24 ketuntasan nilai uas dan nilai rapor serta

advertisement
KETUNTASAN NILAI UAS DAN NILAI RAPOR SERTA HUBUNGAN NILAI UAS
DENGAN NILAI RAPOR SISWA KELAS III SEMESTER II MATA PELAJARAN
MATEMATIKA SD NEGERI SE-KECAMATAN BONOROWO KABUPATEN
KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Kathleen Tarini, Budiyono, Erni Puji Astuti
Program Studi Pendidikan Matematika
Univesitas Muhammadiyah Purworejo
e-mail: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:(1) ketuntasan nilai UAS mata pelajaran matematika;
(2) ketuntasan nilai rapor mata pelajaran matematika; (3) hubungan antara nilai UAS dengan
nilai rapor; ketuntasan nilai UAS dan nilai rapor serta hubungan nilai UAS dengan nilai rapor
dalam pemecahan masalah. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III semester II SD
Negeri se-Kecamatan Bonorowo Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2011/2012. Sampel
penelitian berjumlah 100 siswa yang diambil dengan teknik area probability random sampling.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi
yaitu: nilai UAS dan nilai rapor. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) ketuntasan nilai UAS
mata pelajaran matematika tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal; (2) ketuntasan nilai
rapor mata pelajaran matematika tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal; (3) Ada
hubungan yang signifikan antara nilai UAS dengan nilai rapor.
Kata kunci: ketuntasan, nilai UAS, dan nilai rapor.
PENDAHULUAN
Kemampuan intelektual siswa Sekolah Dasar (SD) secara tidak langsung dapat
diketahui melalui nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) dan nilai rapor. Pada jenjang
kelas III (tiga) SD, matematika merupakan mata pelajaran yang perlu menjadi
perhatian terutama pada semester genap. Semester genap merupakan akhir
pencapaian belajar untuk menuju ke jenjang kelas berikutnya. Pada salah satu SD
Negeri di Kecamatan Bonorowo terdapat 5 (lima) siswa kelas III dari 18 siswa tidak naik
kelas. Salah satu penyebab tidak naik kelas dikarenakan nilai UAS matematika pada
semester genap jauh di bawah KKM sehingga mempengaruhi pada nilai rapor mereka.
Padahal nilai UAS siswa yang mempunyai bobot penilaian paling tinggi dibanding
penilaian yang lain. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini.
Seperti halnya penelitian Munjiyati (2011), menyatakan bahwa nilai rapor mata
pelajaran matematika semester gasal siswa kelas V se-Kecamatan Puring Kabupaten
24
Ekuivalen: Hubungan Penguasaan antar Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi Memahami
dan Menggunakan Faktor dan Kelipatan dalam Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Se-Gugus Hasanudin Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2012/2013
Kebumen tahun pelajaran 2009/2010 kurang dari kriteria ketuntasan minimal.
Sedangkan pada penelitian Siti Nurul Hidayah (2010), menyatakan bahwa penguasaan
kompetensi dasar melakukan operasi perkalian dan pembagian pada siswa kelas IV SD
Negeri se-Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2009/2010
kurang dari 63% atau tidak mencapai ketuntasan minimal.
Hal tersebut menimbulkan permasalahanbagaimana ketuntasan nilai UAS mata
pelajaran matematika ditinjau dari KKM, bagaimana ketuntasan nilai rapor mata
pelajaran matematika ditinjau dari KKM dan adakah hubungan yang signifikan antara
nilai UAS dengan nilai rapor mata pelajaran matematika.Tujuan penelitian ini untuk
mengetahuiketuntasan nilai UAS mata pelajaran matematika, ketuntasan nilai rapor mata
pelajaran matematika, danhubungan yang signifikan antara nilai UAS dengan nilai rapor
mata pelajaran matematika.
Menurut Permendiknas Nomor 20 (2007: 4),KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar masing-masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan halhal tertentu dalam penetapannya. KKM menunjukkan prosentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka
maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional
yang diharapkan dapat mencapai minimal 75. Siswa dikatakan tuntas apabila
persentase penguasaan lebih dari atau sama (≥) dengan KKM yang ditentukan.
Sebaliknya, siswa dikatakan tidak tuntas apabila persentase penguasaan kurang dari (<)
KKM.
Menurut Masnur Muslich (2007: 36), kriteria dan mekanisme penetapan KKM
tiap mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut.
a. Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0-100%, dengan batas
kriteria ideal minimum 75%.
b. Sekolah harus menetapkan KKM per mata pelajaran dengan mempertimbang-kan:
kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, SD pendukung.
c. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal, tetapi secara
bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Ekuivalen: Hubungan Penguasaan antar Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi Memahami
dan Menggunakan Faktor dan Kelipatan dalam Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Se-Gugus Hasanudin Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2012/2013
25
KKM dinyatakan dalam bentuk persentase berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal
ditetapkan untuk masing-masing indikator berkisar minimal 75%, tetapi tiap sekolah
dapat menetapkan KKM di bawah kriteria ideal. Penentuan KKM disesuaikan dengan
mempertimbangkan rerata tingkat kemampuan siswa, kompleksitas indikator, dan
kemampuan sumber daya pendukung.
Menurut Khaeruddin dan M. Junaedi (2007: 295), penilaian hasil belajar oleh
pendidik adalah kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian hasil belajar
yang dilakukan oleh pendidik secara terus menenerus dalam memberikan atau
menentukan nilai pada siswa berdasarkan kriteria tertentu. Penilaian tersebut untuk
memantau proses belajar siswa. Pemantauan yang dilakukan pendidik tersebut akan
diketahui sampai sejauh mana kemajuan belajar siswa tercapai. Dengan adanya
kemajuan belajar tersebut, pendidik dapat memperbaiki hasil belajar siswanya melalui
ulangan-ulangan yang biasa dilakukan dalam satuan pendidikan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan statistik
inferensial. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri se-Kecamatan Bonorowo Kabupaten
Kebumendari bulan September 2012 sampai Maret 2013. Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas III semester II SD Negeri se-Kecamatan Bonorowo Kabupaten
Kebumen tahun pelajaran 2011/2012yang berjumlah 324. Sampel diambil dengan
teknik area probability random sampling sebanyak 100 siswa. Teknik pengumpulan
data menggunakan teknik dokumentasi berupa data nilai UAS dan data nilai rapor siswa
kelas III semester II mata pelajaran matematika. Teknik analisis data dilakukan dengan
pengujianprasyarat yaitu pengujian normalitas dan homogenitas serta pengujian
hipotesis yang terdiri dari pengujian hipotesis deskriptif dan pengujian hipotesis
assosiatif. Pada pengujian hipotesis ketuntasan nilai UAS dan nilai rapor merupakan
pengujian hipotesis deskriptif, sedangkan pada pengujian hipotesis assosiatif pada
pengujian hipotesis hubungan nilai UAS dengan nilai rapor.
26
Ekuivalen: Hubungan Penguasaan antar Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi Memahami
dan Menggunakan Faktor dan Kelipatan dalam Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Se-Gugus Hasanudin Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2012/2013
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada pengujian normalitas dan homogenitas diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas Data Nilai UAS dan Nilai
Rapor Mata Pelajaran Matematika
Pengujian
Pengujian
Normalitas
Homogenitas
KEL
Keterangan
Keterangan
L0
I
χ2obs
L(0,05;100)
0,1168
Tidak Normal
27,96
0,0886
II
0,1179
χ2(0,05; 3)
Tidak Homogen
7,815
Tidak Normal
7,59
Homogen
Berdasarkan tabel, pada pengujian normalitas diperoleh hasil untuk data nilai
UAS pada kelompok I nilai L0= 0,1168 > Ltabel= 0,0886; untuk data nilai rapor pada
kelompok II nilai L0 = 0,1179> Ltabel= 0,0886. Hal ini dapat disimpulkan hasil data sampel
pada kelompok I dan kelompok II berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
Pada pengujian homogenitas diperoleh hasil untuk data kelompok I nilai χ2obs=
27,96>χ2tabel= 7,815; untuk kelompok II nilai χ2obs= 7,59<χ2tabel= 7,815. Hal ini dapat
disimpulkan hasil data sampel pada kelompok I berasal dari variansi populasi yang
tidak homogen, sedangkan pada kelompok II berasal dari variansi populasi yang
homogen.
Untuk hasil pengujian hipotesis deskriptif disajikan hasil pada tabel berikut:
Tabel 2. Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Ketuntasan Nilai UAS dan Nilai Rapor
MataPelajaran Matematika
Hipotesis
Jumlah Ketuntasan
Nilai χ2hitung
χ2tabel α= 0,05
n
H1
15
192,00
H2
22
149,81
3,841
100
Berdasarkan tabel di atas, pada pengujian hipotesis 1 yang dilakukan dengan
menggunakan statistik uji chi kuadratdiperoleh jumlah ketuntasan 15. Hasil pengujian
diperoleh nilai χ2hitung 192,00>χ2tabel 3,841 pada α= 0,05 dengan dk= 1. Dapat
disimpulkan bahwa ketuntasan nilai UAS mata pelajaran matematika tidak memenuhi
Ekuivalen: Hubungan Penguasaan antar Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi Memahami
dan Menggunakan Faktor dan Kelipatan dalam Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Se-Gugus Hasanudin Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2012/2013
27
KKM. Sedangkan pada H2 diperoleh jumlah ketuntasan 22. Hasil pengujian diperoleh
nilai χ2hitung 149,81 >χ2tabel 3,841 pada α= 0,05 dengan dk= 1. Dapat disimpulkan bahwa
ketuntasan nilai rapor mata pelajaran matematika tidak memenuhi KKM.
Untuk pengujian hipotesis hubungan nilai UAS dengan nilai rapor diperoleh hasil pada
tabel berikut:
Tabel 3.Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Hubungan Nilai UAS dengan NilaiRapor
MataPelajaran Matematika.
Hipotesis
Nilai Korelasi Kendal Tau
Zhitung
Ztabel α= 0,01
n
H
τ= 0,188
2,765
2,58
100
Pada pengujian hipotesis hubungan nilai UAS dengan nilai rapor mata pelajaran
matematika dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Kendal Tau dan untuk
menguji signifikansi koefisien korelasi digunakan uji z. Pada perhitungan korelasi
Kendal Tau diperoleh τ= 0,188 dengan α= 0,01 dan n= 100. Pada uji signifikansi
diperoleh Zhitung = 2,765 > Ztabel = 2,58. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara nilai UAS dengan nilai rapor mata pelajaran matematika.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari penelitian menunjukkan ketuntasan nilai UAS mata pelajaran
matematika tidak memenuhi KKM, ketuntasan nilai rapor mata pelajaran matematika
tidak memenuhi KKM, dan ada hubungan yang signifikan antara nilai UAS dengan nilai
rapor mata pelajaran matematika. Perlunya diadakan penelitian tindak lanjut untuk
menguji apakah keanekaragaman kasus ketuntasan dan hubungan antara nilai UAS
dengan nilai rapor yang terjadi dalam penelitian ini juga terdapat pada sekumpulan SD
Negeri di Kecamatan lain atau di Kecamatan yang sama dengan tahun pelajaran yang
berbeda. Menjadikan semangat baru bagi pihak sekolah maupun peserta didiknya
untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran maupun kualitas belajarnya menjadi
baik. Hendaknya lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta menciptakan
proses pembelajaran yang benar-benar berkualitas, sehingga pada akhirnya potensi
yang dimiliki siswa akan ter-gali dan selanjutnya potensi tersebut akan dapat
dikembangkan secara optimal.
28
Ekuivalen: Hubungan Penguasaan antar Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi Memahami
dan Menggunakan Faktor dan Kelipatan dalam Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Se-Gugus Hasanudin Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2012/2013
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2007. Permendiknas RI Nomor 20 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Jakarta: BSNP.
Khaeruddin, dan Mahfud Junaedi. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep
dan Implementasinya di Madrasah. Yogyakarta: Nuansa Aksara.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ekuivalen: Hubungan Penguasaan antar Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi Memahami
dan Menggunakan Faktor dan Kelipatan dalam Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Se-Gugus Hasanudin Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2012/2013
29
Download