BAB II

advertisement
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Silvia Travel Yogyakarta
Silvia Travel Yogyakarta yang beralamat di jalan Kaliurang Km 5 No 8
Yogyakarta
yang merupakan agen travel di Yogyakarta adalah salah satu
perusahaan tempat pemesanan tiket yang melayani untuk jasa perjalanan laut.
Suatu jasa perjalanan atau pelayanan travel bagi berbagai macam jenis
transportasi, baik itu laut, darat, ataupun udara, terdapat suatu prosedur yang
senantiasa dilakukan yaitu proses pemesanan tiket.
Maksud dan tujuan dari
proses pemesanan tiket tersebut tidak lain adalah agar calon penumpang
mendapatkan kesempatan pelayanan jasa transportasi yang bersangkutan. Untuk
mengetahui tentang apa saja yang perlu disiapkan sebelum melakukan proses
pemesanan, maka seorang calon penumpang tentunya akan selalu ingin
mengetahui informasi tentang pelayanan yang ditawarkan suatu agen perjalanan.
Hal seperti itu lazim dilakukan seorang calon penumpang karena mereka akan
mengetahui tentang pelayanan yang akan mereka dapatkan dan selanjutnya
mungkin akan melakukan proses pemesanan. Untuk memberikan pelayanan
informasi yang baik kepada calon penumpang, maka suatu agen perjalanan harus
melakukan kebijakan untuk dapat memberikan informasi dan memberikan
pelayanan secara cepat. Hal ini dapat memberikan dampak yang baik terhadap
kedua belah pihak, dimana calon penumpang mendapat pelayanan yang cepat dan
pihak pengusaha (agen travel) memberi pelayanan yang baik.
7
2.2. Proses Penjualan Tiket
Didalam pemesanan tiket diperlukan tata tertib untuk memperlancar transaksi
yang akan dilakukan. Sebelum melakukan pemesanan tiket, calon penumpang
harus mengikuti beberapa ketentuan yang berlaku di Silvia Travel Yogyakarta,
baik prosedur pemesanan maupun pembatalan tiket. Jadi dibutuhkan kerjasama
antara kedua belah pihak agar tidak terjadi kekacauan dalam melayani pelanggan
atau pemesan tiket.
2.2.1. Prosedur Pemesanan Tiket
Prosedur pemesanan tiket mengatur cara-cara untuk melakukan semua
penjualan tiket yang telah disediakan. Bagian pemesanan tiket melayani calon
penumpang jasa angkutan laut. Calon penumpang diharuskan melakukan
pemesanan tiket terlebih dahulu sebelum bisa membeli tiket tersebut. Adapun
prosedur yang dilakukan :
1. Pemesan harus datang sendiri kepada agen Silvia Travel Yogyakarta
2. Pemesanan dapat diwakili oleh seseorang yang melakukan pemesanan,
namun nama dan hak tiket dipegang oleh masing-masing pemesanan tiket
yang telah diwakili oleh orang tersebut.
3. Dalam melakukan transaksi pemesanan, dalam nota pemesanan dapat diisi
dengan lebih dari satu calon penumpang dengan kapal, pelabuhan
keberangkatan, tujuan yang sama atau dapat pula yang berbeda.
4. Harga tiket dibagi kedalam beberapa golongan berdasarkan usia, kapal,
tujuan, pelabuhan keberangkatan. Usia yang ada adalah Dewasa, Anak,
8
Bayi, dan Manula. Karena harga tiket untuk dewasa dan manula adalah
sama, maka akan dijadikan satu menjadi dewasa saja.
5. Pembayaran terhadap sebuah transaksi pemesanan yang terbentuk dalam
nota pemesanan adalah minimal 50 % dari nilai transaksi harga tiket.
2.2.2. Prosedur Pelunasan Tiket
Sebelum calon penumpang berhak mendapatkan tiket yang sesungguhnya,
maka calon penumpang harus melakukan pelunasan untuk setiap tiket yang
dimilikinya. Mengingat bahwa pada nota pemesanan Total adalah jumlah total
semua item pemesanan dalam sebuah nota, maka prosedur pelunasan akan
dihitung terhadap semua item dalam nota pemesanan tersebut, dan bukan melalui
item per item.
Syarat melakukan pelunasan :
1. Calon penumpang harus menyerahkan nota pemesanan baik yang telah
dipesan oleh perseorangan ataupun yang telah diwakilkan.
2. Calon penumpang membayar lunas sisa harga tiket yang terangkum dalam
nota pemesanan.
3. Pelunasan dapat dilakukan pada saat pengambilan tiket yang telah
ditentukan waktunya oleh petugas pelayanan.
2.2.3. Prosedur Pembatalan Tiket.
Dalam transaksi pembatalan ini, lunas atau belumnya tiket dalam nota
pemesanan tidak berpengaruh dalam melaksanakan pembatalan, hanya saja
9
nantinya akan dihitung dalam transaksi perhitungan pelunasan baik terhadap item
yang batal ataupun yang tidak batal.
Prosedur pembatalan :
1. Calon penumpang menunjukkan nota pemesanan.
2. Pembatalan dibagi kedalam dua kategori yaitu : Sebelum hari
keberangkatan dan saat hari keberangkatan. Pembatalan sebelum hari
keberangkatan akan dikenakan denda 25 % dari harga tiket dan
pembatalan yang dilakukan pada saat hari keberangkatan dikenakan denda
50 % dari harga tiket.
3. Proses pembatalan mengacu kepada setiap item dalam nota pemesanan.
4. Pembatalan setelah hari dan jam keberangkatan maka dianggap pemesanan
hangus dan uang pemesanan tidak dapat diambil kembali.
5. Apabila
calon
penumpang
menginginkan
masa
perpanjangan
pemberlakuan tiket atau penundaan jadwal keberangkatan, maka
sebaiknya melakukan transaksi pemesanan ulang dengan telah membayar
denda sebesar 25 % dari harga tiket.
2.3. Proses Pelayanan Silvia Travel Yogyakarta.
Pelayanan yang diberikan kepada calon penumpang, baik didalam
pemesanan, pelunasan, dan pembatalan tiket akan dilakukan langsung oleh
karyawan yang bertugas pada saat itu. Dengan mengikuti ketentuan dan prosedur
yang telah disepakati, maka semua proses tersebut akan dapat dilakukan dengan
cepat dan tanpa ada kesalahpahaman yang terjadi.
10
Ketika calon penumpang melakukan proses pemesanan tiket, karyawan akan
segera menanyakan tujuan keberangkatan. Setelah itu karyawan mungkin akan
menanyakan pula jadwal keberangkatan, jumlah tiket, dan kelas yang diinginkan.
Pihak Agen Silvia Travel Yogyakarta yang dalam hal ini diwakili oleh petugas
yang bersangkutan akan menanyakan dan mengecek ke pusat penjualan tiket PT
PELNI dimasing-masing tempat keberangkatan (Surabaya, Semarang, Jakarta)
apakan masih tersedia atau tidak. Kalau masih tersedia, maka akan dilakukan
booking terhadap tiket-tiket tersebut. Pihak pusat informasi penjualan tiket PT
PELNI akan memproses booking yang dilakukan oleh pihak Silvia Travel. Proses
ini dilakukan dengan referensi yaitu dari pihak Silvia Travel Yogyakarta. Pihak
Silvia Travel Yogyakarta tidak mengetahui nomor tiket yang telah mereka
booking tetapi hanya mengetahui jumlah tiket yang masih dijual berdasarkan
permintaan calon penumpang.
Nomor tiket dan nomor deck akan diketahui
setelah pengambilan tiket oleh pihak Silvia Travel berdasarkan kelas yang telah
dipesan oleh calon penumpang.
Setelah informasi telah diperoleh dari pihak penjualan tiket PT PELNI, maka
pada Silvia Travel akan dilakukan proses pemesanan tiket yang akan ditulis
didalam bentuk nota pemesanan. Pencatatan akan dilakukan meliputi identitas
calon penumpang. Apabila calon penumpang diwakili oleh seseorang, terlebih lagi
calon penumpang lebih dari satu orang maka pemesan harus dapat menunjukan
identitas masing-masing calon penumpang. Pembayaran terhadap transaksi
pemesanan adaah minimal 50 % dari nilai total harga tiket. Pihak agen akan
menyerahkan bukti pemesanan (nota pemesanan) kepada pemesan.
11
Dalam proses pelunasan tiket, maka petugas mengecek apakah pemesanan
telah lunas atau belum. Apabila semua pemesanan telah dinyatakan disetujui,
maka akan dilakukan pelunasan. Kemudian seluruh tiket akan diserahkan kepada
masing-masing calon penumpang.
Dalam proses pembatalan tiket, maka petugas akan meminta nota pemesanan.
Kemudian petugas akan melakukan pendataan ulang terhadap pesanan yang
dibatalkan. Petugas akan mengecek tanggal keberangkatan untuk memastikan
jumlah denda yang akan dikenakan.
2.4. Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu
direncanakan sampai sistem itu diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara. Tahapantahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
2.4.1. Tahapan Studi Kelayakan
Pada tahapan studi kelayakan, identifikasi terhadapa kebutuhan sistem
baru mulai dilakukan. Identifikasi tidak hanya didasarkan oleh
kebutuhan-kebutuhan baru yang dikehendaki oleh manajemen (yang
selama ini belum terpenuhi), tetapi harus memperhatikan kebutuhan
pada sistem yang sudah ada, baik yang masih manual maupun sistem
otomasi.
2.4.2. Tahapan Rencana Pendahuluan
Tahapan rencana pendahuluan menentukan lingkup proyek atau sistem
yang akan ditangani. Hal ini digunakan untuk menentukan jadwal
12
proyek. Adapun lingkup sistem yang ditangani dijabarkan dalam bentuk
DFD konteks (atau yang serin disebut dengan diagram konteks) .Data
Flow Diagram (DFD) sering diterjemahkan menjadi Diagram Alir Data
(DAD).
2.4.3. Tahapan Analisis Sistem
Pada tahapan analisis sistem, analis sistem (orang yang bertanggung
jawab terhadap pengembangan sistem secara menyeluruh) sering
berdialog dengan pengguna untuk memperoleh informasi detail
kebutuhan pengguna. Hal ini berpengaruh besar terhadap sistem yang
akan dikembangkankan karena menyangkut akan kebutuhan-kebutuhan
dari pengguna. Adapu untuk memperoleh informasi kebutuhan pengguna
biasanya dilakukan dengan melalui wawancara, obsevasi, dan kuesioner.
Hasil yang diperoleh dipakai sebagai bahan untuk menyusun DAD untuk
sistem baru.
2.4.4. Tahapan Perancangan Sistem
Tahapan perancngan sistem dapat dibagi menjadi dua bagian :
a. Perancangan basis data
Perancangan ini merupakan langkah untuk menentukan basis data
yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna.
b. Perancangan proses
Perencangan ini biasanya menghasilkan dokumentasi perancangan
dalam bentuk Spesifikasi Program Dan Bagan Struktur Sistem.
Spesifikasi Program dipakai sebagai petunjuk bagi pemrogram
13
agar dengan mudah dapat menuangkan proses ke dalam program.
Bagan Struktur Sistem memperlihatkan seluruh program dalam
sistem baru dan hirarki kontrol terhadap program-program tersebut.
2.4.5. Tahapan Implementasi Sistem
Tahapan inplementasi sistem mencakup pengkodean program, pengujian
program, pemasangan program, dan juga pelatihan kepada para
pengguna. Setelah tahap ini berakhir maka akan sampai pada tahap
penggunaan. Dalam hal ini aplikasi mulai dioperasikan oleh pengguna
untuk melakukan berbagai transaksi.
Terdapat bebeapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu sebagai
berikut :
a. Pendekatan klasik
lawan pendekatan terstruktur (metode
yang
digunakan).
b. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (sasaran yang akan
dicapai).
c. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (cara menentukan
kebutuhan dari sistem).
d. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (cara
pengembangan)
e. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang (teknologi
yang akan digunakan).
14
2.5. Pengembangan Basis Data
Proses perancangan basis data terlepas dari masalah yang ditangani, artinya
proses pengembangan basisdata (database) akan selalu sama untuk setiap masalah
dimana basis data tersebut digunakan, tahapan dalam pengembangan basis data
yaitu:
a. Perancangan basis data secara konseptual
Perancangan basis data ini merupakan upaya untuk membuat model
yang masih bersifat konsep.
b. Perancangan basis data secara logis
Perancangan basis data ini merupakan tahapan untuk memetakan
model konseptual ke model basis data yang akan dipakai (model
relasional, hirarki, atau jaringan).
c. Perancangan basis data secara fisik
Perancangan basis data ini merupakan tahapan untuk menuangkan
perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisik
yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal (yang spesifik
terhadap DBMS yang dipakai).
2.6. Database Management System (DBMS)
Definisi DBMS atau sistem manajemen basis data pada sejumlah literature
bervariasi. Secara umum DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang
digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan
memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.
15
2.7. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah segala macam operasi terhadap data sehingga data
tersebut menjadi informasi yang berguna dan sesuai dengan keinginan pemakai.
Pengolahan data terdiri dari empat tugas utama yaitu pengumpulan, manipulasi,
penyimpanan, persiapan dokumentasi.
Pengolahan data tidak hanya melibatkan perhitungan numerik tetapi juga
operasi-operasi seperti klarifikasi data dan perpindahan data dari suatu tempat ke
tempat lain. Adapun tahapan pengolahan data tersebut meliputi editing, conding,
tabulasi dan verifikasi. Sedangkan sistem pengolahan data adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang terintegrasi menjadi satu kesatuan untuk melakukan segala
macam operasi.
Pengolahan data dengan terkomputerisasi dikenal dengan nama Pengolahan
Data Elektronik (Electronic Data Processing) yang merupakan manipulasi data
kedalam bentuk yang berarti yang berupa sistem informasi yang menggunakan
alat elektronik komputer.
2.8. Alat Bantu analisis dan perancangan sistem
2.8.1. ER-Diagram.
Entity Relationship Diagram berdasarkan atas konsep :
a
Entity adalah suatu tempat atau sesuatu yang dianggap penting oleh
pemakai dan sistem, dimana entitas menyatakan objek atau kejadian
yang terdapat didalam sistem.
Simbol entity ditunjukan gambar.1
16
Gambar 2.1 Entity
b. Relational adalah hubungan atau asosiasi antara dua atau lebih entitas
(relasi yang lain) yang dianggap penting
dimana sebagai bentuk
menyajikan informasi.
Simbol relational ditunjukkan gambar 2.
Gambar 2.2 Relational
c. Atribut adalah suatu karakteristik dan kualitas dari entity dan relasional.
Simbol ditunjukkan gambar 3.
Gambar 2.3. Atribut
d.
Kardinalitas/derajat relasi adalah menunjukkan jumlah maksimum
entity yang lain yang dinyatakan dalam bentuk garis cabang atau
dengan menggunakan angka. Misal 1 dan 1 relasi satu ke satu, 1 dan N
relasi 1 ke banyak, M dan N relasi banyak ke banyak) seperti
ditunjukan gambar berikut :
17
1
1
Gambar 2.4 Relasi satu ke satu
1
N
Gambar 2.5 Relasi satu ke banyak
M
N
Gambar 2.6 Relasi banyak ke banyak
2.8.2. Diagram Alir Data (DFD)
Didalam flowchart sistem ini merupakan alat Bantu yang banyak
digunakan untuk membantu dan untuj memahami suatu sistem
informasi secara fisikal. Hal tersebut digambarkan seperti simbol
berikut ini :
Simbol alir data
Simbol penyimpan file
Simbol proses pengolahan data dengan komputer
Simbol mulai dan akhir proses sebuah sistem
18
Simbol proses manual
Simbol pembuatan dokumen
Simbol tampilan (display)
2.8.3. Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data atau kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data diagram
alur data bersifat global yaitu hanya ditunjukkan nama arus datanya saja.
2.8.4. Format Rancangan
Format rancangan terdiri dari :
1. Struktur basis data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan
yang lain. Struktur basis data merupakan komponen yang penting
didalam sistem informasi karena berfungsi sebagai informasi bagi
pemakainya.
Struktur basis data terdiri dari :
a) Data Flowchart
adalah gambaran dari semua proses yang terjadi dalam sistem
beserta entitas- entitas yang terlihat.
19
b) Data Context
adalah program yang digunakan untuk menggambaran secara
detail seluruh arus data yang terjadi didalam sistem dengan
menggunakan notasi.
c) Entity Relationship Diagram
adalah diagram yang menunjukkan tata hubungan entitas-entitas
yang ada didalam sistem.
d) Relational Database
adalah hubungan sub sistem yang satu dengan sub sistem yang
lain.
2. Masukan (input)
Masukan atau input merupakan awal dimulainya proses
informasi dalam sistem. Data terjadi dari transaksi-transaksi yang
dimasukkan kedalam sistem kemudian diproses.
3. Keluaran (output)
Keluaran atau output merupakan hasil akhir dari seluruh proses
pengolahan data dalam sistem informasi berupa laporan atau hasil
media lunak berupa tampilan.
2.9. Sekilas tentang Borland Delphi 6.0
Delphi merupakan program aplikasi database berbasis windows. Delphi
merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Borland International.
Delphi menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan kita membangun
20
program aplikasi yang sesuai dengan cara kerja windows dan diperkuat dengan
bahasa pemrograman terstruktur yaitu bahasa pemrograman Object Pascal yang
sangat terkenal. Delphi 6.0 merupakan pengembangan dari versi-versi
sebelumnya. Kelebihan Delphi antara lain mempunyai kemampuan untuk
menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) yang merupakan bahasa
query yang andal. Dukungan Delphi terhadap control Active-X dan VCL (Visual
Component Library) dan juga tersedianya format database Paradox dan dBase
menjadikan compiler ini mudah digunakan dan cukup andal untuk membangun
program aplikasi windows.
2.10. Perangkat untuk mendukung aplikasi database dengan Delphi
2.10.1. Kebutuhan untuk perangkat lunak
Perangkat lunak (software) adalah program-program yang digunakan
atau diperlukan untuk menjalankan perangkat kerasnya, diantaranya
adalah bahasa pemrograman, sistem operasi, dan program aplikasi.
Perangkat lunak dapat pula dikatakan
sebagai rangkaian elektronis
untuk menghasilkan data menjadi informasi. Adapun perangkat lunak
yang digunakan oleh penulis pada saat ini adalah Borland Delphi 6.0.
dan bekerja dibawah sistem operasi windows 98.
2.10.2 Kebutuhan untuk perangkat keras
Perangkat keras (hardware) merupakan komponen fisik komputer
yang mempunyai operasi tertentu. Hardware digolongkan menjadi
beberapa bagian :
21
1. Masukan (input)
Media yang digunakan untuk memasukkan data yang akan diproses.
Keyboard, card reader, disk drive, dan sebagainya merupakan contoh
dari perangkat input.
2. Prosesor (processing drive)
Merupakan komponen yang sering disebut dengan
otak dari
komputer atau Central Processing Unit dimana data-data diolah
dengan menggunakan pengendalian dan penyimpanan.
3. Memory atau penyimpanan data
Secara garis besar dapat terbagi atas dua bagian yaitu :
a. Internal storage atau primary storage pemyimpanan yang
berhubungan langsung dengan Central Processing Unit (CPU).
b. External storage atau penyimpanan yang tidak berhubungan
langsung dengan Central Procssing Unit yang berfungsi
menyimpan data secara tetap.
4. Keluaran (output device)
Merupakan
alat
atau
media
yang berfungsi
mengeluarkan,
menampilkan, dan mencetak hasil dari proses. Contoh peralatan ini
adalah printer, plotter, dan lainnya.
2.10.3. Kebutuhan Brainware
Brainware yang dibutuhkan adalah operator
yang dapat
menjalankan program aplikasi ini dengan seoptimal mungkin.
22
2.11. Teknik Pemrograman Aplikasi Multiuser
Ada kalanya sebuah database akan di-sharing dan digunakan dengan beberapa
user dalam jaringan. Program aplikasi (.exe) dapat diletakkan pada salah satu
komputer dan user lain menjalankan exe yang sama. Pada keadaan seperti ini
semua komputer user harus mempunyai BDE (Borland Database Engine) yang
berguna untuk mengakses database dan mengatur nama alias yang sama yang
diinstall pada masing-masing komputer. Masing-masing database mempunyai
cara yang berbeda untuk menangani user yang mengakses data secara bersamasama. Pada dasarnya ada dua macam pendekatan :
1. Paradox menggunakan pessimistic locking, yang berarti saat seorang user
melakukan edit pada suatu record, maka tidak ada user lain yang dapat
melakukan edit pada record yang sama. User lain tersebut hanya bisa
melihat data.
2. SQL Server pada umumnya menggunakan pendekatan optimistic locking,
yang berarti beberapa user dapat melakukan edit pada record yang sama
pada saat yang bersamaan. Pada saat perubahan data disimpan kedalam
database, maka pertama akan dicek dahulu apakah record tersebut sudah
diubah oleh user lain atau belum. Caranya, user yang akan menyimpan
perubahan akan mengecek apakah data dalam database sama dengan data
sebelum diubah. Jika sama, user dapat menyimpan perubahan. Sebaliknya
jika tidak sama (yang berarti record telah diubah user lain), user tidak
dapat melakukan perubahan.
23
2.12. InterBase Server
Database server yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini adalah
InterBase. InterBase merupakan salah satu dari sekian banyak database server
seperti diantaranya adalah Microsoft SQL Server, MySQL, maupun Oracle. Selain
itu InterBase juga disediakan pada Delphi. Dengan menggunakan InterBase kita
dapat merancang suatu aplikasi client server yang dapat digunakan secara
multiuser dengan jumlah transaksi yang cukup banyak. Dengan InterBase kita
juga dapat meningkatkan keamanan data data yang disimpan didalamnya karena
InterBase
mempunyai
mekanisme
leamanan
data
yang
lebih
canggih
dibandingkan dengan Paradox. Alasan utama sehingga digunakan berbagai
macam database server adalah karena semakin meningkatnya kebutuhan
pengelolaan database dalam jumlah besar. Aplikasi yang berbasis stand alone
dirasa tidak cukup.
Download