peraturan dana pensiun

advertisement
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
BIRO DANA PENSIUN
PERATURAN
DANA PENSIUN
ARGIMA6P U
vtlAnAttimyst:o*S
zowtmiuton** 0H•
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KEP- 732/KM.10/2011
TENTANG
PENGESAHAN PERATURAN DANA PENSIUN DARI
DANA PENSIUN ANGKASA PURA I
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dengan surat nomor AP1.4278/ICP.15.01/2010/DU-B tanggal 30
Nopember 2010 hal Permohonan Pengesahan Perubahan Peraturan
Dana Pensiun Pemberi Kerja dan surat terakhir nomor
AP.I.3512/KF'.15.01/2011/DU-B tanggal 18 Agustus 2011 mengenai
kelengkapan dokumen, Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku
Pendiri Dana Pensiun Angkasa Pura I telah mengajukan permohonan
perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura I.
b. bahwa perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut telah memenuhi
persyaratan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 tentang
Dana Pensiun (Lembaran Negara Republik . Indonesia Tahun 1992
Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3477);
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 1992
tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3507);
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008;
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 227/KMK.
017/1993 tentang Tata Cara Permohonan Pengesahan Pembentukan
Dana Pensiun Pemberi Kerja, Penyesuaian Yayasan Dana Pensiun, dan
Pengesahan Atas Perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana
Pensiun Pemberi Kerja, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 344/KMK.017/1998;
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347/KMK.01/2008 Tentang
Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I Di Lingkungan
Departemen Keuangan Untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan
Menandatangani Surat dan atau Keputusan Menteri Keuangan,
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 218/KMK.01/2010;
6. Keputusan....
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTER1KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
: KEP-732/KM.10/2011
TANGGAL : 19 Agustus 2011
-26. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: ICEP-146/BL/2011 tentang Pelimpahan Wewenang
Kepada Kepala Biro Dana Pensiun Untuk Dan Atas Nama Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan
Menmidatangani Surat Dan Atau Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG PENGESAHAN ATAS PERATURAN DANA PENSIUN
DART DANA PENSIUN ANGKASA PURA I.
PERTAMA : Mengesahkan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura I,
berkedudukan di Jakarta, yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT.
Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.91/KP. 15.01/2010 tanggal 10
Nopember 2010 tentang Peraturan Dana Pensiun dan Dana Pensiun
Angkasa Pura I.
KEDUA
: Dengan ditetapkannya Keputusan ini, Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor ICEP-274/KM.17/2000 tanggal 12 Juni 2000
tentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun
Angkasa Pura I, dinyatakan tidak berlaku lagi.
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
Menteri Keuangan;
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan;
Kepala Biro Dana Pensiun;
Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) , selaku Pendiri Dana Pensiun
Angkasa Pura I.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Agustus 2011
a.n. Menteri Keuangan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
u.b.
Kepala Biro Dana Pensiun
sesuai dengan aslinya,
agian Umum
ad
Mulabasa Hutabarat
NIP 195401061983031001
yo Wahyu di S.
IP 195710281985121001
13 /6'
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
KANTOR PUSAT
JAKARTA
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B-12 Ka yeling No.2 Jakarta - Pusat (10610)
Telepon Induk : (021) 6541961 (Hunting) Facsimile : (021) 6541513, 6541514 HomePage : www.angkasapuratco.id
KEPALA BIRO DANA PENSIUN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DICATAT DALAM
24 AGUS
Pada tanggal
Dcngan Noinor : 11 03 0
Thula Tangan :
Fl CITA BA RAT
106198303100i
KEPUTUSAN DIREKSI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOMOR : KEP.91/KP.I5.01/2010
TENTANG
PERATURAN DANA PENSIUN DART DANA PENSIUN ANGKASA PURA I
DIREKSI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO),
Menimbang
: a. bahwa Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura I
telah diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT. Angkasa
Pura I (Persero) Nomor ICEP.19/KU.60/2000 yang disahkan oleh
Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri
Keuangan Nomor KEP. 274/KM.17/2000 tanggal 12 Juni 2000.
bahwa sehubungan dengan perkembangan dalam pengelolaan dan
kinerja Dana Pensiun Angkasa Pura I, maka Pendiri memandang perlu
untuk meningkatkan peran Dana Pensiun Angkasa Pura I dalam
peningkatan kesejahteraan Pensiunan.
bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut di atas, maka
dipandang perlu untuk menyempumakan dan menetapkan kembali
Peraturan Dana Pensiun Dari Dana Pensiun Angkasa Pura I dengan
suatu Keputusan Direksi.
Mengingat
: 1. Undang - Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 37).
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Angkasa Pura I menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 11).
Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
Pemberi Kerja (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 126) dan
peraturan pelaksanaannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milk Negara
tanggal 25 Oktober 2005.
Akta Pendirian PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor I tanggal
2 Januari 1993 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor
52, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2914)
sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Akta Nomor 35
tanggal 15 Agustus 2008 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 89, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
22475), yang diubah dengan Akta Nomor 34 tanggal 27 Agustus 2009
dan terakhir diubah dengan Akta Nomor 2 tanggal 16 Agustus 2010.
6. Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor
KEP.56/OM.00/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja
PT. Angkasa Pura I (Persero) sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor
KEP.87/OM.00/2008 dan terakhir diubah dengan Keputusan Direlcsi
PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor ICEP.08/0M.01/2010.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKSI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
TENTANG PERATUFtAN DANA PENSIUN DART DANA PENSIUN
ANGKASA PURA I.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
Dalam Keputusan Mi yang dimaksud dengan :
Pendiri adalah PT. Angkasa Pura I (Persero) berkedudukan di Jakarta.
Dana Pensiun adalah dana pensiun Angkasa Pura I.
3. Pemberi Kerja adalah pendiri.
2
Direksi adalah direksi pemberi kerja.
Pengurus adalah pengurus dana pensiun.
Dewan Pengawas adalah dewan pengawas dana pensiun.
Penerima Titipan adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Perbankan yang berlaku.
Peraturan Dana Pensiun adalah peraturan dana pensiun dari dana pensiun Angkasa
Pura I.
Pegawai adalah Pegawai Pemberi Kerja yang telah diangkat sebagai Pegawai Perusahaan
sesuai Peraturan Pemberi Kerja.
Peserta adalah Pegawai dan Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan pada Pemberi
Kerja yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana Pensiun dan ditetapkan
oleh pendiri sebagai peserta dana pensiun.
Pensiunan adalah peserta yang telah menerima pembayaran manfaat pensiun sesuai
peraturan dana pensiun.
Janda/Duda adalah isteri/suami yang sah dari peserta/pensiunan yang meninggal
dunia/tewas yang telah terdaftar pada dana pensiun sebelum peserta berhenti bekelja atau
meninggal dunia/tewas atau pensiun.
Anak adalah semua anak yang sah dari peserta atau pensiunan yang telah terdaftar pada
dana pensiun sebelum peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia/tewas atau pensiun.
Pihak Yang Berhak adalah janda/duda, anak, atau pihak yang ditunjuk oleh peserta dalam
hal peserta tidak menikah dan tidak mempunyai anak.
Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) :
Untuk menghitung Iuran :
adalah Gaji Pokok terakhir pegawai ditambah Tunjangan Isteri/Suami, Tunjangan
Anak dan Tunjangan Perusahaan sesuai dengan ketentuan penggajian yang ditetapkan
pemberi kerja.
Untuk menghitung Manfaat Pensiun :
adalah Gaji Pokok terakhir pegawai ditambah Tunjangan Isteri/Suami, Tunjangan
Anak, Tunjangan Perusahaan dan Tunjangan Pangan berupa beras yang besamya
ditetapkan berdasarkan keputusan pemberi kerja.
Paket Gaji adalah Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) untuk menghitung manfaat pensiun
yang terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Istri/Suami, Tunjangan Anak, Tunjangan
Perusahaan dan Tunjangan Pangan.
Masa Kerja adalah masa kerja pegawai yang diperhitungkan sebagai masa kerja untuk
penentuan besarnya manfaat pensiun.
3
Manfaat Pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat
pensiun dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.
Cacat adalah cacat total dan tetap yang dinyatakan oleh dokter yang ditunjuk/disetujui
oleh pemberi kerja, sehingga menyebabkan pegawai tidak mampu lagi melakukan
pekerjaan dan memberikan hasil yang Iayak diperoleh sesuai pendidikan, keahlian,
keterampilan dan pengalamannya.
20. Tewas adalah meninggal dunia karena :
menjalankan tugas kewajibannya;
dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinasnya sehingga kematian itu
disamakan dengan meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas
kewajibannya;
langsung diakibatkan luka-luka atau cacat jasmani atau rohani yang didapat dalam
dan karena menjalankan kewajibannya; atau
akibat perbuatan anasir-anasir yang tidak bertanggung jawab.
21. Undang-Undang Dana Pensiun adalah Undang - Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang
Dana Pcnsiun.
Arahan Investasi adalah suatu pedoman bagi pengurus dalam melakukan tugas
pengelolaan kekayaan dana pensiun dalam bidang investasi.
Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Pasal 2
Nama dan Tempat Kedudukan
(I) Dana Pensiun ini menjalankan kegiatannya dengan nama Dana Pensiun Angkasa Pura I,
disingkat DAPENRA dan berkedudukan di Jakarta.
(2) Kantor Cabang dan atau perwakilan Dana Pensiun ini dapat didirikan di tempat lain oleh
Pengurus dengan persetujuan Pendiri, tanpa mengurangi perizinan untuk itu dari instansi
yang berwenang.
Pasal 3
Tanggal Pembentukan dan Jangka Waktu
Dana Pensiun ini merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Bersama Angkasa
Pura yang dibentuk berdasarkan Akte Notaris Ny. Anna Sunarhadi, S.H. Nomor 54
tanggal 29 Oktober 1988 dengan nama Yayasan Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura
yang pembentukan dananya telah mendapat persetujuan Menteri berdasarkan surat
Nomor : S-694/MK-13/1989 tanggal 02 Juni 1989.
4
Dana Pensiun sebagaimana tersebut dalam ayat (1) telah disesuaikan dengan UndangUndang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya yang disahkan terakhir berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : KEP.274/KM.17/2000 tanggal 12 Juni 2000 dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 59,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11 Agustus 2000 Nomor 64.
Dana Pensiun ini dibentuk untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
Pasal 4
Asas dan Landasan
Dana Pensiun ini berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 beserta
perubahannya.
Pasal 5
Maksud dan Tujuan
Maksud pembentukan Dana Pensiun adalah untuk menyelenggarakan Program Pensiun
Manfaat Pasti, dengan tujuan memberikan kesinambungan penghasilan bagi Peserta setelah
puma bakti.
BAB II
PENDIRI
Pasal 6
Kewajiban Pendiri
Pendiri berkewajiban untuk :
Membayar iuran Pendiri.
Memungut iuran Peserta.
Menyetor seluruh luran sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b diatas kepada Dana
Pensiun.
Membayar bunga atas hutang luran sebagaimana dimaksud pada huruf c yang belum
disetor setelah tanggal jatuh tempo.
Melaporkan secara tertulis perubahan Anggota Pengurus dan Anggota Dewan Pengawas
kepada Menteri.
Memberikan data Peserta yang berkaitan dengan kepesertaannya kepada Dana Pensiun.
5
Pasal 7
Hak dan Wewenang Pendiri
Pendiri berhak dan berwenang untuk :
Menetapkan dan memberlakukan Peraturan Dana Pensiun beserta perubahannya.
Menunjuk dan memberhentikan Anggota Pengurus dan Anggota Dewan Pengawas.
Menunjuk dan mengubah penunjukan Penerimaan Titipan.
Menetapkan dan mengubah Arahan Investasi.
Menetapkan program Rencana Kerja dan Anggaran Belanja dan Pendapatan Dana Pensiun.
Mengesahkan laporan tahunan Pengurus dan Dewan Pengawas.
g. Menetapkan besarnya honorarium, tunjangan dan penghasilan Iainnya untuk Pengurus dan
Dewan Pengawas.
Pasal 8
Tanggung Jawab Pendiri
Pendiri bertanggung jawab atas kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban membayar
Manfaat Pensiun kepada Peserta dan Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun sesuai
Peraturan Dana Pensiun.
BAB III
PENGURUS
Pasal 9
Penunjukan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Pengurus
(I) Dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri menunjuk Pengurus.
Penunjukan Pengurus ditetapkan dengan Surat Keputusan Pendiri.
Jumlah anggota Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, dengan susunan I (satu)
orang Direktur Utama dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Direktur.
Pengurus diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan setelah masa jabatan tersebut
berakhir, Pengurus yang bersangkutan dapat diangkat kembali.
Anggota Pengurus dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
secara tertulis kepada Pendiri, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.
(6) Apabila karena sebab apapun terjadi lowongan Anggota Pengurus, Pendiri wajib
mengangkat Anggota Pengurus untuk mengisi lowongan tersebut untuk mengisi masa
jabatan secara penuh atau mengisi sisa masa jabatan anggota Pengurus yang
digantikannya selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak terjadi lowongan Anggota
Pengurus dimaksud.
6
Selama Pendiri belum menunjuk Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (6), maka
tugas dan fungsi dari jabatan Pengurus yang lowong dapat dirangkap oleh Pengurusi yang
ada untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan.
Jabatan Pengurus berakhir apabila :
masa jabatannya berakhir;
meninggal dunia;
mengundurkan diri;
diberhentikan oleh Pendiri;
e. dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
g. Dana Pensiun bubar.
Setiap perubahan Anggota Pengurus wajib dilaporkan kepada Menteri selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum berlakunya perubahan.
Anggota Pengurus tidak dapat merangkap jabatan sebagai Pengurus Dana Pensiun lain/
Anggota Direksi Pemberi Kerja atau Direksi/ Jabatan eksekutif/ Pejabat Struktural pada
perusahaan Pemberi Kerja/ pada perusahaan lain.
Pasal 10
Persyaratan Pengurus
(1) Pengurus yang diangkat harus memenuhi kriteria serta kualifikasi sebagai berikut :
Pegawai Pemberi Kerja;
memiliki akhlak dan moral yang baik;
tidak pemah melakukan tindakan tercela di bidang perekonomian dan atau dihukum
karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang perekonomian;
pemah menduduki jabatan manajemen yang menangani bidang keuangan dan atau
personalia pada suatu badan hukum sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun;
memiliki pengetahuan di bidang Dana Pensiun; dan
lulus penilaian kemampuan dan kepatutan.
(2) Persyaratan untuk memiliki pengetahuan di bidang Dana Pensiun sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e wajib dipenuhi Pengurus dengan melampirkan sertifikat kelulusan
yang dikeluarkan oleh Lembaga Standar Profesi Dana Pensiun yang dibentuk bersama
oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia dan Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
(3 ) Terhadap penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f diatur sesuai dengan ketentuan yang berlalcu.
7
Pasal 11
Kewajiban Pengurus
Pengurus berkewajiban untuk :
Mengelola Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan Peserta atau Pensiunan dan
Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun.
Menginvestasikan kekayaan Dana Pensiun sesuai Arahan Investasi yang ditetapkan
Pendiri.
Menyusun Laporan Keuangan Triwulanan, memelihara buku, catatan dan dokumen yang
diperlukan dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun.
Bertindak teliti, terampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan tanggung jawabnya
mengelola Dana Pensiun.
Merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing-masing Peserta.
Menyampaikan kepada Pendiri :
Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, selambat-lambatnya
5 (lima) bulan setelah tahun buku.
Laporan Investasi dan hasil pemeriksaan Akuntan Publik 5 (lima) bulan setelah tahun
buku.
3. Laporan Investasi sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
g.
Menyampaikan laporan berkala kepada Menteri sesuai dengan bentuk, jenis, susunan dan
jangka waktu yang ditetapkan oleh Menteri yang terdiri dari :
I. Laporan Keuangan.
Laporan Investasi dan Daftar Investasi Bulanan.
Laporan Teknis.
4. Laporan Aktuaris.
h.
Menyampaikan kepada Peserta :
Neraca dan perhitungan Flash Usaha menurut bentuk, susunan dan waktu yang
ditetapkan Menteri.
Hal-hal yang timbul dalam rangka kepesertaan dalam bentuk dan waktu yang
ditetapkan Menteri.
Setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun.
Ringkasan Laporan Investasi Tahunan dan hasil Pemeriksaan Kantor Akuntan Publik
(KAP).
5. Ringkasan basil evaluasi Dewan Pengawas.
Menyampaikan Laporan Investasi kepada Dewan Pengawas sekurang-kurangnya 6
(enam) bulan sekali.
Memberitahukan kepada Menteri apabila Pendiri tidak membayar iuran selama 3 (tiga)
bulan berturut-turut.
8
k.
Mengumumkan pengesahan Menteri atas Peraturan Dana Pensiun dan perubahannya
dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
I.
Menyampaikan usulan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja dan Pendapatan Dana
Pensiun untuk mendapat persetujuan Pendiri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
akhir tahun buku, dan jika sampai dimulainya tahun anggaran barn usulan belum
disetujui, maka untuk anggaran rutin berpedoman pada Rencana Kerja dan Anggaran
Belanja dan Pendapatan tahun sebelumnya.
in.
Menyusun rencana investasi tahunan untuk mendapatkan persetujuan Dewan Pengawas
selambat-lambatnya setiap akhir bulan November.
Menyusun tata cara bagi Peserta untuk menyampaikan pendapat dan saran mengenai
Laporan Investasi kepada Pendiri, Dewan Pengawas dan Pengurus.
Bersama Dewan Pengawas membicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran
dari Peserta atas perkembangan Portofolio Investasi dan hasilnya.
Pasal 12
Hak dan Wewenang Pengurus
Pengurus mempunyai hak sebagai berikut :
Memperoleh penghasilan yang berupa honorarium, tunjangan dan penghasilan
lainnya yang besamya ditetapkan oleh Pendiri sebagai biaya Dana Pensiun.
Anggota Pengurus yang telah menyelesaikan satu periode masa jabatan atau
mengakhiri jabatan melalui pemberhentian dengan hormat sebagai anggota Pengurus,
diberikan Uang Jasa Akhir Masa Jabatan.
c. Pengurus berhak meminta data dan keterangan lainnya mengenai kepesertaan kepada
Pemberi Kerja dan Peserta.
(2) Pengurus mempunyai wewenang sebagai berikut :
Mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga dalam rangka pelaksanaan Peraturan
Dana Pensiun, Pengelolaan Dana Pensiun, Pengelolaan Investasi dan menjamin
keamanan kekayaan Dana Pensiun.
Membuat perjanjian penitipan kekayaan Dana Pensiun dengan Penerima Titipan.
Mengangkat dan memberhentikan Pegawai Dana Pensiun serta menetapkan gaji dan
penghasilannya.
Melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama Dana Pensiun dan mewakili Dana
Pensiun di dalam dan di luar Pengadilan.
e. Dircktur Utama dan atau Anggota Direktur lainnya dapat bertindak untuk dan atas
nama Pengurus.
9
f. Dalam hal Direktur Utama berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu
dibuktikan, maka salah seorang Anggota Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama
dapat bertindak untuk dan atas nama Pengurus.
(3) Flak dan wewenang Pengurus lebih lanjut diatur dalam hubungan tata kerja Pengurus
yang ditetapkan oleh Pengurus dengan persetujuan Pendiri.
Pasal 13
Tanggung Jawab Pengurus
Pengurus bertanggung jawab alas hal-hal sebagai berikut :
Pengelolaan atas Dana Pensiun sesuai Peraturan Dana Pensiun, Undang-Undang Dana
Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya.
Dalam melakukan tugasnya Pengurus bertanggung jawab kepada Pendiri.
c. Pengurus, masing-masing atau bersama-sama, bertanggung jawab secara pribadi atas
segala kerugian yang timbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat tindakan Pengurus yang
melanggar atau melalaikan tugas dan atau kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam
perundang-undangan tentang Dana Pensiun serta wajib mengembalikan kepada Dana
Pensiun segala kenikmatan yang diperoleh atas atau dari kekayaan Dana Pensiun secara
melawan hukum.
Pasal 14
Rapat Pengurus
Pengurus wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
Hasil rapat Pengurus hams dibuatkan suatu notulen yang wajib ditandatangani oleh Ketua
Rapat dan oleh seorang anggota Pengurus yang khusus ditunjuk oleh rapat untuk maksud
itu.
BAB IV
DEWAN PENGAWAS
Pasal 15
Penunjukan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Dewan Pengawas
Dalam rangka pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus,
Pendiri menunjuk Dewan Pengawas.
Penunjukan Anggota Dewan Pengawas ditetapkan dengan Surat Keputusan Pendiri.
(3) Dewan Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya 4 (empat) orang, salah seorang
diantaranya diangkat sebagai Ketua.
10
Anggota Dewan Pengawas terdiri dari wakil Pemberi Kerja dan wakil Peserta dengan
jumlah yang sama.
Dalam hal jumlah Pensiunan lebih dari 50 (lima puluh) orang, maka wakil Peserta dalam
Dewan Pengawas sekurang-kurangnya I (satu) orang hams berasal dari Pensiunan.
Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dapat berasal dari Direksi dan Pejabat Pemberi Kerja atau dari Pegawai.
Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
adalah Pegawai yang diajukan oleh Organisasi Pekerja pada Pemberi Kerja yang
mempunyai jumlah terbanyak dan wakil Pensiunan yang diajukan oleh Organisasi
Pensiunan yang mempunyai jumlah terbanyak.
(8) Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Pemberi Kerja dan Peserta sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7) hams memenuhi !criteria serta kualifikasi sebagai
berikut
Warga Negara Republik Indonesia;
memiliki akhlak dan moral yang balk;
c. tidak pemah melakukan tindakan tercela di bidang perekonomian dan atau dihukum
karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang perekonomian.
(9) Direksi atau Pejabat yang setingkat dengan itu dari Pemberi Kerja, tidak dapat ditunjuk
sebagai wakil Peserta dalam Dewan Pengawas.
Anggota Dewan Pengawas tidak dapat merangkap jabatan sebagai Pengurus.
Dewan Pengawas diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan setelah masa jabatan
tersebut berakhir, Anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan dapat diangkat kembali.
Anggota Dewan Pengawas dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan keinginannya tersebut secara tertulis kepada Pendiri selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.
Apabila karena sebab apapun terjadi lowongan Anggota Dewan Pengawas, Pendiri wajib
mengangkat Anggota Dewan Pengawas untuk mengisi lowongan tersebut selambatlambatnya 3 (tiga) bukan sejak terjadinya lowongan Anggota Dewan Pengawas
dimaksud.
(14) Jabatan Anggota Dewan Pengawas berakhir apabila :
masa jabatannya berakhir;
meninggal dunia;
mengundurkan diri;
diberhentikan oleh Pendiri;
dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
wakil Peserta yang bersangkutan berhenti bekerja bukan karena pensiun; atau
g. status badan hukum Dana Pensiun berakhir.
1I
(15) Setiap perubahan Anggota Dewan Pengawas harus dilaporkan kepada Menteri selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah berlakunya perubahan.
Pasal 16
Kewajiban Dewan Pengawas
Dewan Pengawas berkewajiban untuk :
Melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun yang dilakukan oleh Pengurus.
Bersama Pengurus membicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran dari
Peserta atas Laporan Investasi.
Menyampaikan Laporan Tahunan secara tertulis alas hasil pengawasannya kepada
Pendiri selambat-lambatnya 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir dan salinannya
diumumkan kepada Peserta.
Melaksanakan evaluasi kinerja investasi Dana Pensiun sekurang-kurangnya I (satu) kali
untuk I (satu) tahun buku.
Pasal 17
Hak dan Wewenang Dewan Pengawas
(I) Dewan Pengawas mempunyai hak sebagai berikut :
Menerima honorarium, tunjangan dan penghasilan Iainnya yang besamya disetujui
oleh Pendiri dan dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun.
Anggota Dewan Pengawas yang telah menyelesaikan satu periode masa jabatan atau
mengakhiri jabatan melalui pemberhentian dengan hormat sebagai Anggota Dewan
Pengawas berhak alas Uang Jasa Akhir Masa Jabatan.
(2)
Dewan Pengawas mempunyai wewenang sebagai berikut :
Menunjuk Aktuaris dan Akuntan Publik.
Memberikan persetujuan alas rencana investasi tahunan yang disusun oleh Pengurus.
Masing-masing atau bersama-sama berwenang untuk memasuki gedung-gedung,
kantor-kantor dan halaman-halaman yang dipergunakan oleh Dana Pensiun dan
berhak untuk memeriksa buku-buku dan dokumen-dokumen serta kekayaan Dana
Pensiun.
Meminta keterangan kepada Pengurus yang berkenaan dengan Dana Pensiun.
12
Pasal 18
Tanggung Jawab Dewan Pengawas
Dalam melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun, Dewan Pengawas bertanggung
jawab kepada Pendiri.
Pasal 19
Rapat Dewan Pengawas
(I) Dewan Pengawas wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
Panggilan untuk rapat Dewan Pengawas harus dilakukan oleh Ketua Dewan Pengawas
dengan surat resmi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum rapat diadakan dengan
menyebutkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat serta keterangan singkat tentang halhal yang akan dibicarakan.
Rapat Dewan Pengawas dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas atau apabila Ketua
berhalangan hadir, maka salah seorang dari anggota Dewan Pengawas atas dasar
musyawarah mufakat ditunjuk untuk memimpin rapat Dewan Pengawas.
Rapat Dewan Pengawas sah apabila lebih dari setengah jumlah anggota Dewan
Pengawas hadir.
Dalam hal rapat Dewan Pengawas tidak mencapai kuorum, maka rapat tersebut ditunda
dan rapat berikutnya harus diadakan paling cepat 7 (tujuh) hari dan selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari setelah tanggal rapat pertama itu dan rapat kedua ini dapat
mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat, apabila jumlah yang hadir
minimal setengah dari jumlah anggota Dewan Pengawas.
Keputusan rapat Dewan Pengawas hams diambil berdasarkan musyawarah dan apabila
dengan cara demikian tidak diperoleh kesepakatan, maka keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak yang sah dan setiap anggota Dewan Pengawas berhak untuk
mengeluarkan I (satu) suara.
Apabila jumlah suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, maka
keputusan diambil oleh Pimpinan Rapat.
Hasil rapat harus dibuatkan suatu notulen yang wajib ditandatangani oleh Pimpinan
Rapat dan oleh seorang anggota Dewan Pengawas yang khusus ditunjuk oleh rapat untuk
maksud itu.
Keputusan-keputusan Dewan Pengawas dapat pula diambil tanpa menyelenggarakan
rapat Dewan Pengawas dengan catatan semua anggota Dewan Pengawas telah
diberitahukan secara tertulis tentang usul yang bersangkutan dan lebih dari setengah
jumlah anggota Dewan Pengawas menyetujui usul tersebut secara tertulis.
13
BAB V
KEKAYAAN DANA PENSIUN
Pasal 20
Kekayaan Dana Pensiun
Kekayaan Dana Pensiun berasal dari :
bran Pemberi Kerja.
luran Peserta.
Hasil Investasi.
Pengalihan dari Dana Pensiun bin.
Kekayaan Dana Pensiun terpisah dari kekayaan Pendiri.
Kekayaan Dana Pensiun dikembangkan sesuai Arahan Investasi yang digariskan Pendiri.
Kekayaan Dana Pensiun tidak dapat diagunkan sebagai jaminan pinjaman atau
dipinjamkan dalam bentuk apapun, kecuali pinjaman dalam bentuk investasi yang
diperkenankan oleh Peraturan Perundang-undangan di bidang Dana Pensiun.
Surat-surat atau dokumen mengenai Investasi Kekayaan Dana Pensiun tertentu yang
ditetapkan oleh Pendiri dititipkan kepada Penerima Titipan.
Pasal 21
Penitipan Kekayaan Dana Pensiun
(I) Kekayaan Dana Pensiun berupa surat berharga yang memerlukan jasa penitipan
berdasarkan surat Pendiri wajib dititipkan pada Penerima Titipan.
Penerima Titipan ditunjuk oleh Pendiri dengan Surat Keputusan Pendiri.
Setiap perubahan perjanjian penitipan dan atau perubahan penunjukan Penerima Titipan
wajib dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum
berlakunya perubahan.
BAB VI
KEPESERTAAN
Pasal 22
Kepesertaan
(1) Syarat-syarat kepesertaan adalah sebagai berikut
Pegawai Perusahaan dan Pegawai Negeri Sipil Diperbantukan.
Berusia 18 Tahun atau telah menikah.
c. Mendaftarkan diri sebagai Peserta Dana Pensiun.
14
Membayar iuran dan menyatakan kesediaannya untuk dipotong gaji guna
pembayaran Iuran kepada Dana Pensiun.
Memiliki bukti kepesertaan dari Dana Pensiun.
(2) Kepesertaan pada Dana Pensiun berakhir apabila Peserta :
meninggal dunia/tewas, atau Pensiun, atau berhenti bekerja dan/atau mengalihkan
haknya ke Dana Pensiun lain; atau
tidak memenuhi lagi syarat-syarat kepesertaan.
(3) Seorang Peserta tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut haknya dari Dana Pensiun
apabila masih memenuhi syarat kepesertaan.
Pasal 23
Masa Kerja
(I) Masa Kerja yang dihitung dalam perhitungan Manfaat Pensiun adalah Masa Kerja
Peserta pada Pemberi Kerja dan Masa Kerja di luar Pemberi Kerja yang diakui oleh
Pemberi Kerja.
Dalam hal Pegawai sebelumnya telah menjadi Peserta pada Dana Pensiun Pemberi Kerja
Lain dan mengalihkan dananya kepada Dana Pensiun dan dana yang dialihkan tersebut
melebihi kecukupan dana berdasarkan Peraturan Dana Pensiun, maka Masa Kerja di luar
Pemberi Kerja tersebut diperhitungkan lebih lama dari Masa Kerja yang sebenamya.
Dalam hal Pegawai sebelumnya telah menjadi Peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja Lain
dan mengalihkan dananya kepada Dana Pensiun dan dana yang dialihkan tersebut kurang
dari kecukupan dana berdasarkan Peraturan Dana Pensiun, maka kekurangan dana
dimaksud menjadi tanggung jawab Pemberi Kerja atau akan mengurangi Masa Kerja
sebenamya, berdasarkan keputusan Pemberi Kerja.
Dalam hal Pegawai sebelumnya tidak menjadi Peserta pada Dana Pensiun Pemberi Kerja
Lain, maka pengakuan Masa Kerja di luar Pemberi Kerja dimaksud berdasarkan
kcputusan Pemberi Kerja.
Dalam hal Masa Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diakui, baik sebagian
maupun seluruhnya, maka konsekuensi pendanaan abs pengakuan Masa Kerja tersebut
menjadi tanggung jawab Pemberi Kerja.
(6) Untuk menetapkan besarnya Manfaat Pensiun, Masa Kerja ditetapkan dalam bulanan
bulat, dengan ketentuan Masa Kerja 1 (satu) hari atau lebih dibulatkan menjadi 1 (satu)
bulan penuh.
Pasal 24
Iuran
(I)
Setiap Pegawai wajib membayar Iuran sebesar 5% (lima persen) dari Penghasilan Dasar
Pensiun (PhDP) sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 1 butir 15 huruf a yang dipotong
langsung dari penghasilan Peserta oleh Pemberi Kerja.
15
Iuran Peserta dimulai pada bulan sejak Pegawai dan Pegawai Negeri Sipil yang
Diperbantukan terdaftar sebagai Peserta dan berakhir pada saat Peserta berhenti bekerja
atau pensiun atau meninggal dunia/ Tewas.
Pemberi Kerja wajib membayar Iuran yang besamya ditetapkan berdasarkan perhitungan
aktuaria.
Iuran Pemberi Kerja terdiri dan Iuran Normal dan Iuran Tambahan untuk angsuran
deficit yang terjadi.
Pemberi Kerja wajib menyetor seluruh Iuran Peserta yang dipungutnya dan Iuran
Pemberi Kerja kepada Dana Pensiun setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 15
(lima betas) bulan berikutnya.
(6) Iuran Peserta dan Iuran Pemberi Kerja yang belum disetor setelah melampaui VA
(dua setengah) bulan sejak jatuh tempo, dinyatakan :
sebagai hutang Pemberi Kerja yang dapat segera ditagih dan dikenakan bunga yang
layak, yaitu bunga deposito Bank Umum Pemerintah yang paling menguntungkan
bagi Peserta dan dihitung sejak hari pertama dari bulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (5); dan
sebagai piutang Dana Pensiun yang memiliki hak utama dalam pelalcsanaan eksekusi
putusan Pengadilan, apabila Pemberi Kerja dilikuidasi.
Pasal 25
Usia Pensiun Peserta
Usia Pensiun Normal ditetapkan 56 (lima puluh enam) tahun.
Usia Pensiun Dipercepat ditetapkan 46 (empat puluh enam) tahun.
Pasal 26
Hak Peserta
Peserta berhak menyampaikan pendapat dan saran mengenai Laporan Investasi kepada
Pendiri, Dewan Pengawas dan Pengurus.
Peserta berhak atas Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau
Manfaat Pensiun Cacat atau Pensiun Ditunda.
Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Normal, berhak atas
Manfaat Pensiun Normal.
Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat, tetapi belum
mencapai Usia Pensiun Normal, berhak atas Manfaat Pensiun Dipercepat.
16
Peserta yang berhenti bekerja karena Cacat, berhak atas Manfaat Pensiun Cacat.
Peserta yang berhenti bekerja dan belum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan telah
memiliki masa kepesertaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, berhak atas
Pensiun Ditunda.
(7) Peserta yang berhenti bekerja dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun
berhak atas Iuran Peserta ditambah bunga yang layak, yaitu bunga deposito berjangka
12 (dua belas) bulan pada Bank Umum Pemerintah yang paling menguntungkan bagi
Peserta dan dibayarkan secara sekaligus.
Pasal 27
Manfaat Pensiun Normal
(I) Besamya Manfaat Pensiun Normal (MPN) sebulan dihitung dengan menggunakan
rumus :
MPN = 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP).
(2) Besamya Manfaat Pensiun Normal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sctinggi-tingginya 80% (delapan puluh persen) dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP).
Pasal 28
Manfaat Pensiun Dipercepat
(I) Besarnya Manfaat Pensiun Dipercepat sebulan ditetapkan sebagai berikut :
Usia
46 tahun
47 tahun
48 tahun
49 tahun
50 tahun atau lebih.
Rumus Manfaat Pensiun Dipercepat
80% x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
85% x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
90% x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
95% x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
100% x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
(2) Besamya Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (I) setinggi-tingginya
80% (delapan puluh persen) dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP).
Pasal 29
Pensiun Ditunda
(I) Besarnya hak atas Pensiun Ditunda (PD) dihitung dengan menggunakan rumus :
PD = Nilai Sekarang x (2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)).
(2) Pensiun Ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan apabila Peserta
17
mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya, berdasarkan pilihan Peserta.
(3) Berdasarkan pilihan Peserta, hak abs Pensiun Ditunda dapat :
tetap dibayarkan oleh Dana Pensiun;
dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi Kerja lain; atau
c. dialihkan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan;
dengan ketentuan Peserta masih hidup dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berhenti
bekerja.
(4) Dalam hal Peserta memilih hak atas Pensiun Ditunda dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi
Kerja lain atau dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan, hak atas dana yang
dialihkan adalah Nilai Sekarang dari Pensiun Ditunda pada saat pengalihan.
Pasal 30
Manfaat Pensiun Cacat
Besamya Manfaat Pensiun Cacat (MPC) dihitung dengan menggunakan rumus :
MPC = 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
Masa Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui/ dihitung seolah-olah Peserta
mencapai Usia Pensiun Normal.
Besamya Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setinggi-tingginya 80%
(delapan puluh persen) dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP).
Pasal 31
Manfaat Pensiun Janda/ Duda dan Manfaat Pensiun Anak
(I) Dalam hal Peserta meninggal dunia/ Tewas atau Pensiunan meninggal dunia, maka
Janda/ Duda berhak atas Manfaat Pensiun Janda/ Duda.
Dalam hal Peserta/ Pensiunan tidak mempunyai Janda/ Duda, atau Janda/ Duda
meninggal dunia atau Janda/ Duda kawin lagi, maka Manfaat Pensiun dibayarkan kepada
Anak.
Manfaat Pensiun Anak wajib dibayarkan sampai Anak mencapai usia 21 (dua puluh satu)
tahun.
Manfaat Pensiun Anak dihentikan apabila Anak telah mencapai usia 21 (dua puluh satu)
tahun. Dalam hal Penerima Manfaat Pensiun Anak setelah berusia 21 (dua puluh satu)
tahun belum menikah, belum bekerja dan masih sekolah, maka Manfaat Pensiun Anak
diberikan hingga Anak berusia setinggi-tingginya 25 (dua puluh lima) tahun.
Dalam hal Anak mengalami cacat sebelum mencapai usia sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) atau ayat (4), Manfaat Pensiun Anak dibayarkan seumur hidup.
18
Pembayaran Manfaat Pensiun Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (5) hanya dapat
dilakukan apabila Anak tersebut tidak bekerja.
Pengertian Cacat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 berlaku pula bagi Anak
yang mengalami cacat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatas.
Pasal 32
Besarnya Manfaat Pensiun Janda/ Duda dan Manfaat Pensiun Anak
(I) Dalam hal Peserta meninggal dunia/ Tewas atau Pensiunan meninggal dunia, maka
Janda/ Duda berhak atas Manfaat Pensiun Janda/ Duda.
(2) Besamya Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
bagi Peserta yang mcninggal dunia dan telah mencapai usia Pensiun Dipercepat atau
setelahnya, maka besamya Manfaat Pensiun Janda/ Duda adalah sebesar 80%
(delapan puluh persen) dari Manfaat Pensiun Peserta sebagaimana ditetapkan pada
Pasal 28;
bagi Peserta yang meninggal dunia belum mencapai usia Pensiun Dipercepat, maka
besamya Manfaat Pensiun Janda/ Duda dihitung dengan menggunakan rumus :
80% x Nilai Sekarang x (2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP));
bagi Peserta yang tewas dan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya,
maka besarnya Manfaat Pensiun Janda/ Duda adalah sebesar 100% (seratus persen)
dari Manfaat Pensiun Peserta sebagaimana ditetapkan pada Pasal 28;
bagi Peserta yang tewas dan belum mencapai Usia Pensiun Dipercepat, maka
besarnya Manfaat Pensiun Janda/ Duda dihitung dengan menggunakan rumus :
100% x Nilai Sekarang x (2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)).
Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf c, dibayarkan
secara bulanan.
Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dan huruf d, berdasarkan
pilihan Janda/ Duda dibayarkan secara bulanan atau sekaligus, tanpa memperhatikan
ketentuan tersebut dalam Pasal 33 ayat (I).
Dalam hal Peserta meninggal dunia/ Tewas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka
Masa Kerja yang diakui (dihitung) adalah Masa Kerja seolah-olah Peserta mencapai Usia
Pensiun Normal.
Bagi Pensiunan yang meninggal dunia, maka besamya Manfaat Pensiun Janda/ Duda
adalah 60% (enam puluh persen) dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan tersebut.
(7) Besamya Manfaat Pensiun Anak sama dengan besamya Manfaat Pensiun Janda/ Duda.
19
Pasal 33
Pem bayaran Manfaat Pensiun Secara Sekaligus
Dalam hal besamya Manfaat Pensiun bulanan sama dengan jumlah yang ditetapkan oleh
Mental yang dapat dibayarkan sekaligus, maka berdasarkan pilihan Peserta atau Janda/
Duda atau Anak, Nilai Sekarang dari Manfaat Pensiun dapat dibayarkan secara sekaligus.
Berdasarkan pilihan Peserta pada saat Peserta berhenti bekerja atau bagi Janda/ Duda
atau bagi Anak pada saat Peserta meninggal dunia/ Tewas, untuk menerima pembayaran
secara sekaligus sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dad Nilai Sekarang dari
Manfaat Pensiun dan sisanya sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Manfaat Pensiun
dibayarkan secara bulanan.
Apabila Peserta telah menerima Manfaat Pensiun secara bulanan maka yang
bersangkutan tidak berhak lagi menerima 20% (dua puluh persen) dari Nilai Sekarang
dari Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Dalam hal Peserta meninggal dunia/ Tewas dan tidak mempunyai Janda/ Duda dan Anak,
maka Manfaat Pensiun dibayarkan kepada pihak yang ditunjuk sebesar Nilai Sekarang
dari hak alas Manfaat Pensiun Peserta yang dibayarkan sekaligus dengan ketentuan Masa
Kerja dihitung sampai dengan Peserta meninggal dunia/ Tewas.
Dalam hal pembayaran Manfaat Pensiun kepada Pensiunan, Janda/ Duda dan Anakl telah
berakhir, dan temyata jumlah seluruh Manfaat Pensiun yang telah dibayarkan kurang dari
jumlah akumulasi Iuran Peserta beserta hasil pengembangannya sampai pada saat
dimulainya pembayaran Manfaat Pensiun, maka selisih lebih jumlah tersebut wajib
dibayarkan sekaligus kepada ahli wads yang sah dari Peserta.
Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan memiliki
masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun, kepadanya dibayarkan secara sekaligus
jumlah Iuran Peserta sendiri ditambah bunga yang layak, yaitu bunga deposito berjangka
12 (dua belas) bulan pada Bank Umum Pemerintah yang paling menguntungkan bagi
Peserta.
Pasal 34
Nilai Sekarang
Nilai Sekarang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Dana Pensiun ini ditetapkan dengan
menggunakan asumsi Aktuaria yang sama pada Perhitungan Aktuaria terakhir.
20
BAB VII
MULAI DAN BERAKHIRNYA PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN,
BEBAN DAN TAHUN BUKU DANA PENSIUN
Pasal 35
Manfaat Pensiun Normal, Manfaat Pensiun Dipercepat, Manfaat Pensiun Cacat
dan Pensiun Ditunda
Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau Manfaat Pensiun Cacat
mulai dibayarkan sejak Peserta pensiun.
Pensiun Ditunda mulai dibayarkan sejak Peserta mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau
setelahnya berdasarkan pilihan Peserta.
(3) Pembayaran Manfaat Pensiun Peserta berakhir pada akhir bulan Pensiunan meninggal
dunia/ Tewas.
Pasal 36
Manfaat Pensiun Janda/ Duda
Manfaat Pensiun Janda/ Duda mulai dibayarkan pada bulan berikutnya sejak Peserta
meninggal dunia/ Tewas atau Pensiunan meninggal dunia/ Tewas.
Pembayaran Manfaat Pensiun Janda/ Duda berakhir pada akhir bulan Janda/ Duda
meninggal dunia atau kawin lagi.
Pasal 37
Manfaat Pensiun Anak
Manfaat Pensiun Anak mulai dibayarkan sejak Peserta meninggal dunia/ Tewas atau
Pensiunan meninggal dunia dan tidak mempunyai Janda/ Duda, atau Janda/ Duda
meninggal dunia, atau Janda/ Duda kawin lagi.
Pembayaran Manfaat Pensiun Anak berakhir pada akhir bulan Anak meninggal dunia
atau tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3),
ayat (4) dan ayat (6).
Pasal 38
Kenaikan Manfaat Pensiun
Dalam hal terjadi kenaikan Paket Gaji Peserta, maka besamya Manfaat Pensiun bagi
Pensiunan/ Janda/ Duda/ Anak dinaikkan sebesar kenaikan Paket Gaji Peserta dan
pemberlakuannya bersamaan dengan dimulainya kenaikan Paket Gaji Peserta.
Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dibayarkan kepada
Pensiunan, Janda/ Duda dan Anak tidak boleh kurang dari Manfaat Pensiun yang diterima
21
sebelumnya.
(3) Kenaikan Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mengubah Peraturan Dana Pensiun.
Pasal 39
Tata Cara Pembayaran Manfaat Pensiun
(I) Pembayaran Manfaat Pensiun dilakukan secara bulanan pada awal bulan, kecuali
pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33.
Manfaat Pensiun yang jatuh tempo harus dibayarkan kepada Peserta/ Pensiunan atau
Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun tepat pada waktunya oleh Pengurus.
Pembayaran Manfaat Pensiun dilakukan secara tunai di kantor Dana Pensiun pada jam
kerja atau dibayarkan langsung oleh Pengurus dengan memindahbukukan ke dalam
rekening Peserta atau Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun.
Pasal 40
Penetapan Usia dan Tanggal Lahir
Tanggal kelahiran atau usia Peserta untuk menetapkan hak atas Manfaat Pensiun
ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang disebutkan dalam surat pengangkatan
pertama sebagai Pegawai menurut bukti-bukti yang sah.
(2) Tanggal kelahiran atau usia Janda/ Duda dan Anak ditentukan abs dasar tanggal
kelahiran yang terdaftar pada Dana Pensiun menurut bukti-bukti yang sah.
Pasal 41
Pengalihan/ Pemindahan Hak Atas Manfaat Pensiun
Hak abs Manfaat Pensiun yang dibayarkan oleh Dana Pensiun tidak dapat digunakan
sebagai jaminan pinjaman dan tidak dapat dialihkan maupun disita.
Semua transaksi yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran
Manfaat Pensiun sebelum jatuh tempo atau menjaminkan Manfaat Pensiun yang
diperoleh dari Dana Pensiun, dinyatakan batal berdasarkan Undang - Undang tentang
Dana Pensiun.
Pasal 42
Pajak Atas Manfaat Pensiun
Pajak penghasilan atas Manfaat Pensiun dibebankan kepada Dana Pensiun pada saat
pembayaran Manfaat Pensiun.
Dana Pensiun wajib menyetorkan pajak penghasilan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
22
Pasal 43
Penunjukan dan Penggantian Pihak Yang Berhak
Atas Manfaat Pensiun
(I) Peserta wajib memberitahukan kepada Dana Pensiun melalui Pemberi Kerja tentang
perubahan susunan keluarganya, seperti pemikahan, perceraian, perujukan, kematian,
kelahiran dan perubahan alamat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya
perubahan.
Peserta yang tidak mempunyai isteri/ suami dan Anak dapat menunjuk seseorang yang
berhak atas Manfaat Pensiun apabila Peserta meninggal dunia/ Tewas dengan surat
penunjukan.
Dalam hal Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menunjuk seseorang yang
berhak atas Manfaat Pensiun, maka hak Peserta tersebut diberikan kepada Ahli Warisnya
yang sah.
Peserta wajib memberitahukan pihak yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) kepada Dana Pensiun selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak penunjulcan.
Apabila terjadi perubahan pihak yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
Peserta wajib memberitahukan kepada Dana Pensiun dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kerja setelah terjadi perubahan penunjukan.
Pasal 44
Biaya Dana Pensiun
Biaya yang dapat dibebankan kepada Dana Pensiun adalah
a. biaya honorarium, tunjangan dan penghasilan lainnya untuk Pengurus dan Dewan
Pengawas;
h. biaya personalia;
biaya kantor;
biaya akuntan publik, aktuaris, Penerima Titipan, bank, konsultan dan notaris;
e. biaya perjalanan dinar;
I biaya rapat;
biaya pendidikan, latihan, seminar, lokakarya;
biaya pemeliharaan inventaris;
i. biaya asuransi;
bonus;
biaya pajak;
I. biaya penyusutan;
23
biaya investasi;
biaya operasional;
biaya umum;
biaya pembubaran dan likuidasi dalam hal terjadi pembubaran Dana Pensiun.
Pasal 45
Tahun Buku Dana Pensiun
Tabun Buku Dana Pensiun dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember
setiap tahun.
BAB VIII
PERUBAHAN PERATURAN DANA PENSIUN, PEMBUBARAN DAN
PENYELESAIAN
Pasal 46
Perubahan Peraturan Dana Pensiun
Perubahan Peraturan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan oleh Pendiri dan hams
mendapat pengesahan Menteri.
Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi Manfaat Pensiun yang
menjadi hak Peserta yang diperoleh selama kepesertaannya sampai pada saat pengesahan
Menteri.
Pasal 47
Pembubaran dan Penyelesaian
(I) Dana Pensiun dapat dibubarkan berdasarkan permintaan Pendiri kepada Menteri.
Dana Pensiun dapat dibubarkan apabila Menteri berpendapat bahwa Dana Pensiun tidak
dapat memenuhi kewajibannya kepada Peserta/ Pensiunan dan Pihak Yang Berhak atas
Manfaat Pensiun, atau terhentinya luran Pemberi Kerja dinilai dapat membahayakan
keadaan keuangan Dana Pensiun.
Apabila Pendiri bubar, maka Dana Pensiun bubar.
Sebelum proses likuidasi selesai, Pemberi Kerja tetap bertanggung jawab atas luran yang
terhutang sampai pada saat Dana Pensiun dibubarkan sesuai dengan ketentuan tentang
Pendanaan dan Solvabilitas yang ditetapkan Menteri.
Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada Pemberi Kerja, dilarang.
(6) Pembagian kekayaan Dana Pensiun yang dilikuidasi dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :
24
Peserta, Pensiunan, Janda/ Duda, Anak dan pihak lain yang berhak atas Manfaat
Pensiun.
Pihak-pihak selain pihak sebagaimana dimaksud pada huruf a.
Pembagian kekayaan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan
setelah kewajiban kepada Negara dipenuhi.
Dalam hal masih terdapat kelebihan kekayaan Dana Pensiun setelah seluruh kewajiban
kepada pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7) diselesaikan, maka
kelebihan dimaksud wajib dipergunakan untuk meningkatkan Manfaat Pensiun Peserta,
Pensiunan, Janda/ Duda dan Anak sampai batas maksimum yang ditetapkan Menteri.
Dalam hal masih terdapat kelebihan kekayaan setelah dilakukan peningkatan Manfaat
Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (8), maka kelebihan dimaksud wajib dibagikan
secara sekaligus kepada Peserta, Pensiunan, Janda/ Duda, Anak dan pihak lain yang
berhak atas Manfaat Pensiun secara berimbang sebanding dengan besar Manfaat Pensiun
yang menjadi hak masing-masing pihak.
Dalam rangka peningkatan Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (8),
Peserta yang memiliki masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun berhak atas Manfaat
Pensiun berdasarkan rumus manfaat pensiun yang ditetapkan dalam Peraturan Dana
Pensiun.
(1 I) Dalam hal sisa kekayaan Dana Pensiun tidak cukup untuk memenuhi kewajiban, maka
Manfaat Pensiun bagi Peserta, Pensiunan, Janda/ Duda atau Anak dikurangi secara
berimbang, sehingga jumlah seluruh kewajiban terhadap pihak-pihak tersebut sama
dengan sisa kekayaan Dana Pensiun.
Bagi Peserta yang belum berhak menerima pembayaran Manfaat Pensiun dari Dana
Pensiun yang dilikuidasi, haknya dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Bagi Pensiunan, Janda/ Duda atau Anak yang telah menerima pembayaran Manfaat
Pensiun dan bagi Peserta yang telah berhak menerima pembayaran Manfaat Pensiun dari
Dana Pensiun yang dilikuidasi, haknya dibagikan dengan membeli anuitas dari
perusahaan asuransi jiwa berdasarkan pilihan Peserta atau Pensiunan atau Janda/ Duda
atau Anak.
Dalam hal pembagian hak Peserta, Pensiunan, Janda/ Duda atau Anak sebagaimana
dimaksud pada ayat (13) menghasilkan Manfaat Pensiun sama dengan jumlah yang
ditetapkan Menteri yang dapat dibayarkan sekaligus, maka Nilai Sekarang dad Manfaat
Pensiun tersebut dapat dibayarkan secara sekaligus.
Likuidator wajib melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian likuidasi kepada Menteri.
Likuidator wajib mengumumkan hasil penyelesaian likuidasi yang telah disetujui Menteri
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Status badan hukum Dana Pensiun berakhir terhitung sejak tanggal pengumuman
sebagaimana dimaksud pada ayat (16).
25
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 48
Ketentuan Bagi Pegawai Negeri Sipil Diperbantukan
Bagi Pensiunan, Janda/Duda atau Anak dari Pegawai Negeri Sipil yang Diperbantukan
yang telah memperoleh Manfaat Pensiun sebelum berlakunya Peraturan Dana Pensiun
ini, besarnya Manfaat Pensiun sama dengan Manfaat Pensiun yang diterima sebelumnya.
Bagi Peserta yang berstatus Pegawai Negeri Sipil Diperbantukan pada Pemberi Kerja,
berhak atas Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau Manfaat
Pensiun Cacat atau Pensiun Ditunda yang besarnya ditetapkan berdasarkan ketentuan
Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29 dan Pasal 30.
Dalam menghitung besarnya Manfaat Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil sebagairnana
dimaksud pada ayat (2), Penghasilan Dasar Pensiun adalah selisih lebih antara
Penghasilan Dasar Pensiun berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir 15 huruf b dan
Penghasilan Dasar Pensiun berdasarkan ketentuan peraturan penggajian Pegawai Negeri
Sipil yang berlaku.
Iuran Pensiun bagi Peserta sebagaimana dimaksud dalam huruf c adalah 5% (persen) dari
selisih lebih antara Penghasilan Dasar Pensiun berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir 15
huruf a dan Penghasilan Dasar Pensiun berdasarkan ketentuan peraturan penggajian
Pegawai Negeri Sipil yang berlaku.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 berlaku pula bagi Pensiunan,
Janda/Duda dan Anak yang telah menerima Manfaat Pensiun.
Pasal 49
Pegawai Pemberi Kerja Yang Diangkat Menjadi Direksi
(I) Dalam hal Peserta diangkat menjadi Anggota Direksi Pemberi Kerja atau Direksi Pemberi
Kerja lain setelah Peraturan Dana Pensiun ini disahkan oleh Menteri, maka dihitung sejak
tanggal pengangkatan tersebut, Peserta yang bersangkutan kepesertaannya pada Dana
Pensiun dihentikan dan Manfaat Pensiun yang menjadi haknya sampai saat diangkat
menjadi Anggota Direksi tersebut diperhitungkan alas dasar rumus Manfaat Pensiun
Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau Pensiun Ditunda, berdasarkan Peraturan
Dana Pensiun ini, sesuai dengan usia yang bersangkutan pada saat pengangkatan menjadi
Anggota Direksi tersebut.
(2) Dalam menghitung besamya Manfaat Pensiun dimaksud dalam ayat (1), maka Pcnghasilan
Dasar Pensiun (PhDP) yang digunakan adalah Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) yang
dihitung berdasarkan pangkat tertinggi.
26
Pasal 50
Manfaat Lain
Penerima Manfaat Pensiun Bulanan berhak atas Manfaat lain yang berupa Bantuan Hari Raya
Keagamaan dengan ketentuan :
Penerima Manfaat Pensiun bulanan diberikan sebesar Rp. 1.500.000,00 (satu juta lima
ratus ribu Rupiah).
Pembayaran Bantuan Hari Raya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya Idul
Fitri.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Penutup
Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I
(Persero) Nomor KEP.I9/KU.60/2000 tentang Peraturan Dana Pensiun Dan Dana
Pensiun Angkasa Pura I, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini, maka Pengurus dapat menetapkan
petunjuk pelaksanaan Peraturan Dana Pensiun.
Hal-hal yang bersifat teknis clan/ atau administratif ditetapkan oleh Pendiri dan/atau
Pengurus.
(4) Peraturan Dana Pensiun ini mulai berlaku sejak tanggal pengesahan Menteri.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 10 Nopember 2010
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
laku
ANGKASA PURA I
UTAMA,
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada,Yth. :
Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero).
Dewan Pengawas DAPENRA.
3. Pengurus DAPENRA.
27
Download