RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMP N 2 Ngemplak
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester
: VIII / 1
Jumlah Pertemuan
: 1 X Pertemuan
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar
: 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menjelaskan pengertian tanah
2. Menyebutkan jenis-jenis tanah di Indonesia
3. Menyebutkan ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur
4. Menjelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian tanah
2. Menyebutkan jenis-jenis tanah di Indonesia
3. Menyebutkan ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur
4. Menjelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah
 Karakter peserta didik yang diharapkan : Disiplin, rasa hormat dan
perhatian (respect)
B. Materi Pelajaran
Materi Reguler
1. Pengertian tanah
Tanah merupakan lapisan kulit bumi yang paling luar (atas), terbentuk dari
proses pelapukan batuan.
1
2. Jenis-jenis tanah di Indonesia antara lain:
a. Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu
tergenang air (rawa) dan kekurangan unsur hara, sirkulasi udara tidak
lancar, proses penghancuran tidak sempurna, kurang baik untuk pertanian.
Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra Timur, dan Papua.
b. Tanah mergel adalah tanah campuran dari batuan kapur, pasir, dan tanah
liat yang dikarenakan hujan yang tidak merata. Banyak terdapat di lereng
pegunungan dan dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa
Tenggara.
c. Tanah kapur (renzina) adalah tanah yang terbentuk dari bahan induk
kapur yang mengalami laterisasi lemah. Banyak terdapat di Jawa Timur,
Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
d. Tanah endapan atau tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk karena
pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses pelarutan air.
Jenis tanah ini merupakan tanah subur dan banyak terdapat di Jawa
bagian utara, Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat dan selatan.
e. Tanah terrarosa adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur. Jenis tanah
ini banyak terdapat di daerah dolina dan merupakan daerah pertanian
yang subur. Daerah persebarannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
f. Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuhan (bahan organik),
berwarna hitam, sangat subur, cocok untuk pertanian. Banyak terdapat di
Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua.
g. Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair
yang dikeluarkan gunung berapi. Jenis tanah ini sangat subur dan cocok
untuk pertanian. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah Jawa, Sumatra,
Bali, Lombok, Halmahera, dan Sulawesi.
h. Tanah padzol adalah tanah yang terjadi karena temperatur dan curah
hujan yang tinggi, sifatnya mudah basah, dan subur jika terkena air. Jenis
tanah ini berwarna kuning keabu-abuan dan cocok untuk perkebunan.
Banyak terdapat di pegunungan tinggi.
i. Tanah laterit adalah tanah yang terbentuk karena temperatur dan curah
hujan yang tinggi. Namun jenis tanah ini kurang subur dan banyak
terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.
j. Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen dan
tidak berstruktur. Jenis tanah ini kurang baik untuk pertanian karena
2
sedikit mengandung bahan organik. Banyak terdapat di pantai barat
Sumatra Barat,
Jawa Timur, dan Sulawesi.
3. Ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur
a. Ciri-ciri tanah yang subur
1) Memiliki lapisan humus tebal
Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat
ketebalan bunga tanah atau humus. Semakin tebal maka menandakan
tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara sehingga
tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk
melakukan proses fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai
tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang
tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini
disebabkan
struktur
lapisan
humus
berongga
sehingga
memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.
2) Memiliki PH yang netral
Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang
seimbang, perlu diketahui PH normal tanah berada pada kisaran 6
hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki PH 6.5 hingga 7.5.
Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk
tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang.
Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu
dilakukan
proses
pengapuran
yang
tujuannya
yaitu
untuk
mengembalikan PH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah
bersifat terlalu basa (>PH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang
yang terkandung pada pupuk ZA (Amonium Sulfat). Dengan PH
yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur
hara dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.
3) Memiliki tekstur lempung
Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi
untuk mengikat berbagai mineral sehingga tidak mudah hanyut
terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya
terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki
kandungan
pasir
yang
mencukupi,
manfaatnya
supaya
memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam
tanah dengan baik.
4) Dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman
3
Salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan
memperhatikan vegetasi yang tumbuh diatasnya. Semakin banyak
dan beragam jenis tanaman yang tumbuh maka semakin baik kualitas
tanah tersebut. Ibaratnya seperti jika banyak gula maka akan semakin
banyak semut, begitulah perumpamaan untuk mempermudah
pemahaman mengenai hubungan antara kesuburan tanah dengan
vegetasi.
b. Ciri-ciri tanah yang tidak subur
1) Sedikit vegetasi yang dapat tumbuh
Jika suatu tanah hanya memiliki sedikit tanaman yang tumbuh
diatasnya baik secara kuantitas jumlah ataupun kuantitas jenis, itu
menandakan bahwa tanah tersebut miskin unsur hara atau bisa juga
memiliki unsur hara namun tidak beragam. Contohnya tanah yang
hanya mengandung salah satu unsur hara maka hanya beberapa
vegetasi yang mampu bertahan hidup.
2) Memiliki PH yang tidak netral
Tanah yang memilki derajat PH yang terlalu asam atau terlalu
basa juga tidak baik bagi tanaman. Seperti contoh jika PH suatu tanah
dibawah 6 atau diatas 8 maka pertumbuhan tanaman yang tumbuh
diatasnya tidak akan seimbang karena seringkali tanah mengalami
keracuan unsur Al jika tanahnya terlalu asam dan akan memiliki
kadar Ca dan Molibdenum tinggi jika terlalu basa.
3) Memiliki lapisan humus tipis
Jumlah humus yang sedikit bisa menandakan telah terjadi
pengikisan tanah oleh air atau erosi sehingga apabila kondisi seperti
ini terus berlanjut tak tertutup kemungkinan lapisan bunga tanah yang
kaya dengan bahan organik tersebut akan habis terkikis dan hanya
menyisahkan lapisan tanah yang tidak subur dan miskin hara. Selain
faktor erosi atau pengikisan oleh air, lapisan humus yang tipis juga
bisa terjadi karena sedikitnya vegetasi yang tumbuh ditanah itu.
4. Permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah
Faktor utama yang mengancam kelestarian tanah di Indonesia adalah
makin meningkatnya erosi. Meningkatnya erosi dapat menyebabkan
hilangnya lapisan tanah atas (top soil) yang banyak mengandung unsur hara
penyubur tanah. Erosi disebabkan penebangan hutan yang dilakukan secara
sembarangan sehingga hutan menjadi gundul, air hujan tidak tersimpan lagi
di hutan, dan mengikis daerah-daerah yang dilalui sehingga terjadilah erosi
4
tanah. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia semakin banyak sehingga
lahan yang ada kebanyakan digunakan untuk perumahan dan industri seperti
di pulau Jawa.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian sumber daya
tanah adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan reboisasi pada daerah hutan yang gundul agar dapat
berfungsi sebagai pengatur tata air.
b. Mengadakan penghijauan pada ahan-lahan yang miring dengan jenis
tanaman tahunan. Misalnya lamtorogung, kemlandingan, jambu mete, dll.
c. Menyelenggarakan pertanian di daerah miring dengan membuat
terasering atau sengkedan.
d. Pemupukan diusahakan dengan pupuk kandang dan pupuk kompos agar
tanah tidak tercemar limbah kimia.
Materi Remidi
1. Ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur
2. Permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah
Materi Pengayaan
Mencari artikel dari berbagai sumber tentang metode pengawetan tanah untuk
mempertahankan kesuburan tanah.
C. Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran
D. Metode Pembelajaran
Pembelajaran kooperatif teknik Card and Match (Memasangkan kartu)
E. Media dan Bahan
1. Media
a. Power point
b. Papan tulis
2. Bahan
a. Kertas asturo
b. Spidol
5
F. Sumber Belajar
1. Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu untuk SMP kelas VIII. Jakarta:
Erlangga.
2. Kusmiyati, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi dan Geografi
SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
3. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/ciri-ciri-tanah-subur-dan-tidaksubur diunduh pada tanggal 8 Agustus 2016.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
•
Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti Whiteboard, spidol
marker, kertas lembar presentasi, kertas/alat pendukung presentasi,
atau media pembelajaran lainnya.
•
Guru mengkondisikan kelas, memberi salam, berdoa bersama dan
memeriksa kehadiran peserta didik (presensi).
•
Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari. Contoh: Sebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna!
Sebutkan jenis hutan berdasarkan fungsinya! Sebutkan tiga kelompok
fauna di Indonesia!
•
Guru memberikan motivasi dengan mencotohkan gerakan “coconut
dance” (ice breaking) agar peserta didik lebih semangat dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
•
Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran.
•
Guru menyampaikan lingkup penilaian, dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
•
Guru menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan
disampaikan selama pembelajaran.
6
b. Kegiatan Inti (60 Menit))
Tahap Pembelajaran Card and
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Match
Tahap 1
Waktu
•
Peserta didik diarahkan oleh guru
Menyiapkan potongan-
untuk membaca buku paket IPS dan
potongan kertas sebanyak
buku
jumah peserta didik yang ada
keadaan dan persebaran jenis tanah di
di dalam kelas;
Indonesia.
•
pendamping
materi
7’
tentang
Guru menjelaskan tentang metode yang
akan
digunakan
dalam
kegiatan
pembelajaran.
•
Guru menyiapkan beberapa potongan
kertas sebanyak jumlah peserta didik
yang ada di kelas.
Tahap 2
•
Guru
memberikan
kartu
yang
Setiap peserta didik
jumlahnya setengah dari jumlah siswa
mendapatkan sebuah kartu
di dalam kelas. Terdapat dua sisi, yaitu
yang bertuliskan soal/jawaban.
sisi kiri untuk pertanyaan dan sisi
Tiap siswa memikirkan
kanan untuk jawaban dari pertanyaan
jawaban/soal dari kartu yang
tersebut.
dipegang.
dipotong menjadi dua bagian dan
Kemudian
kartu
7’
tersebut
dibagikan kepada peserta didik. Guru
memberikan
peserta
didik
kesempatan
untuk
kepada
memikirkan
jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
Tahap 3
• Guru mengarahkan peserta didik untuk
Setiap peserta didik mencari
mencari pasangan pertanyaan dan
pasangan kartu yang cocok
jawaban dari kartu yang dipegang
dengan kartunya..
dalam waktu yang telah ditentukan.
7’
Misalnya: pemegang kartu yang
bertuliskan tanah hasil pelapukan
tumbuh-tumbuhan (bahan organik)
berpasangan dengan kartu yang
bertuliskan soal “Pengertian tanah
humus”
7
•
Tahap 4
7’
Peserta didik yang dapat
Setiap peserta didik yang
mencocokkan kartunya sebelum batas
dapat mencocokkan kartunya
waktu mendapatkan penghargaan.
sebelum batas waktu diberi
poin.
•
Tahap 5
Peserta didik yang gagal menemukan
Jika peserta didik tidak dapat
pasangan kartu soal atau kartu
mencocokkan kartunya dengan
jawaban akan mendapatkan hukuman,
kartu temannya (tidak dapat
yang telah disepakati bersama.
7’
menemukan kartu soal atau
kartu
jawaban)
akan
mendapatkan hukuman, yang
telah disepakati bersama
•
Tahap 6
Setelah
satu
babak,
kartu
9’
setelah satu babak selesai, guru
mengkocok lagi potongan-potongan
dikocok lagi agar tiap siswa
kartu soal atau kartu jawaban agar
mendapat kartu yang berbeda
setiap peserta didik mendapat kartu
dari
yang berbeda dari sebelumnya.
sebelumnya,
demikian
seterusnya.
Tahap 7
•
Dalam pencarian kartu soal atau kartu
Siswa juga bisa bergabung
jawaban, peserta didik juga bisa
dengan 2 atau 3 siswa lainnya
bergabung dengan 2 atau 3 peserta
yang memegang kartu yang
didik yang memegang kartu yang
cocok.
cocok.
Tahap 8
•
Setelah Setelah semua peserta didik
Guru bersama-sama dengan
menemukan pasangan kartunya, guru
siswa membuat kesimpulan
menyimpulkan
terhadap materi pelajaran.
didik.
•
pendapat
5’
11’
peserta
Peserta didik memperhatikan
penjelasan dari guru dan bertanya jika
ada materi yang belum dipahami
•
Peserta didik yang telah
mendapatkan pasangan kartunya,
masing-masing memberikan
perwakilan untuk mempresentasikan
8
didepan kelas.
•
Guru dan peserta didik bertanya
jawab membahas soal yang belum
dipahami
peserta
didik
dan
memberikan penguatan materi.
Konfirmasi
•
Guru memberikan umpan balik serta penguatan positif terhadap hasil
pekerjaan peserta didik.
•
Peserta didik yang aktif menerima penghargaan.
•
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
•
Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan
•
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup (10 Menit)
•
Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
•
Melakukan penilaian kegiatan pembelajaran dengan memberikan
evaluasi.
•
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
•
Tindak lanjut remidi dan pengayaan.
•
Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
•
Penugasan terstruktur: Jelaskan pengaruh persebaran tanah dalam
kehidupan.
•
Guru menugaskan peserta didik untuk membaca materi berikutnya
terkait masalah kependudukan dan upaya penanggulangannya.
•
Guru menutup kegiatan pembelajaran dan diakhiri dengan salam.
9
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap (Disiplin, rasa hormat dan perhatian (respect) )
Observasi
b. Pengetahuan
Tes tertulis dalam bentuk uraian
c. Ketrampilan
Kinerja
2. Instrumen penilaian
a. Sikap
Lembar observasi dalam bentuk jurnal (terlampir)
b. Pengetahuan
Daftar pertanyaan (terlampir)
c. Ketrampilan
Lembar penilaian kinerja (terlampir)
3. Pembelajaran remedial
Kegiatan pembelajaran remedial dengan pemanfaatan tutor sebaya
melalui belajar kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
guru terkait materi ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur
yang belum tuntas.
3. Pembelajaran pengayaan
Mencari artikel di majalah, surat kabar, dan internet terkait metode
pengawetan tanah untuk mempertahankan kesuburan tanah.
Yogyakarta, 11 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL
Tri Worosetyaningsih, M.Pd
Novita Sari
NIP. 19710511 199703 2 001
NIM. 13416241007
10
Lampiran
1. Penilaian perkembangan sikap (Disiplin, rasa hormat dan perhatian
(respect) )
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
Sikap Disiplin
Nama Peserta Didik
:
Kelas
:
Tanggal Pengamatan
:
Materi Pokok
:
Melakukan
No
Sikap yang diamati
Ya
1.
Masuk kelas tepat waktu
2.
Mengumpulkan tugas tepat waktu
3.
Memakai seragam sesuai tata tertib
4.
Mengerjakan tugas yang diberikan
5.
Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6.
Mengikuti diskusi sesuai dengan langkah yang ditetapkan
7.
Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8.
Membawa buku teks pelajaran
Tidak
Jumlah Skor
Keterangan:
Ya
: Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan
Tidak
: Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai
aspek pengamatan
Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor
X 100 = skor akhir
Skor Tertinggi
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik
(B)
: 71-85
Cukup
(C)
: 56-70
Kurang
(D)
: < 55
11
Sikap Rasa Hormat dan Perhatian (respect)
Nama Peserta Didik
:
Kelas
:
Tanggal Pengamatan
:
Materi Pokok
:
Melakukan
No
Sikap yang diamati
Ya
1.
Tidak ribut di dalam kelas
2.
Memperhatikan penjelasan guru maupun teman
3.
Mengacungkan tangan sebelum bertanya
4.
Menghargai pendapat teman saat diskusi
Tidak
Jumlah Skor
Keterangan:
Ya
: Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan
Tidak
: Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai
aspek pengamatan
Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor
X 100 = skor akhir
Skor Tertinggi
Sangat Baik (A)
: 86-100
Baik
(B)
: 71-85
Cukup
(C)
: 56-70
Kurang
(D)
: < 55
12
2. Penilaian Pengetahuan
a. Kisi-kisi soal
No
1
Kompetensi
Materi
Dasar
Mendeskripsikan
kondisi
Kondisi
wilayah keadaan
dan penduduk
Indikator Soal
Peserta didik
Bentuk
Jml
Soal
Soal
Uraian
1
dapat
dan
Menjelaskan
persebaran
pengertian tanah
jenis tanah
di
Indonesia
Peserta didik
1
dapat
Menyebutkan
jenis-jenis tanah
di Indonesia
Peserta didik
2
dapat
Menyebutkan
ciri-ciri tanah
yang subur dan
tanah yang tidak
subur
Peserta didik
1
dapat
Menjelaskan
permasalahan
dan pelestarian
sumber daya
tanah
13
b. Daftar Pertanyaan
1) Jelaskan pengertian tanah!
2) Sebutkan 3 jenis tanah di Indonesia!
3) Sebutkan 2 ciri-ciri tanah yang subur!
4) Sebutkan 2 ciri-ciri tanah yang tidak subur!
5) Jelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah!
c. Kunci Jawaban
1) Tanah merupakan lapisan kulit bumi yang paling luar (atas), terbentuk
dari proses pelapukan batuan.
2) Jenis-jenis tanah
a. Tanah gambut
b. Tanah humus
c. Tanah vulkanis
3) Ciri-ciri tanah yang subur
a. Memiliki lapisan humus tebal
b. Memiliki PH yang netral
4) Ciri-ciri tanah yang tidak subur
a. Sedikit vegetasi yang dapat tumbuh
b. Memiliki PH yang tidak netral
c. Memiliki lapisan humus tipis
5) Permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah
Faktor utama yang mengancam kelestarian tanah di Indonesia
adalah makin meningkatnya erosi. Meningkatnya erosi dapat
menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas (top soil) yang banyak
mengandung unsur hara penyubur tanah. Adapun usaha-usaha yang
dapat dilakukan untuk pelestarian sumber daya tanah adalah sebagai
berikut:
a) Mengadakan reboisasi pada daerah hutan yang gundul agar dapat
berfungsi sebagai pengatur tata air.
b) Mengadakan penghijauan pada ahan-lahan yang miring dengan
jenis tanaman tahunan. Misalnya lamtorogung, kemlandingan,
jambu mete, dll.
c) Menyelenggarakan pertanian di daerah miring dengan membuat
terasering atau sengkedan.
d) Pemupukan diusahakan dengan pupuk kandang dan pupuk
kompos agar tanah tidak tercemar limbah kimia.
14
Pedoman Penskoran
Masing-masing soal memiliki bobot nilai 20 jadi scor 20 X 5 =100
3. Penilaian Remidi
Kisi-kisi soal
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Contoh Instrumen
Instrumen
1. Menyebutkan ciri-ciri tanah
Penugasan
Uraian
•
Sebutkan ciri-ciri
yang subur dan tanah yang Terstruktur
tanah yang subur dan
tidak subur
tanah yang tidak
2. Menjelaskan
permasalahan
subur!
dan pelestarian sumber daya
tanah
Daftar Pertanyaan Remidi
1) Sebutkan ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur
2) Jelaskan permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah
Kunci Jawaban:
1) Ciri-ciri tanah yang subur
a. Memiliki lapisan humus tebal
b. Memiliki PH yang netral
c. Memiliki tekstur lempung
d. Dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman
Ciri-ciri tanah yang tidak subur
a. Sedikit vegetasi yang dapat tumbuh
b. Memiliki PH yang tidak netral
c. Memiliki lapisan humus tipis
2) Permasalahan dan pelestarian sumber daya tanah
Faktor utama yang mengancam kelestarian tanah di Indonesia adalah
makin meningkatnya erosi. Meningkatnya erosi dapat menyebabkan
hilangnya lapisan tanah atas (top soil) yang banyak mengandung unsur hara
penyubur tanah. Erosi disebabkan penebangan hutan yang dilakukan secara
15
sembarangan sehingga hutan menjadi gundul, air hujan tidak tersimpan lagi
di hutan, dan mengikis daerah-daerah yang dilalui sehingga terjadilah erosi
tanah. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia semakin banyak sehingga
lahan yang ada kebanyakan digunakan untuk perumahan dan industri seperti
di pulau Jawa.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian sumber daya
tanah adalah sebagai berikut:
e. Mengadakan reboisasi pada daerah hutan yang gundul agar dapat
berfungsi sebagai pengatur tata air.
f. Mengadakan penghijauan pada ahan-lahan yang miring dengan jenis
tanaman tahunan. Misalnya lamtorogung, kemlandingan, jambu mete, dll.
g. Menyelenggarakan pertanian di daerah miring dengan membuat
terasering atau sengkedan.
h. Pemupukan diusahakan dengan pupuk kandang dan pupuk kompos agar
tanah tidak tercemar limbah kimia.
Pedoman Penskoran
Untuk pertanyaan 1 total skor 35, pertanyaan 2 = 40, jadi jumlah skor = 75
4. Penilaian Pengayaan
Kisi-kisi penilaian artikel
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Metode pengawetan tanah
Penilaian
Teknik
Bentuk
Contoh Instrumen
Instrumen
Penugasan
untuk mempertahankan
Mencari
artikel
Mencari artikel dari
berbagai sumber
kesuburan tanah.
Tugas
Carilah artikel di majalah, surat kabar, dan internet terkait metode pengawetan
tanah untuk mempertahankan kesuburan tanah.
16
Penilaian Pembuatan Artikel
No
Nama Peserta
Didik
Aspek yang dinilai dan rentang nilai
1
2
3
4
1-5
1-5
1-5
1-5
Jumlah
Skor
Nilai
1
2
Aspek yang dinilai:
1. Ketepatan pengumpulan
:5
2. Kesesuaian materi
:5
3. Kemampuan mencari sumber
:5
4. Kerapihan
:5
20
Jumlah skor 20 dikali 5 = 100
Keterangan:
a. Ketepatan
Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumulkan hasil
kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru.
b. Kesesuaian Materi
Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai
dengan materi yang diberikan.
c. Kemampuan Mencari Sumber
Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk
mengerjakan tugas yang diberikan
d. Kerapihan
Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan dengan rapi
17
5. Penilaian Ketrampilan
Penilaian untuk kegiatan diskusi
No
Nama
Mengkomunikasikan
Mendengarkan
Berargumentasi
Berkontribusi
(1-5)
(1-5)
(1-5)
(1-5)
Jml
skor
20
1
2
Keterangan:
a. Berdiskusi
Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (ass0ciating)
yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep
yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya
sebuah prinsip penting, ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan
mengkomunikasikan (communication skill), mendengarkan (listening
skill), ketrampilan beragumentasi (arguing skill), dan ketrampilan
berkontribusi (contributing skill).
b. Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa
lisan yang efektif.
c. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik
untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan
bahasa lisan yang eektif.
d. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik
dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir)
kepada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.
e. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta
didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke
penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan
pendapat.
Nilai Skor
= Jumlah skor dikali 5
= 20 x 5 jumlah skor 100
18
Skor terentang antara 1-5
1
: Amat Kurang
2
: Kurang
3
: Cukup
4
: Baik
5
: Amat Baik
Penilaian presentasi hasil diskusi
No Nama
Mempresentasikan Menjelaskan Memvisualisasikan
(1-5)
(1-5)
Merespon
(1-5)
(1-5)
Jml
skor
20
1
2
Keterangan:
a. Presentasi
menunjukkan
pada
kemampuan
peserta
didik
untuk
menyajikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba
(mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri
dari
3
aspek
penilaian
yakni
ketrampilan
menjelaskan,
memvisualisasikan, dan merespon atau memberikan tanggapan.
b. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil
observasi dan diskusi secara meyakinkan.
c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan
tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara
empatik.
Nilai Skor
= Jumlah skor dikali 5
= 20 x 5 jumlah skor 100
Skor terentang antara 1-5
1
: Amat Kurang
2
: Kurang
3
: Cukup
4
: Baik
5
: Amat Baik
19
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Petunjuk
1. Tentukan Ketua kelompok.
2. Baca petunjuk dan penjelasan dengan cermat.
•
Guru menyiapkan potongan-potongan kertas sebanyak jumah peserta didik
yang ada di dalam kelas;
•
Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. Tiap
siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
•
Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya:
pemegang kartu yang bertuliskan Jembatan berpasangan dengan kartu yang
bertuliskan soal “Kebutuhan umum/kolektif” .
•
Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin.
•
Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak
dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan
hukuman, yang telah disepakati bersama.
•
Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
•
Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang
kartu yang cocok.
•
Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pelajaran.
20
Download