PERANCANGAN SWITCH MATRIK BESAR MENGGUNAKAN ARRAY SWITCH ANALOG ZARLINK 1) M. Zulfin1) Staf Pengajar Fakultas Teknik USU Abstrak Secara tradisional, perancangan sebuah switch matrik yang besar dilakukan dengan menggunakan switch-switch elektromekanik. Dengan demikian, banyak bagian yang bergerak yang digunakan untuk membangun switch matrik ini. Dengan kemajuan bidang elektronik, switch elektromekanik saat ini dapat digantikan dengan switch-switch semikonduktor yang ekivalen yang menawarkan solusi yang lebih ekonomis dan memiliki keandalan yang lebih baik. Rumpun switch crosspoint analog Zarlink dapat disusun dengan mudah ke dalam berbagai ukuran konfigurasi switch array dan memiliki kinerja elektrik yang baik. Kata kunci: Switch matrik, Array switch analog Zarlink 1. Pendahuluan Cara yang paling umum yang digunakan untuk merancang sebuah switch adalah space division switching yang mana sinyal-sinyal secara fisik di-switch dari satu saluran ke saluran lain. Tidak seperti time division switching di dalam matrik digital, ada delay yang kecil yang disumbangkan kepada sinyal karena mekanisme switching. Delay yang sesungguhnya ditentukan oleh waktu perambatan melalui switch semikonduktor dan rangkaian lokal. Ini dikopel dengan resistor bernilai rendah, sehingga dengan demikian matrik-matrik dari susunan yang berbeda dapat dibangun dengan degradasi sinyal yang kecil. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memperlihatkan bagaimana matrik switch nonblocking 3 tingkat dapat diimplementasikan dengan menggunakan array switch Zarlink yang jumlahnya minimum. Teori pengoptimasian matrik switch 3 tingkat dibahas dan contohcontoh disajikan. Switch crosspoint MT8816 berukuran 8 x 16 yang telah dipabrikasi oleh Zarlink Semikonduktor digunakan sebagai contoh karena ukurannya yang besar akan mengurangi jumlah keseluruhan divais yang dibutuhkan dalam perancangan matrik switch. 2. Perancangan Satu Tingkat Susunan switch yang paling sederhana adalah susunan satu tingkat yang terdiri dari M x N rectangular array dari crosspoint-crosspoint. Switch matrik ini selalu dapat membuat hubungan dari satu M ke satu N tanpa memandang hubungan-hubungan yang telah dibangun, untuk membangun matrik switch berukuran 32 x 32 menggunakan MT8816 dibutuhkan 32 + 16 = 2 MT8866 dalam arah vertikal (Y) dan dibutuhkan 32 : 8 = 4 MT8816 dalam arah horizontal (X). Jadi seluruhnya dibutuhkan MT8816 sebanyak 8 (4 x 2). 3. Perancangan Banyak Tingkat Bila jumlah saluran sangat besar, jumlah array switch dapat bertambah dengan cepat. Matrik switch yang berukuran 128 x 128 akan membutuhkan 128 MT8816 untuk N x N matrik tingkat satu (di mana N menyatakan ukuran saluran matrik switch) dan 512 x 512 matrik switch akan membutuhkan 512 MT8816. Jumlah crosspoint dapat dikurangi dengan menggunakan matrik switch multi-stage (banyak tingkat). Keuntungannya, matrik switch non-blocking bertingkat akan memberikan penghematan yang berarti dalam hal jumlah crosspoint dengan mengorbankan kenaikan redaman sinyal (resistansi RON adalah tiga kali lebih besar dari switch satu tingkat), dan keruwetan software pengendalinya. Persoalan utama dapat diatasi dengan menambahkan penguatan sinyal di antara matrik 3-state dan pada waktu yang sama perancangan software yang teliti dapat mengurangi kompleksitasnya. Jurnal Teknik Elektro ENSIKOM Vol. 3, No. 2 – DESEMBER 2005 (36 – 38) 36 Gambar 1. Matrik switch 3-tingkat dengan saluran N x N Gambar 2. Matrik switch non-blocking 3-tingkat berukuran 128 x 128 Gambar 1 mengilustrasikan rancangan 3 tingkat matrik switch N x N. Tingkat pertama dan ketiga dari matrik sama, masing-masing terdiri dari (N + n) array switch yang berukuran (n x k). Tingkat tengah berisi array switch berukuran (N + n) x (N + n). Pada bagian berikut akan dijelaskan bahwa untuk matrik yang non-blocking nilai k haruslah sama dengan (2n-1). Jumlah total crosspoint diberikan oleh: Cn = 2(N + n) nk + k(N + n)2 = 2(N + n) n (2n – 1) + (2n – 1) (N + n)2 = (2n – 1) [2n + (N + n)2] .................(1) Untuk memperoleh nilai n yang optimal, Cn.w.r.t.n didiferensialkan dan persamaan dibuat sama dengan nol, ini memberikan: dCn/dn = 2[2N + (N+n)2] – 2(2N – 1)(N + n)3 = 0 2n3 – nN + N = 0 ........................................(2) Karena N sangat besar, persamaan 2 dapat didekati dengan: 2n3 – nN = 0 n(op) = √ N/2 .............................................(3) di mana n(op) = menyatakan nilai n yang optimum. 37 Perancangan Switch Matrik Besar Menggunakan Array Switch Analog Zarlink (M. Zulfin) Nilai optimum dari Cn (Cn(op)) dapat diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan 3 ke dalam persamaan 1: • Cn(op) = 4N √ 2N -1.......................................(4) • di mana Cn(op) menyatakan jumlah minimum crosspoint. • Tabel 1 membandingkan jumlah crosspoint di dalam sebuah matrik satu tingkat terhadap matrik tiga tingkat untuk berbagai ukuran saluran. Tabel 1. Perbandingan jumlah crosspoint matik satu tingkat dengan tiga tingkat Jumlah Saluran 32 64 128 256 512 1024 2048 Satu Tingkat (N x N) 1024 4096 16384 65536 261632 1,0E06 4,2E06 Tiga Tingkat (Cn(op)) 896 2640 7680 22147 63488 181268 516096 Sebagai contoh, sebuah matrik switch 3tingkat yang berukuran 128 x 128 dibangun. Untuk itu, secara bertahap dihitung: • Ukuran array (nxk) pada tingkat 1 dan tingkat 3 adalah: n(op) = √ 128 + 2 = 8 k = 2n – 1 = 2 x 8 – 1 = 15 • • Jumlah MT8816 pada tingkat 1 dan tingkat 3 Ukuran array pada tingkat 2 (N + n) x (N + n) adalah: 16 x 16. Setiap array menghendaki 2 x MT8816. Total jumlah state 2 array adalah: 2 x k = 2 x 15 = 30. Jumlah total crosspoint MT8816 adalah: 30 + 32 = 62 Penghematan crosspoint MT8816 terhadap hanya satu tingkat adalah: 128 – 62 = 66. Gambar 2 mengilustrasikan matrik switch 3-tingkat berukuran 128 x 128. 4. Kesimpulan Dari analisis yang dilakukan, tampak bahwa perancangan matrik switch satu tingkat dengan jumlah saluran N x N akan tidak ekonomis, karena membutuhkan banyak crosspoint. Solusinya adalah dengan membuat susunan matrik switch bertingkat, sehingga banyak sekali penghematan crosspoint yang dilakukan. Daftar Pustaka Charles Clos, A Study of Non-Blocking Switching Networks, Bell System Technical Journal, March 1953, pp. 406424. John Bellamy, Digital Telephony, John Wiley & Sons, 1982, pp. 220 – 242. Jurnal Teknik Elektro ENSIKOM Vol. 3, No. 2 – DESEMBER 2005 (36 – 38) 38