1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana penghubung antarmanusia yang membantu
manusia untuk berkomunikasi satu sama lain. Bahasa terbagi atas bahasa tulis,
bahasa lisan, dan gerak tubuh (gesture). Bahasa tulis yang merupakan salah satu
bentuk bahasa merupakan sarana yang sering kali dijumpai terlebih pada dunia
pendidikan. Namun, kebutuhan manusia untuk berkomunikasi secara verbal
mengakibatkan seringnya bahasa tulis dianggap hanya sebagai tambahan.
Sedangkan bahasa tulis seringkali dipergunakan untuk mendokumentasikan
perkembangan yang ada di peradaban manusia. Oleh karena itu, pentingnya
pembelajaran bahasa tulis patut untuk lebih ditingkatkan.
Bahasa dipelajari dalam bentuk empat keterampilan dasar, yaitu:
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam hal ini, bahasa tulis
cenderung dipelajari dengan membaca dan menulis. Pembelajaran kedua
keterampilan ini juga tentu sangat dipahami dalam dunia pendidikan karena
penelitian dalam bidang pendidikan didokumentasikan khususnya dalam bentuk
tertulis. Kemampuan membaca diperlukan khususnya oleh mahasiswa untuk
kepentingan mencari literatur yang terkait dengan penelitian yang ia lakukan.
Kebutuhan kemampuan menulis juga sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan
khususnya pada tingkat universitas. Pada masa akhir studi, mahasiswa diminta
1
2
untuk menuliskan hasil dari penelitian yang telah ia lakukan untuk sumbangan di
dunia pendidikan demi kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan.
Pada tingkat universitas, mahasiswa sudah mampu menulis yang jelas
dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk dapat mempertanggungjawabkan
tulisannya, seorang mahasiswa harus dapat memberikan argumen-argumen yang
didasarkan atas bukti-bukti empiris. Dalam hal ini, teks argumentatif memiliki
fungsi yang berperan untuk menyalurkan ide penulis dengan argumen-argumen
pendukung. Argumen-argumen ini disediakan penulis teks bertujuan untuk
memengaruhi pembaca agar memercayai hal yang disugesti oleh penulis teks,
yang berbeda dari hal yang selama ini diketahui pembaca. Tujuannya, agar
pembaca percaya dan bahkan melakukan apa yang disugestikan oleh penulis teks.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji kemampuan menulis teks
argumentatif pada mahasiswa dalam penelitian kali ini.
Teks argumentatif menyediakan prokontra pada teks. Di dalam teks
argumentatif, penulis menyajikan mengenai hal yang telah mereka percayai
selama ini, kemudian penulis teks juga menyajikan hal lain yang bertentangan
dengan yang pembaca percayai selama ini sehingga pembaca memeroleh hal baru
yang berbeda dengan yang mereka percayai selama ini. Dengan menyediakan
argumen-argumen tersebut, penulis secara kasat mata telah memengaruhi
pembaca untuk memercayai ataupun melakukan hal yang diharapkan oleh penulis.
Penulisan teks argumentatif memerlukan pengonstruksian dalam segi
kognitif penulisnya. Pengonstruksian pengetahuan ini merupakan jalan untuk
mengembangkan argumen-argumen yang diperlukan dalam penulisan teks ini.
3
Pengetahuan yang dimiliki oleh penulis teks argumentatif terbangun dalam
kerangka untuk menegaskan tesisnya. Pengonstruksian ini terbentuk secara
bertahap seiring bertambahnya pengetahuan yang berisikan argumen-argumen
pendukung tesis. Berdasarkan penjabaran di atas, dalam penelitian ini, digunakan
teori konstruktivisme yang mendasari pembuatan jenis teks argumentatif, yang
menyatakan adanya pengonstruksian pengetahuan pada diri pembelajar.
Terdapat beberapa pembagian dalam teori konstruktivisme sesuai
dengan peneliti yang telah menelitinya. Teori konstruktivisme dari Piaget
meyakini adanya pengonstruksian blok-blok pengetahuan dalam segi kognitif
anak yang berkembang berdasarkan pengalamannya sendiri. Berbeda halnya
dengan teori konstruktivisme Vygotsky yang meyakini adanya keterkaitan
interaksi sosial yang memengaruhi pengonstruksian pengetahuan seorang anak.
Dalam penelitian ini, teori yang dipergunakan adalah teori konstruktivisme Piaget.
Pengonstruksian pengetahuan yang terdapat dalam diri seorang
pembelajar dapat berjalan dengan baik apabila dibantu dengan panduan yang
mengarahkan seseorang pada tujuan akhir yang ingin ia capai. Dalam
pengonstruksian pengetahuan untuk keperluan argumen-argumen pada teks
argumentatif, panduan yang dapat mengarahkan seorang penulis teks sangat
diperlukan
untuk
memudahkannya
mengembangkan
argumen-argumen
pendukung tesisnya. Dalam hal ini, sebuah strategi yang ditawarkan oleh peneliti
pada penelitian kali ini adalah strategi What Why How (WWH).
Mengingat pentingnya pembelajaran menulis teks argumentatif untuk
memenuhi kebutuhan pada jenjang universitas, peneliti mencoba melakukan
4
penelitian pada level mahasiswa, khususnya mahasiswa STIBA Saraswati
Denpasar. Pembelajaran kali ini menawarkan strategi What Why How dalam
pembelajaran menulis teks argumentatif. Pemilihan subjek penelitian didasarkan
atas profil lulusan mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar yang bekerja di bidang
pariwisata ataupun menjadi tenaga pengajar.
Pembelajaran bahasa Inggris merupakan mata kuliah wajib pada
mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar. Keterampilan yang harus dikuasai
merupakan empat keterampilan dasar yaitu menyimak, berbicara, membaca, serta
menulis. Pada kegiatan pra-observasi yang telah dilaksanakan berupa wawancara
singkat dengan dosen yang mengajar writing di STIBA Saraswati Denpasar,
ditemukan adanya kendala pada keterampilan menulis mahasiswa khususnya
dalam menulis teks argumentatif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dan
hasil kerja mahasiswa memperlihatkan bahwa nilai yang diperoleh mahasiswa
cenderung rendah. Pengamatan awal tersebut memberikan gambaran awal pada
peneliti bahwa mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar mempunyai permasalahan
dalam keterampilan menulis teks argumentatif. Mahasiswa tidak memakai teknik
menulis yang sesuai dengan kriteria teks argumentatif yang seharusnya, yaitu
tidak mampu menampilkan kekoherenan antar paragraf. Oleh karena itu, strategi
WWH ini peneliti tawarkan untuk diuji pada penelitian kali ini.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat diformulasikan tiga masalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah perbandingan hasil yang diperoleh grup kontrol dan grup
eksperimen pada pretes?
2) Bagaimanakah perbandingan hasil yang diperoleh grup kontrol dan grup
eksperimen pada postes?
3) Bagaimanakah pengaruh penerapan strategi WWH terhadap koherensi teks
argumentatif mahasiswa pada kedua grup?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) menjelaskan pengaruh penggunaan Strategi WWH keberhasilan mahasiswa
dalam keterampilan menulis teks argumentatif; dan
2) mengusulkan strategi alternatif untuk pembelajaran terhadap keterampilan
menulis teks khususnya teks argumentatif.
Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) menemukan kendala yang dihadapi mahasiswa Sekolah Tinggi Bahasa
Asing (STIBA) Saraswati Denpasar dalam menulis teks argumentatif
khususnya pada saat membuat argumen;
2) menjelaskan keberhasilan mahasiswa STIBA Saraswati Denpasar dalam
menulis teks argumentatif dengan pengaplikasian Strategi WWH; dan
3) menjelaskan kekoherensian teks argumentatif mahasiswa.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi atas manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Penggunaan strategi yang diusulkan pada penelitian ini diharapkan dapat
dilanjutkan oleh ilmuwan lain untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan
strategi pembelajaran.
2) Pembelajaran koherensi untuk membantu mahasiswa dalam pembuatan
teks khususnya teks argumentatif diharapkan dapat dikembangkan lebih
lanjut oleh peneliti lainnya untuk kebutuhan di dunia pendidikan.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) memberikan strategi alternatif yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa
dalam proses pembelajaran menulis teks argumentatif; dan
2) menjelaskan
kekoherensian
Saraswati Denpasar.
teks
argumentatif
mahasiswa
STIBA
Download