Modul ke: Akuntansi Keuangan Kontemporer Lobbying of the international accounting standards committee Dr.Harnovinsah M.Si,Ak,CA Fakultas Pasca Sarjana Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Standar akuntansi biasanya terdiri dari : • (1) deskripsi tentang masalah yang dihadapi. • (2) diskusi logis atau cara memecahkan masalah. • (3) terkait dengan keputusan/ teori diajukan suatu solusi. Standar akuntansi menurut Edey (1977) dibagi menjadi 4 tipe, yaitu : • (1) tipe 1 akuntan harus memberitahukan kepada user tentang apa yang mereka kerjakan dengan cara mengungkapkan metode dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang dianut. (2) tipe 2 membantu pencapaian beberapa keseraaman penyajian tentang pernyataan akuntansi tertentu. (3) tipe 3 menghendaki pengungkapan hal-hal khusus yang mempengaruhi pertimbangan user. (4) tipe 4 menghendaki keputusan implisit/eksplisit yang harus di buat tentang penilaian aktiva dan penentuan laba yang disetujui. Pendekatan Dalam Penentuan Standart • Representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar. • Economic consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif. Standar Pelaporan Keuangan Internasional Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari : • 1) perjanjian international atau politis. • 2) kepatuhan secara sukarela. • 3) keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional. Kekuatan yang cenderung mendukung upaya penyusunan standar akuntansi dan pelaporan internasional 1. Analisis keuangan dan pialang di pasar modal. 2. Kecenderungan perusahan besar mencari kebutuhan modal dari negara lain.3. Tumbuhnya operasi – operasi bisnis multinasional.4. Persetujuan antar Negara yang mendorong berbagai bentuk harmonisasi.5. Meningkatnya road show para eksekutif ke berbagai negara investor.6. Survey.7. Mengglobalnya praktek akuntan professional ke berbagai negara. 8. Kebijakan dari organisasi kreditur yang mendorong digunakannya standar internasional.9. Badan – badan pengawas para modal.10. Buku – buku teks. Sejarah dalam penentuan standar akuntansi internasional • • • • • 1. Tahun 1973 Komite Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standard Comunite = IASC). 2. Tahun 1977 Organisasi untuk kerja sama dan pembangunan ekonomi (Organization for economic Coorporation and development = OECD) mengeluarkan deklarasi investasi dalam perusaan multinasional. 3. Tahun 1977 Federasi Internasional Akuntan(International Federation of Accountant = IFAC)didirikan pada tahun yang sama pasra ahli yang ditunjuk oleh dewan ekonomi dan social PBB mangeluarkan laporan yang terdiri 4 bagian standar international akuntansi dan pelaporan bagi perusahaan international. 4. Komisi masyarakat Eropa mengeluarkan Direktif ke-empat sebagai langkah pertama menuju harmonisai akuntansi Eropa. 5. Tahun 1987 Organisasi Interantional Komite pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit. • • • 6. IASC dan IOSCO menyetujui suatu rencana kerj yang penyelesaiannya kemudian mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar yang komprehensif. 7. Tahun 1996 Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusu laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas. 8. Tahun 2001 IASB menggantikan IASC dan mengambil mengambil tanggung jawabnya per tanggal 1 April 2001. Standar IASB disebut Standar Pelaporan keuangan international (IFRS) dan termasuk dalamnya IAS yang dikeluarkan IASC. 9. Tahun 2002 parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata perusahaan uni eropa yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB selambat – lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Dorongan internasional dalam harmonisasi akuntansi internasional • • • • • • 1. International Accounting Standards Boards (IASB) Tujuannya: a) Mengembangkan kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami, dapat diterapkan berkualitas, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan b) Mendorong penggunaan dan penerapan standar – standar tersebut yang kettat c) Membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi internasiona; serta standar pelapora keuangan internasional kea rah social berkualitas tinggi 2. United Nation Salah satu tujuannya adalah untuk mendukung kerja sama internasional dalam mengatasi permasalaha international di bidang ekonomi, social, budaya dan kemanusiaan 3. Organization for economic coopeeatuon and development (OEDC) Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Negara – Negara anggota dan memberikan informasi penjelasan bagi anggotanya 4. Uni Eropa Tujuannya adalah untuk mencapai intergrasi pasar keuangan eropa Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi • 1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya • 2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan • 3. Standar audit Manfaat Penerapan IFRS : • • • • • • Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK). Mengurangi biaya SAK. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. Meningkatkan transparansi keuangan. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal. • Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan. Implikasi Bagi Standar dan Praktek Akuntansi, serta Solusi terhadap Penerapan IFRS di Indonesia • • Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis internasional atau global tentu saja juga akan menghadapi permasalahan dalam standar maupun praktek akuntansinya yang mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan perkembangan akuntansi yang berlaku secara internasional. Beberapa negara maju antara lain Perancis telah memberikan kebebasan kepada perusahaan untuk menggunakan standar akuntansi Perancis maupun standar akuntansi internasional yaitu Ineternational Financial Report Standard yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board. Pemberian kebebasan kepada perusahaan untuk menggunakan IFRS tentu saja dapat menjadi kecenderungan bagi negara lainnya yang pada akhirnya akan mendorong penggunaan IFRS secara meluas di berbagai negara termasuk Indonesia Terima Kasih