah dan urin saat trimester pertama HCG memuncak dan
setelah trimester pertama kehamilan, produksi HCG menurun.
Kehamilan akan ditandai dengan meningkatnya kadar HCG
dalam urin pada trimester pertama, HCG disekresikan 7 hari setelah
ovulasi. Pemeriksaan HCG dengan metode imunokromatografi
merupakan cara yang paling efektif untuk mendeteksi kehamilan dini
(Harti, dkk, 2013).
Deteksi HCG pada urin dapat dijadikan tanda kemungkinan
adanya kehamilan, tes kehamilan terutama dilakukan pada waktu
hamil muda (trimester pertama) karena HCG mulai diproduksi sejak
usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (Maryunani,
2010).
Peneliti melakukan survei awal pada toko-toko dan apotik
bahwa penggunaan tes imunokromatografi yang paling murah
dipasaran cukup banyak digunakan oleh masyarakat, disetiap apotik
sekitar 60 stik tes tiap bualannya. Harga tes imunokromatografi yang
3
beredar di pasaran saat ini sangat beragam, mulai dari yang
termurah seharga Rp 5.000,- hingga yang termahal kisaran harga
Rp 65.000,- tersedia secara lengkap di apotik apotik terdekat. Data
tersebut
menunjukkan
bahwa
cara
imunokromatografi
pada
umumnya lebih banyak digunakan dilapangan serta dikalangan
masyarakat, namun jika dilihat dari sensitifitasnya belum dapat
dipastikan, dengan demikian peneliti bertujuan untuk melakukan
penelitian tes HCG dengan menggunakan berbagai merek agar
dapat diketahui apakah banyak terdapat pengaruh terhadap
sensitifitasnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
suatu
permasalahan
pemeriksaan
HCG
yaitu
:
dengan
“Bagaimana
metode
gambaran
hasil
imunokromatografi
menggunakan berbagai merek ?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini terdiri dari :
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran hasil pemeriksaan HCG dengan
metode imunokromatografi menggunakan berbagai merek.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui sensitifitas suatu alat yang berbeda harga
serta merek.
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat-manfaatnya sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan
wawasan ilmu pengetahuan tentang metode pemeriksaan uji
kehamilan.
2. Bagi Laboratorium Klinik
Dapat menjadi acuan bagi tenaga laboratorium dalam
pemeriksaan uji kehamilan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini berbeda dengan penelitian Agnes Sri Harti, dkk
(2013), yang berjudul ”Pemeriksaan HCG (Human Chorionic
Gonadotropin)
untuk
Deteksi
Kehamilan
Dini
Secara
Imunokromatografi” sedangkan pada penelitian ini akan dikaji
terhadap “Gambaran Hasil Pemeriksaan HCG Dengan Metode
Imunokromatografi menggunakan berbagai merek”.
Perbedaan dari penelitian ini adalah alat yang digunakan yaitu
ada beberapa merek yang dipakai. Sedangkan persamaan terletak
pada pemeriksaan HCG.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Proses Kehamilan
Kehamilan yaitu terjadinya pembuahan ovum yang
akhirnya berkembang sampai menjadi fetus. Bila terjadi ovulasi,
ovum bersama beratus-ratus sel granulosa yang melekat
padanya
akan
dikeluarkan
peritoneum.
Setelah
pembuahan
ovun
langsung
ejakulasi
berlangsung.
dalam
ke
dalam
waktu
Beberapa
rongga
5-10
menit
sperma
akan
dihantarkan melalui uterus ke ampula. Pada bagian akhir, dari
tuba palofii, ovarium yang dibantu oleh kontraksi uterus dan tuba
palofii yang dirangsang oleh prostaglandin dalam cairan seminal
dan cairan oksitosin (Syaifuddin, 2009).
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh
hampir semua wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma
maka akan terjadi pembuahan sehingga dapat menyebabkan
kehamilan. Di dalam al-Qur'an Allah Azza wa Jalla telah
berfirman :
َ ْ
)٢( ‫اج َّن ْب َتلِي ِه َف َج َع ْل َناهُ َسمِيعًا بَصِ يرً ا‬
َ ‫نس‬
َ ِ‫إِ َّنا َخلَ ْق َنا ْاْل‬
ٍ ‫ان مِن ُّنط َف ٍة أمْ َش‬
Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya
(dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia
mendengar dan melihat” (QS. Al-Ihsan ayat 2).
Hadist riwayat dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu
berkata :
‫هللا صلى هللا عليه وسلم‬
ِ ‫ َح َّد َث َنا َرس ُْو ُل‬:‫بن َمسْ ع ُْو ْد َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه َقا َل‬
ِ ‫َعنْ َع ْب ِد‬
ِ ‫هللا‬
ُ ‫َوه َُو الصَّاد‬
،‫ إِنَّ أَ َحدَ ُك ْم يُجْ َم ُع َخ ْلقُ ُه فِيْ َب ْط ِن أ ُ ِّم ِه أَرْ َب ِعي َْن َي ْو َما ً ُن ْط َف ًة‬:‫ِق ال َمصْ ُد ْو ُق‬
5
6
‫ك َف َينفُ ُخ ِف ْي ِه‬
ُ َ‫ ُث َّم يُرْ َس ُل إِلَ ْي ِه ال َمل‬،‫ ُث َّم َي ُك ْونُ مُضْ َغ ًة م ِْث َل َذل َِك‬،‫ُث َّم َي ُك ْونُ َعلَ َق ًة م ِْث َل َذل َِك‬
‫ َف َوهللا‬.‫ب ِر ْز ِق ِه َوأَ َجلِ ِه َو َع َملِ ِه َو َشقِيٌّ أَ ْو َس ِع ْي ٌد‬
ِ ‫ ِب َك ْت‬:ٍ‫ َو َي ْؤ َمرُ ِبأَرْ َب ِع َكلِ َمات‬،‫الرٌّ ْو َح‬
‫الج َّن ِة َح َّتى َما َي ُك ْونُ َب ْي َن ُه َو َب ْي َن َها‬
َ ‫الَّذِي الَ إِلَ َه َغيْرُ هُ إِنَّ ََ أَ َحدَ ُك ْم لَ َيعْ َم ُل ِب َع َم ِل أَهْ ِل‬
َ
‫ َوإِنَّ أَ َحدَ ُك ْم لَ َيعْ َم ُل‬،‫ار َف َي ْد ُخلُ َها‬
ِ ‫إالذ َِراعٌ َف َيسْ ِب ُق َعلَ ْي ِه ال ِك َتابُ َف َيعْ َم ُل ِب َع َم ِل أهْ ِل ال َّن‬
َ
‫ار َح َّتى َما َي ُكونُ َب ْي َن ُه َو َب ْي َن َها إال ذ َِرا ٌع َف َيسْ ِب ُق َعلَ ْي ِه ال ِك َتابُ َف َيعْ َم ُل ِب َع َم ِل‬
ِ ‫ِب َع َم ِل أهْ ِل ال َّن‬
‫الج َّن ِة َف َي ْد ُخلُ َها‬
َ ‫أَهْ ِل‬
Artinya :
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: telah
berkata kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
dan dia adalah orang yang jujur lagi dipercaya:
“Sesungguhnya tiap kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim
ibunya, selama 40 hari berupa nutfah (air mani yang kental),
kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu juga, lalu
menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu, kemudian
diutus kepadanya malaikat untuk meniupkannya ruh, dan dia
diperintahkan mencatat empat kata yang telah ditentukan:
rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau kebahagiannya.
Demi zat yang tiada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya setiap
kalian ada yang melaksanakan perbuatan ahli surga sehingga
jarak antara dirinya dan surga hanyalah sehasta, namun dia telah
didahului oleh al kitab (ketetapan/takdir), maka dia mengerjakan
perbuatan ahli neraka, lalu dia masuk ke dalamnya.
Di antara
kalian ada yang mengerjakan perbuatan ahlin naar (penduduk
neraka), sehingga jarak antara dirinya dan neraka cuma sehasta,
namun dia telah didahului oleh taqdirnya, lalu dia mengerjakan
perbuatannya ahli surga, lalu dia memasukinya” (HR. Abdullah).
Ketika terjadi kehamilan, kadar HCG akan meningkat
dalam urin dan darah, seminggu setelah konsepsi. Hormon itu
dilepaskan ke dalam darah ibu yang mengalir mengitari ovum,
lalu terbawa menuju indung telur. Hal tersebut mengakibatkan
7
peningkatan hormon progesteron yang berfungsi menahan
menstruasi berikutnya (Triyana, 2013).
HCG mencapai tingkat produksi maksimum saat usia
kehamilan 12 minggu, sedangkan plasenta berkembang dan
menjadi lebih aktif. HCG dikeluarkan oleh ginjal ibu, yang bisa
dideteksi dalam darah dan urin, terutama pada minggu-minggu
awal kehamilan. Keberadaan inilah yang menjadi dasar tes
kehamilan (Triyana, 2013).
2. Definisi HCG
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan hormon yang
dihasilkan oleh plasenta pada awal kehamilan, hormon ini akan
dikeluarkan melalui urin dan juga dihasilkan bila terdapat
poliferasi yang abnormal pada jaringan epitel korion seperti
molahidatidosa (hamil anggur) atau choriocarsinoma (Harti, dkk,
2013).
Kadar HCG berubah secara dramatis selama trimester
pertama. Hormon ini mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4
minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). kadarnya makin
meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai
sekitar 100.000 IU/mL), kemudian turun pada trimester kedua
(sekitar 1000 IU/mL), kemudian naik kembali sampai akhir
trimester ketiga (sekitar 10.000 IU/mL). Deteksi HCG pada urin
dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan
(Triyana, 2013).
Kadar hormon human Chorionic Gonadotropin (HCG),
berubah selama kehamilan trimester pertama. Hormon ini adalah
yang pertama kali dapat dideteksi sekitar 11 hari setelah
terjadinya pembuahan, tetapi hanya melalui test darah. Setelah
itu antara hari ke-12 sampai 14, hormon ini dapat dideteksi
dengan test urin. Kadar HCG akan berlipat ganda kurang lebih
8
setiap 72 jam, mulai dari minggu pertama sampai ke-12
kehamilan, lalu akan cenderung menurun setelah itu.
Kadar HCG selama kehamilan trimester pertama biasanya
diukur dalam satuan international unit per mili liter, atau
IU/mL. Kisaran kadar hormon ini dapat sangat bervariasi dari
satu wanita ke wanita lain, dari satu kehamilan ke kehamilan lain.
Kadar ini akan mencapai puncaknya antara minggu ke 9-12
kehamilan, sekitar 25.700 sampai 288.000 IU/mL.
Dengan
berakhirnya kehamilan trimester pertama, pada minggu 13 dan
14, kadar hormon HCG akan menurun, sampai sekitar 13.300254.000 IU/mL.
Kadar Hormon HCG dapat diperkirakan didalam darah
bukan hanya di dalam urin saja, kadar hormon di dalam darah ibu
selama kehamilan normal diperkirakan 5 mg/mL pada trimester
pertama. Hormon ini dapat diukur dan dideteksi dalam darah
paling cepat 6 hari setelah konsepsi. Keberadaannya dalam urin
pada awal kehamilan adalah dasar bagi berbagai uji laboratorium
untuk kehamilan, dan hormon ini kadang-kadang dapat terdeteksi
didalam urin 14 hari setelah konsepsi (Ganong, 2008).
HCG adalah suatu glikoprotein yang mengandung
galaktosa
dan
heksosamin.
Molekul
ini
dihasilkan
oleh
sinsitiotrofoblas. Seperti hormon-hormon glikoprotein hipofisis,
HCG terbentuk dari subunit α dan β. Keberadaannya dalam urin
pada awal kehamilan adalah dasar bagi berbagai uji laboratorium
untuk kehamilan, dan hormon
ini kadang-kadang dapat
terdeteksi di dalam urin 14 hari setelah konsepsi. Tampaknya
HCG bekerja pada reseptor yang sama seperti LH. HCG tidak
mutlak bersifat spesifik untuk kehamilan. Sejumlah kecil
disekresikan oleh berbagai tumor saluran cerna dan tumor lain
pada kedua jenis kelamin (Ganong, 2008).
9
Hormon kehamilan (HCG) hanya ditemukan pada tubuh
seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah
pembuahan
dan
karena
pertumbuhan
jaringan
plasenta.
Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan
akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon ini merupakan
indikator yang dideteksi oleh alat tes kehamilan yang melalui urin,
karena
disekresikan
ke
dalam
sirkulasi
ibu
hamil
dan
dieksresikan melalui urin (Devianty, 2015).
HCG dapat dideteksi pada sekitar 26 hari setelah konsepsi
dan peningkatan ekskresinya sebanding dengan meningkatnya
usia kehamilan diantara 30-60 hari. Produksi puncaknya adalah
pada usia kehamilan 60-70 hari dan kemudian menurun secara
bertahap dan menetap hingga akhir kehamilan setelah usia
kehamilan 100-130 hari (Mahesanti, 2015).
HCG dikeluarkan oleh ginjal ibu dan dapat dideteksi dalam
darah
dan
urin,
pada
minggu-minggu
awal
kehamilan.
Keberadaan hormon inilah yang menjadi dasar tes kehamilan.
Jenis-jenis test urin ada yang disebut tes carik celup (metode
imunokromatografi) dan ada yang disebut tes slide (metode
aglutinasi). Peningkatan kadar positif HCG tidak hanya pada
kehamilan
namun
terdapat
korionepielioma,
koriokarsioma.
Antikonvulsan,
hipnotil,
pada
mola
Pengaruh
penenang
hidatidiformis,
obat
seperti
(fenotiazin)
dan
antiparkinsonisme (Kee, 2013).
Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi
pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada
kehamilan biasanya terjadi perubahan pada seluruh tubuh,
terutama
oleh
pengaruh
hormon-hormon,
estrogen
dan
progesteron. Estrogen beredar terikat pada protein plasma dan
proses peningkatannya terjadi dalam hati yang melaksanakan
peran ganda dalam metabolisme estrogen. Urin wanita hamil
10
banyak mengandung estrogen yang dihasilkan oleh plasenta.
Plasenta adalah sumber barrier (penghalang) terhadap bakteri
dan virus, akan tetapi tidak efektif dan saat ini masih diragukan.
Disamping itu plasenta juga sebagai tempat pembuatan hormonhormon, khususnya HCG (Human Chorionic Gonadotropine),
estrogen dan progesteron. Di dalam plasenta hormon tersebut
ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi. Bukti bahwa hormon
itu dibuat di plasenta adalah karena jaringan plasenta yang
dibiakkan ternyata menghasilkan hormon tersebut, Kadar
progesteron
terus
dipertahankan
selama
trimester
awal
kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG
(Glass, 2012).
Metabolisme progesteron yang utama didalam urin ialah
pregnanediol (tidak aktif) dan pregnanetriol ( perubahan korteks
adrenal). Konsentrasi HCG mencapai puncak pada minggu ke10 dan menurun paling rendah pada minggu ke 19-20 kehamilan.
Hormon HCG merupakan bagian dari hormon plasenta yang
berfungsi
untuk
membantu
deteksi
kehamilan
dini
dan
mempertahankan korpus luteum kehamilan (Syaifuddin, 2009).
Pada
dasarnya,
tes
kehamilan
dilakukan
untuk
mendeteksi adanya hormon khusus dalam urin atau darah wanita
yang memiliki gejala hamil. Hormon itu dikenal dengan nama
HCG
(Human
Chorionic
Gonadotropin).
Seorang
wanita
dikatakan hamil apabila HCG terdeteksi dalam urin maupun
darah, karena HCG merupakan hormon yang diproduksi oleh
plasenta begitu embrio mulai menempel pada dinding rahim
(Triyana, 2013).
Untuk memastikan kehamilan, ada dua jenis tes HCG
yang umum dilakukan, yaitu tes urin dan darah. Kedua jenis tes
tersebut bertujuan mendeteksi keberadaan hormon kehamilan.
Sedangkan perbedaan diantara keduanya adalah jika melakukan
11
tes darah, dalam pengambilan sampel pasien merasa tersakiti,
namun dengan melakukan tes urin tidak menyakiti pasien
tersebut (Triyana, 2013).
a. Tes Urin
Tes urin merupakan jenis tes kehamilan yang paling
lazim digunakan oleh wanita. Urin adalah ultrafiltrasi
darah/plasma dalam kapiler glomerulus berupa air dan
kristaloid, selanjutnya didalam tubuli ginjal disempurnakan
dengan proses reabsorpsi zat-zat yang esensial dari cairan
filtrasi untuk dikembalikan kedalam darah, selanjutnya proses
sekresi dikeluarkan melalui urin. Urin yang baik digunakan
untuk pengetesan yaitu urin yang dikeluarkan pertama kali
saat bangun tidur atau biasa disebut urin pagi sebab, pada
masa itu, urin mengandung konsentrasi HCG yang lebih tinggi
dibandingkan waktu lainnya, hindari minum pada pagi hari
sebelum mengambil urin karena menyebabkan urin menjadi
encer, yang akan membuat HCG sulit untuk dideteksi
(Triyana, 2013).
Tes urin dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu
tes carik celup (metode imunokromatografi) dan tes slide
(metode aglutinasi).
1) Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HCG imunokromatografi merupakan
reaksi antara urin wanita hamil yang mengandung α dan β
HCG (monoklonal HCG lengkap) dengan anti α dan anti β
HCG pada tes line (T) dan kontrol line (C). Apabila stik tes
dimasukan dalam urin, maka urin akan meresap secara
kapiler,
sehingga
terjadi
ikatan
antara
urin
yang
mengandung α dan anti β HCG pada tes line (T) dan
kontrol line (C) akibatnya akan timbul garis warna merah
pada tes line (T) dan kontrol line (C), garis warna merah
12
ini menunjukan hasil yang positif. Dan apabila garis warna
merah tidak tampak pada tes line (T) atau hanya terdapat
pada kontrol line (C) menunjukkan hasil tes yang negatif,
karena tidak terjadi reaksi monoklonal HCG lengkap antar
anti α dan anti β HCG (Harti, 2013).
Interpretasi hasi dalam metode imunokromatofrafi
hasil dinyatakan negatif apabila hanya terdapat satu tanda
merah pada bagian control line (C) dan tidak tampak garis
merah pada bagian tes line (T) (sensitifitas 0 IU/mL), dan
apabila terdapat 2 tanda merah, satu pada bagian tes line
(T) dan satu pada bagian control line (C) maka dinyatakan
positif (sensitifitas 25 mIU/mL) (Harti, 2013).
Gambar. 2.1 Interpretasi Hasil Pada Tes Carik Celup
Sumber : Harti, Agnes Sri., Estuningsih., & Nurkusumawati,
Heni. (2013).
13
Gambar. 2.2 Interpretasi Hasil Pada Tes Cassette
Sumber : Triyana, Yani Firda. (2013).
Pada pemeriksaan HCG menggunakan sampel urin
karena pengambilan sampel mudah, praktis, tidak
menyakiti
pasien
dan
hanya
memerlukan
tempat
penampung urin saja. Keuntungan pemeriksaan HCG
secara imunokromatografi yaitu cepat, sehingga waktu
yang dibutuhkan sangat singkat, kemudian mudah didapat
karena diperdagangkan secara komersil.
Meskipun banyak keuntungan dari pemeriksaan
metode ini tetapi juga terdapat beberapa kekurangan yaitu
tidak diketahui kadar HCG secara pasti, membutuhkan
biaya yang cukup mahal, lalu dari segi sensitifitasnya
belum pasti (Harti, 2013).
2) Metode Aglutinasi
Aglutinasi adalah Teknik yang dapat menentukan
antigen atau antibodi secara semikuantitatif, aglutinasi
dapat dilihat dengan mata atau dengan mikroskop.
Metode aglutinasi yang sering dipakai adalah aglutinasi
lateks yang menggunakan partikel lateks. Cara aglutinasi
lateks
banyak
dipakai
untuk
menetapkan
adanya
14
rheumatoid faktor (RF) atau CRP dalam serum dan
Human chorionic gonadotropin (HCG) dalam urin.
Prinsip tes imunologik ini adalah berdasarkan
terjadinya reaksi imunologis kimiawi antara hormon HCG
dalam urine dengan antobodi (anti HCG). Suspensi lateks
mengandung antibody monoclonal anti HCG dengan
natrium azida sebagai pengawet sebagai anti HCG dan
hormon HCG yang terkandung dalam urin sebagai
antigen. Ketika anti HCG (antibodi) bertemu dengan
antigen (hormon HCG) maka terbentuklah kompleks imun
(Maryunani, 2010).
Pengembangan antibodi monoklonal dalam jumlah
besar memungkinkan pembuatan banyak immunoassay
dasar menjadi format yang sederhana dengan anti bodi
reagen diikatkan pada partikel lateks mikroskopis yang
membentuk
suspensi
menyerupai
krim
(agalutinasi
Lateks). Jika terdapat antigen (misal, antigen bakterial
dalam cairan serebrospinal), terbentuk kompleks antara
keduanya dan antibodi menyebabkan partikel lateks
terikat satu sama lain dalam suatu gumpalan yang dengan
mudah dapat dibedakan dari sampel negatif, dengan
partikel lateks tetap tersuspensi merata. Tes aglutinasi
lateks menjadi spesifik karena sifat antibodi yang melapisi
tiap partikel. Metode ini cepat dan dapat dilakukan dengan
syarat bahwa petugas yang melakukan tes ini harus
terlatih dalam menginterpretasikan hasil termasuk hasil
positif meragukan (Ganong, 2008).
b. Tes Darah
Untuk mengetahui keberadaan HCG dapat dilakukan
dengan tes darah. Tes darah sebenarnya memiliki fungsi
15
yang sama dengan tes urin, tes tersebut biasanya dilakukan
di laboratorium. Tingkat akurasinya mendekati 100%.
Pada umumnya, dokter akan menggunakan dua jenis
tes darah untuk memeriksa kehamilan, yaitu kualitatif dan
kuantitatif. HCG dapat dideteksi lebih awal dengan tes darah
daripada tes urin. Tes darah pun bisa mendeteksi kehamilan
sekitar 6-8 hari setelah ovulasi (melepaskan sel telur dari
ovarium) (Triyana, 2013).
c. Tes dengan Menggunakan Alat Ultrasonografi (Ultrasound
Scans)
Ada sebagian pasangan suami istri ragu dengan hasil
tes urin ataupun tes darah yang telah dilakukan, bagi mereka
bisa mencoba tes dengan menggunakan alat ultrasonografi
(USG) yang biasanya terdapat di rumah sakit, klinik-klinik
bersalin, atau tempat praktik dokter.
Ultrasonografi
(ultrasound)
adalah
penggunaan
gelombang suara frekuensi tinggi untuk melihat ke dalam
rongga perut dan menampilkan citra janin di layar monitor.
Teknologi USG dapat mendeteksi kantong amniotik (ketuban)
pada kehamilan usia 6 minggu dan embrio 7 minggu. Tes
dilakukan untuk menentukan usia, laju pertumbuhan, dan
posisi yang tepat dari janin dan plasenta, mendeteksi
ketidaknormalan,
serta
mengetahui
jumlah
bayi
yang
dikandung.
Manfaat
lain
dari
pemeriksaan
USG
adalah
mendeteksi apakah kehamilan terjadi didalam atau luar
kandungan. Kehamilan yang terjadi di luar kandungan atau
disebut juga kehamilan ektopik merupakan kehamilan tidak
normal dan perlu ditangani segera (Triyana, 2013).
16
B. Kerangka Konsep
HCG
Tes Urin
Imunokromatografi
Tes Darah
Aglutinasi
Hasil Pemeriksaan
Dibandingkan
Gambar. 2.3 Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Tes USG
Download