01. 4 SYARAT TAUBAT NASUHA Mubin Ahmad Amin Rp. 5.000,108 hlm/ saku Hai orang-orang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sungguh. Semoga Tuhanmu menghapuskan dosa-dosamu, Dan memasukkan kamu ke sorga-sorga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.(AtTahrim: 8) 02.7 KUNCI KELUARGA SAKINAH Syaikh Shaleh bin Ibrahim Syaibani Rp. 5.000,96 hlm/saku Dan orang-orang yang berkata:”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Al Furqon:74) 03. 12 NAMA-NAMA SURGA DAN PENGHUNN Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rp. 5.000,80 hlm/saku Rasulullah bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan siapa di antara kalian yang menjadi penghuni surga? Nabi berada di surga. Orang yang jujur berada di surga. Orang yang syahid berada di surga. Orang yang mengunjungi saudaranya di pinggiran kota dan ia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah berada di surga. Dan wanita-wanita kalian menjadi penghuni surga adalah wanita-wanita yang penyayang dan melahirkan anak banyak. Jika suaminya marah atau ia sendiri marah, maka ia segera meletakkan tangannya di atas tangan suaminya lalu berkata ‘Saya tidak bisa tidur nyenyak hingga engkau ridha kepadaku’.” (Diriwayatkan An Nasa’i) 04. 29 SEBAB TERTUTUPNYA PINTU HIDAYAH Shalih Bin Muqbil Al-Ushaimi Rp. 5.000,110 hlm/saku Jika Anda tersesat dan kehausan di tengah hutan belantara, bakal sudah habis dan di kanan kiri terbentang bahaya maka saat itu munculnya seseorang yang menunjukkan jalan dan memberikan seteguk air adalah suatu kebutuhan yang tak bisa ditawar dan ditunda. Demikianlah ilustrasi kebutuhan setiap hamba terhadap petunjuk Tuhannya. Bahkan kebutuhan kepada petunjuk itu sebenarnya tak bisa diulur dan dihinggakan. Tetapi terkadang, ada saja kendala-kendala untuk menggapai hidayah. 05. 50 CARA MENEPIS HAWA NAFSU Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rp. 5.000,112 hlm/saku Ibnu Qayyim berkata,”Orang yang mengikuti hawa nafsu adalah orang yang berpaling dari penerapan hukum AlQur’an dan Sunnah. Dia menganggap tidak cukup berpijak kepada keduanya, sehingga ia merasa perlu berpijak kepada yang lain, entah berupa lintasan khayalan, pikiran, maupun perkataan manusia. Dengan begitu tampaklah kerusakan di dalam fitrahnya, kegelapan di dalam hatinya, kekeruhan di dalam pemahamannya, dan keburaman di dalam akalnya. Sehingga bid’ah mengambil alih kedudukan sunnah di matanya. Hawa nafsu mengambil kedudukan akal. Kesesatan mengambil kedudukan petunjuk, kemungkaran mengambil alih kedudukan kebajikan. Kebodohan mengambil alih kedudukan ilmu, dan kebatilan mengambil alih kedudukan kebenaran 06. 50 PERISAI MUKMIN Abdurrahman Al-Mukaffi Rp. 5.000,96 hlm/saku Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari benda-benda yang ditaubat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu mnggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya 07. 70 TOKOH WANITA DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH Ahmad Khalil Jam’ah Rp. 52.000,576 hlm/sedang-hc Sesungguhnya sirah (tingkah laku) orang-orang salih itu merupakan tarbiah praktis dan batiniah. Alasan dari semua itu adalah karena tarbiah dengan cara meneladani merupakan kiat terbaik dalam rangka mengasuh potensi ruhiah, menghaluskan perasaan, dan bergerak maju pada jalan ketakwaan dengan ismah. Banyak penulis yang berupaya membukukan sirah para tokoh Muslim. Para penulis berupaya menonjolkan berbagai peran besar yang telah dimainkan para tokoh tersebut. Pengaruh para tokoh yang salih sangat besar di masa hidup dan di masa setelahnya. Bahkan, kisah para tokoh salih dapat dan masih dijadikan pelajaran di masa sekarang. Ahmad Khalil Jama’ah, penulis buku ini menceritakan para tokoh wanita di zaman Rasulullah. Lebih tepatnya 70 tokoh wanita di sekitar kehidupan Rasulullah. Wanita yang disebutkan dalam buku ini dipuji oleh Rasulullah dengan berbagai pujian, sesuai dengan tingkatan masing-masing. Dalam buku ini terdapat kisah wanita bidadari. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Barangsiapa merasa senang melihat wanita bidadari, maka hendaknya melihat Ummu Rauman,” Terdapat pula kisah tentang Umamah binti Abu Al-Ash Radhiyallahu Anha, keluarga Rasulullah yang paling dicintai oleh beliau. Kisah tentang Ummu Ayyub Al-Anshariyah Radhiyallahu Anha tidak mungkin dilupakan karena jasanya yang besar, dia adalah orang yang membuatkan makanan kepada Rasulullah selama tujuh bulan, ketika beliau tinggal di rumah wanita tersebut. Kisah tentang istri Yasir yang bernama Summayah binti Khubbath Radhiyallahu Anha merupakan salah satu cerita yang sangat menarik mengenai wanita mulia ini, “Bergegaslah dan kunjungi seorang syahidah itu!” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Allah memberikan hadiah kesyahidan, tinggallah engkau dalam rumah. Sesungguhnya engkau adalah seorang syahidah.” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, dijanjikan surga untuk kalian.” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Ya Allah, janganlah Engkau siksa satu orang pun dari keluarga Yasir dengan api neraka.” Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah-kisah yang terdapat dalam buku ini. Dalam buku ini sengaja tidak dibahas tentang para istri Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam karena pembahasan tentang mereka terdapat pada buku Istri-istri Nabi. Begitu juga halnya dengan putri-putri Nabi, kisah tentang mereka terdapat dalam buku tersendiri. 08. 125 TIP MANAJEMEN WAKTU Abu Al-Qa’qa bin Shalih bin Ishaq Ash-Shai’iri Rp. 22.500,252 hlm/sedang Waktu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Allah sering bersumpah dengan waktu. Akan tetapi, banyak orang yang tidak menyadari arti pentingnya waktu. Mereka menyia-nyiakan waktu dengan bermalas-malasan. Bagi orang yang aktif memanfaatkan waktu, banyak juga yang tidak mengetahui prioritas dalam memanfaatkan waktunya. Mereka menggunakan waktu sesuka hatinya. Mereka menganggap telah menggunakan waktunya intuk hal yang bermanfaat, padahal dalam pandangan agama, itu semua merupakan kesia-siaan. Bahkan, mereka menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah. Seharusnya mereka menyadari bahwa waktu hidup di dunia akan dihisab. Sesungguhnya mengetahui perjalanan orang-orang shalih dan mengetahui sejauh mana kesungguhan mereka memanfaatkan usia dalam ketaatan dapat menyalakan semangat dan membangkitkan kesungguhan dalam hati seorang Muslim. Orang salih memanfaatkan detik-detik usianya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini dapat kita baca dalam cerita dan berita tentang para salaf. Dalam lembaran buku ini Anda akan melihat beragam cara untuk memanfaatkan waktu. Penulis buku memberikan contoh-contoh yang sangat baik dan bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat. Setelah membaca buku ini dan mengamalkan isinya. Anda tidak akan lagi menyia-nyiakan waktu walau hanya sesaat untuk kesia-siaan. 10. 500 TANYA JAWAB WANITA MUSLIMAH Abdul Muththalib Hamd Utsman Rp. 11.000,146 hlm/sedang 500 Tanya Jawab Wanita Muslimah adalah buku praktis yang disajikan dalam bentuk tanya-jawab seputar keislaman. Di tengah hiruk pikuk kesibukan wanita Muslimah sebagai ibu, istri, dan anak putri, suguhan buku ini sangatlah tepat. Pembahasan Al-Qur’an, hadits, pengetahuan umum bahkan sampai main tebak-tebakan pun menjadi materi tanya jawab yang tersaji dengan asyik dalam mengisi waktu senggang dan istirahat Anda di manapun. 11. 35 SEBAB AMPUNAN DOSA Fatin binti Abdul ‘Aziz Rp. 11.000,168 hlm/sedang Sesungguhnya risalah yang berharga ini, sangat bermanfaat dengan izin Allah bagi setiap orang yang senantiasa kembali kepada Allah Ta’ala dan segera bertaubat sebelum terlewatnya waktu. Allah Azza wa Jalla telah memerintahkan kita bertaubat dan menganjurkannya. Taubat yang semurni-murninya adalah taubat jujur yang disertai dengan penyesalan atas apa yang telah lalu, dan berazam untuk tidak kembali mengulangi perbuatan dosa. Yang paling berbahaya bagi kebanyakan manusia adalah penundaan. Yaitu mengakhirkan taubat dan senantiasa berkata; “Nanti saya akan bertaubat,” sebab yang memperdayakan mereka adalah panjang angan-angan, kesehatan yang sempurna dan tergantung dengan dunia. Kita memohon kepada Allah Ta’ala untuk membangkitkan hati kita agar selalu berbekal untuk setelah mati. Sesungguhnya ajal datang dengan tiba-tiba, maka wajib bagi seorang hamba untuk selalu menyegerakan taubat dan selalu beramal shalih, introspeksi diri, memperbanyak istighfar dan tidak putus asa dari rahmat-Nya. Tidak ada yang putus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir. Insya Allah, buku kecil ini sangat bermanfaat. 12. ADAB BERGAUL Fariq bin Gasim Anuz Rp. 17.000,156 hlm/sedang Cita-cita tertinggi seorang Muslim ialah agar dirinya dicintai Alah dan menjadi orang bertakwa. Itu semua dapat diperoleh dengan menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak manusia. Di antara tanda-tanda seorang dicintai Allah, yaitu jika dirinya dicintai oleh orang-orang shalih, diterima di hati mereka. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Sesungguhnya, jika Allah mencintai seorang hamba, ia memanggil Jibril dan berkata,”Sesungguhnyaa Aku mencintai si Fulan, maka cintailah dia.’ Lalu Jibril mencintainya dan menyeru kepada penduduk langit. ‘ Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah ia.’Maka mereka (penduduk langit) mencintainya. Kemudian, ia menjadi orang yang diterima di muka bumi.” (Diriwaytkan Bukhari dan Muslim) Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak. Beliau adalah seorang manusia yang berakhlak mulia. Allah berfirman,”Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (al –Qalam: 4) Kita diperintahkan untuk mengikuti beliau, taat, dan menjadikannya sebagai teladan dalam hidup. Allah tealh menyatakan dalam firman-Nya,”Sungguh telah ada pula diri Rasulullah itu contoh teladan yang baik bagi kalian.” (Al Ahzab: 21) Dengan mempraktekkan adab yang baik dalam bergaul, maka kita akan dapat memperoleh manfaat, yaitu berupa ukhuwah yang kuat di antara umat Islam. Ukhuwah yang dilandasi iman dan keikhlasan kepada Allah. Disebabkan tidak dipraktekkannya adab bergaul yang baik di antara sesama manusia sehingga banyak terjadi kerenggangan, bahkan permusuhan. Bahkan, adakah yang haq dijauhi oleh manusia, jika tidak diberengi dengan akhlak yang baik. Oleh karena itu, adab bergaul sangat perlu dipelajari dan diamalkan. Kita harus mengetahui bagaimana adab terhadap orang tua kita, adab terhadap saudara kita, adab terhadap istri kita, adab seorang istri terhadap suaminya, adab terhadap teman sekerja, adab terhadap atasan, dan adab terhadap bawahan. Jika kita seorang da’i atau guru, maka kita harus mengetahui bagaimana adab bermuamalah dengan da’i atau guru lainnya, dan dengan orang yang didakwahi. Begitu pula seorang murid harus mengetahui adab terhadap gurunya. Demikianlah, apa pun jabatan dan kedudukannya, seseorang harus mengetahui etika atau adab-adab dalam bergaul. 13. ADAB MUSLIMAH BERHIAS Asma’ Karimah Rp. 5.000,120 hlm/saku “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taa’tilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (AlAhzab:33) 14. ADAB ZIARAH KUBUR Amr Abdul Mun’im Rp. 5.500,76 hlm/sedang Mungkin kita akan bertanya, apakah boleh wanita ziarah kubur? Sebab, telah tersebar di kalangan kita bahwa wanita tidak diperkenankan ziarah kubur. Jika dilarang, apakah ada alasan yang melarang wanita untuk berziarah? Jika boleh, apakah ada adab-adab yang disyariatkan bagi wanita dalam ziarah kubur? Insya Allah, buku ini akan membahas secara singkat seputar hukum ziarah kubur bagi wanita beserta adab-adabnya dengan menyebutkan hadits-hadits yang menunjukkan diperbolehkannya para wanita untuk ziarah kubur. 15. ADAKAH MAULID NABI MUHAMMAD? Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwajiry Dakhilullah bin Bakhit al-Mathrafi Rp. 18.000,172 hlm/sedang Adakah perayaan Maulid Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam dalam Islam? Apakah Rasulullah Shallalahu Alaihi wa Sallam, atau para shahabat, tabi’ut-tabi’in sebagai generasi terbaik dari umat ini mengadakan perayaan maulid? Siapakah orang yang pertama kali membuat perayaan maulid? Bagaimanakah kondisi masyarakat di saat itu? Bagaimana pula cara mereka merayakan maulid? Benarkah dengan perayaan maulid membuktikan cinta kita kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam? Insya Allah dengan nash-nash yang shahih, buku ini menyajikan kedudukan perayaan Maulid Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan gamblang. 16. AL-AHKAM AL-SUTHANIYYAH Imam Al-Mawardi Rp. 51.000,472 hlm/besar-hc Bagaimana konsep kenegaraan versi Islam, agama yang ditegaskan Allah Ta’ala sebagai rahmat untuk semua alam semesta, agama yang diturunkan sebagai pamungkas agama-agama samawi, dan akidah aplikatif yang menghasilkan nidzam (sistem) yang universal dan integral? Bagaimana ketangguhannya dalam menghadapi badai zaman dan pengaruhnya dalam pemerintahan dan rakyat yang menjadi obyek penerapannya? Apa rahasia ketangguhannya hingga sampai detik ini ia tegar dan tidak terusik, kendati musuh-musuh Islam telah merobohkan bangunannya (Daulah Utsmaniyah di Turki) melalui antek-anteknya pada tahun 1924? Apa kuncinya hingga orangorang non-Muslim dulu justru merasa nyaman hidup di bawah naungannya? Bagaimana cara penerapannya hingga negara menjadi stabil, rakyat patuh kepadanya dan keadilan merata dirasakan semua pihak? Jika Anda mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan hukum-hukum fiqh atau masalah-masalah yang disepakati para Khalifah Rasyidin, dan generasi sesudahnya, maka Anda lihat bahwa Syariat Islam ini sangat sarat dengan prinsip-prinsip sistem politik, sistem moneter, sistem pemerintahan, sistem peradilan, dan aspek-aspek lain yang dibutuhkan negara. Bagaimana detail sistem politik, sistem moneter, sistem pemerintahan dan sistem peradilan versi Islam tersebut, maka buku Al-Ahkam As-Sulthaniyyah adalah jawabannya. Inilah buku politik pertama dalam Islam yang ditulis pakar tata negara Islam, hakim pada Negara Bani Abbasiyah, imam bagi para pengikut madzhab Imam Syafi’i pada zamannya, ahli fiqh, ahli ushul fiqh, pakar bahasa Arab, dan pakar tafsir, Imam Al-Mawardi Rahimahullah. Seperti diakui Imam Al-Mawardi Rahimahullah dalam kata pengantar buku ini, bahwa ia menulis buku ini atas instruksi langsung dari khalifah ketika itu, karena saat itu belum ada pembukuan konsep kenegaraan Islam yang tercecer di banyak buku-buku fiqh. Oleh karena itu, ia merangkum konsep-konsep kenegaraan yang ada dalam buku-buku fiqh hingga tersusunlah buku ini untuk menjadi sebuah manual book bagi penyelenggaraan negara oleh kepala negara, dan semua aparatnya. Nah, untuk pembaca kaum Muslimin, inilah mutiara kita bersama telah kami hadirkan, dengan harapan mudahmudahan kehadiran buku ini bisa menjadi titik terang, kesadaran dan kebangkitan Daulah Islamiyyah! Amin. 17. ALAM JIN Imam As-Suyuthy Rp. 26.000,252 hlm/besar Jin termasuk topik cukup rentan yang bersentuhan dengan akidah Muslim. Ada sebagian orang yang tersesat karena pemikiran yang salah tentang jin dan Ifrit, sehubungan dengan keberadaan, asal-muasal, pernikahan, kemampuan, tempat tinggal mereka, dan berbagai masalah yang bersifat khusus tentang mereka. Agar kita dapat berpikir dengan suatu pemikiran yang lurus, tidak menyimpang dan tidak tersesat, maka pertamatama kita harus merujuk ke sumber syariat, yaitu Al-Qur’an Al-Azhim. Kita harus mengkaji berbagai masalah itu menurut batasan ayat-ayatnya. Setelah itu kita harus mencari dari sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan penafsiran yang beliau sampaikan kepada kita tentang topik ini, yaitu berupa sabda beliau yang shahih. Kemudian barulah kita mengambil dari perkataan para shahabat dan orang-orang salaf yang shahih. Buku ini membicarakan dengan tuntas pembahasan tentang jin. Al-Imam As-Suyuthi telah menyajikannya dengan cukup apik, bahasan yang mudah dipahami, singkat, dan memuaskan, yang diacukan kepada dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah 18. AL-IMAN Ibnu Taimiyah Rp. 34.000,332 hlm/besar Pada saat ini hampir tidak pernah ditampakkan perbedaan sebutan antara iman dan Islam, antara orang Mukmin dan Muslim. Sehingga kalangan awam benar-benar asing tentang masalah ini. Padahal, perbedaan antara dua sebutan ini sangat krusial dan secara nyata sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Ambil contoh, penolakan Allah terhadap sekumpulan orang Badui yang mengaku sebagai orang-orang yang beriman dan hanya memberi sebutan Islam kepada mereka atau penyerahan diri. Apa pasal? Karena iman memiliki beberapa syarat, sehingga orang yang memilikinya patut mendapat sebutan orang Mukmin. Jangan kira kalau seseorang sudah mengucapkan syahadatain, tanpa amal, tanpa ketaatan dan tanpa qurbah, atau bahkan sebaliknya, ia melakukan dosa dan kedurhakaan, maka dia akan mendapat jaminan surga tanpa hisab. Toh orang munafik pun, yang kelak berada di tingkatan paling bawah dari neraka, juga dapat melakukannya. Jangan terkecoh oleh seseorang yang fasih kata-katanya, yang menyandang sebutan ulama atau kiai di tengah komunitasnya, tapi imannya di sisi Allah ternoda. Sebab boleh jadi dia hanya layak menyandang sebutan Muslim dan tidak patut menyandang sebutan Mukmin. Jelasnya, setiap Mukmin disebut orang Muslim, namun tidak setiap Muslim disebut orang Mukmin. Lebih jelasnya lagi, iman memiliki permulaan dan kesempurnaan, memiliki zhahir dan batin. Masing-masing dari dua unsur ini tidak lepas dari ikatan yang harus diperhatikan. Kitab ini termasuk salah satu karya Ibnu Taimiyah yang kesohor, karena di dalamnya diuraikan banyak hal berkaitan dengan masalah iman dan Islam, kekufuran dan kemunafikan, dan perbedaan pendapat di antara berbagai golongan dari ulama seputar masalah-masalah ini. 19. AL-KABAIR Imam Adz-Dzahabi Rp. 34.000,362 hlm/besar Buku itu ditulis oleh seorang ulama di abad ke delapan Hijriyah. Ia adalah Syamsuddin Muhammad bin Qaimaz AtTurkumani, Al-Fariqi, Ad-Dimasyqi, Asy-Syafi’i, lebih populer dengan sebutan Adz-Dzahabi. Al-Kabair adalah termasuk buku andalannya, yang memberikan terapi bagi permasalahan-permasalahan yang berguna dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ia mencoba mendekatkan kepada imajinasi seputar perkara-perkara yang sulit dipahami sebagaimana dalam kitab-kitab ilmiyah yang khusus ditulis untuk para ulama dan kaum terpelajar. Sesuai dengan judulnya, penulis memberikan rincian seputar kabair (dosa-dosa besar), yang kesemuanya merupakan jenis kemaksiatan yang diberlakukannya hukum hudud di dunia atau ancaman di akhirat. Mengapa ada perbedaan antara dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil? Karena dalam dosa-dosa besar terdapat keterpautan kadar satu dengan lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpatokan bahwa dosa-dosa besar berlaku hukum hudud atasnya, ancaman, laknat, pelepasan diri, dan tiadanya keimanan sebagai patokan yang paling relevan. Dalam Al-Kabair ini, tergambar bahwa Adz-Dzahabi sangat peduli terhadap berbagai kemaslahatan, pelurusan akidah serta moral manusia. Disajikan dengan bahasa yang mudah, metode yang jelas dan menawan serta jauh dari hal-hal yang diada-adakan. Karenanya sangat bermanfaat bagi para khatib dan penceramah sekaligus peringatan bagi orang-orang yang lengah dan bingung. Di samping sebagai penghardik bagi orang-orang durhaka dan menyimpang dari kebenaran, juga penuntun bagi orang-orang yang berhasrat melalui jalan Allah demi mendapatkan keridhaanNya. 20. AL-QUR’AN & AS-SUNNAH BICARA WANITA As-Sayyid Muhammad Shiddiq Khan Rp. 56.000,592 hlm/besar-hc Seperti disebutkan dalam riwayat At-Tirmidzy, kaum wnaita di Madinah mengutus salah seorang di antara mereka, Ummu Ammarah menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, untuk menyampaikan semacam tuntutan. Pasalnya berbagai macam kebaikan seakan-akan hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki. Lalu mana bagian kami? Begitulah inti tuntutan mereka. Demikian pula apa yang dikatakan Ummu Salamah,”Wahai Rasulullah, saya tidak mendengar Allah menyebut para wanita di dalam Al-Qur’an sehubungan dengan masalah hijrah.” Karena itu turunlah wahyu dalam surat Al-Ahzab ayat 35 dan Ali Imran ayat 195, berupa penjelasan tentang kedudukan laki-laki dan wanita yang sama di hadapan Allah. Wanita adalah separuh bagian dari umat manusia dan bahkan prosentasenya lebih banyak jika dibandingan dengan kaum laki-laki. Artinya, wanita merupakan potensi yang tidak bisa dianggap enteng dalam kancah kehidupan. Wanita adalah saudara kandung laki-laki, yang ditempatkan sejajar dalam kewajiban syari’at, kecuali dalam hal-hal yang memang dikecualikan bagi mereka. Tidak ada kebaikan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an atau As-Sunnah, melainkan wanita juga diperintahkan untuk melaksanakannya. Tidak ada satu keburukan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an atau As-Sunnah, melainkan wanita juga diperintahkan meninggalkannya. Sama dengan kaum laki-laki. Setiap masalah yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, dipaparkan di dalam buku ini, walaupun masalah yang sekecil apa pun yang memang berkaitan dengan wanita. Karena itu pula kami hadirkan buku ini, agar para wanita khususnya dapat mengetahui apa saja yang dibicarakan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sehubungan dengan dunianya. 21. AMERIKA MENOLAK PRESIDEN AMERIKA Ahmad Mansur Suryanegara Rp. 6.000,104 hlm/sedang Sampai hari ini, dari awal revolusi Amerika Serikat hingga Bill Clinton diangkat sebagai presiden ke-41 (1775-1999), berproses waktu selama 224 tahun lamanya, belum seorang pun wanita politikus menjadi calon presiden dan kemudian terpilih oleh masyarakat pemilih Amerika Serikat. Apalagi belum pernah dalam perjalanan sejarah Amerika Serikat, rakyat mengangkaat anak presiden menjadi calon presiden. Mengapa? Apakah Amerika Serikat, Sang Pendekar Demokrasi, masih bertindak diskriminasi terhadap wanita? Ataukah disebabkan kebiasaan di kalangan elite wanita yang lebih menyukai playing dumb-memainkan peran membisu? Dan, mengapa sebaliknya Amerika Serikat sangat menginginkan negara berkembang sebagai “pengekor” mereka dipimpin oleh wanita? Buku yang ditulis tokoh Sejarawan Muslim ini, dapat menjadi pelajaran bagi siapa saja yang ingin kembali melihat sejarah terlahirnya “demokrasi prematur” Amerika Serikat dan keterkaitannya dengan peran wanita di panggung politik. 22. APLIKASI SYARIAT ISLAM Dr. Shalih bin Ghanim as-Sadlan Rp. 23.000,256 hlm/besar Ada dugaan yang kuat bahwa sebenarnya para pemimpin negara-negara Islam dan para politisi Muslim, dan Mesir, Pakistan sampai ke Indonesia, sudah tahu sebutan kafir bagi orang yang tidak menerapkan syariat yang diturunkan Allah. Minimal sebutan fisik dan zhalim. Kalau tidak tahu, mereka benar-benar keterlaluan, yang boleh jadi Islamnya hanya sebatas kulit semata yang boleh jadi shalatnya pun tidak becus, yang boleh jadi zakatnya pun tidak pernah dibayarkan. Kalau memang mereka tahu itu, kita pun berhak bertanya, mengapa mereka tidak mengaplikasikan hukum-hukum syariat Islam, tapi justru menggunakan hukum-hukum positif yang sumbernya dari hukum Belanda, Perancis, Inggris, dan negara-negara barat lainnya? Kita orang-orang Muslim adalah ummatan wasathan, umat paling baik yang dikeluarkan bagi manusia. Kini menjadi saksi atas semua manusia itu benar. Tapi benarkah begitu? Omong kosong, nonsen dan absurd. Karena nyatanya kita bertekuk lutut, membeo dan mengekor di belakang bangsa barat, dalam segala sektor kehidupan. Kita adalah kurcaci dan kerdil, di hadapan diri kita dan di hadapan Islam, karena nyatanya kita tidak mampu berkhidmat demi Islam, demi tegaknya syariat Islam di bumi Allah. Kalau kita masih boleh berandai-andai untuk sesuatu yang positif, maka terbayang dalam benak kita, alangkah aman dan tentramnya kehidupan ini jika syariat Islam diaplikasikan di negeri yang tercinta ini. Realitasnya, hal itu tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Banyak kendala yang menghadang, internal maupun eksternal. Apakah kondisi masyarakat yang carut marut, yang marak dengan aneka ragam kemungkaran dan kekejian, sajian dan tontonan yang serba porno, yang tiap hari tak pernah lekang dari tindak kejahatan, sudah siapkah untuk aplikasi syariat? Berapa banyak tangan yang akan dipotong karena mencuri? Padahal di negeri ini, maling pun begitu madah lepas dari jeratan hukum jika dan mampu menyumpal petugas hukum dengan uang. Berapa banyak orang yang akan dihukum dera karena minum khamr? Padahal di negeri ini, memproduksi dan berjual beli khamr pun dilegalkan. Begitu banyak tindak kejahatan, dari kelas maling ayam hingga koruptor. Apa mau dikata. Tatanan hidup dan logika sudah banyak yang terbalik. Lalu apakah kita harus pasrah begitu saja? Belum dan tidak boleh. Jalan masih panjang. Asa masih bisa dipupuk. Sumber daya orang Muslim masih bisa dikembangkan, dan setidak-tidaknya buku ini merupakan salah satu upaya utuk menggugah minat orang-orang Muslim untuk mengaplikasikan syariat Islam, di mana pun. Apalagi di dalamnya juga disajikan beberapa solusi dan tahapan yang dapat diterapkan untuk tujuan yang mulia itu. 23. APAKAH NGEBOM ITU JIHAD? Abdul Muhsin bin Hammad Al ‘Abad Rp. 7.000,78 hlm/sedang Marak pemboman yang terjadi selama ini sungguh sangat mencemaskan semua orang. Tak terbayangkan perasaan keluarga kurban yang ditinggalkan. Keluarga korban tidak mudah untuk memulihkan luka ini. Walaupun pelakunya belum tertangkap, sebagian masyarakat menduga bahwa pelakunya dari kalangan Islam. Islam digambarkan sebagai agama yang menakutkan, teroris. Kalaupun benar pelakunya beragama iIslam, apakah aksi pengeboman yang mereka lakukan dapat dibenarkan jika ditilik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sehubungan dengan itu, perlu bagi kita semua untuk mengetahui masalah penghilangan nyawa orang. Apalagi dengan aksi pengeboman itu telah menewaskan semua orang, baik dari kalangan muslim maupun non muslim. Buku ini memaparkan hukum-hukum pembunuhan dari aksi pegeboman.Kebanyakan pengeboman terjadi karena menganggap halal darah manusia, baik muslim maupun non muslim. Karena itu, buku ini harus dibaca oleh para aparat negara, perancang skenario pengeboman, pelaku yang diperalat, orang-orang non muslim dan kaum muslimin pada umumnya. 24. AT-TAWAKKAL ALALLAH TA’ALA Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji Rp. 50.000,368/sedang-hc At-Tawakkal Alallah Ta’ala yang diketengahkan dalam buku ini mencakup hakikat tawakal, sudut pandang aqidah, urgensi, buah, macam-macam, sebab-sebab yang terkait, dan fenomena lemahnya tawakal kepada Allah tersebab kebanyakan manusia senantiasa menyandarkan permasalahan kepada sebab-sebab semata. Ibnu Rajab berkata tentang tawakal, “Ia adalah hakikat bergantungnya hati kepada Allah Azza wa Jalla dalam mendatangkan kebaikan dan menolak bahaya dari urusan dunia dan akhirat.” Ibnul Qayyim berkata, “Tawakal adalah setengah agama.” Dan manusia pada zaman ini ada tiga tingkatan: Pertama: orang-orang yang berpura-pura tawakal, tidak mau bekerja dan menjalani sebab-sebab, ini jelas menyelisihi Sunnatullah pada alam ini. Kedua: orang-orang yang menjalani atau melakukan sebab-sebab tapi meninggalkan tawakal, mereka ini adalah orang-orang materialistis. Ketiga: ahlul haq, yaitu orang-orang yang melakukan sebab-sebab dan bertawakal kepada Allah Azza wa Jalla. Ini adalah jalan para nabi dan rasul, mereka beramal untuk surga dan bertawakal kepada Allah. Kita memohon agar kiranya Allah Ta’ala memasukkan kita ke dalam tingkatan yang tertinggi dan mulia; seorang yang berusaha dan bertawakal, sebagaimana qudwah (teladan) kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Amin. 25. BAGAIMANA MENJADI PEGAWAI YANG AMANAH Abdul Muhsin bin Hamad Al-’Abad Rp. 6.500,60 hlm/sedang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang kami pekerjakan atas suatu pekerjaan, lalu ia menyembunyikan dari kami satu jarum atau yang lebih kecil, maka dia adalah khianat dan ia akan datang dengannya pada hari Kiamat.” (Diriwayatkan Muslim) Amanah adalah timbangan kejujuran setiap pegawai. Banyak orang yang ingin menjadi pegawai, namun sulit mendapatkan orang yang amanah dalam tugas-tugasnya. Segala bentuk menyia-nyiakan amanah hampir ditemui di berbagai sektor pekerjaan dan jabatan. Buku ini menghadirkan nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunnah, bagaimana pegawai yang menjunjung tinggi amanah yang diembannya dalam menggapai ketenangan hidup di dunia dan keridhaan Rabbnya di surga. 26. BAGAIMANA MENJADI ISTRI SHALIHAH & IBU YANG SUKSES? Ummu Ibrahim Ilham Muhammad Ibrahim Rp. 23.000,222 hlm/besar Peran termulia yang Allah Subhanahu wa Ta’ala amanahkan kepada wanita Muslimah ialah sebagai istri dan ibu. Istri bagi suaminya adalah pelita ketentraman yang dapat memotivasi dan memperbaiki ibadah. Dan ibu bagi anaknya adalah sekolah dan guru terbaik yang mencetak generasi-generasi Islam yang siap siaga membela agamanya. Kedua peran itu adalah fitrah setiap wanita; baik di dunia timur maupun barat. Tidak ada seberat atom pun nilainya seorang wanita yang dikatakan telah melakukan segala macam kebaikan dan keburukan di dunia ini kecuali berpangkal dari ada dan tidaknya amanah dengan perannya sebagai istri dan ibu. Masing-masing peran memiliki seperangkat panduan yang telah digariskan di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Agar terhindar dari khianat terhadap kedua peran itu dan penyimpangan akan fitrahnya; maka wajib setiap wanita Muslimah mengetahui dan mengamalkannya. Dan telah hadir di hadapan Anda, wahai wanita Muslimah, buku panduan yang menghantarkan pelaksanaan terhadap kedua peran tersebut. Insya Allah, Anda menjadi istri dan ibu yang sukses dengan ganjaran Surga Firdaus yang tinggi. 27. BAGAIMANA MUSLIMAH MEMBAGI WAKTU? Dr. Sulaiman bin Hamid Al-Audah Rp. 7.000,90 hlm/sedang Banyak kaum wanita yang menyia-nyiakan waktunya hanya dengan mendengarkan kaset-kaset yang diharamkan, nonton film-film serial atau membaca majalah dan tabloid-tabloid yang tidak mendidik, yang pada hakikatnya mereka telah tertipu dalam kancah peperangan dan tujuan utama musuh-musuh Islam. Pihak musuh bermaksud menanggalkan baju-baju keagamaan mereka dan menjauhkannya dari simpul akidah. Mereka tidak sadar bahwa waktunya adalah kehidupannya itu sendiri. Bila kita melewatkannya tanpa mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat, maka kita telah kehilangan kesempatan beribadah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata,“Tahun itu adalah pohon, bulannya adalah cabangnya, harinya adalah rantingnya, jamnya adalah dedaunannya, dan hembusan nafasnya adalah buahnya. Barangsiapa yang hembusan-hembusan nafasnya selalu dalam ketaatan maka itu merupakan buah dari pohon yang baik.” 28. BAGAIMANA PANJANG UMUR PENUH BERKAH Muhammad bin Ibrahim An-Nu’aim Rp. 11.500,144 hlm/sedang Banyak orang menginginkan panjang umur penuh berkah. Tetapi, sangat sedikit yang mendapatkan keberuntungan seperti itu. Buku ini membuka segala rahasia dan teka-teki; bagaimana mendapatkan panjang umur dengan penuh keberkahan berdasarkan sumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah secara jelas dan lengkap. Insya Allah, Anda akan mendapatkannya. Amin 29. BAGAIMANA SEPULANG HAJI? Abdurrahman Al-Mukaffi Rp. 21.000,284 hlm/sedang Tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya,”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz-Dzaariyaat:56) Ibadah merupakan jalan kebaikan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kebaikan mempunyai banyak jalan. Ini merupakan karunia Allah kepada hamba-hamba-Nya agar keutamaan, pahala, dan ganjaran yang mereka peroleh bermacam-macam. Haji merupakan salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah dengan harta dan jiwa. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika ibadah ini tidak diterima alias tidak mabrur. Ada dua syarat agar ibadah diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala:ikhlas dan ittiba’ (mengikuti Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam). Untuk kebutuhan hidup di dunia yang hanya sementara ini saja, kita berusaha semaksimal dan sebaik mungkin. Oleh karena itu, sudah seharusnya untuk urusan ibadah kita lebih teliti karena merupakan bekal kehidupan di akhirat yang kekal selama-lamanya. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari ibadah haji. Sesungguhnya dalam setiap ibadah yang diwajibkan Allah terdapat hikmah, baik yang kita ketahui maupun yang masih tersembunyi. Salah satu wujud diterimanya ibadah haji ialah semakin baiknya akhlak, semakin jujur dalam bermuamalah, dan semakin meningkatnya ibadah sepulang haji. Buku ini menggambarkan sikap masyarakat Indonesia dalam berhaji, baik ketika akan bernagkat, ketika berada di Tanah Suci, dan sepulang haji. Penulis memberikan contoh nyata dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan bahasa yang akrab dan mudah dimengerti. Akan tetapi, buku ini tetap merujuk pada hadits-hsdits yang masyhur. Semoga kita semua dapat bercermin. Sebaik-baik petunjuk adalah dari Allah dan Rasul-Nya. 31. BAROMETER MUSLIM MANAJEMEN HIDUP SUKSES Dr. Awadh bin Muhammad Al-Qarni Rp. 14.000,176 hlm/sedang Problem terbesar dalam kehidupan umat manusia, ialah sikap tidak memberdayakan seluruh kekuatan dan potensi yang diberikan Allah. Seseorang yang buruk dalam menggunakan seluruh kekuatan dan potensi dirinya, mengakibatkan performa dan pengaruhnya melemah, berbagai problem muncul menghadangnya, produktifitas dan kontribusinya berkurang, inovasi dalam kehidupannya nyaris tidak ada, berputar-putar di bagian kecil kehidupan, dan terus-menerus sibuk dalam keinginan tipikal yang merusak. Jika manusia tidak memberdayakan potensi dan keinginannya mereka akan menjadi beban orang lain. Ketidakoptimalan dalam memberdayakan keduanya, akan menjadikan mereka orang yang tidak mensyukuri nikmatnikmat yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya, dan tidak mendapatkan petunjuk kepada penggunaan ideal nikmatnikmat tersebut. Pribadi-pribadi Muslim seperti itu, akan mengubah sejarah umat menjadi kumpulan para pengangguran dan orang-orang sakit jiwa. Akibatnya umar kehilangan peran, eksplorasi, dan kesaksian yang diperintahkan wahyu. Sebagai gantinya, mereka melimpahkan tongkat kepemimpinan kepada orang-orang barat. Ketika itulah manusia mengangkat orang-orang bodoh sebagai pemimpin yang sesat dan menyesatkan. Buku Barometer Muslim ini berusaha me-manage segala masalah dan membantu memecahkannya, menghilangkan rintangan yang menghadang, meningkatkan performa, menggerakkan orang yang tertidur dan membangunkannya. Tentunya dengan bantuan sinar-sinar wahyu Ilahi agar segala kepalsuan hilang dan hanya kebenaran di dalamnya yang eksis. Dengan didampingi akal budi yang sehat dan bersih yang tiada keraguan di dalamnya. 32. BEDA HADIAH & SOGOK BAGI PEGAWAI Dr. Abdurrahim bin Ibrahim Rp. 10.500,144 hlm/sedang Saling memberi hadiah merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sehingga akan melahirkan sikap saling mencintai. Motivasi memberi hadiah kadang menjadi alat untuk saling tolong-menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Sehingga hadiah bermetamorfosis menjadi “sogok”. Di mana letak perbedaan antara hadiah dan sogok? Apa ciri-ciri hadiah, dan apa pula ciri-ciri sogok? Mana hadiah yang boleh diterima, dan mana pula hadiah yang haram diterima? Budaya sogok telah merambah ke segenap lapisan masyarakat. Tampaknya teramat sulit hidup di lingkungan kerja yang tanpa diwarnai sogok-menyogok. Insya Allah, buku ini dapat menjadi pintu hidayah tegaknya sunnah saling memberi hadiah dan musnahnya budaya sogok-menyogok. Amin. 33. BERBAGAI PENYIMPANGAN DALAM RUMAH KITA Syaikh Isham bin Muhammad Asy Syarif Rp. 23.000,372 hlm/sedang Rumah tangga sakinah adalah dambaan setiap keluarga. Suami, istri, beserta anak-anak yang shalih dan shalihah adalah permata dunia yang sedap dipandang mata, dan kendaraan termewah jalan menuju surga. Insya Allah, buku ini menghadirkan rambu-rambu bagi setiap keluarga Muslim agar tidak terjatuh ke dalam berbagai penyimpangan yang sering tidak disadari telah bersarang di rumah kita dan meracuni penghuninya. Kenalilah berbagai penyimpangan di dalam rumah. Dan mohonlah hidayah kepada Allah Ta’ala agar menyelamatkan dan membersihkan berbagai penyimpangan di rumah kita. 34. BERLEMAH LEMBUT SESAMA AHLUS SUNNAH Syaikh Abdulmuhsin bin Al-Abad Al-Badr Rp. 7.500,88 hlm/sedang Sesuatu yang amat menyedihkan pada masa kini adalah apa yang terjadi di kalangan sebagian Ahlus-Sunnah, akibat perpecahan di kalangan mereka. Biasanya perpecahan ini karena perbedaan pendapat dalam ijtihad. Selanjutnya, hal ini berkembang kepada sikap-sikap yang kurang bijaksana. Semestinya sifat keras dan tegas diarahkan kepada orang kafir dan ahli bid’ah. Perpecahan yang terjadi biasanya akibat saling mencela karena adanya perbedaan pendapat. Untuk dapat menyikapi dengan baik perbedaan di kalangan Ahlus-Sunnah sehingga tidak terjadi sikap saling mencela dan menyalahkan, ada baiknya kita kutip perkataan Adz-Dzahabi, “Jika setiap yang bersalah dalam ijtihadnya sekalipun sudah diketahui keshalihan imannya dan konsistensinya dalam mengikuti kebenaran kita jauhi dan membid’ahkannya maka sangat sedikit sekali dari para ulama yang bisa selamat….” Senada dengan hal tersebut, Ibnu Qayyim berkata dalam menyikapi para ulama, “Walaupun kita mengenal keutamaan para ulama Islam, kehormatan, dan hak-hak mereka serta tingkatan mereka bahwa mereka memiliki keutamaan ilmu dan nasihat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun demikian tidak mengharuskan kita untuk menerima segala yang mereka katakan.” Dalam buku ini Anda akan dapat mengetahui lebih jauh bagaimana bersikap dalam menghadapi perbedaan dengan sikap yang bijaksana di antara sesama Ahlus-Sunnah sehingga dapat mencegah sikap saling mencela, dan sikapsikap lainnya yang berlebihan. 35. BERTAMU KE RUMAH RASULULLAH Abdul Malik bin Muhammad Al-Qasim Rp. 9.000,128 hlm/sedang Sehari kita berkunjung ke rumah Rasululllah sudah cukup memberikan gambaran bagaimana sosok beliau sebagai pemimpin, yang umatnya merambah ke seluruh dunia, sebagai teladan dan rahmat bagi semesta alam. Sehari di rumah Rasulullah sudah cukup bagi kita untuk mengetahui bagaimana sikap beliau sebagai suami bagi beberapa istri, sebagai ayah bagi beberapa putra dan putri, sebagai tuan bagi beberapa pembantu dan juga sebagai manusia biasa, yang bisa lapar, sakit, gundah, marah, dan segala perasaan yang dialami manusia. Sehari di rumah Rasulullah sudah cukup bagi kita untuk meneladani belaiu, singkat, padat namun menyeluruh. Inilah yang tersaji di dalam buku kecil ini. 36. BERTARUNG MELAWAN SYAHWAT Muhammad Shalih Al-Munajjid Rp. 15.000,288 hlm/sedang Hidup kita di dunia adalah medan pertempuran melawan syahwat yang tersembunyi di dasar jiwa dan menjadi kecenderungan manusia. Sementara jalan menuju akhirat mendaki dan terjal di kelilingi berbagai syahwat. Yang tak jarang menggelincir-kan manusia dari jalan Allah Ta’ala hingga bersimbah dosa-dosa mengikuti langkah-langkah syetan. Malik bin Dinar berkata, “Siapa yang dapat mengalahkan nafsu-nafsu duniawi, dialah orang yang berhasil menjauhkan diri dari kekuasaan syetan.” Abdushshamad Az-Zahid mengatakan, “Barangsiapa yang tidak mengetahui kalau syahwat-syahwat itu adalah jerat, maka dia adalah orang yang suka main-main.” Bagaimanakah syahwat dapat tunduk dengan syariat? Bagaimanakah seseorang terlepas dari belitan syahwat? Apakah bentuk-bentuk syahwat yang menggelincirkan anak Adam? Insya Allah, buku ini dapat menjadi lentera di tengah merajalelanya berbagai syubhat dan syahwat di negeri ini. 37. BILA AMAL DIBAYAR KONTAN Sayyid Abdullah Sayyid Abdurrahman Ar-Rifa’i Rp. 45.000,344 hlm/sedang-hrd-cv Dalam perjalanan hidup seseorang banyak mengandung pelajaran dan nasihat. Kehidupan adalah sekolah yang dapat menempa keteguhan jiwa seseorang jika setiap diri mau mengambil pelajaran. Kita dapat mengambil pelajaran dari akibat kemaksiatan dan keshalihan yang dilakukan seseorang sehingga dapat bermuhasabah diri. Banyak orang yang meremehkan dosa-dosa, padahal ajal mereka datang dengan tiba-tiba. Bahkan, tak jarang dosadosa itu langsung dibalas Allah Ta’ala dengan kontan sebelum ajal menjemput mereka. Kisah nyata di buku ini adalah bukti kasih sayang Allah Ta’ala untuk membersihkan hamba-hamba-Nya yang berdosa dengan langsung menimpakan siksa di dunia ini atas kemaksiatan yang mereka perbuat. Karena siksa di akhirat jauh lebih dahsyat dan menyakitkan. Tentunya hati yang sehat dapat mengambil pelajaran dari kisah-kisah di buku ini, sehingga terlahir ketenangan dan kebahagiaan dalam ketakwaan sebagai buah dari Allah Ta’ala membayar kontan amal shalih mereka. 38. BUKU INI AKU PINJAM Dr. Shalih bin Muhammad Ar-Rasyid Muhammad Shalih Al-Munajid Rp. 19.000,244 hlm/sedang Buku merupakan jendela dunia. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan Pena sebagai ciptaan yang pertama kali diciptakan seraya berfirman,”Tulislah!” Pena pun menulis apa yang akan terjadi hingga Hari Kiamat. Puji syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan nikmat pena dan tulisan kepada hamba-hamba-Nya dan menjelaskannya seraya berfirman,”Nun, demi Qalam dan apa yang mereka tulis.” (Al-Qalam: 1) Sumpah dalam ayat ini menunjukkan atas keagungan pena dan tulisan karena Allah tidak bersumpah,kecuali dengan sesuatu yang agung. Di antara nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya adalah nikmat berbicara, seperti yang difirmankan-Nya.”Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (Ar-Rahman: 3-4) Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata,”Renungkanlah nikmat berbicara yang diberikan Allah kepada manusia yang berupa dua nikmat, yaitu: berbicara secara lisan dan berbicara lewat tulisan. Allah berfirman, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan Qalam.” I(Al-Alaq: 1-4) Kemudian, Ibnu Qayyim melanjutkan perkataannya,”Pengajaran dengan pena merupakan nikmat Allah yang terbesar kepada hamba-hamba-Nya karena dengannya ilmu bisa abadi, kebenaran menguat, wasiat diketahui, kesaksian terjaga, perhitungan transaksi antara sesama manusia bisa dihitung dengan tepat, dengannya berita-berita orang terdahulu bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. Seandainya tidak karena tulisan, tentu berita-berita orang terdahulu sudah terputus dari generasi ke generasi, sunnah-sunnah hilang, hukum-hukum sirna, dan generasi khalaf ‘kemudian’ tidak mengenal manhaj para salaf terdahulu.” Tidak ada keraguan bahwa membaca adalah jalan utama untuk meraup berbagai pengetahuan. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita membiasakan budaya gemar membaca buku. Kita juga harus berusaha memasyarakatkan budaya tersbut sehingga dapat menjadi hobi yang sangat bermanfaat baik di kalangan anak muda maupun dewasa. Untuk mendapatkan buku, ada orang yang rela mengeluarkan banyak harta dan mungkin sebagai mereka ada yang membelanjakan seluruh hartanya untuk mendapatkan buku. Akan tetapi, tidak semua orang dapat menyalurkan hobi membaca dengan membeli buku. Kita dapat memanfaaatkan buku dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara menyalin, dengan cara menyewa, dan ada yang meminjam. Seluruh kiat yang telah disebutkan di atas diizinkan dan didukung ole syari’at. Akan tetapi, ada syarat dan kaidah yang harus diperhatikan. Secara rinci semua gambaran berkenaan dnegan hal-hal di atas telah penulis gabungkan dalam sebuah pembahasan yang sedemikian panjang. Semoga buku ini cukup memberikan kepuasan bagi para pembaca. Semoga buku ini banyak memberikan faidah dan manfaat yang luas. 39. BUKU PUTIH SYAIKH ABDUL QADIR JAILANI Dr. Said Musfir Al-Qahthani Rp. 72.000,564 hlm/besar-hrd-cv Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani merupakan sosok ulama yang sangat terkenal, khususnya di kalangan ahli tarekat. Di luar kalangan ahli tarekat pun namanya sangat harum. Banyak ulama besar yang hidup semasa dengannya yang tidak sungkan untuk menghadiri majelis pengajiannya. Hal ini cukup sebagai bukti keluasan dan kedalaman ilmu beliau. Beliau terkenal dengan akhlaknya yang sangat mulia. Seorang yang zuhud dan ahli ibadah. Beliau juga terkenal dengan kefasihannya, hujah-hujahnya yang kuat, kata-katanya yang menyentuh kalbu. Sehingga banyak orang yang bertobat setelah mengengar khutbah beliau. Banyak karamah yang terdapat pada darinya. Karamah yang diakui oleh banyak ulama besar. Tetapi tak jarang juga ada yang dilebih-lebihkan oleh pengikut, murid atau orang yang terpesona oleh kharisma beliau. Sehingga mengkultuskan beliau, yang sampai kepada tarap syirik. Pengarang sangat obyektif dalam memberi penilaian kepada beliau. Tentunya penilaian yang berimbang dengan “kaca-mata” Al Qur’an dan As Sunnah. Sebagaimana pemahaman para Salafus Shalih. Asal buku ini merupakan risalah ilmiah untuk memperoleh gelar doktor dari Universitas Qurra, Makkah AlMukarramah, Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Program Studi Akidah. Dan telah berhasil memperoleh nilai cum laude. Buku ini menghadirkan sosok Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam perspektif akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Nilai plus dan minus yang dinisbatkan pada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani akan tampak transparan dan obyektif, terlepas dari pernak-pernik syirik, bid’ah, khurafat dan cerita-cerita takhayul yang menakjubkan. Semoga Allah menuntun kita menuju Shiratal Mustaqim. 40. BUNKER AL-ZAITUN M. Amin Djamaluddin Rp. 13.000,140 hlm/sedang Teruntuk: Orang-orang atau instansi sipil maupun militer yang membuta tuli, tidak tahu dan pura-pura tidak tahu, tidak peduli dan lepas tangan akan kedzaliman dan kesesatan yang dilakukan oleh sebuah gerakan yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia yang bermarkas di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. Ketidakpastian hukum dan tindakan lamban yang dipertontonkan oleh para elit ulama yang katanya bertanggung jawab mengawal akidah umat: atau pun mereka para elit politik dan militer (intelijen) yang selalu mengatasnamakan Nasionalisme. MPR, MUI, DEPAG, POLRI, BIN dan instansi lainnya yang berkompeten tidak mampu untuk mencegah, bahkan mengobati kedzaliman dan kesesatan yang kian hari semakin meluas dan mengganas. Akankah mereka terus membuta tuli padahal telah nyata dan jelas kesesatan dan kejahatan yang diakibatkan oleh gerakan NII Al-Zaytun. Argumentasi apa yang membutatulikan hati nurani mereka? Ataukah kejahatan Orde Baru belum selesai? Di mana hati nurani umat, kapan rakyat bergerak melibas “Sang Konspirator” Indonesia, 7 Juni 2002 Mantan Korban dan Keluarga Korban Kejahatan NII Abu Toto AS Panji Gumilang Jangan menebar angin agar engkau tidak menuai badai. Ibarat ada asap tentu ada api. Peribahasa inilah yang paling tepat untuk menggambarkan sosok Panji Gumilang alis Abu Toto dengan Pondok Pesantren Al-Zaytun yang megah di Indramayu. Semua mata terpana, decak kekaguman dan pujian seperti tak pernah kehabisan kata. Harum semerbak menebarkan aroma bunga. Tetapi stop dulu! Jangan Anda seperti orang buta, karena aroma bunga yang semerbak itu adalah bunga melati di samping mayat, yang lama kelamaan tentu menjadi bau busuk yang menyengat hidung. Kemegahan itu hanyalah tumpukan sekam; hanyalah kulit yang tiada isinya. Bahkan di bawah tumpukan itu ada api yang siap membakar dan menghanguskan. Memang, orang buta tidak sama dengan orang yang melihat; dan orang tuli tidak sama dengan orang yang mendengar. 41.CAFE PUBERTAS Abdul Aziz bin Muhammad Annughaimisy Rp. 16.500,192 hlm/sedang Dalam rentang waktu kehidupan, setiap orang pasti mengalami masa puber. Masa puber merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Jika baik pendidikan di masa puber, maka baik pula perkembangan anak menuju kedewasaan. Oleh karena itu, pendidikan terhadap anak usia puber harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Seorang anak yang memasuki usia puber biasanya mengalami krisis kejiwaan dan krisis sosial. Fenomena semacam ini dapat dirasakan oleh orang tua dan guru ketika berhadapan dengan anak-anak yang menginjak usia puber. Masa puber memiliki tabiat, tradisi dan karakter yang ada pada usia puber ini dan penyebab terjadinya karena menghukumi sesuatu dan berinteraksi dengan sesuatu harus berdasarkan pada gambaran dan pengetahuan. Kita harus mengetahui kaidah-kaidah umum dalam melakukan interaksi pendidikan dengan anak puber. Orang tua dan guru harus memahami, mengenal dan mampu menyelesaikan problem yang sedang dihadapi oleh anak-anak usia puber. Problematika ini bisa jadi timbul dari dalam diri anak puber itu sendiri maupun dari masyarakat sekitar atau dari keduanya secara bersama-sama. Dalam setiap keadaan harus diperhatikan realitas, faktor dan unsur yang menyebabkan munculnya problematika tersebut. Kajian ini juga bertujuan untuk mendiskripsikan masalah-masalah pendidikan dan kejiwaan yang berkaitan dengan usia puber. Bagaimana cara mendidik, berinteraksi dan membimbing mereka. Orang tua, guru, dan da’i harus mengetahui cara meningkatkan peran mereka dalam membimbing dan mendidik anak usia puber dengan penuh kecermatan dan pemahaman. Kajian ini bertujuan menjelaskan bagaimana pandangan Islam tentang gejolak jiwa tersebut dan bagaiman pandangan Islam tentang gejolak jiwa tersebit dan bagaimana cara mendidiknya. Al-Qur’an, Sunnah Nabi dan atsar para Salafus-Shalih merupakan sumber dasar untuk memahami nilai-nilai kemanusiaan dan pengarahannya. Dari sumber-sumber ini kita dapat mengambil solusi berkaitan dengan masalah perkembangan dan pertumbuhan manusia secara umum serta tema-tema yang berkaitan dengan masa muda dan masa puber secara khusus. 42. CANDU MISTIK MENYINGKAP RAHASIA SIHIR & PERDUKUNAN Dr. Muhammad SulaimanAl-Asyqar Rp. 38.500,300 hlm/besar Sihir telah ada sejak ribuah tahun yang lampau dan sampai saat ini. Menurut Ibnu Hajar sihir telah ada sejak zaman Nabi Nuh Alaihissallam. Manusia sejak dahulu kala telah antipati dan memberi gelar buruk terhadap penyihir. Hal ini terbukti dengan celaan para penentang nabi dan rasul yang terdapat dalam Al-Qur’an. “Demikianlah, tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan,’Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila’.” (Adz-Dzariyat: 39) Di zaman modern ini pun sihir masih tetap eksis dan laris. Tayangan mistik dan cerita misteri menghiasi hampir seluruh stasiun televisi yang ada, an sangat digemari. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kita masih gampang dibodohi dengan hal-hal yang berbau takhayul. Bahkan seorang pemimpin negara modern masih terpengaruh engan ramalan mistik dalam aktivitas kenegaraan. Misalnya, mantan Presiden Amerika yang bernama Ronald Reagan. Orang ini sangat mempercayai ramalan perbintangan. Ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan lingkungan modern, tanpa dibarengi akidah Islamiyah yang kokoh, tidak menjamin seseorang terbebas dari belenggu takhayul. Sihir memang mempunyai hakikat. Sihir juga mempunyai tingkatan-tingkatan. Kekuatan pengaruh sihir tergantung besarnya pengabdian yang diberikan kepada setan. Sarana untuk mewujudkan sihir pun beragam macamnya. Akan tetapi, sekuat apa pun bentuknya, sihir bisa diatasi dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Untuk lebih jelasnya, Anda harus membaca lembaran-lembaran buku ini. Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang ingin Anda ketahui tentang sihir, sejarah, bentuk, sarana, kekuatan, pengorbanan, dan sebagainya. 43. CARA MENGQADHA’ SHALAT SUNNAH RAWATIB Dr. Abdurrahman bin Utsman Al-Jal’ud Rp. 12.000,- 184 hlm/sedang Amal shalih yang selalu dijaga oleh Nabi kita, Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam adalah ibadah yang berkaitan dengan shalat fardhu, yaitu shalat sunnah rawatib yang dilaksanakan beriringan dengan shalat fardhu. Tetapi orang yang sibuk dan banyak aktivitasnya membuat mereka tidak mampu melaksanakan ibadah ini pada waktunya. Mereka bertanya-tanya apakah boleh mengqadha’nya jika waktunya sudah lewat? Agar memperoleh fadhilah shalat sunnah rawatib tersebut. Sesungguhnya pertanyaan seperti ini sangat banyak dan penting untuk dibahas. Buku ini menjelaskan pendapatpendapat para ulama –rahimahullah- beserta dalilnya tentang hukum dan waktu mengqadha’ shalat sunnah rawatib. Insya Allah kajian ini menarik. 44. CARA MUDAH MENGURUS JENAZAH Syaikh Sa’ad bin Sa’id Al-Hijry Rp. 9.500,116 hlm/sedang Kematian merupakan kesudahan semua makhluk hidup. Kematian merupakan hakikat yang tidak dapat dihindari. Setiap jiwa yang ditetapkan kehidupan baginya, juga ditetapkan kematian baginya, seberapa pun panjang umurnya. Jika kematiansudah tiba saatnya, tiada lagi tempat berlari dari Allah kecuali kembali kepada-Nya. Sunnah ini juga berlaku atas para nabi dan rasul, para wali dan orang-orang yang bertakwa. Betapa banyak pelajaran, namun sedikit sekali orang yang mengambil pelajaran. Hampir setiap hari kita mendengar peristiwa yang merenggut nyawa, mengingatkan kepada kematian dan akhirat. Tapi sebagian orang melihat berbagai peristiwa yang mengerikan, melihat orang-orang yang meninggal, mendatangi kuburan, duduk di tengah keluarga orang yang berduka karena kematian seseorang, sama sekali tidak terpengaruh sedikit pun, tidak mengingatkan dirinya dan tidak dapat diingatkan orang lain. Tidak adanya persediaan kain kafan, obat pengawet mayat dan pohon bidara di rumah, menunjukkan kelalaian. Para sahabat sangat antusias untuk senantiasa menyediakan kain kafan di dalam rumahnya. Jika salah seorang di antara mereka mendapatkan selembar kain, maka dia berwasiat kepada keluarganya agar menjadikannya kain kafan baginya. Penyakit lalai telah menjalar ke mana-mana dan semakin akut, menjangkiti pemuda dan orang tua, laki-laki dan wanita serta semua lapisan. Ini merupakan penyakit yang menjauhkan akhirat dan mennghendaki dunia, yang karenanya orang yang hidup melalaikan mati, orang yang sehat melalaikan sakit, orang yang kaya melupakan orang yang miskin. Orang-orang yang lupa dan lalai itu seakan-akan kekal di dnia. Mereka tidak sadar bahwa setiap hari mereka melalui satu etape menuju akhirat. Karena itulah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Ibnu Umar,”Jadilah engkau di dunia seakan-akan engkau orang asing atau pengelana.” Di antara kelalaian yang paling besar ialah ketidaktahuan menghadapi dan memperlakukan orang yang di ambang kematian dan setelah mati, bagaimana cara memandikan, mengafani, menshalati, menguburkan dan lain-lainnya? Sehingga orang yang menguasai semua masalah ini menjadi asing dan jarang didapatkan. Buku ini membahas topik tersebut dengan cara penyajian dan bahasa yang mudah dipahami. Insya Allah bermanfaat bagi setiap Mukmin untuk menerapkanya secara riil sehingga kebaikannya semakin menyebar, dapat membangkitkan hasrat kepada akhirat, menutupi aib, meminimalisir dosa dan menggugah hati yang kerap tenggelam dalam permainan dunia. 45. DA’I CILIK Fariq Gasim Anuz Rp. 7.000,92 hlm/saku Seorang da’i cilik berkata,”Betapa bahagianya dia...Yaitu orang yang mengingat kuburnya kemudian ingat kepada Rabbnya, orang yang selalu mengoreksi diri, mensucikan hatinya, berbakti kepada kedua orangtuanya, orang yang suka menangis meneteskan airmatanya (karena takut kepada Allah) dan dilanjutkan dengan sujud (orang yang memelihara shalatnya), ia bersegera menuju masjid, rajin shalat malam, selalu memaafkan saudara-saudaranya dan mendo’akan untuk mereka kebaikan serta menyalahkan dirinya, ia tidak lupa dengan wiridnya (sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam), betapa bahagianya dia...Hendaklah kita semua menjadi orang itu.” 46. DARAH HITAM TASAWUF STUDI KRITIS KESESATAN KAUM SUFI Dr. Ihsan Ilahi Dhahir Rp. 41.000,398 hlm/besar Anda tahu mengapa iblis dilaknat Allah selama-lamanya? Karena dia mendustakan ayat-ayat Allah. Anda tahu mengapa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memberitahukan bahwa segala bentuk aturan yang diada-adakan dalam Islam pelakunya di neraka? Karena ia membuat kedustaan terhadap Allah, karena ibadah yang dilakukannya dinyatakan sebagai bagian dari agama Allah dan berasal dari-Nya Memang sepintas lalu tidak ada yang perlu disangsikan tentang tasawuf, apalagi para pelakunya adalah orang-orang yang tekun beribadah, shalat malam, puasa, dan bahkan banyak, yang tidak pernah lowong puasanya, walau satu hari pun. Sehingga banyak orang-orang pada zaman sekarang yang dangkal ilmu agamanya, langsung terpesona, lalu mereka pun bergabung dengan kelompok-kelompok sufi. Banyak ghuluw yang dilakukan orang-orang sufi, yang membuat mereka nyaris lepas dari Islam laksana anak panah yang lepas dari tali busurnya. Di dalam buku ini Anda dapat membaca berbagai penyimpangan mereka, dari yang tampak sederhana hingga yang parah dan kelewatan. Yang pasti menurut strategi Iblis dalam peperangan, dia lebih suka berkonspirasi dengan orang-orang sufi yang mengikuti jalan bid’ah daripada berkonspirasi dengan maling, perampok, pezina, pencuri, dan bahkan orang kafir sekalipun. Suatu saat bila datang hidayah para pendosa tersebut dapat bertaubat dari dosa-dosanya. Tapi orang sufi dan ahli bid’ah jangan harap mau bertaubat, karena mereka menganggap amalannya merupakan bagian dari syariat dan ajaran Islam. Padahal Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari mereka. 47. DARI KANAN ISLAM HINGGA KIRI ISLAM Ahmad Suhelmi Rp. 23.000,240 hlm/besar Dari Kanan Islam hingga Kiri Islam adalah Ahmad Suhelmi –dosen FISIP UI dan alumnus Monash University Australia—yang menawarkan kajian tentang sejumlah tokoh terkemuka di Dunia Islam, khususnya Indonesia. Dalam buku ini terhimpun kajian mengenai tokoh-tokoh kontroversial yang telah, sedang, dan akan terus mempengaruhi proses sejarah Islam Indonesia dan dunia. Kartosuwiryo, Hatta, Haji Misbach, Tan Malaka, Gus Dur, Ali Syari’ati dan Hanafi adalah beberapa tokoh itu. Berpijak pada tesis sejarawan terkemuka Inggris, Thomas Carlyle, penulis percaya bahwa peran-peran individu tokoh sejarah dan politik sangat signifikan dalam proses konstruksi peradaban kemanusiaan. Dalam bahasa Carlyle, sejarah tidak lain adalah biografi orang-orang besar. Tesis Carlyle berlaku dalam konteks sejarah universal, termasuk sejarah Islam Indonesia. Kepustakaan kita saat ini memuat sedikit saja kajian-kajian tokoh-tokoh sejarah. Kita miskin dengan literatur biografi ‘orang-orang besar’ masa lampau kita. Dan juga malas menelaah kehidupan mereka. Akibatnya, kita sekarang seakan kehilangan’tokoh panutan’ yang layak dijadikan cermin diri. Berapa banyak di antara generasi muda kita yang mengenal baik Suta Syahrir, Bung Hatta, Tan Malaka, dan Haji Misbach? Berapa banyak generasi muda kita yang memahami heroisme Kartosuwiryo dan Natsir? Pendidikan sejarah Orde Baru lebih tiga dekade telah memasung objektifitas sejarah. Kita menjadi bangsa yang dungu akan sejarah kita sendiri. Produk didikan sejarah Orde Baru telah melahirkan generasi muda yang tidak bisa membedakan antara Syahrir dengan Sutan Takdir Ali Syahbana. Tidak bisa membedakan antara mitos dengan realitas sejarah! Dan ini adalah suatu ironi. Bagi siapa pun yang membacanya, buku ini memberikan pemahaman akan pentingnya mempelajari kehidupan, perjuangan dan pemikiran tokoh-tokoh sejarah yang telah membentuk kejatidirian kita sebagai bagian dari entitas negara bangsa. 48. DIALOG RASULULLAH DENGAN KAUM YAHUDI Muhammad Bayumi Rp. 25.000,232 hlm/sedang Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,” Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah,’Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keimanan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al-Baqarah: 120) Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,”Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik.” (Al Maidah: 82) Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,”Dan mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran) seandainya mereka sanggup.” Semua ayat tersebut –dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya—menerangkan betapa keras kebencian orang-orang Yahudi kepada agama Islam dan kaum Muslimin; menjelaskan kepada kita bahwa orang yang paling gencar memusuhi kaum Muslimin adalah orang-orang Yahudi.Sungguh mereka tidak meninggalkan satu cara pun dalam memerangi agama Islam dan kaum Muslimin. Permusuhan ini tidaklah baru muncul ke permukaan, namun ia muncul bersamaan dengan diutusnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai seorang rasul. Sungguh orang-orang Yahudi membaca dan meneliti sifat-sifat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di dalam kitab mereka, yaitu kitab Taurat. Bahkan, jauh sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diutus, mereka sudah mengharapkan pertolongan kepada beliau dalam menghadapi kaum musyrikin Arab. Mereka berkata,”Sebentar lagi akan diutus seorang nabi akhir zaman. Kami akan membantai habis kalian bersama beliau seperti pembantaian terhadap kaum Add dan Iram.” Namun, manakala Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dari kalangan bangsa Arab, mereka mengingkarnya dan berkata.”Kami tidak mengenalnya.” Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengalihkan kenabian dari Bani Israil kepada nabi yang berkebangsaan Arab, bersuku Quraisy, yang ummi, berasal dari Makkah, dan penutup seluruh rasul secara mutlak. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab yang menimbulkan kedengkian mereka sehingga mereka tidak beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Bahkan, nabi-nabi yang berasal dari Bani Israil banyak yang mereka bunuh. Mereka banyak membuat-buat kedustaan kepada Allah. Misalnya mereka mengaku tidak disentuh api neraka, kecuali beberapa hari saja (Ali Imran: 24) Yahudi terkenal sebagai bangsa keras kepala. Mereka sering merubah hukum Allah. Misalnya, rajam bagi pezina, diganti dengan mencoreng wajah dan mengarak berkeliling; menghalalkan riba; dan sebagainya. Kaum Yahudi memang patut mendapat laknat Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,”Dan setelah datang kepada mereka sebuah kitab (al-Qur’an) dari Allah yang memberikan apa yang ada pada mereka. Padahal sebelumnya mereka bisa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang mereka apa yang telah mereka ketahui, lalu mereka ingkar kepadanya. Maka, laknat Allah atas orangorang yang ingkar itu. (Al Baqarah: 89) Berbagai cara dan metode mereka gunakan untuk menyerang Islam dan kaum Muslim.Salah satunya adalah dengan melayangkan pertanyaan-pertanyaan dan mengadakan dialog dengan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dengan tujuan memojokkan beliau. Buku ini memuat sejumlah dialog dan tanya jawab antara Nabi dan Kaum yahudi. Terdapat pula sejarah keberadaan mereka di semenanjung Arab. Sungguh banyak sifat mereka yang tercela yang patut Anda ketahui semoga laknat Allah tetap bagi kaum Yahudi. 49. DUNIA DI TANGANKU AKHIRAT DI HATIKU Abdul Malik bin Muhammad Al Qasim Rp. 9.000,112 hlm/sedang Ambillah bekal di dunia, sebab anda tidak mengira jika malam telah pekat akankah anda hidup hingga fajar esok terlihat berapa pemuda yang waktu-waktunya penuh berisikan tawa kalau kain kafannya telah dijahit, dia tidak mengira berapa pula balita yang berharap panjang umur jasad tubuhnya keburu dimasukkan dalam kepekatan kubur berapa banyak mempelai berhias untuk suaminya tapi pada malam pernikahan keburu terenggut nyawanya.” Muhammad bin Suqah mengatakan,”Dua perkara yang jika karenanya kita disiksa tentu karenanyalah pula kita berhak mendapat siksa. Adalah salah seorang yang bila keduniaannya bertambah merasa sangat senang, sementara yang hanya Allah tahu darinya adalah rasa senang itu dengan penambahan sisi keagamaannya seperti halnya merasa senang dengan pertambahan keduniaannya. Yang kedua adalah orang yang keduniaannya berkurang kemudian merasa sedih sekali, sementara yang hanya Allah tahu darinya adalah rasa sedih karena kekurangan sisi keagamaannya seperti halnya merasa sedih karena kekurangan sisi keduniaannya.” 50. ENGKAU BIDADARIKU DUNIA AKHIRAT Abdurrahman Al-Mukaffi Rp. 9.500,118 hlm/sedang Salah satu kenikmatan surga yang diceritakan dalam Al-Qur’an adalah bidadari yang akan dikawinkan dengan hamba-hamba-Nya yang shalih. Beberapa ciri bidadari, di antaranya: Pertama, menundukkan pandangan. Kedua, tidak pernah disentuh manusia maupun jin. Ketiga, yang baik-baik. Maksudnya, mereka berakhlak baik dan berwajah cantik. Dalam batin mereka terdapat kebaikan, sedang pada lahir mereka terdapat kecantikan. Dan bagi pria, supaya mendahulukan wanita-wanita shalihah sebagai pendamping hidupnya. Sebagian besar ahli tafsir menyatakan bahwa wanita-wanita yang akan didapatkan di surga adalah wanita shalihah, baik budi pekerti, dan cantik wajahnya. Dari keterangan di atas, ada pelajaran dan kesepa-danan sifat-sifat bidadari dengan syariat yang Allah tetapkan bagi Muslimah. 51. ENSIKLOPEDI MUSLIM MINHAJUL MUSLIM Abu Bakr Jabir Al-Jazairi Rp. 80.000,764 hlm/besar-hcrd-cv Minhajul Muslim. Begitulah judul asli buku ini. Hans Wehr menyebutkan di dalam A Dictionary of Modern Written Arabic, makna minhaj ialah way, road, method, program. Sehingga buku Minhajul Muslim ini pantas disebut buku pegangan pokok dan rujukan hidup orang Muslim. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan begitu. Sebab di sini dibahas semua sisi kehidupan orang Muslim yang pokok meliputi akidah, syariat atau hukum, adab, akhlak, dan mu’amalah. Minhajul Muslim. Buku ini merupakan jalan hidup orang Muslim, yang dapat dijadikan pegangan oleh individu, keluarga, dan lembaga, di mana pun, kapan pun dan siapa pun. Berbagai permasalahan pokok diuraikan secara transparan dan padat, mengacu kepada dalil-dalil yang akurat dan kuat, karena pengarangnya memiliki komitmen yang tinggi untuk mengikuti jejak salafush shalih, terlepas dari dalil-dalil yang mengatakan, apalagi dha’if, seperti yang biasa menghiasi buku-buku lain. Minhajul Muslim. Buku ini layak menemani dan menghiasi rumah Anda. Anda tidak perlu repot-repot mencari rujukan tentang hukumhukum thaharah hingga ke hukum-hukum nikah dan mua’amalah seperti yang biasa menjadi kajian kita-kitab fikih. Anda cukup merujuk ke buku ini, apalagi di sini juga ada bahasan tentang akhlak dan adab. Minhajul Muslim. Kelaziman jalan hidup orang Muslim berdasarkan minhaj Rasulullah, para sahabat dan salafush-shalih ialah jelas, tidak berliku-liku dan dapat menghantarkan ke tujuan. Sementara ciri bahasan dalam kitab-kitab fikih secara umum ialah mengemukakan pendapat imam ini dan imam itu, mazhab ini dan mazhab itu, dengan dalih masalah khilafiyah atau mengacu kepada hadits,”Perbedaan pendapat umatku adalah rahmat.” Padahal ini adalah hadits maudhu’ alias palsu. Jadi, kajian kitab-kitab fiqih itu sekedar mengemukakan beberapa alternatif jalan, dan terserah Anda mau memilih jalan yang mana. Adapun buku ini langsung menunjukkan satu jalan yang dilewati. Yang pasti, pengarang ingin mengantarkan Anda ke jalan orang-orang salaf yang shalih, yang berarti merupakan jalan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. 52. ENSIKLOPEDI WANITA MUSLIMAH Haya binti Mubarok Al-Barik Rp. 39.000,372 hlm/besar Buku Ensiklopedi ini menghadirkan sisi bulan Dunia Wanita Muslimah. Cakupan status dan kedudukannya bukanlah perkara abstrak yang kasat mata, atau realitas yang hanya dilakoni sekedarnya. Kekuatan gigitan geraham amanah yang dimandatkan padamu ya Ukhti, semata-mata bila engkau berjalan pada sisi bulan duniamu yang selalu digariskan Allah dan Rasul-Nya. Dan inilah buah karya haya binti Mubarok Al Barik, selaku penulis Muslimah memaparkan sisi bulan dunia Wanita Muslimah. 53. FIQIH DOA DAN DZIKIR Abdurrazak Al Badr Rp. 24.000,276 hlm/besar Begitu jelas, begitu gamblang Allah memberi jaminan kepada manusia, bahkan Dia pasti mengabulkan doa orang yang berdoa, memberi orang yang meminta, apalagi jika doa dan munajat dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Lalu sudahkah kita memanfaatkan jaminan ini? Kita harus kembali kepada Allah, bersandar, pasrah, tunduk dan menunjukkan keperluan kepada-Nya. Sebab seperti yang yang dijelaskan Ibnu Qayyim, masalah doa ini dapat dikaitkan dengan tiga unsur; Pertama, pengakuan kepada Allah sebagai Rabb dan Ilah. Kedua, berbagai nikmat yang sudah dilimpahkan kepada hamba, dan bagaimana pun harus disyukuri. Ketiga, ujian yang datang dari Allah, dan bagaimana pun harus diterima dengan sabar. Tiga faktor ini dapat menjadi pendorong bagi hamba untuk berdoa dan berdzikir kepada Allah. Selama ini kita sudah akrab dengan bidang-bidang fiqih yang sudah baku dari fiqih ibadah hingga fiqih siyasah. Kini hadir di tengah kita fiqih doa dan dzikir. Memang topiknya sudah sering dikupas. Tapi dengan pendekatan fiqiyah seperti yang terkandung di dalam buku ini, insya Allah akan menjadi pengumpan bagi setiap orang Muslim untuk lebih berdekatan dengan nuansa doa dan dzikir, senjata paling ampuh di tangannya. 54. FITNAH HARTA Muhammad Ibrahim Saqrah Rp. 9.000,152 hlm/sedang Ujian harta telah menyerang seluruh umat manusia dengan segala perangkatnya, membuat manusia terlena dengan menebarkan senyuman menggoda yang diukir oleh jari-jari tangan yang lentik dalam bentuk yang indah dan ungkapan menarik sehingga orang yang buta huruf lebih dahulu mengetahui dibandingkan yang bisa baca. Manusia dilahirkan dalam keadaan miskin dan tatkala malaikat maut mengambil ruh mereka, juga dalam keadaan miskin. Dengan demikian kehidupan manusia berada dalam keadaan dilematis antara dua kemiskinan. Sekaya atau sekuat apa pun manusia, tidak akan dapat menghilangkan kesusahan dua kemiskinan itu dari dirinya, karena seseorang tidak menjadi kaya jika tidak memiliki penyebab keduanya. Kemiskinan saat lahir, membuat manusia terlahirkan di dunia dalam keadaan telanjang, dna kemiskinan saat meninggal, membuat manusia meninggalkan dunia dalam keadaan telanjang pula. Penyebab kedua kemiskinan ini saling berkaitan satu dengan lainnya, seakan-akan manusia berpindah dari satu kemiskinan ke kemiskinan yang lain. Bagaimana akan terlepas dari kemiskinan, orang yang menganggap dirinya kaya padahal ia dalam keadaan miskin? Sungguh kasihan, orang yang menganggap dirinya kaya padahal miskin, menganggap dirinya kuat padahal lemah. Tidaklah pantas bagi seorang Mukmin –dimana kitab Allah berada di hadapannya—jika tak tergambar dalam benaknya tentang kepemilikan harta, bahwa Allah telah mengemukakan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, seandainya orang kafir berfikir maka dia akan memutuskan untuk tidak melelahkan pikirannya, memenatkan badannya untuk mengumpulkan harta dan kerakusan padanya, karena dengan akalnya dia menyadari tidak memiliki harta itu kecuali yang sudah dimakan kemudian habis, atau dibelikan pakaian kemudian menjadi usang, atau yang dicita-citakan kemudian lenyap, padahal yang tersisa masih banyak dan ia tidak memiliki sedikitpun. Kepada mereka yang merasa puas, sabar, orang miskin yang menjaga dirinya dari meminta-minta, penuntut ilmu yang giat, dan orang-orang yang mengharapkan balasan dari Allah di akhirat nanti; kepada merekalah buku ini dipersembahkan. 55. GENDERANG KIAMAT Dr. Abdul Adzim Badawi Rp. 22.000,296 hlm/sedang Bilakah kiamat? Ia datang dengan tiba-tiba! Di mana hari itu, wktunya bagi setiap insan mendapatkan hisab atas segala amalannya yang telah diperbuat selama hidup di alam dunia. Kapankah waktunya? Tak seorang pun dapat mengetahuinya. Hanya rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, maka Allah Ta’ala memberikan tanda-tandanya, seperti: Kedatangan Al-Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa Alahis Sallam, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, keluarnya asap dari langit, kehancuran Ka’bah, Al-Qur’an diambil dari mushafmushaf dan dada manusia, matahari terbit dari barat dan munculnya hewan melata. Semua itu merupakan genderang bahwa Kiamat akan tiba. Sebelumnya, ada tanda-tanda lain yang disabdakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa Kiamat semakin dekat, diantaranya: Ilmu diangkat, kebodohan tersebar luas, zina merajalela, minum-minuman keras merebak luas, kaum lelaki sedikit dan wanita banyak hingga lima puluh wanita hanya mempunyai satu pengasuh. Sudahkah tandatanda itu nyata pada hari ini di sekitar Anda? Di mana orang-orang semakin banyak yang berilmu tetapi ilmu itu tidak diamalkan. Bahkan ilmu menjadi tersia-siakan karena tidak untuk menyelesaikan beban permasalahan yang menggelayuti umat. Walaupun banyak orang yang berilmu, tetapi terkalahkan oleh nafsu duniawi. Dan kebodohan tersebar luas. Zina merajalela, karena banyak orang yang mulai tiada mempunyai rasa malu-malu lagi. MIRAS dan orang mabuk semakin banyak. Sedangkan orang-orang yang berani bertanggung jawab untuk menegakkan nilai-nilai kebaikan teramat sedikit. Kehidupan jadi aneh. Di satu sisi, kemudahan hidup sangat menjanjikan, kemewahan, gemilang harta, makanan yang melimpah begitu nyata di depan mata. Tetapi di saat bersamaan, bagi yang lain kehidupan teramat sulit dan keras, makanan sukar diperoleh, peluang dan lahan mencari nafkah sangat sedikit. Sehingga satu orang harus menanggung beban bagi beberapa orang. Mungkinkah kenyataan ini, sebagai tanda-tanda yang telah disabdakan oleh Shallallahu Alaihi wa Sallam? 56. GHULUW BENALU DALAM BER-ISLAM Abdurrahman bin Mu’alla Al-Luwaihiq Rp. 49.000,484 hlm/besar Ghuluw adalah sikap yang berlebih-lebihan hingga keluar dari batas kebenaran. Mengharamkan hal-hal yang baik dan enak seperti yang dilakukan orang-orang yang mengaku zuhud adalah ghuluw. Mengharuskan semua orang berijtihad padahal dia tidak memiliki piranti ilmu untuk berijtihad adalah ghuluw. Terlalu mudah mengafirkan orang Muslim karena dia melakukan kedurhakaan adalah ghuluw. Menganggap pemimpin jama’ah atau agama sebagai orang suci dan terhindar dari kesalahan adalah ghuluw. Karena itulah turun larangan Allah,”Janganlah kalian melampaui batas dalam agama dengan cara tidak benar.”La taghlu fi dinikum.Bukankah larangan ini ditujukan kepada Ahli Kitab dan bukan kepada kita? Yang berarti kita tidak terkena larangan itu? Benar begitu. Tentu saja tidak senaif itu untuk memahami firman Allah tersebut. Muncul pertanyaan, kalau yang begitu juga disebut ghuluw, lalu bagaimanakah batasan yang benar menurut kerangka pemahaman Islam? Tentu saja harus dibuat pemilahan-pemilahan terhadap obyek penilaian, agar penilaian ini tidak melenceng, yang justru menimbulkan ghuluw di atas ghuluw. Harus ada penelusuran terhadap akar-akarnya dari sisi historis, tradisional, psikologis dan intelektual. Di samping itu juga harus dilakukan pemilahan apakah suatu sikap termasuk dalam kategori juz’y amaly ataukah kully I’tiqady. Yang pasti orang-orang Muslim adalah ummatan wasathan, umat pilihan yang adil, berarti tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan. Lalu bagaimana gambaran implementasinya? Buku ini mengungkap beberapa contoh sikap ghuluw dalam beragama. Karena meskipun ada larangan dari Allah dan Rasul-Nya untuk tidak bersikap ghuluw, toh banyak gambaran ghuluw yang dilakukan orang-orang Muslim semenjak abad pertama hingga saat ini. 57. HAKIKAT DAKWAH SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB Syaikh Abdurrahman Ibnu Hamad Al-Umr Rp. 28.000,264 hlm/sedang Di Makkah, kuburan Siti Khadijah Radhiyallahu Anha dijadikan berhala yang disembah selain Allah, Begitu pula mereka melaksanakan shalat di Gua Hira’ dan tempat kelahiran Nabi. Di Madinah, mereka shalat, thawaf dan bermunajat dengan menghadap kekuburan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Di Mesir, Al-Badawi disembah. Di Syam, kuburan orang-orang shalih disembah. Dan di Irak, kuburan Al-Husain Radhiyallahu Anhu dan para Ahlulbait diagungkan dengan perbuatan-perbuatan syirik. Begitu pula kuburan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Rahimahullah telah disembah oleh orang-orang yang menziarahinya. Sunnatullah, bahwasannya dakwah para nabi dan rasul mengajak umat hanya Allah yang berhak disembah dan meninggalkan segala bentuk penyembahan selain-Nya, Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berhadapan dengan segala bentuk penyembahan selain Allah sebagaimana syirik pertama yang terjadi di zaman Nabi Nuh Alaihissalam. Buku ini menjelaskan perjalanan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Semenanjung Arabia dengan berbagai macam problematika dan polemik seputar dakwahnya yang sering dipertanyakan banyak orang. 58. HAKIKAT NIAT Ibu Rajab Rp. 6.000,120 hlm/saku Niat adalah perbuatan hati dan dasar dari tegaknya setiap amal. Mustahil orang beramal tanpa niat. Bahkan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah menetapkan pahala atas orang yang berniat dengan amal yang shalih sekalipun dia belum mengerjakannya. Tidak berlebihan kiranya buku kecil ini teramat urgen untuk dibaca setiap Muslim. Rasulullah Saw bersabda:”Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu dengan niat. Dan sesungguhnya setiap orang tergantung kepada apa yang ia niatkan.” (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim) 59. HAKEKAT SUFI DALAM AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH Dr. Muhammad bin Rabi’bin Hadi Al-Madkhali Rp. 7.000,100 hlm/sedang Apa definisi sufi? Bagaimana sejarah dan sebab-sebab pertumbuhannya? Ajaran apa yang menjadi dasar akidahnya? Adakah perbedaan antara zuhud dan sufi? Siapakah tokoh-tokohnya dan bagaimana pemikirannya? Apa pula karamahkaramah yang mereka miliki? Insya Allah, buku kecil ini mendudukkan sufi dalam timbangan Al-Qur’an dan AsSunnah. 60. HANYA ISLAM BUKAN WAHABI Prof. Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-Aql Rp. 78.500,610 hlm/besar-hrd-cv Wahhabi adalah label yang dinisbatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahhab. Sebuah gerakan dakwah yang kerap mengkritisi keberagaman mayoritas umat. Kadang tak jarang muncul perselisihan sengit yang dapat memecah belah umat dan membuat senang musuh-musuh Islam. Bahkan sampai ada anggapan Wahhabi adalah madzhab kelima setelah madzhab yang empat. Bagaimanakah hal ini dapat terjadi? Siapakah gerangan yang berada di balik semua ini? Manakah orang-orang yang ikhlas dan jujur yang akan menyikapi permasalahan ini dalam timbangan Islam? Insya Allah, buku ini dapat menjawab berbagai polemik seputar dakwah yang oleh kebanyakan orang dikenal dengan sebutan Wahhabi 61. HITAM PUTIH WAJAH ULAMA & PENGUASA Abdul Aziz Al Badri Rp. 27.000,276 hlm/besar Ulama yang didambakan pada saat ini, adalah mereka yang benar-benar menjadi pewaris Nabi, menanamkan kepada para penguasa dan rakyatnya warisan Nabi mereka yang mulia dengan cara yang lurus, sehingga tidak ada orang zhalim di dalamnya dan tidak pula ada orang yang dizhalimi. Kemudian mereka mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membawa bendera Islam dan menegakkan hukum Al Qur’an, berjuang untuk meninggikan kalimatullah walaupun dibenci oleh orang-orang zhalim dan kafir. Marilah kita jauhi kemalasan, kita buang keputusasaan dan kita lepas “cinta selamat” yang telah menguasai jiwa sebagian ulama kita. Demi Allah, semua itu bukan kriteria para ulama yang baik dalam menegakkan syariat yang mudah, dan bukan pula kriteria pengikut Sayyidina Muhammad bin Abdullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sesungguhnya Islam hari ini menginginkan para penguasa yang mau memperhatikan sebesar-besarnya, masalah orang-orang Islam di negeri mereka. Maka hendaklah mereka melakukan introspeksi terhadap diri mereka, telah sejauh mana mereka melalaikan urusan Islam ini. Hendaklah mereka ketahui, bahwa kekuasaan mereka walaupun kelihatannya panjang, tetapi pada hakikatnya pendek bila dibandingkan dengan umur umat mereka. Usia manusia berjalan dengan cepat, sementara itu alam kubur dengan berbagai macam siksanya pasti akan datang, dan pertanggungjawaban mereka terhadap Allah sangatlah berat. Maka hendaklah mereka kembali kepada Islam dengan menyeru agar beriman dan berpegang teguh kepadanya. Yang dimaksud beriman di sini adalah berpegangan teguh kepada perintah-perintahnya, menghalalkan apa yang dihalalkannya, mengharamkan apa yang diharamkannya, menerapkan hukum-hukumnya di segala aspek pemerintahannya, berdakwah kepadanya, serta berperang di jalannya. Jika tidak begitu berarti keimanannya tidak berguna baik di dunia maupun di akhirat. Di buku ini penulis mengingatkan para pembaca kepada poin penting yang perlu diperhatikan, yaitu sikap para ulama salafush-shalih rahimahullah kepada para penguasa mereka, dengan nada yang keras, agresif dan kritis –yang beberapa di antaranya disebutkan perkataan mereka di sini—serta sikap mereka kepada para penguasa yang zhalim, sewenang-wenang, dan menjauhi syariat Islam yang mengharuskan mereka untuk menetapkan hukum dan kekuasaan mereka yang gagal, tetapi paling tidak mereka telah memberikan banyak kebaikan kepada orang-orang Islam pada saat itu, yang tidak pernah dicapai oleh para ulama sesudah mereka. 62. HUKUM BICARA DALAM SHALAT Dr. Abdussalam bin Salim As-Suhaimi Rp. 12.000,148 hlm/sedang Bagaimana hukum berbicara dalam shalat, dan apa saja yang diperbolehkan? Apa pula yang terlarang dan menjadi penyebab batalnya shalat? Bagaimanakah hukum tertawa, berdehem, meniup, menangis, merintih, mengeluh, dan yang lainnya dalam shalat? Insya Allah, buku kecil ini membahas dan menunjukkan dalil-dalil yang kuat seputar Hukum Bicara dalam Shalat dan lainnya yang serupa. 63. HUKUM MENGUSAP MUKA, SETELAH SHALAT DAN BERDOA Bakar bin Abdullah Abu Zaid Rp. 8.500,108 hlm/sedang Sebagian besar umat Islam mengusap mukanya selesai shalat dan berdo’a. Kita semua tentu pernah melihat, bahkan melakukannya karena menganggapnya sunnah. Benarkah mengusap muka selesai shalat dan berdoa merupakan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam? Adakah hadits-hadits yang menjelaskannya dengan shahih? Bagaimana halnya jika kita melakukannya sementara beliau telah bersabda, “Shalatlah kamu sekalian sebagaimana melihat aku shalat,” (Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim) 64. HUKUM TINGGAL DAN BEKERJA DI NEGERI NON MUSLIM Husain bin Audah Al-uwaisyah Rp. 12.000,124 hlm/sedang Bagaimana bila Anda hidup di suatu negeri yang tradisi masyarakat adalah kaum kafir? Apa yang Anda harus perbuat? Acuh saja, dan tak mau peduli? Atau bekerja sama dengan mereka? Lalu bagaimana hukumnya? Atau Anda akan mendakwahi mereka agar menganut Islam? Para ulama salaf memperingatkan kepada kaum Muslimin agar sekali-kali jangan mau berkompromi dengan kekufuran dan segala fenomenanya. Imam Malik berpendapat bahwa seseorang tidak wajib berhijrah ke tempat yang sudah tidak memberikan keleluasaan dalam menegakkan agamanya dan melakukan ketaatan-ketaatan. Sedangkan Imam Asy-Syaukani mengatakan,”Hal itu menunjukkan bahwa haram hukumnya bertempat tinggal di tengah-tengah kaum kafir, dan wajib menjauhi mereka.” Sementara Abu Thayib Shiddiq bin Hasan Al Bukhari berkata bahwa hijrah ke negeri kafir itu hukumnya haram bagi setiap Muslim, walaupun ia leluasa dan bukan termasuk orang-orang tertindas. Kepada setiap Muslim yang takut terkena fitnah, dan tidak leluasa melaksanakan ketaatan-ketaatan agama Islam, para ulama salaf mewajibkan untuk berhijrah. Karena hijrah adalah jalan berjihad yang dapat mengantarkan pada kemuliaan dan kejayaan Islam serta kaum Muslimin di masa depan. Dan bagaimana pula hukumnya bila Anda tinggal dan bekerja di negeri non-Muslim di zaman modern ini? Apakah diperbolehkan atau tidak menurut hukum Islam? Buku ini bermaksud menjawab atas berbagai pertanyaan itu. Dengan paparan dari para ulama salaf, penulis mencoba mengetengahkannya berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. 65. ILTIZAM, TEGAR DALAM BERIMAN Ali Muhammad Khalil Ash-Shafthi Rp. 13.000,156 hlm/sedang Iltizam adalah terminologi Islam yang ngetrend di dekade terakhir dan sering diucapkan banyak kaum Muslimin. Terutama orang-orang yang punya komitmen tinggi dengan manhaj Allah Ta’ala, berjuang untuk merealisasinya, dan membuatnya berkuasa di atas bumi. Orang yang diberi kesempatan mempelajari petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya bagi manusia di Al-Qur’an dan sunnahnya pasti kaget melihat begitu banyaknya dalil-dalil yang mencakup seluruh masalah kecil dan besar yang merupakan arahan danpembentukan kepribadian Muslim multazim di seluruh sisinya. Menurut syar’i, iltizam berarti berpegang teguh kepada manhaj Allah Azza wa Jalla secara wajib, disertai mengerjakannya dengan terus-menerus hingga membuahkan sikap memisahkan diri, mewujudkan kebahagiaan, keberuntungan, dan keselamatan di dunia dan akhirat. 66. INUL, LEBIH DARI SEGELAS ARAB Kathur Suhardi Rp. 19.000,228 hlm/sedang Kalau boleh diibaratkan, Evi Tamala dan Ikke Nurjanah layaknya arak dengan kadar alkohol 10 %. Uut Permatasari, Annisa Bahar dan Minel ibarat arak dengan kadar alkohol 50 %. Inul Daratista si Ratu Ngebor ibarat arak dengan kadar alkohol 70 % atau entah berapa pun prosentasinya. Yang pasti, siapapun menenggaknya akan mabuk berat, lalu ngoceh tak karuan. Ada yang ngoceh atas nama HAM. Yang lain lagi atas nama kebebasan ekspresi seni. Yang lain lagi atas nama keindahan koreografi, bahkan ada kyai-budayawan yang mabuk berat dengan berucap bahwa goyang Inul merupakan ciptaan Allah. 67. ISLAM THE FINAL CHOICE Badr Azimabadi Rp. 26.000,256 hlm usa Fondi, murid Ahmad Deedat yang aktif berdakwah di daratan Afrika mengatakan, “Kesuksesan kami berdakwah bukan karena hasil kepandaian melontarkan kata-kata manis dan bujuk rayu, tetapi keindahan dan pesona ajaran Islam yang mampu menarik manusia sehingga membuka mata hati mereka.” Benar. Pesona dan daya tarik Islam tak kan pernah pudar sepanjang masa. Ajaran Islam senantiasa menggelitik sanubari dan menarik minat orang-orang yang lahir dan berada di luar Islam. Mereka masuk dalam rengkuhan Islam, murni karena kesadaran akal dan hidayah Allah Ta’ala. Mereka berasal dari berbagai kalangan: pemusik, antropolog, geolog, penulis, jurnalis, ahli riset, ahli medis, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Sebagai contoh, Cat Stevens. Penyanyi tenar asal Inggris ini telah meninggalkan segala glamouritas dan kemewahan hidupnya sejak memeluk Islam. Hampir semua orang yang dikisahkan dalam buku ini berasal dari keluarga Kristen yang taat, bahkan ada yang berprofesi sebagai misionaris. Mengapa mereka memeluk Islam? Dari kisah-kisah yang disampaikan dalam buku ini, kita akan dapatkan betapa hidayah Islam yang datang kepada mereka tersebut tak ternilai harganya. Buku ini cukup memberikan gambaran gamblang mengenai pergulatan dan perjuangan mereka dalam pencaharian kesejatian hidup. Dan alangkah hati kita berbunga-bunga ketika mendapatkan satu saudara baru dalam ikatan akidah Islam. 68. ISTIGHFAR Ibnu Taimiyah Rp. 8.000,104 hlm/sedang adalah salah satu dari beberapa cara untuk menghapus dosa dan kesalahan, yang pelaksanaannya relatif mudah dibandingkan cara-cara lain, yaitu cukup dengan mengucapkan lafazh-lafazh istighfar. Tapi tentunya tidak sebatas pada ucapan lisan, namun harus disertai dengan kehadiran hati. Istighfar bukan sekadar kebutuhan sampingan, sehingga apabila ditinggalkan pun tidak menjadi masalah, tapi istighfar merupakan kebutuhan pokok orang Mukmin, karena istighfar merupakan pasangan tauhid atau iman. Ketika tauhid berperan mengenyahkan pangkal syirik, maka istighfar berfungsi mengenyahkan cabang-cabangnya. Harap diketahui, semua dosa dan kedurhakaan adalah cabang syirik. Dosa apa saja yang terhapus dengan istighfar? Apakah semua dosa yang telah lampau dapat terhapus karenanya, termasuk syirik, kufur dan dosa-dosa besar? Buku ini hendak mengulurkan pelita ketika hati Anda pekat oleh noda, memberikan secercah harapan ketika jiwa Anda berlumuran dosa. Beristighfarlah! 69. ISTRI-ISTRI PARA NABI Ahmad Khalil, Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi Rp. 58.000,540 hlm/besar-hrd-cv Sejak dahulu kala, wanita mempunyai peran yang tidak bisa dipandang sebelah mata, apalagi dilupakan, terutama jika ada pihak yang mengasuhnya dan membawanya kepada kebenaran dengan pendidikan dan pembinaan yang baik. Dari hasil pembinaan tersebut, keluarlah wanita yang mampu memberi buah yang teramat ranum dan pohonpohonnya menaungi alam semesta dengan kedamaian dan kebaikan. Inilah Hajar. Ia wanita teladan dalam akhlaknya yang baik dan perilakunya yang indah. Ia mendidik anaknya, Nabi Ismail dan mengasuhnya sejak kecil sampai dewasa, hingga akhirnya Nabi Ismail menjadi orang yang mampu mendaki di tangga kehidupan. Siapa saja yang membuka lembaran hidup Nabi Ismail Alaihis-Salam, ia pasti mendapati kehidupannya sarat dengan aroma wangi dan parfum harum. Kehidupan Nabi Ismail Alaihis-Salam menegaskan bahwa beliau adalah orang laki-laki dengan segala makna laki-laki itu sendiri. Beliau sabar terhadap segala musibah dan cobaan yang datang kepada beliau, ridha dengan qadha’ dan takdir Allah. Beliau tanaman baik milik dari ibu yang juga baik. Ada dua figur yang sangat jelas dalam buku ini. Pertama, figur yang baik. Kedua, figur yang buruk. Tetapi kebaikan itu lebih mendominasi, kebenaran itu lebih jelas, dan hasil akhir tetap menjadi milik orang-orang yang bertakwa. Profil pertama adalah yang paling mendominasi dan lebih banyak beredar di kancah kehidupan. Mereka adalah profil istriistri para nabi yang shalihah. Adapun profil lainnya lebih sedikit yang tidak lain adalah wanita celaka dan kafir. Tidak diragukan lagi bahwa kiat mempengaruhi manusia yang paling efektif ialah keteladanan yang baik, karena personifikasi (penjelmaan) amal perbuatan seseorang adalah realisasi yang paling agung dan lebih utama daripada sekedar nasihat, atau bimbingan sekalipun. Kepada orang-orang yang mencari kebahagiaan hakiki dan orang-orang yang mendambakan kedamaian dan ketentraman, buku ini mempersembahkan biografi istri-istri para nabi dalam bentuk cerita, agar mereka tahu bahwa kebahagiaan itu ada pada iman dan bahwa mata air kesenangan itu memancar dari hati manusia itu sendiri ketika mereka kembali kepada fitrahnya, menjawab seruan tinggi, dan tujuan terakhir menjadi jelas baginya, kemudian ia menyelamatkan diri dari kubangan kebingungan dan kekalutan, sebab ia telah damai dengan Allah dan berinteraksi dengan para nabi. Ya, tiba-tiba ia lahir kembali dengan keyakinan dan menjadi orang Mukmin yang ridha kepada dirinya sendiri dan Allah. 70. ISTRI YANG IDEAL Khaulah Binti Abdul Kadir Darwis Rp. 5.000,140 hlm/saku Tulisan Khaulah Binti Abdul Kadir Darwis berjudul Az-ZAujatul Misaliyyah ini menghantarkan wanita Mukminin meneladani sifat-sifat Istri Yang Ideal sebagai penyambung ajaran-ajaran syariat yang hanif, akidah yang bersih dan akhlak yang sempurna. 71. ISTRIKU MENIKAHKANKU As-Sayyid bin Abdul Aziz As-Sa’dani Rp. 17.500,196 hlm/sedang Saudariku Muslimah. Janganlah kamu menolak ta’addud (poligami), karena ia adalah hukum Allah pada makhluk-Nya dan Dia lebih mengetahui apa yang baik untuk para wanita. Saudariku Muslimah. Allah Azza wa Jalla Maha Mengetahui maslahat-maslahat hamba-hamba-Nya. Allah tidak akan memerintahkan, melainkan yang ada kebaikan dan berkah padanya. Saudariku Muslimah. Dari mana kamu mengetahui bahwa suamimu tidak akan berlaku adil antara kamu dan istrinya yang lain. Ini tidak mungkin. Apakah kamu mengetahui yang ghaib, ataukah hanya karena ketakutan terhadap sesuatu yang tidak mengetahuinya, kecuali Allah? Saudariku Muslimah. Jika kamu mengetahui dari suamimu keinginannya untuk ber-ta’addud, janganlah menghalanginya. Jika kamu menghalanginya, secara tidak langsung membantunya menempuh jalan haram. Dikhawatirkan kamu ikut mendapatkan dosanya karena kamu seperti orang yang menunjukkan atasnya. Berapa banyak dari istri-istri yang keji yang menjadi penyebab suaminya terjerumus melakukan zina dan skandal akibat penolakannya terhadap ta’addud yang telah disyariatkan Allah? Saudariku Muslimah. Kamu memiliki suri teladan yang baik pada istri-istri Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan shahabiyah yang mulia. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah melakukan ta’addud dan dia adalah guru manusia. Begitu juga dengan para shahabat. Semoga Allah meridhai mereka semua dan memberi taufiq-Nya kepada kita. Amin. 72. JALAN MENUJU ISTIQOMAH Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rp. 5.000,120 hlm/saku Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Tuhan kami ialah Allah,” kemudian mereka istiqomah maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):”Janganlah kamu mereka takut dan janganlah merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadanya.” (Fushilat:30) 73. JEJAK TOKOH ISLAM DALAM KRISTENISASI Hartono Ahmad Jaiz Rp. 25.000,280 hlm/sedang Derasnya gelombang kristenisasi menghanyutkan banyak kalangan , tidak hanya kalangan awam. Bahkan, banyak dari kalangan yang dianggap sebagai tokoh Islam terseret bagaikan sampah di lautan, terombang-ambing mengikuti gelombang kristenisasi. Banyak cara dilakukan oleh para penyembah salib untuk mengajak orang Islam agar mau mengikuti agama mereka. Untuk kalangan awam, baiasanya cara yang ditempuh lebih vulgar, misalnya, dengan iming-iming materi; dari sekardus mie instant sampai segepok rupiah. Tentunya untuk oknum-oknum yang dianggap sebagai tokoh Islam, kaum penyembah salib memasang perangkap yang berbeda. Misalnya, diminta agar menulis kata pengantar pada buku yang menjelek-jelekkan Islam, atau paling tidak mengaburkan pandangan orang awam terhadap Uslam. Bisa juga dengan cara doa bersama dengan berbagai tokoh agama. Atau mengeluarkan “fatwa” yang bertentangan dengan Al-Qur’an, misalnya, nikah beda agama antara wanita Muslimah dengan lelaki penyembah salib. Penulis buku ini menggambarkan jejak-jejak tokoh Islam Indonesia dalam kristenisasi, dengan harapan agar masyarakat awam tidak gampang terkecoh oleh ulah mereka. Ingatlah selalu firman Allah, Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka....(Al-Baqarah:120) 74. JIHAD BUKAN TERORISME Jam’ah Amin Rp. 12.000,176 hlm/sedang Setelah Zaid dan Ja’far, Abdullah Ibnu Rawahan adalah panglima yang ketiga dalam pasukan Islam pada Perang Maktah. Sebelum berangkat meninggalkan kota Madinah menuju medan jihad ia tegak sejenak melantunkan syair, “Yang kupinta kepada Allah Yang Maharahman keampunan dan kemenangan di medan perang dan setiap ayunan pedangku memberi ketentuan bertekuk lututnya angkatan perang syetan akhirnya aku tersungkur memenuhi harapan….mati syahid di medan perang…!” Namun pada Perang Muktah itu sejumlah kekuatan Islam tak sebanding dengan dua ratus ribu jumlah pasukan Romawi. Tetapi Ibnu Rawahan, datang bagaikan singa bangun berdiri guna mengobarkan semangat jihad di antara barisan pasukan-pasukannya dan berucap, “Kawan-kawanku, sekalian! Demi Allah, sesungguhnya kita berperang melawan musuh-musuh kita bukan berdasarkan bilangan, kekuatan atau banyaknya jumlah…!! Kita tidak memerangi mereka, melainkan karena mempertahankan agama kita ini, yang dengan memeluknnya ktia telah dimuliakan Allah…!! Dan tatkala perang tengah berkecamuk ia pun sempat melontarkan seruan yang senada, “Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga Tapi kenapa kulihat, engkau menolak surga…. Wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh kau kan pasti mati Inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti….” 75. KADO BUAT UMMI Ibrahim Al-Mahmud Rp. 5.000,96 hlm/saku Di hadapan Adinda telah hadir risalah kecil dalam menyambut kedatangan Si Buah Hati yang dituntunkan dari Kitabullah dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Kepada Allah Swt kita memohon akan lahirnya ibu yang shalihah sehingga melahirkan anak-anak yang shalih dan shalihah. 76. KAMUS ISTILAH-ISTILAH HADITS Abdul Manan Ar-Rasikh Rp. 13.500,234 hlm/ sedang Sebagaimana tidak diragukan bahwa siapa yang menghendaki untuk mahir dalam bahasa Arab, maka ia harus menghafal dan memahami kaidah-kaidah nahwu dan sharaf. Demikian juga, siapa saja yang hendak memiliki pandangan luas dalam ilmu hadits, ia harus mengetahui kaidah-kaidah dan istilah-istilah berkaitan dengan hadits mulia yang datang dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kitab ini adalah kunci untuk menghafal kaidah-kaidah para ahli hadits dan istilah-istilah dalam hadits Nabi. Semua istilah yang berlaku, populer, dan berkaitan dengan ilmu hadits nabawi yang mulia akan ditemukan oleh para penuntut ilmu di dalam kitab ini yang–insya Allah–menggunakan susunan yang mudah dan gaya bahasa yang sangat bagus dengan memperhatikan kesimpulan yang sarat makna, menyebutkan referensi-referensi primer, dan lain-lain. Siapa saja yang hafal istilah-istilah hadits nabawi, dia telah mendapatkan bagiannya yang sangat besar dari ilmu yang mulia ini. Insya Allah Ta’ala. 77. KEKELIRUAN PEMIKIRAN SAYYID QUTHB Dr. Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali Rp. 18.000,210 hlm/sedang Tidak ada seorangpun yang terjaga dari kesalahan dan kekeliruan dalam berucap dan bertindak, kecuali dari kesalahan secara total. Maka sekiranya ada kritik yang disampaikan kepada individu atau jamaah, maka pihak yang dikritik tidak perlu merasa terlecehkan, lalu menganggap sebagai upaya membuka konfrontasi dan mencari-cari penyakit. Toh, orang-orang salaf yang shalih juga melakukan hal yang sama. Buku ini merupakan kritik yang ditujukan terhadap Sayyid Quthb secara pribadi atau terhadap Al-Ikhwanul Muslimin secara jama’ah, sebagai tanggapan dan sanggahan dari berbagai tulisannya, yang juga mendapat sugesti dari Syaikh Al-Albany. Sebagai misal pernyataan Sayyid Quthb tentang kebebasan memeluk agama, agama apa pun, dengan mengutip firman Allah,”Tidak ada paksaan dalam memeluk agama.” Sehingga hal ini telah merobohkan berhala fanatisme agama, lalu diganti dengan toleransi secara total. Atas dasar ini harus ada perlindungan terhadap kebebasan beragama dan kebebasan beribadah. Lalu Sayyid Quthb berhujjah dengan firman Allah dalam surat Al-Hajj:39-40. Bukankah pernyataan ini merupakan penolakan mentah-mentah terhadap prinsip al-wala’ wal-bara’ mencintai karena Allah dan membenci karena Allah? Masih banyak tulisan Sayyid Quthb di beberapa bukunya yang perlu ditanggapi dan diluruskan, dengan berprinsip bahwa siapa yang menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongnya. 78. KHURAFAT HARAKI Abdul Malik bin Ahmad Ramadhani Al Jazairi Rp. 10.000,120 hlm/sedang Manhaj haraki merupakan manhaj yang tidak terlalu diperhatikan permasalahannya ikhlasuddin lillah (mengikhlaskan agama hanya semata-mata untuk Allah). Bahkan, mereka melenyapkan keikhlasan tersebut dengan mengikuti jalan para ahli kalam baik dari kelompok Asy ‘Ariah, Mu’tazilah, Jahmiyah, dan lain-lain. Mereka tidak terusik dengan bergabungnya kelompok Rafidhah dalam harakah mereka. Sebagaimana mereka memberangus permasalahan ittiba’ dengan mengikuti fanatisme kemazhaban yang selalu menyebabkan umat ini menjadi lemah dan terpecah. Tidak cukup sampai di sini saja. Bahkan mereka berani untuk menyerang para ulama yang telah bersungguhsungguh meningkatkan kondisi umat kepada dua hal yang penting: Ikhlasuddin lillah dengan mempelajari salaf dan ittiba’ dengan mempelajari sunnah Nabi. Bila mereka menemukan orang yang menerapkan ajaran ini maka akan menuduh orang tersebut sebagai orang yang hanya memperhatikan hal-hal parsial (sebagian) dari holistik (keseluruhan) dan mempersempit ruang gerak umat sebagaimana mereka kira. Padahal berpegang teguh dengan dua ajaran tadi merupakan penyebab utama dalam meraih kemenangan. Dalam buku Khurafat Haraki ini, akan dijelaskan mengenai bahaya yang timbul darinya disertai dalil-dalil dari AlQur’an dan hadits yang shahih. Semoga kiranya anda dapat mewaspadai dan menghindarinya. 79. KHUTBAH-KHUTAH RASULULLAH Muhammad Khalil Al-Khatib Rp. 43.000,422 hlm/besar Kita semua sudah tahu, seisi dunia juga sudah tahu sosok keteladanan Rasulullah sebagai pemimpin umat, yang tidak saja piawai dalam menyampaikan risalah langit dan ajaran agama, tapi juga handal dalam mengendalikan kehidupan riil keduniaan, mengatur urusan pemerintahan, menghadapi musuh, menuntaskan konflik internal maupun eksternal, memenuhi kebutuhan masyarakat, sandang dan pangan mereka, hingga masalah-masalah kecil sekalipun. Perkataan Rasulullah adalah embun yang menyejukkan lidah yang kering pada dini hari, lalu merasuk ke dalam hati untuk membangkitkan kehidupannya. Seorang musuh yang tadinya bertekad hendak membunuh beliau dengan pedang di tangan, langsung luluh hanya dengan mendengar sepatah dua patah kata wejangan beliau. Maka dapat dibayangkan sendiri, bagaimana jika untaian kata-kata beliau terangkum dalam orasi yang disampaikan di hadapan khalayak di berbagai kesempatan? Kita bisa membayangkan betapa indahnya suasana yang terjalin saat beliau menyampaikan pidato di hadapan para sahabat, bagaimana emosi mereka yang bangkit seketika itu pula, sampai air mata pun tak terbendung, bukan air mata kepura-puraan, tapi karena ketulusan di dalam hati. 80. KISAH KAROMAH PARA WALI ALLAH Abu Fida’ Abdurraqib Al-Ibi Rp. 70.000,540 hlm/besar-hrd-cv Dua ratus tujuh puluh lima kisah para wali sejak zaman Nabi Ibrahim Alaihissalam himgga 1344 Hijriyah yang terkumpul dalam buku ini dapat dikatakan sebagai ensiklopedi kisah para wali. Diawali dengan kisah karomah Sarah istri Ibrahim Alaihissalam, Ashabul Kahfi, Asiyah istri Fir’aun, Masyithah dan bayinya, karomah sahabat Radhiyallahu Anhum, karomah para tabi’in, tabi’ut tabi’in dan para ulama abad kelima terakhir hingga Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Rahimahullah. Penulis, Abul Fida’ Abdurraqib bin Ali bin Hasan Al-Ibi, adalah murid Syaikh Abu Abdurrahman Muqbil bin Hadi AlWadi’i Rahimahulla. Yang dalam penulisan buku ini dia hanya mengacu pada akidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan menghindari akidah kaum Mu’tazillah yang ekstrem serta kaum sufi yang cenderung berlebih-lebihan. Metode yang mendaji pedomannya dalam menuturkan karomah para wali adalah dalil yang ditunjukkan Al-Qur’an dan As-Sunnah berikut dengan sanad-sanadnya serta atsar-atsar yang shahih. Insya Allah, pembaca budiman memperoleh pelajaran dan manfaat dari buku ini sehingga dapat memperkokoh keimanan, jalan datangnya hidayah dan terbebas dari kesyirikan bernuansa khurafat. 81. KISAH NYATA KEAJAIBAN DOA Khalid bin Sulaiman Ar-Rab’ie Rp. 25.000,240 hlm/sedang Sesungguhnya Allah telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi pada makhluknya. Allah mewajibkan kita untuk mempercayainya, itu merupakan wujud kesempurnaan iman. Itulah takdir! Tiada yang kuasa merubahnya, kecuali Allah. Hanya doalah satu-satunya senjata yang paling ampuh untuk merubah keadaan. Dalam segala kesulitan hidup, ada soludinya dengan usaha dan do’a. Doa merupakan karunia Allah kepada makhluk, serta bukti kasih sayang-Nya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar Radiyallahu Anhu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Doa itu bermanfaat terhadap apa-apa yang telah turun dan yang akan turun, maka hendaklah kalian beribadah kepada Allah dengan berdoa.” (Diriwayatkan oleh Hakim dan Ahmad) “Sering saya berdoa kepada Allah, tetapi kenapa tidak dikabulkan?” Itulah ucapan putus asa yang sering kita dengar. Tapi apakah kita telah benar dalam berdoa? Apa saja yang menyebabkan terkabulnya doa? Banyak hal yang mesti kita luruskan, kalau ingin doa kita menjadi doa yang makbul. Doa merupakan senjata kita dalam menjalani manis pahitnya kehidupan. Pada zaman Nabi Sulaiman ada seorang hamba Allah yang shalih yang dapat mengalahkan Jin Ifrit dalam memindahkan singgasana Ratu Balqis. Ia dapat memindahkannya dalam sekejap mata. Itu dilakukan hanya dengan doa. Ya, hanya dengan doa! Banyak keajaiban yang terjadi berkat doanya orang-orang shalih. Kita pun dapat melakukannya, asalkan syarat-syaratnya terpenuhi. Buku ini akan membantu Anda mewujudkan cita-cita dengan doa. Memuat syarat-syarat terkabulnya doa, waktuwaktu istijabah, penghalang-penghalangnya. Juga memuat kisah-kisah nyata doa orang-orang yang dikabulkan. Kiranya dapat memotivasi kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui doa. 82. KITAB SHALAT Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Rp. 35.000,464 hlm/sedang-hrd-cv Sesekali waktu atau bahkan setiap waktu, khususnya seusai shalat, Anda layak mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri: Apakah shalat yang kulakukan menjadi belenggu anggota tubuh, penjara hati, beban jiwa, perampas waktu dan penghambat pekerjaan, ataukah aku melakukannya tanpa adanya sedikit pun hal-hal itu, sehingga shalat menjadi kesenangan hati dan kebebasan dari segala kepenatan hidup? Apakah kala mendirikan shalat itu kita merasakan suatu kenikmatan dan kelezatan yang tak terkira, atau justru sebaliknya? Kata shalat disebutkan di dalam Al-Qur’an dengan penyertaan kata iqamah, yang berarti menegakkan. Dengan kata lain, shalat benar-benar sangat urgen, bukan bagi Dzat yang disembah, tapi bagi hamba yang mengerjakannya. Yang pasti, kesenangan Rasulullah dijadikan di dalam shalat dan bukan dengan shalat. Artinya, kesenangan itu terasakan jika beliau sudah masuk dalam shalat dan bukan sekadar dengan shalat. Bahkan jika keletihan dan kepenatan itu memuncak, beliau memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan dan iqamah tanda akan didirikannya shalat, karena shalat membuat beliau dapat beristirahat dalam segala keletihan tersebut. Buku ini merupakan uraian tentang shalat, singkat namun disajikan secara mendetail dan terinci, satu persatu mengungkap rahasia dari setiap bacaan dan perbuatan dalam shalat. Jika mungkin Anda merasakan kesulitan untuk meningkatkan kekhusyu’an dalam shalat, maka buku ini dapat membantu maksud Anda untuk menambah kekhusyu’an itu. 83. KOREKSI DZIKIR JAMA’AH M. ARIFIN ILHAM Abu Amsaka Rp. 20.000,224 hlm/sedang “Berdoalah Kepada Rabb kalian dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang melampaui batas.” (Al-A’raf: 55) “Berdzikirlah Kepada Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut. Dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf: 205) Sebelum shalat subuh, Abu Musa Al-Asy’ary beserta beberapa orang melapor kepada Abdullah bin Mas’ud. “Tadi kulihat kejadian yang sebenarnya aku pun kurang sreg. Tapi yang kulihat di sana justru hanya kebaikan.” “Apa itu?” tanya Abdullah bin Mas’ud. “Ada sekelompok orang membentuk beberapa halaqah sambil menunggu datangnya shalat. Setiap halaqah dipimpin satu orang dan mereka semua memegang kerikil. Ketika pemimpin halaqah itu berkata. ’Bertakbirlah seratus kali, bertahlillah seratus kali, bertasbihlah seratus kali’, maka mereka pun membaca takbir, tahlil, dan tasbih seratus kali.” Singkat cerita, Abdullah bin Mas’ud mendatangi halaqah itu, bertanya kepada mereka sambil berdiri,”Apa yang kalian lakukan seperti yang kulihat saat ini?” “Wahai Abu Abdurrahman (Abdullah bin Mas’ud), kami memegang kerikil-kerikil untuk menghitung bacaan takbir, tahlil, dan tasbih,”jawab mereka. Abdullah bin Mas’ud berkata,”Hitunglah keburukan-keburukan kalian. Aku berani menjamin bahwa sedikitpun kebaikan-kebaikan kalian juga tidak akan hilang. Celakalah kalian wahai ummat Muhammad. Begitu cepat penyimpangan yang kalian lakukan. Para shahabat Nabi kalian masih banyak yang hidup. Sementara baju beliau juga belum lagi usang, bejana beliau belum juga retak. Demi yang diriku ada di tangan-Nya, apakah kalian merasa berada pada millah yang lebih benar daripada millah Muhammad, ataukah kalian hendak membuka pintu kesesatan?” Mereka berkata,”Demi Allah wahai Abu Abdurrahman, kami hanya menghendaki kebaikan.” Abdullah bin Mas’ud menjawab,”Berapa banyak orang yang menghendaki kebaikan.” Lalu Abdullah bin Mas’ud menyampaikan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,”Ada segolongan orang yang membaca Al-Qur’an, namun apa yang dibacanya itu tidak melewati tulang tenggorokan.” (Sunan Ad-Darimi, Kitabul Muqaddimah, hadits nomer 206. Juga disebutkan dalam kitab Tarikh Wasith, Aslam bin Sahl Ar-Razzaz Al-Wasithy. Al-Albani menshahihkan sanad hadits ini di As-Silsilah Ash-Shahihah, hadits nomer 2005) 84. KUMPULAN TANYA JAWAB BID’AH DALAM IBADAH Hammud bin Abdullah Al-Mathr Rp. 73.000,574 hlm/besar-hrd-cv Kitab ini menghimpun berbagai fatwa dan risalah mengenai bid’ah ‘perkara baru’ dalam ibadah dan apa-apa yang tanpa dalil, yang dihimpun dari: (1) Syaikh Abdul Aziz bin Baaz; (2) Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin; (3) Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin; (4) Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan; (5) Al-Lajnah Ad-Daimah li Al-Buhuts Al-Ilmiyah wa Al-Ifta’ (Panitia Kajian Ilmiah dan Fatwa) Penyusun menyebutkan apa yang diungkapkan para ulama mengenai hal tertentu yang termasuk dalam kategori bid’ah, perkara baru, apa-apa yang tidak ada dalilnya, tidak pernah dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan tidak pernah diamalkan di zaman Sahabat Radhiyallahu Anhum. Materi kitab ini memberikan rujukan bagi setiap muslim untuk beriltizam kepada sunnah dan waspada terhadap bid’ah. Sebab, syari’at Islam ini telah sempurna. Dalam riwayat Ahmad disebutkan hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Tidaklah suatu kaum membuat bid’ah, kecuali Allah akan mengangkat darinya sunnah. Berpegang teguhlah kamu dengan sunnah. Hal itu lebih baik daripada mengadakan bid’ah.” Kitab ini membahas tentang berbagai macam perkara bid’ah dalam ibadah, di antaranya: dalam perkara adzan, wudhu, shalat, zakat, puasa, haji, umrah, jenazah, minta berkah, tawasul, pernikahan, kurban, hari raya, do’a, dzikir, dan lain-lainnya. Siapkanlah hati kita untuk menerima sunnah dan meninggalkan segala bentuk bid’ah jika kita benar-benar menaati Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan mencintai Allah sehingga amal kita diterima di sisi-Nya. Orang yang mencintai pasti mengikuti yang dicintainya. Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosadosamu’.” (Ali Imran: 31) Insya Allah, Anda dapat merasakan nikmatnya ibadah. 85. LELAKI YANG DIJAMIN SURGA Ahmad Khalil Jam’ah Rp. 63.000,504 hlm/besar-hrd-cv “Siapakah yang akan menjual dirinya?” Begitulah seruan Rasulullah sewaktu perang uhud, kala pasukan Muslimin kocar-kacir karena serangan sporadis dari orang-orang kafir. Maka beberapa orang kembali ke dekat Rasulullah bertempur menghadapi musuh, menghadang serangan lawan, melindungi beliau dengan senjata dan badan. Akibatnya, belasan luka menganga karena hunjaman anak panah dan tebasan pedang, seperti yang dialami Sa’d bin Ar-Rabi’ dan shahabat lainnya. Dia lupa keadaan dirinya, karena aroma darah yang memerah adalah semerbak kesturi surgawi. Dia jual dirinya demi membela Islam dan melindungi Rasul Allah. Lalu siapa pembelinya? Tak lain adalah Allah. Adakah jual-beli yang lebih menguntungkan dari gambaran seperti ini? Begitulah sepak-terjang orang-orang yang mendapat kabar gembira sebagai penghuni surga, yang setiap saat mereka siap mengorbankan apa pun yang dimiliki, termasuk pula nyawa. Mereka berada di surga, yang di dalamnya terdapat segala kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, di dengar telinga dan tak pernah terlintas dalam pikiran siapa pun. Di antara mereka ada yang terbang di surga, ke mana pun yang disukainya dengan kedua sayap, sebagai balasan setimpal karena kedua tangannya yang putus tertebas pedang musuh di medan jihad. Mereka mendapat kabar gembira sebagai penghuni surga bukan karena tanpa perjuangan dan pengorbanan. Mereka bukan orang-orang yang hidup senang dengan segala kenikmatan duniawi, ketenaran dan kedudukan. Mereka sadar bahwa kenikmatan yang hakiki hanya ada di akhirat, di surga Allah. Setiap jengkal kehidupan mereka sarat dengan keteladanan yang patut ditiru oleh setiap Muslim yang memiliki hasrat ukhrawi. Dan di buku ini pembaca akan mendapatkan sinar dari pelita yang mereka nyalakan, yang tak kan padam hingga akhir zaman. 86. LELUCON ORANG-ORANG ARAB Muhammad Nuruddin Al-Mikki Rp. 14.000,200 hlm/sedang Orang Muslim tidak ada salahnya bersenda gurau, dan bercanda dengan susuatu yang melapangkan dadanya. Tidak ada salahnya kalau ia menghibur diri, dan teman-temannya dengan hiburan yang diperbolehkan dengan syarat ia tidak menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan, dan pembawaan di semua waktunya. ia tidak mengisi waktu pagi dan petang dengannya, yang mengakibatkan ia lupa kewajiban-kewajibannya dan tidak bersenda gurau di tempat yang seharusnya ia serius. Oleh karena itu, dikatakan,”Berilah pembicaraan itu dengan sedikit canda seperti halnya makanan diberi garam.” Dari lembaran-lembaran buku ini, sidang pembaca akan melihat koleksi pilihan tentang lelucon akan melihat koleksi pilihan tentang lelucon orang-orang Arab, canda gurau mereka,dan jawaban-jawaban spontan yang menenangkan jiwa, disukai telinga, dan masuk ke dalam jiwa yang mulia tanpa permisi. Semua lelucon di buku ini tidak lepas dari ibrah-ibrah, dan pelajaran-pelajaran dalam frame pelatihan, pengajaran, konsumsi jiwa yang menghibur, kemudian lelucon-lelucon tersebut menghilangkan kejenuhan jiwa, dan mengusir kelelahan hati. 87. LEZATNYA SHALAT Ibnu Qayyim Al-Jauziyah Rp. 10.000,134 hlm/sedang llah menguji hamba-Nya dengan syahwat dan sebab-sebabnya, dari dalam maupun dari luar dirinya, maka sudah ada ketetapan kesempurnaan rahmat dan kemurahannya bagi hamba, dengan menyediakan hidangan yang menghimpun semua warna, persembahan, selera dan pemberian. Allah menyeru hamba untuk mengerjakannya lima kali setiap harinya, menjadikan setiap warna dari warna-warni hidangan itu sebagai kelezatan, manfaat dan kemaslahatan bagi hamba yang diseru untuk menyantap hidangan tersebut, yang tidak dia dapatkan dalam warna lain, agar kelezatan itu menjadi sempurna dalam setiap warna dari warna-warni ubudiyah. Tidak dapat diragukan bahwa shalat merupakan kesenangan hati bagi orang-orang yang mencintainya dan merupakan kenikmatan roh bagi orang-orang yang mengesakan Allah. Shalat adalah puncak keadaan ash-shadiqin dan timbangan keadaan orang-orang yang meniti jalan kepada Allah. Shalat merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Allah menuntun mereka untuk mengerjakan shalat itu dan memperkenalkan-nya sebagai rahmat bagi mereka dan kehormatan bagi mereka, supaya dengan shalat itu mereka memperoleh kemuliaan dari-Nya dan keberuntungan karena berdekatan dengan-Nya. 88. MAJLIS WANITA, ANTARA YANG POSITIF DAN NEGATIF Muhammad Amin bin Mirza Alim Rp. 5.000,96 hlm/saku Buku ini menghidangkan delapan inti bahasan, berkenaan dengan sisi-sisi positif dan negatif yang sering ukhti temui di majlis-majlis wanita. Sehingga ukhti memiliki garis furqon yang jelas guna memilah dan mengambil majlis yang menegakkan kalimat Allah dan memerangi majlis thagut. 89. MANAJEMEN QALBU Ibnu Qayyim Al-Jauziyah Rp. 62.500,500 hlm/besar-hrd-cv itab ini adalah sebuah karya yang lebih manis dan memikat daripada sesuatu yang paling disukai manusia. Ia menurut para ulama- termasuk karya terbaik Ibnu Qayyim, buah penanya yang istimewa dan hasil dari sumber hatinya yang jernih, suci dan cerdas. Bahkan ia termasuk di antara karya-karya terbaik dan paling utama yang pernah dilahirkan manusia. Kitab ini membedah gelombang fitnah syetan yang ingin merobohkan tiang-tiang penyangga perbaikan, kebajikan serta kesentosaan hidup. Syetan itu tak henti-hentinya melancarkan makar dan tipu daya, menyerang segenap hati dengan senjata dan kelompoknya, menelan segenap hati di belalainya, lalu menghembuskan di dalamnya tipu daya dan racunnya, keburukan dan kejahatannya sesuai dengan selera permusuhan, kedengkian dan kebenciannya kepada anak Adam. Wahai yang mengharapkan kebahagiaan dunia akhirat, dan yang mencintai keselamatan di hari pembalasan! Ketahuilah, tidak ada jalan bagimu kecuali engkau harus bersegera menuju mata air yang ada di hadapanmu, Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. Dan kitab ini adalah yang paling dekat menyampaikan kepada maksudmu, yang membinarkan cahaya hidayah untukmu, yang menguakkan untukmu tempat masuknya syetan, lalu meletakkan di tanganmu tali-tali jeratnya, juga memberimu pisau tajam yang dengannya engkau memutuskan tali-tali itu dari hatimu, sehingga engkau lolos dari belenggunya, dan kembali bebas merdeka di tengah lautan fitrah. Amin. 90. MANAKAH ORANG YANG KHUSYU’ DALAM SHALAT? Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussattar Rp. 29.000,320 hlm/sedang Rahasia shalat, roh dan intinya ialah keberadaan hamba yang menghadap Allah dengan seluruh sisi dirinya. Sebagaimana dia tidak boleh menolehkan wajah dari kiblat Allah ke arah kiri atau kanan, maka tidak semestinya juga dia menolehkan hatinya dari Allah kepada selain-Nya. Ka’bah adalah Baitullah, yang menjadi kiblat muka dan badannya. Sedangkan Rabbul-Bait adalah kiblat hati dan rohnya. Sejauh mana seorang hamba menghadap pada hamba-Nya. Jika dia berpaling, maka Allah juga berpaling darinya. Dan sejauh manakah kekhusu’an kita menghadap Allah dalam shalat? 91. MANASIK HAJI & UMROH BERGAMBAR Rp. 10.000,32 hlm/sedang-full colour ”Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia iala Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua umat manusia”. (QS. Ali ’Imran: 96) ”Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali ’Imran: 97) 92. MASA PUBER ANAK PUTRI Dr. Firyal Al-Ustadz Rp. 5.000,86 hlm/saku Problematika masa puber anak putri baik yang dini dan lambat, perubahan anggota tubuh (Anatomi), hormon, kejiwaan (Psikologi) dan sosial dibahas tuntas oleh Dr. Firyal Al-Ustadz menurut pandangan Islam. 94. MENEPIS GODAAN PORNOGRAFI Abu Abdurrahman Nusantari Rp. 28.500,288 hal /sedang Budaya pornografi tumbuh subur laksana cendawan di musim hujan. Hal ini tentu sangat mengusik hati dan pikiran orang-orang yang masih berpikir normal. Pertumbuhan produk pornografi menjanjkan keuntungan yang besar tanpa harus memutar akal. Itulah alasan terbesar mengapa bisnis ini sulit dibendung. Pornografi bukanlah sekedar dinamika sosial biasa. Pornografi terkait dengan moral masyarakat, moral masyarakat berbanding lurus dengan nasib sebuah bangsa. Jika moral suatu bangsa baik, baik pulalah masa depannya. Bukankah tujuan diutusnya seorang mabi untuk memperbaiki moral masyarakat. Masih kurangkah kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi sehingga pemerintah tidak peduli. Buktinya, tayangan porno masih bebas berkeliaran di layar kaca, baik melalui iklan, sinetron, dan acara-acara cabul; majalah-majalah porno bebas digelar di sembarangan tempat; tempat-tempat hiburan yang notabene sponsor dan gembong pornografi bebas beroperasi, bahkan di bulan Ramadhan. Selain itu, penyakit seksual dan penyimpangan seksual mengiringi pertumbuhan pornografi. AIDS menyebut hampir ke seluruh pelosok nusantara; dari tepi pantai Sabang sampai pedalaman Irian Jaya. Di pedalaman Irian Jaya, ternyata sudah banyak masyarakat yang terinfeksi virus AIDS, bahkan tidak sedikit yang sudah mati. Jika sudah demikian parahnya keadaan, masihkah kita mendiamkan pornografi dan pornoaksi. Apa yang harus kita lakukan untuk menghentikannya, paling tidak memperlambat penjalarannya. Sesungguhnya akibat suatu kemaksiatan tidak hanya mengenai pelakunya saja. Ingat sebelum terlambat; sebelum satu persatu tunas bangsa berguguran kepada AIDS; sebelum pemuda-pemuda kita menjadi banci karena sering bergaul dengan wanita; sebelum para lelaki mengidap kelainan seksual. Penulis buku ini menggambarkan dengan baik dan detail; definisi, ragam, bahaya, dan penanggulangan pornografi serta pornoaksi. Sebagai orang yang berakal sehat, kita berkewajiban menghentikan gerak dan langkah pelaku pornografi yang notabene lemah akalnya. Setelah membaca buku ini, insya Allah, Anda akan semakin membcnci pornografi dan pornoaksi serta turut berpartisipasi mengenyahkannya jika pemerintah bisa bertindak tegas untuk menghentikan tindakan pornografi dan pornoaksi. Janganlah kita menanti datangnya azab Allah untuk kesekian kalinya tersebab hati yang buta. 95. MENGAPA AHMADIYAH DILARANG? Dr. Ihsan Ilahi Zhahir Rp. 57.000,460 hlm/sedang-hrd-cv Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani adalah seorang pendiri dan pemimpin gerakan keagamaan bernama Ahmadiyah yang sangat kontroversial. Wawasan pikirannya ia sebarkan dalam bentuk: buku, risalah, dan makalah yang kemudian pemikirannya itu ia namakan sebagai wahyu. Dan dengan ini, ia mengklaim status kenabiannya dan agama yang disampaikannya. Ahmadiyah dilarang karena memusuhi Islam dan kaum Muslimin. Mereka tidak shalat di belakang kaum Muslimin dan berkeyakinan bahwa kaum Muslimin kekal di neraka Jahannam. Apalagi terhadap Allah, Ghulam Ahmad berkeyakinan Allah shalat, berpuasa, tidur, bersetubuh, dan melahirkan. Na’udzu billah. Demikian pula terhadap para Rasul-Nya, Ghulam menghina para rasul Allah. Ia beranggapan dirinya lebih utama dari Nabi Adam, Nuh, Yusuf, Isa, dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sekalipun. Alangkah sesatnya keyakinan nabi palsu, Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani; seorang pecandu opium, khamar, dan pemakan harta orang lain dengan cara yang bathil. Sesungguhnya dia adalah seorang pesakitan, baik sakit pikiran, lemah akal, seorang budak hina yang menjual agama, kemuliaan, dan kehidupannya kepada penjajah Inggris di tanah kelahirannya sendiri. Alhamdulillah, dengan penanya yang sangat tajam Al-Ustadz Al-Hafizh Ihsan Ilahi Zhahir mengungkapkan berbagai bukti-bukti baru dan analisa yang kuat tentang seluk-beluk gerakan Ahmadiyah. Beliau menjelaskan berbagai kesesatan gerakan yang dipelopori oleh Ghulam Ahmad Al-Qadiyani berdasarkan nukilan sumber asli dari berbagai buku, risalah, dan makalah dari ajaran nabi palsu ini. Insya Allah, dengan nukilan yang amanah tanpa dikurangi sedikit pun. 96. MENGAPA SAYA HARUS SHALAT? Dr. Abdul Adzim Badawy Rp. 6.000,88 hlm/sedang Allah menguji hamba-Nya dengan syahwat dan sebab-sebabnya, dari dalam maupun dari luar dirinya, maka sudah ada ketetapan kesempurnaan rahmat dan kemurahannya bagi hamba, dengan menyediakan hidangan yang menghimpun semua warna, persembahan, selera dan pemberian. Allah menyeru hamba untuk mengerjakannya lima kali setiap harinya, menjadikan setiap warna dari warna-warni hidangan itu sebagai kelezatan, manfaat dan kemaslahatan bagi hamba yang diseru untuk menyantap hidangan tersebut, yang tidak dia dapatkan dalam warna lain, agar kelezatan itu menjadi sempurna dalam setiap warna dari warna-warni ubudiyah. Tidak dapat diragukan bahwa shalat merupakan kesenangan hati bagi orang-orang yang mencintainya dan merupakan kenikmatan roh bagi orang-orang yang mengesakan Allah. Shalat adalah puncak keadaan ash-shadiqin dan timbangan keadaan orang-orang yang meniti jalan kepada Allah. Shalat merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Allah menuntun mereka untuk mengerjakan shalat itu dan memperkenalkannya sebagai rahmat bagi mereka dan kehormatan bagi mereka, supaya dengan shalat itu mereka memperoleh kemuliaan dari-Nya dan keberuntungan karena berdekatan dengan-Nya. 97. MENGGAMPANGKAN JANJI Dr. Muhammad Musa As-Syarif Rp. 10.000,- 100 hlm/sedang Fenomena menggampangkan janji banyak kita temui. Bahkan hal ini telah membudaya dan dianggap biasa oleh sebagian orang besar. Mereka berjanji namun mereka pula yang tidak menepati dan mengingatkannya. Padahal kebiasaaan seperti itu mengidentifikasikan kemunafikan dan keburukan akhlak. “Tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga: Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari dan apabila dipercaya berkhianat.” (Diriwayatkan Bukhari) Betapa indahnya perkataan Al-Ustadz Abdul Fattah Abu Ghaddah Rahimahullah, dia mengatakan,” Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menunjukkan kepada kita dalam Kitab-Nya dan melalui lisan Nabi-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam akan pentingnya waktu dan mengaturnya dalam aktivitas kehidupan kita. Allah telah menggariskan hukum-hukum syar’i dan telah menentukan pula waktu pelaksanaannya. Allah juga telah mengingatkan kita agar tidak meremehkan, apalagi melampaui waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian, ini adalah ajaran dari Allah dan tarbiyah dari-Nya agar manusia bisa mengatur aktivitasnya dan melaksanakannya pada saat yang telah ditentukan. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman,”Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban bagi orang-orang Mukmin pada waktu yang telah ditentukan.” (An-Nisa:103) Seorang Muslim, sehari-semalam selalu mengulang-ulang ibadah shalat sebanyak lima kali. Apabila ia dapat menunaikannya tepat pada waktunya sebagaimana ditentukan, maka akan tertanamlah dalam dirinya kebiasaan menjaga waktu dan perhatian terhadapnya, selalu memperhatikan dalam setiap aktivitasnya pada waktu yang sesuai. Dalam waktu yang tidak lama perilakunya akan sesuai dengan kebiasaan tepat waktu dan tepat janji, lebih dari itu dia akan mampu melakukan aktivitas dengan proporsional dan sempurna, akhirnya menjadi akhlak dan kebiasaan yang terpatri dalam kehidupannya.” Buku ini memompa sidang pembaca untuk senantiasa menepati janji. Dan bila akan berjanji telah dipikirkan dengan seksama memungkinkan atau tidaknya menjadi janji yang akan diucapkan. Karena seorang Mukmin tidak akan menggadaikan imannya dengan kemunafikkan tersebab menggampangkan janji. 98. MENGGAPAI HIDAYAH Dr. Fadhil Ilahi Rp. 14.000,214 hlm/sedang Nabi yang mulia Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan, siapa saja yang menunjukkan pada suat kebajikan niscaya ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya. Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Ali Radhiyallahu Anhu ketika beliau menyerahkan bendera Islam pada peristiwa Perang Khaibar. “Laksanakan perintah yang telah dipercayakan padamu sampai kamu turun di kampung halaman mereka, kemudian ajaklah mereka masuk agama Islam, dan beritahukan kepada mereka hak-hak Allah atas mereka. Demi Allah, jasamu terhadap seseorang yang mendapatkan petunjuk dari Allah adalah lebih baik bagimu daripada onta-onta yang berwarna indah.” 99. MENGGUGAH SEMANGAT QIYAMULLAIL Muhammad bin Shalih Ash-Shai’ari Rp. 31.000,304 hlm/besar Dalam Tafsir Al-Qurthuby disebutkan perkataan Al-Ahnaf bin Qais, “Aku mencoba membanding-bandingkan amalku dengan amal para penghuni surga. Ternyata di sana ada perbedaan yang sangat mencolok, setelah aku membuat perbandingan dengan sebagian orang di antara mereka.” Lalu dia membaca firman Allah, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” Padahal Al-Ahnaf dikenal sebagai orang yang rajin shalat malam. Memang, qiyamullail termasuk salah satu ciri kelebihan orang-orang yang shalih, yang dijamin masuk surga. Mereka hampir tidak pernah meninggalkannya, termasuk pula ketika jihad dan dalam perjalanan. Mereka sadar betul bahwa qiyamullail memiliki keutamaan dan pahala yang besar. Yang pasti, Allah membangga-banggakan hambanya yang shalat malam kepada para malaikat, sembari tersenyum. Pintu-pintu langit dibuka lebar-lebar bagi hamba yang bermunajat di tengah keheningan malam. Masih banyak manfaat lain dari qiyamullail atau berbagai masalah yang berkaitan dengannya yang dikupas di dalam buku ini. Insya Allah, dapat menggugah semangat bagi orang yang mengharapkan keberuntungan akhirat. 101. MENUJU SHIRATHAL MUSTAQIM Syaikh Dr. Bisyr bin Fahd Al-Bisyr Rp. 8.500,96 hlm/sedang Tidak semua orang Islam dengan sendirinya telah berada pada shirathal mustaqim ‘jalan yang lurus’. Bahkan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berdasarkan wahyu Allah meramalkan umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya tersesat masuk neraka, terkecuali satu golongan saja. Dalam kesempatan lain, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mempertegas dengan ilustrasi garis lurus shirathal mustaqim, sedang di sisi kanan-kirinya garis-garis lain yang bengkok. Dengan membaca buku ini berarti Anda tahu cara menggapai shirathal mustaqim, sekaligus bagaimana menghindari jalan-jalan lain yang bengkok berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits shahih. 102. MENYUCIKAN DOSA DENGAN SHALAT TAUBAT Abu Maryam As-Sayid Ibrahim Rp. 6.000,76 hlm/sedang Siapakah orangnya yang senantiasa selamat dari fitnah dunia? Siapakah orangnya yang tak pernah berbuat dosa? Siapakan orangnya yang sepanjang hidupnya selalu suci? Wahai pemilik dosa-dosa, dimana air matamu? Apa dayamu jika ruh telah sampai kerongkongan? Apa bekalmu jika dipanggil ke alam baka? Apa pula bekalmu, saat menghadap Allah, Tuhan alam semesta? Sebelum terlambat. Sebelum hati keras membeku seperti batu. Sebelum kematian menutup segenap pintu. Mari, sucikan dosa-dosa dengan shalat taubat. Sebesar apapun dosa hamba, jika ditaubati Allah akan ampuni. Demikian janji-Nya dalam kitab suci. 103. MERAIH DERAJAT WALI ALLAH Muhammad Ismail Al Muqadam Rp. 35.000,372 hlm/besar Waliyullah secara istilah berarti orang yang dekat, mencintai, dan mendapat pertolongan Allah. Allah memberi petunjuk kepada wali-Nya agar menaati, mencintai, dan menolong agama-Nya. Seorang waliyullah harus beriman kepada Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan ketaatan, meninggalkan segala yang dilarang-Nya, dan membenci segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama (bid’ah). Di antara syarat untuk menjadi waliyullah bukanlah terbebas dari dosa. Seorang waliyullah bisa saja bersalah. Tidak wajib bagi seseorang untuk mempercayai segala sesuatu yang dikatakan waliyullah, kecuali nasihat yang disampaikannya bersumber dari Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya. Perwalian itu juga bertingkat-tingkat sesuai dengan keimanan. Jika keyakinan seorang hamba meningkat menuju kesempurnaan dan kebaikan serta bertambah ketakwaannya, maka perwalian dan kecintaan Allah kepadanya bertambah. Seorang waliyullah adalah orang yang sanggup menahan derita demi sebuah kebenaran, misalnya, Imam Ahmad Rahimahullah. Mereka juga orang yang peduli terhadap ilmu dan jihad, misalnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Mereka tidak takut menghadapi kemiskinan dan kelaparan demi menuntut ilmu dan berjihad. Para waliyullah berjihad laksana singa di siang hari, dan di malam hari menangis di hadapan Tuhannya. Untuk mengetahui rahasia kesuksesan mereka, mari kita dengan penuturan Ibnul Qayyim Rahimahullah,”Ketahuilah, sesungguhnya seorang hamba mampu menempuh langkah-langkah perjalanan menuju Allah adalah karena tekad serta hasratnya, bukan karena tubuhnya. Pada hakikatnya, taqwa adalah taqwanya hati, bukan taqwanya anggota tubuh. Allah Ta’ala berfitman, “Demikianlah (perintah Allah) Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.” (Al-Hajj:32) Buku ini menjelaskan secara rinci tentang semangat para waliyullah dan cara meraihnya. Bagaimana semangat para waliyullah dalam menuntut ilmu, beribadah dan berjihad dapat Anda temukan dalam buku ini. Dengan membaca buku ini Anda akan terinspirasi dan termotivasi mencontoh para waliyullah, baik dalam menuntut ilmu, ibadah dan jihad. 104. NASYID BID’AH? Isham Abdul-Mun’im Al Murry Rp. 8.000,132 hlm/sedang Cobaan nasyid-nasyid dengan label Islam termasuk cobaan yang menimpa orang-orang Muslim semenjak lama, meski dengan nama dan sebutan yang berbeda-beda. Pada zaman Al-Iman Asy-Syafi’y Rahimahullah nasyid-nasyid itu disebut dengan at-taghbir, yaitu pembacaan bait-bait syair dengan lirik lagu yang diiringi tabuhan papan kayu atau lainnya, yang biasa dilakukan orang-orang sufi. Kemudian cobaan yang sama berkembang pada zaman sekarang dengan sebutan baru yang menarik hati, yaitu “Nasyid Islamy.” Mengapa mesti ada tambahan “Islamy” untuk nasyid-nasyid itu? Apakah untuk menyembunyikan hakikatnya sehingga memperdayai para pemuda dan pemudi? Adakah nash syar’iyah yang dapat dijadikan rujukan, sehingga nasyid itu bersumber dari Islam dan merupakan bagian dari Islam? Ataukah itu hanya sebatas istilah yang ngetren pada saat sekarang, lalu ditambah label Islam agar laku di pasaran? Nasyid artinya lagu, tembang atau nyanyian. Bedanya yang pertama merupakan kosakata Bahasa Arab dan yang kedua kosakata Bahasa Indonesia. Hakikatnya satu dan sama. Adakah yang salah pada nasyid-nasyid Islamy itu? Bukankah bait-bait syair pernah dibacakan di hadapan Rasulullah dan beliau juga menyimaknya, bahkan beliau pernah meminta sahabat untuk membacakannya? Bukankah nasyidnasyid Islamy dapat menjadi pengganti dari lagu-lagu yang hampir semua temanya bertutur tentang percintaan? Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah, Ibnul-Qayyim dan juga para ulama zaman sekarang akan mengupas tuntas semua masalah ini. 105. OBAT DIMABUK CINTA Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rp. 5.000,64 hlm/saku Dua insan yang saling bercinta kadang tenggelam dalam lautan asmara. Gelombang yang besar sering memabukkan dan menghempaskan mereka sehingga kehilangan nalar. Karena itu obatnya perlu dicari untuk menggapai Illahi Rabbi. 106. OBAT LEMAHNYA IMAN Muhammad Shalih Al-Munajjid Rp. 9.000,112 hlm/sedang Kedurhakaan dan dosa-dosa telah menggerogoti iman. Malas beribadah dan cenderung melalaikan kewajiban telah menghempaskan iman dari mahligai taqwa. Hati yang beku, kaku dan keras laksana karang yang tak luluh diterpa badai nasihat. Ini adalah tanda iman yang lemah dan rapuh. Apa sebab-sebabnya dan bagaimana menyembuhkannya. Insya Allah, buku ini menjadi obatnya. 107. ORANG –ORANG YANG DITOLONG ALLAH Ibnu Rajab Rp. 5.500,140 hlm/saku Siapakah yang ingin diringankan Allah dari kesempitan Hari Kiamat? Siapakah yang ingin dimudahkan Allah dalam urusan dunia dan akhiratnya? Siapakah yang aibnya ingin ditutup Allah di dunia dan Akhirat? Siapakah yang ingin ditolong Allah? Siapakah yang ingin dimudahkan Allah menuju surga? Baca dan amalkanlah! 108. PANDUAN ILMU DAN HIKMAH Ibnu Rajab Rp. 125.000,1084 hlm/besar-hrd-cv Syaikhul Islam Taqiyuddin Abu Amr Utsman bin Musa Asy-Syarzuki, atau lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Ash-Shalah yang wafat tahun 643 H, telah menghimpun hadits-hadits komprehensif ke dalam bukunya yang berjudul Al-Hadits Al-Kulliyah, yang dikatakan bahwa poros agama berputar di atasnya. Buku tersebut memuat sejumlah dua puluh enam hadits. Kemudian Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi yang wafat tahun 676 H, menyalin kedua puluh enam hadits tersebut, serta menambahkan hadits-haditsnya hingga berjumlah empat puluh dua hadits dalam buku Al-Arba’in yang sangat terkenal, banyak dihafal, dan Allah membuatnya bermanfaat karena keikhlasan penyusun dan kebaikan maksudnya. Setelah itu Al-Hafizh Ibnu Rajab Rahimahumullah menambahkan delapan hadits lain dari hadits-hadits Jawami’ul Kalim ke dalam buku AlArba’in yang mencakup banyak sekali ilmu dan hikmah, hingga hadits-hsdits tersebut berjumlah lima puluh hadits. Beliau melakukan istikharah kepada Allah untuk menyusun buku yang mengandung syarah makna-makna dari hadits-hsdits tersebut. Sesuai dengan kemudahan yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya dan menentukan kaidah hadits-hadits tersebut. Sesuai dengan kemudahan yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya dan menentukan kaidah hadits-hadits tersebut. Dalam syarah ini Al-Hafizh Ibnu Rajab memaparkan haditshadits Nabawiyah, menjelaskan kata-kata asing dan makna-maknanya, menerangkan hadits-hadits yang sejenis dengannya, menjelaskan hukum-hukumnya, fikih dan perbedaan pendapat ulama di dalamnya. Sehingga menjadikan buku Ibnu Rajab ini termasuk buku syarah hadits terbaik dari sekian pensyarah Al-Arba’in lainnya. 109. PENANGKAL KEBIASAAN-KEBIASAAN BURUK Muhammad Shalih Al-Munajjid Rp. 6.000,100 hlm/saku Seorang kawan mengaluh. Katanya,”Saya seringkali terlambat bangun pagi-pagi sekali. Akibatnya, saya jadi tidak bisa menunaikan shalat Subuh tepat pada waktunya. Biasanya saya baru bangun ketika matahari sudah terbit, atau setelah shalat Subuh berjama’ah keburu selesai. Sebenarnya berkali-kali saya telah berusaha untuk bisa bangun sepagi mungkin. Jadi bagaimana caranya untuk mengatasi masalah tersebut?” Kisah di atas adalah kenyataan yang banyak kita temui. Juga kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya, seperti:banyak tertawa, was-was, suka begadang, lekas marah dan lainnya. 110. PENAWAR BALA’ Muhammad bin Abdul Azis Asy-Syayi’ Rp. 23.500,252 hlm/sedang Dalam kehidupan, bala’ dan cobaan pasti pernah dirasakan oleh setiap orang. Baik tua maupun muda. Baik wanita maupun pria, miskin maupun kaya. Dari cobaan yang kecil hingga hampir menghilangkan akal. Setiap orang berbedabeda dalam menyikapinya. Ada yang sabar dan tetap tegar. Tapi tak jarang yang kehilangan semangat, bahkan kehilangan jiwanya. Selain bersabar dalam menghadapi bala’, manusia juga disuruh berusaha mencari penawarnya. Banyak solusi yang ditawarkan, tapi belum tentu benar. Sebagai seorang Muslim tentunya kita mempunyai batasan-batasan syariat dalam menyikapi bala’. Wajib bagi seorang Muslim untuk menghindari cara-cara yang bertentangan dengan syariat. Dalam penangkal maupun pengobatan terhadap bala’, sering manusia tergelincir dalam kesyirikan, seperti:mencela nasib, menggunakan jampi-jampi yang mengandung kesyirikan, mendatangi peramal dan lain sebagainya. Ini masalah besar, masalah tauhid. Karena sesungguhnya hanya dengan tauhid yang bersih manusia dapat selamat mencapai surga. Dalam buku ini dijelaskan tentang penyebab, pencegahan dan penawar bala’. Tentunya berdasarkan dalil-dalil dari AlQur’an dan As-Sunnah. Muhammad bin Abdul Azis menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan jelas. Anda dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, pada diri dan keluarga Anda. Tentunya dengan tidak meninggalkan tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. 111. PENDIDIKAN CEMBURU BAGI MUSLIMAH Mazin Abdul Karim Al-Furaih Rp. 5.000,88 hlm/saku Ibnul Zayyim berkata:”Jika rasa cemburu hilang dari hati, maka cinta pun hilang pula, bahkan agama hilang darinya. Rasa cemburu merupakan landasan jihad dan amar ma’ruf nahi munkar. Jika cemburu ini tidak bersemayam dalam hati seseorang, maka ia tidak mau berjihad dan melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar”. 112. PENGEMIS ANTARA KEBUTUHAN & PENIPUAN Shalih bin Abdullah Al Utsaim Rp. 14.500,158 hlm/sedang Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan. Ada yang mengatakan bahwa, kemiskinan disebabkan oleh tidak adilnya pendistribusian penghasilan diambah lagi dengan penumpukan kekayaan sehingga hanya orang-orang kaya yang dapat hidup secara layak, bahkan cenderung berlebih-lebihan. Sedang di sisi lain kita melihat orang-orang yang hidupnya sangat kekurangan. Banyak di antara mereka yang harus bersusah payah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari karena beratnya beban kehidupan membuat mereka mengambil jalan pintas untuk mendapatkan uang. Baik dengan cara yang legal maupun melanggar hukum. Cara yang paling mudah, cepat dan tidak melanggar hukum untuk mendapatkan uang ialah dengan cara mengemis. Mengemis tidak memerlukan keahlian khusus, hanya dengan menengadahkan tangan.Itulah yang menyebabkan orang tergoda untuk mengemis. Mengemis tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Orang yang malas bekerja keras menjadikan mengemis sebagai profesi. Banyak modus operasi yang mereka praktekkan dalam mengemis. Bahkan ada yang mencampurnya dengan penipuan, untuk mendapatkan belas kasihan. Kita tidak dapat menyamaratakan mereka karena di antara mereka memang ada yang benar-benar memerlukan pertolongan. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai hak pada harta orang-orang kaya. Masalah pengemis adalah masalah kita bersama, bukan hanya urusan pemerintah. Tetapi kita harus bijaksana dalam menyikapinya sehingga kita tidak menjadi korban penipuan. Syaikh Shalih bin Abdullah Al Utsaim menguraikan berbagai dimensi pengemis dengan segala problematikanya. Beliau memberikan solusi kepada kita bagaimana seharusnya menyikapi pengemis sehingga kita terbebas dari celaan menelantarkan orang miskin dan selamat dari penipuan para pengemis gadungan. 113. PERJALANAN ULAMA MENUNTUT ILMU Abu Anas Majid Al-Bankani Rp. 38.000,296 hlm/sedang-hrd-cv Kisah perjalanan para ulama dalam menuntut ilmu nyaris sulit dicari tandingannya di masa kini. Betapa gigihnya para shahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, dan para mujaddid abad ini dalam menuntut ilmu. Inilah beberapa penggalan kisah tersebut: Abu Ad-Darda‘, “Kalau aku menemukan satu ayat dalam Al-Qur’an dan tidak ada orang yang bisa menerangkannya kepadaku, kecuali seorang yang tinggal di tempat yang sangat jauh sekali, aku akan turut dia”. Sesungguhnya Sa’id bin Al-Musayyab pernah berjalan berhari-hari dan bermalam-malam untuk mencari satu hadits. Imam Malik merasakan pedihnya kemiskinan. Saking luasnya menuntut ilmu, hingga mengurangi atap rumahnya; dia menjual kayunya. Kemudian, dunia jauh darinya. Tidak seorang pun pada zaman Ibnul Mubarak yang lebih gigih dalam menuntut ilmu selain dirinya. Dia pergi ke Yaman, Mesir, Syam, Bashrah, dan Kufah. Dia adalah termasuk orang yang meriwayatkan ilmu dan pantas untuk itu. Dia belajar dari yang tua maupun yang muda. Yahya bin Ma’in adalah seoarang imam dalam al-jarhu wa ta’dil (ilmu mengenai kecacatan dan kebenaran riwayat suatu hadits). Seorang yang telah sampai pada puncak ilmu hadits pada zamannya. Ia menghabiskan 1.050.000 dirham dalam mencari hadits hingga tidak ada yang ia miliki selain sandal yang dipakai. Al-Bukhari Rahimahullah pergi menemui para ahli hadits yang ada di penjuru dunia. Dia belajar ke Khurasan, pegunungan, kota kota di sekitar Irak seluruhnya, Hijaz, Syam, Mesir, dan dia datang ke Irak beberapa kali. AlBukhari berkata, “Aku belajar kepada 1.000 guru dari kalangan ulama, bahkan lebih. Aku tidak mempunyai satu hadits pun, kecuali kusebutkan sanadnya.” Lantas bagaimana halnya upaya Anda dalam menuntut ilmu? Insya Allah, buku ini memberikan motivasi bagi kita untuk lebih bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Karena ilmu adalah cahaya dan jalan utama bagi datangnya hidayah Allah Azza wa Jalla. 114. PERUSAK-PERUSAKUKHUWAH Abu Ashim Hisyam bin Abdul Qadir Rp. 18.000,140 hlm/sedang Tahukah Anda, di mana tempat tinggal dia? Di mana tempat usaha saudaranya? Jika tidak melihatnya? Saudaramu hidup laksana sejarah Tempat jalannya di malam hari ada di kedua sampingmu, Tanpa kata apapun, engkau berjabat tangan dengannya, Engkau berlinang airmata ketika berjumpa dengannya, Jika dunia sempat baginya, Maka dadamu menjadi tempat berlindungnya Engkau naik tanpa melemahkannya, Engkau ringankan musibahnya, Engkau angkat beban darinya, Jika kedua lengannya lelah, Jika dunia sempat baginya, Maka dadamu menjadi tempat berlindungnya Engkau bentangkan tutup di sekitarnya, Jika syetan menyesatkannya, Engkau lihat akhiratmu berbuah, Sungguh, dunianya menjadi subur, Jika dunia sempat baginya, Maka dadamu menjadi tempat berlindungnya. 115. PETAKA BID’AH Prof.Dr.Ali bin Muhammad Al-Faqihie Rp. 11.000,120 hlm/sedang Seorang ulama besar, Awam bin Hausyah, berkata mengenai anaknya,”Demi Allah sesungguhnya melihat Isa duduk dekat tukang gendang dan peminum arak lebih aku sukai daripada melihatnya duduk bersama ahli bid’ah.” Apa gerangan penyebabnya sampai Awam bin Hausyah berkata demikian? Tiada lain, itu semua disebabkan kerusakan yang ditimbulkan pembuat bid’a karena mereka menganggap perbuatannya merupakan bagian dari agama. Adapun pelaku maksiat, mereka mengetahui dan mengakui bahwa perbuatan mereka itu adalah dosa sehingga menimbulkan penyesalan. Boleh jadi pelaku maksiat akan meninggalkan perbuatan maksiat pada suatu hari. Harapan kepada orang yang melakukan maksiat akan taubatnya XXXXXX meninggalkan maksiatnya jauh lebih besar XXXXX daripada para pelaku bid’ah XXXXXX bid’ah tersebut sebagai bagian dari Dengan membaca buku karya Prof. Dr. Ali bin Muhammad Nashir Al-Faqihie ini, Anda akan mengetahui dengan jelas definisi, pembagian, penyebab, dan cara menghadapi bid’ah dan para pelakunya. (!!!! XXXXX--- trputus2 krn hlm blk bk aslinya sobek) 116. PETUNJUK NABI TENTANG MIMPI Ahmad bin Sulaiman Al-Uraini Rp. 13.500,128 hlm/sedang Secara naluriah, manusia selalu ingin tahu masalah-masalah gaib. Mimpi adalah masalah gaib, karenanya banyak orang sibuk mencari rahasia di balik mimpi. Buku-buku pun banyak ditulis membahas seputar mimpi. Ada diantara nya yang sangat tebal layaknya ensiklopedi mimpi dan ada pula yang hanya berupa pembahasan ringan. Ironinya, tak sedikit buku-buku tentang mimpi yang jauh menyimpang ditinjau dari kaca mata Islam. Berangkat dari fenomena kelangkaan buku-buku tentang mimpi sesuai petunjuk Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallm itulah, diantaranya sehingga buku ini ditulis. Disajikan dalam bentuk pembahasan singkat namun padat. Hampir semua dimensi pembahasan mimpi telah dirangkum dalam buku ini dengan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Haditshadits Rasul yang shahih. Dengan membaca buku ini, secara mudah dan singkat Anda akan dengan baik memahami seluk beluk mimpi, dari sejak masalah hakikat mimpi dan cara menyikapinya, adab mimpi, tabir mimpi, mimpi bertemu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berikut cara mendapatkannya, dan sebagainya, berdasarkan dalil-dalil shahih dari teks-teks wahyu. Selamat membaca! 117. PETUNJUK PRAKTIS MANASIK HAJI & UMRAH (bertali) Abu Abdillah Rp. 13.500,96 hlm/saku ”Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, ( di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; yang mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali ’Imran: 97) 118. PINTU SYAFAAT Syaikh Abu Al-Wafa Muhammad Darwisy Rp. 16.000,160 hlm/sedang Wahai orang yang mengharapkan syafaat! Wujudkanlah harapanmu! Jangan kalian jadikan angan-anagan sebagai satu-satunya jalan menuju sebuah syafaat, akan tetapi hendaknya dengan sengaja engkau penuhi hatimu dengan iman dan taqwa. Penuhilah dengan iman yang murni dari kotorankotoran kesyirikan dan godaan-godaan syaitan sehingga mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol seluruh anggota tubuhmu. Karena dengan itu engkau dapat bergerak dalam ketaatan kepada ALlah dan memenuhi hak-Nya. Cintailah Nabimu, Shallallahu Alaihi wa Sallam, dengan cinta karena ittiba’(mengikuti) dan jangan lupa menyampaikan shalawat atas beliau dengan memohon wasilah untuk beliau setelah adzan jika engkau mendengarkannya. Jika hal itu telah engkau lakukan, insya Allah, syafaat yang engkau harapkan telah tegak di atas kaidah yang diisyaratkan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam sabdanya, “Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan: Laailaaha illallah (Tidak ada ilah yang berhak untuk disembah selain ALlah) dengan penuh rasa ikhlas dari dalam lubik hatinya.” (Diriwayatkan Al Bukhari) “Ya Allah Rabb yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan ini, berilah Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitlah ia pada maqam yang mulia yang Engkau janjikan, maka halal untuknya syafaatku di hari kiamat.” (Diriwayatkan Al-Bukhari) 119. PRESIDEN WANITA PERTARUHAN SEBUAH NEGERI MUSLIM Adian Husaini, MA. Rp. 7.500,116 hlm./sedang Ahmad Sumargono, “Prospek Indonesia di bawah Megawati akan suram”. Ia memperkirakan dalam satu dua tahun Indonesia akan kacau sehingga orang akan menyesali pilihannya. (Tempo, ,27 Juni 1999). Komentar Sumargono itu dapat dijadikan sebagai representasi kerasnya resistensi tokoh-tokoh Islam (dulu) terhadap Megawati. Zaman kemudian berubah. Sikap mereka pu berubah terhadap Megawati. Maka, mulai 23 Juli 2001, Indonesia, sebuah negeri Muslim terbesar di dunia, sedang “dipertaruhkan”. Seorang wanita, yang sebelumnya diharamkan oleh para ulama dan elite politik Islam Indonesia untuk menjadi kepala negara RI. Sementara, Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan, “Tidak akan beruntung wuatu bangsa yang menyerahkan urusan mereka kepada seorang wanita.” Hadits ini menurut para imam hadits terkemuka, seperti Imam Bukhari, Ahmad, Nasa’I dan Tirmidzi, adalah shahih. Berangkat dari hadits itu para imam muadzhab terkemuka bersepakat (ijma’), bahwa Allah melarang wanita menjadi imam (kepala negara). Kini “pertaruhan” sedang berjalan di Indonesia. Apakah hadits Nabi SAW itu yang benar atau pendapat dan keputusan sejumlah elite politik Islam Indonesia yang benar? Bagi yang mempercayai kebenaran hadits Nabi SAW tersebut, tentu yakin , bahwa Allah akan menjatuhkan keputusan-Nya di dunia, apakah dalam bentuk adzab yang tiada henti bagi negeri ini atau dalam bentuk istidraj. Wallahu a’lam. 120. PUTRI PUTRI SAHABAT RASULULLAH Ahmad Khalil Jam’ah Rp. 63.000,548 hlm/besar-hrd-cv Untuk putriku, Nora, yang menjadi sumber inspirasi dan motivasiku, sesuai dengan akhlak, keteguhan, menepati janji dan amanah, yang diberikan kepada Allah Ta’ala kepadanya. Untuknya; aku kembali ke periode-periode pertama akhwat (saudara-saudara perempuan)-nya dan mencari wanitawanita pioner pada masa Islam, putri-putri sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang mulia. Mereka menjadi pelopor dalam akidah, ilmu, dan sinar menyinari yang menghiasi mereka. Karena itu, mereka menjadi wanita-wanita terbaik di alam semesta. Ayahmu, Ahmad Khalil Jam’ah 121. QANA’AH OBAT ANTI STRES Khalid Abu Shalih Rp. 9.000,116 hlm/sedang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Beruntunglah orang yang memeluk Islam, diberi rezeki, dan merasa cukup dengan pemberian Allah kepadanya.” (Diriwayatkan Muslim). Orang yang tak merasa puas tidak akan kenyang selamanya, sekalipun memiliki harta yang banyak jumlahnya. Pikirannya dipacu untuk memikirkan cara mendapatkan harta. Padahal, apa yang tidak ditakdirkan tidak akan dapat dicapainya. Hanya kelelahan fisik dan mental yang didapat. Allah menciptakan makhluk dan memberinya rezeki. Dia melebihkan sebagian yang lain dalam hal rezeki. Ada yang dijadikan daya dan ada pula yang dijadikan miskin. Allah memberi dan menghalangi karena suatu hikmah agung yang tidak diketahui selain oleh-Nya. Hakim berkirim surat kepada seorang saudaranya: “Amma ba’d, jadikanlah rasa puas itu sebagai tabungan. Jangan terburu-buru dengan buah yang belum engkau temukan. Engkau akan menemukan pada waktunya dengan rasanya yang segar. Zat yang mengaturmu Mahatahu waktu yang tepat yang engkau idamkan. Maka, percayalah dengan kebaikan-Nya untukmu dalam seluruh urusanmu”. 122. RAHASIA DI BALIK HANDPHONE Rayyan Ahmad Badwilan Rp. 10.500,168 hlm/sedang Seiring dengan bertambahnya umur dunia, bertambah pula kerajaan peradaban dan teknologi dalam kehidupan manusia. Selalu saja ada penemuan-penemuan baru yang dapat memudahkan kehidupan umat manusia, yang datang silih berganti. Satu teknologi diganti dengan teknologi yang baru, salah satunya handphone (HP). HP merupakan teknologi yang canggih, yang muncul untuk menggantikan pager (radio panggil). Teknologi yang hampir menjangkau segala lapisan masyarakat, bahkan menjangkau segala pelosok. Semakin bertambahnya jumlah pemakai HP memacu persaingan antara produsen HP untuk memproduksi model baru yang semakin canggih, tetapi dengan harga yang terjangkau. Beraneka ragam alasan orang untuk memiliki HP. Dari yang sekedar untuk gaya, menunjang kelancaran bisnis, bahkan untuk status sosial. Kebanyakan mereka tidak memanfaatkan secara proporsional, misalnya, mengirim SMS yang tidak perlu, bahkan cabul, menghabiskan waktu, misalnya, main game. HP merupakan pisau bermata dua, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Sungguh sangat bermanfaat jika HP digunakan untuk menunjang dakwah; beramar makruf nahi mungkar, saling mengingatkan akan kebaikan melalui SMS, dan sebagainya. Ternyata di balik kecanggihan HP tersimpan dampak negatif terhadap kesehatan. Hanya sedikiit pengguna HP yang tahu akan hal ini. Di antara efek negatifnya: kanker telinga, kanker otak, dan penyakit yang mengerikan lainnya. Akan tetapi, hal tersebut belum mencapai kesimpulan akhir, masih terjadi pro dan kontra.Walaupundemikian, sudah selayaknya kita berhati-hati dalam penggunaannya; jika tidak penting jangan gunakan. Selain untuk berhati-hati dalam menjaga kesehatan, juga untuk menghindari pemborosan. Untuk mengetahui lebih detail seluk beluk HP, silahkan Anda bukan lembaran buku ini. Anda akan mengetahui hal-hal baru seputar HP. Gunakanlah segala sarana untuk mengabdi kepada Allah karena sesungguhnya kita adalah hambaNya. 123. RAMBU-RAMBU PESTA Syaikh Ali Ahmad Abdul Al Ath Thahthawi Rp. 25.500,288 hlm/sedang Kebahagiaan dan kesedihan datang silih berganti dalam hidup. Sebagai seorang Muslim keduanya baik bagi kita. Jika mendapat kegembiraan, kita bersyukur; ketika ditimpa kesedihan, kita bersabar. Umat Islam tidaklah berlebih-lebihan dalam mengekspresikan kegembiraan dan kesederhanaannya. Islam agama yang tidak mungkin bertentangan dengan fitrah. Oleh karena itu, Islam tidak melarang umatnya untuk mengekspresikan perasaan. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita segala sesuatu, termasuk etika ketika menghadapi musibah dan kegembiraan. Beliau telah membuat batasan, perintah, dan larangan atas semua itu. Akan tetapi, kebanyakan manusia yang mengaku mencintai beliau justru menyelenggarakan acara-acara kedukaan dengan memutar video, seperti layaknya acara suka cita. Dalam perayaan kegembiraan, umat Islam banyak yang tidak mengetahui batasan-batasannya sehingga dalam suka dan duka mereka tidak jauh dari dosa. Misalnya, ketika berduka kita cenderung berlebihan dalam meratap; ketika bergembira kita membuang-buang harta dengan pesta yang berlebihan, tanpa mengundang orang-orang miskin. Bahkan, terkadang mereka tidak sungkan-sungkan untuk berhutang, menjual barang, atau menggadaikannya ketika mengadakan suatu perayaan. Jika mereka melakukannya untuk suatu acara yang mubah, seperti khitanan dan walimatul ‘ursy, hal tersebut dikategorikan memaksa diri alias besar pasak daripada tiang. Yang lebih aneh, mereka menghambur-hamburkan harta untuk acara yang tidak pernah diperintah oleh Allah dan Rasul-Nya, misalnya selamatan, pesta ulang tahun, dan lain sebagainya. Jika Anda ingin mengetahui latar belakang semua itu, pengaruh apa yang ditimbulkan, apa saja manfaat dan kerugiannya, insya Allah Anda akan mengetahuinya setelah membalik-balik halaman buku ini. Kehadiran buku ini insya Allah dapat menghilangkan kebingungan kita untuk dapat mengekspresikan kegembiraan secara benar, tanpa harus melanggar prinsip-prinsip yang telah dijelaskan Allah dan Rasul-Nya. Apa saja batasan, ajaran, larangan, dan hikmah dari petunjuk Nabi akan Anda temui dalam buku karya Syaikh Ali Ahmad Abdul Al AtThahthawi ini. 124. RANJAU-RANJAU DOSA WANITA Muhammad Ash Shayim Rp. 14.500,148 hlm/sedang Di buku ini, saya bicara tentang dosa-dosa yang banyak terjadi pada kaum wanita karena lepas kendali, atau tunduk kepada hawa nafsu, atau mencari keridhaan syetan. Ada dosa-dosa besar lainnya di mana Anda, wahai saudariku Muslimah, tidak dapat keluar darinya kecuali dengan bertaubat yang nashuhah, sebab Allah Ta’ala menerima taubat orang yang bersungguh sungguh. Saudariku, saya menggugah nurani Anda yang hidup, hati Anda yang berdenyut dengan iman, dan bergemuruh dengan dzikir kepada Allah Ta’ala. Saya katakan kepada Allah, bertakwalah kepada Allah Ta’ala dan jangan menjadi teman syetan. Saya tulis buku ini untuk wanita yang taat dan wanita yang maksiat. Saya katakan kepada wanita yang taat kepada Tuhannya, konsisten dan berpegang teguhlah, jangan sekali-kali lemah terhadap diri Anda, atau terhadap syetan. Kepada wanita yang maksiat, saya katakan, saudariku, segeralah bertaubat dan perbanyaklah istighfar kepada Allah Ta’ala Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya serta kerjakan amal shalih secara berkesinambungan niscaya Allah Ta’ala menerima taubat Anda dan mengganti kesalahan-kesalahan Anda dengan kebaikan-kebaikan. 125. RAPOT MERAH AA GYM Abdurrahman Al Mukaffi Rp. 23.000,216 hlm/sedang Buku ini adalah lembaran-lembaran kertas putih yang berusaha terbang melayang ke kiblat kebenaran di arah barat, justru ketika angin berhembus ke arah timur. Atau boleh dikata sebagai obat pahit yang harus ditelan seseorang, justru di saat semua orang sedang menikmati minuman yang lezat. Tapi kalau memang obat itu memberi kesembuhan, kenapa tidak? Siapa yang tak kenal K.H. Abdullah Gymnastiar yang lebih ngetop dengan panggilan Aa Gym? Seorang sosok yang saat ini sedang melejit meraup pundi-pundi ketenaran dan sanjungan. Bagaimana tidak? Seorang manusia yang sangat tidak ma’shum disanjung sedemikian rupa di Majalah Time dengan sebutan “Holly Man…” Republika juga tak mau kalah, dalam sebuah kolom khusus tertanggal 29 Nopember 2002 sang Kyai dari Bandung ini digambarkan laiknya Nabi. Astagfirullah. Bukankah itu pernyataan yang sangat dekat dengan kekufuran? Buku ini bukan untuk menebar kebencian, permusuhan, dan antipati, tapi tulisan ini berangkat dari tawashau bil haqq. Yang tak kalah pentingnya, agar tidak ada ghuluw dan pengkultusan terhadap seseorang. Sebab, dua gejala ini sudah tampak jelas, dikalungkan umat pada diri Aa Gym. Di dalam buku ini Anda akan mendapatkan sentilan lain tentang pemikiran dan pemaparan-pemaparan yang disampaikan sang Kyai, di antaranya tentang buku pegangannya, yaitu Al-Hikam, karangan Athaullah Al-Iskandar yang sarat dengan tasawuf. Harap dimaklumi pula, di dalam di dalam buku ini banyak didapati penyimpangan dari manhaj Allah, Rasul, dan Salafush Shalih, seperti wihdatul wujud, yang menyeret pencetusnya, Ibnu Arabi ke tiang gantungan. Begitu pula tentang iddia’ sang Kyai yang dinyatakan memiliki ilmu laduni yaitu ilmu atau ma’rifat yang langsung disusupkan Allah ke dalam hati seseorang sehingga dia mengatakan mendapat ilmu baru tatkala sedang berceramah. Apakah yang bersangkutan lebih hebat dari nabi Allah, Musa, yang diperintah mengembara hanya karena beliau merasa tahu, yang kemudian berguru kepada hamba Allah, Khidir? Yang pasti, aroma tasawuf dan bahkan khurafat dalam ceramah atau tulisan-tulisannya terasa sangat menyengat hidung orang Mukmin yang masih memiliki ghairah untuk menjaga kebersihan akidah dan akhlak Islamnya. Al Haqq bayyin, kebenaran adalah sesuatu yang riil, meskipun setiap sudut kehidupan ditaburi kebatilan dan penyimpangan. Kepada sang Kyai, anak buah atau siapa pun yang menjadi simpatisannya, tak perlu merasa gerah karena tulisan ini, lalu punya anggapan ini dan itu, karena mendiamkan bid’ah dan mencampuradukkannya dengan Kitabullah dan Sunnah dengan mengatasnamakan Islam merupakan pengkhianatan terhadap Allah, Rasul-Nya dan kaum Muslimin. Dan agama itu adalah nasihat. 126. RINGKASAN FIKIH LENGKAP Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan Rp. 150.000,1244 hlm/besar-hrd-cv Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan addalah salah seorang anggota Badan Ulama Besar (Hai’ah Kibar Al ‘Ulama), anggota Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiah dan Penggodokan Fatwa) Saudi Arabia, serta imam dan khatib Masjid Raya Emir Mut’ib bin Abdul Aziz bi Riyadh. Di antara jabatan yang pernah beliau pegnag adalah sebagai direktur Ma’had ‘Ali (Perguruan Tinggi) Peradilan. Belum belajar pada banyak ulama, di antara yang paling terkenal adalah Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syingithi, dan Syaikh Shalih Al-Bulaihi. Beliau memiliki andil yang besar dalam berdakwah kepada jalan Allah di hampir semua lini kehidupan; pengajaran, fatwa, khutbah, tanggapan-tanggapan ilmiah terhadap beberapa permasalahan dan artikel-artikel beragam di berbagai majalah Islam. Ringkasan Fikih Lengkap ini adalah salah satu di antara karya beliau. Sebagai sebuah ringkasan, buku ini cukup tebal. Hal ini menunjukkan kelengkapan dan keluasan cakupan pembahasannya. Buku ini terdiri dari dua jilid yang mencakup 21 kajian dalam kitab-kitab fikih dnegan 198 sub bab pembahasan. Sesuai dengan judulnya buku ini ringkas dan sangat padat. Setiap pembahasan dilengkapi dengan nash-nash dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, contohcontoh dan uraian yang detalil. Bahkan, hadits-hadits dalam buku ini disertakan dengan takhrijnya dalam catatan kaki. Insya Allah, buku ini dapat membantu Anda mendalami agama sehingga menghasilkan ilmu yang sangat bermanfaat yang tegak di atasnya amal shalih. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Siapa saja yang dikehendaki oleh Allah mendapatkan kebaikan, dia dijadikan mampu memahami agama.” (Muttafaq Alaih) 127. RITUAL BID’AH DALAM SETAHUN Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiry Rp. 65.000,526 hlm/besar Semua orang Islam tidak ragu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak meninggal dunia dan bertemu dengan Allah, kecuali setelah Allah menyempurnakan agama Islam; seperti yang disebutkan di dalam firmanNya, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Maidah: 3) Selama agama ini sempurna dan tidak memerlukan tambahan, maka tidak diperlukan lagi adanya bid’ah (sesuatu yang baru) di dalam agama dan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Siapa saja yang membuat bid’ah dan menganggapnya baik, berarti dia telah membuat syariat tambahan; menganggap syariat Islam tidak lengkap, seakanakan dia lebih tahu daripada Allah dan Rasul-Nya, sehingga cukuplah itu menjadi cap buruk baginya. Tetapi musuhmusuh Islam dan orang-orang yang tidak senang bila Islam menyebar, menjadikan bid’ah sebagai sesuatu yang indah di mata manusia; menampakkannya dalam bentuk ibadah yang penuh dengan tipuan, menyelimutinya dengan kedok zuhud, mendekatkan diri kepada Allah, dan cinta kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam; padahal tujuan utamanya adalah merusak agama mereka dan mencampuradukkan syariat dengan bid’ah, sehingga sunnah sendiri menjadi aneh dan diganti kedudukannya denan bid’ah yang harus dijaga. Sementara sunnah yang disyariatkan justru dibuang jauh-jauh. Melaksanakan sunnah dan memerangi bid’ah merupakan perkara yang harus dilaksanakan oleh seluruh kaum Muslimin, ulama dan pelajar khususnya. Bid’ah adalah perbuatan mungkar yang harus dirubah sesuai dengan kemampuan kita, baik dengan tangan, lisan, ataupun hati. Atas dasar inilah, penulis memilih kajian Al-Bida’ Al-Hauliyyah (Bid’ah Tahunan); yaitu bid’ah yang selalu terjadi pada tiap-tiap bulan tertentu dari tahun Hijriyah. Dengan ikhtiar yang kuat, penulis mengemukakan pendapat para imam terkemuka dan beberapa ulama yang menyatakan sesuatu masalah termausk dalam bid’ah. Juga melakukan pentahqiq-an terhadap perbedaan pendapat pendapat yang diperselisihkan oleh para ulama, serta menyebutkan bermunculan beberapa perayaan yang didasari tradisi Ahlul Kitab; melakukan pen-tahqiq-an terhadap ayat-ayat, hadits-hadits, dan atsar-atsar, di samping penafsiran terhadap kalimat-kalimat aneh dan kata-kata asing. Tidak ketinggalan catatan biografi semua nama orang yang disebutkan dalam kajian ini diterangkan secara singkat beserta indeksnya. Kajian ini pula menggunakan bahasa yang sederhana, agar mudah dipahami dan jelas maknanya. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjaga kita dari bid’ah dan kesesatan dengan menolak sesuatu yang bertentangan dengan perintah-Nya, menyuruh kita mengembalikan segala urusan hanya kepada-Nya dan Rasul-Nya. 128. RUQYAH, OBAT GUNA-GUNA DAN SIHIR Dr. Ali bin Naafi’ Al-Alyani Rp. 14.000,140 hlm/sedang Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan apa yang ditegaskan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berupa ruqyah, merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Katakanlah, ‘Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (Fushshilat: 44) Dengan demikian, Al Qur’an merupakan penyembuh yang sempurna diantara seluruh obat hati dan juga obat fisik, sekaligus sebagai obat bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat. Tidak semua orang mampu untuk melakukan penyembuhan dengan Al-Qur’an. Jika pengobatan dan penyebuhan itu dilakukan secara baik terhadap penyakit, dengan didasari kepercayaan dan keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti, pemenuhan syarat-syaratnya, maka tidak ada satu penyakitpun yang tidak mampu disembuhkan dengan Al-Qur’an. Bagaimana mungkin penyakit-penyakit itu akan menentang dan melawan firman-firman Rabb bumi dan langit, yang jika firmna-firman itu turun ke gunung, niscaya gunung tersebut akan hancur berkeping-keping. Oleh karena itu, tidak ada satu penyakit hati dan penyakit fisikpun melainkan di dalam Al-Qur’an terdapat jalan penyembuhannya. Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata,”Barangsiapa yang tidak dapat disembuhkan oleh Al-Qur’an, berarti Allah tidak memberikan kesembuhan kepadanya.” 129. SAATNYA ANDA TAHU SIAPA NABI ISA? Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin Rp. 17.500,160 hlm/sedang Allah telah mengutus banyak nabi dan rasul untuk menunjukkan manusia ke jalan tauhid. Masing-masing nabi dan rasul tersebut telah diberikan kelebihan oleh Allah. Kelebihan tersebut untuk memperkuat hujjah mereka dalam mengajak manusia kepada ajaran tauhid yang murni. Misalnya, Nabi Isa yang dijadikan tanpa perantara ayah dan ibu. Itu semua merupakan bukti kekuasaan Allah. Akan tetapi, orang-orang yang lemah akalnya menuhankan Nabi Isa karena kelebihan yang Allah berikan tersebut. Bahkan, mereka berusaha menyesatkan manusia dengan kebodohannya. Orang-orang sesat itu meyakini bahwa hanya dengan menuhankan Isa, manusia bisa selamat. Isa dianggap sebagai juru selamat yang menebus dosa turunan yang diakibatkan kesalahan Nabi Adam. Ada yang bertanya,” Mengapa anak-anak Adam –misalnya, Habil dan Qabil-tidak menebus dosa tersebut sejak dahulu, kenapa harus menunggu ribuan tahun sampai Isa datang?” Banyak keganjilan-keganjilan lain akan Anda temukan dalam ajaran penyembah salib, tentunya setelah membaca buku ini. Buku ini merupakan koleksi pertanyaan yang diajukan kepada yang mulia Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin oleh Syaikh Ali bin Abdullah bin Abdullah Al Amari seputar permasalahan mengenai Nabi Isa. Buku ini sangat besar manfaatnya untuk mematahkan anggapan-anggapan sesat kaum penyembah salib yang menuhankan nabi Isa. Banyak anggapan sesat kaum penyembah salib yang berat rasanya dituliskan di sini. Anggapan-anggapan yang sangat menghina Allah, yang hanya dilontarkan oleh makhluk-makhluk yang lemah urat sarafnya. 130. SAYA INGIN BERTOBAT DARI NARKOBA TETAPI…. Dr. Al Ahmady Abu An Nur Rp. 22.000,228 hlm/sedang Allah menganugerahkan akal yang menyimpan kekuatan supercanggih kepada manusia. Dengan akal itulah, manusia dapat mengembangkan seluruh potensi dirinya, tampil dengan identitas kemanusiaan, bertindak dengan bijak, menghasilkan karya-karya monumental, mengungkap rahasia kebesaran Allah Ta’ala yang bertebaran di semua tempat, mengadakan temuan-temuan baru, mampu membedakan antara kebaikan yang harus diikuti dengan keburukan yang harus ditinggalkan, dan hal-hal lain yang tak kalah pentingnya. Begitulah, akal memegang peran vital dalam kehidupan manusia. Karena itu, Islam menjaganya dari apa saja yang merusaknya agar ia tetap mampu menjalankan tugas aslinya. Namun, orang-orang jahat menyusun konspirasi untuk merusak akal manusia, terutama akal kaum muslimin dengan memproduksi zat-zat yang menghilangkan fungsinya, di antaranya zat yang sekarang populer dengan nama NARKOBA, kemudian mereka mnyebarkannya terutama ke kalangan generasi muda. Akhirnya terbentuklah generasi tanpa akal, tanpa kepribadian, cuek, egois, dan tidak menghargai dirinya apalagi menghargai orang lain. NARKOBA melanda Indonesia dewasa ini, negeri yang mayoritas penduduknya beragama islam tidaklepas dari konteks konspirasi tangan-tangan jahat. Kenapa petaka NARKOBA sampai terjadi? Kenapa pertahanan kita sedemikian rapuhnya hingga mudah dibobol para perusak dengan senjata NARKOBA ini? Langkah-langkah strategis apa yang harus kita lakukan menghadapi virus NARKOBA dan mengantisipasikan pada masa mendatang? Bagaimana hukum Islam dan pendapat para ulama tentang hal-hal yang terkait dengan NARKOBA; hukum NARKOBA itu sendiri, mengkonsumsinya, memproduksinya, mendanainya, memilikinya, mengangkatnya, memperdagang-kannya, menyebarkannya, dan menyelundupkannya? Solusi seperti apa yang diberikan Islam bagi penangan-an NARKOBA? Bagaimana metode praktis penyembuhan para pengguna dan pecandu NARKOBA?Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Nah buku yang Anda baca sekrang menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Buku ini adalah hasil pengalaman di Mesir dan ditulis oleh sebuah tim ahli. Selamat membaca, semoga bermanfaat. 131. SAYA INGIN MENIKAH, TAPI.... Salman bin Zhafir Asy-Syahri Rp. 6.500,72 hlm/sedang Allah Ta’ala berfitman,”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan meras tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang.” (Ar-Rum: 72) Pernikahan dalam Islam identik dengan ketenangan, ketntraman, membangun masyarakat, memelihara jiwa, menjaga diri dan kesucian. Akan tetapi, tidak semua orang meyakini hal ini. Buktinya, masih banyak pemuda dan pemudi yang sudah dewasa enggan untuk menikah. Ada seribu satu alasan yang mereka kemukakan,”Nanti kalau sudah selesai kuliah,” “Cari kerja dulu,” “Tabungan belum mencukukupi,” dan lain-lainnya. Akan tetapi, mereka nekat berpacaran yang tak jarang terjerambab dalam dosa besar, zina. Oleh karena itu, makin banyak ditemui wanita dan pria setengah baya yang masih “sebatang kara”. Bukankah menikah dan tidak menikah sama saja bermasalah. Lalu, mengapa harus takut menikah. Bukankah Allah pasti menolong orang yang menikah untuk menjaga kesucian dirinya? Insya Allah, dua puluh rintangan menuju pernikahan yang dijelaskan dalam buku ini dapat membantu Anda menaiki jenjang pelaminan. 132. SAYYID QUTHB, CELA SAHABAT NABI? Dr. Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali Rp. 28.000,368 hlm/sedang Bagaimana penilaian anda terhadap seseorang yang mencela shahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam? Dan bagaimana jika orang yang mencela itu seorang tokoh yang Anda kenal sangat gigih memperjuangkan Islam? Bahkan banyak orang menggelarinya asy Syahid? Bilakah orang itu Sayyid Quthb? Ataukah mungkin ini sebuah fitnah dari mulut-mulut yang lancang? Terlepas dari kebanyakan orang yang mengkultuskannya, mari kita simak “rapot merah” shahabat di mata Sayyid Quthb.a 133. SEJARAH HITAM TASAWUF LATAR BELAKANG KESESATAN KAUM SUFI Dr. Ihsan Ilahi Dhahi Rp. 35.000,338 hlm/besar Paham dan ajaran tasawuf semenjak awal kemunculannya berusaha menciptakan ekuivalen yang berimbang dengan ajaran Islam, atau tepatnya dengan kehidupan zuhud yang mulai marak pada periode ketiga dari perjalanan sejarah Islam. Padahal kaum Muslimin yang konsisten terhadap manhaj Allah dan Rasul-Nya, yang mengetahui perjalanan masyarakat Islam pada masa-masa permulaannya, tentu sudah paham bahwa tasawuf merupakan suatu yang benarbenar baru dalam wacana ubudiyah, fikrah maupun mu’amalah. Maka ini pula yang ditegaskan dalam surat jawaban Umar bin Abdul Aziz kepada Adi bin Artha’ah, ketika dia minta fatwa tentang keberadaan golongan Qadariyah. Dengan penuh semangat pengarang mengupas masalah tasawuf, keyakinan, akidah dan ajaran orang-orang sufi ini. Maka dibuatlah serial yang menampung kelancaran dan ketajaman mata penanya. Adapun buku ini dikhususkan pada pembahasan tentang cikal bakal, asal usul, dan dukungan refrensial di kalangan sufi. Anda sudah tahu, atau termasuk orang yang belum tahu siapa orang sufi? Orang sufi adalah orang yang pada dirinya melekat sifat-sifat Khalik. Jika tidak, maka jangan harap dia disebut sufi dan wali Allah. Inilah sedikit sentilan yang disebutkan di dalam buku ini, tentunya di samping pengertian dan pemahaman-pemahaman lain yang berkembang di kalangan mereka. Sebagaimana sekte-sekte lain yang muncul dan berkembang di dalam lingkup Islam, golongan sufi ini juga memiliki sifat ghuluw dan i’tida’ , kebablasan dan menyimpang. Bahkan boleh dikata, golongan sufi tidak lepas dari golongangolongan lain, baik di dalam maupun di luar Islam. 134. SEJARAH OTENTIK ZULQARNAIN Muhammad Khair Ramadan Yusuf Rp. 31.500,316 hlm/besar Para sejarawan berbeda pendapat mengenai siapa Zulqarnain? Di antara mereka ada yang mengatakan tigaratus tahun sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hidup. Adapun kebanyakan ulama berpendapat bahwa yang dimaksud Zulqarmain mengerucut pada tiga orang yaitu: Iskandar Al-Maqduni, Sha’ab Zulqarnain Al Himyari, dan seseorang yang hidup di masa Nabi Ibrahim Alaihis-Salam. Ada sebuah pendapat baru yang disampaikan oleh sejarawan kontemporer bahwa yang dimaksud Zulqarnain adalah Koresh Al-Akhmini Al-Farisi. Sebaliknya pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksdu Zulqarnain bukanlah mereka berempat. Tetapi Zulqarnain itu bukanlah nama seseorang melainkan julukan. Lalu apa sebab julukan itu diberikan kepadanya? Apakah ada hadits shahih yang menerangkan tentang hal itu? Lalu pendapat mana yang lebih benar? Jelas sekali identitas Zulqarnain masih samar. Hampir setiap aspek memunculkan berbagai pendapat ulama. Ini biasa terjadi pada tokoh-tokoh sejarah yang tidak disebutkan dalam buku-buku sejarah shahih. Jika Anda ingin mengatakan sesuatu sebelum membaca buku ini, maka mayoritas cerita-cerita aneh tentang Zulqarnain hanyalah berasal dari periwayatan Ahlul-Kitab. Buku ini adalah hasil ikhtiar penulis yang mencoba mengungkap tokoh misterius Zulqarnain dalam sudut pandang obyektif sejarah dengan realitas ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits shahih dan pendapat para ulama yang terpercaya. 135. SELANCAR TAQWA Dr. Abdul Adzim Badawi Rp. 23.000,316 hlm/sedang Takwa adalah wasiat dari Allah Ta’ala kepada manusia generasi pertama hingga manusia generasi terakhir. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga berwasiat seperti itu kepada kaum Muslimin,”Aku wasiatkan kalian hendaknya bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat, kendati kalian dipimpin oleh budak Habasyah. barangsiapa diantara kalian hidup (sesudah ini), ia akan melihat banyak pertentangan. Karena itu, hendaklah kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk. Pegang sunnah tersebut kuat-kuat. Tinggalkan hal-hal baru yang diada-adakan, karena semua bid’ah adalah kesesatan.” Para salafush shalih mengejawantahkan wasiat Allah dan Rasul-Nya tersebut. Mereka saling menasihati sesama mereka agar bertaqwa kepada Allah Ta’ala. Seorang saudara kandung berwasiat seperti itu kepada saudaranya, seorang ayah kepada anaknya, dan seseorang kepada tetangganya. Allah Azza wa Jalla menyuruh hamba-hambaNya bertaqwa kepada-Nya di banyak ayat dan menyebutkan bahwa taqwa menghasilkan banyak sekali kebaikan di dunia maupun di akhirat. Jadi, tujuan penciptaan manusia ialah agar mereka beribadah kepada-Nya ialah bertaqwa kepada-Nya. Jika kedua tujuan tersebut kita gabungkan, maka dapat kita katakan bahwa Allah tidak menciptakan manusia, melainkan agar mereka bertaqwa kepada-Nya. Dari sinilah, setiap orang Muslim harus segera mendapatkan sifat-sifat taqwa agar ia termasuk orang-orang yang mewarisi surga. Insya Allah, buku ini menyematkan taqwa dengan kental di hati Anda. Karena taqwa sebaik-baik bekal nagi orang-orang berakal. 136. SELEKSI SIRAH NABAWIYAH Dr. Akram Dhiya’ Al-Umuri Rp. 108.000,850 hlm/besar-hrd-cv Sirah Nabi merupakan sumber inspirasi dan pembangkit motivasi. Tak bosan-bosan manusia membacanya. Hal itu tidak mengherankan jika dilihat dari sisi fisik, kepribadian, dan prestasi yang telah dicapai sang Nabi. Bahkan, orang kafir pun mengakuinya. Nabi telah sukses mendidik shahabatnya, membersihkan jiwa mereka, memurnikan akidah mereka, dan menanamkan keikhlasan dalam jiwa mereka. Itulah faktor utama yang menyebabkan para shahabat berhasil menyebarkan Islam, menguatkan Islam dan melakukan berbagai penaklukan, baik Timur dan Barat. Generasi yang ssangat percaya diri di hadapan dua kekuatan raksasa Persia dan Romawai. Adapun motivasi yang melatarbelakanginya, bukanlah karena kepentingan duniawi. Akan tetapi, untuk mencari keridhaan Allah. Sungguh sangat berbeda generasi ISlam terdahulu dengan generasi Islam saat ini. Generasi Islam dewasa ini tertunduk lemah di bawah ketiak penjajah Barat, laksana generasi tanpa darah. Sudah selayaknya generasi Islam sekarang lebih memperhatikan sejarah Nabi dan para shahabat karena di situlah letaknya kekuatan untuk melawan kesombongan Barat dan musuh-musuh Islam lainnya. Minat untuk menulis sejarah Nabi sudah muncul sejak awal dalam sejarah Islam. Para ulama ahli sejarah dan ulama ahli hadits sudah menyusunnya.Para penulis sirah dari kalangan ulama ahli sejarah cenderung berusaha untuk menghimpun riwayat-riwayat, lalu menyususnnya tanpa mensyaratkan bahwa yang mereka tulis harus riwayat-riwayat yang shahih. Sebaliknya, penulis sirah dari kalangan ahli hadits lebih menekankan kesahihan suatu riwayat dalam karyanya, baik dari segi matan (teks hadits) maupun periwayatannya. Ada sebagian penulis yang memiliki dua predikat sekaligus, yakni sebagai ahli hadits dan ahli sirah. Di sinilah kelebihan pada riwayat-riwayat yang sahih dan tidak bertentangan dengan konsep Islam yang benar. Keluasan ilmu dan ketajaman analisis penulis tidak diragukan lagi. Beliau mempelajari sirah Nabi 20 tahun di Fakultas Adab Universitas Baghdad. kemudian, diteruskan dalam kajian tingkat tinggi di Universitas Madinah Al-Munawarah. Sejak tahun 1976-1988 membimbing para mahasiswa pasca sarjana untuk meraih gelar master dan doktor di Universitas Madinah Al Munawarah. Tesis-tesis tersebut mengenai riwayat dalam sirah Nabi menurut ulama ahli hadits. 137. SERANGKAI SIRAH MUJAHIDAH ‘Ilyah Musthafa Mubarak Rp. 14.000,170 hlm/sedang Orang yang merenungkan sejarah awal dakwah Islam akan mendapati wanita-wanita shahabat yang mulia yang dianggap sebagai suri tauladan bagi wanita-wanita mujahidah, suri tauladan bagi ibu yang penuh kasih sayang, istri yang penuh ikhlas dan dokter yang mengobati luka. Buku yang berjudul Serangkai Sirah Mujahidah ini merupakan kumpulan kisah-kisah, perkataan dan perbuatan para shahabiyat yang mukminat, mujahidat dan zaahidat, yang menghabiskan hidup mereka dalam kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta untuk menyebarkan dakwah Islam. Kami mempersembahkan bintang-bintang terang dari para shahabiyat ini agar bisa dijadikan suri tauladan bagi wanita-wanita di segala tempat dan sepanjang waktu. 138. SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rp. 38.000,376 hlm/besar Inilah kitab Ad-Daa’ wad-Dawaa’ karangan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah yang ditulis sebagai jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan orang-orang yang mengenalnya, sehubungan dengan orang yang tertimpa suatu musibah, yang sekiranya musibah ini terus-menerus menimpanya, maka bisa merusak dunia dan akhiratnya. Maka ia berusaha mengenyahkan dan menolaknya dengan berbagai cara. Tapi justru upaya yang dilakukannya ini membuat musibah yang menimpanya semakin bertambah berat. Lalu apa kiat untuk mengenyahkannya? Apa jalan keluarnya? Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah memberikan jawaban yang tidak keluar dari lingkup Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, sehingga setiap orang yang tertimpa musibah dapat menciduk dari cara yang ia tawarkan ini dan yang dia ambil gurunya, Syaikhul Ibnu Taimiyah RahimahullahI. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Setiap penyakit ada obatnya.” (Diriwayatkan oleh Muslim) 139. SHALAT SUNAT RASULULLAH Dr. Muhammad bin Umar Bazmul Rp. 17.000,160 hlm/sedang Kalau boleh diibaratkan dan sekedar mengharapkan gambaran yang praktis kepada pembaca, kedudukan shalat rawatib yang merupakan salah satu shalat-shalat tathawu’ terhadap shalat fardhu ialah seperti kantong air yang di sana-sini ada lubangnya, lalu shalat rawatib itu menambali lubang-lubang tersebut, hingga membuat isisnya tetap utuh dan tidak ada yang terkurangi. Bahkan secara gamblang Rasulullah menyatakan bahwa satu sujud yang dilakukan seorang hamba, dapat mengangkat satu derajatnya dan menghapus satu kesalahannya. Banyak jenis shalat tathawu’ yang dapat kita amalkan, sebagai tambahan dari shalat fardhu yang tentunya tidak kita tinggalkan, walau sedikitpun. Di dalam buku ini disebutkan berbagai jenis shalat tathawu’ berikut cara pelaksanaan dan bacaan-bacaannya serta hal-hal yang berkait dengannya, yang semua dilandaskan kepada dalil sharih dan alasan yang akurat atau pendapat ulama salaf. Sebab tidak jarang buku-buku yang membahas tentang shalat-shalat tathawu’ tidak memiliki acuan yang jelas, belum lagi bid’ah-bid’ah yang disusupkan di dalamnya. Karena itulah di dalam buku ini disebutkan beberapa shalat yang termasuk bid’ah. Tidak terlalu berlebihan jika kami katakan begitu, sebab penulis merujuk kepada seratus tiga puluh referensi untuk penulisan buku ini. 141 & 142. SIRAH NABAWIYAH Ibnu Hisyam Jilid 1 Rp. 80.000,Jilid 2 Rp. 75.000,Jilid 1 778 hlm/besar-hrd-cv Jilid 2 704 hlm/besar-hrd-cv Sirah Nabawiyah adalah kajian vital dan aktual sepanjang masa bagi kaum Muslimin. Di dalamnya tergambar esensi penerapan Islam paripurna yang tercermin pada diri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam melukiskan kesempurnaan jati diri Rasulullah dengan jernih dan utuh dari hasil buah tangan ulama salaf yang hidup abad kedua dan ketiga Hijriyah. Sudah tentu banyak penulisan kitab-kitab sirah kontemporer menjadikan Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam rujukan utamanya. Bahkan banyak ulama, mengatakan Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam adalah duplikat kitan Al-Maghazi-nya Ibnu Ishaq yang diyakini sebagai kitab Sirah Nabawiyah terbaik dan terpercaya. Insya Allah, dari kelengkapan dan kedekatannya dengan masa Rasulullah menjadikan buku ini menghadirkan Anda di sisi belaiu, Amiin. 143. STOP BOROS Dr. Abdullah bin Ibrahim Ath-Thariqi Rp. 17.000,176 hlm/sedang Manusia bertabiat condong kepada materi. Kebiasaan menumpuk harta dan memandang sesuatu dari dimensi materi merupakan fenomena masyarakat modern. Dengan hartanya itu, mereka melampiaskan kesenangan dan ambisinya. Hampir dapat dipastikan, mereka membelanjakan hartanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan mubazir sifatnya. Perilaku ini, menggejala sampai pada masyarakat lapisan bawah yang juga antusias mengunjungi pasar-pasar, malmal, dan lain sebagainya. Walaupun hanya sekedar jalan-jalan dan cuci mata. Namun tidak sedikit diantara mereka yang berandai-andai ingin membeli ini dan itu sebelum menerima gaji. Membeli dan menggunakan sustu produk yang lagi ngetren memacu dahaga mereka untuk berbelanja. Ternyata gaya hidup boros menghantui semua lapisan masyarakat kita. Jika kita perhatikan kehidupan di sekitar kita, gaya hidup boros sangat lekat pada dunia hiburan. Bahkan dunia hiburan menempati ranking teratas dalam membrangkutkan ekonomi umat. Realitas tersebut menjadi ajang perlombaan diantara manusia. Bagaimana secarik tiket hiburan VIP untuk menyaksikan seorang selebritis internasional seharga 6 juta melayang di sekitar perut lapar anak-anak jalanan yang bertelanjang kaki? Adakah mereka sangat antusias mengikuti bayang-banayng fatamorgana kemaskiatan ketimbang menyantuni saudara yang makin papa? Adakah kemusykilan ini berakhir? Meski buku ini tidak senilai secarik tiket VIP, insya Allah dapat menggugah kesadaran kita bersama untuk menatap masa depan yang lebih cemerlang, dengan menggunakan rezeki yang Allah amanahkan di jalan-Nya. Jalan yang jauh dari sikap boros dan berkompaskan pada amar ma’ruf nahi munkar. 144. SUAMI IDEAL M. Rasyid Al-Uwaid Rp. 12.000,140 hlm/sedang Ciri-ciri suami ideal seperti apa yang dikehendaki Allah Ta’ala dan Rasul-Nya? Apakah Anda memiliki ciri-ciri suami ideal? Muhammad Rasyid Al-Uwaid, telah merangkum dalam buku ini tiga puluh empat ciri-ciri suami ideal. Insya Allah, kepada para suami hendaknya berupaya mewujudkan dirinya sebagai suami ideal. Karena suami yang ideal akan mendatangkan kebaikan yang banyak, limpahan taufik, tempat mereguk ketenangan dan kasih sayang keluarga, yang kesemuanya itu dapat mengangkat Anda pada derajat yang tinggi di sisi ALlah Ta’ala. Sekaranglah saatnya Anda berbuat dan tunggu apalagi...! 145. SUJUD SYUKUR Yusuf bin Abdul Aziz Ath Thuraifi Rp. 14.500,200 hlm/sedang ana mestinya, yaitu untuk hal-hal yang dianjurkan supaya manfaatnya nampak dan hikmahnya sempurna. Selanjutnya, orang yang bersangkutan dapat memetik hasilnya Sesungguhnya seseorang yang mau bersyukur kepada Tuhannya dengan hati, lisan, dan perbuatannya adalah termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Pada dasarnya syukur itu ada tiga macam: a. Syukur hati, yaitu menggambarkan kenikmatan dan kecintaaan Allah…. b. Syukur lisan, yaitu dengan menyanjung, memuji, dan mengingat kepada yang telah memberikan nikmat…. c. Syukur anggota badan, yaitu: taat, mengabdi, dan tunduk kepada perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya Syukur adalah balasan atau imbangan terhadap nikmat, dengan ucapan, perbuatan, dan niat. Syukur adalah sanjungan kepada yang telah berbuat baik karena kebaikan yang telah diberikannya. Hakikat syukur dari seorang hamba ialah mengungkapkan pengaruh nikmat lewat lisan, hati, dan anggota badan. Syukur kepada Allah ialah mengungkapkan nikmat-nikmat pemberian-Nya untuk melakukan ketaatan kepada-Nya. Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul Madarijus Salikin (II/244) mengatakan,”Syukur itu berlandaskan pada lima kaidah. Syukur belum disebut sempurna tanpa lima hal berikut ini: 1. Orang yang bersyukur harus tunduk kepada yang disyukuri 2. Orang yang bersyukur harus mencintai yang disyukuri 3. Orang yang bersyukur harus mengakui pemberian nikmat yang disyukuri 4. Orang yang bersyukur harus memuji yang disyukuri atas nikmat tersebut 5. Orang yang bersyukur harus menggunakan nikmat tersebut sebagaimana mestinya Syukur dilihat dari sisi yang bersyukur dan yang disyukuri terdiri dari tiga tingkatan: Pertama, syukur seseorang kepada yang memiliki status di atasnya, yaitu dengan taat, pujian, dan doa. Kedua, syukur kepada yang statusnya setingkat, yaitu dengan memberikan balasan yang sebanding. Ketiga, syukur kepada yang memiliki status di bawahnya, yaitu dengan pemberian. Banyak cara untuk bersyukur kepada Allah. Sala satunya dengan bersujud syukur. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Ketika seseorang mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau mendengar kabar gembira, maka ia menyungkur sujud sebagai ngkapan rasa syukur kepada Allah Ta’ala.” Banyak pertanyaan seputar sujud syukur. Misalnya: apakah sujud syukur diakhiri dengan salam; doa apa yang dibaca ketika bersujud; dalam keadaan bagaimana sujud syukur tidak diperbolehkan. Untuk mengetahui lebih jelas dan detail, jangan Anda lupa membaca lembar per lembar buku kecil yang sangat ilmiah ini. 146. SYARAH AQIDAH WASITHIYAH Syaikh Muhammad Al-Utsaimin Rp. 107.000,880 hlm/besar-hrd-cv susun XXXXXXXXX ????????? oleh tinta umat di zamannya: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah. Tokoh yang memiliki pembelaan atas kebenaran dari ancaman ahli kebathilan, dan kitab-kitabnya yang telah teruji. Pada hakikatnya, dia adalah bagian dari nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi umat ini, karena dengan perantaraan dirinya telah terpatahkan laju berbagai perkara besar yang sangat mengancam keberadaan aqidah Islamiyah. Kitab ini menjadi panduan bagi para pelajar yang belajar dengan Syaikh Al-Utsaimin. Beliau menjelaskan intisari aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang tertuang dalam kitab ini dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh orang awam sekalipun. Dengan kemudahan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala tampaklah benang merah kedudukan aqidah yang shahihah di antara kerumunan aliran menyimpang yang menggerogotinya. Kita senantiasa memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar sudi kiranya menghadirkan manfaat melalui syarah ini sebagaimana manfaat yang telah muncul dari kitab aslinya. Dan agar sudi kiranya menjadikan kita di antara para da’i dan pendukung serta pembela dakwah yang berjalan di atas aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Amin. 147. SYARAH DO’A & DZIKIR HISHNUL MUSLIM Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qathani Rp. 70.000,644 hlm/sedang-hrd-cv Do’a dan dzikir yang dimohonkan kepada Allah Ta’ala adalah benteng bagi kehidupan seorang Muslim, ketenteraman hati, penguat diri, kebahagiaan ruhiyah, penyelamat diri dari berbagai macam keburukan, dan permohonan untuk kebaikan dunia dan akhirnya. Kitab Hishnul Muslim karya Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani adalah kitab do’a dan dzikir yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang telah mendapatkan sambutan luas di hati kaum Muslimin. Bahkan telah diterjemahkan ke dalam duapuluh enam bahasa dunia. Sedangkan kitab ini adalah syarahnya. Pensyarah, Majdi bin Abdul Wahhab Ahmad, telah mengerahkan segala kemampuannya sehingga syarah Hishnul Muslim ini jelas dan mudah dipahami. Insya Allah, kenikmatan dan ketenangan yang kita peroleh saat berdo’a dan berdzikir akan lebih terasa ruhnya dalam sanubari, karena kitab syarah ini mengetengahkan berbagai kondisi do’a dan dzikir yang dibaca langsung melalui lisan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. 148. SYARAH HADITS PILIHAN BUKHARI MUSLIM Abdullah bin Shalih Ali Bassam Rp. 123.000,1066 hlm/besar-hrd-cv Kita perlu bersyukur kepada Allah karena saat ini bertebaran kitab-kitab hadits, sehingga memudahkan kaum Muslimin untuk menyimak sumber agama kedua setelah Al-Qur’an. Kitab Umdatul-Ahkam ini, aslinya ditulis Syaikh Abdul-Ghany bin Abdul-Majid, yang hidup sezaman dengan Syaikh Ibnu Qudamah dan Syaikh Abdul-Qadir Jailani. Di dalamnya berisi himpunan hadits-hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, lain tidak, yang insya Allah semuanya merupakan hadits shahih, yang kitab mereka berdua terkenal dengan sebutan Ash-Shahihain, dua kitab hadits yang menempati ranking paling tinggi dari seluruh kitab-kitab hadits. Di samping itu, Anda akan terpuasi oleh penyajian Syaikh Ali Bassam, yang men-syarah kitab ini, karena di dalamnya diuraikan penjelasan lafazh, makna hadits secara global, kesimpulan hukum dan juga perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang permasalahan-permasalahan yang sedang dikupas; lalu menghadirkan pendapat yang lebih benar, tentu saja berdasarkan hadits yang paling shahih. Maka di beberapa tempat dalam uraiannya juga disebutkan hadits-hadits selain riwayat Bukhari dan Muslim, sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari kitab ini. 149 &150. SYARAH KITAB TAUHID Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Jilid 1 : Rp. 80.000,Jilid 2 : Rp. 101.000,Jilid 1 : 606 hlm/besar-hrd-cv Jilid 2 : 768 hlm/besar-hrd-cv Siapa Lata dan Uzza? Mungkin semua orang tahu, itu adalah nama-nama patung berhala yang disembah orangorang kafir di zaman jahiliyah. Nama-nama tersebut mengiringi setiap sumpah yang mereka ucapkan. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir bahwa sebelumnya Lata adalah nama seorang yang sangat shalih dan dermawan. Dia biasa menyediakan makanan dari tepung gandum bagi orang-orang yang menunaikan haji. Setelah dia meninggal, orang-orang sering berkumpul di samping kuburannya untuk mengenang kebaikan dan kewaliannya. Bahkan mereka membuatkan patung sebagai pengagungan atas kelebihan yang pernah dilakukannya. Seiring dengan perjalanan waktu, bibit syirik khafy ini pun tumbuh dan mekar, bercabang-cabang, mengakar dan berkembang biak menjadi syirik jaly. Mereka telah berpengharapan penuh dengan menyembah patung Lata, tak lagi sekedar kumpul-kumpul mengenang kewaliannya. Bila kita tarik benang merah ke masa sekarang, gambaran serupa banyak bertebaran di sekitar masyarakat kita. Orang-orang ahli tarekat dan mereka yang cenderung kepada faham tasawuf kerapkali melakukan ziarah kubur, terutama kuburan wali songo. Betapa tipisnya akidah tauhid mereka! Betapa dekat perbuatan mereka dengan syirik khafy dan syirik jaly. Gambaran lain yang menunjukkan sisi kelemahan akidah, adalah begitu maraknya praktek perdukunan dan tayangan-tayangan penuh kesyirikan di televisi serta media cetak yang gemar memberitakan kisah-kisah misteri di tengah masyarakat kita. Begitu mudah mereka percaya dengan cerita-cerita tersebut. Padahal dalam satu hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sudah memperingatkan, siapa yang datang ke dukun dan membenarkan perkataannya, maka shalat orang tersebut selama 40 hari tidak diterima. Banyak hal yang berkaitan dengan tauhid dan akidah yang dibicarakan dalam dua jilid buku ini hingga masalah-masalah yang mendetail dan menyeluruh. Buku ini merupakan panduan bagi mereka yang ingin berpegang kuat pada Akidah Ahlus-Sunnah wal Jama’ah. 151,152,153,154. SYARAH RIYADHUS SHALIHIN Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Jilid 1 : Rp. 138.000,Jilid 2 : Rp. 162.000,Jilid 3 : Rp. 140.000,Jilid 4 : Rp. 126.000,Jilid 1/1080 hlm/besar-hrd-cv Jilid 2/1248 hlm/besar-hrd-cv Jilid 3/1096 hlm/besar-hrd-cv Jilid 4/992 hlm/besar-hrd-cv Imam An-Nawawi Rahimahullah mengarang sebuah kitab yang sangat bagus dan bermanfaat tinggi, kitab Riyadush Shalihin. Dalam kitab ini terkumpul hadits-hadits yang shahih berkenaan dengan adab, baik yang berhubungan dengan manusia dan Allah Subhannahu wa Ta’ala. Beliau telah menyusun kitab tersebut dengan sangat sistematis. Banyak ulama telah mensyarah Riyadhus Shalihin. Sungguh kitab ini telah memberikan manfaat kepada jutaan manusia selama ratusan tahun, kitab yang penuh berkah. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Barangsiapa yang mengajak pada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun pahala mereka.” (Diriwayatkan Muslim) Bukti yang Anda baca ini merupakan salah satu dari sekian banyak syarah kitab Riyadhus Shalihin. Ada beberapa kelebihan yang terdapat dalam kitan Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Muhammad Al-Utsaimin Rahimahullah. Antara lain ialah bahasanya yang mudah dimengerti, sistematis, mendetail dan contoh-contoh yang beliau sangat kontekstual sehingga mudah untuk diamalan. Insya Allah, kita tidak meragukan keilmuan penulis dan pensyarah kitab ini. 155. SYARAH SHALAT ISTIKHARAH Dr. Ashim Abdullah Al-Qaryuti Rp. 9.500,148 hlm/sedang Bagaimana derajat hadist shalat istikharah? Kenapa shalat istikharah dilakukan? Apakah shalat istikharah memiliki waktu khusus? Berapa jumlah raka’atnya? Do’a apa yang dibaca di dalam shalat istikharah dan kapan membacanya? Apakah yang dilakukan setelah shalat istikharah? Apakah dipersyaratkan mimpi setelah shalat istikharah? Apa hikmah shalat istikharah? Insya Allah, buku kecil ini dapat menjelaskannya dengan tuntas. 156. TAFSIR AISYAH UMMUL MUKMININ Dr. Abdullah Abus-Su’ud Badr Rp. 23.000,274 hlm/besar Aisyah. Dialah sosok wanita shiddiqah, anak seorang shahabat yang berjuluk shiddiq. Dialah wanita muda dan cerdas yang mendampingi Rasulullah selama sembilan tahun, hidup bersama dalam naungan rumah tangga nubuwah dan wahyu Ilahi. Dialah wanita terhormat yang semakin terhormat karena teramat dicintai beliau. Suatu kehormatan yang takkan diperoleh wanita manapun. Cinta ini pula yang menghantarkannya ke posisi yang tinggi di kalangan umat, karena begitu banyak permasalahan seputar dunia wanita yang tidak diketahui ketetapan hukumnya, kecuali lewat Aisyah. Dia adalah duta Nabi kepada kaum hawa. Dengan kecerdasannya, dia menguasai sunnah Nabawy dan wahyu Ilahi, lalu menyebarkannya kepada umat. Bahkan sepeninggal beliau, Aisyah mengambil peranan yang sangat penting dalam menjawab berbagai masalah fiqhiyah, dengan jawaban yang lugas dan jelas. Berangkat dari status dan keadaannya ini, lalu ditambah lagi dengan kedalaman bahasan dan ijtihadnya, Aisyah tampil sebagai pakar tafsir Al-Qur’an, di samping shahabat-shahabat lain seperti Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dan lainlainnya. 157. TAFSIR IBNU QAYYIM Syaikh Muhammad Uwais An-Nadwy Rp. 80.000,778 hlm/besar-hrd-cv Kalau boleh dimisalkan Al-Qur’an yang ada di tangan umat Islam, ibarat sebuah taman asri nan indah menawan, yang setiap sudut dan bagiannya mengundang pesona bagi orang yang memang mengamatinya. Apalagi jika penjaga dan pemandunya adalah orang yang benar-benar handal dan relatif lebih tahu seluk-beluknya. Sehingga siapapun yang sudah masuk kesana, seakan tak ingin keluar lagi, karena disamping terpesona oleh keindahannya, dia juga mendapat penjelasan dari sang pemandu yang mahir. Kita adalah para pengunjung taman Al-Qur’an yang hendak masuk ke dalamnya untuk menikmati lekuk-liku pesona dan keindahannya dari pintu gerbang Al-Fatihah hingga ke ujung An-Nas. Di sana kita mendapat uraian dari pemandu yang bobot keilmuan dan profesionalitasnya tak perlu disangsikan lagi, dialah Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Diawali uraian tentang Al-Fatihah, kita diajak menelusuri berbagai hakikat mengenai Asma’ Allah, kehidupan dunia dan akhirat, ubudiyah, kebenaran dan kebatilan, tauhid, hidayah dan segala aspek kehidupan orang Mukmin maupun kafir. Bahkan tidak jarang disertai pula uraian tentang detail-detailnya dari sisi linguistik. Yang pasti, di sini pembaca dibawa Imam Ibnu Qayyim untuk menapaki jalan yang terus menanjak, hingga sampai ke titik kulminasi, yang tercermin dalam uraian surat al-Falaq dan An-Nas. Di bagian inilah pembaca dapat merasakan sebuah keteduhan, kenikmatan dan kesenangan yang sulit dilukiskan, sehingga segala kepenatan menjadi sirna, terobati oleh kepuasan hati bersifat internal dan rahmat serta asy-syifaa’ yang bersifat eksternal yang datangnya dari Allah. Karena itu, Anda belum terpuasi jika tidak membaca buku ini hingga ke huruf terakhir yang terkandung di dalamnya. 158. TAFSIR JUZ AMMA Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rp. 72.000,536 hlm/besar-hrd-cv Seseorang tidak akan mungkin ingat dengan Al-Qur’an melainkan jika dia mengetahui maknanya. Karena orang yang tidak mengetahui makna sama dengan orang yang tidak membaca.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab, kecuali dongengan bohong belaka....”(Al-Baqarah: 78) Dengan kata lain, hanya sekedar membaca saja. Oleh sebab itu, seharusnya bagi setiap Muslim antusias mengetahui makna Al-Qur’anul Karim sehingga mampu menyerap manfaat darinya dan menjadi orang yang mengikuti atsar para salaf. Mereka tidak melewati sepuluh ayat sebelum mereka mendalaminya dengan berbagai ilmu dan amal yang ada di dalamnya.Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah berkata, “Seyogyanya bagi para penuntut ilmu antusias dalam setiap kesempatan berinteraksi dengan masyarakat umum untuk menyampaikan ayat dari Kitabullah, lalu menafsirkannya. Apalagi surat-surat yang banyak diulang pembacaannya bagi masyarakat seperti surat Al-Fatihah. Karena jika Anda bertanya kepada masyarakat mengenai makna Al-Fatihah, maka mereka kebanyakan tidak mengetahui sedikit pun.” “Kami memilih juz ini (Juz ‘Amma), karena banyak dibaca dalam berbagai shalat. Maka, akan lebih bagus jika diketahui berbagai makna juz ini. Al-Qur’an diturunkan untuk tiga hal: (1) Ibadah dengan membacanya, (2) Menadaburi berbagai maknanya, dan (3) Mengambil pelajaran darinya.” Tafsir Juz ‘Amma Syaikh Al-Utsaimin ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan ungkapan, pendalaman makna, menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, Al-Qur’an dengan Al-Hadits, jauh dari basa-basi, memberikan cukup peringatan dan nasehat. Di dalam tafsir ini, yang mulia Rahimahullah menggabunggkan antara penjelasan tentang makna dan memberikan nasehat dengan Kitabullah yang teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. 159. TAMAN ORANG-ORANG JATUH CINTA DAN MEMENDAM RINDU Ibnu Qayyim Al Jauziyyah Rp. 48.000,468 hlm/besar Ibnu Qayyim Al Jauziyyah hidup pada abad kedelapan hijriah. Terkenal sebagai ulama shalih dari guru yang shalih pula, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Ia seorang ahli hukum Islam dan psikolog yang pakar mengenai cinta. Dalam bukunya ini, kita diajak menyelami problematikan cinta dan rindu serta seluk beluknya. Dengan kajian yang utuh dan jauh dari syubhat, beliau mampu menampilkan hakikat fitrah cinta dua anak manusia yang berlainan jenis. Di antaranya ia berkata,”Cinta merupakan cermin bagi seseorang yang sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemahlembutan dirinya dalam citra kekasihnya. Karena sebenarnya, ia tidak jatuh cinta kecuali terhadap dirinya sendiri.” Buku ini layak dikonsumsi semua jenjang usia. Sangat membantu dalam urusan agama yang dapat mendatangkan kemaslahatan di dunia dan akhirat. Di antara dua puluh sembilan bab bahasan, dibicarakan tentang istilah-istilah cinta dan tanda-tandanya, pembagian-pembagian cinta serta motif-motifnya, hukum-hukum, dan kaitan-kaitannya, cinta yang benar dan cinta yang merusak. Yang kesemuanya di dukung dengan butir-butir tafsir ayat, hadits-hadits Nabai, masalah-masalah fiqih, atsar orang-orang salaf, syair dan gejala-gejala alam, sehingga diharapkan bisa memberikan kepuasan bagi pembaca dan pesona bagi yang melihatnya. 160. TAMASYA KE SURGA Ibnu Qayyim al-Jauziyyah Rp. 64.000,570 hlm/besar-hrd-cv Buku Hadil Arwaah ila Biladil Afraah (Tamasya ke Surga) ini, adalah hamparan kasih sayang Allah Azza wa Jalla yang tak bertepi. Dengan keluasan rahmat-Nya itu, seorang hamba yang memiliki iman sekecil atom atau dosa berkarat dimasukkan surga dan diberikan kekayaan sepuluh kali lipat raja-raja di dunia dengan syafa’at Ar-Rahman. Sebaliknya, sekalipun seseorang memiliki amal shalih sebanyak tujuh puluh nabi, tidak akan cukup baginya memasuki surga Ar-Rahman, jika hanya mengandalkan amalnya dan mencampakkan rahmat Allah. Sungguh kenikmatan-kenikmatan surga yang tidak sedikit pun terlintas dalam benak manusia dan tiada-tara bandingnya, tidak dapat dicicipi sekalipun dengan amalan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Bagaimana bisa dibayangkan, rumah penghuni surga yang dibangun Allah dengan Tangan-Nya sendiri berbentuk istana. Yang materi batu batanya emas dan perak, yang atapnya Arasy Ar-Rahman, yang pepohonannya dari emas dan perak sebening kaca; yang buah-buahannya lebih lembut dari keju dan lebih manis dari madu; yang sungaisungainya mengalirkan susu, madu dan arak yang tidak memabukkan; yang kebagusan wajah penghuninya seperti rembulan dengan umur tiga puluh tiga tahun; yang kendaraannya kuda dan unta bersayap yang terbang mengantarkan kemana pun mereka suka; yang istri-istri mereka bidadari yang disucikan dan cantik jelita; dan segala kenikmatan yang tidak terbayangkan. Apalagi bila Allah menyingkap tirai-Nya, dan terlihatlah Wajah-Nya Yang Mahaagung sebagai nikmat nomor satu yang mengatasi segala nikmat di surga. Itulah sekelumit gambaran dari enam puluh sembilan bab pembahasan surga terlengkap karya Imam Ibnu Qayyim AlJauziyyah Rahimahullah. Buku ini memuat banyak sekali hadits-hadits yang marfu’ kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, atsar-atsar mauquf para sahabat, misteri-misteri yang ada dalam ayat-ayat Al-Qur’an, kata-kata mutiara, penjelasan terhadap berbagai masalah dan penggugah terhadap prinsip-prinsip Asma’ dan Sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika pembaca membacanya, maka imannya meningkat dan surga terlihat dengan sejelasjelasnya olehnya. Seakan-akan ia menyaksikan surga dengan mata kepalanya. Buku ini mengantarkan orang-orang yang bernyali kuat kepada taman-taman indah di surga dan menuntun orang yang bersemangat tinggi kepada kehidupan asri di mahligai-mahligai megah di surga. Insya Allah, Andalah orangnya. Amin. 161.TANDA & BUKTI CINTA Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rp. 6.000,80 hlm/saku Jika cinta semakin kuat, maka pengorbanan itu dilakukan dengan suka rela dan penuh keridhaan. Jika cinta itu tertanam di dalam hati secara mantap, maka pengorbanannya sudah menjadi tuntutan dan permintaan, yang seakanakan harus diambilnya dari orang yang dicintai. Kalau perlu dia harus mengorbankan nyawanya demi orang yang dicintai, seperti pengorbanan para shahabat tatkala melindungi diri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam peperangan, sekalipun untuk itu mereka harus mati terbujur di sekeliling beliau. Dikatakan dalam sebuah syair. “Kupunya sekeping hati yang ditebari cinta karena cinta dia rela menghadapi penyiksa cinta menebus dirimu dengan pengorbanan jiwa kan kutebus pula dengan sesuatu di atas jiwa.” 162. TANGISAN WANITA YANG BERTAUBAT Majdi Muhammad Asy-Syahawi Rp. 23.000,204 hlm/sedang Allah menghimbau para hamba-Nya, baik laki-laki maupun perempuan, yang shalih dan shalihah untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya di beberapa ayat dalam Al-Qur’an dan Al-Karim. Sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Salam juga memerintahkan di beberapa hadits kepada para Shahabat dan umatnya untuk bertaubat dan kembali kepada-ya dari segala dosa. Kita semua harus berintrospeksi diri dari kekeliruan dan kesalahan yang telah kita perbuat. Danbersegeralah untuk bertaubat, janganlah kita menunda-nunda taubat, karena hal itu akan mengeraskan hati, sehingga -na’udzu billahditutup hati kita oleh Allah yang menjadikan tertolaknya nasihat. Dua buah mata yang tersentuh oleh api neraka, salah satunya adalah menangis karena takut kepada Allah. Di depan pembaca sebuah buku yang berjudul Tangisan Wanita yang Bertaubat yang berisi tentang beberapa kisah dan pelajaran yang sangat berharga dan kita berharap termasuk dalam godaan mereka. 164. TASYABBUH YANG DILARANG DALAM FIKIH ISLAM Jamil bin Habib Al Luwaihiq Rp. 82.000,582 hlm/besar-hrd-cv Tasyabbuh atau sikap latah seseorang yang membebani diri untuk menyerupai kaum dengan segala sifat-sifat mereka adalah dilarang dalam syariat Islam. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: (khot) “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia adalah bagian dari mereka.” (Diriwayatkan Ibnu Majah) Kehidupan kaum Muslimin di zaman ini telah banyak menyerupai orang-orang kafir kalangan Nasrani dan Yahudi, juga para ahli bid’ah, orang-orang fasik, dan ahli maksiat. Tidak jarang perkara tasyabbuh ini menjadikan seorang Muslim mencintai orang-orang kafir dan para pelaku berbagai kemaksiatan. Bahkan ada sebagian orang-orang Muslim merasa bangga bertasyabbuh kepada mereka. Na’udzu billah min dzalika. Buku ini merupakan tesis para Prgram Pasca Sarjana Syari’ah, Fakultas Syari’ah dan Studi-studi Islam di Universitas Ummu al-Qura, Makkah Al Mukarramah dalam rangka meraih gelar tingkat master dengan predikat mumtaz (cum laude). Jamil bin Habib Al Luwaihiq, selaku penulis membentangkan aspek teoritis tentang tasyabbuh yang dilarang dengan dilengkapai golongan-golongan yang dilarang melakukan tasyabbuh pada mereka serta berbagai hikmah pelarangan tersebut. Keunggulan buku ini mencakup tujuh puluh enam permasalahan tasyabbuh dalam fiqih Islam. Di antaranya perkara tasyabbuh dalam: thaharah dan bejana-bejana, adzan dan waktu-waktu shalat, tata cara shalat, masjid, hari-hari besar, jenazah, puasa, haji, makan, minum, salam dan duduk. Demikian pula tasyabbuh dalam pakaian dan perhiasan, adab, maupun membierkan nama-nama asing pada anak-anak kaum Muslimin dan kebiasaan bersandar kepada kalender Miladiah dan bukan kalender Hijriah, Insya Allah, berbagai bentuk perkara tasyabbuh yang telah membudaya di tengah kaum Muslimin tergambar jelas dalam buku ini. Kepada Allah jualah kita memohon pertolongan dan hidayah-Nya. 165. TELEPON CINTA Ummu Abdirrahman Binti Abdillah Rp. 11.500,112 hlm/sedang Cinta itu meskipun yang mengalaminya merasa nikmat, tetapi ia termasuk siksaan yang terberat, seorang penyair bersenandung: “Tak seorang pun di muka bumi yang lebih sengsara dari seorang yang sedang dilanda cinta, meskipun ia mendapati cinta itu manis rasanya. Setiap saat engkau lihat ia selalu menangis, entah karena enggan berpisah atau karena rindu yang membara. Jika sang kekasih jauh, ia menangis karena rindu, jika dekat ia menangis karena takut berpisah.” Buku yang ada di tangan pembaca ini, menuangkan kisah pertaubatan gadis dari cinta yang menyengsarakannya pada cinta yang membuatnya bahagia. Mulanya berat. Berkali-kali ia gagal. Tetapi akhirnya, atas pertolongan Allah ia bertemu dengan seorang Muslimah yang menuntunnya dengan nasihat-nasihat emas. Kini. ia telah memiliki cinta sejati, cinta kepada Ilahi Rabbi. Pembaca, sungguh Andapun dapat mengikuti jejaknya. Rasakanlah, betapa tenangnya jiwamu ketika telah mendapatkan cinta-Nya. Dan mulailah kelana cintamu pada-Nya dengan mengambil pelajaran dan mempraktekan nasihat-nasihat yang ada di buku ini. 166. TERUNTUK PENDAMPING HIDUPKU Abdul Malik bin Muhammad Al-Qasim Rp. 10.000,116 hlm/sedang Suamiku tercinta... Rumah kita kosong dari nuansa ke-imanan...aku ingin engkau membacakan untuk kami hadits dari kitab Riyadhus Shalihin setiap hari, atau mendengarkan suaramu yang lantang mengisahkan Sirah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari kitab-kitab sirah, kapan engkau akan memulainya?! Jangan katakan besok...akan tetapi hari ini aku akan siapkan untukmu kitabnya. Biarkan kami mendengarkan suaramu serta menikmati duduk bersamamu, dan anak-anak kita semuanya bergembira dengan sikap kebapakanmu. Istriku... Semoga engkau mendapatkan pahala dari Allah Azza wa Jalla, kemudian terima kasih dariku atas suratmu yang telah membangunkanku dari kelalaianku!! Sungguh, firman Allah dan sabda Nabi-Nya mengena di hatiku lalu menghapus karat-karatnya serta menerangi jalanku. Beginilah sebenarnya nasihat yang tulus dan kata-kata yang ikhlas...jazaakillah khairan!! 168. TUNTUNAN TANYA-JAWAB AKIDAH, SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rp. 75.000,658 hlm/besar-hrd-cv Buku Fatawa Arkanul Islam ini merupakan kumpulan fatwa-fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah. Di dalamnya memuat problematika seputar akidah, shalat, zakat, puasa, dan haji; yang sering membuat bingung sebagian besar kaum Muslimin. Di buku ini beliau memberikan fatwa-fatwa yang sangat transparan. Berittiba’ (mengikuti tuntunan) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam merupakan urat nadi yang masyhur dalam setiap jawaban-jawaban yang diberikan Syaikh Utsaimin. Sudah sepatutnya buku ini menjadi panduan setiap Muslim untuk lebih mengetahui Arkanul Islam sebagai fondasi mereka dalam beragama. 169.UJIAN HATI Dr. Nashir bin Sulaiman Al-Umar Rp. 6.000,96 hlm/saku Hati yang didalamnya terdapat dua materi adalah hati yang imannya belum mantap dan pelitanya belum menyala. Ia belum memurnikan dirinya untuk kebenaran yang karenanya Allah mengutus para rasul. Ia adalah hati yang berisi materi kebenaran dan hal yang sebaliknya. Terkadang ia lebih dekat dengan kekafiran daripada dengan keimanan. Dan pada kali lain, ia bisa lebih dekat dengan keimanan daripada dengan kekafiran. Karena itu, ia akan dikuasai oleh yang memenangkan pergaulan antara keduanya. 170. USTADZ GADUNGAN Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid Rp. 17.000,176 hlm/sedang Di tengah kehidupan, khususnya dikota-kota besar, agama kerapkali menjadi pilihan terakhir dalam mencari ketenangan batin. Banyak orang yang merasakan kekeringan ruhani dan haus akan ilmu agama. Betapa realita kehidupan cenderung memiskinkan ruhani mereka. Dalam pencarian ini mereka memilih beragam metode yang dapat menghilangkan dahaga nurani mereka. Kecenderungan masyarakat yang haus secara ruhani ini, didiringi dengan munculnya ustadz-ustadzmuda yang menawarkan santapan ruhani dan majlis-majlis zikir yang bernuansa menyelisihi Sunnah. Hingga pada akhirnya kalangan awam tidak begitu peduli akan “air” yang dihidangkan oleh ustadz-ustadz tersebut. Yang penting, ruhani yang kering dapat terpuaskan. Karenanya tidak mengherankan jika sekarang ini bergentayangan akidah-akidah bid’ah yang berbau kesyirikan. Sebagian besar umat dengan mudahnya meyakininya sebagai bagian dari ajaran agama. Ustadz-ustadz tersebut seakan tidak peduli akan hal ini. Entah karena taqlid buta atau kebodohan diri. Mereka hanyut oleh popularitas, materi dan sanjungan dari pengikutnya. Mereka mendengarkan kritik seperti layaknya orang yang lapang dada, namun keras kepala, dan tidak mau merubah amalan-amalan yang bertentangan dengan Sunnah. Pantaskah mereka disebut sebagai ustadz? Apa saja yang harus dipenuhi oleh ustadz, walaupun dengan bermacam dalih? Sehingga tidak semua orang dapat mengaku dirinya ustadz atau dipanggil ustadz. Tidak semua orang yang mengaku ulama dapat berfatwa dan diikuti tindak-tanduknya. Kita harus kritis terhadap ustadz-ustadz dan para ulama yang menyampaikan dakwah yang tidak bermanhaj Nabawiyah. Di samping perlu mengetahui latar belakang kehidupan dan pendidikan, serta misi-misi yang diembannya. Sehingga kita tidak mudah terperangkap oleh orang yang disebut ustadz atau mengaku sebagai ulama. Walaupun, dari segi kehidupan di orang yangbaik. Semua ini untuk mencegah agar tidak ada umat yang tersesat dan disesatkan. Karena sebaik-baik petunjuk adalah yang selaras dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta contoh dari para shahabat, sebagai potret generasi terbaik umat ini. Sebagaimana pujian yang diberikan oleh Allah dan RasulNya. 171. VIRUS SYIAH SEJARAH ALIENISME SEKTE Dr. Ihsan Ilahi Dhahir Rp. 17.500,232 hlm/sedang Syi’ah adalah “anak emas” Yahudi. Orang-orang Syi’ah menggunakan kata “persatuan dan penyatuan” untuk menjelaskan jati dirinya, membongkar identitasnya, dan membuang topeng dari wajahnya. Sudah sekian lama, orang-orang Syi’ah menebar virus melalui buku-buku yang berhiaskan kebatilan dan kepalsuan.Tentang Allah Ta’ala, mereka berkata bahwa Dia mengalami kondisi al-bada’ (lupa dan tidak tahu). Tentang Al Qur’an, mereka berkata bahwa Al Qur’an telah dirubah. Tentang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Wallam, mereka berkata bahwa Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu dan anak keturunannya itu lebih baik dari beliau. Tentang para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang merupakan pembela agama ini, mereka berkata bahwa para sahabat adalah orang-orang pengkhianat dan murtad. Padahal, di antara para pembela Islam tersebut terdapat tokoh-tokoh besar, seperti: Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, dan istri-istri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang merupakan Ummahatul Mukminin. Dengan transparan buku ini menjelaskan bahwa Syi’ah adalah boneka Yahudi, yang dendam dan dengki kepada kaum Muslimin. Sebagaimana tercermin dalam aqidah Syi’ah tentang Allah Ta’ala, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salla, para sahabat beliau, dan istri-istri beliau yang merupakan Ummahatul Mukminin. Demikian halnya kebohongan dengan nama taqiyah, adalah slogan seluruh orang-rang Syi’ah.Mereka mengakuinya sebagai perbuatan yang paling baik dan ibadah kepada Allah yang paling agung. Disertai pula pembahasan tentang aqidah imam-imam mereka, prinsip-prinsip sekte tersebut dan latar belakang konflik antara mereka dengan Ahlus Sunnah. Semua dijelaskan penulis dengan gamblang, berpatokan kepada referensi, terinci, dan tidak menyebutkan sesuatu tentang Syi’ah, melainkan dari buku-buku dan perkataan mereka sendiri, tentunya dengan daya dan upaya dari AllahTa’ala semata. 172. WAHAI IBU MAAFKAN ANAKMU Abu Zubeir Hawary Rp. 12.500,168 hlm/sedang Diriwayatkan bahwa Abdul Qadir Al-Jailani berkata, “Saya teguh pada prinsipku karena sejak dini saya dididik untuk jujur. Peristiwanya terjadi tatkala saya pergi dari Makkah menuju Baghdad, dengan tujuan untuk mencari ilmu. Ibuku memberiku bekal empat puluh dinar untuk keperluan anggaranku. Ibuku menjanjiku agar jujur. Tatkala rombongan kami tiba di daerah Hamda, tiba-tiba ada segerombolan perampok yang merampas semua harta dalam kafilah kami. Salah seorang di antara perampok itu menghampiriku seraya bertanya, “Apa yang engkau punya?” Saya menjawab, “Uang empat puluh dinar.” Dia mengira saya bercanda sehingga dia pun meninggalkanku. Rupanya ada orang lain di antara mereka yang melihatku. Dia bertanya, “Apa yang engkau punya?” Saya memberitahukan apa yang kumiliki. Dia membawa diriku menghadap ke pemimpin mereka, lalu menanyaiku. Saya memberitahu apa yang kumiliki. Dia bertanya, “Apa yang membuatmu berkata jujur?” Saya menjawab, “Ibuku menjanjiku untuk berlaku jujur, sehingga saya takut untuk mengkhianati janjinya.” Tiba-tiba ada rona ketakutan menghantui pemimpin perampok itu. Lalu dia berteriak lantang sambil mencabik-cabik bajunya dan berkata, “Engkau takut mengkhianati janji ibumu, tapi saya tidak takut mengkhianati janji Allah.” Lalu dia memerintahkan untuk mengembalikan harta yang diambil dari kafilah, dan berkata, “Saya bertaubat kepada Allah karena dirimu.” 173. WANITA-WANITA ISTANA Ahmad Khalil Jam’ah Rp. 41.000,428 hlm/besar Tahukah Anda siapa Fathimah binti Abdul Malik? Dia adalah putri khalifah, saudari khalifah, dan suaminya adalah seorang khalifah. Dia seorang wanita utama, fasih, alim, aktif menjalankan agama, dan ahli hadits. Dia seorang yang setia kepada suaminya, Umar bin Abdul Aziz. Baik dalam kemewahan dan kesempitan hidup. Pasangan suami istri yang terkenal zuhud walaupun kekhalifahan di tangan mereka. Kedudukan seseorang di sisi Allah hanya dilihat sejauh mana ketakwaan masing-masing pribadi, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak ada diskriminasi dalam Islam. Banyak wanita yang hidup dalam naungan sejarah Islam yang menduduki peran penting di zamannya, yang menggores sejarah dengan tinta emas. Mereka berperan dalam segala bidang dengan prestasi yang menakjubkan. Di antara mereka ada hali agama, militer, politik, sastra, dan lainnya. Namun, sayangnya banyak hal-hal yang sengaja dikaburkan, diuah, ditambah, bahkan dihilangkan dari sejarah tersebut. Dalam buku ini seorang penulis sejarah Islam yang tidak asing lagi, Ahmad Khalil Jam’ah, memaparkan biografi tentan wanita-wanita besar yang hidup dalam istana para khalifah, khususnya yang hidup di dunia Arab, baik di zaman Islam maupun sebelum zaman Islam. Penulis mencoba membersihkan debu-debu dan kotoran yang menutupi sejarah para tokoh wanita ini, yang banyak dilakukan oleh para penyair dan para budak. Biasanya para penyair, penyanyi, dan budak wanita sengaja melakukan pencemaran terhadap tokoh wanita ini dikerenakan oleh kedengkian dan bayaran uang. Sejarah laksana mata air yang semakin jauh dari sumbernya maka semakin keruh dan berkurang kebeningannya. Dalam buku ini kita dapat melihat kebeningan dan kesejukan dari mata air sejarah, tentang wanitawanita yang berperan dalam istana para khalifah. 174. WANITA YANG DIJAMIN SURGA Ahmad Khalil Jam’ah Rp. 55.000,- 492 hlm/sedang-hrd-cv “Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan,’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orangorang yang benar dan sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (al-Ankabut: 2-3) Buku ini menyajikan sisi-sisi kehidupan beberapa shahabiyah yang dijamin masuk surga. Boleh jadi muncul komentar,”Alangkah beruntungnya mereka, alangkah bahagianya mereka, karena masuk surga tanpa disentuh api neraka.” Tapi Anda jangan terburu berandai-andai dan menganggap bahwa mereka mendapatkan kabar gembira tanpa perjuangan, pengorbanan harta dan jiwa. Coba perhatikan apa yang dilakukan Ummu Ammarah sewaktu Perang Uhud, tatkala banyak orang-orang Muslim lari kocar-kacir diserang musuh. Sementara di dekat Rasulullah hanya ada beberapa orang saja. Shahabiyah ini membalut luka yang cukup parah di lengan anaknya, dan setelah itu dia menyuruh anaknya untuk bertempur lagi. Bahkan dia juga tidak tinggal diam. Sampai-sampai dia mendapatkan luka yang menganga di bahunya, hingga jatuh pingsan. Setelah siuman, dia tidak menanyakan keadaan suami dan anaknya, tapi dia menanyakan keselamatan Rasulullah. Bahkan dalam peperangan untuk menumpas Musailamah Al Kadzdzab, salah satu tangan tertebas senjata musuh hingga putus. Tidak sebatas itu saja. Sebelum peperangan meletus, salah seorang anaknya mendapat siksaan yang terperikan saat diinterogasi Musailamah. Satu demi satu anggota tubuhnya dipotong hingga akhirnya mati syahid. Yang pasti, kita layak meneladani kesabaran, keteguhan iman, perjuangan dan sepak terjang mereka dalam membela Islam. 175. YA ALLAH BERILAH AKU ANAK Abdullah bin Abdurrahman Ar-Ruzaihy Rp. 5.000,120 hlm/saku Sebagian karunia terbesar adalah yang salih. Karena anak yang salih dapat memberi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun, tidak semua pasangan dikaruniai anak. Buku ini berisi nasihat dan terapi bagi mereka yang belum dikaruniai keturunan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:”Ya Rabbi, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik.” (Al-Anbiya:89) 176. ZUHUD CAHAYA QALBU Al-Imam Ahmad bin Hambal Rp. 50.000,462 hlm/besar-hrd-cv Dari Thawus, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Zuhud di dunia akan me-nenangkan hati dan badan, sedangkan kesenangan kepada dunia memanjangkan kekhawatiran dan kesedihan.” Dari Al-Qamah bin Martsad, dia berkata, “Sekiranya seluruh penghuni bumi menangis, maka air mata mereka tidak dapat menyamai air mata Daud Alaihis-Salam ketika beliau melakukan kesalahan. Sekiranya air mata seluruh penghuni bumi dan Daud dikumpulkan, maka hal itu tidak dapat menyamai air mata Adam Alaihis-Salam ketika beliau diturunkan dari surga.” Dari Muhajir Al-Amiry, dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata, “Sesuatu yang paling kutakuti atas diri kalian ialah dua hal: Angan-angan yang panjang dan mengikuti hawa nafsu. Angan-angan yang panjang dapat melalaikan akhirat, sedangkan mengikuti hawa nafsu dapat menghalangi dari kebenaran. Ingatlah, sesungguhnya dunia ini akan ditinggalkan dan akhirat akan datang. Masing-masing di antara dunia dan akhirat memiliki anak. Jadilah kalian anakanak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia, karena pada saat sekarang ada amal dan tidak ada hisab, sedangkan esok ada hisab tidak ada lagi amal.” Abu Muslim Al-Khaulany berkata, “Zuhud di dunia itu bukan dengan cara mengharamkan yang halal dan mengabaikan harta, tapi zuhud di dunia itu ialah apa yang ada di tangan Allah lebih kuat dari apa yang ada di tanganmu, dan jika engkau ditimpa musibah, engkau adalah orang yang paling mengharapkan pahalanya dan simpanannya, sekiranya saja musibah itu tetap menimpamu.” Dan masih banyak sentuhan-sentuhan zuhud dari lautan hati yang membentang luas, yang dapat Anda serap dari kitab karangan seorang imam besar, Ahmad bin Hanbal, kitab paling bagus dari seluruh kitab tentang zuhud. BUKU BARU 01. SIKAP AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH TERHADAP AHLI BID’AH DAN PENGIKUT HAWA NAFSU JILID 1 Dr. Ibrahim bin ’Amr Ar-Ruhali Rp. 83.000,540 hlm/besar-hrd-cv Bagaimanakah sikap Ahlussunnah wal Jama’ah dari tindakan pengafiran, pemfasikkan, laknat, dan penerimaan amal ahli bid’ah di sisi Allah serta ketentuan tobat mereka? Bagaimanakah sikap Ahlussunnah wal Jama’ah terhadap hukum shalat di belakang ahli bid’ah, mengadakan pernikahan dengan mereka, makan sembelihan mereka, membesuk mereka yang sakit, menyelenggarakan jenazah mereka, dan hukum waris mereka? Buku ini merupakan panduan berinteraksi kaum Muslimin di zaman sekarang terhadap para ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu. Dr. Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili, berupaya menjelaskan sikap-sikap para salaf terhadap para ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu dengan bersandar kepada nash-nash dari Kitabullah, As-Sunnah dan atsar-atsar dari para salaf. 02. MENJAGA KEMABRURAN SAAT ANDA BERHAJI & UMRAH Abdurrahman Al-Mukaffi Rp. 17.000,252 hlm/sedang Kemabruran adalah puncak cita-cita setiap jamaah haji dan umrah dengan surga sebagai balasannya. Sedangkan jalan ke surga terjal dan mendaki. Kemungkaran-kemungkaran saat berhaji dan umrah menghalang-halangi jalan ke surga. Dari kemungkaran akidah, ibadah, adab, akhlak, dan muamalah. Tidak sedikit jamaah yang tergelincir ke dalam dosa-dosa besar saat berhaji dan umrah. Atau adanya sikap sebagian jamaah yang meremehkan dosa-dosa. Baik karena ketidaktahuan maupun kesombongan tersebab menolak nasihat. Hanya dengan izin dan kehendak Allah Ta’ala, buku ini berupaya mengarungi jalan yang terjal dan mendaki dalam mencapai surga Allah saat berhaji dan umrah. Kenali dan jauhilah berbagai kemungkaran saat berhaji dan umrah. Songsonglah kemabruran dengan ikhlas dan ittiba’. Mohonlah surga-Nya dengan wajah-Nya dan kedekatan dengan kekasih yang terkasih dari cinta tertinggi dari semua makhluk, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. 3 & 4. KUMPULAN KULTUM SETAHUN Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub Jilid 1 : Rp. 114.000,Jilid 2 : Rp. 124.000,Jilid 1 : 852 hlm/besar-hrd-cv Jilid 2 : 852 hlm/besar-hrd-cv Kuliah Tujuh Menit, yang sering disingkat Kultum terangkum komplit dalam buku ini. Bulan-bulan dan bahkan harihari dalam setahun menurut penanggalan Hijriah, tersusun apik dalam materi-materi Kultum yang dibutuhkan umat untuk mendalami segala hal berkenaan dengan agamanya. Sebagaimana layaknya Kultum, setiap materi tidak lebih dari lima halaman dan tidak kurang dari tiga halaman berikut dalil-dalilnya dari Al Qur’an dan As Sunnah. Buku ini sangat cocok sebagai bacaan harian pribadi, para da’I, imam masjid, dan berbagai macam instansi yang cinta ilmu dan amal. Semoga Allah memberikan taufik-Nya. 5. BAGAIMANA RASULULLAH MENGAJARKAN AL-QUR’AN KEPADA PARA SAHABAT Dr. Abdussalam Muqbil Al-Majidi Rp. 116.000,662 hlm/besar-hrd-cv Buku ini menjelaskan seluk-beluk Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan Al-Qur’an kepada para shahabat dalam lima pasal: Pasal Pertama: Kepribadian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam Segi Pengajaran. Pasal Kedua: Metode Dasar Pengajaran Lafazh Al-Qur’an Al-Karim yang Dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada Para Sahabatnya. Pasal Ketiga: Bersatunya Metode Hafalan dan Tartil Al-Qur’an pada Metode Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Pasal Keempat: Metode Pengajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam Hal Menghimpun Al-Qur’an Al-Karim maupun Tulisan. Pasal Kelima: Pengajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Membaca Al-Qur’na Sesuai dengan beberapa Ahruf diturunkan. yang Siapa yang ingin membaca Al-Qur’an sebagaimana saat diturunkan oleh Jibril Alaihissalam kepada Rasulullah, dan diajarkan beliau kepada para shahabatnya, simak dan amalkan isi buku ini. 06.RINGKASAN KITAB ADAB Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub Rp. 92.000,586 hlm/besar-hrd-cv 1. ADAB MEMBACA AL-QUR’AN AL-KARIM DAN YANG BERKAITAN DENGANNYA 2. ADAB KETIKA MEMBERI SALAM 3. ADAB MEMINTA IZIN 4. ADAB KETIKA BERTEMU 5. ADAB ZIARAH 6. ADAB KETIKA BERTAMU DAN MENJAMU 7. ADAB DI DALAM MAJELIS 8. ADAB KETIKA BERBICARA 9. ADAB KETIKA MAKAN DAN MINUM 10. ADAB KETIKA BUANG HAJAT 11. ADAB KETIKA MASUK MASJID 12. ADAB KETIKA TIDUR 13. ADAB KETIKA BERPERGIAN 14. ADAB KETIKA MENJENGUK ORANG SAKIT 15. ADAB KETIKA BERPAKAIAN 16. ADAB KETIKA BERKENDARAAN DAN BERJALAN KAKI 17. ADAB DI JALAN 18. ADAB BERTETANGGA 19. ADAB KETIKA BERSIN DAN MENGUAP 20. ADAB KETIKA BERGAUL DENGAN SAUDARA 21. ADAB BERGAUL DENGAN ISTRI 22. ADAB KETIKA BERDO’A 7. MANA BANK SYARI’AH YANG ISLAMI? Wahid Abdussalam Baly Rp. 7.000,82 hlm/sedang Bank-bank syariah tumbuh menjamur. Bank-bank konvensional pun memiliki divisi syariah. Tetapi, mengapa bankbank syariah lebih banyak me-ngambil keuntungan dibandingkan bank konvensional? Apakah bank-bank syariah yang ada sudah benar-benar bebas dari transaksi ribawi? Ataukah hanya menjual label “syariah” tetapi tidak Islami? Insya Allah, buku ini akan menjelaskan dengan haq sekalipun terasa pahit.