RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 2 Ngemplak Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Menjelaskan pengertian tanah 2. Menyebutkan jenis-jenis tanah di Indonesia 3. Menyebutkan ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur 4. Menjelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian tanah 2. Menyebutkan jenis-jenis tanah di Indonesia 3. Menyebutkan ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur 4. Menjelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah Karakter peserta didik yang diharapkan : Disiplin, rasa hormat dan perhatian (respect) B. Materi Pelajaran Materi Reguler 1. Pengertian tanah Tanah merupakan lapisan kulit bumi yang paling luar (atas), terbentuk dari proses pelapukan batuan. 1 2. Jenis-jenis tanah di Indonesia antara lain: a. Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air (rawa) dan kekurangan unsur hara, sirkulasi udara tidak lancar, proses penghancuran tidak sempurna, kurang baik untuk pertanian. Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra Timur, dan Papua. b. Tanah mergel adalah tanah campuran dari batuan kapur, pasir, dan tanah liat yang dikarenakan hujan yang tidak merata. Banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara. c. Tanah kapur (renzina) adalah tanah yang terbentuk dari bahan induk kapur yang mengalami laterisasi lemah. Banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra. d. Tanah endapan atau tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk karena pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses pelarutan air. Jenis tanah ini merupakan tanah subur dan banyak terdapat di Jawa bagian utara, Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat dan selatan. e. Tanah terrarosa adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah dolina dan merupakan daerah pertanian yang subur. Daerah persebarannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra. f. Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuhan (bahan organik), berwarna hitam, sangat subur, cocok untuk pertanian. Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua. g. Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan gunung berapi. Jenis tanah ini sangat subur dan cocok untuk pertanian. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah Jawa, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera, dan Sulawesi. h. Tanah padzol adalah tanah yang terjadi karena temperatur dan curah hujan yang tinggi, sifatnya mudah basah, dan subur jika terkena air. Jenis tanah ini berwarna kuning keabu-abuan dan cocok untuk perkebunan. Banyak terdapat di pegunungan tinggi. i. Tanah laterit adalah tanah yang terbentuk karena temperatur dan curah hujan yang tinggi. Namun jenis tanah ini kurang subur dan banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. j. Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen dan tidak berstruktur. Jenis tanah ini kurang baik untuk pertanian karena 2 sedikit mengandung bahan organik. Banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. 3. Ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur a. Ciri-ciri tanah yang subur 1) Memiliki lapisan humus tebal Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus. Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan struktur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak. 2) Memiliki PH yang netral Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang seimbang, perlu diketahui PH normal tanah berada pada kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki PH 6.5 hingga 7.5. Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang. Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran yang tujuannya yaitu untuk mengembalikan PH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah bersifat terlalu basa (>PH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA (Amonium Sulfat). Dengan PH yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur hara dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah. 3) Memiliki tekstur lempung Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral sehingga tidak mudah hanyut terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi, manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam tanah dengan baik. 4) Dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman 3 Salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan memperhatikan vegetasi yang tumbuh diatasnya. Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang tumbuh maka semakin baik kualitas tanah tersebut. Ibaratnya seperti jika banyak gula maka akan semakin banyak semut, begitulah perumpamaan untuk mempermudah pemahaman mengenai hubungan antara kesuburan tanah dengan vegetasi. b. Ciri-ciri tanah yang tidak subur 1) Sedikit vegetasi yang dapat tumbuh Jika suatu tanah hanya memiliki sedikit tanaman yang tumbuh diatasnya baik secara kuantitas jumlah ataupun kuantitas jenis, itu menandakan bahwa tanah tersebut miskin unsur hara atau bisa juga memiliki unsur hara namun tidak beragam. Contohnya tanah yang hanya mengandung salah satu unsur hara maka hanya beberapa vegetasi yang mampu bertahan hidup. 2) Memiliki PH yang tidak netral Tanah yang memilki derajat PH yang terlalu asam atau terlalu basa juga tidak baik bagi tanaman. Seperti contoh jika PH suatu tanah dibawah 6 atau diatas 8 maka pertumbuhan tanaman yang tumbuh diatasnya tidak akan seimbang karena seringkali tanah mengalami keracuan unsur Al jika tanahnya terlalu asam dan akan memiliki kadar Ca dan Molibdenum tinggi jika terlalu basa. 3) Memiliki lapisan humus tipis Jumlah humus yang sedikit bisa menandakan telah terjadi pengikisan tanah oleh air atau erosi sehingga apabila kondisi seperti ini terus berlanjut tak tertutup kemungkinan lapisan bunga tanah yang kaya dengan bahan organik tersebut akan habis terkikis dan hanya menyisahkan lapisan tanah yang tidak subur dan miskin hara. Selain faktor erosi atau pengikisan oleh air, lapisan humus yang tipis juga bisa terjadi karena sedikitnya vegetasi yang tumbuh ditanah itu. 4. Permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah Faktor utama yang mengancam kelestarian tanah di Indonesia adalah makin meningkatnya erosi. Meningkatnya erosi dapat menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas (top soil) yang banyak mengandung unsur hara penyubur tanah. Erosi disebabkan penebangan hutan yang dilakukan secara sembarangan sehingga hutan menjadi gundul, air hujan tidak tersimpan lagi di hutan, dan mengikis daerah-daerah yang dilalui sehingga terjadilah erosi 4 tanah. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia semakin banyak sehingga lahan yang ada kebanyakan digunakan untuk perumahan dan industri seperti di pulau Jawa. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian sumber daya tanah adalah sebagai berikut: a. Mengadakan reboisasi pada daerah hutan yang gundul agar dapat berfungsi sebagai pengatur tata air. b. Mengadakan penghijauan pada ahan-lahan yang miring dengan jenis tanaman tahunan. Misalnya lamtorogung, kemlandingan, jambu mete, dll. c. Menyelenggarakan pertanian di daerah miring dengan membuat terasering atau sengkedan. d. Pemupukan diusahakan dengan pupuk kandang dan pupuk kompos agar tanah tidak tercemar limbah kimia. Materi Remidi 1. Ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur 2. Permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah Materi Pengayaan Mencari artikel dari berbagai sumber tentang metode pengawetan tanah untuk mempertahankan kesuburan tanah. C. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran D. Metode Pembelajaran Pembelajaran kooperatif teknik Card and Match (Memasangkan kartu) E. Media dan Bahan 1. Media a. Power point b. Papan tulis 2. Bahan a. Kertas asturo b. Spidol 5 F. Sumber Belajar 1. Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga. 2. Kusmiyati, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi dan Geografi SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira. 3. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/ciri-ciri-tanah-subur-dan-tidaksubur diunduh pada tanggal 8 Agustus 2016. G. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) • Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti Whiteboard, spidol marker, kertas lembar presentasi, kertas/alat pendukung presentasi, atau media pembelajaran lainnya. • Guru mengkondisikan kelas, memberi salam, berdoa bersama dan memeriksa kehadiran peserta didik (presensi). • Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan mengajukan pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari. Contoh: Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna! Sebutkan jenis hutan berdasarkan fungsinya! Sebutkan tiga kelompok fauna di Indonesia! • Guru memberikan motivasi dengan mencotohkan gerakan “coconut dance” (ice breaking) agar peserta didik lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. • Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran. • Guru menyampaikan lingkup penilaian, dan teknik penilaian yang akan digunakan. • Guru menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disampaikan selama pembelajaran. 6 b. Kegiatan Inti (60 Menit)) Tahap Pembelajaran Card and Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Match Tahap 1 Waktu • Peserta didik diarahkan oleh guru Menyiapkan potongan- untuk membaca buku paket IPS dan potongan kertas sebanyak buku jumah peserta didik yang ada keadaan dan persebaran jenis tanah di di dalam kelas; Indonesia. • pendamping materi 7’ tentang Guru menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. • Guru menyiapkan beberapa potongan kertas sebanyak jumlah peserta didik yang ada di kelas. Tahap 2 • Guru memberikan kartu yang Setiap peserta didik jumlahnya setengah dari jumlah siswa mendapatkan sebuah kartu di dalam kelas. Terdapat dua sisi, yaitu yang bertuliskan soal/jawaban. sisi kiri untuk pertanyaan dan sisi Tiap siswa memikirkan kanan untuk jawaban dari pertanyaan jawaban/soal dari kartu yang tersebut. dipegang. dipotong menjadi dua bagian dan Kemudian kartu 7’ tersebut dibagikan kepada peserta didik. Guru memberikan peserta didik kesempatan untuk kepada memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. Tahap 3 • Guru mengarahkan peserta didik untuk Setiap peserta didik mencari mencari pasangan pertanyaan dan pasangan kartu yang cocok jawaban dari kartu yang dipegang dengan kartunya.. dalam waktu yang telah ditentukan. 7’ Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (bahan organik) berpasangan dengan kartu yang bertuliskan soal “Pengertian tanah humus” 7 • Tahap 4 7’ Peserta didik yang dapat Setiap peserta didik yang mencocokkan kartunya sebelum batas dapat mencocokkan kartunya waktu mendapatkan penghargaan. sebelum batas waktu diberi poin. • Tahap 5 Peserta didik yang gagal menemukan Jika peserta didik tidak dapat pasangan kartu soal atau kartu mencocokkan kartunya dengan jawaban akan mendapatkan hukuman, kartu temannya (tidak dapat yang telah disepakati bersama. 7’ menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama • Tahap 6 Setelah satu babak, kartu 9’ setelah satu babak selesai, guru mengkocok lagi potongan-potongan dikocok lagi agar tiap siswa kartu soal atau kartu jawaban agar mendapat kartu yang berbeda setiap peserta didik mendapat kartu dari yang berbeda dari sebelumnya. sebelumnya, demikian seterusnya. Tahap 7 • Dalam pencarian kartu soal atau kartu Siswa juga bisa bergabung jawaban, peserta didik juga bisa dengan 2 atau 3 siswa lainnya bergabung dengan 2 atau 3 peserta yang memegang kartu yang didik yang memegang kartu yang cocok. cocok. Tahap 8 • Setelah Setelah semua peserta didik Guru bersama-sama dengan menemukan pasangan kartunya, guru siswa membuat kesimpulan menyimpulkan terhadap materi pelajaran. didik. • pendapat 5’ 11’ peserta Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru dan bertanya jika ada materi yang belum dipahami • Peserta didik yang telah mendapatkan pasangan kartunya, masing-masing memberikan perwakilan untuk mempresentasikan 8 didepan kelas. • Guru dan peserta didik bertanya jawab membahas soal yang belum dipahami peserta didik dan memberikan penguatan materi. Konfirmasi • Guru memberikan umpan balik serta penguatan positif terhadap hasil pekerjaan peserta didik. • Peserta didik yang aktif menerima penghargaan. • Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. • Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan • Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. c. Kegiatan Penutup (10 Menit) • Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran. • Melakukan penilaian kegiatan pembelajaran dengan memberikan evaluasi. • Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. • Tindak lanjut remidi dan pengayaan. • Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral. • Penugasan terstruktur: Jelaskan pengaruh persebaran tanah dalam kehidupan. • Guru menugaskan peserta didik untuk membaca materi berikutnya terkait masalah kependudukan dan upaya penanggulangannya. • Guru menutup kegiatan pembelajaran dan diakhiri dengan salam. 9 H. Penilaian 1. Teknik Penilaian a. Sikap (Disiplin, rasa hormat dan perhatian (respect) ) Observasi b. Pengetahuan Tes tertulis dalam bentuk uraian c. Ketrampilan Kinerja 2. Instrumen penilaian a. Sikap Lembar observasi dalam bentuk jurnal (terlampir) b. Pengetahuan Daftar pertanyaan (terlampir) c. Ketrampilan Lembar penilaian kinerja (terlampir) 3. Pembelajaran remedial Kegiatan pembelajaran remedial dengan pemanfaatan tutor sebaya melalui belajar kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait materi ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur yang belum tuntas. 3. Pembelajaran pengayaan Mencari artikel di majalah, surat kabar, dan internet terkait metode pengawetan tanah untuk mempertahankan kesuburan tanah. Yogyakarta, 11 Agustus 2016 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL Tri Worosetyaningsih, M.Pd Novita Sari NIP. 19710511 199703 2 001 NIM. 13416241007 10 Lampiran 1. Penilaian perkembangan sikap (Disiplin, rasa hormat dan perhatian (respect) ) JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP Sikap Disiplin Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : Melakukan No Sikap yang diamati Ya 1. Masuk kelas tepat waktu 2. Mengumpulkan tugas tepat waktu 3. Memakai seragam sesuai tata tertib 4. Mengerjakan tugas yang diberikan 5. Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6. Mengikuti diskusi sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7. Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8. Membawa buku teks pelajaran Tidak Jumlah Skor Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor X 100 = skor akhir Skor Tertinggi Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : < 55 11 Sikap Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : Melakukan No Sikap yang diamati Ya 1. Tidak ribut di dalam kelas 2. Memperhatikan penjelasan guru maupun teman 3. Mengacungkan tangan sebelum bertanya 4. Menghargai pendapat teman saat diskusi Tidak Jumlah Skor Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor X 100 = skor akhir Skor Tertinggi Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : < 55 12 2. Penilaian Pengetahuan a. Kisi-kisi soal No 1 Kompetensi Materi Dasar Mendeskripsikan kondisi Kondisi wilayah keadaan dan penduduk Indikator Soal Peserta didik Bentuk Jml Soal Soal Uraian 1 dapat dan Menjelaskan persebaran pengertian tanah jenis tanah di Indonesia Peserta didik 1 dapat Menyebutkan jenis-jenis tanah di Indonesia Peserta didik 2 dapat Menyebutkan ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur Peserta didik 1 dapat Menjelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah 13 b. Daftar Pertanyaan 1) Jelaskan pengertian tanah! 2) Sebutkan 3 jenis tanah di Indonesia! 3) Sebutkan 2 ciri-ciri tanah yang subur! 4) Sebutkan 2 ciri-ciri tanah yang tidak subur! 5) Jelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah! c. Kunci Jawaban 1) Tanah merupakan lapisan kulit bumi yang paling luar (atas), terbentuk dari proses pelapukan batuan. 2) Jenis-jenis tanah a. Tanah gambut b. Tanah humus c. Tanah vulkanis 3) Ciri-ciri tanah yang subur a. Memiliki lapisan humus tebal b. Memiliki PH yang netral 4) Ciri-ciri tanah yang tidak subur a. Sedikit vegetasi yang dapat tumbuh b. Memiliki PH yang tidak netral c. Memiliki lapisan humus tipis 5) Permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah Faktor utama yang mengancam kelestarian tanah di Indonesia adalah makin meningkatnya erosi. Meningkatnya erosi dapat menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas (top soil) yang banyak mengandung unsur hara penyubur tanah. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian sumber daya tanah adalah sebagai berikut: a) Mengadakan reboisasi pada daerah hutan yang gundul agar dapat berfungsi sebagai pengatur tata air. b) Mengadakan penghijauan pada ahan-lahan yang miring dengan jenis tanaman tahunan. Misalnya lamtorogung, kemlandingan, jambu mete, dll. c) Menyelenggarakan pertanian di daerah miring dengan membuat terasering atau sengkedan. d) Pemupukan diusahakan dengan pupuk kandang dan pupuk kompos agar tanah tidak tercemar limbah kimia. 14 Pedoman Penskoran Masing-masing soal memiliki bobot nilai 20 jadi scor 20 X 5 =100 3. Penilaian Remidi Kisi-kisi soal Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen Instrumen 1. Menyebutkan ciri-ciri tanah Penugasan Uraian • Sebutkan ciri-ciri yang subur dan tanah yang Terstruktur tanah yang subur dan tidak subur tanah yang tidak 2. Menjelaskan permasalahan subur! dan pelestarian sumber daya tanah Daftar Pertanyaan Remidi 1) Sebutkan ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur 2) Jelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah Kunci Jawaban: 1) Ciri-ciri tanah yang subur a. Memiliki lapisan humus tebal b. Memiliki PH yang netral c. Memiliki tekstur lempung d. Dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman Ciri-ciri tanah yang tidak subur a. Sedikit vegetasi yang dapat tumbuh b. Memiliki PH yang tidak netral c. Memiliki lapisan humus tipis 2) Permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah Faktor utama yang mengancam kelestarian tanah di Indonesia adalah makin meningkatnya erosi. Meningkatnya erosi dapat menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas (top soil) yang banyak mengandung unsur hara penyubur tanah. Erosi disebabkan penebangan hutan yang dilakukan secara 15 sembarangan sehingga hutan menjadi gundul, air hujan tidak tersimpan lagi di hutan, dan mengikis daerah-daerah yang dilalui sehingga terjadilah erosi tanah. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia semakin banyak sehingga lahan yang ada kebanyakan digunakan untuk perumahan dan industri seperti di pulau Jawa. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian sumber daya tanah adalah sebagai berikut: e. Mengadakan reboisasi pada daerah hutan yang gundul agar dapat berfungsi sebagai pengatur tata air. f. Mengadakan penghijauan pada ahan-lahan yang miring dengan jenis tanaman tahunan. Misalnya lamtorogung, kemlandingan, jambu mete, dll. g. Menyelenggarakan pertanian di daerah miring dengan membuat terasering atau sengkedan. h. Pemupukan diusahakan dengan pupuk kandang dan pupuk kompos agar tanah tidak tercemar limbah kimia. Pedoman Penskoran Untuk pertanyaan 1 total skor 35, pertanyaan 2 = 40, jadi jumlah skor = 75 4. Penilaian Pengayaan Kisi-kisi penilaian artikel Indikator Pencapaian Kompetensi Metode pengawetan tanah Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Penugasan untuk mempertahankan Mencari artikel Mencari artikel dari berbagai sumber kesuburan tanah. Tugas Carilah artikel di majalah, surat kabar, dan internet terkait metode pengawetan tanah untuk mempertahankan kesuburan tanah. 16 Penilaian Pembuatan Artikel No Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai dan rentang nilai 1 2 3 4 1-5 1-5 1-5 1-5 Jumlah Skor Nilai 1 2 Aspek yang dinilai: 1. Ketepatan pengumpulan :5 2. Kesesuaian materi :5 3. Kemampuan mencari sumber :5 4. Kerapihan :5 20 Jumlah skor 20 dikali 5 = 100 Keterangan: a. Ketepatan Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumulkan hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru. b. Kesesuaian Materi Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai dengan materi yang diberikan. c. Kemampuan Mencari Sumber Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas yang diberikan d. Kerapihan Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi 17 5. Penilaian Ketrampilan Penilaian untuk kegiatan diskusi No Nama Mengkomunikasikan Mendengarkan Berargumentasi Berkontribusi (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) Jml skor 20 1 2 Keterangan: a. Berdiskusi Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (ass0ciating) yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting, ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan (communication skill), mendengarkan (listening skill), ketrampilan beragumentasi (arguing skill), dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill). b. Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. c. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang eektif. d. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) kepada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. e. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 18 Skor terentang antara 1-5 1 : Amat Kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat Baik Penilaian presentasi hasil diskusi No Nama Mempresentasikan Menjelaskan Memvisualisasikan (1-5) (1-5) Merespon (1-5) (1-5) Jml skor 20 1 2 Keterangan: a. Presentasi menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri dari 3 aspek penilaian yakni ketrampilan menjelaskan, memvisualisasikan, dan merespon atau memberikan tanggapan. b. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan. c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara 1-5 1 : Amat Kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat Baik 19 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Petunjuk 1. Tentukan Ketua kelompok. 2. Baca petunjuk dan penjelasan dengan cermat. • Guru menyiapkan potongan-potongan kertas sebanyak jumah peserta didik yang ada di dalam kelas; • Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. • Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan Jembatan berpasangan dengan kartu yang bertuliskan soal “Kebutuhan umum/kolektif” . • Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. • Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. • Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. • Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. • Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran. 20