Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Pada

advertisement
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Pada
Remaja (Usia 15-17) Tahun Siswa Kelas Xi Di SMA PGRI 3
Tuban Tahun 2013
Correlation of Parent’s Parenting with Self Confidence in Teenagers
(Ages 15-17) Years Old in XI Class PGRI Tuban Senior High School
0n 2013
Karyo
STIKES NU TUBAN
ABSTRAK
Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang penting sebagai sarana untuk mengaktualisasikan
potensi yang dimiliki. Dari kepercayaan diri yang dimiliki, kesuksesan dan keberhasilan hidup seseorang akan dapat
diprediksikan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan kepercayaan diri remaja, antara lain
adalah interaksi di dalam keluarga. Interaksi dalam keluarga salah satunya terwujud dalam bentuk proses pengasuhan
yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya. Jenis penelitian adalah penelitian analitik korelasi menggunakan
pendekatan waktu pengumpulan data dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa usia 15-17 tahun kelas XI di SMA PGRI 3 Tuban .Sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 siswa
dengan menggunakan teknik simple random sampling. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi
16.0 for windows dengan uji koefisien kontingensi (C) dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 didapatkan hasil nilai C =
0,631 dan p = 0,000 < 0,05 maka disimpulkan H1 diterima berarti ada hubungan yang signifikan antara Pola Asuh Orang
Tua dengan kepercayaan diri pada remaja (Usia 15-17 tahun) kelas XI di SMA PGRI 3 Tuban, pada tahun 2013. Didalam
membangun kepercayaan diri pada remaja orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat,adapun upaya-upaya yang
bisa kita lakukan seperti: penyuluhan, pendidikan, penyebaran leaflet, penelitian pada orang tua dalam mendidik
anaknya, agar anaknya mampu menjadi pribadi-pribadi yang percaya diri.
Kata kunci:Kepercayaan Diri,Pola Asuh
ABSTRACK
Introduction: Self-confidence is an important aspect of the human personality as a ways to actualize their
potentiality. From the self-confidence, the success of someone life was unpredictable, there were several factors that can
affected the process of establishment of teenagers self-confidence, that was interactions with their family.Interaction in the
family one manifested in the form of the parent care provider to their children. Method: Type of this research is analytic
correlational approach to data collection time used Cross sectional. The population in this study were all students aged 1517 years in the high school class XI PGRI 3 Tuban. Samples in this study were 38 students using Simple Random Sampling
technique .Methods of data analysis in this study using SPSS version 16.0 for windows with Result: contingency coefficient
test (C) with a significance level α = 0.05, and it value was C = 0.631 and p = 0.000 <0.05, it can conclude that H1
acceptable, it means there was a significant correlation of parent’s parenting with self confidence in teenagers (ages 1517) years old in xi class PGRI tuban senior high school. Discussion: To building self-confidence in teenagers, parents need
to apply the right parenting, as for the efforts that we can do such as: counseling, education, dissemination of leaflets,
research on parents in educating their children, so their children are able to be confident persons.
Keywords: Self-confidence, Parenting
PENDAHULUAN
Kepercayaan diri (self confidence)
adalah suatu perasaan atau sikap tidak perlu
membandingkan diri dengan orang lain,
karena telah merasa cukup aman dan tahu
apa yang dibutuhkan didalam hidup ini.
Brennecke & Amich (dalam idrus, 2008)
Pada remaja, sasaran akhir asuhan
keperawataan adalah pertumbuhan dan
perkembangan yang adaptif. Mc Murray
2003 (dalam Farhan 2012) menjelaskan
bahwa tujuan pembinaan remaja adalah
sehat fisik, matangnya mental emosional,
gaya hidup yang sehat dan minimalnya
perilaku beresiko. Dikatakan lebih lanjut
salah satu strategi yang penting dalam
meningkatkan kesehatan remaja dalam masa
perkembangan adalah dengan meningkatkan
ketrampilan personal melalui pendidikan
psikologi tentang kepercayaan diri yaitu
keyakinan diri tentang kemampuan diri
sendiri.
Para ahli berkeyakinan bahwa
kepercayaan diri sebagaimana harga diri
bukanlah diperoleh secara instant, melainkan
melalui proses yang berlangsung sejak usia
dini dalam kehidupan bersama orang tua
(R.B Burns, 1993 hal 186 dalam Ginting,
2008). Menurut Ginder (dalam Idrus, 2008)
mengemukakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi
proses
pembentukan
kepercayaan diri remaja, antara lain adalah
interaksi di dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat. Interaksi dalam keluarga salah
satunya terwujud dalam bentuk proses
pengasuhan yang diberikan orang tua kepada
anak-anaknya. Terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu : pola asuh demokratis, pola
asuh otoriter, pola asuh permisif, pola asuh
penelantar
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
analitik
korelasi.dengan
menggunakan
hipotesis “Ada Hubungan Pola Asuh Orang
Tua dengan kepercayaan diri pada remaja
(Usia 15-17 tahun) kelas XI di SMA PGRI 3
Tuban.” Penelitian ini dilaksanakn pada
bulan Maret 2012 di SMA PGRI 3 Tuban.
Dalam penelitian ini yang menjadi
variable independen adalah pola asuh orang
tua.Dan yang menjadi variable dependent
adalah kepercayaan diri remaja.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI di SMA PGRI 3
Tuban pada tahun 2013 sebanyak 43 siswa,
sedangkan sampel yang digunakan sebanyak
38 responden siswa kelas XI di SMA PGRI
3 Tuban dengan menggunakan teknik Simple
Random Sampling.
Dalam pengumpulan data pada
penelitian ini, instrumen yang digunakan
adalah
berupa
Kuisioner
dan
tes
kepercayaan diri pada remaja. Proses
pengumpulan data dalam penilitian ini
menggunakan metode pengumpulan data
primer yang berawal dari observasi daerah
yang akan diteliti, kemudian meminta ijin
kepada pihak – pihak terkait, setelah itu
peneliti memberikan Inform Concent pada
siswa kelas XI yang ada di SMA PGRI 3
Tuban kemudian siswa diminta untuk tes
kepercayaan diri pada remaja, mengisi
kuisioner pola asuh dan setelah data
terkumpul data langsung diolah untuk
mendapatkan hasil penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pola Asuh Orang Tua
Tabel 1. Pola Asuh orang tua Siswa Kelas XI di SMA PGRI 3 Tuban
No.
1
2
3
Pola asuh yang diterapkan orang tua pada
anaknya
Otoriter
Permisif
Demokratis
Jumlah
Dari tabel 1diatas dapat diketahui bahwa
dari 38 responden sebagian besar orang
tuanya menerapkan pola asuh demokratis
yaitu sebanyak 21 orang (55,3%), hampir
setengahnya orang tuanya menerapkan pola
asuh otoriter yaitu sebanyak 14 orang
(36,8%) dan sebagian kecil orang tuanya
menerapkan pola asuh permisif sebanyak 3
orang (7,9%).
Tiga jenis Pola asuh menurut
Baumrind ini hampir sama dengan jenis Pola
asuh menurut Hurlock, poltekes depkes akan
menghasilkan karakteristik anak sebagai
berikut:Pola asuh Otoriter Ia akan
berkembang menjadi penakut, tidak
memiliki rasa percaya diri, merasa tidak
berharga, sehinga proses sosialisasi menjadi
terganggu, sedangkan orang tua yang Pola
asuhnya demokratis, akan mengikuti
keberadaan anak sebagai individu dan
Frekuensi
Prosentase (%)
14
3
21
36,8
7,9
55,3
38
100%
makhluk sosial, serta mau mendengarkan
dan menghargai pendapat anak. Kondisi ini
akan menimbulkan keseimbangan antara
perkembangan individu dan sosial, sehingga
anak akan memperoleh suatu kondisi mental
yang sehat dan Sikap orang tua yang Pola
asuhnya permisif, akan menumbuhkan sikap
ketergantungan dan sulit menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosial di luar keluarga.
Kepercayaan Diri Remaja
Tabel 2. Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI di SMA PGRI 3 Tuban
No.
1
2
3
4
5
Kepercayaan diri Siswa kelas XI di SMA
PGRI 3 Tuban
Lemah
Kuat
Rata-rata kuat
Rata-rata lemah
Sangat kuat
Jumlah
Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa
dari 38 responden hampir setengahnya
mempunyai kepercayaan diri lemah yaitu
sebanyak 18 siswa (47,4%), hampir
setengahnya mempunyai kepercayaan diri
kuat yaitu sebanyak 14 siswa (36,8%),
sebagian kecil mempunyai kepercayaan diri
rata-rata kuat yaitu 4 siswa (10,5%),
sebagian kecil mempunyai kepercayaan diri
rata-rata lemah yaitu 2 siswa (5,3%) dan
tidak satupun mempunyai kepercayaan diri
sangat kuat yaitu sebanyak 0 siswa (0%).
Menurut Lauster (2005) tentang
interprestasi tingkat kepercayaan diri sendiri
antara lain: Sangat kuat :Kepercayaan pada
diri sendiri bukanlah merupakan suatu
persoalan bagi saudara.saudara jarang kuatir
apakah saudara akan membuat kesan yang
baik pada orang lain atau tidak. Saudara tak
punya keraguan ataupun perasaan rendah
diri, sedangkan Kuat: Dibandingkan dengan
orang lain dalam kelompok umur saudara
maka tingkat kepercayaan pada diri sendiri
saudara sendiri adalah baik, saudara tidak
kuatir mengenai kesan yang saudara
timbulkan pada orang lain . Saudara jarang
ragu dan tidak punya rasa rendah diri, ratarata sampai kuat: Tingkat kepercayaan pada
diri saudara berada dalam batas normal,
cenderung agak kuat, rata-rata sampai lemah
: Tingkat kepercayaan pada diri sendiri
saudara berada dalama batas normal
cenderung agak kurang kuat. Saudara
cenderung merasa ragu, kuatir tentang
kesanyang saudara timbulkan pada orang
lain dan mempunyai rasa rendah diri, dan
Lemah: Kepercayaan pada diri sendiri
menjadi suatu pokok persoalan bagi
saudara.Saudara sering kuatir tentang kesan
yang saudara timbulkan pada orang lain .
saudara sebaiknya mendekati persoalan
hidup dengan ras yang lebih percaya diri dan
bersikap yang tidak emosional. Ciri ciri
Frekuensi
Prosentase (%)
18
14
4
2
0
38
47,4
36,8
10,5
5,3
0
100%
orang yan percaya diri menurut Lauster
(1978) memaparkan ciri dari percaya diri
yaitu tidak mementingkan diri sendiri, cukup
toleran, tidak membutuhkan dukungan dari
orang lain yang berlebihan, serta bersifat
optimis dan gembira. Dengan demikian
mereka lebih menyukai pengalaman baru,
pekerjaan yang efektif, dan tanggung jawab
sehingga tugas yang dibebankan selesai
dengan tuntas, sedangkan tanda-tanda
seseorang yang kurang percaya pada diri
sendiri antara lain,perasaan takut atau
gemetar disaat berbicara dihadapan orang
banyak, sikap pasrah pada kegagalan,
memandang masa depan suram, perasaan
kurang dicintai kurang dihargai oleh
lingkungan sekitarnya, selalu berusaha
menghindari tugas, tanggung jawab,
pengorbanan.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja
Tabel 3
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja (Usia 15-17
tahun) Kelas XI di SMA PGRI 3 Tuban Pada bulan Maret Tahun 2013.
Pola asuh
Kepercayaan diri
Lemah
Kuat
Otoriter
12 (85,7%)
Permisif
Total
n (%)
1 (7,1%)
Rata-rata
kuat
0 (0%)
Rata-rata
lemah
1 (7,1%)
Sangat
kuat
0 (0%)
14 (100%)
2 (66,7%)
0 (0%)
0 (0%)
1 (33,3%)
0 (0%)
3 (100%)
Demokratis
4 (19,0%)
13 (61,9%)
4 (19,0%)
0 (0%)
0 (0%)
21 (100%)
Total
18 (47,4%)
14 (36,8%)
4 (10,5%)
2 (5,3%)
0 (0%)
38 (100%)
Hasil uji koefisien kontingensi (C) = 0,631 p = 0,000
Berdasarkan hasil penelitian pada
tua maka akan semakin rendah tingkat
tabel 3.1 dari 38 responden (100%) dapat
kepercayaan diri pada diri seseorang. Mouly
dinyatakan hampir seluruhnya remaja yang
(dalam Idrus, 2008) menyatakan bahwa
mempunyai kepercayaan diri lemah yaitu 12
pengasuhan orang tua sangat penting
siswa (85,7%) pada orang tua yang
peranannya
dalam
pengembangan
menerapkan pola asuh otoriter, sedangkan
kepribadian. Sementara itu penelitian Dewi
sebagian besar remaja yang mempunyai
(dalam idrus , 2008) juga membuktikan
kepercayaan diri kuat yaitu 13 siswa
bahwa pola asuh demokratis orang tua
(61,9%) pada orang tua yang menerapkan
mempunyai hubungan positif yang sangat
pola asuh demokratis, sebagian kecil remaja
signifikan dengan tingkat kepercayaan diri
yang mempunyai kepercayaan diri rata-rata
remaja, yaitu semakin demokratis pola asuh
kuat yaitu 4 siswa (19,0%) pada orang tua
orang tua maka semakin tinggi tingkat
yang menerapkan pola asuh demokratis,
kepercayaan diri yang dimiliki seseorang.
tidak satupun remaja yang mempunyai
Penelitian Lina Amalia (2006) menunjukkan
kepercayaan diri rata-rata lemah yaitu 0
ada hubungan positif yang signifikan pola
siswa (0%) pada orang tua yang menerapkan
asuh orang tua dengan kepercayaan diri anak
pola asuh demokratis dan tidak satupun
TK TarbiyatulAtfal Penanggulan Kecamatan
remaja yang mempunyai kepercayaan diri
Pegandon
Kabupaten
Kendal.
Hasil
sangat kuat yaitu 0 siswa (0%) pada semua
penelitian Idrus (2008) juga membuktikan
orang tua yang menerapkan pola asuh,
ada hubungan positif yang sangat signifikan
otoriter, permisif, demokratis.
antara kepercayaan diri remaja dengan pola
Analisa data dalam penelitian ini
asuh orang tua etnis jawa.
menggunakan SPSS versi 16.0 for windows
Menurut teorinya Hurlocks (1999)
dengan uji koefisien kontingensi (C) dengan
menjelaskan
bahwa
perkembangan
tingkat kemaknaan α = 0,05 didapatkan
kepercayaan diri pada masa remaja
hasil nilai C = 0,631 dan p = 0,000 < 0,05
dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor
maka disimpulkan H1 diterima berarti ada
diantarannya adalah Pola asuh, kematangan
hubungan yang signifikan antara Pola Asuh
usia, jenis kelamin, penampilan fisik,
Orang Tua dengan kepercayaan diri pada
hubungan
keluarga,
teman
sebaya.
remaja (Usia 15-17 tahun) kelas XI di SMA
Sedangkan menurut Anthony (1992) ada
PGRI 3 Tuban, pada tahun 2013.
beberapa factor yang mempengaruhi
Sesuai
dengan
teori
yang
kepercayaan diri antara lain factor internal
dikemukakan Baumrind, (dalam idrus ,
(konsep diri,harga diri, kondisi fisik,
2008) mengungkapkan bahwa pola asuh
pengalaman
hidup,
kegagalan
dan
orang tua mempengaruhi tumbuhnya
kesuksesaan, peran lingkungan keluarga)
kepercayaan diri pada diri seseorang.
dan factor eksternal (pendidikan, pekerjaan,
Semakin baik pola asuh orang tua yang
lingkungan dan pengalaman hidup).
diterapkan maka akan semakin tinggi tingkat
kepercayaan diri pada diri seseorang, begitu
sebaliknya semakin jelek pola asuh orang
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ada hubungan yang signifikan antara Pola
Asuh Orang Tua dengan kepercayaan diri
pada remaja (Usia 15-17 tahun) kelas XI di
SMA PGRI 3 Tuban.
Saran
Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat berguna sebagai bekal untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya
dengan faktor-faktor dan variabel yang
berbeda.
Bagi Institusi Pendidikan
Memperoleh
informasi
dan
tambahan referensi tentang pola asuh yang
sesuai bagi remaja dan untuk meningkatkan
perkembangan
penelitian
selanjutnya
khususnya tentang kepercayaan diri remaja.
Bagi Pendidikan SMA
Memberikan informasi tentang
pembentukan kepercayaan diri pada remaja
dan memberikan stimulus yang sesuai dalam
proses belajar dalam membentuk percaya
diri.
Bagi Masyarakat
Memberi informasi pada orang tua
dalam menerapkan pola asuh yang sesuai,
sehingga anak dapat berkembang menjadi
pribadi yang lebih baik.
Bagi Profesi Keperawatan
Bisa digunakan sebagai acuan
didalam memberikan asuhan keperawatan
komunitas pada remaja, yang sesuai dengan
tugas dan perkembangan remaja.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Anthony, R. 1992. Rahasia Membangun
Kepercayaan Diri. (terjemahan Rita Wiryadi).
Jakarta: Binarupa Aksara.1992
Centi, P. J. 1995. Mengapa Rendah Diri .
Yogyakarta .1995
Desmita,2005.Psikologi
perkembangan.Bandung.PT
Remaja
rosdakarya.2005 diakses pada tgl 27 November
2012,jam 10.12.WIB
Farhan,abu2012.kepercayaan
diri
.(online.http.abufarhanalir.blogspot.com
Ghufron,
dan
Rini.
teori
teori
psikologi.Jogyakarta.Ar-ruzz media.201
Ginting, Leo. Hubungan Pola Asuh Orangtua
dengan Pembentukan Konsep Diri:Harga Diri
Remaja di Depok . skripsi. Tidak
diterbitkan.Fakultas
Ilmu
Keperawatan
Universitas Indonesia.2010. Diakses pada
11Desember 2012 pukul 11.00
Hakim. T, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri,
Jakarta : Purwa Suara.2002
http:///:/Kepercayaan
Diri
Self
Confidence_Decungkringo.htm
dan
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
http:///:/percaya diri pd apa itu percaya diri.html)
diakses pada tgl 1 februari 2013, jam 21.00 WiB.
Idrus, Muhammad. Hubungan Kepercayaan
Diri Remaja Dengan Pola Asuh Orang Tua
Etnis
Jawa.Jurnal
Psikologi.Yogyakarta.Fakultas
Psikologi
Universitas Islam Indonesia.2008. Diakses
pada28 November2012 pukul09.00 .
Lauster, P. Personality Test. Alih Bahasa D.H.
Gulo. Jakarta: Bumi Aksara.1990
Lauster, P. Test Kepribadian ( terjemahan
Cecilia,
G.
Sumekto
).
Yokyakarta.
Kanisius.1997
Lauster, Peter. tes kepribadian.Jakarta.PT.Bumi
Aksara.2005
Maya , Nopi . Hubungan antara pola asuh
orang tua dengan Tingkat Kemandirian Anak
Prasekolah ( usia3-5 tahun) di PAUD
DHARMA
BHAKTI
Kecamatan
Tambakboyo Kabupatan Tuban.skripsi.Tidak
diterbitkan.Tuban.STIKES NU Tuban.2012
Notoatmojo, Sokidjo. Metodologi Penelitian
kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.2005
Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodelogi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta.
SalembaMedika.2008
Poltekkes
,
Depkes.Kesehatan
Remaja.jakarta.salemba medika.2010
Sarwono,
sarlito
.
psikologi
Remaja.Jakarta.PT.Raja Grafindo persada.2010
Smeltzer, dan bare . Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta. EGC.2002
Zan, Pieter Pengantar psikopatologi untuk
keperawatan
.Jakarta.Kencana
prenada
group.2011
Download